Anda di halaman 1dari 170

UTAMAKAN

KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

TRANSFORMATOR DAYA /TENAGA

( POWER TRANSFORMER )
Pendahuluan
Transformator merupakan peralatan listrik yang
berfungsi untuk menyalurkan daya/tenaga dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya.
Transformator menggunakan prinsip hukum induksi
faraday dan hukum lorentz dalam menyalurkan
daya, dimana arus bolak balik yang mengalir
mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan
berubah menjadi magnet. Dan apabila magnet
tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada
kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda
potensial (gambar 1.1).
Pendahuluan
Arus yang mengalir pada belitan primer akan
menginduksi inti besi transformator sehingga
didalam inti besi akan mengalir flux magnet dan
flux magnet ini akan menginduksi belitan sekunder
sehingga pada ujung belitan sekunder akan
terdapat beda potensial (Gambar 1.2).
Gambar 1.2 – Prinsip Transformator
Rasio transformator

ismujianto@gmail.com 10/26/21
Rumus umum menjadi :

E1 N1 I2
E2 = N2 I1
=
Lanjutan 3.1 : TRANSFORMATOR DAYA

 Berfungsi mentranformasikan
daya listrik, dengan merubah
besaran tegangannya, sedangkan
frequensinya tetap.

 Tranformator daya juga berfungsi


untuk pengaturan tegangan.

 Transformator daya dilengkapi


dengan trafo pentanahan yang
berfungsi untuk mendapatkan
titik neutral dari trafo daya.
Peralatan ini disebut Neutral
Current Transformer (NCT).

Gambar 6 :  Perlengkapan lainnya adalah


pentanahan trafo, yang disebut
Transformator Daya Pada Neutral Grounding Resistance
GI Konvensional
(NGR).

21
Contoh
TRAFO dengan :
kapasitas 60 MVA
Tegangan 150/20 KV

Berapa besarnya arus


Disisi 150 KV ?
Disisi 20 KV ?
Power Transformer

Equipped with built in short circuit limiting reactor


9
Konstruksi dan Spesifikasi Peralatan (lanjutan)
Typical Construction : Oil Filled Transformer
Power Transformer Main Parts
Oil Preservation

Bushing

Core

Transformer Tank

Winding

Control Cubicle

Cooler Transformer Liquid


KONSERVATO
R

KLEM

BUCHOLTZ
RELAY
BUSHING

JANSEN RELAY

RADIATOR
TERMOMETER
RELAI

SILICAGEL
OLTC
MEKANIK
OLTC
KIPAS PENDINGIN

KONTROL BOX SILICAGEL


FAN MAIN TANK

PERLENGKAPAN TRANSFORMATOR
Nomor Nama Alat
1 Bushing sisi TT
2 Bushing sisi TM
3 Tangki Utama
4 Rele Bucholtz
5 Konservator
6 Silikagel
7 Radiator
8 Fan/ Kipas
9 Box kontrol Trafo
10 Kabel incoming
Jenis Transformator

Berdasar penggunaan :

1. Trafo Tenaga :
 Trafo Daya > 500 kVA
 Trafo distribusi < 500 Kva

2. Trafo Instrumen :
 Trafo tegangan
 Trafo arus

17
Bagian Transformator dan Fungsinya
1. Electromagnetic Circuit (Inti besi);
Inti besi digunakan sebagai media jalannya flux yang
timbul akibat induksi arus bolak balik pada
kumparan yang mengelilingi inti besi sehingga
dapat menginduksi kembali ke kumparan yang lain.
Dibentuk dari lempengan besi tipis berisolasi yang
disusun sedemikian rupa.
Bagian Transformator dan Fungsinya
2. Bushing;
Bushing merupakan sarana penghubung antara
belitan dengan jaringan luar. Bushing terdiri dari
sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator.
Isolator tersebut berfungsi sebagai penyekat
antara konduktor bushing dengan body main tank
transformator.
Gambar 1.3 - Inti besi

Gambar 1.4
Bagian dari Bushing
2. Bushing (lanjutan);
(lanjutan)
Bushing dapat dibagi menjadi empat bagian utama
yaitu :
o isolasi,
o konduktor,
o klem koneksi, dan
o asesoris.
Isolasi pada bushing terdiri dari dua jenis yaitu oil
impregnated paper dan resin impregnated paper.
Pada tipe oil impregnated paper isolasi yang
digunakan adalah kertas isolasi dan minyak isolasi
sedangkan pada tipe resin impregnated paper isolasi
yang digunakan adalah kertas isolasi dan resin.
Gambar 1.7
Gambar 1.6 - Bushing Kertas isolasi pada bushing
(oil impregnated paper bushing)
2. Bushing (lanjutan);
(lanjutan)
Terdapat jenis-jenis konduktor pada bushing yaitu :
o hollow conductor dimana terdapat besi pengikat atau
penegang ditengah lubang konduktor utama;
o konduktor pejal; dan
o flexible lead.
Klem koneksi merupakan sarana pengikat antara stud
bushing dengan konduktor penghantar diluar
bushing.
Asesoris bushing terdiri dari indikasi minyak, seal atau
gasket dan tap pengujian. Seal atau gasket pada
bushing terletak dibagian bawah mounting flange.
Gambar 1.8
Konduktor bushing dilapisi kertas isolasi

Gambar 1.9.
Gasket / seal antara flange bushing
dengan body trafo
Bagian Transformator dan Fungsinya
3. Current Carying Circuit (Winding);
Belitan terdiri dari batang tembaga berisolasi yang
mengelilingi inti besi, dimana saat arus bolak balik
mengalir pada belitan tembaga tersebut, inti besi
akan terinduksi dan menimbulkan flux magnetik.

Gambar 1.5
Belitan Transformator
Bagian Transformator dan Fungsinya
4. Pendingin;
Suhu pada transformator yang sedang beroperasi
akan dipengaruhi oleh kualitas tegangan jaringan,
losses pada trafo itu sendiri dan suhu lingkungan.
Suhu operasi yang tinggi akan mengakibatkan
rusaknya isolasi kertas pada transformator. Oleh
karena itu pendinginan yang efektif sangat
diperlukan.
 
4. Pendingin (lanjutan);
Minyak isolasi transformator selain merupakan media
isolasi juga berfungsi sebagai pendingin.
Pada saat minyak bersirkulasi, panas yang berasal
dari belitan akan dibawa oleh minyak sesuai jalur
sirkulasinya dan akan didinginkan pada siri-sirip
radiator.
Adapun proses pendinginan ini dapat dibantu oleh
adanya kipas dan pompa sirkulasi guna meningkat -
kan efisiensi pendinginan.
Tabel 1.1 - Macam macam pendingin pada transformator
Cooling Method – Oil Immersed
Oil circulation External cooling IEC 60076 ANSI C57 BS 171

Natural flow Air Natural flow ONAN OA ON

Natural flow Air Forced flow ONAF FA OB

Forced (pump) Air Natural flow OFAN - -

Forced (pump) Air Forced flow OFAF FOA OFB

Forced & Directed Air Forced flow ODAF FOA OFB

Forced & Directed Water Forced flow ODWF FOW OFW


29 26-10-21
WHY TEMPERATURE CONTROL?
KENAPA DILAKUKAN PENGATURAN TEMPERATUR?

