Anda di halaman 1dari 43

WILDLIFE HAZARD MANAGEMENT PLAN

(RENCANA PENGELOLAAN BAHAVA HEWAN LIAR)

BANDAR UDARA TRUNOJOYO - SUMENEP

JUNI 20202

Versi 1.0

TRUNOJO SUMENEP AIRPORT


Wildlife Management Plan 2020
KATA
PENGANTAR

Dokumen rencana pengelolaan bahaya hewan liar ini dipersiapkan untuk


kewajiban pengoperasian Bandar Udara sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor KP 262 Tahun 2017 tentang Standar Teknis dan
Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil - Bagian 139 (Manual of
Standard CASR - Part 139) Volume I Bandar Udara (Aerodrome) dan
ditetapkan Dokumen Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar Bandar Trunojoyo
- Sumenep
Dokumen Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar ini terdiri dari nncian
prosedur yang sepenuhnya terkait dengan keselamatan dan hukum lainnya
sebagai persyaratan operasional dan kewajiban lainnya.

Dokumen Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar disusun untuk melengkapi


dokumen-dokumen yang ada pada Aerodrome Manual. Dokumen Rencana
Pengelolaan Bahaya Hewan Liar ini akan terus dilakukan evaluasi dan
diterbitkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Aerodrome Manual
Bandar Udara Trunojoyo -Sumenep.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mensyaratkan pengelola Bandar


udara untuk melaksanakan management bahaya hewan liar sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan dalam Dokumen Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan
Liar ini.

Untuk menghindari duplikasi yang tidak perlu dalam Dokumen Rencana


Pengelolaan Bahaya Hewan Liar ini Bandar Udara Trunojoyo Sumenep, agar
mengacu pada panduan teknis dan publikasi

DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR 151
1 Latar Belakang
1
1.1 Fungsi 1
1.2 Kebijakan 1
1.3 Tujuan dan Sasaran 1
1.4 Bandara 2
1.5 Data Pendukung 3
2 Struktur 4
3 Perencanaan 5
3.1 ldentifikasi Hazard 5
3.2 Penilaian risiko (Risk Assessment) 9
3.3 Rencana Pengelolaan Hewan Liar (Wildlife Management11
4 Plan) IMPLEMENTASl
13
4.1 Tugas dan Tanggungjawab 13
4.2 Pelatihan 13
4.3 Komunikasi 15
4.4 Tindakan Pengelolaan Hewan Liar 17
5 Checking and Review
20
5.1 Monitoring 20
5.2 Pelaporan 23
5.3 Pemeriksaan (Audit) 23
5.4 Review 24
LAM Pl RAN
27
Lampi ran 1 - Prosedur Manajemen Hew an Liar 28
WHMP- 01 Prosedur Pemantauan Bahaya Hewan Liar 28
WHMP-02 Prosedur Pelaporan Serangan Hewan Liar 30
Lampi ran 2 - Tugas dan Tanggungjawab 35
Lampi ran 3 - Review Checklist.. 38

1 Latar Belakang

1.1
Fungsi

Fungsi dari Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard


Management Plan) ini adalah untuk menentukan risiko yang ditimbulkan oleh
hewan liar terhadap lalu lintas udara dan menetapkan tujuan, indikator kinerja
serta pelaksanaan prosedur dalam rangka pengelolaan risiko yang sistematis di
Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado. Dokumen ini juga
bertujuan untuk memenuhi ketentuan sebagaimana disebutkan pada Peraturan
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 55 tahun 2015 tentang
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety
Regulation Part
139) tentang Bandar Udara (Aerodrome) bagian 139.073 Manajemen Bahaya
Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) dan lingkungan yang
diterjemahkan di dalam Aerodrome Manual Bab IV Prosedur
Pengoperasian Bandar Udara sub bagian 4.12
Manajemen Hewan Liar (Wildlife Hazard Management) serta merupakan
bagian dari Sistem Manajemen Keselamatan (Safety Management System)
Bandar Udara Trunojoyo Sumenep

1.2
Kebijakan

Bandar Udara Trunojoyo Sumenep berkomitmen untuk memastikan keselamatan


penerbangan yang beroperasi di Bandar Trunojoyo - Sumenep. Walaupun
keselamatan pesawat yang beroperasi di Bandar Udara Trunojoyo - Sumenep
merupakan hal terpenting, namun tidak mungkin untuk mencegah semua
serangan hewan liar. Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard
Management Plan) bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan tingkat
keparahan serangan hewan liar dengan memfokuskan pada pengelolaan species
dan habitat yang merupakan potential hazard bagi penerbangan yang
beroperasi di Bandar UdaraTrunojoyo – Sumenep.

1.3 Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard

Management Plan) adalah untuk meminimalkan risiko kepada penumpang

dan awak pesawat dengan mengurangi gangguan hewan liar (wildlife

hazard) dan risiko lain yang berhubungan dengan pesawat dan operasi

bandar udara yang disebabkan oleh aktifitas hewan liar di dan sekitar

bandara.

Sasaran Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard


Management Plan) adalah untuk :
• Menargetkan spesies berisiko tinggi dan sedang serta habitat yang

mendukungnya baik di dalam maupun luar bandara.


• Memastikan kepatuhan dengan peraturan perundang undangan

terkait dengan operational bandara dan lingkungan.

• Memastikan bahwa sistem yang memadai tersedia untuk menentukan

tanggung jawab peran dan prosedur pengelolaan risiko satwa liar di

Bandar Udara Trunojoyo - Sumenep.

• Menentukan metode bagaimana cara mengelola bahaya hewan liar di

Bandar Udara Trunojoyo - Sumenep.

• Mengembangkan tujuan dan sasaran kinerja pengelolaan bahaya hewan liar

serta menjelaskan bagaimana skema penilaian dan pengkajian dilakukan.

1.4 Bandara

Bandar Udara Trunojoyo – Sumenep berlokasi di wilayah Sumenep - Provinsi Jawa


Timur. Deskripsi singkat dari bandara terdapat pada Table 1 di bawah ini.

