Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT PLN (Persero) sebagai perusahaan kelistrikan yang terbesar di Indonesia


mempunyai visi ”Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh-
kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani ”
visi ini menunjukkan bahwa PT PLN (Persero) bercita-cita untuk meraih
pengakuan dari pihak luar dengan menunjukkan kinerja excellent, untuk
mewujudkan cita-cita ini bukanlah persoalan mudah, tetapi harus disertai
dengan semangat perubahan ke arah yang lebih baik. Indikator diakui
sebagai perusahaan kelas dunia adalah tergambar dari performance / kinerja
perusahaan, baik dari segi finansial, keandalan sistem, maupun standar
tingkat mutu pelayanan. Salah satu indikator kinerja Perusahaan adalah
kehandalan sistem distribusi, penentu kehandalan sistem distribusi adalah
SAIDI (System Avarage Interruption Duration Index) dan SAIFI (System
Average Interuption Frequency Index). Semakin tinggi kehandalan suatu
sistem maka semakin kecil pula ENS (Energy Not Served), kurangnya
kehandalan sistem akan berakibat semakin besarnya ENS (Energy Not
Served). Penyebab kurangnya kehandalan sistem distribusi adalah belum
adanya perencanaan resetting proteksi dan terdapat beberapa kawat rantas
yang sulit terlihat, untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan
pemeliharan JTM (Jaringan Tegangan Menengah) secara terpadu dan
resetting proteksi agar kehandalan sistem semakin meningkat.

4.1 Permasalahan

Energi Not Served (ENS) sebelum dilakukan Project Assignment adalah


sebesar 4.380 kWh pada bulan Juni dan 5.574 pada bulan Juli. Belum
adanya perencanaan resetting proteksi dan terdapat beberapa kawat rantas
yang sulit terlihat pada penyulang utara merupakan salah satu penyebab
gangguan sesaat yang menyebabkan ENS pada bulan Mei, Juni, Juli, dan
Agustus cukup tinggi. Berikut data tabel gangguan penyulang utara :

1
Tabel 1. Data Gangguan Penyulang Utara Bulan Mei

ENS MEI
JAM JAM DURASI
TANGGAL PENYULANG RECOVERY BEBAN ENS
PADAM NYALA (MNT)
KOTA 08:33 08:57 0.24 530 212
SELATAN 08:33 09:05 0.32 450 240
TIMUR 08:33 09:09 0.36 281 169
4-May-2020 UTARA
UTARA 08:33 09:25 0.52 550 477
SUSUPU 08:33 09:29 0.56 330 308
TOSOA 08:33 09:36 1.03 200 210
KOTA 02:05 02:09 0.04 500 33
SELATAN 02:05 02:13 0.08 436 58
TIMUR 02:05 02:18 0.13 343 74
12-May-2020 UTARA
UTARA 02:05 02:49 0.44 450 330
SUSUPU 02:05 02:53 0.48 290 232
TOSOA 02:05 02:56 0.51 190 162
KOTA 04:22 04:25 0.03 500 25
SELATAN 04:22 04:29 0.07 436 51
TIMUR 04:22 04:35 0.13 343 74
13-May-2020 SUSUPU
UTARA 04:22 04:38 0.16 450 120
SUSUPU 04:22 05:01 0.39 290 189
TOSOA 04:22 05:05 0.43 190 136
KOTA 03:59 04:01 0.02 500 17
SELATAN 03:59 04:04 0.05 436 36
TIMUR 03:59 04:07 0.08 343 46
14-May-2020 SUSUPU
UTARA 03:59 04:09 0.10 450 75
SUSUPU 03:59 04:11 0.12 290 58
TOSOA 03:59 04:15 0.16 190 51
KOTA 01:50 01:52 0.02 500 17
SELATAN 01:50 01:54 0.04 436 29
TIMUR 01:50 01:59 0.09 343 51
UTARA
UTARA 01:50 02:14 0.24 450 180
SUSUPU 01:50 02:18 0.28 290 135
TOSOA 01:50 02:21 0.31 190 98
UTARA 05:51 05:54 0.03 520 26
18-May-2020 UTARA SUSUPU 05:51 05:56 0.05 350 29
TOSOA 05:51 06:01 0.10 220 37
KOTA 16:51 16:53 0.02 561 19
SELATAN 16:51 16:55 0.04 374 25
TIMUR 16:51 16:59 0.08 281 37
UTARA
UTARA 16:51 17:25 0.34 460 261
SUSUPU 16:51 17:29 0.38 290 184
TOSOA 16:51 17:31 0.40 190 127
KOTA 04:36 04:37 0.01 500 8
SELATAN 04:36 04:39 0.03 436 22
TIMUR 04:36 04:45 0.09 343 51
19-May-2020 UTARA
UTARA 04:36 04:59 0.23 450 173
SUSUPU 04:36 05:02 0.26 290 126
TOSOA 04:36 05:03 0.27 190 86
KOTA 13:34 13:37 0.03 500 25
SELATAN 13:34 13:39 0.05 436 36
TIMUR 13:34 13:42 0.08 343 46
22-May-2020 UTARA
UTARA 13:34 14:05 0.31 450 233
SUSUPU 13:34 14:08 0.34 290 164
TOSOA 13:34 14:11 0.37 190 117
UTARA 16:31 16:55 0.24 520 208
24-May-2020 UTARA SUSUPU 16:31 16:59 0.28 350 163
TOSOA 16:31 17:06 0.35 220 128
KOTA 08:52 08:55 0.03 530 26
SELATAN 08:52 08:59 0.07 405 47
TIMUR 08:52 09:04 0.12 281 56
28-May-2020 TOSOA
UTARA 08:52 09:12 0.20 520 173
SUSUPU 08:52 09:15 0.23 350 134
TOSOA 08:52 09:28 0.36 220 132
1.00 TOTAL 6792

