Anda di halaman 1dari 25

Profil Perusahaan PT.

PLN
Visi & Misi
Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan
bertumpu pada Potensi Insani.
Misi

Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.


Moto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Sejarah
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat
beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan
pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.
Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh
Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang
menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui
delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah
Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di
bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar
157,5 MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal
1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas
diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN)
ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha
Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk
bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan
Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi
kepentingan umum hingga sekarang.

Struktur Perusahaan

Unit Bisnis PLN tersebar di Indonesia, terdiri dari :


PLN Wilayah & Distribusi
1.
Wilayah Aceh
2.
Wilayah Sumatera Utara
3.
Wilayah Sumatera Barat
4.
Wilayah Riau dan Kepulauan Riau
5.
Wilayah Bangka Belitung
6.
Wilayah Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu
7.
Wilayah Kalimantan Barat
8.
Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah
9.
Wilayah Kalimantan Timur
10.
Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo
11.
Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat
12.
Wilayah Maluku dan Maluku Utara
13.
Wilayah Nusa Tenggara Barat
14.
Wilayah Nusa Tenggara Timur
15.
Wilayah Papua dan Papua Barat
16.
Distribusi DKI Jaya & Tangerang
17.
Distribusi Jawa Barat dan Banten
18.
Distribusi Jawa Timur
19.
Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
20.
Distribusi Bali
21.
Distribusi Lampung
PLN Jasa
1.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
2.
Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan
3.
Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan
4.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
5.
Jasa Sertifikasi
6.
Jasa Manajemen Konstruksi
PLN Pembangkitan
1.
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
2.
Pembangktian Sumatera Bagian Utara
3.
Pembangkitan Lontar
4.
Pembangkitan Tanjung Jati B
5.
Unit Pembangkitan Jawa Bali
PLN Penyaluran & Pusat Pengatur Beban
1.
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P3B Jawa Bali)
2.
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3B Sumatera)

PLN Unit Induk Proyek (UIP)


1.
UIP Pembangkitan Sumatera I (UIP I)
2.
UIP Pembangkitan Sumatera II (UIP I)
3.
UIP Jaringan Sumatera I (UIP II)
4.
UIP Jaringan Sumatera III (UIP III)
5.
UIP Transmisi Interkoneksi Sumatera Jawa (UIP IV)
6.
UIP Jaringan Jawa Bali I (UIP V)
7.
UIP Pembangkitan Hidro Jawa Bali (UIP VI)
8.
UIP Jaringan Jawa Bali II (UIP VII)
9.
UIP Pembangkitan Thermal Jawa Bali (UIP VIII)
10.
UIP Pembangkitan Kalimantan (UIP IX)
11.
UIP Jaringan Kalimantan (UIP X)
12.
UIP Pembangkitan & Jaringan Nusa Tenggara (UIP XI)
13.
UIP Pembangkitan Sulawesi Maluku Papua (UIP XII)
14.
UIP Jaringan Sulawesi Maluku Papua (UIP XIII)
15.
UIP Pembangkitan & Jaringan Sulawesi Maluku Papua (UIP XIV)
Anak Perusahaan
1.
PT Indonesia Power
2.
PT Indonesia Comnet Plus
3.
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam
4.
PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan
5.
PT Pengembangan Listrik Nasional Geothermal
6.
PT PLN Batu Bara
7.
PT Pembangkitan Jawa Bali
8.
PT Prima Layanan Nasional Enjiniring
9.
PT Pelayaran Bahtera Adhiguna
10.
PT Haleyora Power

Dewan Komisaris

1. Yogo Pratomo, Komisaris Utama. Yogo Pratomo menjabat


sebagai Komisaris Utama sejak Desember 2009. Beliau juga pernah menduduki posisi Ketua
Koordinasi Harian untuk Tim Program Percepatan (sesuai Peraturan Presiden No. 72/2006
mengatur Proyek-proyek Kelistrikan 10.000 MW) sejak 2006. Beliau pernah menjabat
sebagai Direktur Jenderal Kelistrikan dan Utilisasi (1999-2006), Staf Ahli Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (1999-2003), Kepala Biro Perencanaan di Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (1998-1999), Direktur Program Pengembangan Kelistrikan
di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (1995-1998), Kepala SubDirektorat Program Kelistrikan (1993-1995), Kepala Seksi Program Formulasi Kelistrikan
(1992-1993), dan Staf Direktorat Pengembangan Energi (1988-1992). Beliau meraih gelar
Sarjana bidang Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1980; kemudian
gelar Pasca Sarjana, Master of Science bidang Ekonomi dan Kebijakan Energi dari
University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat (1984) dan Ph.D bidang Ekonomi dan
Kebijakan Energi dari University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat (1988).

2. Adang Firman, Komisaris Independen. Adang Firman mulai menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Desember 2012.
Beliau menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (2006-2008), Wakil Kepala Divisi Operasi Kepolisian Republik
Indonesia (2006), Staf Ahli Manajemen untuk Kantor Pusat Kepolisian Republik Indonesia (2004-2005), Widya Iswara Sespati Polri
(2003-2004), Kepala Polisi Daerah Sumatera Barat (2001-2003), Asisten Operasi untuk Kepala Keplisian Republik Indonesia
(2000-2001), Wakil Gubernur PTIK (2000). Sebelumnya, beliau lulus dari Akademi Kepolisian Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (AKABRI) di tahun 1973, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian di tahun 1981, SESPIMPOL di tahun 1990, dan
LEMHANAS pada tahun 1997.

3. Wimpy S. Tjetjep, Komisaris. Wimpy S. Tjetjep ditunjuk sebagai Komisaris sejak Desember 2009. Sebelumnya beliau pernah
menjabat sebagai Deputi Kementerian Koordinator Ekonomi Bidang Energi, Sumber Daya Mineral dan Kehutanan pada 2005,
Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2003), Direktur Jenderal Geologi dan
Sumber Daya Mineral (2001-2003), Deputi Pimpinan Tim Kerja Geografi untuk Lemhanas (1999), Direktur Sementara untuk

Planology Geology, Direktorat Jenderal Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral (1995), Direktur Bidang Vulkanologi untuk
Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral (1993-1998), Kepala Sub-Direktorat Bidang Analisa Gunung Berapi untuk
Direktorat Vulkanologi (1989-1993), Kepala Divisi Ilmu Fisika Gunung Berapi untuk Direktorat Vulkanologi (1984-1989), Ahli
Geofisika untuk Direktorat Vulkanologi (1979-1984), Ahli Geologi Direktorat Vulkanologi (1978-1979). Beliau meraih gelar
Sarjana Teknik Geologi dari Insititut Teknologi Bandung pada tahun 1977, kemudian melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana dan
meraih gelar Master Geofisika dari De Nancy National Institute of Polytechnique, Perancis pada 1981, dan PhD Geofisika dari De
Lorraine National Institute of Politechnique, Perancis pada 1983, dan mengambil pendidikan Andalan dari Lemhanas, KRA XXX
pada tahun 1997.

4. Syahrial Loetan, Komisaris. Syahrial Loetan ditunjuk sebagai


Komisaris sejak Desember 2009. Hingga kini beliau juga menjabat sebagai Sekretaris
Menteri Negara Bidang PPN/Sekretaris Satu Bappenas (2005-sekarang). Di Bappenas beliau
juga pernah menjabat sebagai Kepala Inspektur (2003-2005), Direktur Pembiayaan
Multilateral (2002-2003), Direktur evaluasi dan Observasi Keuangan (2001-2002), Kepala
Biro Observasi dan Evaluasi (2000-2001), Kepala Observasi untuk Impelementasi Proyek
Pengembangan (1997-2000), Staf Ahli Bappenas untuk Kepala Pengembangan Kota (19961997). Beliau meraih gelar Sarjana bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung di
tahun 1976, dilanjutkan dengan gelar Master bidang Perencanaan Kota dari University of
California, Berkeley pada 1991.

5. Andin Hadiyanto, Komisaris. Andin Hadiayanto ditunjuk sebagai


komisaris sejak Oktober 2012. Hingga kini beliau juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri
Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional (2013-sekarang). Di
Kementerian Keuangan beliau juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Badan Kebijakan
Fiskal Kementerian Keuangan (2012), Kepala Pusat Kebijakan Kerja Sama Internasional
Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (2009-2011). Beliau juga pernah menjabat
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Perdagangan ( 2006-2009), Kepala
Bidang Analisa Sektor Riil Pusat Analisa Ekonomi Makro Badan Analisa Fiskal ( 20012005), dan Asisten Peneliti dan Pengajar pada Graduate School of International
Development, Nagoya Univercity, Nagoya, Japan ( 1997-1999). Beliau meraih gelar Sarjana
bidang Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada di tahun 1989, dilanjutkan dengan gelar
Master of Economic dari Universitas Nagoya, Jepang di tahun 1997 dan Doctor in Economic
juga dari Universitas Nagoya, Jepang di tahun 2000.

6. Jarman, Komisaris. Jarman ditunjuk sebagai Komisaris sejak


November 2012. Hingga kini beliau juga menjabat sebagai Direktur Jenderal
Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM (2011-sekarang). Selain itu beliau juga pernah
menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Energi, Kementerian BUMN (2006-2010),
Komisaris PT Indosat Tbk ( 2008-2011), Komisaris PT Bukit Asam Tbk ( 2003-2008), dan
Asisten Deputi Bidang Industri Strategis, Kementerian BUMN (2002-2006). Beliau meraih
gelar Sarjana Listrik dari Universitas Indonesia tahun 1981. Dilanjutkan dengan gelar Master
of Electrical Power Engineering Rensselaer Polytechnic Institute, USA (1991).

7. Harry Susetyo Nugroho, Komisaris. Harry Susetyo ditunjuk


sebagai Komisaris sejak April 2013. Hingga kini beliau juga menjabat sebagai Staf Ahli Tata
Kelola Kementerian BUMN (2010-sekarang). Beliau juga pernah menjabat sebagai Deputi
Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata, Kementerian BUMN ( 2005-2010), Komisaris PT
Pertamina (Persero) (2012-2013), Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara XI (Persero)
(2008-2012), Komisaris Perum Peruri (2007-2012), Komisaris PT Adhi Karya (Persero) Tbk
(2007-2012), Asdep Usaha Aneka Industri Lainnya, Kementerian BUMN (2003-2005).
Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1980.
Dilanjutkan dengan gelar Master Bidang Administrasi Bisnis (Keuangan) dari University of
Denver, Colorado, Amerika Serikat di tahun 1988.

8. Ahmad Yani Basuki, Komisaris. Ahmad Yani Basuki menjabat


sebagai Komisaris sejak Mei 2013. Hingga kini beliau juga menjabat sebagai Staf Khusus
Presiden Republik Indonesia Bidang Publikasi dan Dokumentasi (2009 sekarang). Selain
itu beliau juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta II (2011
2013), Anggota Lembaga Sensor Film (2003 2006, 2006 2009, 2009 2012). Beliau
meraih gelar Sarjana dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya tahun
1982. Dilanjutkan dengan gelar Pasca Sarjana bidang studi Manajemen Pembangungan
Sosial dari Universitas Indonesia tahun 2002 dan Doktor bidang Sosiologi dari Universitas
Indonesia tahun 2007.

9. Zulkifli Zaini, Komisaris. Zulkifli Zaini ditunjuk sebagai


Komisaris sejak 2 Jui 2013. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri
(2010- 2013). Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
di tahun 1980. Dilanjutkan dengan gelar Master Bidang Finance & Int. Bisnis dari
Universitas Washington, Amerika Serikat di tahun 1994.

Bisnis PLN
PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Perseroan (Persero) berkewajiban
untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dengan tetap memperhatikan tujuan
perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan sesuai dengan Undang-Undang No. 19/2000.
Kegiatan usaha perusahaan meliputi :
1.
Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan,
penyaluran, distribusi tenaga listrik, perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga
listrik.
2.
Menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan
konsultasi, pembangunan, pemasangan, pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan, Pengembangan
teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik.
3.
Menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi
lainnya untuk kepentingan penyediaan tenaga listrik, Melakukan pemberian jasa operasi dan
pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik,
Menjalankan kegiatan perindustrian perangkat keras dan perangkat lunak bidang ketenagalistrikan
dan peralatan lain yang terkait dengan tenaga listrik, Melakukan kerja sama dengan badan lain atau
pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam negeri maupun luar
negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi yang berkaitan dengan
ketenagalistrikan.

Inovasi Dan Penghargaan


ISO 14001 : 2004
PLN Wilayah NAD / PLN NAD Region
PLN Wilayah Riau / PLN Riau Region
PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu / PLN South Sumatera, Jambi and
Bengkulu Region
PLN Wilayah Kalimantan Barat / PLN West Kalimantan Region
PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah / PLN South Kalimantan and
Central Kalimantan Region
PLN Wilayah Kalimantan Timur / PLN East Kalimantan Region
PLN Wilayah Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat / PLN South,
South-east and West Sulawesi Region
PLN Wilayah Maluku & Maluku Utara / PLN Maluku & North Maluku Region
PT Indonesia Power
PLN Wilayah Papua / PLN Papua Region
PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara / PLN North Sumatra
Power Plant
PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan / PLN South Sumatra Power Plant
PLN Pembangkitan Muara Tawar
TOTAL
ISO 9001 : 2000
PLN Wilayah Sumatera Barat / PLN West Sumatera Region
PLN Wilayah Riau / PLN Riau Region
PLN Wilayah Bangka Belitung / PLN Bangka Belitung Region
PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu / PLN South Sumatera, Jambi and
Bengkulu Region
PLN Wilayah Kalimantan Barat / PLN West Kalimantan Region
PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah / PLN South Kalimantan and
Central Kalimantan Region
PLN Wilayah Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat / PLN South,
South-east and West Sulawesi Region
PLN Wilayah Maluku & Maluku Utara / PLN Maluku & North Maluku Region
PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat / PLN West Nusa Tenggara Region
PLN Distribusi Jakarta Raya & Tangerang / PLN Distribution for Jakarta Raya and
Tangerang
PLN Distribusi Jawa Tengah / PLN Distribution for Central Java Region
PLN Distribusi Jawa Timur / PLN Distribution of East Java
PLN Distribusi Bali / PLN Distribution of Bali
PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali / PLN Transmission and Load
Dispatching of Java and Bali
PT Indonesia Power
PLN Wilayah Papua / PLN Papua Region
PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur / PLN East Nusa Tenggara Region
PLN Distribusi Jawa Barat / PLN Distribution for West Java
PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera / PLN Transmission and Load
Dispatching of Sumatra
PLN Jasa & Produksi / PLN Service and Production

JUMLAH
2
3
1
1
6
1
5
1
8
1
9
23
1
62
28
7
1
10
2
11
3
3
5
41
11
10
13
45
8
4
2
22
2
6

PLN Jasa Enjiniring / PLN Engineering Service


PLN Jasa Sertifikasi / PLN Sertification Service
PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara / PLN North Sumatra
Power Plant
PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan / PLN South Sumatra Power Plant
PLN Pembangkitan Muara Tawar
TOTAL

1
1
17
23
1
277

ISO 14001 : 1996


PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah/PLN South Kalimantan and
Central Kalimantan Region
PT Indonesia Power
TOTAL

1
4
5

ISO 17205:2005
PLN Penelitian & Pengembangan/PLN Research and
Development

SNI 19-17205:2009
PLN Penelitian & Pengembangan/PLN Research and
Development

SMK3
PLN Wilayah Riau / PLN Riau Region
PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu/PLN South Sumatera, Jambi and
Bengkulu Region
PLN Wilayah Kalimantan Selatan Tengah/PLN South Kalimantan and Central Kalimantan
Region
PLN Wilayah Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat / PLN South,
South-east and West Sulawesi Region
PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat / PLN West Nusa Tenggara Region
PLN Distribusi Jawa Tengah/PLN Distribution for Central Java Region
PT Indonesia Power
PLN Wilayah Papua / PLN Papua Region
PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur / PLN East Nusa Tenggara Region
PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera / PLN Transmission and Load
Dispatching of Sumatra
PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara / PLN North Sumatra
Power Plant
PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan / PLN South Sumatra Power Plant
TOTAL
SMT
PT Indonesia Power
Kecelakaan Nihil | Zero Accident
PLN Wilayah Riau / PLN Riau Region
PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu / PLN South Sumatera, Jambi and
Bengkulu Region
PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah / PLN South Kalimantan and

1
3
6
3
4
3
9
2
1
8
11
23
74
4
2
2
3

Central Kalimantan Region


PLN Wilayah Kalimantan Barat / PLN Kalimantan Region
PLN Wilayah Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat / PLN South,
South-east and West Sulawesi Region
PLN Distribusi Jawa Timur / PLN Distribution of East Java
PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali / PLN Transmission and Load
Dispatching of Java and Bali
PT Indonesia Power
PT PLN Tarakan
PLN Distribusi Jawa Tengah & DIY
PLN P3B Sumatera
TOTAL