Table 1 - Bandar Udara Trunojoyo - Sumenep


Unsur Komunikasi

Lokasi Bandara

Penggunaan Lahan
Sekitarnya

Geografi

Elevasi

Pengelola

Bandara

Profil

Penerbanga

Landasan

Navigation

aids
Keterangan a I (Persero)

Terletak di
Sumenep - Enclave Civil
Provinsi Jawa Timur

Pertanian dan 2650 x 45 m; Asphalt concrete PCN 80 F/C/X/T


perumahan
penduduk
IFR dan VFR
01° 32' 44.39" N
124° 55' 30.00" E

264 FT/30°

r
1.5 Data Pendukung

Dokumen berikut merupakan dokumen pendukung Rencana Pengelolaan


Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan):

• Aerodrome Manual Bandar Udara Trunojoyo Sumenep

• Safety Management System Manual Bandar Udara Trunojoyo


-Sumenep

• Surat Keputusan dan Pertemuan Bird Strike Committee

• Log Book Kejadian Birdstrike

• Prosedur Mutu Pendataan & Pemantauan Pergerakan Burung dan Hewan


Liar di Airside (PM/MDC-OM/MK-09)

• lnstruksi Kerja Pengumpulan Data, Analisa & Rekomendasi Terkait


Keberadaan Burung & Hewan Liar di Airside (IK/MDC-OM/MK-09-01)

• Pelayanan Penanganan Bird Strike & Wild Animal (PM/MDC-OB/BU-06)

2 Struktur

Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado menggunakan

pendekatan berbasis risiko yang ketat untuk mengembangkan Rencana

Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) dan

membuat prosedur untuk memastikan Rencana Pengelolaan Bahaya

Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) dilaksanakan dengan benar.

STRUKTUR RENCANA PENGELOLAAN BAHAYA


HEWAN LIAR BANDAR UDARA TRUNOJOYO SUMENEP

KEBIJAKAN
MANAJEMEN
HEWAN LIAR

TUJUAN
DAN
SASARAN
z
� IDENTIFIKAS
z I HAZARD
i5
z
w
a::
w
Q. PENILAIA
N RISIKO

RINGKASA
N RISIKO

RENCANA
PENGELOLAAN
HEWAN LIAR

PERAN DAN
TANGGUNG
JAWAB PELATl
HAN
KOMUNIKASI
KONTROL
DOKUMEN
TIN DAKAN
PENGELOLAAN
HEWAN LIAR

MONIT
ORING
PELAPO
RAN
PROYEK
PENELITIAN
G
Figure 1 - Struktur Wild Life Hazard Managemen Plan untuk Bandar Udara

3 Perencanaan

Bandar Udara Trunojoyo Sumenep menggunakan pendekatan tiga langkah untuk

melakukan penilaian/asses dan menggurangi risiko yang disebabkan hewan liar

kepada pesawat sebagai berikut :

1. ldentifikasi Hazard - Penilaian secara menyeluruh terhadap profil hazard

bandara, termasuk pergerakan pesawat, habitat dan kegiatan yang menarik

hewan liar baik di dalam maupun luar airport, spesies yang paling banyak

terobservasi dan kecenderungan data terkait dengan serangan hewan liar.

2. Risk Assessment - Sebuah penilaian risiko berdasarkan informasi yang

tersedia mengenai jumlah hewan liar, tingkah laku, karakteristik dan atau

serangan dari masing masing spesies yang ditemui baik di dalam maupun di

sekitar bandara .

3. Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management

Plan) - Sebuah rencana yang terdiri dari tindakan untuk masing-masing spesies

dengan risiko tertinggi, didukung oleh ringkasan karakteristik hewan,

identifikasi oleh personil bandara, yang akan membantu bandara mengurangi

tingkat risiko dan memenuhi tujuan dan sasaran Rencana Pengelolaan

Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) .

3.1 ldentifikasi Hazard

3.1.1 Pergerakan dan tipe pesawat

Pada umumnya, semakin banyak pergerakan pesawat pada suatu bandara semakin

besar kemungkinan terjadinya serangan hewan liar.

Setiap jenis pesawat memiliki kerentanan yang berbeda terhadap serangan hewan

liar. Pesawat besar rata rata bermesin turbofan didesain untuk terbang cepat,

memiliki permukaan depan yang besar, dan memiliki daya hisap yang besar
melalui mesin mereka hal ini menyebabkan pesawat dengan mesin turbofan

lebih rentan mendapat serangan hewan liar apabila dibandingkan pesawat bermesin

baling baling. Disebabkan hal tersebut penting untuk mengidentifikasi trend dan

proyeksi pergerakan pesawat sebagaimana Tabel di bawah ini.

Table 2 - Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado lnformasi pergerakan


Pesawat

Tlngkat Trend Pergerakan


Klasiflkasl Pergerakan Pesawat
Catatan Lainpesawat Kerentanan
Serangan Pesawat (Meningkat,
Menurun, Tetap)
Turbofan and Turbojet High 2040
Meningkat
2 Helicopter and Turboprop Moderate 600
Tetap
3 Piston Low 0
4 Other 0

3.1.2

Hazard di
bandara
Jenis habitat di Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado yang dapat

menarik satwa liar diidentifikasi pada Garn bar 2 berikut ini:

Gambar 2 - Hazard di Bandara


Aktifit
as

Aktifitas di Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado yang dapat


menarik hewan liar:

• Pemotongan rumput di sisi udara pada


siang hari.

• Pekerjaan pembuatan fillet radius putar akses kendaraan AFFR di depan


Gedung AFFR

• Sungai/saluran pembuangan di sekitar


runway

• Pekerjaan pengurugan tanah galian di sekitar parkir kendaraan roda 4


(empat)

• Pembuangan sampah domestik


di TPS

3.1.3 Hazard di luar


bandara
Jenis dan aktivitas habitat yang sedang berlangsung di sekitar Bandar Udara

lnternasional Sam Ratulangi Manado yang dapat menarik hewan liar

diidentifikasi pada Gambar 3 berikut ini:

Gambar 3 - Hazard di luar


Bandara

3.1.4 Riwayat Serangan Hewan Liar

Catatan serangan hewan liar merupakan sumber informasi penting untuk

menentukan bahaya hewan liar yang ada di bandara. lnformasi yang dikumpulkan

memungkinkan penilaian terhadap jenis, tipe serangan dan trend per tahun, bulan

dan waktu dalam sehari.

