4
(PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang
mengelola gas.
a. Periode I (1924-1942)
Pada tahun 1924 sudah berdiri perusahaan swasta Belanda yang
mengelola kelistrikan di kota Palembang yaitu NV. Nederland Indische
Gas Electriciteits Maatschapij yang disingkat menjadi NV. NIGEM yang
memiliki mesin pembangkit tenaga listrik merek SULZER sebanyak 2
(dua) unit mulai dioperasikan pada tahun 1927 dan mempunyai anak
perusahaan di Tanjung Karang berdiri tahun 1927 yang mulai dioperasikan
tahun 1929. Mesin pembangkit tenaga listrik yang dimiliki adalah SLM
Winthertour 4 DN sebanyak 2 (dua) unit dengan daya terpasang 180 KW
kemudian ditambah dengan mesin KLM Withertour 6 DN daya terpasang
400 KW yang mulai dioperasikan tahun 1939, Lahat tahun 1931, Muara
Enim tahun 1931, Baturaja dan Bengkulu tahun 1931 (Berdasarkan data –
data tanah yang memiliki perusahaan tersebut). Sebelum pecah Perang
Dunia II NV. NIGEM berubah namanya menjadi NV. Overzeeche Gas EN
Electriciteits Maatschapij yang disingkat NV. OGEM. Daerah kerjanya
tidak berubah (pusat perusahaannya berada di Amsterdam Belanda).
b. Periode II (1942-1945)
Pada masa pecahnya Perang Dunia II, di mana tentara Jepang banyak
mendapat kemenangan dalam peperangan di Asia termasuk Indonesia
dapat dikuasai Jepang, dengan demikian perusahaan listrik di kota
Palembang dikuasai pula oleh Jepang dan diberi nama Denky Kyoky.
Denky Kyoky tidak bertahan lama sebab Jepang menyerah ketika kota
Hirosima dan Nagasaki dibom oleh Sekutu. Selama dikuasai Jepang,
kelistrikan di daerah Sumatera bagian Selatan tidak mengalami
perkembangan kecuali di Tanjung Karang di mana sentral pembangkit
listrik yang diledakkan Belanda dapat diperbaiki oleh Jepang.Belanda
kembali masuk ke Indonesia dan perusahaan listrik Denky Kyoky
diserahkan kepada Belanda dengan nama NV. OGEM.
5
c. Periode III (1945-1959)
Setelah Indonesia merdeka dan berdaulat penuh sejak tanggal 17
Agustus 1945 Belanda masih menguasai dan mengelola perusahaan listrik
(NV. OGEM). Pada tahun 1958 tanggal 27 Desember 1958 tentang
nasionalisasi perusahaan milik Belanda termasuk NV. OGEM diambil alih
oleh Republik Indonesia yang dikelola oleh P3LG (Pemerintah Indonesia
dan Langsung di bawah Pengawasan Listrik dan Gas). Sumatera Selatan
yang diatur dalam PP No. 16 tahun 1959 kemudian P3LG dialihkan di
bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga (DPUT).
Berdasarkan Surah Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
nomor: Ment. I/U/24 tanggal 16 Juni 1959 Listrik dikelola oleh
Perusahaan Listrik Negara Djakarta (PLND).
d. Periode IV (1960)
Setelah terbit Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
nomor: Ment.16/4/10 tanggal 6 Juni 1960 maka terbentuklah struktur
organisasi perusahaan umum listrik negara Eksploitasi yang meliputi
daerah kerja Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Riau.
e. Periode V (1965)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum pada tahun
1965 diadakan perubahan daerah kerja PLN Eksploitasi II, yaitu meliputi
Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi sedangkan Riau
diserahkan kepada PLN Eksploitasi XIV yang berkedudukan di Sumatera
Barat. Listrik di daerah Jambi setelah dinasionalisasikan dikelola oleh
Kotapradja Jambi 9
f. Periode VI (1972)
Pada tahun 1972 Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan
Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1972 yang menegaskan nama
perusahaan nama perusahaan listrik menjadi Perusahaan Umum Listrik
Negara (PLN) yang masih di bawah naungan Departemen Pekerjaan
6
Umum dan Tenaga. Sehubungan PP No. 18/1972 diadakan perubahan
suasana kerja di mana PLN Eksploitasi II diubah menjadi PLN Eksploitasi
IV dengan wilayah kerja yang sama.
7
pengolahan SDM, keuangan dan administrasi yang berada di bawah
koordinasi PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagsel.
d. Ruang Lingkup
8
1) Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, diataranya pembangkitan,
penyaluran, distribusi, perencanaan, pembangunan sarana penyediaan
tenaga listrik dan pengembangan penyediaan tenaga listrik.
2) Usaha Penunjang Tenaga Listrik, diantaranya konsultasi yang
berhubungan ketenagalistrikan, pembangunan dan pemasangan
peralatan ketenagalistrikan, pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan
dan pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan
tenaga listrik.
3) Usaha lain, diantaranya kegiatan usaha dan pemanfaatan sumber daya
alam dan sumber energi terkait penyediaan ketenagalistrikan, jasa
operasi dan pengaturan bidang pembangkit, penyaluran, distribusi dan
retail tenaga listrik, kegiatan perindustrian perangkat keras dan luas
bidang ketenagalistrikan, kerjasama dengan badan lain dan usaha lain.
9
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
STRUKTUR ORGANISASI PT. PLN (PERSERO) ULP. RIMO
10
2.5 Logo Perusahaan
11
3) Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga
bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan,
penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para
insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya. Di beri warna biru untuk menampilkan kesan konstan
(sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan
keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan
layanan terbaik bagi para pelanggannya.
12