1
1
1
2
9
1
2
6
30

OHSAS 18001 : 1999


PT Indonesia Power

PLTD Terbaik | Best PLTD


PLN Wilayah NAD / PLN NAD Region
PLN Wilayah Riau & Kepulauan Riau
PLN Wilayah Kalimantan Timur
TOTAL

1
1
2
4

Pelayanan Pelanggan Terbaik


PLN Wilayah Riau & Kepulauan Riau
PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu
TOTAL

1
1
2

Inovasi Terbaik
PLN Distribusi Jawa Tengah & DIY (Runner Up)
PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara / PLN North Sumatra
Power Plant
PLN Wilayah Kalimantan Selatan & Kalimantan Tengah
PT Indonesia Power
TOTAL

1
1
2
1
5

ISO 9001:2008
PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara / PLN North Sumatra Power Plant
PLN Wilayah Sumatera Barat
PLN Jasa Enjinering
PLN Wilayah Kalimantan Timur
PLN Wilayah Lampung
PLN Wilayah Maluku & Maluku Utara
TOTAL

3
4
1
1
3
1
13

Industri Ramah Lingkungan


PLN Pembangkitan Cilegon

Dharma Karya
PLN Wilayah Kalimantan Selatan & Kalimantan Tengah
PLN Wilayah Kalimantan Timur

2
1

TOTAL

CSR Awards
PT Indonesia Power

OHSAS 2009
PT Indonesia Power

Sistem Manajemen Pengamanan (SMP)


PT Indonesia Power

KSN Awards
PT Indonesia Power

Anak Perusahaan
1. PT Indonesia Power (IP)
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.18
Jakarta Selatan 12950, Indonesia
Bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha lain yang terkait. Berdiri tanggal 3
Oktober 1995 dengan nama PT PJB I dan pada tanggal 1 September 2000 berubah menjadi PT Indonesia
Power.
Anak Perusahaan PT IP adalah:

PT Cogindo Daya Bersama bergerak di bidang usaha cogeneration, distribute generation dan
jasa operation & maintenance.

PT Artha Daya Coalindo bergerak di bidang usaha trading dan jasa transportasi batubara.

PT Indo Pusaka Berau dengan kegiatan usaha penyediaan listrik dari produksi PLTU Lati di Berau,
Kaltim.
2. PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB)
Jl. Ketintang Baru No.11
Surabaya 60231, Indonesia
Bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha lain yang terkait. Berdiri tanggal 3
Oktober 1995 dengan nama PT PJB II dan pada tanggal 1 September 2000 berubah menjadi PT PJB.
Anak perusahaan PT PJB yang bergerak di bidang operasi dan pemeliharaan yaitu
PT Pembangkitan
Jawa Bali Services yang berdomisili di Surabaya.
3. PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam)
Jl. Engku Putri No.3
Batam Center, Batam 29432, Indonesia
Berdiri tanggal 3 Oktober 200 dan bergerak dalam usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan
umum di wilayah Pulau Batam.
4. PT Indonesia Comnets Plus (PT ICON +)
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.18
Jakarta 12950, Indonesia
Berdiri tanggal 3 Oktober 2000 dan bergerak dalam bidang usaha telekomunikasi.
5. PT PLN Tarakan
Jl. P.Diponegoro No.1
Tarakan, Kalimantan Timur, Indonesia
Didirikan tanggal 15 Desemberr 2003 dan bergerak dalam usaha penyediaan tenaga listrik bagi
kepentingan umum di wilayah Pulau Tarakan.
6. PT PLN Batubara
Gedung PLN Pusat
Jl. Trunojoyo Blok M I/135, Gedung I Lantai 3
Jakarta 12160, Indonesia
PT PLN Batubara didirikan tanggal 3 September 2008 dan merupakan anak perusahaan yang bergerak di
bidang usaha tambang batubara sebagai bahan utama dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
7. PT PLN Geothermal
PT PLN Geothermal adalah anak perusahaan PLN yang bidang usahanya terfokus kepada usaha
penyediaan tenaga listrik terbarukan, melalui kegiatan pengembangan dan pengoperasian pembangkit
tenaga listrik panas bumi yang ekonomis bermutu tinggi dengan keandalan yang baik.
8. PT Geo Dipa Energi (PT GDE)
Jl. Karawitan No.32
Bandung 40264, Indonesia
Perusahaan patungan PLN-PERTAMINA, bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik terutama
yang menggunakan energi panas bumi.
9. PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN-E)
Jl. AIPDA KS Tubun 1/2 Jakarta Barat 11420
Telp. (021) 5608432, 5609044
website : http://www.pln-enjiniring.com/
10. Majapahit Holding BV
Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam
The Netherlands
Majapahit Holding BV didirikan tanggal 3 Oktober 2006 dan merupakan suatu lembaga keuangan yang
berkedudukan di Amsterdam, Belanda.
11. PT Haleyora Power

PT Haleyora Power (HP) yang berdiri pada 18 Oktober 2011 ditugaskan PLN untuk melaksanakan
pengamanan layanan Operasi dan Pemeliharaan (Ophar) Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik
berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 459.K/DIR/2012 tanggal 12 September 2012,
yang kemudian diganti oleh Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0734.K/DIR/2013.
Salah satu strategi untuk melaksanakan tugas tersebut adalah mengambil alih PT Mitra Insan Utama (PT
MIU). MIU resmi menjadi Anak perusahaan HP dengan nama baru yaitu PT Haleyora Powerindo (HPI)
sejak 23 Januari 2013.
HP juga bergerak di sektor usaha Penyediaan Energi Listrik (Energy Provider) melalui pembentukan Joint
Venture Company (JVC) bernama PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI) oleh HP dan PT PELINDO II.
Alamat :
Pejaten
Office
Park
79
Blok
B
Jl.
Warung
Buncit
Raya
No.
79
Jakarta
Selatan
12550
Telp/Fax : 021-79192517 / 021-79192516
Website : www.haleyorapower.co.id