Pada Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado sudah terdapat total 1
(satu) serangan terkonfirmasi dan
1 (satu) diduga serangan hewan liar tercatat pada 21 September 2016, total serangan

yang dilaporkan per 10.000 pergerakan adalah 1 (satu). Serangan yang

menimbulkan kerusakan berdampak kepada timbulnya biaya bagi operator dan

berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan. Oleh karena itu perlu diwaspadai

terjadinya serangan pada periode waktu antara 13.00 - 16.30 LT. Ringkasan dari

serangan hewan liar pertahun pada Tabel 3, penjelasan lebih detail terdapat pada

Tabel 4 di bawah ini

3.2 Penilaian risiko (Risk


Assessment)

Penilaian risiko dilakukan untuk mengetahui dampak serangan hewan liar

terhadap keselamatan penerbangan, terdapat beberapa metode yang dilakukan


diantaranya dengan menargetkan pada spesies tertentu yang memiliki potensi

terbesar menjadi serangan hewan liar di Bandar Udara lnternasional Sam

Ratulangi Manado.

Biasanya, hasil dari penilaian risiko adalah matriks probabilitas x


konsekuensi/severity, contohnya diberikan pada tabel di bawah ini.

Risk S<ver.ty
R1s
proba Hy CJtastroph:c HJzardous Major fllnor Neg"g' e
A B c D E
Fr•nt 5 SA SB SC
Ocm:onJl 4 4A 4B
3E, 20, 2� 1A.
18 ,1C, Remo:e
10, 1E 3 3A 3E

L.,,probable 2 2D 2E
Extre�ly
. ,probable 1 1A 18 1C 10 1E

Hasil penilaian risiko berdasarkan jenis mapun species hewan liar dimasukan pada

table 5 sebagai berikut :

Table 5 - Penilaian risiko serangan di Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi


Manado
MAJOR MINOR

NEGLIGIBLE

Tingkat
Keparahan
(Severity
)

CATASTROPHIC

HAZARDOUS
Probabilit
y/Likelih
FREQUENT ood EXTREMLY
OCCASIONAL REMOTE IMPROBABLE
IMPROBABLE

Bubulcus Ardea Purpun,a Ard«J Purput'f!O Ardea Purpurea Ardea Purpurea

Ibis Bubukus Ibis Bubulcus Ibis Bubulcus Ibis Bubulcus Ibis


4 IMPLEMENTASI

4.1 Tugas dan Tanggung jawab

General Manager bertanggungjawab atas keseluruhan koordinasi,

pengawasan dan pengelolaan Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife

Hazard Management Plan), termasuk didalamnya mengalokasikan sumber

daya, menetapkan tanggung jawab, mengkoordinasikan pelatihan, dan

meninjau kinerja pelaksanaan Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar

(Wildlife Hazard Management Plan)

Airport Operation & Services Department dan Airport Security & Safety

Department akan bertanggung jawab atas pelaksanaan Rencana Pengelolaan

Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) di lapangan

termasuk mendapatkan izin, memberikan pelatihan, memantau jumlah

burung dan hewan liar, mengumpulkan data serangan hewan liar, pemenuhan

audit terhadap Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard

Management Plan), dan menyusun laporan untuk diperiksa oleh General

Manager.

4.2 Pelatihan

Pengembangan dan implementasi program pelatihan bagi staff inti Rencana

Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) merupakan

persyaratan yang wajib dipenuhi sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku, karena pengelolaan hewan liar yang efektif sangat bergantung pada

staf yang dilengkapi dengan alat, pengetahuan dan motivasi untuk memenuhi

persyaratan dan ketentuan Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife

Hazard Management Plan) Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado.


Tabel 7 merupakan ringkasan pelatihan staff sesuai dengan Training Need

Analysis (TNA) Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado.

Catatan pelatihan akan disusun dan

disimpan oleh Human Capital Section.

Tabel 7 - Program
Pelatihan staff Posisl Frekuensi

General Awareness, Birdstrike Committee 1 (satu) kali


Standar serta risiko dan
tanggung jawab
Jdentifikasi, ekologi, dan SMS & OSH Section, 1 (satu) kali
tingkah laku spesies Airport Rescue & Fire setahun
tertentu penanganan hewan Fighting
Teknik Birdstrike Section, Non
Committee, 1 (satu) kali
pelaporan serta
penggunaan alat

4.3 Komunikasi

4.3.1 Pelaporan bahaya hewan


liar

Jika terjadi risiko yang teridentifikasi di atau luar bandara akan dilakukan

langkah untuk menghilangkan atau sebagai alternatif menginformasikan pilot

terkait hazard tersebut (Tabel 8).

Apabila terjadi gangguan hewan liar yang tidak dapat dikelola secara efektif,

Air Traffic Control menginformasikan tingkat risiko kepada pilot, namun apabila

terdapat peningkatan risiko wajib mengeluarkan NOTAM yang


menginformasikan yang spesifik terkait dengan species, jangka waktu risiko,

lokasi dan jalur penerbangan yang kemungkinan terdampak gangguan hewan liar.

Tabel 8 - Pelaporan bahaya hewan


liar
Tugas Deskripsi Frekuensi Tanggungjawab
Prosedur
Melaporkan
hazard Notifikasi ATC untuk memberti Sesuai yang ARFF
(segera) tahu pilot terkait peningkatan
dipersyaratkan risiko gangguan
hewan liar.
Bandar Udara
Melaporkan
hazard lnternasional Sam
melaui Ratulangi Manado,
NOTAM ADM dan ARFF juga
diinformasikan.
Menerbitkan NOTAM apabila Sesuaiyang ADM
terjadi peningkatan risiko dipersyaratkan
Laporan serangan burung dan hewan liar sangat penting untuk memahami dan

mengelola risiko. Serangan dilaporkan tanpa memperdulikan konfirmasi

terhadapa serangan, lokasi atau kerusakan. Semua serangan dilaporkan kepada

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan tersimpan di dalam database

serangan Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado. Langkah-langkah

dalam memproses dan melaporkan serangan hewan liar dijelaskan pada Tabel 9.

