Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik adalah suatu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan. Listrik
di Indonesia dikelola dan disalurkan oleh perusahaan listrik negara yaitu PT. PLN
(Persero). Sebagai satu-satunya Perusahaan Listrik milik Negara mempunyai tugas
untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. Sistem jaringan tenaga
listrik adalah penyaluran energi listrik dari pembangkit tenaga listrik atau power
station hingga sampai kepada konsumen pada tingkat tegangan yang diperlukan.
Sistem tenaga listrik ini terdiri dari unit pembangkit, unit transmisi dan unit
distribusi.
Unit pembangkitan listrik di Indonesia bertujuan untuk menghasilkan energi
listrik yang sesuai standart, sehingga dapat disalurkan dengan baik hingga sampai
ke konsumen. Pembangkitan di Indonesia dikelola oleh anak perusahaan PT. PLN
(Persero). Anak perusahaan PT. PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang
pembangkitan listrik di antaranya adalah PT. PJB dan PT. Indonesia Power. Energi
listrik yang dibangkitkan kemudian disalurkan melalui unit transmisi dan
distribusikan hingga ke pelanggan.
Sebagai salah satu perusahaan pembangkit listrik, PT. PJB merupakan anak
perusahaan PT. PLN (Persero) yang menyuplai kebutuhan listrik di bagian Jawa-
Bali yaitu Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan
Bali. Saat ini PT. PJB mengelola 6 Pembangkit Tenaga Listrik di Pualu Jawa,
dengan kapasitas total 6.511 Megawatt. PT. PJB juga mengelola sejumlah unit
bisnis, termasuk unit pengelolaan, teknologi informasi dan pengembangan.
Adanya anak perusahaan PT. PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang
pembangkitan, maka listrik di indonesia dapat dikelola secara menyeluruh.
Sehingga energi listrik yang dihasilkan sesuai dengan standart dan kebutuhan
energi listrik di bagian Jawa dan Bali dapat terpenuhi dengan baik. Dalam jaman
sekarang ini, tidak ada pekerjaan yang selama proses kerjanya terlepas dari tenaga
listrik. Oleh karena itu listrik menjadi suatu hal yang viral guan kelangsungan hidup
masyarakat Indonesia maupun di dunia. Tanpa bekerja mereka tidak mendapatkan
uang dan tanpa adanya uang mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan hidaup mereka
seperti yang telah disampaikan sebelumnya.
Atas dasar tersebut, maka sangat perlu untuk mengetahui lebih dalam
mengenai proses tersedianya tenaga listrik pada obyek yang telah ditentukan
sebelumnya, yaitu PLTGU pada UP. Gresik dibawah PT. PJB

1.2 Tujuan
Tujuan dari adanya pembahasan ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam
tentang PT. PLN (Persero), PT. PJB, UP. Paiton.

1.3 Batasan Masalah


Agar penyusunan laporan ini tidak terlalu luas maka perlu batasan-batasan
masalah menginggat penekanan penyusunan secara umum. Adapun batasan-batasan
masalah tersebut yaitu menitik beratkan pada masalah-masalah yang bersifat praktis.
Dalam kesempatan ini penulis membahas mengenai peralatan dalam pembngkitan
dan proses pembangkitan energi listrik pada PLTU PT. PJB UP Paiton.
BAB II
PROFIL PT. PLN (Persero)
2.1 Arti dari PLN
PLN memiliki kepanjangan Perusahaan Listrik Negara dari kata tersebut
dapat dijelaskan jika PLN merupakan satu-satunya badan usaha yang diberi
wewenang oleh pemerintah untuk mengelola kelistrikan yang ada di Indonesia.
Dari kalimat tersebut dapat dikatakan jika PLN merupakan milik Negara milik
warga Indonesia sehingga selaras dengan tujuan atau motto dari PLN yang
memiliki inti untuk melistriki seluruh wilayah yang ada di Indonesia demi
kehidupan masyarakat yang lebih baik.