PLN Peduli
VISI
Terwujudnya keharmonisan hubungan PT PLN (Persero) dengan masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PT
PLN (Persero) dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat.
MISI

Membantu pengembangan kemampuan masyarakat agar dapat berperan dalam pembangunan

Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan jalan program Community Empowering

Berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan

Berperan aktif dalam mendorong tersedianya tenaga listrik untuk meningkatkan kualitas hidup dengan jalan penggunaan
listrik pada siang hari untuk Industri Rumah Tangga dan pengembangan desa mandiri energi.

Berperan aktif dalam menjaga kesinambungan lingkungan melalui pelestarian alam


PERLINDUNGAN TERHADAP PELANGGAN
Dalam kondisi keterbatasan keuangan, PT PLN (Persero) tetap berupaya memberikan perlindungan terhadap Pelanggan dengan
melaksanakan prioritas layanan kepada masyarakat. PT PLN (Persero) selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan listrik calon
pelanggan mulai dari kelas rumah tangga, usaha atau bisnis,industri dan umum.
Peningkatan kualitas layanan yang dimaksud, antara lain:

Peningkatan mutu produk berupa keandalan pasokan listrik, tegangan dan frekuensi listrik sesuai dengan standar yang
ditetapkan termasuk kecukupan pasokan listrik.

Peningkatan akurasi pencatatan meter pemakaian listrik kWh, kVARh.

Peningkatan mutu layanan di mana seluruh jajaran karyawan PT PLN (Persero) memperlakukan pelanggan sebagai mitra
bisnis.
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha kecil dan Bina Lingkungan
Meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas lapangan kerja dengan mengimplementasikan praktik GCG guna
memposisikan perusahaan yangmemiliki makna keberadaan di masyarakat (lingkungan) yang pada akhirnya dapat meningkatkan
citraperusahaan.
Tujuan Pelaksanaan Program Bina Lingkungan (PBL)/ program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L):
1.
Untuk meningkatkan citra PT PLN (Persero) dan untuk mendapatkan dukungan keberadaan PLN.
2.
Untuk meningkatkan kesejahteraan serta melakukan penyuluhan agar masyarakat sekitar instalasi PLN ikut
mengamankan dan merasa memiliki instalasi tersebut.
PROGRAM KEMITRAAN (PK)
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil selanjutnya disebut PK adalah Program untuk meningkatkan kemampuan usaha
kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. Adapun dana PK bersumber dari:
1.
Penyisihan laba setelah pajak sebesar 1% sampai dengan 3%.
2.
Hasil bunga pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban
operasional.
3.
Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada.
Program Kemitraan merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).
dari PT PLN (Persero) terhadap Mitra Binaan/Masyarakat berupa penyediaan tenaga listrik di area sekitar kegiatan Perusahaan serta
mempunyai obyek Mitra Binaan yaitu Usaha Mikro Kecil dan Koperasi (UKM).
Pada tahun 2008, jumlah mitra binaan adalah 26.775 dengan total penyaluran sebesar Rp 227.113.034.078
PROGRAM BINA LINGKUNGAN
Diberikan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha PLN dalam bentuk kegiatan berupa Community
Relation, Community Service, Community Empowerment serta bantuan pelestarian alam.
Jenis kegiatan program bina lingkungan adalah sebagai berikut:
1.
Community Relations: adalah kegiatan-kegiatan menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan
informasi kepada Para Pihak yang terkait (pemangku kepentingan)
2.
Community Services : adalah program bantuan yang diberikan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum.
Dana Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan untuk tahun 2008 sebesar Rp 45.000.000.000,LINGKUNGAN HIDUP
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PT PLN (Persero) selalu berusaha untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam
peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.
Program kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan PLN di bidang lingkungan hidup, antara lain:

Melaksanakan kebijakan umum perusahaan bidang lingkungan hidup.

Mengikuti program peduli lingkungan global/pelaksanaan Clean Development Mechanism (CDM).


Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Sebanyak 34 unit PLN tersebar diseluruh Indonesia telah mendapat sertifikat ISO 14001 dan sebanyak 12 Unit telah mendapat
sertifikat Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).

Istilah Kelistrikan
Istilah dan Penjelasan

Alat Pembatas dan alat Pengukur (APP) Alat milik PT PLN (Persero) yang berfungsi untuk
membatasi daya listrik yang dipakai serta mengukur pemakaian energi listrik

Ampere (A) Satuan Arus Listrik

Badan Usaha (BUPTL) Penunjang Tenaga Listrik : Instalatir yang bergerak dalam pembangunan
dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan

Biaya Beban (BB) Komponen biaya dalam rekening listrik yang besarnya tetap, dihitung
berdasarkan daya tersambung

Biaya Keterlambatan (BK) Adalah biaya yang dibebankan pada pelanggan karena tidak
memenuhi kewajiban membayar tagihan PLN tepat pada waktunya

Biaya Penyambungan (BP) Biaya yang harus dibayar kepada PLN oleh calon pelanggan atau
pelanggan untuk memperoleh penyambungan baru atau tambah daya

Curah ( C ) Yaitu golongan tarif untuk keperluan penjualan secara Curah (Bulk) kepada
Pemegang Izin Usaha

Current Transformer atau Trafo Arus (CT) Alat untuk menurunkan arus listrik untuk keperluan
pengukuran energi

