JUNI 20202
Versi 1.0
DAFTAR ISi
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR 151
1 Latar Belakang
1
1.1 Fungsi 1
1.2 Kebijakan 1
1.3 Tujuan dan Sasaran 1
1.4 Bandara 2
1.5 Data Pendukung 3
2 Struktur 4
3 Perencanaan 5
3.1 ldentifikasi Hazard 5
3.2 Penilaian risiko (Risk Assessment) 9
3.3 Rencana Pengelolaan Hewan Liar (Wildlife Management11
4 Plan) IMPLEMENTASl
13
4.1 Tugas dan Tanggungjawab 13
4.2 Pelatihan 13
4.3 Komunikasi 15
4.4 Tindakan Pengelolaan Hewan Liar 17
5 Checking and Review
20
5.1 Monitoring 20
5.2 Pelaporan 23
5.3 Pemeriksaan (Audit) 23
5.4 Review 24
LAM Pl RAN
27
Lampi ran 1 - Prosedur Manajemen Hew an Liar 28
WHMP- 01 Prosedur Pemantauan Bahaya Hewan Liar 28
WHMP-02 Prosedur Pelaporan Serangan Hewan Liar 30
Lampi ran 2 - Tugas dan Tanggungjawab 35
Lampi ran 3 - Review Checklist.. 38
1 Latar Belakang
1.1
Fungsi
1.2
Kebijakan
hazard) dan risiko lain yang berhubungan dengan pesawat dan operasi
bandar udara yang disebabkan oleh aktifitas hewan liar di dan sekitar
bandara.
1.4 Bandara
Lokasi Bandara
Penggunaan Lahan
Sekitarnya
Geografi
Elevasi
Pengelola
Bandara
Profil
Penerbanga
Landasan
Navigation
aids
Keterangan a I (Persero)
Terletak di
Sumenep - Enclave Civil
Provinsi Jawa Timur
264 FT/30°
r
1.5 Data Pendukung
2 Struktur
KEBIJAKAN
MANAJEMEN
HEWAN LIAR
TUJUAN
DAN
SASARAN
z
� IDENTIFIKAS
z I HAZARD
i5
z
w
a::
w
Q. PENILAIA
N RISIKO
RINGKASA
N RISIKO
RENCANA
PENGELOLAAN
HEWAN LIAR
PERAN DAN
TANGGUNG
JAWAB PELATl
HAN
KOMUNIKASI
KONTROL
DOKUMEN
TIN DAKAN
PENGELOLAAN
HEWAN LIAR
MONIT
ORING
PELAPO
RAN
PROYEK
PENELITIAN
G
Figure 1 - Struktur Wild Life Hazard Managemen Plan untuk Bandar Udara
3 Perencanaan
hewan liar baik di dalam maupun luar airport, spesies yang paling banyak
tersedia mengenai jumlah hewan liar, tingkah laku, karakteristik dan atau
serangan dari masing masing spesies yang ditemui baik di dalam maupun di
sekitar bandara .
Plan) - Sebuah rencana yang terdiri dari tindakan untuk masing-masing spesies
Pada umumnya, semakin banyak pergerakan pesawat pada suatu bandara semakin
Setiap jenis pesawat memiliki kerentanan yang berbeda terhadap serangan hewan
liar. Pesawat besar rata rata bermesin turbofan didesain untuk terbang cepat,
memiliki permukaan depan yang besar, dan memiliki daya hisap yang besar
melalui mesin mereka hal ini menyebabkan pesawat dengan mesin turbofan
lebih rentan mendapat serangan hewan liar apabila dibandingkan pesawat bermesin
baling baling. Disebabkan hal tersebut penting untuk mengidentifikasi trend dan
3.1.2
Hazard di
bandara
Jenis habitat di Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado yang dapat
menentukan bahaya hewan liar yang ada di bandara. lnformasi yang dikumpulkan
memungkinkan penilaian terhadap jenis, tipe serangan dan trend per tahun, bulan
Pada Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado sudah terdapat total 1
(satu) serangan terkonfirmasi dan
1 (satu) diduga serangan hewan liar tercatat pada 21 September 2016, total serangan
terjadinya serangan pada periode waktu antara 13.00 - 16.30 LT. Ringkasan dari
serangan hewan liar pertahun pada Tabel 3, penjelasan lebih detail terdapat pada
Ratulangi Manado.
Risk S<ver.ty
R1s
proba Hy CJtastroph:c HJzardous Major fllnor Neg"g' e
A B c D E
Fr•nt 5 SA SB SC
Ocm:onJl 4 4A 4B
3E, 20, 2� 1A.
18 ,1C, Remo:e
10, 1E 3 3A 3E
L.,,probable 2 2D 2E
Extre�ly
. ,probable 1 1A 18 1C 10 1E
Hasil penilaian risiko berdasarkan jenis mapun species hewan liar dimasukan pada
NEGLIGIBLE
Tingkat
Keparahan
(Severity
)
CATASTROPHIC
HAZARDOUS
Probabilit
y/Likelih
FREQUENT ood EXTREMLY
OCCASIONAL REMOTE IMPROBABLE
IMPROBABLE
Airport Operation & Services Department dan Airport Security & Safety
burung dan hewan liar, mengumpulkan data serangan hewan liar, pemenuhan
Manager.
