Anda di halaman 1dari 6

Transformator

Transformator adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk mengubah dan memindahkan energi
listrik dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet,
dengan frekuensi yang sama dan bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Gambar
trafo dapat dilihat di gambar 3.18

`
Gambar 3.18. Transformator

Prinsip Kerja Transformator

Sebuah transformator sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 kumparan yaitu kumparan primer
dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan transformator, kumparan ini dililitkan pada sebuah
inti. Seperti terlihat pada gambar 3.1. Apabila kumparan primer dihubungan dengan sumber
tegangan AC maka arus AC akan mengalir pada kumparan tersebut dan mengakibatkan
timbulnya fluks magnetik di sekeliling kumparan. Akibat yang ditimbulkan dengan adanya fluks
di kumparan primer maka akan terjadi induksi sendiri dan induksi di kumparan sekunder karena
pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama yang menyebabkan
timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder, maka jika rangkaian sekunder dibebani maka
arus akan mengalir di sekunder.
Gambar 3.23.prinsip kerja Transformator

Jenis – Jenis Transformator

Menurut fungsinya transformator dibagi atas:

a) Transformator daya

Transformator daya adalah transformator yang digunakan untuk pemasok daya.


Transformator daya mempunyai dua fungsi yaitu menaikkan tegangan listrik (step-up) pada
sistem dimana tegangan keluarannya lebih tinggi dari pada tegangan masukannya misalnya
pada saat pengiriman atau penyaluran daya,

Ciri-ciri transformator penaik tegangan (step-up transformator) yaitu :

a. Jumlah lilitan primer lebih sedikit dari pada jumlah lilitan sekunder (Np < Ns).

b. Tegangan primer lebih kecil dari pada tegangan sekunder (Vp < Vs).

c. Kuat arus primer lebih besar dari pada kuat arus sekunder (Ip > Is).

Fungsi kedua adalah menurunkan tegangan listrik (step-down) pada sistem dimana tegangan
keluarannya lebih rendah dari pada tegangan masukannya misalnya menerima atau
memerlukan daya.

Ciri-ciri transformator penurun tegangan (step-down transformator)yaitu :

a. jumlah lilitan primer lebih banyak dari pada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns)

b. tegangan primer lebih besar dari pada tegangan sekunder (Vp > Vs)
c. kuat arus primer lebih kecil dari pada kuat arus sekunder (Ip < Is)

Transformator daya tidak dapat digunakan langsung digunakan untuk menyuplai beban, karena
sisi tegangan rendahnya masih lebih tinggi dari tegangan beban, sedangkan sisi tegangan
tingginya merupakan tegangan transmisi.

b) Transformator distribusi

Transformator distribusi pada dasarnya sama dengan transformator daya, bedanya adalah
tegangan rendah pada tafo daya bila dibandingkan dengan tegangan tinggi transformator
distribusi masih lebih tinggi. Kedua tegangan pada transformator distribusi merupakan tegangan
distribusi. Transformator distribusi digunakan mendistribusikan energi listrik sehinbgga bisa
langsung digunakan oleh konsumen. Transformator distribusi yang digunakan adalah
transformator step-down dari 20kV/400V

C. Transformator pengukuran

Pada umumnya transformator ini di gunakan untuk mengukur arus (I) dan tegangan (V).
Transformator ini dibuat khusus untuk mengukur arus dan tegangan yang tidak mungkin bisa
diukur langsung oleh ampere meter atau voltmeter. Transformator pengukuran terdiri dari :

a. Transformator arus Untuk mengukur arus beban yang besar pada suatu rangkaian maka
digunakan transformator arus sehingga dapat diukur dengan alat ukur (ammeter) yang tidak
terlalu besar

b. Transformator Tegangan Tegangan yang tidak bisa diukur langsung oleh voltmeter dapat
diukur langsung dengan menggunakan transformator tegangan.

Transformator distribusi yang banyak digunakan pada jaringan distribusi Jenis transformator
yang digunakan pada jaringan distribusi ada dua macam yaitu :

a. Transformator Konvensional

Transformator jenis ini terdapat tangki konservator terletak di atas badan transformator. Pada
saat beban transformator meningkat, temperatur belitan transformator akan naik sehingga
volume minyak akan membesar. Semakin tinggi temperature belitan, minyak akan semakin
panas dan volume minyak juga semakin besar. Kenaikan volume ini ditampung oleh
konservator, dan didalam konservator minyak akan mendorong udara keluar melalui lubang
pernapasan, dan sebaliknya. Udara lembab akan masuk ke dalam tangki pada saat terjadi
proses pernapasan yang akan menyebabkan menurunnya kualitas dielektrik transformator.
maka dipasang silica gel untuk menyaring udara lembab yang masuk ke dalam tangki.