Daya Tersambung Besarnya daya yang disepakati oleh PLN dan pelanggan dalam Perjanjian Jual
Beli Tenaga Listrik yang menjadi dasar perhitungan biaya beban

Faktor daya atau Cos Perbandingan antara pemakaian daya dalam Watt dengan pemakaian daya
dalam Volt-Ampere

Faktor Ketidak Seimbangan Tegangan Perbandingan komponen tegangan urutan negative


terhadap komponen tegangan urutan positif

Hertz (HZ) Satuan frekuensi listrik

Jam nyala Pemakaian kWh dalam satu bulan dibagi dengan kVA tersambung

Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi (JTET) : Jaringan Tenaga Listrik (JTL ) yang dioperasikan dengan
TET yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya

Jaringan Tegangan Menengah (JTM) JTL yang dioperasikan dengan TM yang mencakup seluruh
bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya

Jaringan Tegangan Rendah (JTR) JTL yang dioperasikan dengan TR yang mencakup seluruh
bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya

Jaringan Tegangan Tinggi (JTT) JTL yang dioperasikan dengan TT yang mencakup seluruh bagian
jaringan tersebut beserta perlengkapannya

Jaringan Tenaga Listrik (JTL) Sistem penyaluran/pendistribusian tenaga listrik milik PLN yang
dioperasikan dengan TR, TM, TT atau TET

JBST Jual Beli Tenaga Listrik Secara Terbatas

Kilo Meter Sirkuit (kms) Satuan panjang jaringan transmisi atau distribusi tenaga listrik tiga fasa

Kilo Volt Ampere (kVA) Seribu Volt Ampere, adalah satuan daya

Kilo Volt (kV) Seribu Volt, adalah satuan tegangan listrik

Kilo Watt (kW) Satuan daya listrik nyata (aktif)

Kilo Watt Hour (kWh) Satuan energy listrik nyata (aktif)

kVA max-Meter Alat untuk mengukur pemakaian daya tertinggi dalam satuan kVA untuk kurun
bulan dibagi dengan kVA tersambung waktu satu bulan, khusus bagi pelanggan B3, I4 dan I3 tanur
busur, T

KVARh Kilo Volt Ampere Reactive Hour, satuan energy listrik semu (reaktif)

kVARh Meter Alat ukur pemakaian energi listrik semu (reaktif)

kWh Meter Alat ukur pemakaian energi listrik

kWh Meter Tarif Ganda kWh Meter yang mempunyai dua register, satu register untuk mengukur
pemakaian energy pada WBP dan satu register lainnya untuk mengukur energy pada LWBP

kWh Meter Tarif Tunggal kWh Meter yang mempunyai satu register untuk mengukur pemakaian
energi

LWBP Luar Waktu Beban Puncak (jam 22.00 18.00)

M/TR, TM, TT Tarif Multiguna yang diperuntukan bagi pengguna listrik yang memerlukan
pelayanan khusus, baik di Tegangan Rendah, Tegangan Menengah maupun Tegangan Tinggi

MVA Mega Volt Ampere (Sejuta Volt Ampere)

Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) Pajak yang dibayar oleh semua pelanggan PLN, dipungut
oleh PLN dan selanjutnya disetor ke kas Pemerintah Daerah

Papan Hubungi Bagi (PHB) Bagian instalasi listrik milik pelanggan yang digunakan untuk
membagi-bagikan aliran listrik

PB Penyambungan Baru
PD Penambahan Daya/Perubahan Daya
Pemutusan Rampung Penghentian untuk seterusnya penyaluran tenaga listrik ke instalasi
pelanggan dengan mengambil sebagian atau seluruh peralatan untuk penyaluran tenaga listrik ke
instalasi pelanggan
Pemutusan Sementara Penghentian penyaluran tenaga listrik ke instalasi pelanggan untuk
sementara
Penerangan Jalan Umum (PJU) Penerangan untuk jalan dan prasarana umum yang dipasang
secara resmi oleh pemda atau badan resmi lainnya dan mendapat pasokan tenaga listrik dari PLN
secara legal
Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Pemeriksaan oleh PLN terhadap instalasi PLN dan
instalasi pelanggan dalam rangka penertiban pemakaian/pemanfaatan tenaga listrik
Potensial Transformator (Trafo Tegangan) Alat untuk menurunkan tegangan listrik yang
diperlukan khusus bagi pengukuran energi listrik atau peralatan pengaman dan pengendah listrik
lainnya
Saluran Masuk Pelayanan (SMP) Kabel milik PLN yang menghubungkan antara jaringan Tegangan
Rendah dengan APP yang terpasang di rumah pelanggan
Sambungan Langsung Adalah sambungan JTL atau SL termasuk peralatannya sedemikian
sehingga tenaga listrik disalurkan tanpa melalui APP
Sambungan Tenaga Listrik (STL) Penghantar di bawah atau di atas tanah termasuk peralatannya
sebagai bagian instalasi PLN yang merupakan sambungan antara JTL milik PLN dengan instalasi
pelanggan
Tagihan Listrik Perhitungan biaya atas pemakaian daya dan energi listrik oleh pelanggan setiap
bulan
Tagihan Susulan Tagihan kemudian sebagai akibat adanya penyesuaian dengan ketentuan atau
sebagai akibat adanya pelanggaran
Tarif Dasar Listrik (TDL) Ketentuan pemerintah yang berlaku mengenai golongan tarif dan harga
jual tenaga listrik yang disediakan oleh PLN
Tegangan Ekstra Tinggi (TET) Tegangan sistem diatas 245.000 Volt
Tegangan Menengah (TM ) Tegangan sistem diatas 1.000 Volt sampai dengan 35.000 Volt
Tegangan Rendah (TR) Tegangan sistem sampai dengan 1.000 Volt
Tegangan Tinggi (TT) Tegangan sistem diatas 35.000 Volt sampai dengan 245.000 Volt
Titik Penyambungan Bersama Titik terdekat dengan pelanggan dimana tersambung juga
pelanggan yang lain pada JTR atau JTM atau JTr atau JTET
Uang Muka Tagihan Listrik (UMTL) Penerimaan pembayaran untuk pemakaian daya dan energy
listrik mendahului transaksi penyerahan daya dan energi berlangsung
Volt Ampere (VA) Satuan daya (daya buta)
Volt (V) Satuan Tegangan Listrik
Waktu Beban Puncak (WBP) Waktu jam 18.00 sampai dengan jam 22.00 waktu setempat
Watt Satuan daya listrik nyata