4.2 Pelatihan
berlaku, karena pengelolaan hewan liar yang efektif sangat bergantung pada
staf yang dilengkapi dengan alat, pengetahuan dan motivasi untuk memenuhi
Tabel 7 - Program
Pelatihan staff Posisl Frekuensi
4.3 Komunikasi
Jika terjadi risiko yang teridentifikasi di atau luar bandara akan dilakukan
Apabila terjadi gangguan hewan liar yang tidak dapat dikelola secara efektif,
Air Traffic Control menginformasikan tingkat risiko kepada pilot, namun apabila
lokasi dan jalur penerbangan yang kemungkinan terdampak gangguan hewan liar.
dalam memproses dan melaporkan serangan hewan liar dijelaskan pada Tabel 9.
Untuk membantu mengidentifikasi spesies yang terlibat pada serangan hewan liar,
bangkai atau sisa (bulu atau bagian tubuh ) dikumpulkan, jika memungkinkan, dan
disimpan untuk analisis lebih lanjut sehingga dapat memberikan informasi yang
16 I SAMRATULANGIINTERNATIONALAIRPORTMANADO Wildlife
Management Plan 2017
4.4 Tindakan Pengelolaan Hewan Liar
2) Semua bird strike atau yang diduga sebagai bird strike akan
2. Manajemen Lingkungan
a. Petugas AMC, Non Terminal Airside Section dan ARFF yang
terkait.
Manado.
3. Kontrol Burung
a. Pelaksanaan Program Pengendalian Bahaya Birdstrike
1) ARFF melaksanakan penghalauan dan pengusiran burung dengan
bangkainya dikubur.
terpengaruh.
oleh Non Terminal Airside Section. Namun bila binatang tersebut tetap
dapat masuk ke dalam sisi udara, petugas AMC dan ARFF harus
menggunakan jasa dari instansi lain yang ahli dalam menangani binatang.
5.1 Monitoring
Pemantauan adalah tool yang sangat penting didalam Rencana Pengelolaan Bahaya
yang efektif dapat memberikan informasi penting yang akan membantu staff
Manado.
strip selama periode pengawasan terhadap gangguan hewan liar. Semua aspek
tersebut penting untuk memastikan deteksi dini terhadap hazard serangan hewan
Frekuensi pemantauan hewan liar (diluar kegiatan yang diuraikan dalam Tabel
10 di bawah) adalah masalah pertimbangan profesional oleh Airport Operation &
Servicer Department Head dan Airport Security & Safety Department Head serta
bergantung pada jumlah satwa liar, komposisi spesies, cuaca dan aktivitas pesawat
pada saat itu.
Airport Rescue & Fire Fighting, Safety Management System & Occupational
Safety Health, & Airport Operation Airside Section setiap hari serta apabila
ada pelaporan terjadinya serangan hewan liar. Data kegiatan tersebut dicatat
dalam log book termasuk area patroli, jumlah , lokasi dan species burung/hewan
liar yang terlihat, tindakan yang dilakukan untuk mengusir burung/hewan liar
serta hasil dari tindakan tersebut. lnformasi umum seperti nama petugas, mulai
dan selesai waktu dinas, kondisi cuaca, dan lainnya catatan di mulai pada saat
Data serangan hewan liar dicatat seperti yang dijelaskan pada bagian 5.3.1
System & Occupational Safety Health Section dengan frekuensi seminggu sekali
dan digunakan untuk memonitor trend jangka pendek terkait dengan hazard
dan jumlah hewan liar . Data dimasukkan ke dalam data base perhitungan
jumlah burung oleh Safety Management System & Occupational Safety Health
Officer dan analisa dilakukan setiap sebulan sekali untuk memonitor trend
jangka pendek dan menengah serta musiman. Dalam rangka melakukan analisa
trend terutama terkait dengan hazard dan risiko yang disebabkan oleh hewan liar
baik internal maupun eksternal dan apabila diperlukan dapat menggunakan jasa
Melakukan koordinasi
Pengembangan di dengan Pemda/pemilik
sekitar Bandar lahan untuk memastikan
Udara operasional bandara
lnternasional Sam terutama terkait dengan
Ratulangi Manado aspek
keselamatan tidak
terdampak
5.1.3 lndikator
Kinerja
Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) di
Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) tersebut
agar lebih efektif. lndikator kinerja keselamatan terkait hewan liar di Bandar
berikut :
Kebutuhan ujicoba dan penelitian mungkin dibutuhkan pada saat terjadi perubahan
ketinggian rumput, komposisi species, serangan serangga dan lainnya pada saat
tersebut penelitian skala kecil dapat dilakukan untuk memberikan pilihan terbaik
pada saat penyusunan Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard
Management Plan) .
