Anda di halaman 1dari 45

Praktek Kerja Lapangan

PT. PLN (Persero) Area Kediri


Rayon Tulungagung

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero)

2.1.1 PT. PLN (Persero)

Energi listrik sudah ada di Indonesia sejak jaman Pemerintahan

Hindia Belanda sekitar akhir abad ke-19. Era kelistrikan Indonesia

diawali sekitar tahun 1893 di Batavia. Kemudian pada tahun 1903 di

wilayah kota Medan berdiri dengan nama Elektricitelt Bedrijf Batavia.

Kemudian pada tahun 1903 di wilayah kota Medan berdiri dengan nama

Elektricitelt Bedrijf Deli (Medan) dan di Surabaya pada tahun 1907

dengan nama Elektricitelt Bedrijf Surabaya. Tahun – tahun berikutnya

pembangunan kelistrikan mulai di bangun di Palembang untuk

kepentingan usaha pertambangan minyak, serta di Ujung Pandang dan

Ambon untuk kepentingan militer.

Pembangunan kelistrikan yang dikelola pemda setempat kemudian

dialihkan ke perusahaan-perusahaan listrik swasta, antara lain NV

OGEM, NV ANIEM, NV ELECTRA, NV GEBEO, NV OJEM, NV

SEM, NV BMB, dan NV EMB.

Pimpinan perusahaan listrik di seluruh wilayah Indonesia dipegang

oleh seluruh pengusaha Jepang. Setelah proklamasi kemerdekaan

Indonesia, dalam hal ni Departemen Pekerjaan Umum dan

Tenaga.Pengambil alihan perusahaan listrik dari pasukan Jepang ke

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 16
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Indonesia pertama kali terjadi pada 21 September 1945 dan secara

keseluruhan baru dapat diselesaikan tanggal 3 Oktober 1945.

Tahun 1960 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan

Undang-undang No. Prp 1960 tentang perusahaan Negara dan pada

1961 dibentuklah Badan Pimpinan Umum PLN. Sejak saat itu

perusahaan listrik di wilayah Indonesia dikelola oleh Pemerintah

Republik Indonesia dengan nama Perusahaan Listrik Negara (PLN).

PLN yang mengelola pembangkitan diberi nama PLN Eksploitasi dan

PLN yang mengelola pembangunan disebut PLN Pembangunan.

Pemerintah Republik Indonesia kemudian menerbitkan peraturan

pemerintah no 19 tahun 1972 yang maknanya antara lain menegaskan

status PLN serta mengubah PLN menjadi PULN. Bulan April 1974,

PLN Eksploitasi berubah menjadi PLN Distribusi / Pembangkitan dan

PLN Pembangunan diubah menjadi PLN Proyek Induk.

Untuk PLN di Jatim yang mengelola pembangkitan dan

pengusahaan diberi nama PLN Distribusi 1 / Pembangkitan 1,

sedangkan yang mengelola pembangunan diberi nama PLN Proyek

Induk. Jaringan dan Pembangkitan Transmisi Jawa Timur, September

1976, PLN Distribusi 1 / Pembangkitan 1 berubah menjadi PLN

wilayah XII Jatim, sedangkan PLN Proyek Induk Jaringan dan

pembangkitan transmisi Jatim dipecah menjadi dua yaitu PLN Proyek

Induk Jaringan Jatim dan PLN Proyek Induk Transmisi Jatim. Tanggal 3

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 17
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Juli 1982 PLN Wilayah XII dipecah dua yaitu PLN Distribusi Jatim dan

PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa bagian Timur, sedangkan

PLN Proyek Induk dan Jaringan Jatim serta PLN Proyek Induk

Pembangkitan Jatim tidak berubah.Susunan organisasi dan tugas pokok

PLN Distribusi Jatim yang terbaru dalam SK Direksi PLN No.091 / PIR

/ 1987 yang dikeluarkan pada tanggal 29 Juli 1987. Tahun 1994

Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan PP No. 23 tahun 1994

yang maknanya antara lain mengubah status PLN menjadi PT. PLN

(Persero).

2.1.2 Gambaran Umum PT. PLN (Persero)

PLN yang dulu dikenal sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara


kini telah berubah menjadi PT. PLN (Persero) berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1994. Inilah Badan
Umum Milik Negara, yang diberi kuasa Usaha Kelistrikan Oleh
Pemerintah, sesuai pengertian yang diatur dalam Undang-undang
Nomor 15 Tahun 1985, tentang ketenagalistrikan, yaitu BUMN yang
diserahi tugas semata-mata untuk melaksanakan usaha penyediaan
listrik untuk kepentingan umum.
Dengan demikian maka usaha penyediaan tenaga listrik untuk
kepentingan umum diselenggarakan oleh PT.PLN (Persero) sebagai
Pemegang Kuasa Ketenaga Listrikan (PKUK) dan pemegang Izin
Usaha Ketenagalistrikan dari Pemerintah.
PLN berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik bagi
kepentingan umum dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan
yaitu menghasilkan keuntungan sesuai dengan Undang-Undang No.
19/2000.Kegiatan usaha perusahaan meliputi:

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 18
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi


kegiatan pembangkitan, penyaluran, distribusi tenaga listrik,
perencanaan dan pembangunan sarana penyedia tenaga listrik.
2. Menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan tenaga listrik
meliputi kegiatan konsultasi pembangunan, pemasangan,
pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan, dan pengembangan
teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik.
3. Menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber energy lainnya untuk kepentingan
penyediaan tenaga listrik, melakukan pemberian jasa operasi
dan pengaturan pada pembangkitan, penyaluran, distribusi dan
retail tenaga listrik.
4. Menjalankan kegiatan perindustrian perangkat keras dan
perangkat lunak bidang ketenagalistrikan dan peralantan lain
yang terkait dengan tenaga listrik, melakukan kerjasama dengan
badan lain atau pihak lain atau badan penyelenggara bidang
ketenagakelistrikan baik dalam negeri maupun luar negeri di
bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi, dan
informasi yang berkaitan dengan ketenaga listrikan.

