Anda di halaman 1dari 13

SAFETY (HSE) PLAN

Berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan pekerja maupun


lingkungan kerja, melakukan pengendalian dan pemantauan K3L melalui
penerapan prosedur & standard K3L.

a. Tujuan Hse Plan

Sistem manajemen HSE Plan ini bertujuan agar proses peningkatan


standar kualitas kerja yang dihasilan PT. Sumber Mandiri Sukses ini dapat
bersaing, memberikan rasa aman bagi pekerja dan kepuasan bagi pelanggan
serta dapat meminimalkan penyimpangan dan kecelakaan kerja dalam setiap
melakukan pekerjaan. HSE Plan ini telah di sahkan oleh pimpinan tertinggi
dalam perusahaan PT. Sumber Mandiri Sukses dan telah berlaku untuk
selanjutnya dapat menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama dalam
penerapannya dari semua tingkatan menejemen serta untuk dapat saling
berkoordinasi dan berkomunikasi untuk hasil yang lebih baik selanjutnya. Tim
HSE akan tetap memberikan saran dan masukan dalam penerapan HSE Plan
ini pada saat melaksanakan pekerjaan dan pembuatan pembangunan Factory
dan evaluasi untuk kelengkapan dokumen HSE selanjutnya.

b. Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan


Kerja, Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan, Permen PU No. 5
Tahun 2014 Tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum,
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3,
Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
KEP.174.MEN.1986 No. 104-KPTS-1986 tentang K3 ditempat Kegiatan
Konstruksi, Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja,
Permen PUPR No. 02 Tahun 2018. Surat Edaran No. 11 Tahun 2019 Tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil
dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Pelaksanaan pekerjaan
dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk
pada ketetapan/Aturan Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas

c. Ruang Lingkup

Instruksi kerja ini hanya berlaku pada Paket Pekerjaan Pembangunan


Factory

d. Definisi

Keselamatan dan Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar


dalam bekerja yang menuju kearah tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya
cedera atau gangguan kesehatan yang:

1. Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan


ringan atau pada prinsipnya tidak membutuhkan perawatan rawat inap di
Rumah Sakit.
2. Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan
sedang / korban luka berat atau mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
3. Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan
berat / korban meninggal dunia.

e. Ketentuan Umum
 Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun
pimpinan perusahaan
 Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Kasie QA
(Quality Assurance), dengan memastikan melakukan inspeksi secara berkala.
 Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan
terjadinya bahaya, harus menyediakan petunjuk - petunjuk / informasi –
informasi yang tepat cara penanganan dan pencegahan bahaya - bahaya
yang mungkin terjadi.
 Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri,
dilatih bagaimana cara menggunakan, dan digunakan tempat yang
seharusnya
 Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat
dan diperlakukan sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan
terjadinya kebakaran
 Peralatan / kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu
kelayakannya.
 Pihak Manajemen proyek harus melakukan tinjauan manajemen mengenai
safety secara berkala.

f. Tanggung Jawab
1. Tugas Dan Tanggung Jawab HSE

Tugas dan tanggung jawab seorang Safetty Officer adalah:

1. Mengawasi suatu proyek antara lain: welder, fitter, dll sebagaimana dengan
mengutamakan faktor keselamatan kerja
2. Melaporkan semua kegiatan termasuk masalah keselamatan kerja kepada
proyek menejer
3. Menyiapkan referensi pendukung guna menunjang hasil kerja secara maksimal,
minimal mendekasi atau sama dengan standart internasional
4. Aktif dalam penanganan keselamatan kerja karyawan atau proyek
5. Melakukan koordinasi dengan bagian operasi mengenai tugas-tugas lapangan
atau proyek
6. Memberi saran, usul kepada bagian operasi masalah kualitas kerja dan
keselamatan kerja
7. Berwewenang dengan sepengetahuan kepala departemen yang bertanggung
jawab, dengan menghentikan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawan
8. Bertanggung jawab dapat menghentikan kerja yang tidak aman dan yang nyata
melanggar peraturan keselamatan kerja.

2. Job Desk Pekerja Dalam Aspek HSE

Adapun tanggung jawab pekerja dalam aspek HSE adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pekerjaan dengan meminimalisir kecelakaan dalam bekerja


2. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan memenuhi standar yang telah
ditentukan sebelumnya
3. Mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan dan lokasi
proyek.
4. Mematuhi semua kebijakan K3, prosedure dan instruksi kerja yang aman dalam
melakukan kegiatan
5. Selalu melakukan kegiatan dengan cara yang aman bagi diri sendiri dan orang
lain yang dapat terpengaruh oleh aktifitas tersebut
6. Melaporkan kepada atasan jika menemukan bahaya atau masalah yang
berkaitan dengan K3
7. Bekerjasama dalam hal penyelidikan terhadap kecelakaan, jika diperlukan
8. Tidak menyalah gunakan segala fasilitas peralatan ataupun komponen-
komponennya yang seharusnya hanya digunakan untuk keselamatan dan
kesehatan kerja

g. Target Yang Ingin Dicapai :


a. Target Kecelakaan Kerja adalah zero accident atau nihil kecelakaan yang
dimaksud disini adalah zero lost time injury / nihil kehilangan jam kerja.
b. Target Kesehatan Kerja adalah zero occupationaldisease atau nihil
penyakit akibat kerja / PAK
c. Target Lingkungan adalah zero polution atau nihil pencemaran. yang
dimaksud disini adalah zero lost time / nihil kehilangan jam kerja.