Untuk membantu mengidentifikasi spesies yang terlibat pada serangan hewan liar,

bangkai atau sisa (bulu atau bagian tubuh ) dikumpulkan, jika memungkinkan, dan

disimpan untuk analisis lebih lanjut sehingga dapat memberikan informasi yang

relevan dengan program manajemen.

Tabel 9 - Proses dan pelaporan serangan hewan liar


Tu
gas Deskripsi Frekuensi Prosedur
Tanggungjawab

Pencatatan Mencatat setiap Sesuai ARFF Prosedur


serangan hewan yang pelaporan
Melaporkan Meneruskan semua Sesuai ARO Prosedur
laporan ke yang pelaporan
lnternasional Sam
Manado untuk
data base serangan
Manajemen Menyimpan catatan Secara SMS &
data elektronik Berkelanju OSH
melakukan serangan
review
untuk menilai
Populasi

4.3.2 Konsultasi pemangku kepentingan (Stakeholder


Consultation)
Birdstrike Committee merupakan wadah penting untuk melakukan pertukaran

informasi, identifikasi risiko, dan memastikan pemangku kepentingan

secara kolaboratif terlibat dalam pengelolaan risiko. Bandar Udara

lnternasional Sam Ratulangi Manado melakukan pertemuan birdstrike

committee secara periodik minimal 1 x dalam setahun. Agenda


pertemuan adalah terkait dengan isu hewan liar dan pengelolaannya, pihak
pihak yang
relevan di maupun luar airport dapat diundang untuk mengikuti
pertemuan Birdstrike
Committee. Peserta rapat
meliputi :

• Airport Security & Safety Department

• Airport Operation & Services Department


• Airport Readiness Department
• SMS & OSH Section
• Non Terminal Airside Section
• Terminal Landside & Environment Section
• Airport Rescue & Fire Fighting Section
• Airport Operation Airside Section
• Airport Security Protection Section

16 I SAMRATULANGIINTERNATIONALAIRPORTMANADO Wildlife
Management Plan 2017
4.4 Tindakan Pengelolaan Hewan Liar

Strategi untuk mengurangi risiko serangan hewan liar di Bandar Udara

lnternasional Sam Ratulangi Manado berfokus pada pengelolaan populasi hewan

liar di sekitar bandara. Langkah-langkah manajemen adalah sebagai berikut:

1. Pemantauan Terhadap Bahaya yang Ditimbulkan Oleh Burung dan

Hewan Liar a. Pemeriksaan Bahaya Burung atau Hewan Liar

1) Petugas Airport Security Protection melakukan pemeriksaan terhadap


fasilitas
yang diperkirakan sebagai jalan masuk hewan liar ke daerah sisi udara.
2) Untuk pengawasan terhadap bu rung yang ada di sekitar Bandar udara

maka harus dilakukan pencatatan tentang jumlah masing-masing

species yang ada di bandar udara.

b. Pengawasan Burung atau Hewan


Liar
1) Aktivitas burung di Bandar udara akan dimonitor dengan

pengawasan rutin harian oleh ARFF, AMC, Non Terminal Airside

serta SMS & OSH Section.

2) Semua bird strike atau yang diduga sebagai bird strike akan

dicatat walaupun bangkai bu rung tidak ditemukan.

2. Manajemen Lingkungan
a. Petugas AMC, Non Terminal Airside Section dan ARFF yang

menemukan hal-hal yang menarik perhatian burung-burung untuk

berkumpul, seperti tempat pembuangan sampah (baik berijin ataupun

tidak), daerah basah, dll harus melaporkannya kepada Non Terminal

Airside Section/Terminal, Landside & Environment Section dan Airport

Operation Airside Section yang akan menentukan tindakan yang akan

diambil. Rekanan yang melakukan tugas pemungutan sampah di sisi

darat dapat dimintai bantuan untuk memindahan tumpukan sampah

yang menarik perhatian burung.

b. Bila diperlukan rekomendasi dan/atau pembatasan untuk

pengembanganpengembangan baru yang berdekatan dengan bandar


udara untuk mencegah datangnya burung dibuat oleh staff dari din as

terkait.

c. Di samping pengusiran dengan peralatan sistem pengusiran burung

(suara), sistem manajemen rumput (potong rumput setinggi 10

hingga 20 cm di sepanjang runway strips) dilakukan untuk

mengantisipasi serangan burung di bandar udara Sam Ratulangi

Manado.

3. Kontrol Burung
a. Pelaksanaan Program Pengendalian Bahaya Birdstrike
1) ARFF melaksanakan penghalauan dan pengusiran burung dengan

menggunakan kendaraan birdstrike.

2) Setiap burung yang terlihat berdekatan dengan runway dan runway

strip dan berpotensi mengancam keselamatan pengoperasian pesawat

udara akan segera dihalau dengan menggunakan mobil patroli atau

tepukan tangan maupun teriakan. Membunuh jenis burung yang

dilindungi adalah pilihan terakhir yang dapat dilakukan. Secara

umum semua burung yang ditemukan di sisi udara dan tidak

menghiraukan usaha penghalauan, akan dimusnahkan dan

bangkainya dikubur.

3) Jumlah bu rung yang terlalu banyak pada bagian-bagian tertentu

runway atau dalam wilayah approach/take off memungkinkan

untuk dilakukannya penutupan runway atau diterbitkan NOTAM

yang menginformasikan peningkatan aktifitas burung. Bila

memungkinkan dalam NOTAM disebutkan bagian dari runway yang

terpengaruh.