Setiap penelitian dan ujicoba yang dilakukan terkait dengan manajemen pasif
Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan). Dokumentasi akan
terdiri dari ringkasan penelitian dan ujicoba (sebagai lampiran) seperti maksud dan
pengawasan hewan liar disimpan pada logbook, lembar kerja dan database sebagai
Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) secara rutin dan
liar.
5.2 Pelaporan
pengelolaan hazard dan Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard
Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan)
terhadap program Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard
Management Plan).
5.4 Review
manajemen hazard burung dan hewan lain harus ditinjau efektivitasnya secara
Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan ) berjalan
efektif dan memenuhi persyaratan serta ketentuan yang berlaku proses berikut
telah ditetapkan.
5.4.1 Major
review
Major review akan dilakukan apabila terjadi perubahan besar pada program
Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan )
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli yang kompeten atau
Life Hazard Management Plan) secara periodik setiap satu kali setahun, dan review
dilakukan dengan
melibatkan seluruh manajemen dan apabila diperlukan bekerjasama dengan
Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) akan
Serangan Burung
Serangan yang
Terkonfirmasi
Serangan yang
belum
Terkonfirma
si Serius
lnsiden
Hazard/Baha
ya
Hewan yang berada Berupa insiden yang dapat membahayakan keselamatan
di wilayah operasi penerbangan disebabkan karena keberadaan hewan liar
Bandar udara yang atau burung di Bandar udara dan sekitarnya udara baik
mengganggu I
ditemukan adanya serangan bu rung atau tidak
berpotensi
menimbulkan Kondis,obyek atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan
bahaya terhadap cider kepada personil, kerusakan perlengkapan atau
pengoperasian struktur, kerugian material, atau berkurangnya kemampuan
pesawat udara.
untuk melaksanakan suatu fungsi
Kemungkinan terjadinya situasi
Suatu kumpulan bu bahaya.
rung yang berada
pada area bandar Kemungkinan konsekuensi dari situasi bahaya, dimana sebagai
udara yang dapat patokan adalah situasi terburuk yang mungkin terjadi
menyebabkan Kemungkinan kerugian atau cidera diukur dalam konteks
kemungkinan tingkat kerusakan dan probabilitas. Kemungkinan terjadinya
bahaya atau resiko sesuatu, dan
yang signifikan bagi akibat yang
ditimbulkannya
pengoperasian
pesawat udara dalam
melakukan kegiatan
operasi penerbangan
di wilayah bandar
udara.
Berupa tabrakan
antara hewan liar
atau burung dengan
pesawat udara yang
dibuktikan dengan
ditemukannya
bangkai dalam
kerusakan pesawat
Berupa laporan
tabrakan antara
hewan liar atau
burung dengan
pesawat udara yang
tidak ditemukan
bukti fisik
LAMPI RAN
Kendaraan
Teropong
Peralatan radio komunikasi
Grid map Bandar Udara lnternasional Sam Ratulangi Manado
Log Book I Checklists
Pengecekan secara rutin terhadap pergerakan burung di area sisi udara harus
pengecekan, jumlah, spesies burung yang terlihat, tindakan yang dilakukan pada
tidak menemukan hewan liar, tetap dilakukan pencatatan tentang waktu, area
pengecekan dan kondisi cuaca saat itu. lnformasi tersebut akan digunakan sebagai
bukti pengelolaan hewan liar di bandara saat terjadinya serangan hewan liar
serangan burung dan hewan liar. Pengecekan/inspeksi juga dapat digunakan untuk
menemukan lokasi telur, sarang atau sisa/bangkai serangan dari burung atau
hewan liar. Deteksi dan pemindahan sisa/bangkai burung dan hewan liar akan
Waktu inspeksi disesuaikan dengan jadwal inspeksi yang telah diatur dalam
dokumen
Aerodrome
Manual.
Prosedur
1 lnspeksi Permukaan Runway, area rumput dan sisi udara lainnya dari
aktivitas burung, serta mencari telur, sarang dan sisa/bangkai hewan liar.
ran
Hewan
Liar
khusus
untuk
bu
rung
menga
cu
kepada
Peratu
ran
Dirjen
Nomo
r KP
468
tahun
2011
tentang
Petunjuk
dan Tata
Cara
Peratura
Keselama
tan
Penerban
gan Sipil
Pelaporan serangan hewan liar memberikan salah satu bagian informasi penting
mengenai risiko yang ditimbulkan oleh serangan hewan liar terhadap pesawat,
sehingga pelaporan tersebut harus memuat data data yang detail dan akurat serta
Prosedu
r
1. Selalu melengkapi formulir pelaporan hewan liar dengan data lengkap dan
akurat.
2. Apabila pilot melaporkan terjadinya serangan periksa area yang dilaporkan untuk
memastikan apakah terdapat bangkai atau sisa sisa hewan liar. Selalu lengkapi
Dirjen Nomor KP 468 tahun 2011 tentang Petunjuk dan Tata Cara
dari bandara
Penanggungjawa
Airport Rescue & Fire Fighting Section
b Frekuensi
Sesuai kebutuhan
Peralatan
Mobile Bird Detterent System
kan m m gram Pengelolaan Bahaya Hewan Liar