“TRANSFORMATOR IDEAL”
Disusun Oleh:
Nama / NIM
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan Rahmat-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Transformator Ideal” ini, meskipun masih
banyak kekurangan.
Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peserta diskusi pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. kami mengucapkan terima kasih untuk semua
pihak yang telah membantu kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa kami
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Transformator” yang
telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah ini sehingga
dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini dari segi penyusunan
maupun dari segi materi, demikian pula dengan makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan setiap kritik dan saran yang bersifat membangun, yang dapat memperbaiki dan
menyempurnakan makalah ini.
Penulis
#. Ketepatan menganalisis transformator ideal dan ketepatan menentukan
transformator ideal
Besar tegangan dan kuat arus listrik yang dikeluarkan pada trafo bergantung banyaknya
lilitan. Besar tegangan sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan
yang dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder. Hubungan
antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan tegangan primer dan tegangan sekunder
dirumuskan seperti berikut:
Trafo dikatakan ideal (baik itu trafo step up dan step down) jika tidak ada energi yang hilang
menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan
jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan dengan kuat
arus pada kumparan primer dan sekunder dirumuskan
Dalam hal ini faktor (V × I) adalah daya (P) transformator. Berdasarkan rumus-rumus di atas,
hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder
dapat dirumuskan sebagai
Dengan:
Namun kenyataannya apakah ada tranformasi (trafo) yang ideal? Trafo yang ideal itu hanya
ada dalam teori fisika saja, sesungguhnya trafo seperti itu tidak pernah ada. Belum tentu
energi yang masuk ke dalam trafo akan keluar 100%, karena masih ada energi yang masuk ke
dalam trafo diubah menjadi energi lain.
Besar tegangan dan kuat arus listrik yang dikeluarkan pada trafo bergantung banyaknya
lilitan. Besar tegangan sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan
yang dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder. Hubungan
antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan tegangan primer dan tegangan sekunder
dirumuskan seperti berikut:
Trafo dikatakan ideal (baik itu trafo step up dan step down) jika tidak ada energi yang
hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama
dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan
dengan kuat arus pada kumparan primer dan sekunder dirumuskan
Dalam hal ini faktor (V × I) adalah daya (P) transformator. Berdasarkan rumus-rumus di
atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan
sekunder dapat dirumuskan sebagai
Namun kenyataannya apakah ada tranformasi (trafo) yang ideal? Trafo yang ideal itu
hanya ada dalam teori fisika saja, sesungguhnya trafo seperti itu tidak pernah ada. Belum tentu
energi yang masuk ke dalam trafo akan keluar 100%, karena masih ada energi yang masuk ke
dalam trafo diubah menjadi energi lain.
Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar
daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar
daripada daya sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan
oleh besarnya efisiensi trafo.
Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi
sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo.
Efisiensi trafo dinyatakan dengan η . Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai berikut.
Dengan:
η = efisiensi trafo
Is = arus sekunder
Ip = arus primer
Ns = lilitan sekunder
Np = lilitan primer
Sebuah trafo arus primer dan sekundernya masing-masing 0,8 A dan 0,5 A. Jika jumlah lilitan
primer dan sekunder masing-masing 100 dan 800, berapakah efisiensi trafo?
Jawab:
Diketahui:
Ip = 0,8 A
Np = 1.000
Is = 0,5 A
Ns = 800
Ditanya: η = ... ?
Penyelesaian:
η = 0,5 x 100%
η = 50%
Sebuah trafo tegangan primer dan sekundernya 220 V dan 55 V. Jika kuat arus primer 0,5 A
dan kuat arus sekunder 1,5, berapakah efisiensi trafo?
Jawab:
Diketahui:
Ip = 0,5 A
Vp = 220 V
Is = 1,5 A
Vs = 55 V
Ditanya: η = ... ?
Penyelesaian:
η = 0,75 x 100%
η = 75%