4) Semua aktifitas penghalauan burung dicatat dalam form

pengusiran burung. b. Penggunaan Senjata Api


1) Senjata api digunakan sebagai pilihan terakhir untuk menghalau
burung keluar
dari daerah pergerakan.
2) Senjata api tidak diperbolehkan ditembakkan di apron, dekat area

publik atau daerah perkantoran staff di bandar udara, di luar batas

pagar atau mengarah ke pesawat udara. Senjata api harus dikosongkan

saat dibawa dalam kendaraan atau disimpan di loker.


3) Senjata api tidak diperbolehkan ditembakkan dari dalam kendaraan.
4. Kontrol Hewan
a. Pencegahan masuknya binatang ke dalam sisi udara akan dilakukan

penutupan pintu-pintu dan menjaga keutuhan pagar-pagar pembatas

oleh Non Terminal Airside Section. Namun bila binatang tersebut tetap

dapat masuk ke dalam sisi udara, petugas AMC dan ARFF harus

diberitahu secepatnya dan binatang dipindahkan secepat mungkin.

Apabila bermasalahan berada di luar jangkauan, maka dimungkinkan

menggunakan jasa dari instansi lain yang ahli dalam menangani binatang.

b. Petugas yang mengejar binatang yang berdekatan dengan daerah

pergerakan pesawat udara harus mengambil langkah-langkah tepat

sehingga tindakan mereka tidak menakuti binatang sehingga berlari

menuju pesawat udara yang melakukan approach.

c. Senjata api digunakan sebagai pilihan terakhir untuk menghalau binatang

keluar dari daerah pergerakan. petugas harus mempertimbangkan

agar tidak membunuh hewan kecuali ada bahaya langsung ke fasilitas

penting atau keselamatan pesawat udara.

5 Checking and Review

5.1 Monitoring

Pemantauan adalah tool yang sangat penting didalam Rencana Pengelolaan Bahaya

Hewan Liar di Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado. Pemantauan

yang efektif dapat memberikan informasi penting yang akan membantu staff

bandara untuk menyesuaikan program sesuai dengan kebutuhan guna

mengurangi hazard maupun risiko yang ditimbulkan oleh serangan hewan

liar. Pemantauan yang efektif merupakan bukti pemenuhan terhadap


peraturan perundangan yang berlaku dan efektifitas dari program Rencana

Pengelolaan Bahaya Hewan Liar di Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi

Manado.

5.1.1 Pemantaun rutin terhadap


hazard

Pemantauan rutin terhadap hazard dicapai melalui pemeriksaan landasan, runway

strip selama periode pengawasan terhadap gangguan hewan liar. Semua aspek

tersebut penting untuk memastikan deteksi dini terhadap hazard serangan hewan

liar di sisi udara terutama di dalam runway strip.

Frekuensi pemantauan hewan liar (diluar kegiatan yang diuraikan dalam Tabel
10 di bawah) adalah masalah pertimbangan profesional oleh Airport Operation &
Servicer Department Head dan Airport Security & Safety Department Head serta
bergantung pada jumlah satwa liar, komposisi spesies, cuaca dan aktivitas pesawat
pada saat itu.

Tabel 10 - Aktivitas pemantauan rutin


Tu gas Deskrlpsi Frekuensi
Tanggung Jawab Prosedur

Patroli hewan liar Melakukan pengelolaan disisi Setiap hari Non


Terminal Prosedur pengawasan
(rutin) udara dan patroli pengawasan
Airside dan hewan liar di sisi udara hewan liar
Airport Rescue &
Fire Fighting
Patroli hewan liar Melakukan pengelolaan disisi Sesuai kebutuhan Non
Terminal Prosedur pelaporan (setelah kejadian) udara dan patroli
pengawasan Airside dan serangan hewan liar
hewan liar Airport Rescue &
Fire Fighting
Patroli hewan liar Mencatat semua serangan, Setiap hari
Safety Prosedur pengawasan
(manajemen data)) pengelolaan, pengawasan dan
Management hewan liar di sisi udara tindakan pada log book
dan System & Prosedur
pelaporan form yang telah ditentukan .
Occupational serangan hewan liar
Safety Health
Penghitungan Melakukan Seminggu Safety Prosedur
hewan liar penghitungan hewan sekali Manage penghitungan
Occupation
ment
al hewan liar
Safety
Penghitungan Mempertahankan Secara Safety Prosedur
liar elektronik dari jumlah Berkelanjut Manageme hewan liar;
(manajemen penghitungan hewan System & pelaporan
review perbulan untuk Occupation hewan liar
melakukan assessment Safety
perubahan populasi
Pengelolaan hewan liar dan patroli pengawasan dilakukan Non Terminal Airside,

Airport Rescue & Fire Fighting, Safety Management System & Occupational

Safety Health, & Airport Operation Airside Section setiap hari serta apabila

ada pelaporan terjadinya serangan hewan liar. Data kegiatan tersebut dicatat

dalam log book termasuk area patroli, jumlah , lokasi dan species burung/hewan

liar yang terlihat, tindakan yang dilakukan untuk mengusir burung/hewan liar

serta hasil dari tindakan tersebut. lnformasi umum seperti nama petugas, mulai

dan selesai waktu dinas, kondisi cuaca, dan lainnya catatan di mulai pada saat

periode waktu pelaksanaan pengawasan.

Data serangan hewan liar dicatat seperti yang dijelaskan pada bagian 5.3.1

Pelaporan serangan Hewan Liar.

Standard perhitungan jumlah hewan liar dilakukan oleh Safety Management

System & Occupational Safety Health Section dengan frekuensi seminggu sekali

dan digunakan untuk memonitor trend jangka pendek terkait dengan hazard

dan jumlah hewan liar . Data dimasukkan ke dalam data base perhitungan

jumlah burung oleh Safety Management System & Occupational Safety Health

Officer dan analisa dilakukan setiap sebulan sekali untuk memonitor trend

jangka pendek dan menengah serta musiman. Dalam rangka melakukan analisa

trend terutama terkait dengan hazard dan risiko yang disebabkan oleh hewan liar

dapat melakukan konsultasi kepada ahli ecologist/ornithologist, hasil dari

konsultansi tersebut dapat juga digunakan untuk evaluasi terhadapa efektifitas

Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) .