2.1.2.1 Profil PT. PLN (Persero)


PLN (Perusahaan Listrik Negara) atau nama resminya adalah PT.
PLN (Persero) merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dimana ditugaskan untuk mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada
di Indonesia.

2.1.2.2 Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang,
Unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 19
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Penjelasan :
 Diakui mengandung pengertian bahwa ada harapan agar dunia
Internasional bisa mengakui kualitas dan kinerja PT PLN
(PERSERO) serta pantas untuk bersaing dengan perusaan-
perusahaan kelas dunia lainnya terutama dalam bidang
kelistrikan.
 Perusahaan Kelas Dunia mengandung pengertian bahwa PT
PLN (PERSERO) bercita-cita untuk bisa menjadi perusahaan
kelas dunia bersaing dengan perusahaan kelas dunia lainnya.
Sejalan dengan kemajuan teknologi di dunia.
 Bertumbuh Kembang mengandung pengertian bahwa
konsistensi dalam pengembangan standar kinerja, dapat
meminimalisir adanyakesalahan. Harus mempunyai sifat “haus
akan kesempurnaan kerja dan perilaku”.
 Unggul mengandung pengertian bahwa keharusan untuk menjadi
yang terbaik dalam bidang kelistrikan, baik dalam hal pelayanan,
proses, sistem serta produk.
 Terpercaya mengandung pengertian bahwa adanya amanat yang
diembankan pemerintah dan masyarakat yang harus dikerjakan
untuk bisa memenuhi kepuasan serta menumbuhkan rasa
kepercayaan pemerintah dan masyarakat terhadap PT PLN
(PERSERO)
 Bertumpu pada potensi insani mengandung pengertian bahwa
keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada potensi-
potensi para pekerjanya, maka dari itu para pekerja harus
memperhatikan etika-etika serta tugas-tugas apa yang harus
dilakukan dan dikerjakan dengan sebaik mungkin.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 20
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

2.1.2.3 Misi
 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan
dan pemegang saham.
Penjelasan :
Semua yang dilakukan dan dikerjakan oleh anggota PT PLN
(PERSERO) mulai dari Direktur Utama sampai pada pekerja
lapangan harus dilandaskan pada 1 tujuan yaitu kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham, supaya
tumbuh rasa kepercayaan pelanggan kepada PT PLN (PERSERO).
 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
Penjelasan :
Listrik adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi manusia,
maka dari itu PT PLN (PERSERO) harus berupaya supaya melalui
tenaga listrik dapat mendorong kualitas hidup masyarakat
Indonesia menjadi lebih baik.
 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong
kegiatan ekonomi.
Penjelasan :
Sama seperti misi kedua, dengan adanya tenaga listrik masyarakat
Indonesia bisa beraktivitas untuk memenuhi kebutuhannya
terutama dibidang ekonomi.
 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Penjelasan :
Segala kegiatan yang dilakukan PT PLN (PERSERO) harus ramah
lingkungan. Sehingga perlu adanya perawatan agar aktivitas
kelistrikan tidak merusak lingkungan.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 21
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

2.1.2.4 Moto
Electricity for a better life - Listrik untuk Kehidupan yang
Lebih Baik
Penjelasan :
Melalui bidang kelistrikan PT PLN (PERSERO) berusaha
membantu masyarakat untuk bisa meningkatkan kualitas hidup
menjadi lebih baik

2.1.2.5 Tujuan Perseroan


Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik
bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai
serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan
Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang
pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas
Seperti tertera pada Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat
3 tentang sumber daya alam, berbunyi ”Bumi, air dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
PT PLN (PERSERO) mendapat amanat dari pemerintah

untuk memaksimalkan sumber daya alam yang ada di


Indonesia dalam proses produksi listrik demi kemakmuran
masyarakat Indonesia.
Maksud dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero) antara lain
sebagai berikut :
a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan
sekaligus akumulasi profit berdasarkan prinsip pengelola
perusahaan.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 22
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

b. Mengusahakan penyedia tenaga listrik dalam jumlah dan


mutu yang memadai dengan tujuan :
c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara
adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan
ekonomi;
d. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai
pengembangan;
e. Merintis kegiatan usaha menyediakan tenaga listrik;
f. Menyelenggarakan usaha – usaha lain, menunjang tenaga
listrik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang
berlaku.
Tujuan atau Rancangan Proyek PT. PLN (Persero) antara lain :
1. Tujuan Strategis Perusahaan Tahun 2015 – 2019
Dengan akan diberlakukan UU No. 30 tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan, bahwa PLN bukan lagi sebagai PKUK, maka
strategi perusahaan diarahkan menjadi identitas korporasi yang
sehat secara financial sehingga dapat melakukan investasi untuk
mempertahankan pasar dan berkembang sesuai dengan kaidah-
kaidah korporasi.
Untuk mewujudkan visi dan misi, PT. PLN (Persero) menetapkan
tujuan strategis untuk periode 2010 – 2019 sebagai berikut:
a) Memperbaiki kondisi keuangan PLN.
b) Meningkatkan efisiensi investasi dan operasi.
c) Memperbaiki kinerja operasional.
Dari tujuan strategis perusahaan di atas, maka dapat
diinterprestasikan bahwa tujuan tersebut dibuat agar PLN juga
harus dapat memenuhi kebutuhan pelangan pada tingkat keandalan
dan pelayanan yang sesuai dan di dukung dengan sumber daya
manusia (SDM) yang memiliki kompetensi tinggi dan berperilaku
sesuai tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan
usahanya.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 23
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