PROGRAM K3

1) Safety induction

HSE Induction dilakukan untuk memberikan pengarahan tentang K3L


secara umum. Dilakukan oleh :

- Personil HSE kepada setiap pekerja yang baru.


- Security kepada setiap tamu/non pekerja yang datang.
- Materi induksi sesuai form K3, namun dapat ditambahkan bila di
perlukan.
2) Toolbox Meeting & HSE Talk

Setiap ada pekerjaan/lokasi/produk/jasa yang mengandung resiko, akan


diadakan pengarahan tentang K3L yang lebih teknis kepada seluruh personil
(staff, pekerja) dalam bentuk :

 HSE Talk, yaitu pengarahan secara bersama-sama.


 Tool Box Meeting, yaitu pengarahan secara berkelompok menurut area
kerja atau disiplin pekerjaan yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai.
(kurang lebih selama 10-15 menit).
 HSE Talk dan Tool Box meeting selain memberi pengarahan juga
dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi pekerja untuk
melakukan dialog / konsultasi perihal K3L.
a. Peraturan Untuk Sub-kontraktor
- Secara umum, calon sub-kontraktor sebelum mengajukan
penawaran yang sudah di jelaskan tentang
persyaratan/ketentuan sistem K3L jika nantinya terpilih sebagai
sub-kontraktor.
- Secara khusus, subkontraktor terpilih wajib meminta persetujuan
dari team proyek terhadap Rencana Pelaksanaan Sub-
kontraktor dan dalam melaksanakan pekerjaan di proyek wajib
mengikuti peraturan yang ditentukan di proyek.

3) Inspeksi & Patrol

Inspeksi dilakukan secara bersama oleh pihak team proyek dan


Sub-kontraktor. Tujuan dari inspeksi untuk menjaga konsistensi
penerapan standar K3L di proyek.

Patroli dilakukan team HSE proyek, meliputi seluruh area kerja, dan
terhadap area dimana ada pekerjaan yang telah diidentifikasikan
mempunyai potensi kecelakaan dan pencemaran harus diberikan
perhatian yang lebih. Team HSE akan langsung memberikan perintah
lisan ditempat untuk menghentikan pekerjaan bilamana ditemukan
keadaan yang berbahaya.

4) Laporan dan Analisa


- Setiap kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan akan dicatat
dan diinvestigasi dengan menggunakan form K3.
- Setiap Nearmiss akan dicatat dengan menggunakan form K3,
untuk selanjutnya dianalisa sebagai tindakan preventif.
-
5) APD (Alat Pelindung Diri)

Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment adalah alat-
alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan menjaga
keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya
atau resiko kecelakaan kerja. Alat-alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan
harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko pekerjaannya sehingga efektif
melindungi pekerja sebagai penggunanya.

 Helm Proyek, disarankan dipakai setiap kelapangan dan


diwajibkan dipakai pada tempat-tempat yang berisiko tinggi
terhadap kejatuhan / benturan material;
 Sepatu Proyek, Dipakai setiap hari dilapangan / site;
 Pakaian Seragam, dan identitas pengenal diri;
 Masker, jika bekerja didaerah yang beracun / berbau yang bisa
mengakibatkan terganggunya kesehatan;
 Sarung Tangan, bila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las
Diwajibkan);
 Kacamata Pelindung, jika hal tersebut diperlukan
 Rompi , Dipakai setiap dilapangan / site
 P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
 Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis

No APD Tamu/ Staff Struktur Finishing Baja M/E

1. Helmet √ √ √ √ √
( Putih) ( Kuning) ( Kuning) ( Kuning) ( Kuning)

2. Safety shoe √ √ √ √ √

3. Wearpark - - - √ -

4. Safety vest - √ √ - √

5. Safety glass - √ √ √ √

6. Masker las - - - √ -

7. Sarung tangan - √ √ √ √
Logo APD

Wajib mengenakan seragam(uniform) Wajib mengenakan sepatu Wajib mengenakan full body
serta rompi menyala ketika berada di pelindung (safety shoes) ketika harness ketika bekerja di tempat
lapangan. berada di lapangan. tinggi lapangan.

Pekerja wajib mengenakan Wajib menjaga kebersihan


sarung tangan lapangan. lingkungan kerja.

