pengendalian kecelakaan, namun dalam pelaksanaannya sering mendapat kendala, untuk itu harus ada koordinasi antara pihak terkait. Diperlukan diskusi yang melibatkan pihak tenaga kerja atau serikat buruh. Jika sudah mendapat kesepakatan maka perlu dibuat rencana untuk pendidikan dan pelatihan pemakai. Berbagai hal perlu dipersiapkan termasuk system pembelian, penyimpanan, pembersihan, perbaikan, inspeksi, pengujian dan pemeliharaan. Lebih jauh reaksi pekerja saat di minta untuk mengenakan alat pelindung diri selama bekerja juga perlu di monitor dengan ketat. 1. Bagaimana sistem controlling alat pelindung diri pada karyawan PT.PLN (Persero) AP2B sistem Kalselteng? 2. Apa saja Hambatandalam monitoring alat pelindung diri pada karyawan PT.PLN (Persero) AP2B sistem Kalselteng? 3. Apa saja alternatif pemecahan masalah dalam monitoring alat pelindung diri pada karyawan PT.PLN (Persero) AP2B sistem Kalselteng? Tujuan umum program magang ini adalah untuk memperoleh pengalaman keterampilan, penyesuaian sikap dan penghayatan pengetahuan di dunia kerja dalam rangka memperkaya pengetahuan dan keterampilan di bidang ilmu kesehatan masyarakat, serta melatih kemampuan bekerja sama. 1. Bagi Mahasiswa - Dapat mengenal lebih jauh realita K3 tentang penggunaan APD yang telah diterima selama kuliah - Dapat menguji kemampuan mahasiswa atas K3 tentang penggunaan APD yang diperolehnya - Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas mahasiswa 2. Bagi Fakultas - Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum yang ada sesuai dengan kebutuhan industry - Sebagai masukan untuk penyempurnaan kurikulum di masa datang - Dapat mencetak Sarjana Kesehatan Masyarakat yang professional 3. Bagi PT.PLN (Persero) AP2B Sistem Kalselteng - Sebagai pertimbangan untuk penetapan kebijakan mengenai APD - Merupakan sarana untuk menjembatani antara Perusahaan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Kesehatan kerja adalah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya.
Menurut Boediono (2005), keselamatan kerja
merupakan ilmu dan penerapannya yang berkaitan dengan mesin, alat, bahan dan oproses kerja guna menjamin kesehatan tenaga kerja dan seluruh aset produksi agar terhindar dari kecelakaan kerja atau kerugian lainnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (1996), adalah bagian dari system manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tenaga kerja yang sehat, aman, efisien dan produktif. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. 1. Teori Kecelakaan Kerja : Teori Domino Heinrich, Teori Manajemen Kecelakaan Kerja Dari Frank E.Bird Petersen, Teori Kegagalan Sistem, dan Energy Exchange Theory By Haddon (1967)
2. Penyebab Kecelakaan Kerja : tindakan
perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (Unsafe Human acts) dan keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (Unsafe Condition)
3. Akibat Kecelakaan Kerja : Kerugian Yang
Bersifat Ekonomi dan Kerugian Yang Bersifat non Ekonomi Alat Pelindung diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang diselilingnya. 1. Alat pelindung di titik operasi (point of operation protective devices) Pelindung yang paling baik tentunya ialah pelindung yang terpasang dari pabriknya.pelindung buatan sendiri banyak yang tidak standar karenanya bisa memberikan rasa aman yang salah. Bukaan maksimum dari suatu pembukaan kisi machine guarding menurut peraturan perundangan (PEREMEN NO.4 tahun 1985) ialah 6mm.
2. Perlindungan transmisi Tenaga (Power Transmission
Guards) Bagian yang bergerak dari suatu mesin adalah bagian yang mempunyai potensi bahaya tinggi. Ciri utama dari alat pelindung diri dan alat keselamatan yang baik ialah sifatnya yang tahan lama, mudah dilepas untuk keperluan pemeliharaan dan perbaikan, dan tidak menganggu operasi (produktivitas). Perusahaan harus melakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko diseluruh areal kerja untuk menentukan daerah-daerah mana yang masih memerlukan alat pelindung diri dan alat keselamatan. Tempat pelaksanaan magang Yaitu di PT.PLN (Persero) AP2B Sistem Kalselteng
Waktu pelaksanaan magang dilaksanakan
selama 4 minggu, yang dimulai dari tanggal 8 Maret 2010 9 April 2010 No Kegiatan Minggu Ke- 1 2 3 4 1 Proses adaptasi serta mengidentifikasi X masalah- masalah yang ada di unit tempat magang 2 Memperoleh struktur organisasi, fungsi dan X X tugas di unit tempat magang 3 Mengidentifikasi perencanaan program K-3 di X X instansi tempat magang 4 Mempelajari kasus yang termasuk program K-3 X X X dan melakukan pengamatan serta merumuskan alternative pemecahan masalah K-3 5 Mengevaluasi program-program tentang K-3 X X X X yang telah dilakukan di unit tempat magang 1. Safety Talk 2. Safety Patrol 3. Pembuatan police line 4. Daily report on equipment check-list 5. Monitoring insidence rate 6. Permintaan alat pelindung diri 7. Permintaan rambu-rambu 8. Pengawasan penggunaan alat pelindung diri 1. Safety talk : dilakukan setiap adanya pemeliharaan di tiap gardu induk dan juga di tiap pembangkit yang biasanya diikuti oleh mekanik dan juga yang akan ikut turun kelapangan termasuk juga yang magang maupun OJT (on the job training)
2. Safety patrol : petugas yang bertugas untuk safety
patrol mempunyai tugas dan tanggung jawab : memahami dan mematuhi peraturan K3 kelistrikan dan SOP safety patrol, memasang, memperbaiki, dan mengawasi rambu-rambu peringatan, petunjuk dan larangan safety yang ada disepanjag jalur pengawasannya 3. Pembuatan Police Line : Pembuatan police line biasanya dilakukan ketika akan mengerjakan sesuatu di salah satu area swit gear, ex : GI cempaka Line 1
4. Daily report on equipment check-list : Dengan
pencatatan ini dapat diketahui unit-unit yang memiliki kerusakan sehingga dapat segera diperbaiki agar kerusakan tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan operasional unit dalam produksi
5. Monitoring insidence rate : Monitoring
kecelakaan kerja dilakukan oleh bagian K3 6. Permintaan alat pelindung diri : Untuk pengadaan alat pelindung diri biasanya dilakukan ketika alat pelindung diri yang alam telah aus atau sudah rusak
7. Permintaan rambu-rambu : Untuk pembuatan
rambu-rambu PLN biasanya dikerjakan oleh engineering lingkungan yang disesuaikan dengan kebutuhan PLN
8. Pengawasan penggunaan alat pelindung diri :
Pengawasan penggunaan alat pelindung diri yang digunakan para pekerja yang berada di area switch gear maupun di PLTA dilakukan setiap saat ketika sedang turun ke lapangan A. Kesimpulan Penggunaan alat pelindung diri yang ada di PT.PLN (Persero) AP2B sistem kalselteng pada dasarnya telah memenuhi standar yang ada hanya saja masih ada beberapa karyawan yang masih enggan menggunakan alat pelindung diri sehingga diharapkan adanya peraturan yang lebih ketat guna terciptanya safety condition B. Saran
Diharapkan para karyawan mematuhi
peraturan yang ada terutama pada penggunaan alat pelindung diri pada saat berada di lapangan ataupun di tempat yang memungkinkan adanya bahaya