2. Prioritas Jangka Pendek


Prioritas jangka pendek adalah mengatasi kekurangan pasokan
listrik untuk mengurangi pemadaman di hampir seluruh wilayah
Indonesia, mengatasi krisis likuiditas, dan meningkatkan
kemampuan pendanaan jangka pendek.
Untuk mengatasi tantangan saat ini, upaya yang
terkoordinasi sangat diperlukan melalui efisiensi internal PLN
untuk :
a) Menurunkan biaya pokok produksi.
b) Tarif dan marjin yang berkesinambungan untuk meningkatkan
kemampuan PLN dalam mencari sumber pendanaan.
c) Tindakan lain Pemerintah seperti suntikan modal, dept-equity
swap, dan Domestic Market Obligation (DMO).
3. Prioritas Jangka Panjang
Aspirasi jangka panjang perusahaan adalah bertransformasi
menuju Perusahaan Kelas Dunia, menguntungkan dan dicintai
pelanggan dengan cara yang ramah lingkungan dan aman.
4. Sasaran Jangka Panjang PLN Tahun 2010-2019
a) Menambah kapasitas 35 GW pada tahun 2019, atau 5 GW per
tahun.
b) Menurunkan biaya pokok produksi menjadi Rp 1.099 per kWh.
c) Menurunkan susut jaringan dari 9.93% menjadi 7,98% dan
SAIDI / SAIFI dari 300 menit / 9 kali gangguan menjadi 120
menit / 4 kali gangguan.
d) Memperkecil gap keuangan menjadi Rp 113-124 triliun.
e) Return On Assets (ROA) menjadi 5,6% sampai dengan tahun
2016.
f) Meningkatkan kemampuan pegawai dan menambah jumlah
pegawai lebih dari 20.000 pegawai.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 24
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

2.1.2.6 Alamat PT PLN (Persero) :


Jl. Trunojoyo Blok M-I No. 135
Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia
Tel. 021 7251234, 7261122
Fax. 021 7221330

2.1.2.7 Logo PT PLN (PERSERO)


Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang
digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat
Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. :
031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan
Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara

Gambar 2.1 Logo PT. PLN (Persero)


(Sumber : www.pln.co.id)

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 25
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Makna Logo PT PLN (PERSERO)


a. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Gambar 2.2 Dasar Persegi Kuning di Logo PT. PLN (Persero)

 Persegi panjang sebagai dasar bagi elemen-elemen


lambang lainnya, yang berarti merupakan wadah atau organisasi
yang terorganisir dengan sempurna.
 Warna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti
yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan
pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga
melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap
insan yang berkarya di perusahaan ini.

b. Petir atau kilat

Gambar 2.3 Petir di Logo PT. PLN (Persero)

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 26
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

 Petir atau kilat melambangkan tenaga listrik yang


terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang
dihasilkan oleh PT PLN (Persero). Selain itu petir pun
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero)
dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.
 Warna merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai
perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak
laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian
dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

c. Tiga Gelombang

Gambar 2.4Gelombang Biru di Logo PT. PLN (Persero)

 Tiga gelombang berarti gaya rambat energi listrik yang


dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan
yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring
sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna
memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi
 Warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu
yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan
keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam
memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 27
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

2.2 Pengenalan Unit Kerja PT. PLN (Persero) Rayon Tulungagung

2.2.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Rayon Tulungagung

PT. PLN (Persero) Rayon Singosari merupakan unit pelayanan


PLN Area Kediri, yang berada di Jalan Kapten Kasihin No. 55. Sebagai
Unit Pelayanan PT. PLN (Persero) Area Kediri, PLN Rayon
Tulungagung memiliki bagian pekerja Pelayanan Teknik (YANTEK)
yang dikelola oleh Perusahaan Jasa Kontraktor PT. Armadian Perkasa.

Lokasi kantor PT. PLN (Persero) Rayon Singosari yang berada di


Jalan Kapten Kasihin No. 55Tulungagung dengan batasan-batasan area
sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Toko Sumber Rejeki

 Sebelah Timur : Pos Polisi

 Sebelah Selatan : Pasar Wage

 Sebelah Barat : Dealer motor Honda

Sebagai Perusahaan Jasa Penyaluran Energi Listrik ke pelanggan,


pada akhir bulan April 2018 PT. PLN (Persero) Rayon Tulungagung
memiliki 167.741 pelanggan yang disupply oleh 11 penyulang yang
dimiliki Rayon Tulungagung.

2.2.2 Slogan PT. PLN (Persero) Rayon Tulungagung

“ SOMPIL “

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 28
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Yang memiliki kepanjangan “Sopan, Marem, tur gamPIL”. Slogan


tersebut memiliki arti melayani pelanggan dengan sopan, pelanggan
puas, dan proses yang mudah.

2.2.3 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Tulungagung


Struktur organisasi di Rayon Singosari dipimpin oleh seorang
manager yang membawahi divisi teknik, divisi transaksi energi listrik,
dan divisi administrasi. Berikut struktur organisasi di PLN Rayon
Tulungagung. (Struktur Organisasi yang lengkap terdapat pada
Lampiran 1)

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 29
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Gambar 2.1 SO Rayon Singosari

2.4.4 Uraian Jabatan Struktur Organisasi

Struktur kerja dan pembagian kerja yang meliputi pembagian


tugas, tanggung jawab, serta wewenang antar unsure-unsur organisasi
pada masing-masing bagian yaitu sebagai berikut :
1. Manager
a) Kinerja Utama : Susut, piutang, dan kepuasaan pelanggan
sesuai batas wewenang di samping kinerja unit lainnya.
b) Uraian fungsi utama :

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 30
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

 Mensinergikan seluruh fungsi dan unsure unit dalam


mengoptimalkan sumber daya dan kemitraan untuk
memaksimalkan kinerja unit dan citra perusahaan.
 Menjalin komunikasi dan hubungan kerja internal dan
eksternal yang efektif serta mengembangkan dan
memberdayakan seluruh potensi Sumber Daya Manusia
( SDM ) untuk meningkatkan budaya perusahaan
(integritas,saling percaya, peduli, pembelajar) dan good
corporate government (responsibility, accountability, fairness,
transparency).
 Melengkapi pengaturan lebih lanjut yang belum diatur oleh
kantor distribusi, melaksanakan monitoring dan evaluasi atau
audit internal termasuk data pengaduan, sistem informasi dan
Tingkat Mutu Pelayanan (TMP).
 Memberikan apresiasi dan melaksanakan pembinaan SDM.

