Skor Nilai :
CRITCAL BOOK REVIEW
“Elektronika”
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas bertkat dan
rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Elektronika ini yaitu Critical Book
Report ini bertujuan sebagai pemenuhan atas tuntutan tugas individu mata kuliah Elektronika
dan sebagai bahan perkuliahan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya dalam pembuatan Critical Book Report ini terdapat
banyak kekurangan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis berharap adanya
kritik serta saran dan tentunya usulan setiap pembaca demi perbaikan tugas yang akan penulis
buat di kemudian hari, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa kritik dan saran dari
pembaca yang membangun.
Dengan ini penulis mempersembahkan makalah Critical Book Report ini dengan rasa
terimah kasih dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat. Akhir kata saya ucapkan banyak
terimah kasih.
Penulis
Rizki I Sembiring
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang……………………………………………………………………….6
B. Tujuan…………………………………………………………………………….…..6
C. Manfat……………………………………………………………………………...…6
D. Identitasa buku………………………………………………………………………7
3
D. Bab IV Akkumulator………………………………………………………………13
E. Bab V Kondensator…………………………………………………………….…..15
F. Bab VI Kemagnitan…………………………………………………………….....…17
I. Bab IX Transformator…………………………………………………………….19
Pembahasan…………………………………………………………………….……….21
A. Keunggulan…………………………………………………………….……….21
B. Kelemahan………………………………………………………………………21
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………………………….……22
A. Rekomendasi…………………………………………………………….……..22
DAFTARA PUSTAKA…………………………………………………………………23
5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfat
Untuk menambah pengetahuan dan wawsan mahasiswa tentang critical book
report
6
D. Identitas buku yang dilaporkan
Judul : Teknik Listrik Arus Searah
Edisi : Ketujuh
Pengarang : F. Suryatmo
ISBN : 979-526-239-4
7
BAB II RINGKISAN ISI BUKU
Bila mana ada listrik bergerak, maka peristiwa ini di katakan orang “ ARUS
LISTRIK ”. Listrik ini mengalir dari suatu titik yang mempunyai tegangan yang tinggi
dan menuju ke suatu titik yang tegangannya relatife lebih rendah.
Jadi demikian ternyata untuk menimbulkan arus listrik ini harus dibutuhkan
adanya perbedaan tegangan. Untuk memelihara adanya tegangan ini dibutuhkan suatu
gaya yang disebut : GAYA GERAK LISTRIK ( GGL ).
Tidak semua bahan dapat di lalui arus listrik yang dapat dilalui arus listrik kita
sebut : PENGHANTAR , sedangkan yang tidak dapat di aliri arus listrik itu disebut :
ISOLATOR.
Semua penghantar akan memberikan suatu tahanan yang besar kecilnya adalah
tertentu pada perjalanan arus listrik untuk dapat mengukur besarnya ( nilai ) tahanan
tadi, maka haruslah di ambil suatu tahanan yang disebut : ohm . ohm adalah suatu
tahanan kawat air raksa yang panjangnya 1, 063 mtr, penampangnya 1 mm2 dan suhu 0
8
1.3 TAHANAN JENIS ( PENAHAN KADAR )
Tiap – tiap logam mempunyai tahanan listrik yang tertentu besarnya. Untuk
masing – masing jenis logam telah ditetapkan besarnya tahanan listrik, jika logam itu
berbentuk sebagai kawat yang panjangnya 1 meter dengan luas penampangnya 1 mm2
pada temperatur (t) 15 C. Besarnya tahanan listrik ( ohm ) yang diukur dengan cara
demikian ini dinamakan : TAHANAN JENIS ( PENAHANAN KADAR ) dari logam
yang bersangkutan.
Di Negara eropa barat dipergunakan jug suatu pengertian yang terbaik daripada
: PENAHAN , arti sebaliknya dari kata “ menahan “ ini ialah “ menghantar “ maka ini
pun mempunyai arti sebaliknya dalam nilai penahan (R) adalah daya hantar (G)
(S).
Besarnya nilai tahanan listrik dari sepotong kawat sangatlah dipengaruhi adanya
panas. Hubungan seri dari tahanan listrik
Apabila beberapa tahanan dikatakan dalam suatu rangkaian seri ( deret ) jika
tahanan tadi satu dan lainnya disambungkan sedemikian rupa, sehingga kuat arus
dapat mengalir melalui tahanan berturut – turut dan besarnya tidak berubah, dengan
kata lain ( I constant ).
9
BAB II HUKUM KIRCHOFF – I
Pembagian arus tersebut, terjadi pada titik A dan berkumpul kembali pad titik
B. baik pada titik A maupun pada titik B berlaku rumus :
I = i1 + i2 + i3
I = i1 - i2 – i3 = 0
Hukum Kirchoff II
10
1.2 PENGUKURAN VOLT
Pada umumnya pengukuran Volt ini dibuat sama dengan alat ukur Amper.
Akan tetapi di dalam pelaksanaan pemasangannya sangatlah berbeda baik cara
pemasangannya terhadap net ( jarring jarring ) dan pemasangan sebuah tahanan
terhadap Volt meter itu, jika tidak mampu untuk mengukur suatu tegangan listrik yang
melebihi batas ukurnya.
Untuk mengenal dan mengetahui ilmu dasar daripada accumulator, maka kita
harus mempelajari adanya prinsip elektrolisa dan elektrolit. Gambar 10 dibawah ini
menunjukkan sebuah bak dari gelas yang diisi air murni atau air distilata ( H20). Di
dalam bak ini diletakkan duah buah batang Platina yang kemudian dihubungkan pada
kutup positif dan kutup negatif dari sumber arus searah atau dynamo searah. Apabila
dynamo di jalankan, maka akan dapat di bangkitkan adanya gaya gerak listrik pada
ujung kutup – kutupnya.
Pada tahun 1822 Prof. Seebeck telah membuat suatu percobaan untuk yang
pertama kali bagaimana caranya untuk membangkitkan suatu daya elektro motoris
dengan memepergunakan sepotong kawat tembaga yang pada ujung – ujungnya
dipanaskan sehingga ujung – ujung yang lain dapat menimbulkan suatu daya elektro
motoris.
Jika sebatang tembaga dimasukkan dalam suatu bak yang diisi dengan air yang
tercampur dengan sedikit cairan asam belirang ( H2OSO4). Dimana batang tembaga
tadi akan mengadakan hubungan kimia dengan cairan, hal ini dapat dibuktikan dengan
timbulnya semacam gas di dalam cairan.
11
1.3 ELEMEN DANIELL
Jika elemen daniell ini sedang mengalirkan arus listrik elektrolisa ini akan terjadi
di dalam cairan asam belirang, yang mana menyebabkan air ( H2O) dipisahkan
menjadi oxygenium (0) dan hydrogenium (H).
Di dalam praktek sehari – hari bahwa elemen daniell dan elemen Meidinger ini
termasuk elemen yang diperlengkapi dengan depolarisator yang sempurna.
Dibawah ini menunjukkan suatu susunan element kantong yang mana elemen
jenis ini mempunyai kontruksi yang sangat berbeda dengan elemen LECLANCHE
kutup negative terdiri dari silinder zink dan kutup positifnya terbuat dari sebatang
orang © yang dibungkus dalam sebuah kantong linen berisi campuran Mn O2 (
bruinsteen ) dengan serbuk arang sebagai depolarisator, sedang elektrolitnya
dipergunakan cairan salmiak.
12
BAB IV AKKUMULATOR
Pengertian umum.
Istilah akkumulator atau akku ( baterai ) ini berasal dari istilah asing “
Accumuleren” yang mempunyai arti mengumpulkan atau menyimpan.
a. Pengisian
Akkumulator ini diberikan tenaga listrik berasal dari dynamo arus searah.
b. Pengosongan ( pemakaian )
Kalau ada akkumulator yang telah terisi dengan tenaga kimia dipasang suatu
alat yang membutuhkan tenaga listrik.
Akku biasanya terdiri dari : sebuah bak gelas atau ebonite yang di dalamnya
terisi oleh cairan asam belirang ( H2 SO4 ) sedikit – dikitnya dimasukkan 3 buah pelat
yang dibuat daripada oxide Plumbuis ( P O ).
Elektrolit ( cairan ) yang dipergunakan di dalam akku ini ialah terdiri dari asam
belirang yang tercampur dengan air distilata ( H2 O ). Dimana campuran tersebut harus
mempunyai berat kadar yang tertentu, dalam keadaan terisi umumnya di tetapkan
pada angka 1, 24 ( berat kadar 1, 24 ini berarti bahwa beratnya cairan elektrolit
sebanyak 1 liter ( 1; ) adalah 1,24 Kg.
13
1.1 AREOMETER
Salah satu penyakit pada akkumulator yang sangat sukar diperbaiki ialah
penyakit sulfat.
Bahan – bahan yang harus di campur dalam pembuatan asam belirang ialah : air
distalita dan asam belirang yang masih murni ( dari 45 Be yang sudah berwarna agak
putih , atau dari 55 Be yang masih berwarna merah kemerahan).
Dari sekian jenis akkumulator yang telah dibahas dan juga banyak dipergunakan
di dalam praktek, masih ada lagi jenis akku yang lain sekalipun tidak begitu banyak
seperti akkumulator timah dalam penggunaanya ialah : Akkumulator Alkalis.
Pada pabrik ini juga membuat akku-akku Ni-Fe yang berbentuk kecil, disamping
itu membuat suatu akku untuk tegangan tinggi dengan jalan menghubungkan secara
yang terdiri dari akku yang kecil-kecil.
Kapasitet akku diukur dengan jumlah Amper-jam ( Amperhour ) atau hasil kali
amper dan waktu pengosongan yang biasa disingkat dengan AH ( Ah ) yang dapat di
keluarkan sampai dalam keaadan “kosong”.
14
BAB V KAPASITAS SEBUAH PENGHANTAR
Yang dimaksud dengan kapasitet mempunyai isi yang tertentu, sebuah benda
dank arena itu dapat membuat sejumlah zat cair atau lainnya.
Telah kita ketahui bahwa tidak hanya udara saja yang dipergunakan sebagai di-
elektrikum untuk maksud tersebut dapat di pakai lain lain bahan isolasi yang baik.
a. Kondensator sorong.
Kondensator sorong adalah salah satu jenis dari sekian banyaknya macam dari
kondensator yang terdiri dari lapisan yang di lilit berbentuk spiral terbuat dari
plat tembaga tipis yang dapat di sorong ke dalam.
15
c. Kondensator tetap ( fixe condencer )
Kondensator tetap atau juga yang biasa disebut kondensator tumpuk yang mana
pada kondensator ini mempunyai dielektrikum dari pelat mika dan pengalirannya dari
tin yang tipis.
Kondensator jenis ini terbuat daripada dua lembar logam tipis ( timah atau
aluminium ) dan dua lembar kertas paraffin.
e. Kondensator elektrolit
Setelah kita mempelajari hubungan sejajar untuh tahanan, jelaslah bahwa syarat
dalam sejajar ini ialah masing – masing kondensator tadi mempunyai tegangan listrik
yang sama.
16
1.6 JUMLAH USAHA LAPANGAN LISTRIK
Semua garis garis gaya di dalam medan kondensator datar selalu berjalan tegak lurus
pada kedua bidang plat, kecuali di bagian ujung dari pelat – pelat itu jalannya garis
garis gaya akan melengkung.