2
Tabel 2. Data Gangguan Penyulang Utara Bulan Juni

ENS JUNI
JAM JAM DURASI
TANGGAL PENYULANG RECOVERY BEBAN ENS
PADAM NYALA (MNT)
06 Juni SUSUPU SUSUPU 12.20 12.50 0.30 250 125
SELATAN 5.22 5.36 0.14 436 102
TIMUR 5.22 5.38 0.16 343 91
08 JUNI UTARA UTARA 5.22 5.50 0.28 500 233
SUSUPU 5.22 5.53 0.31 350 181
TOSOA 5.22 5.59 0.37 250 154
11 JUNI SUSUPU SUSUPU 23:35 0.04 0.29 370 179
15 JUNI TOSOA TOSOA 15.58 16.26 0.28 210 98
16 JUNI UTARA UTARA 09:29 10:00 0.31 998 516
KOTA 21.11 21.12 0.01 686 11
UTARA 21.11 21.32 0.21 650 228
16 JUNI UTARA TOSOA 21.11 21.54 0.43 350 251
SUSUPU 21.11 21.16 0.05 450 37
SELATAN 21.11 21.16 0.05 592 49
KOTA 09:22 9.25 0.03 561 28
SELATAN 09:22 9.29 0.07 405 47
TIMUR 09:22 9.34 0.12 281 56
17 JUNI UTARA
UTARA 09:22 9.38 0.16 470 125
SUSUPU 09:22 9.41 0.19 340 108
TOSOA 09:22 9.46 0.24 210 84
25 JUNI UTARA UTARA 08:45 09:07 0.22 1029 377
26 JUNI UTARA UTARA 14:31 14:46 0.15 935 234
KOTA 20:41 20:45 0.04 686 46
SELATAN 20:41 20.47 0.06 592 59
UTARA 20:41 20.50 0.09 690 103
26 JUNI UTARA
SUSUPU 20:41 20.59 0.18 510 153
TOSOA 20:41 21.04 0.23 370 142
TIMUR 20:41 21:32 0.51 281 239
27 JUNI UTARA UTARA 16:01 16.16 0.15 966 241
29 JUNI SUSUPU SUSUPU 23:13 23.24 0.11 390 72
1.00 TOTAL 4370

Tabel 3. Data Gangguan Penyulang Utara Bulan Juli

3
ENS JULI
JAM JAM DURASI
TANGGAL PENYULANG RECOVERY BEBAN ENS
PADAM NYALA (MNT)
03 JULI 2020 TOSOA TOSOA 14.44 14.51 0.07 210 25
04 JULI 2020 SUSUPU SUSUPU 13.44 14.10 0.26 330 143
04 JULI 2020 SUSUPU SUSUPU 22.57 23.16 0.19 480 152
07JULI 2020 UTARA KOTA 15.58 16.07 0.09 561 84
SELATAN 15.58 16.10 0.12 592 118
UTARA 15.58 16.17 0.19 550 174
SUSUPU 15.58 16.22 0.24 300 120
TOSOA 15.58 16.27 0.29 190 92
TIMUR 15.58 16.30 0.32 281 150
09 JULI 2020 UTARA UTARA 06.11 07.12 1.01 650 661
SUSUPU 06.11 07.19 1.08 390 442
TOSOA 06.11 07.22 1.11 210 249
09 JULI 2020 UTARA UTARA 22.28 22.33 0.05 1403 117
12 JULI 2020 UTARA KOTA 22.33 22.45 0.12 624 125
SELATAN 22.33 22.49 0.16 592 158
TIMUR 22.33 22:52 0.19 281 89
UTARA 22.33 22.55 0.22 650 238
SUSUPU 22.33 23.00 0.27 490 221
TOSOA 22.33 23.03 0.30 350 175
14 JULI 2020 UTARA UTARA 15.08 15.41 0.33 935 514
SUSUPU 15.08 15.43 0.35 330 193
TOSOA 15.08 15.44 0.36 190 114
15 JULI 2020 UTARA UTARA 08.21 08.36 0.15 560 140
SUSUPU 08.21 08.37 0.16 370 99
TOSOA 08.21 08.49 0.28 220 103
18 JULI 2020 UTARA UTARA 20.40 20.54 0.14 1496 349
29 JULI 2020 UTARA UTARA 12.08 12.29 0.21 935 327
31 JULI 2020 REC TABOSO REC TABOSO 12.59 14.50 1.51 110 204
TOTAL 5574
1.00
Tabel 4. Data
Gangguan Penyulang Utara Bulan Agustus

4
ENS AGUSTUS
JAM JAM DURASI
TANGGAL PENYULANG RECOVERY BEBAN ENS
PADAM NYALA (MNT)
02 AGT 2020 SUSUPU SUSUPU 23.29 23.33 00.04 400 27
KOTA 2.56 02.59 00.03 499 25
SELATAN 2.56 03.07 00.11 436 80
03 AGT 2020 UTARA TIMUR 2.56 03.12 00.16 100 27
SUSUPU 2.56 03.16 00.20 330 110
TOSOA 2.56 03.20 00.24 260 104
UTARA 12.14 12.20 00.06 600 60
04 AGT 2020 UTARA SUSUPU 12.14 12.22 00.08 310 41
TOSOA 12.14 12.25 00.11 205 38
UTARA 21:03 21:20 00.17 650 184
05 AGT 2020 UTARA SUSUPU 21:03 21:22 00.19 400 127
TOSOA 21:03 21:25 00.22 260 95
KOTA 14.10 14.11 00.01 561 9
SELATAN 14.10 14.15 00.05 374 31
07 AGT 2020 UTARA
TIMUR 14.10 14.20 00.10 90 15
UTARA 14.10 14.37 00.27 935 421
UTARA 19:33 19:56 00.23 500 192
07 AGT 2020 UTARA SUSUPU 19:33 19.56 00.23 300 115
TOSOA 19:33 20.00 00.27 210 95
UTARA 14.45 14.51 00.06 500 50
09 AGT 2020 UTARA SUSUPU 14.45 14.54 00.09 300 45
TOSOA 14.45 14.57 00.12 210 42
UTARA 20.06 20.27 00.21 700 245
09 AGT 2020 UTARA SUSUPU 20.06 20.29 00.23 430 165
TOSOA 20.06 20.32 00.26 290 126
10 AGT 2020 TOSOA TOSOA 1.16 01.27 00.11 210 39
10 AGT 2020 REC PESISIR REC PESISIR 8.25 08.45 00.20 70 23
10 AGT 2020 TOSOA TOSOA 16.25 16.35 00.10 150 25
11 AGT 2020 SUSUPU SUSUPU 16.43 17.01 00.18 300 90
UTARA 21.22 21.35 00.13 650 141
16 AGT 2020 UTARA TOSOA 21.22 21.37 00.15 250 62
SUSUPU 21.22 22.04 00.42 410 287
KOTA 1.22 01.24 00.02 499 17
UTARA 1.22 01.26 00.04 500 33
20 AGT 2020 UTARA
SUSUPU 1.22 01.38 00.16 300 80
TOSOA 1.22 02.05 00.43 200 143
UTARA 2.14 02.37 00.23 500 192
22 AGT 2020 UTARA SUSUPU 2.14 02.50 00.36 300 180
TOSOA 2.14 03.21 01.07 200 223
29 AGT 2020 REC TABOSO REC TABOSO 13.02 13.05 00.03 150 8
29 AGT 2020 REC TABOSO REC TABOSO 13.05 13.09 00.04 150 10
1.00 TOTAL 4020

5
Berdasarkan hasil diagnostik melalui analisa data dan lapangan, maka
didapatkan penyebab tingginya Enegy Not Served (ENS) adalah belum
adanya perencanaan resetting proteksi dan terdapat beberapa kawat rantas
yang sulit terlihat. Analisa akar permasalahan menggunakan metode RCPS
(root cause problem solving). Hasil RCPS seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Analisa RCPS

Dari analisa RCPS diatas, ditemukan akar masalah tingginya Enegy Not
Served (ENS) pada sisi penyulang utara adalah belum adanya perencanaan
resetting proteksi dan terdapat beberapa kawat rantas yang sulit terlihat.

5
BAB II
KONSEP DAN KERANGKA PIKIR
2.1 Konsep

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya keandalan merupakan peluang


dari suatu peralatan untuk beroperasi seperti yang direncanakan dengan baik
dalam selang waktu tertentu dan berada dalam suatu kondisi operasi tertentu.
Pengamatan terhadap kondisi operasi suatu komponen sistem tenaga listrik
yang dilakukan dalam selang waktu tertentu, pada umumnya dalam kurun
waktu satu tahun. Konsep keandalan terdapat istilah ketersediaan
(availablility) dan ketidak-tersediaan (unavailability) yang merupakan hasil
dari pengamatan dalam selang waktu tertentu terhadap suatu kondisi operasi
dalam sistem tenaga. Ketersediaan dalam hal ini merupakan perbandingan
antara waktu total suatu sistem tenaga listrik dalam selang waktu tertentu
ketika beroperasi dengan baik seperti yang direncanakan terhadap waktu
total pengamatan. Sedangkan ketidaktersediaan merupakan perbandingan
antara waktu total sistem tenaga listrik yang tidak beroperasi terhadap waktu
total pengamatan.

Tabel 5. Jumlah ENS (Energy Not Served) sebelum pelaksanaan Project


Assignment

Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah ENS (Energy Not Served) masih
tinggi dengan trend naik jadi bulan Mei 2020 ke bulan Juli 2020.

6
TARGET
KPI SATUAN
MEI JUNI JULI AGUST SEPTEM
KEY PERFORMANCE INDICATORS
ENS
Peningkatan Kehandalan Jaringan
BULAN MEI JUNI JULI AGTS
c. Energy Not Served MWh 1,59 1,59 1,59 1,59 1,59 ENS (KWH) 6.792 4.370 5.574 4.020

Gambar 2. Perbandingan Target dan Realisasi ENS

2.2 Kerangka Pikir

Dari konsep diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang


mempengaruhi indeks keandalan dalam suatu sistem tenaga listrik dan
besarnya ENS adalah :
a. Pemadaman/Interruption of Supply
Terhentinya pelayanan terhadap satu atau lebih, akibat dari salah satu
atau lebih komponen mendapat gangguan.
b. Keluar/Outage
Keadaan dimana suatu komponen tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, diakibatkan karena beberapa peristiwa yang berhubungan
dengan komponen tersebut. Suatu outage dapat atau tidak dapat
menyebabkan pemadaman, hal ini masih tergantung pada konfigurasi
sistem.
c. Lama keluar/Outage Duration
Periode dari saat permulaan komponen mengalami outage sampai saat
dapat dioperasikan kembali sesuai dengan fungsinya.
d. Lama pemadaman/Interruption Duration
Waktu dari saat permulaan terjadinya pemadaman sampai saat menyala
Kembali.
e. Selang waktu pengamatan
Selang waktu pengamatan adalah total waktu yang diamati pada suatu
peralatan atau komponen sistem tenaga. Peninjauan dari sistem tenaga
biasanya menggunakan periode satu tahun. Peninjauan-peninjauan yang
dilakukan terhadap peralatan dinilai dalam ukuran per tahun dan
dianggap berlaku selama satu tahun, meskipun pengambilan datanya
dilakukan dalam selang waktu lebih dari satu tahun. Oleh karena itu,
perhitungan keandalan dinilai dalam ukuran pertahun.

7
BAB III
ANALISA MASALAH

2.2 Pemilihan Metode

Idea Generation merupakan metode yang digunakan untuk memetakan dan


memilih solusi yang akan dieksekusi sesuai dengan kondisi (operasional,
finansial, dll) dan kebutuhan. Berdasarkan diagram RCPS (root cause
problem solving), diperoleh ide-ide perbaikan yang diharapkan dapat
menguraikan dan menyelesaikan akar permasalahan yang menjadi penyebab
tingginya ENS (Energy Not Served) setiap bulannya.
Tabel 6. Idea Generation
PERMASALAHAN INISIATIF EVALUASI
UNIT PIC
SCOPE DETIL PERMASALAHAN PERBAIKAN KEMUDAHAN DAMPAK STATUS
BELUM ADA PERENCANAAN
RESETTING PROTEKSI
SANGAT
DIMANA PERTUMBUHAN RESETTING PROTEKSI UP3 SOFIFI MB JAR SEDANG 1
SIGNIFIKAN
BEBAN PER 6 BULAN
MENCAPAI 150KW
BELUM ADA PEMAHAMAN
PEMBERSIHAN ROW JTM
PEMBERSIHAN JTM SECARA SPV SANGAT SANGAT
PER SECTION SECARA ULP JAILOLO 2
TERPADU PER SECTION DAN TEKNIK MUDAH SIGNIFIKAN
TERPADU
PENJADWALAN RUTIN
SERING TERLAMBAT DALAM MELAKUKAN ABSENSI SPV
PENURUNAN ULP JAILOLO MUDAH SEDANG 3
PELAKSANAAN PEKERJAAN SETIAP HARI TEKNIK
ENS
KAWAT RANTAS YANG PEMBERSIHAN KAWAT SPV
ULP JAILOLO MUDAH SIGNIFIKAN 4
SULIT TERLIHAT OLEH MATA RANTAS PER SECTION TEKNIK
INSPEKSI DAN
SAMBUNGAN JUMPER SPV
PENGENCANGAN ULP JAILOLO MUDAH SEDANG 5
LONGGAR TEKNIK
SAMBUNGAN JUMPER
LOKASI PEMASANGAN
PROTEKSI TIDAK OPTIMAL RELOKASI ALAT
SPV SANGAT
DALAM SISI PENEMPATAN PROTEKSI YANG TIDAK ULP JAILOLO SEDANG 6
TEKNIK SIGNIFIKAN
JARINGAN YANG RAWAN OPTIMAL
AKAN GANGGUAN

Dari tabel diatas, ide-ide perbaikan disusun sebagai solusi dari akar
permasalahan yang mencakup jadwal pelaksanaan pekerjaan, penanggung
jawab, serta prioritas pelaksanaan kegiatan. Dari 6 (enam) akar masalah
terdapat 6 (enam) macam ide perbaikan yang selanjutnya di masukkan ke
dalam prioritisasi.

2.3 Implementasi Intrumen Analisa

Prioritisasi Ide merupakan solusi akar permasalahan yang merupakan hasil


dari idea generation berdasarkan parameter dampak dan kemudahan
implementasi. Matriks prioritisasi jenis solusi yang akan dilakukan dapat
dilihat pada bagan berikut.

8
1. Belum ada perencanaan resetting proteksi.
2. Belum ada pemahaman pembersihan jtm secara terpadu.
3. Sering terlambat dalam pelaksanaan pekerjaan.
4. Kawat rantas yang sulit terlihat oleh mata.
5. Sambungan jumper longgar.
6. Lokasi pemasangan proteksi tidak optimal.
Gambar 3. Matriks Prioritisasi

Berdasarkan matriks prioritisasi diatas terdapat 4 ide perbaikan yang


mempunyai potensi dampak yang signifikan serta mudah untuk
diimplementasikan, yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan resetting proteksi
2. Perbersihan JTM secara terpadu
3. Merancang pembersihan kawat rantas.
4. Pemasangan lokasi proteksi secara optimal

9
BAB IV

PROGRAM TEROBOSAN

4.1 Deskripsi Program Terobosan


Penurunan Energy Not Served (ENS) dengan memperbaiki kordinasi relay
proteksi, pengendalian ROW per section dan pembersihan kawat rantas

4.2 Tujuan Utama Terobosan


Penurunan Energy Not Served (ENS) dengan cara meningkatkan kehandalan
sistem, kehandalan sistem juga berdampak pada SAIDI (System Avarage
Interruption Duration Index) dan SAIFI (System Average Interuption
Frequency Index).
4.3 Rencana Implementasi
Untuk menindaklanjuti poin perbaikan pada bagan inistiatif perbaikan maka
dilakukan penyusunan jadwal rencana kerja / workplan yang memuat jadwal
pelaksanaan kegiatan dan penanggung jawabnya. Rencana kerja / workplan
yang telah disusun seperti pada gambar berikut :

Gambar 4. Workplan Penurunan Energy Not Served (ENS) dengan Resetting


Proteksi dan Pemeliharaan Terpadu Penyulang Utara ULP Jailolo

10
4.4 Rencana Implementasi

Berdasarkan gambar diatas, tahapan yang dilakukan dalam pekerjaan


Resetting Proteksi dan Pembersihan Kawat Rantas adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data serta pembentukan jadwal kerja pemeliharaan dan
pangkas terpadu.
2. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data serta pembentukan jadwal
kerja pemeliharaan dan pangkas yang telah menjadi rencana kerja.
3. Pembentukan tim pemeliharaan terpadu, relokasi alat proteksi,
penyusunan jadwal relokasi alat proteksi secara optimal.
4. Pelaksanaan relokasi alat proteksi, inspeksi, pemeliharaan kawat rantas
per section dan pangkas terpadu per-section.
4.5 Realisasi Rencana
Tahapan pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara berkala. Berikut data
perubahan setting proteksi, perubahan Single Line Diagram pada penyulang
utara ULP Jailolo pada tabel dibawah ini:

Tabel 7. Setting Relay OCR & GFR ULP Jailolo


REC GH AKELAMO REC PMCB
FEEDER / GH UTARA JURUSAN JURUSAN
TABOSO TOSOA SUSUPU
PESISIR GAMSUNGI
RASIO CT (In) 200 100 200 100 100 100
MEREK RELAY MICOM P127 SCHNEIDER MICOM P127 MICOM P127 SCHNEIDER SCHNEIDER

I SET (A) 80 (0,4xIn) 10 (0,1xIn) 40 (0,2xIn) 40 (0,4xIn) 22 (0,22xIn) 25 (0,25xIn)


OCR TIME
DELAY TIME (ms) 712,8 297 297 297 30 220

KURVA IEC SI IEC SI IEC SI IEC SI IEC SI IEC SI

I SET (A) 350 (1.75xIn) 15 (0,15xIn) 150 (0,75xIn) 150 (1,5xIn) 60 (0,6xIn) 40 (0,4xIn)
OCR HIGH
INSTANT TIME (ms) 100 10 50 50 0 40

KURVA DMT DMT DMT DMT DMT DMT


I SET (A) 80 (0,4xIn) 10 (0,1xIn) 40 (0,2xIn) 40 (0,4xIn) 12 (0,12xIn) 15 (0,15xIn)
GFR TIME
TIME (ms) 712,8 297 297 297 30 220
DELAY
KURVA IEC SI IEC SI IEC SI IEC SI IEC SI IEC SI
I SET (A) 300 (1.5xIn) 15 (0,15xIn) 150 (0,75xIn) 150 (1,5xIn) 30 (0,3xIn) 20 (0,2xIn)
GFR HIGH
TIME (ms) 100 10 50 50 0 40
INSTANT
KURVA DMT DMT DMT DMT DMT DMT

11
Metoda kurva yang di pakai dalam analisa Resetting Proteksi adalah

K
Standart Inverse dengan rumus perhitungan (ts = TMS x α ).
I −1
set

ts = Waktu Trip Proteksi


TMS(Time Multiple Setting ) = standar waktu setting relay
K = konstanta standar invers (IEC 60255 = 0.14)
α = konstanta standar invers (IEC 60255 = 0.02)
Iset = Arus Setting Proteksi
Dari formula atau rumus pada kurva Standard Inverse jika semakin besar
arus gangguan maka akan semakin cepat waktu trip dari alat proteksi.
Kemudian di buat setting proteksi per section sehingga koordinasi proteksi
tidak ada Sympathetic trips. Brikut adalah kurva hasil simulasi proteksi
menggunakan aplikasi “Etap”.

12
Gambar 5. Kurva Resetting Proteksi OCR dan GFR serta Lokasi Persection Alat
Proteksi Jurusan Susupu

13
Gambar 6. Kurva Resetting Proteksi OCR dan GFR serta Lokasi Persection Alat
Proteksi Jurusan Tosoa

14
Gambar 7. Kurva Resetting Proteksi OCR dan GFR serta Lokasi Persection Alat
Proteksi Jurusan Taboso

15
Gambar 8. Pemindahan Alat Proteksi dan Resetting Proteksi

FU 600KW
GH
AKELAMO 400KW
REC
SCHNEIDER 150KW

200KW

REC
AKETOLA

100KW

PMCB GOAL

150KW

16
Gambar 9. Single Line Diagram sebelum dilakukan Project Assignment

Gambar 10. Single Line Diagram setelah dilakukan Project Assignment

SEC 2 250KW

REC
TABOSO

SEC 1 SEC 3
REC
FU 500KW
GH
AKELAMO 400KW SCHNEIDER 150KW

300KW

PMCB
GAMSUNGI

150KW

Gambar 11. Alur pemeliharaan Section 1, Section 2 dan Section 3

250KW

REC
TABOSO

SEC 4
REC
FU 500KW
GH
AKELAMO 400KW SCHNEIDER 150KW

SEC 5 300KW

PMCB
GAMSUNGI

SEC 6 150KW

17
Gambar 12. Alur pemeliharaan Section 4, Section 5 dan Section 6

Gambar 13. Pangkas Pohon untuk pembersihan ROW

Gambar 14. Pembersihan kawat rantas Penyulang Utara

4.6 Hasil dan Dampak


Hasil Evaluasi dan pemantauan setelah pelaksanaan pekerjaan re-setting proteksi
dan pemeliharaan terpadu per-section yaitu :
1. Berkurangnya jumlah gangguaan.
2. Kehandalan sistem menjadi lebih handal.
3. Jumlah Energy Not Served semakin kecil.

18
Tabel 8. Data Gangguan Penyulang Utara Bulan September

ENS SEPTEMBER
JAM JAM DURASI
TANGGAL PENYULANG RECOVERY BEBAN ENS
PADAM NYALA (MNT)
01-Sep-20 REC TABOSO TABOSO 13.05 14.00 0.55 100 92
02-Sep-20 REC TABOSO TABOSO 13.25 13.45 0.20 100 33
03-Sep-20 SUSUPU SUSUPU 06.31 06.45 0.14 345 81
03-Sep-20 REC PESISIR PESISIR 23.12 23.19 0.07 120 14
17-Sep-20 REC PESISIR PESISIR 12.52 12.59 0.07 100 12
21-Sep-20 SUSUPU SUSUPU 17.02 19.35 2.33 330 842
23-Sep-20 TOSOA TOSOA 15.57 16.11 0.14 190 44
24-Sep-20 REC PESISIR PESISIR 05.40 05.54 0.14 100 23
1.00 TOTAL 1140

Gambar 15. Trend Penurunan Gangguan Penyulang Utara ULP Jailolo

Tabel 9. Data Gangguan Penyulang Utara per section

19
MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER

P. UTARA 8 8 8 10 0
GH J. SUSUPU 2 3 2 2 2
GH J. TOSOA 1 1 1 2 1
REC TABOSO (Juli=CO Polres) 0 0 1 2 2
REC PESISIR 0 0 0 1 3
REC GAMSUNGI 0 0 0 0 0
TOTAL 11 12 12 17 8

Gambar 16. Lokasi Proteksi Penyulang Utara dan Perbandingan Gangguan Penyulang
Utara Bulan Agustus dan September 2020 ULP Jailolo

Gambar 17. Lokasi Proteksi GH Akelamo Jur. Susupu dan Perbandingan Gangguan GH
Akelamo Jur. Susupu Bulan Agustus dan September 2020 ULP Jailolo

20
Gambar 18. Lokasi Proteksi GH Akelamo Jur. Tosoa dan Perbandingan Gangguan GH
Akelamo Jur. Tosoa Bulan Agustus dan September 2020 ULP Jailolo

Gambar 19. Lokasi Proteksi Recloser Taboso dan Perbandingan Gangguan Recloser
Taboso Bulan Agustus dan September 2020 ULP Jailolo

Gambar 20. Lokasi Proteksi Recloser Pesisir dan Perbandingan Gangguan Recloser
Pesisir Bulan Agustus dan September 2020 ULP Jailolo

21
Gambar 21. Perbandingan Target dan Realisasi bulan september dan Trend Penurunan
ENS Penyulang Utara ULP Jailolo

22
BAB V
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pemeliharaan Terpadu meliputi Relokasi dan Resetting Proteksi,
pemangkasan pohon, dan pembersihan kawat rantas dapat menurunkan
jumlah total gangguan baik pada penyulang maupun percabangan
sebesar 53% (9kali) dari 17 kali pada bulan Agustus menjadi 8 kali pada
bulan September.
2. Pemeliharaan Terpadu meliputi Relokasi dan Resetting Proteksi,
pemangkasan pohon, dan pembersihan kawat rantas dapat menurunkan
jumlah gangguan Penyulang Utara dari 10 kali pada bulan Agustus
menjadi 0 pada bulan September.
3. Kegiatan Pemeliharaan Terpadu meliputi Relokasi dan Resetting
Proteksi, pemangkasan pohon, dan pembersihan kawat rantas dapat
menurunkan ENS sebesar 2880Kwh (71%) dari 4020Kwh pada bulan
Agustus menjadi 1140Kwh pada bulan September.
4. Penurunan ENS dari bulan Agustus ke bulan September sebesar
2880Kwh dapat meningkatkan pendapatan PLN kurang lebih sebanyak
Rp 4.160.000.
3.2 Rekomendasi
1. Melakukan pemantauan rutin ROW untuk menekan terjadinya
gangguan minimal 1 minggu 1 kali.
2. Melakukan Simulasi proteksi 6bulan 1kali sesuai dengan pertumbuhan
beban minimal 150Kw untuk memaksimalkan kinerja proteksi dalam
rangka menekan angka ENS.
3. Melakukan Inspeksi Kawat Rantas 1bulan 1kali untuk menekan jumlah
gangguan dan bertambahnya ENS.

23

Anda mungkin juga menyukai