Wajib Masker, jika bekerja didaerah


Wajib menggunakan kaca mata Wajib menggunakan Helm
yang beracun / berbau yang bisa
mengakibatkan terganggunya
kesehatan
No Peralatan Lokasi

Struktur Sipil Struktur Struktur Baja


Finishing

1. Scaffolding √ √ √

2. APAR √ √ √

3. Body Harness √ √ √

4. Scaffolding Tangga - √ √

5. Life line - - √

6. kalebiner - - √

6) APK (Alat Pelindung Kerja)

7) Alat Angkat dan Angkut

No Jenis Unit

1. Excavator 2 Unit

2. Lori crane 1 Unit

3. Tadano 2 Unit

4. Drum Truck 1 Unit

5. Lori 1 Unit

Alat angkat dan angkut di proyek ini adalah :


Team HSE akan memeriksa keamanan alat angkat dan angkut secara fisik dan
kelayakannya. Selain itu, operator harus dilengkapi dengan sertifikasi atau ijin
mengoperasikan alat angkat dan angkut.

h. Fasilitas K3.

No. URAIAN PENJELASAN

A. PENANGANAN KECELAKAAN

1. Kantor K3 / HSE Office Site Office

2. Alat Komunikasi Handy Talkie & Hand Phone

B. PENANGANAN KEBAKARAN

1. Alat Pemadam Kebakaran Apar

C. PENANGANAN KEAMANAN

1. Master Point/ Titik Kumpul Titik kumpul yang aman bila


terjadinya bahaya di proyek

2. APD (Alat Pelindung Diri) Alat pelindung diri yang harus


dipakai pekerja selama proses
pekerjaan

D. PENANGAN KESEHATAN

1. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja Saat pekerja pertama kali masuk,


wajib dipertanyakan tentang
kesehatan pekerja/ riwayat
penyakit pada pekerja.

2. Toilet Pekerja Disamping site office

E. PROMOSI K3
1. Papan informasi Dilokasi Proyek & site office

2. Spanduk Dilokasi Proyek & site office

3. Safety Sign Dilokasi Proyek & site office

NO KEGIATAN PESERTA WAKTU PIC

A. KOMINIKASI

1. Hse Induction Setiap Pekerja Setiap Hari Jam HSE Officer


Baru Masuk 8.00- 11.00 Wib

2. Toolbox Meeting Unit Kerja 1x Seminggu HSE Officer

B. INSPEKSI

1. HSE Patrol HSE Officer Setiap hari HSE Officer

2. HSE Inspeksi PM, HSE Officer, Setiap hari senin PM, HSE Officer
Mekanik jam 09.00 Wib –
selesai

3. Inspeksi peralatan Mekanik, peralatan 2x seminggu, jam Mekanik & HSE


09.00 wita - selesai Officer

i. Kegiatan K3L

j. Pengendalian Kebersihan Dan Kerapian (K2).

Kebersihan dan kerapian merupakan prioritas utama Total sesuai dengan


Standar 2K. Proyek ini memiliki beberapa petugas kebersihan yang akan
beroperasi di Proyek untuk membersihkan area yang kotor dari kegiatan proyek.
Dan adanya kegiatan setiap seminggu sekali untuk melakukan bersih-bersih
area proyek/ housekeping di setiap masing- masing blok.

k. Penanganan Kecelakaan
1. Tangani segera apabila ada kecelakaan Kerja dan utamakan keselamatan Jiwa
Manusia
2. Segera berikan pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai dengan jenis
kecelakaan.
3. Apabila perlu, segera dibawa ke Puskesmas/dokter/ rumah sakit yang telah
dirujuk pada alamat yang ditentukan.

l. Penanganan Bila Terjadi Kebakaran


1. Apabila terjadi kebakaran kecil agar ditangani sendiri dengan menggunakan
peralatan Pemadam kebakaran
2. Beritahukan kepada personil yang berada dilokasi bahwa terjadi bahaya
kebakaran
3. Jika terjadi kebakaran besar yang tidak dapat ditangani sendiri,utamakan
manusia dengan memberitahukan agar menjauhi lokasi
4. Laporkan kejadian kebakaran kepada penanggung jawab safety
Catatan :
1) Jika di lokasi pekerjaan banyak terdapat kayu-kayu kering, yang
diperhatikan adalah:
a. Dilarang membuang puntung rokok yang masih menyala
sembarangan
b. Bara-bara api / bekas api unggun harus dipastikan telah benar-
benar padam ketika akan meninggalkan tempat
2) Peralatan pemadam api / Fire extinguisher, harus disediakan pada
tempat-tempat rawan tertentu yang memerlukan
No Kontak Emergency Keterangan

1. Rumah Sakit RS. Camatha Sahidya (08117771002)

2. Dinas Pemadam Kebakaran DAMKAR ( 0778) 427366

3. Polisi Pos satlantas pambil (0778) 736234

KONTAK EMERGENCY

Anda mungkin juga menyukai