BAB VI KEMAGNITAN
Maknit : Perkataan magnit di dalam praktik adalah suatu istilah Teknik dalam
kemagnetan, yang dimaksudnya ialah sebuah benda logam yang mempunyai sifat –
sifat menarik terhadap benda – benda besi.
jika kita letakkan sebuah bmagnit tetap pada sebuah magnit yang dapat
berputar, maka dari percobaan ini dapat membuktikan kepada kita bahwa :
kutup yang senama akan saling tolak menolak dan kutup yang tidak senama
akan saling tarik menarik.
Yang dimaksud dengan medan magnit ialah suatu ruangan yang dipergunakan
dimana magnit itu bekerja.
Walaupun menurut teorinya bahwa medan itu sampai tak terhinnga, teatapi Hukum
Coulomb menyatakan bahwa semakin jauh kita berada dari magnit. Makin cepat gaya
17
magnit itu hilangnya dengan kata lain berbanding terbalik dengan kuadrad dari
jaraknya.
Di dalam teori teknik listrik arus searah bab elektro dinamika ini mempunyai arti
yang sangat penting serta hubungan erat demi berkembangnya bidang listrik arus kuat
manapun listrik arus lemah, yang dewasa ini maju sangat pesatnya
Apabila sepotong kawat yang ditempat dp bertemu dengan garis gaya dari
sebuah kutup utara satuan. Berdasarkan penjelasan dengan melihat bahwa kuat arus I
mengalir dari bawah ke atas dimana bagian kecil dp ( departicel panjang ) akan
terdorong kea rah yang terbaik daripada arah Va .
18
1.3 BESI DI DALAM KUMPARAN KAWAT
Jika dalam suatu kumparan kawat di tempatkan sebuah inti besi lunak dan di
alirkan arus listrik, maka pda kumparan tadi akan dibangkitkan medan magnit,
sehingga pada ujung-ujung inti besi lunak akan dipermagnit ( menjadi magnit ).
BAB IX TRANSFORMATOR
Adapun maksud dan tujuan daripada rangkaian ini ialah mencari cara
bagaimanakah untuk mendapatkan bentuk suatu transformator yang berdasarkan “
Induksi Magnit”.
19
1.1 TEKNIK PENERANGAN
Pada dewasa ini orang belum mengenal apa yang dimaksud dengan Tekinik
Penerangan di dalam instlasi Penerangan yang sebenarnya
Teknik Penerangan adalah suatu teori dan cara pemasangan lampu - lampu
penerangan baik apakah itu di rumah – rumah tinggal, gedung – gedung bioskop,
gedung – gedung instlasi, took, jalan- jalan, dan sebagainya.
20
BAB III PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Keunggulan
Dari buku yang saya ringkas ini saya mendapatkan keunggulan buku ini yaitu
covernya bagus, simple, dan sangat menarik. Penjelasan – penjelasan yang ada dalam
buku ini sangatlah lengkap dan sangat cocok digunakan mahasiswa sebagai panduan
mata kulliah pengantar teknik elektro, kata katanya sangat mudah untuk di pahami
dan setiap ada materi yang akan dibahas di lengkapi dengan contoh soal dan rumus-
rumus sehingga mempermudah kita dalam memahaminya. Dan buku ini sangat lah
lengkap, padat, dan jelas
B. Kelemahan
Menurut saya buku yang di karang oleh F. Suryatmo ini tidak ada lagi
kelemahannyan karna di dalam buku ini semua penjelasannya ada dan dilengkapi
dengan rumus – rumusnya sehingga sangat cocok sebagai panduan mahasiswa.
21
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik elektro atau biasa disebut teknik listrik adalah salah satu bidang ilmu teknik
mengenai aflikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan dari kehidupan manusia. Teknik
elektro melibatkan konsep, perencanaan, pengembangan, dan produksi perangkat
listrik dan elektronik yang dibutuhkan oleh masyarakat.
B. Saran
Dalam mengkritisi buku ini kami mungkin masih terdapat kesalahan – kesalahan,
sehingga kami mengaharapkan kritik dari pembaca agar laporan yang kami buat ini
menjadi lebih baik dan lebih sempurna.
22
DAFTAR PUSTAKA
23