2. Supervisor Teknik
Fungsi uatama dari Supervisor Teknik adalah mengelola
seluruh hal yang berhubungan dari teknik yaitu Jaringan Tegangan
Menengah maupun Jaringan Tegangan Rendah.Supervisor teknik
yang memberikan solusi-solusi dari permasalahan-permasalan JTM
maupun JTR serta memimpin petugas pelayanan teknik.
3. Supervisor Transaksi Energi
Fungsi uatama dari Supervisor Transaksi Energi yaitu
mengkoordinasikan kegiatan pembacaan meter (Fungsi II),
pembuatan rekening (Fungsi III), Pemasangan, pengoperasian dan
pengendalian Alat Pembatas-Pengukuran (APP-Mekanik), proteksi
pelanggan/jaringan distribusi, Automatic Meter reading (AMR),
untuk memenuhi standar operasional yang berlaku.

4. Supervisor Administrasi
Fungsi utama Supervisor Pelayanan Pelanggan adalah
menyediakan database atau data induk adinistrasi pelanggan dengan
ramah, tertib, cepat, dan efisien berdasarkan regulasi Tarif Dasar

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 31
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Listrik ( TDL ), Tata Usaha Langganan (TUL), dan lain-lain. Untuk


meningkatkan pendapatan PLN sendiri serta mendapatkan kepuasan
pelayanan pelanggang, maka yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut :
1) Melaksanakan pemasaran, termasuk mengkoordinir
pemasaran keliling terpadu sekaligus penertiban sambungan
ilegal.
2) Melaksanakan administrasi layanan pengaduan, perjanjian
Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) atau suplemen /
amandemen, penyambungan, perubahan, Tagihan Susulan
(TS), Surat Pengakuan I Iutang (SPII), komitmen, dan lain-
lain.
3) Melaksanakan pelaporan, pertanggung jawaban, dan lain-
lain berkaitan dengan pelayanan pelanggan.

5. Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan


Assistant Analyst Yanlang (Pelayanan Pelanggan) memiliki
fungsi utama yaitu mengelola seluruh proses pelayanan pelanggan
yaitu langsung kontak (hubungan) dengan pelanggan yang
berhubungan dengan urusan sambungan baru,menurunkan atau
menaikkan daya.
Untuk meningkatkan pendapatan PLN sendiri serta
mendapatkan kepuasan pelayanan pelanggang, maka yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan pelayanan yang mudah dan nyaman bagi
pelanggan melalui telepon, loket, frontdesk, account
executive, call center, sms center, dan lain-lain.
2) Mengelola informasi pelayanan.promosi, publikasi,
sosialisasi, dan penyuluhan, antara lain : TDL dan Tingkat
Mutu Pelayanan (TMP).
3) Melaksanakan pengelolaan database atau Data Induk
Elektronik Administrasi Pelanggan (DIL) dan Arsip Induk
Pelanggan (AIL), termasuk Perubahan Data Pelanggan

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 32
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

(PDL), peremajaan DIL dan realisasi pemutusan sementara /


rampung.

6. Assistant Officer Cater & Rekening

Assistant Officer Cater & Rekeningmemiliki fungsi utama


yaitu memonitor mutu kualitas pembacaan meter sesuai dengan
kaidah Fungsi II, memastikan proses perhitungan tagihan listrik yang
akurat dan tepat waktu sesuai kaidah Fungsi III.

7. Assistant Engineering Pengendalian Susut & PJU

Assistant Engineering Pengendalian Susut & PJU memiliki


fungsi utama yaitu memastikan kegiatan penekanan susut energi
melalui data jaringan Distribusi per Penyulang per segmen jaringan,
Sasaran penertiban melalui Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik
(P2TL) dan Pengendalian Penerangan Jalan Umum (PJU) untuk
peningkatan tertib administrasidalamrangka penerimaan pendapatan
serta penyelamatan kWh.

8. Assistant Officer Administrasi Umum & K3

Assistant Officer Administrasi Umum & K3 memiliki fungsi


utama yaitu melaksanakan kegiatan administrasi Tata Usaha
Kepegawaian, dan kesekretariatan umum dan K3 untuk menjamin
terpenuhnya tertib administrasi Rayon.

9. Junior Engineeering Pengendalian Susut

Junior Engineeering Pengendalian Susut mempunyai fungsi


utama yaitu melaksanakan pengelolaan kegiatan penekanan susut
energi dari sisi teknis maupun non teknis untuk peningkatan efisiensi
jaringan distribusi dan memperoleh kWh yang diselmatkan.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 33
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

2.3 Asset Jaringan Tegangan Menengah PT.PLN (Persero) Rayon


Tulungagung

PT.PLN (Persero) Rayon Tulungagung memiliki 11 penyulang


yaitu Penyulang Metropol, PenyulangNgantru , Penyulang Pagerwojo,
Penyulang Pasarwage, Penyulang Sendang, dan Penyulang Sumbergempol,
Penyulang Setiakawan, Penyulang Supriyadi, Penyulang Ahmad Yani,
Penyulang Boyolangu, Penyulang Ngujang. Total jaringan dari PT. PLN
(Persero) Rayon Tulungagung adalah +/-497,399kms yang terdiri dari
Penyulang Metropol 39,607 kms, Penyulang Ngantru32,197 kms, Penyulang
Pagerwojo99,240 kms, Penyulang Pasarwage 18,775 kms,Penyulang Sendang
119,073 kms,Penyulang Sumbergempol 33,458 kms, Penyulang Setiakawan
10,506 kms, Penyulang Supriyadi 39,146 kms, Penyulang Ahmad Yani 15,832
kms, Penyulang Boyolangu 19,383 kms, dan Penyulang Ngujang72,882 kms.
Sedangkan untuk panjang JTR total adalah 988,615 kms.