5.1.2 Monitoring Hazard Non


rutin
Monitoring hazard non rutin dilakukan apabila terdapat rencana pengembangan area

dan perubahan peruntukan lahan di maupun luar bandara yang dapat

berdampak mengakibatkan munculnya atau berubahnya habitat sehingga

menarik bagi hewan liar

sehingga menimbulkan risiko bagi penerbangan di Bandar Udara


lnternasional Sam
Ratulangi
Manado.

Proses penilaian terhadap rencana pengembangan area dan perubahan peruntukan

lahan di maupun luar bandara yang menimbulkan risiko penerbangan di

Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado melibatkan stake holder

baik internal maupun eksternal dan apabila diperlukan dapat menggunakan jasa

konsultan lihat pada bagian

4.3.2 Konsultasi pemangku


kepentingan

Tabel 11- Monitoring hazard


non rutin
Tugas Deskripsi Frekuensi Tanggung
jawab
Pengembanga Penilaian pengembangan Sesuai
n di Bandar di Bandar Udara kebutuhan Konsultan
Udara lnternasional Sam
lnternasional Ratulangi Man ado
Sam terhadap daya tarik hewan
Ratulangi liar Sesuai Kon sultan
Manado kebutuhan

Melakukan koordinasi
Pengembangan di dengan Pemda/pemilik
sekitar Bandar lahan untuk memastikan
Udara operasional bandara
lnternasional Sam terutama terkait dengan
Ratulangi Manado aspek
keselamatan tidak
terdampak
5.1.3 lndikator
Kinerja

lndikator kinerja ditetapkan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas

Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) di

Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado sehingga dapat dilakukan

evaluasi dan apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan terhadap Rencana

Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) tersebut

agar lebih efektif. lndikator kinerja keselamatan terkait hewan liar di Bandar

Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado ditetapkan dengan toleransi sebagai

berikut :

1. 1 (satu) kejadian Bird-strike dari 10.000 (sepuluh ribu) pergerakan


pesawat.
2. 1 (satu) kejadian wildlife animal hazard dari 10.000 (sepuluh ribu)
pergerakan pesawat.

5.1.4 Ujicoba dan


penelitian

Kebutuhan ujicoba dan penelitian mungkin dibutuhkan pada saat terjadi perubahan

pada manajemen pasif pengelolaan hewan liar seperti perubahan habitat,

ketinggian rumput, komposisi species, serangan serangga dan lainnya pada saat

tersebut penelitian skala kecil dapat dilakukan untuk memberikan pilihan terbaik

pada saat penyusunan Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard

Management Plan) .

Setiap penelitian dan ujicoba yang dilakukan terkait dengan manajemen pasif

pengelolaan hewan liar didokumentasikan didalam revisi Rencana Pengelolaan

Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan). Dokumentasi akan

terdiri dari ringkasan penelitian dan ujicoba (sebagai lampiran) seperti maksud dan

tujuan penelitian, metode, jadwal, staff dan hasil yang diharapkan.


5.1.5 Pencatatan

Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado menyadari pentingnya

pencatatan pada program monitoring hewan liar. Pencatatan terkait program

pengawasan hewan liar disimpan pada logbook, lembar kerja dan database sebagai

bukti tindakan manajemen telah menjalankan program Rencana Pengelolaan

Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) secara rutin dan

berkelanjutan bahkan apabila memungkinkan menghilangkan hazard gangguan hewan

liar.

5.2 Pelaporan

Pelaporan secara rutin dilakukan untuk memastikan semua staff dan

manager mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan penyesuaian metode

pengelolaan hazard dan Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard

Management Plan) Laporan rutin akan disampaikan kepada pihak yang

berkepentingan terkait Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life

Hazard Management Plan) oleh Safety Management System & Occupational

Safety Health Section.

5.3 Pemeriksaan (Audit)

Audit merupakan komponen penting didalam Rencana Pengelolaan Bahaya


Hewan Liar
(Wild Life Hazard Management Plan) yang efektif. Internal audit terhadap
program

Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan)

dilakukan 1 (satu) tahun sekali apabila diperlukan dapat melakukan

eksternala audit dengan mengundang aviation ecologist yang memenuhi

kualifikasi yang telah ditentukan. Temuan dari audit merupakan tindakan

korekti yang dicatat dan menjadi rujukan didalam melakukan review

terhadap program Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard

Management Plan).
5.4 Review

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 83

tahun 2017 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139

(Civil Aviation Safety Regulation Part 139) tentang Bandar Udara

(Aerodrome) bagian 139.075 Manajemen Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard

Management Plan) dan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor

KP.262 tahun 2017 tentang Standard Teknis dan Operasi Peraturan

Keselamatan Penerbangan Slpil - Bagian 139 (Manual of Standard CASR-

Part139) Volume I Bandar Udara (Aerodrome) Bagian 9.4 Manajemen Bahaya

Hewan Liar ((Wildlife Hazard Management Plan), point 9.4.10 Rencana

manajemen hazard burung dan hewan lain harus ditinjau efektivitasnya secara

berkala, setidaknya sebagai bagian dalam pelaksanaan inspeksi teknis. Untuk

memastikan Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado program Rencana

Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan ) berjalan

efektif dan memenuhi persyaratan serta ketentuan yang berlaku proses berikut

telah ditetapkan.

5.4.1 Major
review

Major review akan dilakukan apabila terjadi perubahan besar pada program

Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan )

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli yang kompeten atau

ditentukan lain oleh General Manager berdasarkan efektifitas pelaksanaan

pelaksanaan program tersebut.

