Disusun Oleh :
MUHAMMAD REZA PRATAMA BN(08031281520086)
1 PENGERTIAN TRANSFORMATOR
Transformator atau trafo adalah alat listrik melalui gandengan magnet memindahkan
daya listrik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainya dengan frekuensi yang sama. Tegangan
dapat di naikan atau diturunkan sesuai dengan besar kecilnya arus yang mengalir dalam
rangkaian.
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi
listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu
Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik
yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk
mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus eddy
(eddy current).
b. Kumparan transformator
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut
diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan
isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain.
Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder.Jika kumparan
primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul
fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian
beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai
alat transformasi tegangan dan arus.
c.
Kumparan tertier
Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau
untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan
delta atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan
bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian
tidak semua transformator daya mempunyai kumparan tertier.
d. Minyak transformator
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya
direndam dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga
yang berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai sifatsebagai media
pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan
tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu:
1) kekuatan isolasi tinggi
2) penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam
minyak dapat mengendap dengan cepat
3) viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan
pendinginan menjadi lebih baik
4) titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha
5) tidak merusak bahan isolasi padat
6) sifat kimia yang stabil
e. Bushing
Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing,
yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai
penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki transformator.
f. Tangki dan konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang
terendam
minyak
Pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan
rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan
merusak isolasi transformator, maka untuk mengurangi adanya kenaikan suhu yang
berlebihan tersebut pada transformator perlu juga dilengkapi dengan sistem pendingin yang
bergungsi untuk menyalurkan panas keluar transformator. Media yang digunakan pada sistem
pendingin
dapat
berupa
c.
Alat pernapasan
Karena adanya pengaruh naik turunnya beban transformator maupun suhu udara luar,
maka suhu minyak akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi,
minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam
tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke
dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan transformator. Permukaan minyak
transformator akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan
tembus pada minyak transformator, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa
penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroscopis.
d. Indikator
Untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka perlu adanya indicator yang
dipasang pada transformator. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
Relai Diferensial
bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada transformator.
f.
Hukum Maxwell
l = Panjang Jalur
I = Arus Listrik
N =Jumlah Lilitan
Hl=IN adalah GGM yang merupakan penghasil flux
b. Hukum induksi Faraday
Hukum utama yang digunakan pada prinsip kerja trafo adalah Hukum Induksi
Faraday Menurut Hukum Induksi Faraday, maka integral garissuatu gaya listrik melalui garis
lengkung yang tertutup adalah berbanding lurus dengan perubahan tersebut.Rumus Hukum
Faraday adalah sebagai berikut:
Dimana:
N = jumlah lilitan
= Arus induksi/Fluks(weber)
1.4 PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR
Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder) yang bersifat
induktif.Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun berhubungan secara magnetis
melalui jalur yang memiliki reluktansi (reluctance) rendah.
Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maka
fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut
membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan
primer maka di kumparan primer terjadi induksi (self induction) dan terjadi pula induksi di
kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai
induksi bersama (mutual induction) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di
kumparan sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder di bebani,
sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi).Prinsip dasar suatu
transformator adalah induksi bersama(mutual induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan
oleh fluks magnet.
Dalam bentuk yang sederhana,transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang
secara listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai
relaktansi yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual induction yang tinggi. Jika
salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul
di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan
ggl (gaya gerak listrik) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday, Bila
arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl).
2. INTI TRAFO
Identifikasi Jenis jenis Transformator, dilihat dari pemakaiannya digolongkan
kedalam 3 jenis :
a. Transformator inti udara dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi.
Trafo inti Udara, banyak dipakai sebagai alat Interface Rangkaian matching
Impedansi dalam rangkaian Elektronik Frekuensi Tinggi.
b. Transformator inti ferit dipakai pada rangkaian frekuensi menengah
Trafo inti Ferit, banyak dipakai sebagai alat Interface Rangkaian matching Impedansi
dalam rangkaian Elektronik Frekuensi menengah.
c. Transformator inti Besi dipakai pada rangkaian frekuensi rendah.
Trafo inti Besi, banyak dipakai sebagai alat Interface, Step Up, Step Down Rangkaian
matching Impedansi, Matching Voltage dalam rangkaian Elektronik Frekuensi rendah.
Jenis-jenis transformator berbeda dalam cara di mana kumparan primer dan sekunder
disediakan sekitar inti baja laminasi . Menurut desain , transformator dapat diklasifikasikan
menjadi dua :
a. Core- Type Transformer
Dalam inti - jenis transformator , belitan diberikan kepada sebagian besar dari inti .
Kumparan yang digunakan untuk transformator ini adalah bentuk- luka dan jenis silinder .
Seperti jenis transformator dapat diterapkan untuk berukuran besar dan kecil berukuran
transformer . Pada tipe skala kecil , inti akan persegi panjang dalam bentuk dan kumparan
yang digunakan adalah silinder . Gambar di bawah menunjukkan jenis berukuran besar .
Anda dapat melihat bahwa kumparan bulat atau silinder yang luka sedemikian rupa untuk
menyesuaikan lebih bagian inti salib .
Dalam kasus kumparan silindris melingkar , mereka memiliki keuntungan wajar
memiliki kekuatan mekanik yang baik . Kumparan silinder akan memiliki lapisan yang
berbeda dan setiap lapisan akan terisolasi dari yang lain dengan bantuan bahan-bahan seperti
kertas, kain , papan micarta dan sebagainya. Pengaturan umum inti -jenis transformator
sehubungan dengan inti ditunjukkan di bawah ini . Kedua tegangan rendah ( LV ) dan
tegangan ( HV ) gulungan tinggi yang akan ditampilkan.
Gulungan tegangan rendah ditempatkan lebih dekat ke inti karena merupakan yang
paling mudah untuk melindungi . Daerah inti efektif dari transformator dapat dikurangi
dengan penggunaan laminasi dan isolasi .
adalah rating tegangan , kilo volt ampere , berat badan , stres isolasi, distribusi panas dan
sebagainya.
3.PERHITUNGAN TRAFO
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan
primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada
kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah
diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga
pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi
timbal-balik (mutual inductance)
Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang
mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang
dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder
akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah
lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:
Keterangan :
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
A.
Simbol Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder
Vp = 220 V
Vs = 10 V
Np = 1100 lilitan
Ditanyakan:
Ns = ........... ?
Jawab:
Jadi, banyaknya lilitan sekunder adalah 50 lilitan
Efesiensi Transformator
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai perbandingan antara daya listrik
keluaran dengan daya listrik yang masuk pada transformator. Pada transformator ideal
efisiensinya 100 %, tetapi pada kenyataannya efisiensi tranformator selalu kurang dari 100
%.hal ini karena sebagian energi terbuang menjadi panas atau energi bunyi.