Asset dan alat proteksi yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Rayon
Tulungagung adalah sebagai berikut :

1. Gardu Trafo Tiang

Gardu Trafo Tiang (GTT) adalah salah satu komponen instalasi


tenaga listrik yang terpasang di jaringan distribusi. GTT berfungsi sebagai
trafo daya penurun tegangan yaitu dari tegangan menengah ( 20 kV ) ke
tegangan rendah ( 400 / 380 V ) dan selanjutnya tegangan tersebut
disalurkan ke konsumen.

Mengingat fungsi dan harga trafo yang cukup mahal bila


dibandingkan dengan peralatan distribusi lainnya, maka pemeliharaan
preventif yang dilakukan secara intensif sangatlah diperlukan dengan
kriteria pemeliharaan yang jelas untuk setiap komponen GTT dan
ditangani oleh tenaga yang terampil dengan peralatan yang memadai agar
pemeliharaan tersebut berjalan denganefektif.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 34
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

PT. PLN (Persero) Rayon Tulungagung memiliki 713 unit GTT


yang masing-masing terdiri dari 72 GTT dari Penyulang Metropol, 74
GTT dari Penyulang Ngantru, 77 GTT dari Penyulang Pagerwojo, 58 GTT
dari Penyulang Pasarwage, 124 GTT dari Penyulang Sendang, 61 GTT
dari Penyulang Sumbergempol, 70 GTT dari Penyulang Supriyadi, 55
GTT dari Penyulang Ahmad Yani, 37 GTT dari Penyulang Boyolangu, 85
GTT dari Penyulang Ngujang.

2. Recloser

Recloser adalah pemutus balik otomatis secara fisik mempunyai


kemampuan sebagai pemutus beban yang dapat bekerja secara otomatis
untuk mengamankan system dari arus lebih yang diakibatkan adanya
gangguan hubung singkat.

Recloser atau Penutup Balik Otomatis (PBO) digunakan sebagai


pelengkap untuk pengaman terhadap gangguan temporer atau permanen
dan membatasi luas daerah yang padam akibat gangguan. Berikut urutan
operasi Recloser :

1. Pada saat terjadi gangguan, arus yang mengalir melalui Recloser


sangat besar sehingga menyebabkan kontak Recloser terbuka (trip)
dalam operasi cepat (fast trip) saklar dan pengaman.
2. Kontak Recloser akan menutup kembali setelah melewati waktu
reclose sesuai setting. Tujuan memberi selang waktu ini adalah untuk
memberikan waktu pada penyebab gangguan agar hilang, terutama
gangguan yang bersifat temporer.
3. Jika gangguan bersifat permanen, Recloser akan membuka dan
menutup balik sesuai dengan settingnya dan akan lock-out (terkunci).
4. Setelah gangguan dihilangkan oleh petugas, baru Recloser dapat
dimasukkan.

3. Pole Mounted Circuit Breaker (PMCB)

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 35
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Pole mounted Circuit Breaker (PMCB) berprinsip sebagai recloser,

dengan sistem proteksi yang dapat dikoordinasikan dengan setting relay di

Gardu Induk. Peralatan utama terdiri dari Circuit Breaker, Current

Transformer, Potensial Transformer, Relay OCR dan DGR, sebagianbesar

diperoleh dengan memanfaatkan material bekas handa dari bongkahan eks

pelanggan yang berhenti atau eks penggantian di Gardu Induk dan dirakit

sedemikian rupa dalam sebuah kotak.kompartemen dengan ditambah

rangkaian kontrol elektronik sehingga menjadi sebuah peralatan proteksi

yang handal, sensitif dan selektif.

Keuntungan PMCB ini dipasangan di iang sehingga dapat

dipindah-pindahkan atau dirakit sendiri oleh petugas PLN, yang

menyebabkan pemeliharaaan dan dirakit sendiri oleh petugas PLN, yang

menyebabkan pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian mudah, tidak

bergantung pada vendor tertentu. Selain dari itu peralatan ini belum

diproduksi oleh vendor manapun. PMCB ini sudah dipasang serta duji

coba lebih dari 1 tahun operasi dan terbukti dapat melokaslisir gangguan

serta meminimalisir daerah yang padam sesuai yang diharapkan.

4. Load Break Switch (LBS)

Switch pemutus beban atau Load Break Switch ( LBS ) merupakan


saklar atau pemutus arus tiga fase untuk penempatan di luar ruas pada
tiang pancang, yang dikendalikan secara elektronis. Switch pemutus beban
juga merupakan sebuah sistem penginterupsi hampa yang terisolasi oleh
gas SF6 dalam sebuah tangki baja anti karat dan disegel.

Ciri – ciri LBS :

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 36
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

1. Dapat digunakan sebagai pemisah maupun pemutus tenaga dengan


beban nominal.
2. Tidak dapat memutuskan jaringan dengan sendirinya saat terjadi
gangguan pada jaringan.
Load Break Switch menggunakan puffer interrupter di dalam
sebuah tangki baja anti karat yang dilas penuh yang diisi dengan gas SF6.
Interrupter tersebut diletakkan secara berkelompok dan digerakkan oleh
mekanisme pegas. Ini dioperasikan baik secara manual maupun dengan
sebuah motor DC dalam kompartemen motor di bawah tangki.

5. Fuse Cut Out (FCO) Branch Line

Fuse Cut Out merupakan sebuah alat pemutus rangkaian listrik


yang berbeban pada jaringan distribusi yang bekerja dengan cara
meleburkan bagian dari konponennya (fuse link) yang telah dirancang
khusus dan disesuaikan ukurannya. Pelengkapan fuse ini terdiri dari
sebuah rumah fuse (fuse support), pemegang fuse (fuse holder) dan
fuselink sebagai pisau pemisahnya. Fuse Cut Out ini biasanya dipasang
pada gardu distribusi dan tiap percabangan atau anak cabangnya jaringan
(sub branh).

Untuk tipe fuse link dibedakan menjadi 3 yaitu tipe K, T, dan H.


Perbedaan tipe fuse link ini bedasarkan pada kecepatan memutuskan
jaringan listrik yang berbeban apabila terjadi ganggaun. Tipe K untuk
menyatakan waktu kerja lebih “cepat” dan tipe T untuk menyatakan waktu
kerja lebih ‘lambat” sedangkan tipe H berdasarkan surja petir.

6. Disconnecting Switch

Disconecting Switch (DS) adalah sebuah alat pemutus yang

digunakan untuk menutup dan membuka pada komponen utama

pengaman/recloser, DS tidak dapat dioprasikan secara langsung, karena

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 37
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

alat ini mempunyai desain yang dirancang khusus dan mempunyai kelas

atau spesifikasi tertentu, jika dipaksakan untuk pengoperasian langsung,

maka kan menimbulkan busur api yang dapat berakibat fatal. Yang

dimaksud dengan pengoperasian langsung adalah penghubungan atau

pemutusan tenaga listrik dengan menggunkana DS pada saat DS tersebut

masih berbeban.

Pengoperasian DS tidak dapat secara bersamaan melainkan

dioperasikan satu per satu karena antara satu DS dengan DS lainya tidak

berhubungan, biasanya menggunkana stick (tongkat khusus) yang dapa

dipanjangkan atau dipendekan sesuasi dengan jarak diman DS itu berada,

DS sendiri terdiri dari bahan keramik sebagi penopang dan sebuah pisau

yang berbahan besi logam sebagi switchnya.

7. Ground Steel Wire

Kawat Tanah atau Earth wire (kawat petir / kawat tanah) adalah
media untuk melindungi kawat fasa dari sambaran petir. Kawat ini
dipasang di atas kawat fasa dengan sudut perlindungan yang sekecil
mungkin, karena dianggap petir menyambar dari atas kawat.Namun jika
petir menyambar dari samping maka dapat mengakibatkan kawat fasa
tersambar dan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan.

Bahan ground wire terbuat dari steel yang sudah digalvanis,


maupun sudah dilapisi dengan almunium. Jumlah Kawat Tanah paling
tidak ada satu buah diatas kawat fasa, namun umumnya di setiap tower
dipasang dua buah. Pemasangan yang hanya satu buah untuk dua
penghantar akan membuat sudut perlindungan menjadi besar sehingga
kawat fasa mudah tersambar petir. Jarak antara ground wire dengan kawat

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 38
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

fasa di tower adalahsebesar jarak antar kawat fasa, namun pada daerah
tengah gawangan dapat mencapai 120% dari jarak tersebut.

8. Potential Current Transformer ( PCT)


Potential Current Transformer adalah gabungan dari Potential
Transformer (PT) dan Current Transformer , fungsinya adalah sebagai
pembatas antar satu rayon dengan rayon yang lain. Pada tiang bawah
terdapat suatu panel yang berisikan kWh yang berfungsi untuk mengetahui
berapa energi listrik yang keluar maupun energi listrik yang masuk pada
PCT saat suatu rayon memanuver jaringan.

9. Over Current Relay ( OCR )

Rele ini bekerja dengan membaca input berupa besaran arus


kemudian membandingankan dengan nilai setting, apabila nilai arus yang
terbaca oleh rele melebihi nilai setting, maka rele akan mengirim perintah
trip (lepas) kepada Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB)
setelah tunda waktu yang diterapkan pada setting.

Rele arus lebih – OCR memproteksi instalasi listrik terhadap


gangguan antar fasa.Sedangkan untuk memproteki terhadap gangguan fasa
tanah digunakan rele Rele Arus Gangguan tanah atau Ground Fault Relay
(GFR). Prinsip kerja GFR sama dengan OCR, yang membedakan hanyalah
pda fungsi dan elemen sensor arus. OCR biasanya memiliki 2 atau 3
sensor arus (untuk 2 atau 3 fasa).

Waktu kerja rele OCR tergantung nilai setting dan karakteristik


waktunya. Elemen tunda waktu pada rele ini pada 2, yaitu elemen low set
dan elemen high set. elemen low set bekerja ketika terjadi gangguan
dengan arus hubungsingkat yang relatif kecil, sedangkan elemen high set
bekerja ketika terjadi gangguan dengan arus hubung singkat yang cukup
besar.

10. Differential Ground Relay ( DGR )

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 39
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Directional Ground Relay merupakan termasuk relay jenis Ground

Fault Relay (GFR) yang mempunyai arah. Maksudnya relay DGR hanya

bekerja pada arah tertentu. Pada saat pemasangan relay DGR sangat

penting ntuk memperhatikan polaritas arus maupun tegangannya.

Relai Proteksi DGR hanya dapat membaca gangguan jika beberapa

syarat dibawah ini terpenuhi :

1. Arus gangguan sudah melebihi setting

2. Tegangan (kV nol) memenuhi

3. Sudut / Polaritas gangguan sesuai

11. Load Break Switch Motorized (LBSM)

Load Break Switch Motorized (LBSM) merupakan LBS yang

dioperasikan secara remote oleh DCC (Distribusi Control Center) melalui

sistem SCADA. Selain itu juga dapat memiliki fungsi sebagai pengukuran

(metering) terhadap pemantauan tegangan line dan netral.

2.4 Peralatan Pendukung Pemeliharaan Distribusi

1. Alat Ukur
 Tang Ampere
Tang Ampere adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur
besar Arus yang mengalir pada konduktor. Tang Ampere juga
dapat digunakan untuk mengukur besar tegangan, cos phi, dan
harmonisa.
Pada pemeliharaan gardu distribusi tang ampere biasanya
digunakan untuk mengukur tegangan sebelum dan sesudah
dilakukan pemeliharaan gardu distribusi, serta untuk mengukur
beban yang diampu gardu distribusi.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 40
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Gambar 2.4.1 Tang Ampere


 Insulation Tester
Insulation tester adalah alat ukur yang dapat menghasilkan
tegangan dan digunakan untuk mengukur kemampuan tahanan
isolasi atau isolator agar tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Insulation testeryang digunakan untuk mengukur Trafo dengan di
setting 500 volt atau 1000 volt, untuk jaringan SUTM dengan
penghantar AAACS 150mm2maka insulation testerdi
setting10.000 volt, sedangkan penghantar MVTC / XLPE di
setting 10.000 volt atau dapat menggunakan DC test.Pada
pemeliharaan gardu distribusi, insulation tester biasanya
digunakan untuk mengukur kemampuan isolasi bushing trafo dan
body trafo.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 41
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Gambar 2.4.2 Insulation Tester

 Infrared (Thermovision)
Infrared adalah alat ukut yang dapat digunakan untuk mengukur
temperature pada jaringan tegangan menengah (TM) dan
tegangan rendah (TR). Titik-titik yang perlu diukur adalah :
 Jumperan
 TM 4
 TM 5
 TM 8
 TM 10
 Linetap (Alumunium / Tembaga)
 Joint (240mm2, 150mm2, 90mm2, 70mm2)
Pada proses pemeliharaan gardu distribusi peran infrared
digunakan untuk menentukan gardu mana yang akan dipelihara
karena memiliki temperature yang tinggi.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 42
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Gambar 2.4.3 Thermovision

2. Peralatan
1. Tool Kits
 Puller
Puller adalah peralatan yang digunakan untuk melepas,
memasukkan dan mengganti NH Fuse pada saat proses
pemeliharaan gardu distribusi.

Gambar 2.4.4 Puller

 Kunci Pas
Kunci Pas adalah peralatan yang digunakan untuk
mengencangkan dan melepaskan mur baut pada terminasi atau
kontak-kontak sambungan baik pada PHB-TR atau pada
bushing trafo.

Gambar 2.4.5 Kunci Pas

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 43
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

 Kunci Inggris atau Kunci Alat Bantu


Sama halnya dengan kunci pas, fungsi kunci inggris
digunakan untuk mengencangkan dan melepaskan mur baut
pada terminasi atau kontak-kontak sambungan baik pada
PHB-TR atau pada bushing trafo. Perbedaannya kunci inggris
dapat diatur besar kecilnya ukuran disesuaikan dengan besar
mur bautnya.

Gambar 2.4.6 Kunci Inggris atau Kunci Alat Bantu

 Tang Potong
Tang potong adalah peralatan yang digunakan untuk
memotong kabel dan mengupas isolasi kabel.

Gambar 2.4.7 Tang Potong

 Tang Kombinasi
Tang kombinasi digunakan untuk membentuk dan memotong
kabel yang akan digunakan pada saat pemeliharaan gardu
distribusi.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 44
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Gambar 2.4.8 Tang Kombinasi

 Cutter
Cutter digunakan untuk mengupas isolasi dari kabel yang
akan digunakan untuk pemeliharaan gardu distribusi.

Gambar 2.4.9 Cutter

 Testpen
Testpen adalah peralatan yang digunakan untuk memeriksa
penghantar apakah ada tegangan atau tidak. Tujuannya adalah
untuk mengamankan pekerjaan agar terhindar dari sengatan
listrik.

Gambar 2.4.10 Testpen

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 45
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

 Hydraulic Press
Hydraulic Pressadalah peralatanpress yang digunakan untuk
meng-pressjointyang digunakan untuk sambungan pada
penghantar jaringan tegangan menegah (TM) dan jaringan
tegangan rendah (TR). Untuk ukuran press biasanya ada
perbedaan dari sisi atas dan bawah, seperti contoh : apabila
sisi atas ukuran 150 mm2maka sisi bawah ukuran 70 mm2

Gambar 2.4.11 Hydraulic Press

 Mur dan Baut


Mur dan baut adalah peralatan yang digunakan untuk
menyambung dan mengeratkan kontak-kontak sambungan.
Contoh penggunaannya di Load Break Switch (LBS) manual
atau motorized, transformator, Fuse Cut Out (FCO).

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 46
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Gambar 2.4.12 Mur dan Baut

 Gergaji
Gergaji merupakan peralatan yang digunakan untuk
memotong penghantar kabel dengan ukuran besar yang tidak
dapat di potong dengan tang potong atau gunting.

Gambar 2.4.13 Gergaji

 Palu
Palu digunakan untuk memukul busbar yang bengkok di
panel PHB-TR.

Gambar 2.4.14 Palu

 Sikat

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 47
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Sikat pada pemeliharaan gardu digunakan untuk


membersihkan kontak-kontak dalam PHB-TR agar terbebas
dari debu yang dapat menyebabkan losses.

Gambar 2.4.15 Sikat

 Kikir
Kikir digunakan untuk mengikis busbar atau terminal-terminal
yang ukuran lubangnya kurang besar sehingga mur baut tidak
bisa masuk.

Gambar 2.4.16 Kikir

 Kunci Gardu
Kunci gardu digunakan untuk membuka dan mengunci pintu
PHB-TR gardu distribusi.

Gambar 2.4.17 Kunci Gardu

 Gunting
Gunting digunakan untuk memotong kabel penghantar dengan
luas penampang 240mm2, 150mm2, 90mm2, 70mm2. Sama
seperti tang potong.Pada ujung pegangan ada isolasi dengan

Program Studi Teknik


NH Listrik
Jurusan
Politeknik Negeri Malang 48
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

tujuan melindungi pemotong apabila ada tegangan sisa pada


saat memotong. Semisal : memotong kabel jaringan SUTM 20
kV.

Isolasi

Gambar 2.4.18 Gunting

 Kertas Gosok (Amplas)


Kertas gosok biasanya digunakan untuk menghilangkan karat-
karat pada konduktor dan karat pada sisi bushing trafo, karena
karat dapat mengurangi kemampuan konduktor dalam
menghantarkan listrik.

Gambar 2.4.19 Kertas Gosok (Amplas)

 Kunci L
Kunci L digunakan untuk membuka baut kunci L.

Gambar 2.4.20 1 Set Kunci L

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 49
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

 Rambu Peringatan dan Pembatas Jalan


Rambu peringatan digunakan sebagai papan pemberitahuan
bahwa ada pekerjaan dari PLN, sedangkan pembatas jalan
digunakan untuk memberi batas atau area pengerjaan.

Gambar 2.4.21 Rambu Lalulintas Pekerjaan

2. Stick 20 kV
Pada proses pemeliharan gardu distribusi, stick 20 kV berguna
untuk membuka dan memasukkan deksel pada Fuse Cut Out.

Melepas deksel CO

Memasukkan deksel CO

Gambar 2.4.22 Stick 20kV

3. Kain / Lap
Kain atau lap biasanya digunakan untuk membersihan komponen-
komponen gardu distribusi dan kubikel dari debu.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 50
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Gambar 2.4.23 Kain atau Lap

4. Tangga
Tangga berfungsi sebagai aksesnaik turun personel pemeliharaan
gardu distribusi untuk dalam memeriksa komponen gardu yang
berada di ketinggian dan gangguan jaringan tegangan rendah dan
gangguan rumah tangga.

Gambar 2.4.24 Tangga

5. Vaseline / Stemped

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 51
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Vaseline / Stemped berfungsi untuk pelumas kontak-kontak baik


di NH Fuse, Kontak veer di PHB-TR.

Gambar 2.4.25 Vaselin

3. Material Perlengkapan Gardu


 Kontak Veer
Kontak veer adalah komponen PHB-TR yang berfungsi
sebagai dudukan atau tempat NH Fuse dan pengaman jurusan.

Gambar 2.4.26 Kontak Veer

 NH Fuse

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 52
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

NH Fuse adalah pengaman trafo terhadap arus lebih yang


disebabkan karena hubung singkat di Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) maupun karena beban lebih.

Gambar 2.4.27 NH Fuse 160A

 Helfboom
Helfboomberfungsi untuk memisahkan sisi sekunder trafo
distribusi dengan Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah
(PHB-TR) yang mengarah ke beban pelanggan.

Gambar 2.4.28 Helfboom

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 53
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

 Kabel
Kabel berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang mengalir
ke gardu distribusi.

Gambar 2.4.29 Kabel atau Konduktor

 Fuselink
Fuselink adalah bagian dari Fuse Cut Out yang melebur
akibat adanya arus lebih yang mengalir di gardu distribusi.
Fuselink dapat diartikan sebagai pengaman arus lebih.

Gambar 2.4.30 Fuselink

 Sepatu Kabel / Cooper Coop

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 54
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Sepatu kabel berfungsi sebagai sambungan dari kabel atau


penghantar menuju terminal-terminal, baik pada bushingtrafo
atau pada PHB-TR.

Gambar 2.4.31 Sepatu Kabel / Cooper Coop


 Line Tap
Line Tapberfungsi sebagai penyambung antara 2 penghantar.
Gambar 2.4.32 Line Tap

4. Perlengkapan K2 dan K3
 Helm Safety

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 55
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Helm Safety adalah peralatn K2 dan K3 yang digunakan untuk


melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda
tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Helm ini
juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan
bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim. Untuk beberapa
pekerjaan dengan risiko yang relatif lebih rendah bisa
menggunakan topi ataupun penutup kepala sebagai pelindung.

Gambar 2.4.33 Helm Safety

 Kacamata Safety
Kacamata Safetyadalah peralatan K2 dan K3 yang digunakan
untuk melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di
udara ataupun di air, percikan benda kecil, benda panas, ataupun
uap panas. Selain itu kacamata pengaman juga berfungsi untuk
menghalangi pancaran cahaya yang langsung ke mata, benturan
serta pukulan benda keras dan tajam. Jenis kacamata pengaman
ini bisa berupa spectacles atau googgles.

Gambar 2.4.34 Kacamata Safety

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 56
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

 Glove / Kaos Tangan


Glove atau kaos tangan adalah peralatan K2 dan K3 yang
digunakan untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas,
suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan,
tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus
dan bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari material yang beraneka
macam, tergantung dari kebutuhan.

KAOS TANGAN TR

KAOS TANGAN 20kV

Gambar 2.4.35 Kaos Tangan


 Safety Belt
Safety Beltadalah peralatan K2 dan K3 yang digunakan untuk
membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari
posisi yang diinginkan. Beberapa pekerjaan mengharuskan
pekerja untuk berada pada posisi yang cukup berbahaya seperti
pada posisi miring, tergantung atau memasuki rongga sempit.

Gambar 2.4.36 Safety Belt

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 57
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

 Full Body Harnness


Sama seperti safety belt,full body harnnessadalah peralatan K2
dan K3 yang digunakan sebagai pengaman tubuh pada saat
bekerja di ketinggian.

Gambar 2.4.37 Full Body Harnness

 Sepatu Safety
Sepatu Safetyadalah peralatan K2 dan K3 yang digunakan untuk
melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk
benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan
kimia berbahaya ataupun permukaan licin. Bedanya dengan safety
shoes umumnya adalah perlindungan yang lebih maksimal karena
modelnya yang tinggi dan melindungi hingga ke betis dan tulang
kering.

Gambar 2.4.38 Sepatu Safety

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 58
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

 Baju Kerja
Baju kerja adalah peralatan K2 dan K3 yang digunakan untuk
melindungi tubuh dari sinar matahari dan kotoran padadaerah
yang kotor. Sehingga baju yang dipakai dapat terlindungi dari oli
yang berceceran. Selain dipakai untuk perlindungan diri,
wearpack juga dipakai untuk menunjukkkan identitas perusahaan
tempat seorang bekerja.

Gambar 2.4.39 Baju Kerja

2.5 Asset Jaringan Tegangan Rendah PT.PLN (Persero) Rayon Tulungagung

Aset jaringan tegangan rendah yang dimiliki PT. PLN (Persero)

Rayon Tulungagung terdiri dari penghantar SUTR (Saluran Udara Tegangan

Rendah) sepanjang 987.319 ms, dan jumlah tiang TR sebanyak 16.001

tiang.

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 59
Praktek Kerja Lapangan
PT. PLN (Persero) Area Kediri
Rayon Tulungagung

Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Malang 60

Anda mungkin juga menyukai