Tutup
PT PLN (Persero)
Logo PLN.svg
Jenis
Industri Kelistrikan
Kantor
Tokoh
kunci
Produk Listrik
Laba bersih
Daftar isi
1 Sejarah
1.4 Peristiwa
2 Direktur Utama
4 Unit-unit PLN
4.3 III. Kelompok Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban
6 Logo PLN
10 Lihat pula
11 Referensi
12 Pranala luar
Sejarah
Kelistrikan di Hindia Belanda dimulai pada tahun 1897 ketika perusahaan listrik
pertama yang bernama Nederlandche Indische Electriciteit Maatschappij (NIEM
atau Perusahaan Listrik Hindia Belanda), yang merupakan perusahaan yang
berada di bawah N.V. Handelsvennootschap yang sebelumnya bernama Maintz &
Co. Perusahaan ini berpusat di Amsterdam, Belanda. Di Batavia, NIEM
membangun PLTU di Gambir di tepi Sungai Ciliwung. PLTU berkekuatan
3200+3000+1350 kW tersebut merupakan pembangkit listrik tenaga uap pertama
di Hindia Belanda dan memasok kebutuhan listrik di Batavia dan sekitarnya.
Saat ini PLTU tersebut sudah tidak ada lagi.
NIEM berekspansi ke Surabaya dengan mendirikan perusahaan gas yang
bernama Nederlandsche Indische Gas Maatschappij (NIGM) hingga akhir abad
XIX. Pada tahun 1909, perusahaan ini diberi hak untuk membangun beberapa
pembangkit tenaga listrik berikut sistem distribusinya ke kota-kota besar di
Jawa.
ANIEM (1909-1942)
Ada sumber lain yg mengatakan bahwa sebelum PLTA Pakar dibangun, sebuah
PLTM (Pembangkit Listrik Mikro Hidro atau PLTA berskala mikro/kecil)
berkapasitas 330 KW telah dibangun di Gunung Harun, di daerah yg sekarang
termasuk Kanagarian Tambang Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan,
Sumatra Barat. Pembangkit listrik yg dinamai PLTM Salido Kecil ini awalnya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di tambang Gunung Harun.
Sayangnya catatan kapan persisnya PLTM ini dibangun tidak ada, hanya
diperkirakan akhir abad XIX saja.
1917 - Waterkraht Bureau
Pada tahun 1917, Biro Tenaga Air (Waterkraht Bureau) di bawah Jawatan
Perkeretaapian Negara (SS - Staatspoorwegen) diubah kedudukannya menjadi
Jawatan Tenaga Air dan Listrik (Dienst voor Waterkracht en Electriciteit).
Dengan begitu, jawatan tersebut mulai bergerak dalam pengembangan
kelistrikan hingga penggunaan secara ekonomis dari sumber-sumber tenaga air
tersedia.
Jawatan tersebut tak hanya mengurus pemberian lisensi-lisensi untuk tenaga air
dan listrik, tetapi juga mengawasi pula kesamaan instalasi - instalasi listrik di
seluruh Indonesia.
1920 - GEBEO
A. Sektor Priangan
PLTA-PLTA, yaitu Bengkok (3x1050 KW) dan Dago (1x 700KW) pada 1923 dengan
menggunakan sumber air dari Sungai Cikapundung, selanjutnya Plengan (3x1050
KW, 1923), ditambah 2000 KW (1962) dan Lamajan dengan kapasitas 2x6400 KW
(1924), dan ditambah 6400 KW pada 1933 dengan sumber air Sungai Cisangkuy
dan Sungai Cisarua.
Sebagai cadangan air untuk musin kemarau dibangun situ Cileunca (9,89 Juta
M3 air) pada 1922 dan Cipanunjang (21,8 Juta M3 air) pada 1930. Untuk
mencapai jumlah banyaknya air seperti tersebut, maka bendungan Pulo,
Playangan dan Cipanunjang' dipertinggi pada 1940, sedangkan situ-situnya
mendapat tambahan air dari sungai-sungai sekitarnya. Dari PLTA Plengan
dibangun jalur transmisi 30 KV sepanjang 80 Km ke GI-GI Sumadra, Garut dan
Singaparna untuk menghantarkan tenaga listrik ke bagian Priangan Timur.
Selanjutnya dari GI Kiaracondong dibangun jalur transmisi 30 KV ke GI
Rancaekek hingga Sumedang ke Priangan Utara - Timur dan kemudian hingga
PLTA Parakan. Kini tegangan Sumedang - Parakan sudah menjadi 70 KV.
Dari PLTA Lamajan pada 1928 dibangun jalur transmisi 30 KV (kemudian 70 KV)
ke GI Padalarang, Purwakarta dan Kosambi untuk daerah Priangan Barat dan
pada tahun 1966 dari Kosambi ke Cawang. Pada tahun 1920 dibangun PLTU
Dayeuhkolot (2x750 KW) untuk keperluan pemancar radio ke luar negeri, namun
pada 1940 dibongkar dan kemudian menjadi PLTD Dayeuhkolot (2x550 KW). Kini
seluruhnya telah tiada dan bangunan menjadi GI Dayeuhkolot, gudang, dan
bengkel Dayeuhkolot yang sudah ada duluan. Pada 1928 dibangun Central
Electriciteit Laboratorium, disingkat CEL di komplek Sekolah Tinggi Tinggi
(Technische Hooge School) Bandung, yang meliputi pekerjaan testing dan
perbaikan peralatan listrik. Kini CEL telah diserahkan kepada Institut Teknologi
Bandung (ITB).
B. Sektor Cirebon
Catatan:
PLTA Pakar dan PLTA Bengkok di Dago Bandung masih beroperasi sampai
sekarang di bawah pengelolaan PT Indonesia Power UBP Saguling.
PLTM Salido Kecil sempat mangkrak pada tahun 1959 akibat turbinnya diterjang
banjir Sungai Salido Kecil, kemudian pada 1978 dikelola PT Anggrek Mekar Asri
sampai sekarang memasok listrik untuk kota Painan dan sekitarnya.
Peristiwa
Tanggal 1 Januari 1961, dibentuk BPU - PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan
Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas.
Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW.
Tahun 2015, PLN masuk kembali dalam Fortune Global 500 di urutan 480
perusahaan terbesar dunia.
Tahun 2016, PLN masuk Peringkat 46 Besar Dunia Dalam “Getting Electricity”[4].
Direktur Utama
Kantor Pusat PLN: Kantor Pusat adalah organisasi PLN tingkat pusat dimana
merupakan pusat dari penyelenggara bisnis PLN diseluruh Indonesia. Disinilah
para direksi PT. PLN berkantor. Kantor pusat PLN terletak di Jalan Trunojoyo
Blok M-I Melawai, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan. Pimpinan kantor pusat
PLN adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan ini yaitu Direktur Utama.
Unit Induk dan/atau Pusat-Pusat: Unit Induk merupakan unit dari PLN sebagai
kepanjangan tangan dari kantor pusat untuk pelayanan kelistrikan di PLN, serta
merupakan lembaga di PLN sebagai penunjang bisnis kelistrikan PLN di wilayah.
Unit induk dibagi sesuai fungsinya contoh PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat
yang terletak di Bandung sebagai pelayanan distribusi di Provinsi Jawa Barat,
atau PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah sebagai pelayanan transmisi
listrik di provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah Yogyakarta. Sedangkan pusat-
pusat adalah lembaga PLN sebagai penunjang bisnis PLN contohnya PLN Pusat
Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) yaitu lembaga untuk pengembangan dan
pelatihan pegawai PLN, serta pusat yang lain. Unit induk dan/atau Pusat-pusat
dipimpin oleh seorang General Manager Unit Induk atau General Manager Pusat.
Unit Pelaksana: Unit Pelaksana adalah unit di bawah unit induk dan/atau pusat-
pusat sebagai pembagian wilayah pelayanan PLN kedalam ruang lingkup yang
lebih kecil agar pelayanan PLN bisa lebih terfokus dan langsung menyentuh pada
masyarakat, contohnya adalah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) yaitu
unit pelaksana di bawah unit induk distribusi, atau Unit Pelaksana Transmisi
(UPT) yaitu unit pelaksana di bawah unit induk transmisi, contoh lain adalah Unit
Pelaksana Pendidikan dan Latihan (UPDL) yaitu unit pelaksana di bawah PLN
PUSDIKLAT. Unit Pelaksana dipimpin oleh seorang Manager Unit Pelaksana.
Unit Layanan: Unit Layanan adalah unit dibawah unit pelaksana dengan ruang
lingkup pembagian dari wilayah unit pelaksana, misalnya dalam satu unit
pelaksana terdapat beberapa unit layanan. Tetapi tidak semua unit pelaksana di
PLN mempunyai unit layanan, tergantung pada jumlah pelanggan dan area
pelayanan unit pelaksana PLN, contoh unit layanan pelanggan (ULP) adalah unit
layanan di bawah UP3, atau unit layanan transmisi dan gardu induk (ULTG) unit
layanan di bawah UPT. Unit Layanan dipimpin oleh seorang Manager Unit
Layanan.
Sampai saat ini tercatat PLN mempunyai 50 Unit Induk, 6 Pusat-pusat, 373 Unit
Pelaksana, dan 1042 Unit Layanan.
Unit-unit PLN
Unit PT. PLN (Persero) dibagi dalam beberapa Wilayah untuk mengurusi
Pembangkitan, Penyaluran (Transmisi) dan Pengatur Beban, dan Distribusi
kepada pelanggan dibagi dalam unit induk. Namun khusus untuk kawasan
dengan listrik terinterkoneksi Jawa - Bali unit-unit dibagi dalam unit induk
tersendiri, untuk Pembangkitan tersendiri, Penyaluran (Transmisi) tersendiri,
Pengaturan Beban tersendiri dan Distribusi tersendiri. Khusus untuk
pembangkitan listrik kebanyakan pembangkitan listrik di Indonesia dipasok oleh
Perusahaan Swasta walaupun ada beberapa milik PLN. Untuk transmisi Sumatra
ada Unit Induk P3B Sumatra, namun untuk urusan Distribusi masih berada di Unit
Induk Wilayah (belum ada unit induk Distribusi). (Keterangan: Untuk Listrik
Interkoneksi Jawa-Bali Unit PLN ada di Romawi I, II, dan III. Untuk daerah selain
Jawa-Bali unit PLN bernama wilayah di romawi V)
Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3): Setara dengan UP2D, yaitu sub-unit
untuk pelayanan pelanggan dan pelayanan Jaringan listrik Distribusi
Posko (KP): Sub-unit di bawah ULP yang langsung turun jika ada gangguan
karena dekat.
Pada awalnya Unit Penyaluran dan Pengatur Beban Jawa-Bali disatukan dalam
satu unit dengan nama PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali
(PLN P3B JB), namun pada akhir 2015 unit penyaluran dan pengaturan beban
dipisah dengan pembagian 3 wilayah penyaluran dan satu pusat pengaturan
beban dengan 5 wilayah. Namun untuk Transmisi Interkoneksi Sumatra tetap
PLN Unit Induk P3B Sumatra karena unit nya masih dalam bentuk Wilayah. Unit
induk transmisi antara lain:
Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali, berkedudukan di Sidoarjo
Transmisi dan Gardu Induk: Gardu Induk ada di bawah UPT sebagai tempat
mentransformasikan energi listrik atau sub-station listrik dari pembangkitan
untuk sampai ke pelanggan.
Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatra (UIP3B Sumatra),
berkedudukan di Pekanbaru
Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B) Jawa Tengah dan DIY, berkedudukan di
Semarang (Region Control Center / RCC Ungaran)
Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat,
berkedudukan di Makasar
Unit Pelaksana Pelanggan (UP3): Setara dengan UP2D, yaitu sub-unit untuk
pelayanan pelanggan dan pelayanan Jaringan listrik Distribusi
Unit Induk Proyek Jawa Bagian Timur dan Bali I, berkedudukan di Surabaya
Unit Induk Proyek Jawa Bagian Timur dan Bali II, berkedudukan di Surabaya
PLN adalah perusahaan yang memiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PLN
PUSDIKLAT) sendiri bagi para pegawainya, Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang
bisa disebut (Corporate University) digunakan sebagai kampus atau tempat
pendidikan bagi pegawai PLN ataupun pegawai dari perusahaan lain (bisa anak
perusahaan atau BUMN lain) yang ingin belajar mengenai kelistrikan dan
manajemen khususnya di bidang kelistrikan. PLN PUSDIKLAT punya beberapa
Unit Pendidikan dan Latihan (PLN UDIKLAT) yang tersebar di beberapa tempat
dan beberapa UDIKLAT fokus terhadap pembelajaran tertentu, Daftar PLN
UDIKLAT diantaranya adalah,
Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan Bogor (UPDL BOGOR) (Project
Academy)
Logo PLN
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha
utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi
yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna
memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang
tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga
melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam
memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.
Pada tahun 2012, Direktur Utama PT. PLN (Persero) Nur Pamudji
mempublikasikan logo PLN bersih, tujuannya untuk menunjukan kepada
masyarakat bahwa PLN berkomitmen untuk membangun instansi yang bebas
dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), dengan cara membatasi tatap
muka antara pelanggan dengan petugas PLN dengan sistem online dan call
center yang disediakan PLN yaitu telepon ke nomor (kode area) 123.[5].
Konsumsi listrik Indonesia secara rata rata adalah 473 kWh/kapita pada 2003.
Angka ini masih tergolong rendah dibandingkan rata rata konsumsi listrik dunia
yang mencapai 2215 kWh/kapita (perkiraan 2005). Dalam daftar yang dikeluarkan
oleh The World Fact Book, Indonesia menempati urutan 154 dari 216 negara yang
ada dalam daftar.
Menurut koran Sindo hari Senin tanggal 9 Juni 2008 halaman 5, daftar konsumsi
listrik perdaerah di Indonesia adalah (dalam satuan )
Maluku: 176.08
NTB: 119.27
Papua: 180.11
NTT: 64.32
Pada tahun 2010 PLN mengeluarkan kebiajakan baru untuk pembayaran listrik,
yang dahulu pembayaran listrik dengan paska bayar yaitu Pelanggan
menggunakan energi listrik dulu dan membayar belakangan, pada bulan
berikutnya. Setiap bulan PLN harus mencatat meter, menghitung dan
menerbitkan rekening yang harus dibayar Pelanggan, melakukan penagihan
kepada Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran
listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar rekaning listrik setelah
waktu tertentu. Pada sistem listrik pintar (Prabayar), pelanggan mengeluarkan
uang/biaya lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya.
Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter
Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi Pelanggan melalui sistem ‘token’ (pulsa)
atau stroom. Penggantian yang dilakukan jika berganti ke layanan listrik
prabayar hanya mengganti kwH meter yang dahulu analog hanya untuk
menghitung besarnya energi listrik yang terpakai, sedangkan kwH meter listrik
prabayar menggunakan kwH khusus yang bisa dimasukan pulsa listrik / token /
stroom dan ketika token listrik habis maka listrik akan otomatis terputus[6].
Namun PLN tidak mewajibkan pelanggan menggunakan listrik prabayar, PLN
hanya memberikan pilihan kepada pelanggan untuk menggunakan listrik
prabayar atau paskabayar[7]
Penghitungan KWH Meter Listrik Pintar sama saja dengan KWH Meter Analog
karena telah melalui tahap standardisasi Tera (tidak lebih mahal) dan harga
Rp/kWh Listrik sudah diatur dalam penyesuaian tarif tenaga listrik melalui
Peraturan Menteri ESDM nomor 31 tahun 2014 tentang Tarif Tenaga Listrik yang
Disediakan oleh PT PLN (Persero). Yang akan menentukan hemat atau boros
adalah perilaku pengunaan peralatan listrik oleh pelanggan. Serupa dengan
telepon, dengan Prabayar cenderung orang akan berhemat, sebaliknya dengan
Pascabayar cenderung orang lebih boros karena kurang terkendali. Keuntungan
Listrik Prabayar:
Tidak ada batas masa aktif (aktif selama kWH masih tersisa).[8]
Token PLN
Berkas:Token PLN.jpg
Lihat pula
Referensi
^ [1]
^ [2]
^ [3]
^ Talk Show dalam acara "Mata Najwa" Metro TV bulan Oktober 2013
Pranala luar
lbs
Menu navigasi
Pencarian
Cari Wikipedia
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Artikel pilihan
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Wikimedia Commons
Cetak/ekspor
Buat buku
Versi cetak
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Pranala menurut ID
Bahasa lain
English
Français
Jawa
Nederlands
Українська
Sunting interwiki
Kebijakan privasiTentang
WikipediaPenyangkalanPengembangStatistikPernyataan kukiTampilan
selulerWikimedia FoundationPowered by MediaWiki