Peta Strategi
Dalam rangka mencapai Sasaran Strategi PLN Pusdiklat pada 5 tahun pertama (2011-2015), maka upaya
dalam mencapai kestabilan dilakukan dengan melakukan sasaran strategis yang fokus pada
pembenahan proses bisnis internal, SDM, dan leadership
Peta Strategi PLN Pusdiklat dapat dilihat pada gambar dibawah. Dari Peta strategi tersebut masingmasing strategi dijabarkan dengan Key Performance Indicator (KPI) yang mendukung ukuran
keberhasilannya.

Instruktur
Dari keseluruhan jumlah Instruktur Tetap sampai dengan Januari 2012, terdapat sebanyak 54 orang, 52
orang diantaranya telah mengikuti sertifikasi kualifikasi keinstrukturan dan dinyatakan certified dengan
level tertentu pada bidang Diklat sesuai spesialisasi mereka. Dengan kata lain 96 % Instruktur Tetap
telah tersertifikasi.
Program pengembangan bagi instruktur tetap dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan 2
(dua) kompetensi, yaitu kompetensi bidang Pendidikan dan Pelatihan (IKD, Desain Diklat, TCB, TMD,
Evaluasi Diklat, TRG), serta kompetensi yang sesuai dengan bidang ajar masing-masing instruktur
Jumlah instruktur tetap PLN Pusdiklat dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.
Tabel 1. Jumlah Instruktur Tetap Periode 2006-2011

Unit
Kantor Induk
Bogor
Jakarta
Semarang
Pandaan
Tuntungan
Makassar
Suralaya
Padang
Banjarbaru
Palembang
Aster
Jumlah

Tahun
2006
8
8
8
14
6
3
5
3
2
2
0
0
59

2007
0
6
7
14
15
3
5
9
3
0
3
1
66

2008
0
7
7
14
12
3
2
8
1
0
2
0
56

2009
0
5
1
7
9
3
0
5
0
1
2
1
34

2010
0
3
0
5
3
4
1
1
0
0
1
1
19

Grafik 1. SDM Instruktur Tetap PLN Pusdiklat

2011
6
7
1
10
9
5
5
5
4
0
2
1
55

Tabel 2. Jumlah Instruktur Tetap Per Bidang Periode 2006-2011

No. Bidang
1
Distribusi
2
Penyaluran
3
Administrasi
4
Manajemen
5
Keuangan
6
Niaga
7
Pembangkitan
8
SDM
Jumlah

Jumlah
23
6
1
2
1
5
13
3
54

Grafik 2. SDM Instruktur Tetap PLN Pusdiklat

Road Map Pusdiklat


PLN Pusdiklat menyusun road map sebagai langkah-langkah kerja agar peran agar visi dan misi Pusdiklat
dapat tercapai. Road map tersebut sebagai katalisator dalam transformasi perubahan melalui
terwujudnya Phenomenal Learning Center. Berikut Road Map Pusdiklat tahun 2011-2015.

Apel
Siaga
Pemilu 2014

Pasokan

listrik

Jakarta (27/03) Guna melancarkan pesta


demokrasi yaitu PEMILU tahun 2014 yang akan di senggelarakan 9 April mendatang, PT PLN (Persero)
Distribusi Jakarta Tangerang mengadakan apel siaga pasokan listik untuk pemilu 2014 yang di halaman
kantor PLN Disjaya. Apel dipimpin langsung oleh GM PLN Disjaya, Haryanto WS dan pembina apel
Direktur Oprasional Jawa Bali Sumatra, Ngurah Adnyana. Apel siaga ini diadakan untuk kesiagaan
pasokan listrik dan mengantisipasi gangguan yang mungkin terjadi pada saat Pemilu 2014.
Dalam apel ini Manager Bidang Distribusi Bob Saril melaporkan mengenai kesiapan pasokan jaringan
distribusi Jakarta dan Tangerang dengan berbagai macam kegiatan diantaranya, melakukan identifikasi
dan pendataan di lokasi titik rawan dan kritikal serta melakukan perbaikan dan pergantian di titik rawan
tersebut.
PLN Disjaya pun melakukan pengecekan dan pemeliharaan secara intensif di setiap jaringan distribusi,
melakukan tambahan pasokan cadangan di tempat yang strategis dengan menyediakan genset dan UPS,
menyiagakan peralatan personil reaksi cepat untuk cadangan pasokan yang terdiri dari 70 unit mobil, 75
unit motor layanan cepat, 25 UGB ( Unit Gardu Bergerak), 9 UKB (unit Kabel Bergerak), 8 (UGB) Unit
Genset Bergerak, 9 Unit deteksi kabel, 3 PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan). Selain itu PLN
juga mendirikan posko layanan komando sebanyak 21 lokasi, 1 berada di kantor distribusi, dan 20 lokasi
lainnya berada di kantor area PLN Disjaya, menyiagakan tambahan personil di tempat tempat strategis
seperti di gedung KPU, MPR dan DPR maupun di tempat tempat terpenting lainnya, dan menyediakan
35 posko Yantek dengan kekuatan 1900 personil.
Daerah daerah yang menjadi pantauan utama PLN Disjaya untuk melancarkan Pemilu 9 April 2014
adalah gedung KPU pusat, gedung Bawaslu pusat, gedung KPUD DKI, gedung Bawaslu DKI, gedung KPUD
kota Tangerang, gedung Bawaslu kota Tangerang, gedung KPUD kota Tangerang Selatan, gedung
Bawaslu kota Tangerang Selatan, gedung KPUD kabupaten Tangerang, gedung Bawaslu kabupaten
Tangerang dan kantor kantor pusat Partai peserta Pemilu 2014.
Adapun tempat VVIP dan VIP adalah gedung instan Presiden, gedung MPR dan DPR, Mabes Polri, Mabes
TNI, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Kantor Gubernur, Rumah Sakit, Media cetak maupun Elektronik, lokasi
lain yang menjadi pantauan PLN yaitu di Kecamatan dan TPS untuk kecamatan yang di pantau sebanyak
107 Kecamatan di DKI, 40 Kecamatan di Kota Tangerang, 17 Kecamatan di kota Tangerang selatan, dan
kabupaten Tangerang sebanyak 29 Kecamatan dan untuk TPS yang berjumlah 28062 lokasi yang terdiri
dari DKI sebanyak 17035 TPS, kota Tangerang 2938 TPS, Tangsel 2502 TPS, kab Tangerang, 28062 TPS.
Sedangkan laporan dari Manager Operasi PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali Edwin Nugraha Putra, pasokan
listrik untuk sistem Jawa Bali cukup dan aman selama Pemilu. Untuk Beban puncak pada saat pemilu di
perkirakan mencapai 18.586 MW, beban terendah di perkirakan mencapai 13.057 MW, dengan daya
pembangkit sistem jawa bali yang mecapai 31.432 MW, maka di perkirakan akan di lakukan reserve
shuthdown 6 pembangkit dengan kapasitas total sebesar 2.170 MW sehingga terdapat cadangan putar
operasi sebesar 4.790MW. Lokasi posko layanan P3P Jawa Bali di dirikan pada 22 lokasi, 1 berada di
kantor induk, 5 di kantor APB dan 16 di kantor APP untuk regu PTKB di siagakan pada 5 kota besar utama
yaitu, Jakarta Bandung, semarang, Surabaya dan Denpasar, untuk regu pemeliharaan di siagakan pada
32 lokasi yang tersebar di jawa bali.
Menururt Ngurah Adnyana, apel ini sangatlah penting karena akan menyelanggarakan acara yang
sangat luar biasa, walaupun kita sudah terbiasa, tetapi pada saat tertentu PLN juga harus menunjukan

kesiapannya, Saya sudah melihat semangat kesiapan dan peralatannya pun sudah mencukupi,
sekarang tinggal bagaimana pelaksanaannya dari sekenario yang telah di buat tegas beliau.
Melihat dari kesiapan pasokan Jawa Bali sangat baik, dan hal yang penting dari apel pagi ini adalah
mengharapkan PLN bisa memberikan kontribusi maupun layanan yang sangat memuaskan untuk negara
dan masyarakat, khususnya pada pemilu 2014.
Di apel ini PLN juga meresmikan posko yang di beri nama SI PITUNG ( Siaga Pasokan Listrik Pemilu
Jakarta dan Tangerang) Posko ini berfungsi menjaga pasokan listrik di wilayah wilayah pantauan Pemilu.
Fungsi lain posko SI PITUNG yaitu lebih meningkatkan pelayanan gangguan Jaringan Tenaga Listrik (JTL),
dengan cara piket standby bagi petugas pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan
Tegangan Rendah (JTR).

SOSIALISASI
ENGINEERING

REVERSE

Seruan supaya bangga terhadap produk dalam negeri ternyata tidak terbatas pada produk-produk rumah tangga ataupun yang lekat
dalam kehidupan sehari-hari, untuk produk-produk yang berkaitan dengan spare part kelistrikanpun dihimbau untuk memakai
produk-produk dalam negeri.

Reverse Engineering, sebagai salah satu langkah proses engineering dan manufacturing menuju
kemandirian produk dalam negeri khususnya untuk spare part kelistrikan, disamping dalam
rangka improvement produk yang ada, telah diterapkan di PLN sejak tahun 2011.
Sebagai bentuk keseriusan PLN dalam Reverse Engineering, pada tanggal 24 Juni 2013, bertempat di
PLN Puslitbang Ketenagalistrikan diselenggarakan sosialisasi Reverse Engineering dengan dihadiri oleh
unit-unit PLN Pembangkitan se-Jawa Bali. Bahkan kegiatan Reverse Engineering ini terus dipantau oleh
Direksi PT PLN (Persero).
Banyak hal yang didapat, di samping cinta produk dalam negeri juga dapat menyerap tenaga kerja,
karena sangat naif jika produk lokal bisa membuat tapi tetap menggunakan produk import jelas
Kapuslitbang, Satri Falanu, dalam sambutannya.
Banyak pihak juga berharap agar Puslitbang sebagai lembaga penelitian dan pengembangan PLN bisa
berperan sebagai Quality Control, namun karena terbatasnya jumlah SDM, PLN Puslitbang hanya
menangani hal-hal yang kritikal saja, sementara untuk hal lain dapat dilakukan sendiri oleh masingmasing unit.
Kapuslitbang juga menyampaikan bahwa informasi mengenai Reverse Engineering dapat diakses melalui
website PLN Puslitbang, dengan login ke website PLN terlebih dahulu pilih unit PLN Puslitbang maka akan
ditemukan menu Reverse Engineering.

Anda mungkin juga menyukai