5.4.2 Update tahunan

Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado berkewajiban untuk melakukan

review terhadap program Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild

Life Hazard Management Plan) secara periodik setiap satu kali setahun, dan review

dilakukan dengan
melibatkan seluruh manajemen dan apabila diperlukan bekerjasama dengan

konsultan yang memiliki kompetensi di bidang tersebut. Review program

Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) akan

melakukan hal hal sebagai berikut:

• Berdasarkan pada indikator kinerja dan temuan


audit,
• Memastikan pemenuhan peraturan dan perundangan yang
berlaku,;
• Memperbarui penilaian risiko menggunakan data serangan hewan liar dan

pemantauan yang sudah di update

• Memastikan semua prosedur, peran dan tanggung jawab merupakan kondisi

existing dan terupdate

• Memastikan semua tindakan yang dilakukan manajemen Bandar Udara

lnternasional Sam Ratulangi Manado sesuai dengan dokumen Rencana

Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan)


DAFTAR ISTILAH

Manajemen Hewan Liar Serangkaian kegiatan untuk mengontrol atau


pengendalian daya tarik bandara terhadap burung dan hewan
liar lainnya.

Probabilitas Keparahan Risiko


Hewan Liar

Serangan Burung

Serangan yang
Terkonfirmasi

Serangan yang
belum
Terkonfirma

si Serius

lnsiden

Hazard/Baha

ya
Hewan yang berada Berupa insiden yang dapat membahayakan keselamatan
di wilayah operasi penerbangan disebabkan karena keberadaan hewan liar
Bandar udara yang atau burung di Bandar udara dan sekitarnya udara baik
mengganggu I
ditemukan adanya serangan bu rung atau tidak
berpotensi
menimbulkan Kondis,obyek atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan
bahaya terhadap cider kepada personil, kerusakan perlengkapan atau
pengoperasian struktur, kerugian material, atau berkurangnya kemampuan
pesawat udara.
untuk melaksanakan suatu fungsi
Kemungkinan terjadinya situasi
Suatu kumpulan bu bahaya.
rung yang berada
pada area bandar Kemungkinan konsekuensi dari situasi bahaya, dimana sebagai
udara yang dapat patokan adalah situasi terburuk yang mungkin terjadi
menyebabkan Kemungkinan kerugian atau cidera diukur dalam konteks
kemungkinan tingkat kerusakan dan probabilitas. Kemungkinan terjadinya
bahaya atau resiko sesuatu, dan
yang signifikan bagi akibat yang
ditimbulkannya
pengoperasian
pesawat udara dalam
melakukan kegiatan
operasi penerbangan
di wilayah bandar
udara.

Berupa tabrakan
antara hewan liar
atau burung dengan
pesawat udara yang
dibuktikan dengan
ditemukannya
bangkai dalam
kerusakan pesawat
Berupa laporan
tabrakan antara
hewan liar atau
burung dengan
pesawat udara yang
tidak ditemukan
bukti fisik
LAMPI RAN

Lampiran 1 - Prosedur Manajemen Hewan Liar


WHMP- 01 Prosedur Pemantauan Bahaya Hewan Liar
Tujuan Untuk membantu pendeteksian dan pencegahan bahaya hewan

liar serta menyediakan data perbandingan jumlah dan lokasi

hewan liar Menemukan bangkai burung dan hewan lainnya


Penanggung
jawab Safety Management System & Occupational Safety Health
Section
Airport Rescue & Fire Fighting Section
Non Terminal Airside Section

Airport Operation Airside


Frekuensi
Pera Iatan Section Dua kali sehari

Kendaraan
Teropong
Peralatan radio komunikasi
Grid map Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado
Log Book I Checklists
Pengecekan secara rutin terhadap pergerakan burung di area sisi udara harus

dilakukan. Pencatatan harus menunjukkan area Bandar udara yang dilakukan

pengecekan, jumlah, spesies burung yang terlihat, tindakan yang dilakukan pada

saat melakukan pengusiran burung. Apabia saat dilakukan pengecekan rutin

tidak menemukan hewan liar, tetap dilakukan pencatatan tentang waktu, area

pengecekan dan kondisi cuaca saat itu. lnformasi tersebut akan digunakan sebagai

bukti pengelolaan hewan liar di bandara saat terjadinya serangan hewan liar

yang berdampak kepada kerusakan pesawat

Pengecekan rutin merupakan suatu tindakan pendeteksian awal terhadap

serangan burung dan hewan liar. Pengecekan/inspeksi juga dapat digunakan untuk

menemukan lokasi telur, sarang atau sisa/bangkai serangan dari burung atau

hewan liar. Deteksi dan pemindahan sisa/bangkai burung dan hewan liar akan

meminimalisir Foreign Object Debris (FOD}.

Waktu inspeksi disesuaikan dengan jadwal inspeksi yang telah diatur dalam
dokumen
Aerodrome
Manual.

Prosedur

1 lnspeksi Permukaan Runway, area rumput dan sisi udara lainnya dari

aktivitas burung, serta mencari telur, sarang dan sisa/bangkai hewan liar.

2 Pad a saat terdapat aktifitas bu rung/hew an liar terlihat segera melakukan

Prosedur pengusiran Hewan Liar WHMP- 03.

3 Bila ancaman bahaya terhadap serangan hewan liar tetap ada

segera menginformasikan kepada petugas Air Traffic Controller (ATC)

dengan mengacu kepada lokasi dimana potensi tersebut dapat terjadi.


4 Jika tidak ada aktifitas tetap dimasukkan ke dalam formulir pengawasan

hewan liar dan dimasukkan ke dalam database untuk menunjukkan

kegiatan dan area inspeksi pemantauan hewan liar.


5 Catat semua species dan jumlah selama proses penghitungan/observasi ke
dalam
Formulir Penghitungan Hewan Liar. lnformasi yang dicatat termasuk
didalamnya :
• Tanggal
• Nama petugas
• waktu dimulainya dan selesainya penghitungan
• Kondisi cuaca
• Species dan jumlah hewan liar yang terobservasi
• Daerah dilaksanakan penghitungan
• Catatan lain seperti pemotongan rumput, genangan air, tumpukan

sampah dan lainnya yang menarik bagi hewan liar.

6 Bentuk form pencatatan mencakup species burung yang sering diamati

maupun yang belum teridentifikasi serta species hewan liar lainnya

7 Memindahkan data ke lembar kerja/spreadsheet atau ke data base untuk

analisa trend terkait dengan Program Rencana Penanggulangan Hewan Liar.

