Anggota Kelompok :
▪ Albert Dwiyanas Ramadani – 21E510061018
▪ Nurhaliza Putri – 21E510061035
POIN YANG AKAN DIBAHAS
1. Tujuan
2. Penerapan Safety Plan for Airport
3. Latar belakang
4. Program pengelolaan keselamatan (Safety Plan)
1. Tujuan
2. Latar belakang
3. Penilaian resiko
4. Mitigasi
5. Pemantauan (monituoring)
6. Kesimpulan
5. Pengaruh Safety Plan for Airport Terhadap Operasi Bandar Udara
6. Studi Kasus Terkait Safety Plan for Airport
PEMBAHASAN POIN-POIN
1. Tujuan
SKEP/39/III/2010 tentang Safety Plan for Airport bertujuan sebagai acuan
bagi para penyelenggara bandar udara umum dan khusus dalam membuat,
melaksanakan, menganalisis, mendapatkan altenatif dalam pemacahan masalah,
memperkitakan efektifitas masing masing alternatif pemacahan masalah dan membuat
rekomendasi perubahan terkait tidak terpenuhinya standart Safety Plan for Airport pada
operasi bandar udara.
2. Penerapan Safety Plain for Airport
Penerapan Safety Plan for Airport diterapkan pada seluruh penyelenggara
baik bandar udara umum maupun khusus yang memiliki sertifikat bandar udara.
Petunjuk ini di gunakan sejalan dengan SKEP/223/X/2009 Tentang Safety Management
System.
3. Latar belakang
a. Apa itu Safety Plan?
Safety Plan for Airport adalah program pengelolaan keselamatan yang
merupakan sarana penyelenggara bandar udara dalam memperhatikan aspek
aspek keselamatan penerbangan mulai dari prosedur tanggap darurat, tindakan
keamanan, manajemen insiden, penilaian resiko, pelatihan & latihan, protokol
komunikasi, infrastruktur & peralatan, dan kepatuhan terhadap perturan. Secara
keseluruhan Safety Plan merupakan dokumen yang di tinjau secara berkala
untuk pedaptasi dengan perubahan ancaman, teknologi, dan persyaratan
operesional, dengan tujuan memastikan keselamatan dan keamanan di
lingkungan bandar udara.
b. Kenapa ini penting untuk diterapkan di Bandara?
Safety Plan for Airport penting untuk diterapkan di bandara karena dalam
dunia penerbangan keselamatan merupakan prioritas utama dalam setiap
aktivitas penerbangan. Semua kegiatan di bandar udara harus memperhatikan
safety, securty, dan service. Sehingga penting sekali dalam menjaga keamana
dan keselamatan. Safety Plan For Aiport membatu dan memudahkan dalam
menjaga keselamatan penerbangan yang dimana sudah tertera juga plan plan
penanggulangan insiden dan accindent yang tidak di inginkan.
c. Pengembangan rencana Safety Plan
Rencana pelaksanaan Safety Management System harus dikembangkan
berdasarkan peraturan nasional dan internasional yang didukung oleh
manajemen pusat dan manajemen senior dalam organisasi bandar udara
Sumber :
https://id.scribd.com/document/403716320/Safety-Plan-RWY-STRIP-H-AS-
Hanandjoeddin-versi-YLW-docx
Latar Belakang :
Penilaian Risiko :
Bandar Udara melakukan identifikasi hazard dan penilaian risiko untuk
memenuhi standar ketentuan yang dan untuk memastikan risiko keselamatan operasi
bandar udara akibat tidak terpenuhinya persyaratan lebar, Runway Strip masih dalam
batas yang dapat diterima (Acceptable Level).
A. Identifikasi Hazard
Hazard yaitu kerusakan yang lebih parah terhadap pesawat udara yang
tergelincir keluar dari runway pada saat melakukan proses take-off atau landing
sehingga menambah risiko terjadinya kerusakan terhadap struktur pesawat
udara bahkan dapat menimbulkan korban jiwa yang dikarenakan lebar runway
strip yang terbatas.
B. Penilaian Risiko
Berdasarkan identifikasi hazard di atas dan berdasarkan data yang ada
hingga saat ini. Bahwa selama ini belum pernah ada kejadian over-running di
Bandar Udara Internasional H.AS. Hanandjoeddin maka dapat dilakukan
penilaian risiko sebagai berikut :
Tabel 1
Matrik Probabilitas Kejadian
Probabilitas Kejadian
Definisi
Arti Nilai
Kualitatif
Mungkin terjadi berkali-kali (telah berulangkali
Frequency 5
terjadi).
Mungkin terjadi beberapa kali (telah beberapa kali
Occasional 4
terjadi).
Kemungkinan kecil, tetapi bisa terjadi (telah terjadi
Remote 3
tapi jarang).
Sangat kecil kemungkinannya terjadi (belum
Improbable 2
pernah diketahui terjadi).
Extremely
Hampir tidak mungkin terjadi. 1
Improbable
Tabel 2
Matrik Keparahan Risiko Suatu Peristiwa
Keparahan Risiko Suatu Peristiwa
Definisi
Arti Nilai
Penerbangan
• Peralatan Hancur
Catastrophic • Banyak Kematian A
• Penurunan besar dari batas keselamatan,
tekanan fisik atau beban kerja sedemikian rupa
sehingga penyelenggara tidak dapat diandalkan
untuk dapat melaksanakan tugas dengan
Hazardous akurat dan paripurna B
• Cidera serius atau kematian bagi sejumlah
orang
• Kerusakan besar pada peralatan
• Gangguan
• Keterbatasan operasi
Minor D
• Penggunaan Prosedur Darurat
• Insiden Kecil
Tabel 3
Matrik Risiko Keparahan
Frequency :5 5A 5B 5C 5D 5E
Occasional :4 4A 4B 4C 4D 4E
Remote :3 3A 3B 3C 3D 3E
Improbable :2 2A 2B 2C 2D 2E
Extremely
1A 1B 1C 1D 1E
Improbable :1
Tabel 4.
Matrik Indeks Penilaian Resiko
Pengendalian risiko/mitigasi
5D, 5E, 4C, 4D, 4E, 3B, 3C, 3D, memerlukan keputusan manajemen.
2A, 2B, 2C Dapat diterima setelah mengkaji
pelaksanaan operasi
C. Mitigasi Risiko
1. Berkoordinasi dengan unit ATS terkait publikasi kondisi lebar Runway
Strip yang saat ini belum memenuhi standar teknis dan operasi Bandar
udara untuk Code Letter 4 sehingga kondisi ini diketahui oleh pihak-
pihak yang berkepentingan terutama operator penerbangan .
2. Membuat Letter of Coordination Agreement/LoCA dengan unit ATS
untuk memastikan penerbang mendapatkan informasi yang akurat
terkait kelayakan fasilitas dan kondisi Bandar Udara.
3. Memastikan Runway Strip harus bebas dari benda – benda tetap selain
alat bantu visual untuk navigasi udara atau yang diperlukan untuk tujuan
keselamatan pesawat udara
4. Memastikan unit terkait melakukan inspeksi dan pembersihan di
runway dan runway strip yang mengganggu atau menimbulkan potensi
terjadinya kecelakaan pesawat.
5. Mensosialisasikan Safety Plan ini kepada seluruh pihak terkait di
Bandar Udara.
Pemantauan :
https://pkppksupadio.files.wordpress.com/2010/02/skep-39-iii-2010-ac139-02-safety-plan-
for-airport.pdf
https://www.easa.europa.eu/en/difference-between-epas-spas-and-sms
https://hubud.dephub.go.id/hubud/website/bandara/25