 Transformers are critical components and


cost intensive / Transformer adalah komponen penting According to
IEC60076-7

Expected lifetime in years / usia yang di harapakan dalam


dan intensif biaya
 A long lifetime is requested / di perlukan ketahanan Aging rate due to
usia yang panjang hot-spot temperature / Sesuai
 A maximum load capacity utilization necessary / IEC60076-7 Tingkatan usia
Pentingnya utilisasi beban maksimum transformer disebabkan oleh hotspot
temperature

 Lifetime of the transformer is dependent on

tahunan
the Hot-Spot Temperature / Usia Transformer
tergantung dari temperatur Hot Spot

 Precise temperature and load control is


necessary for an economical operation /
Kontrol temperatur dan beban yang tepat diperlukan untuk
15
operasi ekonomis
7.5
 Temperature control / Pengaturan Temperatur 3.75
 Cooling control / Pengaturan Pendinginan
 Load planning / 98°C 104°C 110°C 116°C
Perencanaan Pembebanan

Hot spot temperature / Hot Spot Temperatur

Matthias Schad Seite 30


Bagian Transformator dan Fungsinya
5. Oil preservation dan expansion (Konservator);
Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada transfor-
mator, minyak isolasi akan memuai sehingga
volumenya bertambah. Sebaliknya saat terjadi
penurunan suhu operasi, maka minyak akan
menyusut dan volume minyak akan turun.
Konservator digunakan untuk menampung minyak
pada saat transformator mengalami kenaikan suhu .
Seiring dengan naik turunnya volume minyak di
konservator akibat pemuaian dan penyusutan
minyak, volume udara didalam konservator pun
akan bertambah dan berkurang.
5. Oil preservation dan expansion (lanjutan);
Penambahan atau pembuangan udara didalam
konservator akan berhubungan dengan udara luar.
Agar minyak isolasi transformator tidak terkontaminasi
oleh kelembaban dan oksigen dari luar, maka
udara yang akan masuk kedalam konservator akan
difilter melalui silicagel.
Untuk menghindari agar minyak trafo tidak
berhubungan langsung dengan udara luar, maka
saat ini konservator dirancang dengan mengguna -
kan brether bag/rubber bag, yaitu sejenis balon
karet yang dipasang didalam tangki konservator.
TANGKI KONSERVATOR
Berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara
akibat pemanasan trafo karena arus beban. Diantara tangki
dan trafo dipasangkan rele bucholz yang akan meyebak gas
produksi akibat kerusakan mimyak karena listrik.
Untuk menjaga agar minyak terkontaminasi dengan air uyang
masuk bersama udara melalui saluran pelepasan dan
masukanya udara kedalam konservator perlu dilengkapi
media penyerap uap air pada udara sering disebut denga
silicagel tidak keluar mencemari udara disekitarnya.
Gambar 1.12 - Konservator
Gambar 1.11 - Radiator Gambar 1.13 - Silica gel
KONSERVATOR MINYAK TRAFO (TANGKI)
Gambar 1.14. Konstruksi konservator dengan rubber bag
6. Dielectric (Minyak isolasi transformator dan
Isolasi kertas)
Minyak isolasi trafo,
berfungsi sebagai media isolasi, pendingin dan
pelindung belitan dari oksidasi.
Minyak isolasi trafo merupakan minyak mineral
yang secara umum terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
parafinik, napthanik dan aromatik. Antara ketiga
jenis minyak dasar tersebut tidak boleh dilakukan
pencampuran karena memiliki sifat fisik maupun
kimia yang berbeda.
6. Dielectric (Minyak isolasi transformator dan
Isolasi kertas)
Didalam standar IEC 60422 telah dicantumkan
parameter-parameter minyak isolasi dengan
batasan-batasan minimum untuk minyak isolasi
yang baru dimasukan kedalam peralatan sebelum
energize.

Gambar 1.15 - Minyak Isolasi Transformator


Alat ukur tegangan tembus minyak isolasi

Tegangan tembus minyak transformer


Tegangan Untuk minyak Untuk minyak sudah
operasi baru dipakai
(kV) IEC 156 IEC 156
KV/2,5 mm KV/2,5 mm
> 170 > 50 > 50
70 - 170 > 50 > 40
< 70 > 50 > 30
Tegangan Tembus minyak Trafo

50 KV /2,5mm

..... KV/ cm

40 Serving Quality And Reliability


MACAM-MACAM PENGUJIAN MINYAK TRAFO
1.Tegangan Tembus
2.Viskositas( Kekentalan)
3.Warna.
4.Kadar Keasaman

41 Serving Quality And Reliability


 Pengujian kadar air
 Pengujian tegangan tembus
 Pengujian kadar asam
 Pengujian tegangan antar muka
 Pengujian warna minyak
 Pengujian sediment
 Pengujian titik nyala api
 Tangen delta minyak
 Metal in oilpengujian Furan
 Pengujian Corrosive Sulfur
 Pengujian Partial Discharge

42 Serving Quality And Reliability


Tabel 1.2
Batasan nilai parameter minyak isolasi yang baru
dimasukan kedalam peralatan sebelum dilakukan
proses energize
6. Dielectric (Minyak isolasi transformator dan
Isolasi kertas)
Kertas isolasi trafo,
Isolasi kertas berfungsi sebagai isolasi, pemberi
jarak dan memiliki kemampuan mekanis.

Gambar 1.16 - Tembaga yang dilapisi kertas isolasi


7. Tap Changer
Kestabilan tegangan dalam suatu jaringan
merupakan salah satu hal yang dinilai sebagai
kualitas tegangan. Transformator dituntut memiliki
nilai tegangan output yang stabil sedangkan
besarnya tegangan input tidak selalu sama.
Dengan mengubah banyaknya belitan pada sisi
primer diharapkan dapat merubah ratio antara
belitan primer dan sekunder dan dengan demikian
tegangan output/sekunder pun dapat disesuaikan
dengan kebutuhan sistem. Penyesuaian ratio
belitan ini disebut Tap changer.
7. Tap Changer (lanjutan)
Proses perubahan ratio belitan ini dapat dilakukan
pada saat trafo sedang berbeban (On load tap
changer) atau saat trafo tidak berbeban (Off load
tap changer).
Tap changer terdiri dari :
oSelector Switch;
oDiverter Switch;
oTahanan transisi.
Selector switch merupakan rangkaian mekanis
yang terdiri dari terminal terminal untuk menentu -
kan posisi tap atau ratio belitan primer.
7. Tap Changer (lanjutan)
Diverter switch merupakan rangkaian mekanis
yang dirancang untuk melakukan kontak atau
melepas-kan kontak dengan kecepatan yang tinggi.
Tahanan transisi merupakan tahanan sementara
yang akan dilewati arus primer pada saat
perubahan tap.
OLTC (On Load Tap Changer)

Diverter Switches
(current breaking – change
over)

Change Over Switches


(no current breaking)
Tap Selector
(tap changing without current
Presentation title - 01/01/2010 - P 48
breaking)
Keterangan :
1. Kompartemen Diverter Switch
2. Selektor Switch

Gambar 1.17 - OLTC pada transformator


7. Tap Changer (lanjutan)
Media pendingin atau pemadam proses switching
pada diverter switch yang dikenal sampai saat ini
terdiri dari dua jenis, yaitu :
omedia minyak.
jenis pemadaman dengan media minyak akan
menghasilkan energi arcing yang membuat minyak
terurai menjadi gas C2H2 dan karbon sehingga
perlu dilakukan penggantian minyak pada periode
tertentu,
omedia vaccum.
dengan metoda pemadam vacum proses
pemadaman arcing pada waktu switching akan
dilokalisir dan tidak merusak minyak.
Gambar 1.18 - kontak switching pada diverter switch
a. media pemadam arcing menggunakan minyak
b. media pemadam arcing menggunakan kondisi vaccum
On line measurement
Water conntent Disolved Gas Analyzer
Measurement

Breakdown Voltage Tan del Oil Thermal Imaging


Test

Indikator tekanan gas


DEW Point gas
On line measurement
Water conntent
Disolved Gas Analyzer
Measurement

Breakdown Voltage
Test Tan del Oil
Thermal Imaging
Ratio
Off line measurement measurement

Low
resistand

Insulation
SFRA
resistand

Purification equimpent Thermometer Calibrator


Dielectrik Frequensi
Tan δ Respons

Dynamic Partial Discharge


Resistand Contact Resistand Measurement
Measurement
Assesment Switch Gear.
Circuit Breaker
Breaker Analyzer

Contact Resistand

Dielectrik Frequensi
Respons

Tan δ

Capacitor Vaoltage Insulation CT Analyzer Current


Transformer resistand Transformator
4. Teknologi keempat adalah “Tangen Delta Test”:
Untuk Tegangan Menengah keatas.
“Tangen Delta Test” = Power Factor Test (American)
= Tan Delta Test (European)
= Loss Angle Test
= Dissipation Factor Test
= Capacitance Measurement
= Tan Delta Measurement
= Dielectric Loss Test

Standar ANSI C 57.12.90, interpretasi


hasil uji tangen deltanya sebagai
berikut :

56
5. Teknologi kelima (paling modern sampai saat ini) adalah
“Partial Discharge (PD) Test”:
Untuk Tegangan Menengah keatas.

57
Uji/ukur Rasio kumparan

R primer sekunder r
V11 V21

S s
V12 V22

T t
V13 V23

N
Gambar pelaksanaan
Index Polarisasi (IP) adalah perbandingan harga tahanan isolasi pada saat 10
menit dibagi saat 1 menit , Nilai minimum 1,25.

3 fasa di
hub.singkat

push
olt
conservator
c

radiator

Primer – Sekunder – guard Ground


Primer – Ground – guard Sekunder
Sekunder – Ground – guard Primer
Test Polarization Index / IP .
Tujuan dari pengujian index polarisasi adalah untuk memastikan peralatan tersebut layak dioperasikan atau bahkan untuk
dilakukan overvoltage test. Index polarisasi merupakan rasio tahanan insulasi saat menit ke 10 dengan menit ke 1 dengan
tegangan yang konstant.
•Arus total yang yang muncul saat memberikan tegangan dc steady state terdiri dari:
•Charging current karena sifat kapasitansi dari insulasi yang diukur. Arus ini turun dari nilai maksimum ke nol sangat cepat.
•Absorption current karena molecular charge shifting pada insulasi. Arus transien ini menghilang sampai nol lebih lambat
•leakage current merupakan arus konduksi nyata pada insulasi. Leakage current bervariasi tergantung tegangan uji. Juga
termasuk arus bocor dikarenakan kebocoran pada permukaan akibat kontaminasi.
Leakage current meningkat lebih cepat dengan kehadiran moisture dibanding absorption current, pembacaan megaohm tidak
akan meningkat seiring waktu layaknya antara kecepatan pada insulasi buruk dengan cepatnya insulasi yang bagus. Hal ini
berdampak pada rendahnya index polarisasi. Keuntungan dari index ratio adalah dengan banyaknya hal yang dapat
mempengaruhi pembacaaan megaohm seperti suhu dan humidity baik pada 1 menit maupun 10 menit. Index polarisasi
merupakan perbandingan antara nilai tahanan insulasi pada menit ke 10 dengan menit ke 1.

perbandingan kedua hasil ukur yang berbeda waktu tersebut dapat dipakai acuan, bahwa :
R10
(Polarization Index / IP).
R1
Keterangan :
R1 = Nilai tahanan insulasi pengukuran menit pertama,
R10 = Nilai tahanan insulasi pengukuran pada menit kesepuluh.

Kondisi Index Polarisasi


Berbahaya < 1,0
Jelek 1,0 - 1,1
Dipertanyakan 1,1 - 1,25
Baik 1,25 - 2,0
Sangat Baik Di atas 2.0
Dielectric Absorbent Ratio
(DAR)
• Pada peralatan dengan komponen listriknya induktif (L)
dan capasitor (C), tidak terlalu dominan seperti CT, PT
dan PMT atau insulator keramik (insulator duduk),
insulator piring maka pengukuran insulasinya tidak selalu
perbandingan 1 dan 10 menit tetapi cukup antara 15
detik dengan 60 detik.
• Batasannya adalah DAR > 1.5.
Dimana :
• 1.25 < kondisi buruk
• 1.25 – 1.5 kondisi dipertanyakan.
• > 1.5 kondisi baik.
Polarization Index / IP .
• perbandingan kedua hasil ukur yang berbeda waktu tersebut dapat dipakai
acuan, bahwa :
R10
X 100 % (Polarization Index / IP).
R1
• Keterangan :
• R1 = Nilai tahanan isolasi pengukuran menit pertama,
• R10 = Nilai tahanan isolasi pengukuran pada menit kesepuluh.

Kondisi Index Polarisasi


Berbahaya < 1,0
Jelek 1,0 - 1,1
Dipertanyakan 1,1 - 1,25
Baik 1,25 - 2,0
Sangat Baik Di atas 2.0
MACAM ALAT UKUR
Dissipasi factor (C HL mode UST)

H
C
HV LEAD (BLACK)
H

G G
CHL
POWER
SUPPLY

REFERENSI
STANDARD
Cs L
GUARD

BLUE

Ns Nx RED

LV LEAD

DETECTOR

CAP

% DF
Rangkaian uji tan delta bushing
Capacitansi C1 dan C2 bushing
OLTC DYNAMIC RESISTAN
Menggunakan FRA
DFR TEST
(MOISTURE IN PAPER WITH ELECTRICAL TEST)
KALIBRASI THERMOMETER
1. Kompor Listrik
2. Bejana dalam bejana
3. Minyak
4. Sensor Winding
5. Sensor standar
6. Sensor oli
7. Thermometer winding
8. Thermometer standar
9. Thermometer oil
Cara pengukuran tahanan tanah
E
A

V
A B

a b

A B
J
C

Ea Eb

 Pada kondisi tersebut maka Voltmeter akan


menunjuk suatu harga tegangan, hal membuktikan
bahwa antara titik A dan titik C masih terdapat arus
listrik yang mengalir.
 Jika pada saat pelat C diantara pelat a maka
tegangannya adalah Ea. Dan jika diantara pelat b
dan pelat B maka tegangannya adalah Eb.maka :
 E=Ea+Eb atau Ra=Ea/I dan Rb=Eb/I
 Dengan demikian Rtotal adalah R=Ra+Rb. Pada
jarak sekurang-kurangnya 15 meter.
Prinsip kerja alat uji tegangan tembus minyak
100

EPOXY RESIN

d 12,5
r 25
60 70

2,5 2
62
,
5

85 PANEL
r 25 KONTROL
DIELECTRIC

110

kV

MIXER
KONTROL
220 V

MCB
REGULATOR
Generator Transformer
• Peralatan Proteksi
Rele Bucholtz
Bagian pressure relief

Pipa penghubung

Lubang pelepas
tekanan

Konservator
Tutup
tangki
Tangki

Dilengkapi dengan sistem indikasi dan proteksi


yang akan mengamankan Trafo dengan PMT
trip dan memberikan alarm dan indikasi di panel
kontrol.
Panel kontrol trafo GT#3
Kontak resistan
Dissolve Gas Analyzer
Evaluasi dan Analisa
PT SANGGADELIMA
NUSANTARA KESIMPULAN HASIL
PENGUJIAN/PENGUKURAN TRANSFORMATOR

PERUSAHAAN : PT INDONESIA POWER MERK/TYPE : OSAKA NO. TRAFO : GTU 3


LOKASI GI : PLTU TAMBAKLOROK TEG. / DAYA : 17.5/150 KV / 300 MVA TANGGAL : 3 JUNI 2010

No KEGIATAN ACUAN / STANDARD KESIMPULAN

PENGUJIAN/PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI BELITAN 1 k Volt = 1 M Ohm


1 IP LV-G = 1,17 BURUK
TRAFO
IP(normal) =1,25 - 2,0
>=30 kV/2,5mm
PENGUJIAN/PENGUKURAN TEGANGAN TEMBUS MINYAK
2 >=40 kV/2,5mm BURUK
ISOLASI
>=50 kV/2,5mm

PENGUJIAN/PENGUKURAN KIMIA & KANDUNGAN GAS TGDS BURUK


3
TERLARUT MINYAK ISOLASI
H2, O2,C2H2,C2H4,N2,CO,CO2
perbedaan antara fasa
4 PENGUJIAN/PENGUKURAN TAHANAN DC BELITAN TRAFO BAIK
makimum 2 %
PENGUJIAN/PENGUKURAN TANGEN DELTA
CL-G = 0,91 BAIK
5 1. KUMPARAN TRAFO TAN δ < 1 %
PHASA S
2. BUSHING C1 = -2 C2= 7 BURUK
(HV)

tidak ada pemutusan arus pada


6 PENGUJIAN/PENGUKURAN KONTINYUITI ARUS STEP UP GENERATOR TRANSFORMER
saat perpindahan tap changer

7 PENGUJIAN/PENGUKURAN RATIO TEST SESUAI NAME PLATE BAIK

perbedaan induktansi setiap kumparan


8 PENGUJIAN/PENGUKURAN INDUKTANSI BELITAN TRAFO atau thd hasil pabrik atau hasil TIDAK DILAKUKAN
sebelumnya mkas 7 %
PT SANGGADELIMA
NUSANTARA KESIMPULAN HASIL
PENGUJIAN/PENGUKURAN TRANSFORMATOR

PERUSAHAAN : PT INDONESIA POWER MERK/TYPE : OSAKA NO. TRAFO : GTU 3


LOKASI GI : PLTU TAMBAKLOROK TEG. / DAYA : 17.5/150 KV / 300 MVA TANGGAL : 3 JUNI 2010

No KEGIATAN ACUAN / STANDARD KESIMPULAN

150/70 kV = 40 Ohm
9 PENGUJIAN/PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN & NGR Trafo 0.46
150/70 kV = 12 Ohm

Thermometer Standard
10 PENGUJIAN/PENGUKURAN TEMPERATUR/KALIBRASI 5 UNIT THERMOMETER BURUK
Penyimpangan + 2,5%

Name Plate
11 PENGUJIAN/PENGUKURAN MOTOR KIPAS TRAFO BAIK
R > 2 M Ohm Meger 500 V

PENGUJIAN/PENGUKURAN RELAI JANSEN, BUCHOLZ, & Name Plate


12 BAIK
SUDDEN PRESSURE R > 2 M Ohm Meger 500 V

13 pengukuran tahanan kontak klem bushing 50 - 100 µΩ BAIK

13 hasil sweep response frequensi analyser CCF <0,9% BAIK

14 pengukuran tahanan pentanahan <1Ω BAIK

15 INDUCE TEST tahan 10 menit TIDAK DILAKUKAN

TRAFO GENERATOR UNIT 3 PADA


KESIMPULAN
KONDISI PENURUNAN

SARAN PERBAIKAN/GANTI BUSHING PHASA S

USUL FILTER MINYAK


SEKIAN
TERIMA KASIH
Tahanan Rdc pada kumparan trafo
 Kumparan trafo merupakan gulungan dari konduktor
sehingga pada trafo tersebut ada tahanan impedansi yang
terdiri dari tahanan listrik induktansi (XL) dan tahanan
listrik murni ( R ).
 Untuk mengetahui kondisi kumparan apakah masih baik
atau tidak, perlu dilakukan pengukuran-pengukuran salah
satu diantaranya adalah pengukuran tahanan murni ( R ).
 Untuk pengukuran tahanan murni hanya dapat dilakukan
dengan sumber arus searah ( DC / Direct Current ), karena
bila menggunakan sumber arus bolak-balik ( AC /
Alternating Current ) maka yang terukur adalah
impedansinya ( Z = R +jX ), sehingga pengukuran ini
sering dikatakan dengan pengukuran tahanan DC.
Tujuan
 Mengetahui besarnya tahanan DC pada
kumparan transformator untuk setiap fasa, hal
tersebut diperlukan untuk mengetahui apakah
besarnya tahanan DC masih tetap dan tidak
berubah, hasil pengukuran dibandingkan dengan
besarnya tahanan DC dari spesifikasi pabrik atau
hasil komisioning pada saat trafo pertama kali di
operasikan dan hasil pengukuran pada
pengukuran tahun sebelumnya.
Micro Ohmmeter elektronik

Range 2000  20 m 200 m 2000 m 20  200 

Display 1999 19.99 19.9 1999 19.99 199.9

Resolusi 1  10  100  1 m 10 m 100 m

I. Test 10 A 1A 1A 100 mA 10 mA 10 mA
PROTEKSI TRANSFORMATOR TENAGA

1.Proteksi Elektris

2.Proteksi Mekanis
Circuit Breaker dengan Rele Proteksi
PROTEKSI (RELAY) TRAFO

PROTEKSI JENIS MEKANIK

1. SUDDEN PRESURE


2. BOHOLZS
3. JANSEN ( TANKI TANAH )
4. RELE SUHU

 PROTEKSI ELEKTRIS.

1. RELAY DIFFERENTIAL
2. RELEY ARUS LEBIH ( OCR )

42
Lanjutan 3.3 : PROTEKSI BUSBAR & PROTEKSI PENYULANG 20 KV

 Proteksi Busbar :
Untuk mengamankan busbar terhadap gangguan yang terjadi, digunakan
relay differential.

 Proteksi Penyulang 20 KV, digunakan :


 Relay Arus Lebih.
 Relay Arus Lebih Berarah.
 Relay Hubung Tanah.

42
PEMASANGAN POLA NON KASKADE

SISI PRIMER TRF OCR/GFR

TRANSFORMER
DISTRIBUSI

SISI SEKUNDER TRF OCR/GFR

OCR/GFR OCR/GFR OCR/GFR OCR/GFR

FEEDER FEEDER FEEDER FEEDER


PERALATAN PROTEKSI TRAFO 150/20 kV

PMT 150 KV

CT150 Indikasi relai


Data Scada
RELAI
RELAI Event Recorder
PROTEKSI
PROTEKSI
CTN150 Disturbance Recorder

NGR
CATU DAYA
CTN20 DC / AC
CT20

PMT 20 KV

OCR/GF3
RELAI PROTEKSI TRAFO TENAGA
PROTEKSI UTAMA
• RELAI DIFFERENTIAL
OCR/GFR
50/51P/51GP • REF SISI PRIMER
87NP
• REF SISI SEKUNDER

87T PROTEKSI CADANGAN


• OCR SISI 150 KV
SBEF
51NS
87NS • GFR NETRAL 150 KV
• OCR SISI 20 KV
OCR/GFR
50/51S/51GS • GFR SISI 20 KV
REL 20 kV

• SBEF NGR 20 KV
OCR/GFR
50/51/51G
PROTEKSI PENYULANG
OCR/GF PENYULANG 20 KV
Daerah Proteksi Transformator
REL 150 atau 70 kV

OCR/GFR
50/51P/51GP 87NP

87
T
SBEF 87NS
51NS d c
OCR/GFR
50/51S/51G REL 20 kV
S
b
OCR/GFR
50/51/51G a
Proteksi
Eksternal P51N

transformator NP51
G
96T
26 87
63 T

S51- S51-
1 2

PU

64V
Lanjutan 3.10.

 DIFFERENSIAL SEBAGAI PENGAMAN TRAFO (lanjutan)

TRAFO TENAGA
IP CTP IS CTS
BEBAN

iS

DIFF. RY

DOT POLARITY iP

 DALAM KEADAAN NORMAL  ARAH IP DAN IS SEPERTI


PADA GAMBAR

 DISISI SEKUNDER MASING-MASING CT, ARUS KELUAR DARI TERMINAL


DOT, SEHINGGA ARAH ARUSNYA :
 KARENA IP SAMA BESAR IS TAPI ARAH BERLAWANAN MAKA
DIFFERENSIAL RELAI TIDAK DILALIRI ARUS
33
Rele Differensial

Adalah suatu rele yang merespon terhadap perbedaan antara kuantitas


elektrik yang masuk dan keluar dari peralatan yang diamankan. Disini
rele berfungsi sebagai komparator, membandingkan arus dan fasa
relatifnya pada kedua ujung daerah proteksi. Bila perbedaan arus pada
kedua sekunder CT melebihi batas harga tertentu, maka rele akan
memberi perintah untuk pembukaan CB.

Bila hubung singkat terjadi dalam daerah proteksi, i 1 sama dengan i2 rele
akan bekerja. Sedang bila hubung singkat terjadi diluar daerah proteksi, i 1
berlawanan dengan i2 dan rele tidak akan bekerja

PMT CT CT PMT
I1 I2
1 Peralatan yg 2
diamankan

i1 i2
Restricted Earth Fault (REF)
Relai gangguan tanah terbatas atau Restricted Earth Fault (REF) untuk
mengamankan transformator bila ada gangguan satu satu fasa ke tanah di dekat titik
netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele differensial.

Dibawah ini dijelaskan sensitivitas dari relai differensial terhadap gangguan satu fasa ke tanah.

87N 87N
Prinsip kerja REF adalah membandingkan
besarnya arus sekunder kedua trafo arus yang
digunakan. Pada waktu tidak terjadi
gangguan/keadaan normal atau gangguan di luar
daerah pengaman, maka ke dua arus sekunder
tersebut di atas besarnya sama, sehingga tidak ada
arus yang mengalir pada relai, akibatnya relai tidak
bekerja.
Pada waktu terjadi gangguan di daerah
pengamanannya, maka kedua arus sekunder trafo
arus besarnya tidak sama oleh karena itu, akan ada
arus yang mengalir pada relai, selanjutnya relai
bekerja.
Rele arus lebih (Over current Relay)
dan Rele hubung tanah (Ground Fault Relay)

Relai arus lebih tak berarah dan Relai Hubung Tanah Tak berarah atau
cukup disebut relai arus lebih dan relai hubung tanah. Relai ini berfungsi
sebagai pengaman terhadap gangguan arus hubung singkat fasa-fasa
maupun fasa tanah dan dapat digunakan sebagai :

Pengaman utama penyulang (jaringan tegangan menengah)


Pengaman cadangan pada trafo, generator dan transmisi.
Pengaman utama untuk sistem tenaga listrik yang kecil dan radial
Pengaman utama motor listrik yang kecil.
Rele arus lebih (Over current Relay)
dan Rele hubung tanah (Ground Fault Relay)

Relai arus lebih tak berarah dan Relai Hubung Tanah Tak berarah atau
cukup disebut relai arus lebih dan relai hubung tanah. Relai ini berfungsi
sebagai pengaman terhadap gangguan arus hubung singkat fasa-fasa
maupun fasa tanah dan dapat digunakan sebagai :

Pengaman utama penyulang (jaringan tegangan menengah)


Pengaman cadangan pada trafo, generator dan transmisi.
Pengaman utama untuk sistem tenaga listrik yang kecil dan radial
Pengaman utama motor listrik yang kecil.
R S T

OCR
CT

OCR GFR
CT

OCR
CT
RELE PENGAMAN TANGKI

Rele bekerja sebagai pengaman jika terjadi arus mengalir tangki


akibat gangguan fasa ke tangki atau dari instalasi bantu seperti
motor kipas, srkulasi dan motor2 bantu yang lain, pemanas dll.
Arus ini sebagai pengganti rele diferensial sebab sistim rele
pengaman tangki biasanya dipasang pada trafo yang tidak
dilengkapi trafo arus disisi primer dan biasanya pada trafo dengan
kapasitas kecil. Trafo dipasang diatas isolator sehingga tidak
terhubung ke tanah kemudian dengan menggunakan kabel
pentanahan yang dilewatkan melali trafo arus dengan tingkat
isolasi dan ratio yang kecil kemudian tersambung pada rele tangki
tanah dengan ratio ct antara 300 s/d 500 dengan sisi sekunder
hanya 1 Amp.
Neutral Grounding Resistance (NGR)
CT

OCR t>>
PMT INDIKATOR

CC

RELE THERMIS (Thermal Relay)

Pada instalasi Tegangan tinggi banyak digunakan


thermometer jenis pengukur langsung ataupun
pengukur tidak langsung
Keterangan

1. Trafo arus
2. Sensor suhu
3. Heater
4. Thermometer
Winding
5. Thermometer oil
Indikator-indikator :
Thermometer,

Adalah alat pengukur tingkat panas dari trafo baik panasnya


kumparan primer dan sekunder juga minyak. Thermometer ini
bekerja atas dasar air raksa (mercuri/Hg) yang tersambung
dengan tabung pemuaian dan tersambung dengan jarum
indikator derajat panas. Beberapa thermometer
dikombinasikan dengan panas dari resistor khusus yang
tersambung dengan ct yang terpasang pada salah satu fasa
(fasa tengah) dengan demikian penunjukan yang diperoleh
adalah relatif terhadap kebenaran dari panas yang terjadi.
Thermometer,
Thermometer pengukur langsung.
Thermometer pengukur langsung banyak digunakan pada
instalasi tegangan tinggi/ Gardu Induk , seperti pada ruang
kontrol, ruang rele, ruang PLC dll. Suhu ruangan dicatat secara
periodik.

Thermometer pengukur tidak langsung


Termometer pengukur tidak langsung banyak digunakan pada instalasi
tegangan tinggi / transformator yang berfungsi untuk mengetahui
perubahan suhu minyak maupun belitran transformator. Suhu minyak
dan belitan trafo dicatat secara periodik
3.5. RELAY HV/ LV WINDING TEMPERATURE

 Relai HV/LV Winding Temperature bekerja


apabila Suhu kumparan Trafo melebihi seting dari
pada relai HV/LV Winding, besarnya kenaikan suhu
adalah sebanding dengan faktor pembebanan dan
suhu udara luar Trafo.

 Urutan kerja relai suhu kumparan / winding ini dibagi 2 tahap:


 Mengerjakan alarm (Winding Temperature Alarm)
 Mengerjakan perintah trip ke PMT (Winding Temperature Trip)

 Relai HV/LV Oil Temperature bekerja apabila suhu minyak Trafo melebihi
seting dari pada relai HV/LV oil. Besarnya kenaikan suhu adalah sebanding dengan
faktor pembebanan dan suhu udara luar Trafo.

 Urutan kerja relai suhu minyak / oil ini dibagi 2 tahap:


 Mengerjakan alarm (Oil Temperature Alarm).
 Mengerjakan perintah trip ke PMT (Oil Temperature Trip).
27
8. NGR (Neutral Grounding Resistant)
NGR adalah sebuah tahanan yang dipasang serial
dengan neutral sekunder pada transformator
sebelum terhubung ke ground/tanah.
Tujuan dipasangnya NGR adalah untuk mengontrol
besarnya arus gangguan yang mengalir dari sisi
neutral ke tanah.
8. NGR (lanjutan)
Ada dua jenis NGR, Liquid dan Solid
Liquid
berarti resistornya menggunakan larutan air murni
yang ditampung didalam bejana dan ditambahkan
garam (NaCl) untuk mendapatkan nilai resistansi
yang diinginkan.
Solid
Sedangkan NGR jenis padat terbuat dari Stainless
Steel, FeCrAl, Cast Iron, Copper Nickel atau
Nichrome yang diatur sesuai nilai tahanannya.
.
Gambar 1.19 - Neutral grounding resistance (NGR)
9. Proteksi Transformator
Rele Bucholz
Pada saat transformator mengalami gangguan
internal yang berdampak kepada suhu yang sangat
tinggi dan pergerakan mekanis didalam transfor-
mator, maka akan timbul tekanan aliran minyak
yang besar dan pembentukan gelembung gas yang
mudah terbakar. Tekanan atau gelembung gas
tersebut akan naik ke konservator melalui pipa
penghubung dan rele bucholz.
Tekanan minyak maupun gelembung gas ini akan
dideteksi oleh rele Bucholz sebagai indikasi telah
terjadinya gangguan internal.
Rele Bucholz

Rele bucholz mengindikasikan Alarm


saat gas yang terbentuk terjebak di
rongga rele bucholz dengan
mengaktifkan satu pelampung
Rele bucholz mengindikasikan Trip saat
gas yang terbentuk terjebak di rongga
rele bucholz dengan mengaktifkan kedua
pelampung

Rele bucholz mengindikasikan Trip saat


muncul tekanan minyak yang tinggi ke
arah konservator

Gambar 1.20 - Rele Bucholz


Peralatan Proteksi Internal.
Rele Bucholz

Penggunaan rele deteksi gas (Bucholtz) pada Transformator


terendam minyak yaitu untuk mengamankan transformator yang
didasarkan pada gangguan Transformator seperti : arcing, partial
discharge, over heating yang umumnya menghasilkan gas.
Gas-gas tersebut dikumpulkan pada ruangan rele dan akan
mengerjakan kontak-kontak alarm.
Rele deteksi gas juga terdiri dari suatu peralatan yang tanggap terhadap
ketidaknormalan aliran minyak yang tinggi yang timbul pada waktu
transformator terjadi gangguan serius. Peralatan ini akan menggerakkan
kontak trip yang pada umumnya terhubung dengan rangkaian trip
Pemutus Arus dari instalasi transformator tersebut. Ada beberapa jenis
rele buchholtz yang terpasang pada trafo,
Rele sejenis tapi digunakan untuk mengamankan ruang OLTC dengan
prinsip kerja yang sama sering disebut dengan Rele Jansen. Terdapat
beberpa jenis antara lain sema seperti rele buhcoltz tetapi tidak ada
kontrol gas, jenis tekanan ada yang menggunakan membran/selaput timah
yang lentur sehingga bila terjadi perubahan tekanan kerena gangguan akan
berkerja, disini tidak alarm langsung trip dan dengan prinsip yang sama
hanya menggunakan pengaman tekanan atau saklar tekanan.
Lanjutan 3.3

 Relay Tangki Tanah :


Berfungsi untuk mengamankan
Transformator Daya terhadap hubung
singkat (short circuit) antara phasa dengan
tangki trafo dan trafo yang titik netralnya
ditanahkan.

 Relay Suhu :
Berfungsi untuk mendeteksi suhu minyak
trafo dan kumparan secara langsung, yang
akan membunyikan alarm serta mentripkan
Circuit Breaker

 Relay Jansen :
Gambar 25 : Relay Bucholz
Berfungsi untuk mengamankan pengubah/
pengatur tegangan (Tap Changer) dari
Trafo.

 Relay Bucholz :
Berfungsi mendeteksi adanya gas yang
ditimbulkan oleh loncatan bunga api dan
pemanasan setempat dalam minyak trafo.
39
9. Proteksi Transformator (lanjutan)
Rele Jansen
Rele Jansen memanfaatkan tekanan minyak dan
gas yang terbentuk sebagai indikasi adanya ketidak
normalan/gangguan, hanya saja rele ini digunakan
untuk memproteksi kompartemen OLTC.
Rele ini juga dipasang pada pipa saluran yang
menghubungkan kompartemen OLTC dengan
konservator.
BUHCHOLZT

JANSEN MEMBRAN
Pengaman tekanan lebih
(Explosive Membrane) / Bursting Plate
Adalah rele yang bekerja karena tekanan lebih akibat gangguan
didalam trafo, karena tekanan ini melebihi kemampuan membran
yang terpasang maka membran akan pecah dan minyak yang karena
tekanan akan keluar dari dalam trafo
Pipa penghubung

Konservator
V1
Tutup tangki

Tangki
RELE TEKANAN LEBIH
(Sudden Pressure Relay)
Suatu flash over atau hubung singkat yang timbul pada suatu
transformator terendam minyak, umumnya akan berkaitan dengan suatu
tekanan lebih didalam tangki, karena gas yang dibentuk oleh decomposisi
dan evaporasi minyak. Dengan melengkapi sebuah pelepasan tekanan
pada trafo maka tekanan lebih yang membahayakan tangki trafo dapat
dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini tidak dapat dieliminasi dalam
waktu beberapa millidetik, tangki trafo akan meledak dan terjadi panas
lebih pada cairan, konsekuensinya pada dasarnya harus memberikan suatu
peralatan pengaman. Peralatan pengaman harus cepat bekerja
mengevakuasi tekanan tersebut
Lanjutan 3.3

 Relay Tekanan Lebih :


 Berfungsi mengamankan Transformator Daya dari tekanan lebih.
 Bagi Trafo tanpa konservator, dipasang relay tekanan mendadak
dipasang pada tangki dan bekerja dengan pertolongan.

Gambar 26 :
Pengaman Internal Trafo “Tekanan Lebih
(Sudden Pressure)”
40
RELE SUDDEN PRESSURE
9. Proteksi Transformator (lanjutan)
Rele Suden Pressure
Didesain sebagai titik terlemah saat tekanan
didalam trafo muncul akibat gangguan. Dengan
menyediakan titik terlemah maka tekanan akan
tersalurkan melalui Sudden Pressure dan tidak
akan merusak bagian lainnya pada main-tank.

Gambar 1.21 - Rele Sudden


Pressure
FILTERING MINYAK TRAFO

Jaga jangan sampai ada kotoran dan air yang masuk ke dalam minyak trafo

94
Peralatan Bantu.
Pendingin

Sebagai instalasi tenaga listrik yang dialiri arus maka


trafo akan terjadi panas yang sebanding dengan arus
yang mengalir serta temperatur udara disekeliling trafo
tsb.
Jika temperatur luar cukup tinggi dan beban trafo juga tinggi
maka trafo akan beroperasi denagn temperatur yang tinggi pula.
Untuk mengatasi hal tersebut trafo perlu dilengkapi dengan
sistim pendingin yang bisa memanfaatkan sifat alamiah dari
cairan pendingin dan dengan cara mensirkulasikan secara teknis
baik yang menggunakan sistem radiator, sirip-sirip yang tipis
berisi minyak dan dibantu dengan hembusan angin dari kipas-
kipas sebagai pendingin yang dapat beroperasi secara otomstis
berdasar pada setting rele temperatur dan sirkulasi air yang
bersinggungan dengan pipa minyak isolasi panas. Dari sistem
pendingin tsb maka trafo dapat dibagi berdasarkan sistem
pendinginnya seperti ONAN, ONAF, OFAN, OFAF dan OFWF
Gambar

PENDINGIN TRAFO
type ONAF
Gambar Identifikasi Temperature Rise
Hf x gradient
core
cooler
Gradient
winding

Bottom oil

Mean oil

Top oil

Hot spot
Mean winding
Hot spot factor umumnya berkisar 1.1 sampai 1.5 tergantung kostruksi
winding.
128 26-10-21
Arrangement Oil Flow di Dalam Winding

Gambar axial oil flow Gambar zigzag oil flow


129 26-10-21
Pemasangan Oil flow Washer

Tipe sumbatan luar

Tipe sumbatan dalam

Gambar zigzag oil flow


130 26-10-21
Gambar. Kumparan Phasa RST
ALAT PERNAPASAN
(Dehydrating Breather)
Sebagai tempat penampungan pemuaian minyak isolasi akibat panas yang
timbul maka minyak ditampung pada tangki yang sering disebut sebagai
konservator. Pada konservator ini permukaan minyak diusahakan tidak
boleh bersinggungan dengan udara karena kelembaban udara yang
mengandung uap air akan mengkontaminasi minyak walaupun prosesnya
berlangsung cukup lama. Untuk mengatasi hal tersebut udara yang masuk
kedalam tangki konservator pada saat minyak menjadi dingin kebalikan
jika trafo panas maka pada saat menyusut maka alan menghisap udara dari
luar masuk kedalam tangki dan untuk menghindari terkontaminasi oleh
kelembaban udara maka diperlukan suatu media penghisap kelembaban
yang digunakan biasanya adalah silicagel yang secara khusus direncang
untuk maksud tersebut diatas.
ALAT PERNAPASAN
(Dehydrating Breather)
PERMUKAAN MINYAK

Adalah alat penunjukan tinggi permukaan minyak yang pada


konservator. Ada beberapa jenis seperti penunjukan lansung yaitu
dengan cara memasang gelas penduga pada salah satu sisi
konservator sehingga akan mudah mengetahui level minyak.
Sedangkan jenis lain jika konservator dirancang sedemikian rupa
dengan melengkapi semacam balon dari bahan elastis dan diisi
dengan udara biasa dan dilengkapi dengan alat pelindung seperti
pada sistem pernapasan sehingga pemuan dan penyusutan minyak
udara yang masuk kedalam balon dalam kondisi kering dan aman.
Peralatan Tambahan untuk Pengaman Transformator.
Pemadam kebakaran (transformator - transformator besar )
Sistem pemadam kebakaran yang modern pada transformator saat
sekarang sudah sangat diperlukan. Fungsi yang penting untuk
mencegah terbakarnya trafo. Penyebab trafo terbakar adalah karena
gangguan hubung singkat pada sisi sekunder sehingga pada trafo akan
mengalir arus maksimumnya. Jika prose tersebut berlangsung cukup
lama karena rele tidak operasi dan tidak operasinya rele juga sebagai
akibat salah menyetel waktu pembukaan PMT, rele rusak, dan sumber
DC yang tidak ada serta kerusakan wiring.
Sistem pemadam kebakaran yang modern yaitu dengan sistem
mengurangi minyak secara otomatis sehingga terdapat ruang
yang mana secara paksa gas pemisah oksigen diudara dimasukan
kedalam ruang yang sudah tidak ada minyaknya sehingga tidak
ada pembakaran minyak, sehingga kerusakan yang lebih parah
dapat dihindarkan, walaupun kondisi trafo menjadi rusak.
PEMAKAIAN SENDIRI GARDU INDUK

Trafo PS adalah suatu alat listrik untuk menurunkan tegangan tinggi


( biasanya 20 kV ) menjadi tegangan rendah ( 220/380 Volt ).
Trafo PS ini berguna sebagai sumber AC 3 phase – 220/380 Volt untuk
kebutuhan listrik di suatu Gardu Induk misalnya : untuk penerangan, AC-
AC, Rectifier dan peralatan lain yang memerlukan tenaga listrik.
Jumlah trafo distribusi di gardu induk idealnya adlah dua unit sehingga pada
saat pemeliharaan trafo PS maka gardu induk tsb tidak kehilangan daya AC
karena trafonya dipadamkan. Kapasitas trafo PS tergantung dari kapasitas
yang digunakan oleh gardu induk tersebut tapi rata-rata diantara kapasitas
100 – 500 kVA, bahkan ada trafo yang khusus digunakan untuk pemasok
kompressor baik phenuematik maupun hidrolik.
Transport To Plant Site
Peralatan yang digunakan
Pada saat transportasi
Trafo dari pabrik ke lokasi
Gardu Induk

SHOCK RECORDER
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

TERIMA KASIH
Pemasangan Wiring Control
Bersamaan dengan filter minyak trafo dapat dilakukan pemasangan wiring
control pada control box transformator dan control room.
-Wiring control dari semua peralatan proteksi mekanik ( Bucholz, suden
Pressure, Jansen, Thermal )
-Wiring motor Fan
-Wiring motor sirkulasi
-Wiring control OLTC
Pemasangan panel control , panel
proteksi dan AVR di control room
- Wiring pada panel meter dan control
- Wiring pada panel proteksi
- Wiring pana panel AVR

Komisioning
Setelah semua terpasang , baik pada transformator dan semua peralatan
bantunya juga pada semua perlatan control dan proteksinya maka
dilakukan komisioning.
- Uji tahanan isoasi transformator berikut
indek polarity (IP)
- Uji tangent delta trafo
- Uji tangent delta bushing
- Uji minyak
- Uji proteksi mekanik transformator
- Pengujian Bocholz Relay
- Thermal
- Sudden pressure - Uji OLTC ( Manual dan automatic
- Jansen dengan AVR )
- Uji ratio trafo - Uji trafo dengan SFRA ( 
- Uji tahanan DC transformer sweep frequency response
- Uji ratio CT analysis 
- Uji ratio PT )
- Uji Induce test Pengujian dengan SFRA pada setiap trafo
- Uji fungsi Proteksi elektrik tidak akan sama respon terhadap
- Penerapan setting proteksi pengujian dengan frekuensi (sehingga
- Uji stability Transformer Differential sering disebut seperti sidik jari Trafo)
Relay - Uji Partial Discharge ( setelah
- Uji fungsi semua proteksi elektrik beroperasi )
- Uji hot spot ( setelah berbeban )
Hasil komisioning dievaluasi oleh lembaga inspeksi teknik, apabila semua
sudah memenuhi syarat maka diterbitkan RLB ( Rekomendasi Layak
Bertegangan ) juga dipakai seebagai referensi setelah beroperasi pada saat
pemeliharaan.

Transformator Mobile

Trafo Mobile adalah transformator yang dipasang diatas kendaraan yang


dapat dipindah-pindah, Transformator mobile ini dipasang untuk mengatasi
kondisi sementara (Temoprary transformaer)
Maksudnya Pengguanaan transformator mobile adalah untuk :

-Apabila terjadi kerusakan pada trafo yang terpasang secara tetap


-Untuk mengatasi over load pada trafo yang terpasang secara tetap
-Apabila ada permintaan beban yang cukup besar dengan target penyalaan yang
sangat mendesak.
-Dan lain lain keperluan yang sifatnya sementara dan mendesak
Jenis Transformator

Berdasar penggunaan :
1. Trafo Tenaga :
 Trafo Daya > 500 kVA
 Trafo distribusi < 500 kVA
2. Trafo Instrumen :
 Trafo tegangan
 Trafo arus
3. Trafo furnace : tegangan rendah, arus tinggi,
ekstra isolasi
4. Trafo Rectifier / converter : tahan stres mekanis
5. Trafo Isolasi : trafo dengan rasio satu
6. Trafo pengolah sinyal

151
Proteksi Transformator
Statistik Gangguan
Katagori Proteksi
Proteksi terhadap besaran Listrik
Hubung Pendek
Beban lebih
Over Voltage
Proteksi terhadap besaran non elektrik
Sistem Pendingin
Tekanan
Proteksi Besaran Elektrik
Pengaman dengan Zekering dan MCCB
Penentuan elemen zekering
Zekering pada TM pada dasarnya untuk mengamankan bila
terjadi hubung singkat di dalam trafo, dengan demikian
dipilih besar arus hubung singkat di TR
Penentuan seting MCCB
Penentuan seting overload MCCB didasarkan pada
pembebanan trafo dan penentuan seting instan didasarkan
pada hubung singkat yang terjadi pada rel Tegangan rendah
Perelean Transformator
 Terdapat tiga katagori teknologi rele proteksi yang umum
digunakan, yaitu :
 Electromechanical: penggunaan fluks magnetik dari arus dan
tegangan untuk menghasilkan torka pada piringan yang dapat
bergerak
 Solid State: menggunakan sinyal-sinyal analog tegangan dan arus
serta beberapa rangkaian logika bahkan mikrokontroller untuk
mengolah sinyal secara matematik.
 Numeric: memiliki banyak fungsi, dapat diprogram dan umumnya
bekerja dengan basis mikroprosessor
 Tabel II menunjukkan sejumlah peralatan proteksi yang
umumnya digunakan pada transformator sesuai dengan
standard ANSI
Perelean transformator
 Terdapat dua feeder 115 KV ke
dua buah transformator 30 MVA
dengan resistansi pentanahan
pada sisi 13 KV
 Rele differensial pada fasa dan
ground (87P and 87N)
merupakan proteksi kegagalan
utama
 Sedang elemen-elemen proteksi
arus lebih dapat dianggap
sebagai proteksi cadangan.
 Jika terjadi tegangan lebih
digunakan rele-rele tegangan (24
and 59).
 Jika terjadi over/under frequency
dipasang rele (81, O/U),
walaupun rele ini tak dapat
dianggap sebagai proteksi
transformator
Rele Differensial pada Trafo

Bila akan digunakan 151 A 1255 A

sebagai proteksi trafo


harus digunakan
beberapa komponen 1,88 A
3,138

tambahan seperti :
3,256
Kompensasi Y/D yang
digunakan pada CT
Penyesuai arus
Pemblok Inrush current
Dari Gambar 10.b. terlihat bahwa relai diferensial dan relai gangguan tanah terbatas
digabung menjadi satu rangkaian, dengan rasio transformasi trafo arus antara sisi
primer dan netral harus sama. Trafo arus yang digunakan adalah jenis low reaktans
yaitu class X atau class P jenis low reaktans.
Pada prinsipnya relai ini membandingkan arus masuk antara trafo arus sisi primer dan
netral trafo tenaga.
Relai REF termasuk kelompok relai differensial dari jenis high impedans, adapun
prinsip kerja relai differensial high impedans seperti uraian di bawah ini.
9. Proteksi Transformator (lanjutan)
Rele Thermal
Suhu pada transformator yang sedang beroperasi
akan dipengaruhi oleh kualitas tegangan jaringan,
losses pada trafo itu sendiri dan suhu lingkungan.
Suhu operasi yang tinggi akan mengakibatkan
rusaknya isolasi kertas pada transformator.
Untuk mengetahui suhu operasi dan indikasi
ketidaknormalan suhu operasi pada transformator
digunakan rele thermal. Rele thermal ini terdiri dari
sensor suhu berupa thermocouple, pipa kapiler dan
meter penunjukan.
Adalah tahanan yang dipasang antara titik neutral trafo dengan
pentanahan dimana berfungsi untuk memperkecil arus
gangguan yang terjadi sehingga diperlukan proteksi yang
praktis dan tidak terlalu mahal karena karakteristik rele
dipengaruhi oleh sistem pentanahan titik neutral.
NGR atau Resistance Pentanahan Trafo, yaitu resistance yang
dipasang pada titik neutral trafo yang dihubungkan Y
( bintang ). NGR biasanya dipasang pada titik netral trafo 70
kV atau 20 KV, sedangkan pada titik neutral trafo 150 KV
dan 500 KV digrounding langsung ( solid ).

Anda mungkin juga menyukai