b. Transformator Hermetik Transformator hermetik atau transformator tertutup adalah jenis


transformator yang paling banyak digunakan pada transformator distribusi karena konservator
dan sistem pipa untuk hubungan dengan atmosfir tidak digunakan sehingga tidak ada pertukaran
antara isi dengan transformator luar. Sirip-sirip akan mengembang karena menampung minyak
pada saat pemuaian dan penyusutan. Jenis Transformator ini digunakan pada kondisi iklim yang
keras (asap, polusi, lingkungan yang berdebu, dll), dengan menghindari kontak langsung dengan
atmosfir luar maka pemeliharaan pada transformator ini cukup rendah. Terdapat 2 jenis sistem
hermetical diantaranya :

1. Tertutup rapat dengan gas inert (Hermetically-Sealled Inert Gas Cushion sistem ini minyak
mengisi ruang di dalam tangki transformator sampai ketinggian tertentu sampai merendam inti,
belitan dan perubahan sadapan pada transformator sedangkan sisanya diisi oleh gas tertentu
biasanya adalah gas nitrogen.

2. Tertutup Rapat Penuh (Hermetically-Sealled Fully Filled) pada sistem ini transformator kedap
udara dengan minyak mengisi seluruh ruangan yang ada pada transformator sehingga tidak ada
ruang kosong dalam tangki yang tidak diisi oleh minyak. sistem ini diterapkan pada tangki yang
di desain dengan sirip pendingin dari pelat yang bergelombang yang dapat membuat volume
tangki bisa berubah ubah tergantung dari besar pemuaian yang diakibatkan oleh kenaikan beban

Konstruksi Transformator

Bagian Transformator dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. Inti Transformator

Inti Transformator berfungsi untuk mengalirkan fluks yang timbul akibat adanya induksi arus
bolak-balik pada kumparan yang mengelilingi inti sehingga kumparan yang lainnya akan
terinduksi. untuk mengurangi losses pada inti transformator maka inti transformator dibuat
dari lempengan besi tipis yang berisolasi., Inti transformator terdiri dari 2 jenis yaitu :
a. Tipe inti
Pada transformator tipe inti, kumparan mengelilingi inti dan kontruksi dari intinya
berbentuk huruf L atau huruf U
b. Tipe cangkang Pada transformator ini, kumparan atau belitan transformator dikelilingi
oleh inti dan kontruksi intnya berbentuk huruf E, I, dan F.
2. Kumparan
Kumparan transformator terbuat dari lilitan kawat yang diberi isolasi sehingga
membentuk suatu gulungan. Kumparan pada transformator terdiri dari kumparan primer
dan kumparan sekunder.
3. Tanki dan Konservator Transformator
Tanki pada Transformator digunakan untuk menyimpan minyak transformator dan
melindungi bagian-bagian transformator yang direndam dalam minyak. Pada tangki
dibuat bersirip-sirip yang berguna sebagai bagian dari sistem pendinginan eksternal
transformator. Pada proses pendinginan terjadi pertukaran panas antara tangki
transformator yang bersuhu tinggi dengan sirip-sirip yang melepas panas karena adanya
aliran udara. Salah satu bagian dari transformator adalah konservator yang ditempatkan di
dalam tanki dan terendam minyak,Digunakan untuk menampung pemuaian minyak
transformator.
4. Bushing
Bushing terdiri dari sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator yang dijadikan
sebagai sarana penghubung antara belitan dengan jaringan luar dan sebagai penyekat
antara konduktor bushing dengan badan utama tanki transformator. Bushing dapat dibagi
menjadi empat bagian utama yaitu isolasi, konduktor, klem koneksi dan aksesoris.
5. Dielectric ( Minyak Isolasi Transformator dan Isolasi Kertas )
Dalam hal ini, Dielectric dibagi menjadi :
a. Minyak Isolasi Transformator Minyak isolasi digunakan sebagai media isolasi,
pendingin dan pelindung belitan transformator. Minyak isolasi harus memiliki
kemampuan untuk menahan tegangan tembus dan dapat meredam panas sehingga minyak
isolasi dapat melindungi transformator dari gangguan.
b. Kertas isolasi transformator Fungsi Kertas Isolasi pada transformator adalah sebagai
isolasi, pemberi jarak, dan memiliki kemampuan mekanis.

Anda mungkin juga menyukai