2.2 Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang,
Unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
Penjelasan :
 Diakui mengandung pengertian bahwa ada harapan agar dunia
Internasional bisa mengakui kualitas dan kinerja PT PLN (PERSERO)
serta pantas untuk bersaing dengan perusaan-perusahaan kelas dunia
lainnya terutama dalam bidang kelistrikan.
 Perusahaan Kelas Dunia mengandung pengertian bahwa PT PLN
(PERSERO) bercita-cita untuk bisa menjadi perusahaan kelas dunia
bersaing dengan perusahaan kelas dunia lainnya. Sejalan dengan
kemajuan teknologi di dunia.
 Bertumbuh Kembang mengandung pengertian bahwa konsistensi
dalam pengembangan standar kinerja, dapat meminimalisir adanya
kesalahan. Harus mempunyai sifat “haus akan kesempurnaan kerja dan
perilaku”.
 Unggul mengandung pengertian bahwa keharusan untuk menjadi yang
terbaik dalam bidang kelistrikan, baik dalam hal pelayanan, proses,
sistem serta produk.
 Terpercaya mengandung pengertian bahwa adanya amanat yang
diembankan pemerintah dan masyarakat yang harus dikerjakan untuk
bisa memenuhi kepuasan serta menumbuhkan rasa kepercayaan
pemerintah dan masyarakat terhadap PT PLN (PERSERO)
 Bertumpu pada potensi insani mengandung pengertian bahwa
keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada potensi-potensi
para pekerjanya, maka dari itu para pekerja harus memperhatikan etika-
etika serta tugas-tugas apa yang harus dilakukan dan dikerjakan dengan
sebaik mungkin.

2.3 Misi
 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
Penjelasan :
Semua yang dilakukan dan dikerjakan oleh anggota PT PLN (PERSERO) mulai
dari Direktur Utama sampai pada pekerja lapangan harus dilandaskan pada 1
tujuan yaitu kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham,
supaya tumbuh rasa kepercayaan pelanggan kepada PT PLN (PERSERO).
 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
Penjelasan :
Listrik adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi manusia, maka dari itu PT
PLN (PERSERO) harus berupaya supaya melalui tenaga listrik dapat mendorong
kualitas hidup masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.
 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Penjelasan :
Sama seperti misi kedua, dengan adanya tenaga listrik masyarakat Indonesia bisa
beraktivitas untuk memenuhi kebutuhannya terutama dibidang ekonomi.
 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Penjelasan :
Segala kegiatan yang dilakukan PT PLN (PERSERO) harus ramah lingkungan.
Sehingga perlu adanya perawatan agar aktivitas kelistrikan tidak merusak
lingkungan.
2.4 Moto
Electricity for a better life - Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Penjelasan :
Melalui bidang kelistrikan PT PLN (PERSERO) berusaha membantu
masyarakat untuk bisa meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik

2.5 Logo PLN


Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan
adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi
Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976,
mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara

Makna Logo PT PLN (PERSERO)


2.5.1 Bidang Persegi Panjang Vertikal

 Persegi panjang sebagai dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, yang


berarti merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.
 Warna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan
PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.
Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap
insan yang berkarya di perusahaan ini.
2.5.2 Petir atau kilat

 Petir atau kilat melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya


sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh PT PLN (Persero). Selain itu
petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam
memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.
 Warna merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik
pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan
perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

2.5.3 Tiga Gelombang

 Tiga gelombang berarti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga
bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran
dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN
(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi
 Warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti
halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu
biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam
memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.6 Nilai – Nilai PT. PLN (Persero)


Nilai – nilai perusahaan PT. PLN (Persero) yang dapat digunakan sebagai
prinsip dalam menjalankan roda organisasi antara lain :
 Jujur

“PLN Bersih” adalah salah satu contoh nyata penerapan nilai kejujuran di PT
PLN (PERSERO)
 Integrasi
PT PLN (PERSERO) melakukan banyak kerjasama dengan perushaan asing
guna meningkatkan kinerja Pembangkit dan Transmisi serta Energi Baru
Terbarukan (EBT)
 Peduli
PT PLN (PERSERO) memberikan penyediaan air bersih untuk mengatasi
kekeringan di Jawa Tengah
 Pembelajaran
Dengan diadakannya PLN Corporate University adalah bentuk nyata penerapan
nilai pembelajaran di PT PLN (PERSERO)
 Teladan
Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) yang sangat tinggi di PT PLN (PERSERO) bisa menjadi
teladan bagi banyak perusahaan lain yang bekerja dengan resiko kecelakaan
yang tinggi.

2.7 Tujuan Perseroan


Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi
kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk
keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang
ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas
Seperti dijelaskan pada Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3
tentang sumber daya alam, berbunyi ”Bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” PT PLN (PERSERO) mendapat
amanat dari pemerintah untuk memaksimalkan sumber daya alam yang ada di
Indonesia dalam proses produksi listrik demi kemakmuran msyarakat Indonesia

2.8 Alamat PT PLN (Persero) :


Jl. Trunojoyo Blok M-I No. 135
Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia
Tel. 021 7251234, 7261122
Fax. 021 7221330
BAB III
UNIT BISNIS DAN GRUP USAHA PT.PLN (Persero)

3.1 PLN Wilayah & Distribusi


PLN Wilayah melakukan pengelolaan kegiatan pendistribusian, penjualan
tenaga listrik serta pengusahaan pembangkitan (skala kecil) di wilayahnya, dalam
jumlah dan mutu yang memadai secara efisien sesuai dengan tata kelola yang baik
untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional; melakukan usaha sesuai
dengan kaidah ekonomi yang sehat; memperhatikan kepentingan stake holder serta
meningkatkan kepuasan pelanggan.
a. Wilayah Aceh
b. Wilayah Sumatera Utara
c. Wilayah Sumatera Barat
d. Wilayah Riau dan Kepulauan Riau
e. Wilayah Bangka Belitung
f. Wilayah Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu
g. Wilayah Kalimantan Barat
h. Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah
i. Wilayah Kalimantan Timur
j. Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo
k. Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat
l. Wilayah Maluku dan Maluku Utara
m. Wilayah Nusa Tenggara Barat
n. Wilayah Nusa Tenggara Timur
o. Wilayah Papua dan Papua Barat

PLN Distribusi adalah pengusahaan pendistribusian dan penjualan tenaga listrik


dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk memberikan kontribusi dalam
pembangunan nasional; melakukan usaha sesuai dengan kaidah ekonomi yang sehat;
memperhatikan kepentingan stake holder; serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
a. Distribusi DKI Jaya & Tangerang
b. Distribusi Jawa Barat dan Banten
c. Distribusi Jawa Timur
d. Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
e. Distribusi Bali
f. Distribusi Lampung

3.2 PLN Jasa


a. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
b. Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan
c. Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan
d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
e. Jasa Sertifikasi
f. Jasa Manajemen Konstruksi

3.3 PLN Pembangkitan


Mengusahakan pembangkitan dan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan
mutu yang memadai serta melakukan usaha sesuai dengab kaidah ekonomi yang
sehat; memperhatikan kepentingan stake holder; serta meningkatkan kepuasan
pelanggan.
a. Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
b. Pembangktian Sumatera Bagian Utara
c. Pembangkitan Lontar
d. Pembangkitan Tanjung Jati B
e. Unit Pembangkitan Jawa Bali

3.4 PLN Penyaluran & Pusat Pengatur Beban


Mengelola operasi sistem tenaga listrik secara andal, mengelola penyaluran
tenaga listrik tegangan tinggi secara efisien, andal dan akrab lingkungan, mengelola
transaksi tenaga listrik secara kompetitif, transparan, dan adil mengelola
pembangunan kelengkapan instalasi sistem transmisi tenaga listrik Jawa Bali.
a. Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P3B Jawa Bali)
b. Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3B Sumatera)
3.5 PLN Unit Induk Proyek (UIP)
Melakukan pengendalian konstruksi dan pengelolaan kegiatan proyek serta
melaksanakan administrasi konstruksi yang bertindak sebagai wakil pemiliki (owner)
sehingga menghasilkan pembangkit dan jaringan dengan mutu yang memadai
melalui proses pelaksanaan yang efisien untuk mencapai sasaran kinerja sesuai
ketetapan direksi.
a. UIP Pembangkitan Sumatera I (UIP I)
b. UIP Pembangkitan Sumatera II (UIP I)
c. UIP Jaringan Sumatera I (UIP II)
d. UIP Jaringan Sumatera III (UIP III)
e. UIP Transmisi Interkoneksi Sumatera Jawa (UIP IV)
f. UIP Jaringan Jawa Bali I (UIP V)
g. UIP Pembangkitan Hidro Jawa Bali (UIP VI)
h. UIP Jaringan Jawa Bali II (UIP VII)
i. UIP Pembangkitan Thermal Jawa Bali (UIP VIII)
j. UIP Pembangkitan Kalimantan (UIP IX)
k. UIP Jaringan Kalimantan (UIP X)
l. UIP Pembangkitan & Jaringan Nusa Tenggara (UIP XI)
m. UIP Pembangkitan Sulawesi Maluku Papua (UIP XII)
n. UIP Jaringan Sulawesi Maluku Papua (UIP XIII)
o. UIP Pembangkitan & Jaringan Sulawesi Maluku Papua (UIP XIV)

