(K2)
KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN
DAN
TEKNIK PELAPORAN
Academy
DASAR HUKUM
1. UU. No1/ 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 30/ 2009 tentang ketenaga listrikan
3. Kepres No 22/ 1993 tentang Penyakit Yang Timbul
Karena Hubungan Kerja
4. Kep Menaker No. 5/ Men/ 1996 tentang Sistem
management K3.
5. Kep Direksi No. 090.K/DIR/2005 tentang Pedoman
keselamatan Instalasi
6. Kep. Direksi No 091.K/DIR/ 2005 tentang Pedoman
Keselamatan Umum.
7. Kep.Direksi No 092.K/DIR/2005 tentang Pedoman
Keselamatan Kerja
Academy
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
( K2 )
Pengertian :
K2 adalah segala upaya / langkah – langkah pengamanan
instalasi PENYEDIAAN / PEMANFAATAN tenaga listrik untuk
mewujudkan kondisi :
1. Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya
2. Andal dan aman bagi instalasi
3. Ramah lingkungan.
Academy
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
( K2 )
Aman artinya :
Aman bagi instalasi, manusia (operator) dan
machluk hidup lainnya
Aman bagi operator :
operator bekerja memakai APD yang sesuai,
menggunakan SOP yang telah dibakukan, tidak
melakukan hal2 yang “Un Safe Action” : tdk
bercanda, kerja sesuai bidangnya/keahliannya,
tdk kerja sambil merokok,
Academy
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
( K2 )
Aman bagi peralatan / instalasi :
Berkaitan dng kerusakan peralatan, yg berakibat
kebakaran, peralatan rusak, tdk ada baut
pengikat yang kendor, tdk ada kabel listrik yang
mengelupas, tdk ada konektor yang kendor,
pelumasan bearing cukup +/- 50 %, merger motor
baik (V/1000 + 1 MΩ)
Academy
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
( K2 )
Handal artinya :
Peralatan dapat beroperasi sesuai kebutuhan
dalam jangka waktu 24 jam, 1 minggu, 1 bulan, 1
tahun sesuai kebutuhan yang
ditetapkan/diperlukan, tanpa gangguan.
Ramah Lingungan :
Tdk membuang limbah kelingkungan sebelum
dilakukan netralisasi, bekas oli ditampung,
makjun dikumpulkan, besi scrap dikumpulkan
Academy
Upaya untuk mewujudkan K2
1. Standarisasi
2. Penerapan 4 Pilar K2
3. Sertifikasi
4. Penerapan SOP
5. Adanya Pengawas Pekerjaan
Academy
STANDARISASI
sertifikasi
Pengawas pekerjaan
K3 DILAKSANAKAN SESUAI
DENGAN KETENTUAN YANG
BERLAKU
Academy
KESELAMATAN UMUM.
Keselamatan Umum artinya mencegah
terjadinya incident yang membahayakan bagi
umum
Contoh :
Memberikan tanda peringatan tidak boleh lewat/
masuk areal pekerjaan pada saat menguji
dengan alat yang bisa menimbulkan bahaya
terhadap umum/ orang lain.
Academy
KESELAMATAN INSTALASI.
Berkaitan dengan kerusakan peralatan vital
yang mengakibatkan, kebakaran, tidak
berfungsinya peralatan penunjang utama
(main auxiliary) sehingga mengakibatkan
turunnya produksi, atau berhenti sama sekali.
Contoh :
Penggunaan SOP bagi Operator maupun
Teknisi agar tidak terjadi kesalahan.
Academy
KESELAMATAN LINGKUNGAN.
Keselamatan bagi alam dan lingkungannya.
Alam harus dijaga tetap sesuai dengan
fungsinya. Lingkungan jangan sampai
tercemari dengan limbah yang ditimbulkan
oleh aktivitas kita.
Contoh :
Injection Chlorine tidak boleh berlebihan
sehingga mematikan binatang laut.
Academy
KESELAMATAN KERJA
KECELAKAAN KERJA :
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau insiden
yang terjadi karena adanya suatu bahaya.
Bahaya tersebut bisa mengakibatkan
kerugian berupa jiwa/ raga, harta,
maupun peralatan.
K2
Academy
Pengawas
Standarisasi 4 Pilar K2 Sertifikasi Penerapan SOP
Pekerjaan
Keselamatan Melaksanakan
Proses SLO Pengoperasian K3 sesuai
Kerja
prosedur
Keselamatan Kesesuaian dg
Uji Pemeliharaan
Umum standar PUIL
Keselamatan Tanda
Produk
Lingkungan Keselamatan
Sertifikat
Keselamatan
Kompetensi
Instalasi
Personal
3. PENYEBAB KECELAKAAN
1. Unsave Action (Tingkah laku yang tak aman )
1.
Mengabaikan procedure.
2.
Bekerja bukan pada bidangnya.
3.
Bekerja tanpa kompetensi.
4.
Tidak menggunakan alat keselamatan Kerja.
5.
Sikap tubuh yang tidak benar.
6.
Bersenda gurau.
7.
Kondisi fisik atau mental yang labil.
8.
Bekerja dengan emosional/ panic dll.
9. Kondisi yang tidak aman
Academy
DEFINISI :
a.Suatu alat yang dipergunakan untuk melindungi pekerja terhadap kemungkina
timbulnya kecelakaan.
b.Suatu alat yang dipergunakan untuk memperlancar/ mempermudah pekerja
dalam melaksanakan tugas pekerjaan dengan aman
Academy
a.
Yang Terpasang Tetap Pada Peralatan
1. Pelindung benda yang berputar.
2. Batas pengaman daerah.
Academy
ALAT KESELAMATAN KERJA :
b. Dipakai oleh pekerja :
1. Pelindung batok kepala.
2. Pelindung muka dan mata.
3. Pelindung badan.
4. Pelindung anggauta badan.
5. Pelindung pernapasan.
6. Pelindung pendengaran.
7. Pencegah jatuh.
8. Pencegah tenggelam.
Academy
ALAT KESELAMATAN KERJA :
C. Pelengkap
1.
Peraturan2
2.
Penjelasan2
3.
Instruksi Kerja.
4.
Tanda-tanda Peringatan.
5.
Poster-poster keselamatan Kerja.
6.
Komunikasi dan Koordinasi.
7.
Pengawasan.
Academy
Manajemen Keselamatan Kerja
adalah merupakan ilmu dan seni dalam usaha
perencanaan, pengorganisasian,pengerahan,
kegiatan perusahaan
Academy
Safety ( Keselamatan Kerja )
• Didalam konteks secara perorangan, safety diartikan
Act Do
Check
Overview
SAFETY &of
Overview Safety
BUSINESS
of Safety MS
MS
Overview of EH&S MS:
Continual
Improvement
Management
Review Plan Policy &
Management
Commitment
Act Do
Checking
& Planning
Corrective Check
Action
• Implementation and
Operation
• Training & Promotion
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENERAPAN SMK3
Peningkatan
berkelanjutan
Komitmen
Komitmendan
dan
Kebijakan
Kebijakan
Peninjauan
Peninjauanulang
ulang&&
Peningkatan Perencanaan
Peningkatanoleh
oleh Perencanaan
manajemen SMK3
SMK3
manajemen
Pengukuran
Pengukurandan
dan Penerapan
PenerapanSMK3
SMK3
evaluasi
evaluasi
ARAH
ARAH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PEMBINAAN
PEMBINAAN K3
K3
• Aman
• Nihil Kecelakaan
TERSELENGGARANYA • Sehat
• Ramah
lingkungan
MANDIRI
Peningkatan
Di Tempat Kerja produktifitas
Academy
AKIBAT KECELAKAAN
Kecelakaan atau insiden dapat
merugikan Tenaga kerja, Perusahaan
dan Masyarakat.
Academy
BAGI TENAGA KERJA
•Kematian, cacat tetap dan cidera ringan
•Kejiwaan berkaitan dengan cacat tetap, kerusakan
bentuk tubuh dan kehilangan harta,
•Kesedihan dan penderitaan keluarga
•Beban masa depan
•Kehilangan hobby
BAGI PERUSAHAAN
Biaya pengobatan dan kegiatan pertolongan
Biaya ganti rugi
Kerusakan peralatan, hasil produksi dan bahan produksi
Kelambatan produksi (rugi waktu dan produktivitas)
Upah yang dibayar selama korban tidak bekerja
Biaya lembur
Waktu kerja yang hilang (Atasan dan rekan kerja)
Penurunan produktivitas korban setelah bekerja kembali
Biaya melatih dan pembinaan
Biaya dan waktu penyelesaian administrasi
Gangguan operasi dan mutu produk
Hilangnya kepercayaan masyarakat
Turunnya moral kerja tenaga kerja
Sulit mendapat tenaga kerja yang baik
Naiknya biaya asuransi
Academy
BAGI MASYARAKAT
- Korban jiwa dan cacat
- Kerusakan lingkungan
- Kerusakan harta
- Dan lain-lain
Himpunan Ahli Pembangkitan Tenaga Listrik Indonesia
- 1960 - 1970
Dikenal konsep Frank E. Bird Jr - Kelemahan sistim - Mengidentifikasi, mengendalikan
manajemen dan mengawasi kelemahan sistem
manajemen
• Anggota
• Anggota
• Anggota (Bipartite)
• Anggota
• Anggota
OUT COME
• Rekomendasi K3
• Laporan
PANITIA PEMBINAAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
PERUSAHAAN :
ALAMAT : KEPADA
YTH. PIMPINAN PERUSAHAAN
DI ……………………………………
REKOMENDASI
No:
No BAHAYA POTENSIAL BAHAYA SARAN
1 2 3 4
DASAR HUKUM
K3 > PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
UU NO 1 TH 1970
Pasal 3 ayat (1).
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat
syarat keselamatan kerja untuk :
• mencegah, mengurangi, dan memadamkan
kebakaran,
• mencegah, mengurangi peledakan
• memberikan kesempatan jalan menyelamatkan
diri dalam bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
Pasal 9 ayat (3).
Pengurus wajib membina K3 penanggulangan
kebakaran
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA Pengawasan K3
PASAL 5 (1)
Dituntut
Dituntutprofesional
profesionaldan
danmemiliki
memilikikompetensi
kompetensi: :
•• memahami
memahamiperaturan
peraturandan
danstandar
standarteknik
teknikK3
K3yang
yangluas,
luas,
•• ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan
ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan
•• ahli
ahlimembuat
membuatrekomendasi
rekomendasi syarat
syaratK3
K3sesuai
sesuaistandar
standar
LATAR BELAKANG
Setiap tempat kerja mengandung potensi bahaya
kebakaran
Kebakaran mengancam keselamatan manusia,
asset dan lingkungan
FIRE SAFETY MANAGEMENT
Api/kebakaran
Nyala Api
Asap, Panas BERBAHAYA
awal tumbuh
meningkat
menyebar
DETEKSI
KOMPARTEMEN
ALARM
SMOKE CONTROL
PADAMKAN
FIRE STOPING
DIKENDALIKAN
(SEBELUM)
(SEBELUM) (SELAMA) (SESUDAH)
(SELAMA) (SESUDAH)
PENGENDALIAN
ENERGI INVESTIGASI
INVESTIGASI
SISTEM PROTEKSI DETEKSI ALARM
ANALISIS
ANALISIS
• PASSIF PEMADAMAN
KOMPARTEMENISASI REKOMENDASI
REKOMENDASI
SARANA EVAKUASI LOKALISIR
• AKTIF REHABILITASI
REHABILITASI
FIRE SAFETY EVAKUASI &
EQUIPMENT RESCUE
• FIRE EMERGENECY PENGAMANAN
RESPONS PLAN
PEMBINAAN &
LATIHAN
FIRE SAFE PROTEC
FUEL
ENVIRONMENT FIRE SAFETY
MANAGEMENT
® DETEKSI
® ALARM
ACTIVE FIRE ® APAR
® SPRINKLER
PROTECTION ® HYDRAN
® MEANS OF ESCAPE
® KOMPARTEMEN
PASSIVE FIRE ® SMOKE CONTROL
® FIRE DAMPER
PROTECTION ® FIRE RETARDANT
Himpunan Ahli Pembangkitan Tenaga Listrik Indonesia
PERMIT TO WORK
SYSTEM
Jenis pekerjaan yang memerlukan Hot-pertmit ( a
permit-to-work system):
•• Setiap pekerjaan panas (hot
(hot work),
work), baik
baik dilaksanakan
dilaksanakan diruang tertutup
tertutup
(confined
(confined spaced)
spaced) atau
atau di
di tempat-tempat
tempat-tempat lain;
lain;
•• Setiap pekerjaan yang menyebabkan potensi bahaya,
bahaya, corrosive atau
flammable chemical, material atau solvent dengan jumlah yang
significant;
•• Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan jalan masuk ruang
tertutup
tertutup (confined
(confined space);
•• (pengecatan) spray painting;
•• blasting yang dilakukan dalam ruang tertutup (confined
(confined space);
space);
Pemasangan pipa dan peralatannya;
peralatannya;
•• Setiap pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan instalasi listrik
listrik //
menggunakan tegangan listrik.
Prosedur pengajuan permit to work
(Procedure for application of permit-to-work)
Inspection
Inspection &Assessment
Application
Application Inspeksi
&Assessment
Inspeksi dan
dan membuat
membuat
Permohonan
Permohonanizin
izinkerja
kerja analisa
analisapotensi
potensibahaya
bahaya
oleh
oleh supervisor
supervisor oleh
oleh Ahli
Ahli K3
K3
Completion
Completion
Laporan
Laporansetelah Evaluation
setelah Evaluation&&Approval
Approval
pekerjaan
pekerjaanselesai
selesaike
kekepala
kepalaK3 Evaluasi
K3 Evaluasidan
danpenerbitan
penerbitanizin
izin
oleh
oleh supervisor
supervisor oleh
oleh Kepala
Kepala K3
K3
Prosedur pengajuan permit to work
(Procedure for application of permit-to-work)
Application
Application
Permohonan
Permohonan izin
izin kerja
kerja
Ahli
Ahli K3
K3
Inspeksi
Inspeksi dan
dan membuat
membuat
analisa
analisa potensi
potensi bahaya
bahaya
Completion
Completion Kepala K3
Laporan
Laporansetelah
setelah
pekerjaan Evaluation
Evaluation&&Approval
pekerjaanselesai
selesaike
kekepala
kepalaK3
K3 Approval
oleh
oleh supervisor
supervisor
Academy
Langkah 1
•Jenis pekerjaan.
•Permohonan yang ditandatangani oleh supervisor
•Tindakan pencegahan.
•Permohonan dilengkapi dengan sketsa.
•Nama permohonan, tandatangan, waktu pengajuan.
Langkah kedua
• Ahli K3 menerima surat pengajuan.
• Mempelajari jadwal kerja.
• Melakukan inspeksi.
• Mengevaluasi informasi, resiko dan potensi bahaya yang
ditimbulkan oleh pekerjaan.
• Pertimbangkan manfaat dari hot work
• Pertimbangkan apakah ada alternatif/ metoda lain.
• Jika ada, proses ijin tidak diteruskan, tapi berkas langsung
diproses untuk alternatif/metoda lain.
Langkah Ketiga
• Melakukan evaluasi analisa dari Ahli K3
• Menerbitkan izin jika hasil analisa memenuhi syarat;
atau
• Tolak permohoan jika hasilnya tidak memenuhi syarat
• Tanggal, waktu dan tandatangan harus dicantumkan
dalam izin kerja.
SELESAI
KEBISINGAN
KERUSAKAN PENDENGARAN :
(Menurut CEGB)
< 85 dB = NORMAL
90 dB = 8 JAM
93 dB = 4 JAM
96 dB = 2 JAM
99 dB = 1 JAM
102 dB = 30 MENIT
105 dB = 15 MENIT
BISING = MENGGANGGU
KONSENTRASI KERJA DAN
KOMUNIKASI
TINGKAT KEBISINGAN :
AMBANG PENDENGARAN = 0 dB LALU LINTAS RAMAI = 70 – 80 dB
BISIKAN = 10-20 dB PABRIK = 80 – 90 dB
KANTOR YANG TENANG = 20-40 dB MESIN TEKAN (PUNCH) = 100 – 110 dB
MOBIL = 40 – 50 dB AMBANG KESAKITAN = 130 – 140 dB
PERCAKAPAN = 60 dB TEMBAKAN = 140 dB
61
Alat Pelindung Mesin
Topi Keselamatan
Kacamata Pengaman
Sarung Tangan
Masker
Tutup Telinga
Sabuk Pengaman
Safety Shoes / Sepatu Keselamatan
Bekerja dengan Tangga
Himpunan Ahli Pembangkitan Tenaga Listrik Indonesia