WHMP-02 Prosedur Pelaporan Serangan Hewan Liar


Tujuan Untuk mencatat secara akurat semua

kemungkinan informasi terjadinya serangan


Penanggungjawa
hewan liar
b
Aerodrome Reporting Officer
Safety Management System & Occupational Safety Health
Seciton
Frekuensi
Setiap terjadi kejadian serangan hewan liar
Equipment
Kendaraan Bagian 139-15 (Advisory Circular CASR Part 139
Forum -15) Prosedur Pelaporan Serangan
Pelapo Burung di Bandar Udara dan Sekitarnya.

ran

Hewan

Liar

khusus

untuk

bu

rung

menga

cu

kepada

Peratu

ran

Dirjen

Nomo

r KP

468

tahun

2011

tentang

Petunjuk

dan Tata

Cara

Peratura

Keselama

tan

Penerban

gan Sipil
Pelaporan serangan hewan liar memberikan salah satu bagian informasi penting

mengenai risiko yang ditimbulkan oleh serangan hewan liar terhadap pesawat,

sehingga pelaporan tersebut harus memuat data data yang detail dan akurat serta

dilakukan penyelidikan pada setiap terjadi serangan hewan liar.

Prosedu
r

1. Selalu melengkapi formulir pelaporan hewan liar dengan data lengkap dan
akurat.

2. Apabila pilot melaporkan terjadinya serangan periksa area yang dilaporkan untuk

memastikan apakah terdapat bangkai atau sisa sisa hewan liar. Selalu lengkapi

formulir serangan burung dan hewan liar.

3. Komunikasi dengan operator atau ground handling untuk melakukan


pengecekan terhadap pesawat guna menemukan bukti serangan seperti darah atau
kerusakan pada pesawat.

4. Melakukan korelasi data dengan airline dan Air Traffic


Controller

5. Kategorikan serangan dan area terjadinya hewan


liar

6. Melaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sesuai dengan


Peraturan

Dirjen Nomor KP 468 tahun 2011 tentang Petunjuk dan Tata Cara

Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-15 (Advisory

Circular CASR Part 139 - 15) Prosedur Pelaporan Serangan Burung di

Bandar Udara dan Sekitarnya.


WHMP-03 Prosedur Pengusiran Hewan Liar

Tujuan Untuk menghilangkan langsung bahaya hewan liar

dari bandara
Penanggungjawa
Airport Rescue & Fire Fighting Section
b Frekuensi
Sesuai kebutuhan
Peralatan
Mobile Bird Detterent System
kan m m gram Pengelolaan Bahaya Hewan Liar

bag a e karena bandara merupakan area yang


Pengusir
ian n n menarik bagi hewan liar untuk itu
an
dari a P deteksi awal serta pengusiran segera
hewan
akt j r hewan liar merupakan bagian
liar
if e o penting dari pengelolaan risiko yang
merupa
efektif tind n u sering dilakukan pada saat akhir
r
. aka li u musim kawin untuk mencegah
n
n a g hewan liar yang masih muda untuk
Pengusir
yan r. / mencari makan di bandara. Hewan
an dapat
g h liar yang masih muda sangat
dilakuka B e
dila e w mudah terpengaruh sehingga
n pada b a
ku e n mereka akan mengenal bandara
saat r
kan l sebagai lingkungan yang tidak
dilakuka a
i
unt p menarik dan berbahaya (catatan
a
nnya r
uk p musim kawin untuk masing
pemanta e
s
me d masing species berbeda beda ).
uan e
o
ngu b
m • Jangan biarkan hewan liar berdiam
hewan a
a
sir g
n untuk mencari makan agar tidak
liar. Hal a
he p i menjadi kunjungan rutin ke area
hal yang a
wa b tersebut. Lebih mudah dan efektif
perlu d
e
n a
r mengusir hewan liar yang baru
dicatat i
liar s
a k dibandingkan yang sudah
adalah
sert a u
t membangun wilayah mereka di
sebagai t
a :
bandara .
berikut m
hasi e • Pe
waktu, l • Mengaktifkan kegiatan
l a n
area pengusiran burung pada pagi
k
dari g
patroli, u hari dan siang hari kaerna
tind k u
jumlah, a merupakan periode mencari makan
aka n si
lokasi pada sebagaian besar species.
n p r
dan e Gangguan pada pagi hari akan
pen n a
species g menyebabkan hewan liar enggan
gus u n
hewan untuk berkativitas di aea tersbut
s
ira le
liar i sepanjang hari.
n r b
yang a
he n i
terlihat,
wa b h
• ak a p ilih peralatan yang sesuai untuk
n e melakukan kegiatan pengusiran hewan
an liar
Perl t n
pe a g
u 4. Pastikan terkait dengan tidak
sa r u ada pergerakan pesawat terbang
dila a s apabila menggunakan peralatan
w i
kuk pengusiran yang dapat berdampak
at r r kepada pesawat terbang .
an u a
. n 5. Aktifkan peralatan.
pat n
w
rol Pr 6. Menentukan keefektifan kegiatan
a j
ose pengusiran hewan liar.
dan y a
du
u 7. Lanjutkan sampai dengan bahaya
r
pen d h gangguan hewan liar berhasil
1. a dilakukan.
gus
lde n d
iran nti B. Catat rincian kegiatan
a pengusiran hewan liar di Bandar
fik h
he r Udara lnternasional Sam
asi
e i Ratulangi Manado
he
wa w pada Formulir
wa
n a a Pemantauan dan
n
lia Pengusiran Hewan
n r
liar r Liar.
e
ya
pad l a
ng
me i
a m a m
bu r a
saat
tu
n
peri hk
u u
an
ode pe n v
ng t e
bers usi u r
ra
ama k
n.
p
an m
2. e
den Po e s 0 0
si m a "" ""
gan
si a w
pad ka s a
n t t
atn
di i .
ya k
ri
a 3
per ki
.
ta n
ger P
3
Q
J
'
sQ
crJ
::
c
QI
2 ·�
2
a: n,

Anda mungkin juga menyukai