Anda di halaman 1dari 3

Analisa Penerapan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Indocement Tunggal Prakarsa

Tbk
Deskripsi Permasalahan
Per 05/MEN/1996
UU No. 1 Tahun 1970
UU No. 23 Tahun 1992
UU No. 13 Tahun 2003
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja,
perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja merupakan segala sarana dan upaya untuk mencegah terjadinya suatu
kecelakaan kerja (Silalahi, 1995).
Bahaya dan Insiden
Bahaya (Hazard)
1. Bahaya Keselamatan Kerja
2. Bahaya Kesehatan Kerja
Insiden
Insiden atau kecelakaan merupakan kejadian yang tidak diharapkan sehingga mengakibatkan cidera
atau sakit pada manusia atau kerusakan pada harta benda atau gangguan pada proses produksi.
Inspeksi K3
Inspeksi K3 adalah suatu kegiatan pengamatan atau pemeriksaan terhadap pelaksanaan K3 untuk
menemukan potensi bahaya yang ada di tempat kerja untuk mencegah terjadinya kerugian maupun
kecelakaan di tempat kerja dalam penerapan K3 di tempat kerja.
Perusahaan wajib menyediakan lingkungan tempat kerja yang sehat, aman, dan bebas dari gangguan
akibat kerja.
Fenomena Gunung Es
Implementasi SMK3
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
2. Strategi Pendokumentasian
3. Peninjauan Perancangan (Design) dan Kontrak
4. Pengendalian Dokumen
5. Pembelian
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
7. Standar Pemantauan
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
9. Pengelolaan Material dan Pertimbangannya
10. Pengumpulan dan Penggunaan Data
11. Audit SMK3
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan
Hasil dan Pembahasan
Struktur Organisasi
Joint Safety Inspection
JSI merupakan kegiatan pemantauan dan pengawasan areal kerja gabungan Safety, Security, dan
Health Department yang dilakukan secara berkala untuk mengidentifikasi sumber, kondisi dan
tindakan berbahaya, agar setiap potensi bahaya serta aspek lingkungan yang beresiko menimbulkan
kecelakaan kerja dapat dikendalikan.
Safety Monitoring

Safety Monitoring adalah kegiatan mengamati aspek keselamatan dan kesehatan kerja pada suatu
area kerja, dengan tujuan meminimalisasi terjadinya insiden atau menghilangkan penyebab
terjadinya insiden dengan meningkatkan pemantauan area kerja melalui mekanisme inspeksi
maupun observasi yang berkesinambungan.
Inspeksi
Usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kecelakaan, diawali dengan mampu menemukan factor
penyebab kecelakaan kerja dengan melakukan inspeksi secara teratur, terencana, dan sistematis.
Inspeksi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja perlu dilakukan karena banyak perusahaan
maupun karyawan yang tidak mengetahui besarnya dampak yang diakibatkan oleh terjadinya
kecelakaan kerja.
SMK3
- Menurut Permenaker PER.05 / MEN / 1996 pasal 3 (1 dan 2) perusahaan wajib menerapkan SMK3.
- Bab I, salah satu upaya dalam mengimplementasikan kesehatan dan keselamatan kerja adalah
SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Tujuan Inspeksi
Tujuan dari inspeksi K3 adalah untuk mengidentifikasi sumber sumber bahaya potensial yang ada di
tempat kerja kemudian temuan temuan tersebut dievaluasi tingkat resikonya terhadap tenaga kerja.
Manfaat Inspeksi
1. Sarana feedback
2. Sarana motivasi pekerja
3. Sarana pengumpulan data dan evaluasi standar
Temuan Inspeksi
1. Terdapat beberapa pekerja yang masih belum mematuhi rambu-rambu K3 yang terdapat di area
plant.
2. Kurangnya kesadaran pekerja untuk menggunakan safety helmet sesuai standard.
3. Tidak terdapat safety maping sebagai petunjuk jalan dan jalur evakuasi
4. Pada belt conveyor yang memuat limestone, saat proses berlangsung banyak batu-batu yang
berjatuhan dari atas sehingga membahayakan pekerja yang berada di bawah belt konveyor.
5. Pada beberapa tempat, rambu-rambu K3 sudah tidak sesuai standard.
6. Terdapat genangan air di beberapa tempat yang mengganggu jalan.
7. Beberapa pekerja tidak mendapatkan ear muff ataupun ear plug di area kerja yang mengharuskan
menggunakan ear muff ataupun ear plug.
8. Pada beberapa tempat, terdapat barang-barang yang tidak diletakkan pada tempatnya.
9. Tempat pembuangan sementara yang kurang dikelola dengan baik. Barang yang berada di tempat
pembuangan sementara dibiarkan selama lebih dari 3(tiga) bulan.
10. Kabel yang melintang di tangga dapat membahayakan pekerja di area sekitar. Dapat
menyebabkan tersandung dan terjatuh.
Tahapan Safety Monitoring
Perencanaan dan Persiapan
Pelaksanaan
Analisan dan Laporan Temuan
Verifikasi
- SMK3 yang diterapkan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
telah sesuai dengan yang tercantum dalam Permenaker RI No. PER. 05/MEN/1996 tentang system
manajemen K3 pada pasal 3 (1 dan 2).

