Anda di halaman 1dari 15

KONSEP CONSTRUCTION

SAFETY AND HEALT


KONSTRUKSI
GHEA LUTHFIA OKTARI 1116020072
ZANA HARY BARUS 1116020079
“Contruction safety and Health
merupakan Penerapan secara
spesifik dari safety engineering
dalam industri konstruksi”
Aspek Aspek Dalam CSH

 Aspek Kemanusiaan  Aspek Ekonomi

Aspek yang menuntut untuk Aspek ini memaksa owner


tidak terjadinya suatu ataupun kontraktor untuk
kecelakaan kerja, sehingga melakukan pendekatan yang
tidak adanya korban jiwa pragmatis terhadap keaaman
ataupun cacat permanen konstruksi, sehingga tidak
selama pekerjaan terjadinya kecelakaan yang
berlangsung mengakibatkan meningkatnya
biaya kecelakaan
Biaya Keselamatan
 Direct Cost Of Safety  Indirect Cost Of Safety
Biaya biaya langsung yang Biaya-biaya yang secara tidak langsung
berkaitan dengan keselamatan dan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kesehatan konstruksi konstruksi.
Biasanya biaya ini relative Biaya-biaya ini sulit untuk diestimasikan.
mudah untuk dihitung antara lain: 1. Biaya pembersihan, perbaikan dan penempatan
1. Asuransi jiwa ataupun harta kembali peraltan
2. Peraltan keselamatan 2. Biaya lembur yang diharukan oleh kecelakaan
3. Fasilitas Keselematan 3. Biaya personal keselamatan dari kecelakaan
4. Pengawasa 4. Biaya mendatangkan dengan tundaan akibat
kecelakaan
5. Bangunan pengamanan
5. Upah untuk supervisor dari kecelakaan
6. Biaya penjadwalan ulang pekerjaan
7. Biaya transportasi
8. Upah kepada pekerja selama tidak bekerja
Peran Kontraktor dalam CSH

 Manajemen Kontraktor Sasaran kegiatan usaha kontraktor:


Didalam manajemen kontraktor 1. Profit / Keuntungan
terdapat hubungan yang sangat erat di
2. Performance / Kinerja
antara fungsi-fungsi yang ada yaitu fungsi
manajemen pemasaran, manajemen 3. Profesionalisme
operasi / produksi, dan manajemen Sasaran tersebut dicapai melalui
sumber daya manusia. pengendalian biaya, mutu, waktu dan
Kegiatan intinya adalah manajemen safety.
produksi yaitu kegiatan pelaksanaan
proyek. Dalam pelaksanaan proyek
kegiatannya didukung oleh pengaturan
sumber daya milik perusahaan (uang,
tenaga kerja, dan alat)
 Manajemen Proyek
Untuk mencapai sasaran proyek akan perlu adanya pengendalian
dalam aspek biaya, mutu, dan waktu (BMW) ditambah dengan
keselamatan (safety) dan masing masing memiliki alat kendali yang
merupakan produk perencanaan dalam manajemen proyek
konstruksi, yaitu:

1. Biaya, alat kendalinya adalah Anggaran Biaya Pelaksanaan ( Cost


Budgeting ).
2. Mutu, alat kendalinya adalah Rencana Mutu ( Quality Plan ).
3. Waktu, alat kendalinya adalah Rencana Waktu Pelaksanaan ( Time
Schedule )
4. Safety , alat kendalinya adalah Rencana Keselamatan ( Safety Plan )
 Cost Of Safety
Cost of Safety dapat digambarkan dari tiga unsur yaitu :
1. Inspection cost (biaya inspeksi)
2. Prevention cost (biaya pencegahan)
3. Accident cost (biaya kecelakaan)
Pelaksanaan CSH

Dalam pelaksanaan CSH, kontraktor adalah pihak yang paling


bertanggung jawab sekaligus pihak yang paling menerima resikonya,
sekalipun sudah dicover dengan asuransi.
Unsur – unsur penyebab accident:
 Pelaku konstruksi yang meliputi ; pekerja, tukang, mandor,
supervisor, staf manager maupun manager harus dalam keadaan
sehat lahir batin. Serta memepunyai kemampuan melaksanaakan
tugasnya dalam situasi dan kondisi yang ditutuntut lapangan.
 Construction material, material yang digunakan baik untuk
bangunan itu sendiri maupun untuk pekerjaan bantu / persiapan,
harus menggunakan kualitas serta ukuran yang ditetapkan dalam
perencanaan.
 Construction equipment, semua peralatan yang digunakan
ukurannya harus dikalibrasi dan masih berlaku, alat harus memiliki
sertifikat layak pakai.
 Construction design, disain yang dibuat oleh perencana perlu
dicermati dan dievaluasi secara lebih khusus, mengingat dapat saja
terjadi kekeliruan informasi sehingga disign yang dibuat tidak cukup
aman untuk dilaksanakan.
 Construction method, peran construction method sangat besar dan
yang dipilih harus dapat diyakini akan memberikan indikasi :
1. Secara teknis aman
2. Peralatan yang digunakan cocok / sesuai
3. Pelaku-pelakunya cukup punya pengalaman
4. Sudah mempertimbangkan safety
Tindakan yang perlukan untuk
pekerjaan yang rawan kecelakaan
 Tindakan Pencegahan  Tindakan Pencegahan
1. Pembuatan construction 1. Menyiapkan tenaga dan alat-alat
method yang aman .
khusus untuk di evakuasi.
2. Penggunaan alat-alat
pengangkat yang aman 2. Menyiapkan poliklinik atau
bekerjasama dengan rumah sakit
3. Pemasangan bangunan
pengaman sementara. terdekat.
4. Melakukan pengawasan 3. Mengevakuasi kejadian
pelaksanaan CSH . kecelakaan dan segera
5. Pemasangan rambu-rambu di melakukan tindakan agar
tempat rawan kecelakaan kecelakaan tidak meluas dan
terkendali.
6. Pembuangan material
sisa/sampah dari atas melalui 4. Perencanaan evaluasi ditempat
jalur yang tertutup kerja yang rawan kecelakaan.
7. Menjaga kesehatan lingkungan
kerja.
Pelaksanaan safety, untuk tindakan pencegahan dapat dilakukan
oleh setiap petugas yang terkait, tetapi untuk pengawasan serta
tindakan penyelamatan harus ada petugas khusus. Oleh karena itu di
dalam struktur organisasi kontraktor baik di lapangan maupun di
kantor pusat harus ada petugas safety. Di lapangan petugas tersebut
dapat disebut sebagai safety engineer, secara operasional di bawah
kendali project manager dan secara fungsional di bawah safety
manager.
Ruang lingkup CSH
 Perencanaan 4. Membuat rincian peralatan keamanan
dan perlindungan yang diperlukan
Ada 3 mandate yang harus dipenuhi:
5. Membuat rencana bangunan toilet untuk
1. Perencanaan Aman perkeja
2. Pelaksanaan Aman 6. Membuat rencana pembuangan sampah
3. Penggunaan Aman khususnya sampah dari bangunan atas
Dalam perencanaan kegiatan yang 7. Membuat rencana evakuasi kemungkinan
dilakukan: terjadinya accident.
1. Menyiapkan safety manual, termasuk
pencegahan kebakaran dan peledakan.
2. Membuat construction method yang
aman.
3. Membuat rencana bangunan-bangunan
pengaman termasuk rambu-rambu
 Pelaksanaan
1. Menyiapkan alat-alat pelindung diri untuk dipakai setiap
pekerja
2. Membuat bangunan-bangunan pengaman termasuk rambu-
rambu , alat pemadam kebakaran dan lain-lain
3. Membuat bangunan toilet untuk pekerja
4. Membuat tempat pembuangan sampah yang bergerak ke
atas mengikuti perkembangan pekerjaan
5. Melakukan koordinasi denganb kegiatan pelakasanaan
bangunan terutama yang erat kaitannya dengan keamanan
6. Melakukan evakuasi dan pengamanan jika terjadi accident

 Pengawasan
1. Kegiatan input
2. Kegiatan proses
3. Kegiatan output
Kualifikasi Keselamatan dan Kehati
- hatian Kontraktor
Sebelum tender persiapan yang perlu dilakukan, safety engineer
mengembangkan kriteria untuk unjuk kerja keselamatan dengan rincian
sebagai berikut :
1. Kontraktor menyampaikan pengalaman tentang cacat dan
kerusakan yang terjadi selama pengalaman 5 tahun terakhir
2. Tingkat modifikasi pengalaman ( Experience Modification Rate / EMR )
kontraktor untuk kompensasi pekerja
3. Program dan tulisan kebijakan keselamatan dari kontraktor
4. Referensi dari pihak lain yang melakukan evaluasi terhadap unjuk
kerja kontraktor tentang program keselamatannya
5. Rekaman pengalaman kontraktor sebelum mendapatkan
penghargaan Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
6. Jika mungkin informasi dari kontraktor sebagai pemakaian metode
dan peralatan dalam praktek pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai