1 Pengertian Transformator
[5].
e. Gambar 2.5 Minyak isolasi trafo [5]
f.
5. Tap Charger
g. Kestabilan tegangan dalam suatu jaringan merupakan salah satu hal
yang dinilai sebagai kualitas tegangan. Trafo dituntut memiliki nilai tegangan
output yang stabil sedangkan besarnya tegangan input tidak selalu sama. Dengan
mengubah banyaknya belitan sehingga dapat merubah ratio antara belitan primer
dan sekunder dan dengan demikian tegangan output/sekunder pun dapat
disesuaikan dengan kebutuhan sistem berapapun tegangan input/ primernya.
Penyesuaian ratio belitan ini disebut Tap changer. Proses perubahan ratio belitan
ini dapat dilakukan pada saat trafo sedang berbeban (On load tap changer) atau
saat trafo tidak berbeban (Off Circuit tap changer/ De Energize Tap Charger).
Tap Charger terdiri dari Selector Switch, Diverter Swicth dan Tahanan transisi
[5].
h.
6. Neutral Grounding Resistor (NGR)
i. Salah satu metoda pentanahan adalah dengan menggunakan NGR.
NGR adalah sebuah tahanan yang dipasang serial dengan neutral sekunder pada
trafo sebelum terhubung ke ground/tanah. Tujuan dipasangnya NGR adalah untuk
mengontrol besarnya arus gangguan yang mengalir dari sisi neutral ke tanah. Ada
dua jenis NGR, yaitu Liquid dan Solid [5].
a. Liquid
j. Pentanahan yang menggunakan media cair, berarti resistornya
menggunakan larutan air murni yang ditampung di dalam bejana dan
ditambahkan garam (NaCl) untuk mendapatkan nilai resistansi yang
diinginkan.
b. Solid
k. Sedangkan NGR jenis padat terbuat dari Stainless Steel, FeCrAl, Cast
Iron, Copper Nickel atau Nichrome yang diatur sesuai nilai tahanannya.
l.
m.
n.
o.
DS18B20 merupakan sensor suhu dimana akurasi nilai suhu dan kecepatan
pengukuran memiliki kestabilan yang jauh lebih baik dari sensor suhu LM35DZ.
Sensor DS18B20 mempunyai kemampuan tahan air (waterproof). Sensor
DS18B20 merupakan sensor digital yang memiliki 12-bit ADC internal. Sangat
presisi, sebab jika tegangan referensi sebesar 5 Volt, maka akibat perubahan suhu,
ia dapat merasakan perubahan terkecil sebesar 5/(212-1) = 0.0012 Volt . Pada
rentang suhu -10 sampai +85 derajat Celcius, sensor ini memiliki akurasi kurang
lebih 0,5 derajat. Sensor ini bekerja menggunakan protokol komunikasi 1-wire
(one-wire) [6].
Gambar 2.9 Sensor suhu DS18B20 [6]
Pada gambar 2.9, IC DS18B20 memiliki tiga kaki, yaitu GND (ground, pin
1), DQ (Data, pin 2), VDD (power, pin 3). Pada Arduino, VDD dikenal sebagai
VCC. Dalam hal ini, kita asumsikan VCC sama dengan VDD. Tergantung mode
konfigurasi, ketiga kaki IC ini harus dikonfigurasi terlebih dahulu. Sensor dapat
bekerja dalam dua mode, yaitu mode normal power dan mode parasite power.
Pada mode Normal, GND akan terhubung dengan ground, VDD akan terhubung
dengan 5V dan DQ akan terhubung dengan pin Arduino, namun ditambahkan
resistor pull-up sebesar 4,7k. Mode ini sangat direkomendasikan pada aplikasi
yang melibatkan banyak sensor dan membutuhkan jarak yang panjang. Pada
Mode Parasite, GND dan VDD disatukan dan terhubung dengan ground. DQ akan
terhubung dengan pin Arduino melalui resistor pull-up. Pada mode ini, power
diperoleh dari power data. Mode ini bisa digunakan untuk aplikasi yang
melibatkan sedikit sensor dalam jarak yang pendek [7].
2.6 Sensor PZEM-004T
Tegangan 3,3V
Arus 10µA – 170mA
Flash Memory 16MB max (512K normal)
Prosesor Tensilica L106 32 bit
Kecepatan Prosesor 80-160MHz
RAM 32K+80K
GPIOs 17(Multiplexed with other function)
1 input dengan 1024 step (10 bit)
Analog to Digital
resolusi
802.11 Support b/g/n/d/e/i/k/r
Koneksi TCP Maksimum 5
Gambar 2.14 Liquid Crystal Display Inter-Integrated Circuit (LCD I2C) [11]
2.10 Buzzer