- Terdapat 2(dua) jenis pelaksanaan inspeksi yang diterapkan oleh Safety Department
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yaitu, Joint Safety Inspection (JSI) dan Safety Monitoring.
- Safety Monitoring dilakukan oleh SHE Officer pada tiap plant yang dilaksanakan rutin setiap hari.
- Joint Safety Inspection (JSI) dilakukan oleh gabungan petugas dari Safety Department, Security
Department, Health Department, dan petugas dari plant atau divisi terkait.
Pelaksanaannya dilakukan secara periodic yaitu 3 (tiga) kali dalam 1 tahun.
- Kesadaran beberapa pekerja akan keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang.
- Pendistribusian alat pelindung diri (APD) kepada pekerja masih kurang terkoordinasi dengan baik.
- Banyak rambu rambu K3 di beberapa bagian perusahaan yang sudah tidak sesuai standard atau
tidak dapat terbaca karena tertutup debu semen.
S
a
r
a
n
- Memperketat pengawasan terhadap penggunaan APD pada pekerja dalam penggunaan ear plug
atau ear muff di tempat yang terdapat rambu-rambu peringatan misalnya mengenai kebisingan.
Pengunaan safety helmet yang masih belum sesuai standard. Banyak pekerja yang tidak
menggunakan chin strap, sehingga fungsi dari safety helmet tidak optimal. Perlu dilakukan tindakan
baik teguran, peringatan hingga sanksi jika diperlukan.
- Melakukan penanganan material material yang berada di tempat yang tidak seharusnya. Seperti
tumpukan besi yang ditumpuk ataupun tergeletak di tengah jalan sehingga dapat menimbulkan
bahaya.
- Melakukan koordinasi antara pekerja dengan petugas yang terkait dengan pengadaan APD
sehingga seluruh pekerja mendapatkan APD yang sesuai dengan area kerjanya.
- Melakukan maintenance terhadap rambu rambu K3 yang ada di perusahaan. Mengganti rambu
rambu yang rusak baik bengkok, robek, kata-katanya kabur bahkan lepas atau melakukan
pembersihan rambu rambu yang masih sesuai standard namun tertutup oleh debu semen sehingga
mudah dibaca.
- Mematuhi segala rambu-rambu K3 yang ada di area kerja dan melakukan segala sesuatu sesuai
dengan prosedur yang ada agar tercipta lingkungan kerja yang aman.
- Memasang hand rail yang sesuai dengan standar yaitu dengan tinggi diatas pinggul untuk
mencegah pekerja terjatuh dari ketinggian.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai