Anda di halaman 1dari 4

Metode Inspeksi Arus Eddy

Didalam IAE, arus eddy menghasilkan medan elektomagnet yang dapat


dideteksi melalui pengaruh medan elektromagnet pada koil penggerak utama (primary
exiting coil) atau melalui sensor tersendiri. Pada bahan elektromagnetik, medan
elektromagnetik secondary dihasilkan semata-mata dari arus eddy. Namun sebaliknya
dalam hal bahan feromagnetik, biasanya pengaruh magnetik tambahan cukup kuat
untuk mengelilingi (overshadow) medan arus eddy yang sebenarnya.

Pengaruh medan magnet yang berasal dari permebilitas benda uji dapat dihapus
dengan magnetisasi bahan tersebut sehingga kenyang. Jika pengaruh permeabilitas
tidak dihapus metode inspeksi lebih dikategorikan sebagai inspeksi elektromagnetik
atau induksi magnetik (magnetoinductive).
Indikasi Arus Eddy bervariasi dalam kesulitannya tergantung dari persyaratan
inspekasi yang ditentukan. Pada umumnya IAE diharuskan memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
Penggiatan (excitation) koil inspeksi.
Modilasi (penyetelan) sinyal keluaran koil inspeksi oleh benda uji.
Sinyal keluaran koil inspeksi diproses sebelum diperkuat (amplifikasi).
Amplifikasi sinyal koil.
1

Pendektesian atau demodulasi sinyal koil biasanya disertai dengan analisis


atau pembedaan (diskriminasi) sinyal.
Penyajian (display) sinyal pada meter, osilograf, osiloskop, atau recorder.
Perlajuan pada benda uji.
Dudukan pada rakitan koil inspeksi.

Inspeksi Butir Magnetic (Magnetic Particle Test)


Inspeksi butir magnetik digunakan untuk mengungkap cacat atau nonkonformasi
dipermukaan dan dibawah permukaan (subsurface) dengan memanfaatkan kebocoran
garis-garis gaya magnetik (flux) pada permukaan beda uji, sehingga dengan
menyemprotkan butir ferromagnetik akan berkumpulah serbuk magnetik tersebut pada
bocoran flux tadi sehingga karenanya terungkaplah jenis dan dimensi cacat permukaan
dan bawah permukaan.

Keuntungan dan Kerugiannya


Inspeksi butiran magnetic juga memerlukan sumber tenaga listrik untuk
menghaslkan gaya elektromagnetik. Selanjutnya walaupun terdapat sumber tenaga
listrik, inspeksi ini masih memerlukan piranti khusus untuk pelaksanaannya seperti
yoke, horseshoe, kabel-kabel khusus dll.

Keuntungan penggunaan butir magnetik adalah sebagai berikut:


Indikasi cacat langsung tampak dilokasi keberadaannya.
Tidak memerlukan kalibrasi peralatan.
Tidak memerlukan pembersihan awal pada permukaan uji.
Tidak ada batasan terhadap luas permukaan uji.

Magnetisasi
Magnetisasi didapatkan dari arus listrik searah yang dihasilkan dari rectifier atau
dari generator arus searah. Untuk maksud mengungkap berbagai jenis defect yang
bergerak pada permukaan uji dengan segala dimensi dan arah, maka didisain beberapa
konfigurasi elektroda dan kabel untuk menghasilkan berbagai arah garis-garis magnet
atau flux, misalnya longitudinal, melingkar, dan sirkular pada permukaan datar.

Flux longitudinal akan mengungkap jenis defect yang melintang flux, yakni jenis
defect yang transversal. Flux yang melingkar panjang benda uji yang panjang akan
mengungkap seluruh jenis defect yang longitudinal. Flux yang melingkar pada
permukaan uji akan mengngkap jenis-jenis defect diantara dua elektroda.
Kelebihan dan kekurangan penggunaan magnet permanen sebagai sumber
tenaga untuk membentuk ladang magnet adalah sbb:

Keuntungannya tidak memerlukan unit pembangkit tenaga atau sumber arus


listrik, sehingga dapat digunakan dilokasi yang tidak memiliki sumber arus listrik.
Kekurangannya adalah bahwa magnet permanen tidak dapat memberikan
magnetisasi pada permukaan yang luas, jika kekuatan magnet pemanennya
besar, sulit untuk menggerakannya, dan serbuk ferromagnetik lebih tertarik pada
sumber magnet daripada berkumpul pada bocoran flux dipermukaan uji untuk
mengungkap defect disubsurface.
Yoke adalah piranti untuk menggerak-gerakan dua kutub magnet sekaligus
diatas permukaan uji guna membuat ladang magnet yang dapat mengungkap
keberadaaN defect atau cacat subsurface dalam benda uji.

Anda mungkin juga menyukai