3.6 Grup Usaha PT. PLN (Persero)


PLN saat ini memiliki 12 anak usaha dengan kepemilikan mayoritas dan
satu anak usaha dengan kepemilikan minoritas. Bidang usaha anak perusahaan
bervariasi,namun pada intinya bergerak di sektor yang memberikan efek sinergi
bagi Perseroan. Bidang usaha anak-anak perusahaan PLN adalah pembangkit
listrik, bidang keuangan, rancang bangun, pemasokan batu bara dankonstruksi.
Grup usaha PLN saat ini terdiri atas :
BAB IV
PROFIL PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI

4.1 Profil Unit Pembangkit Jawa Bali


Organisasi PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali dibentuk melalui
Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 1067.K/DIR/2011 tanggal 26 Juli
2011. PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali diberikan tugas untuk
mengelola aset sejumlah 14 (empat belas) pembangkit listrik yang didirikian di Pulau
Jawa. Pada saat pembentukannya, organisasi PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan
Jawa Bali terdiri dari kantor induk yang berlokasi di Yogyakarta dan 5 (lima) kantor
sektor di 5 (lima) pembangkit listrik, sedangkan 9 (sembilan) pembangkit listrik yang
lain belum dibentuk sektor pengelolanya.
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi tersebut di atas, misi PT PLN
(Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali adalah sebagai asset manager (pengelola
aset) yang bertanggung jawab terhadap pengendalian operasi dan pemeliharaan
pembangkit secara optimal, efektif dan efisien. Sedangkan untuk pengoperasian dan
pemeliharaan pembangkit (asset operator), PT PLN (Persero) Kantor Pusat
menunjuk anak perusahaan PT PLN (Persero) yaitu PT Indonesia Power (IP) dan PT
Pembangkitan Jawa Bali (PJB).

4.2 Profil PT. Pembangkit Jawa Bali


PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) adalah salah satu dari unit anak
perusahaan PT PLN (PERSERO) yang bergerak dalam bidang produksi tenaga
listrik. PJB senantiasa mengabdikan diri untuk bangsa dan negara Indonesia, serta
mendorong perkembangan perekonomian nasional dengan menyediakan energi
listrik yang bermutu tinggi, andal dan ramah lingkungan.
PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sejak berdiri tahun 1995 dengan visi
menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik Indonesia yang terkemuka dengan
standar kelas dunia, PJB tiada henti berbenah dan melakukan inovasi dengan tetap
berpegang pada kaidah tata pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate
governance/ GCG). Berjat dukungan sharholdres dan stakeholders, PJB tumbuh dan
berkembang dengan berbagai bidang usaha, tanpa meninggalkan tanggung jawab
social perusahaan demi terwujudnya kemandirian masyarakat dan kelestarian
lingkungan hidup.
Awalnya PJB hanya menjalankan bisnis membangkitkan energi listrik dari
enam Unit Pembangkitan (UP) yang dimiliki: UP Gresik (2,219 MW), UP Paiton
(800 MW), UP Muara Karang (908 MW), UP Muara Tawar (920 MW), UP Cirata
(1,008 MW) dan UP Brantas (281 MW). Kini PJB terus melakukan pengembangan
usaha secara berkelanjutan dengan menggeluti bisnis yang berkaitan dengan
pembangkit tenaga listrik. Kegiatan pengembangan usaha tersebut meliputi:
penambahan pembangkit baru, perluasan pasar jasa O&M dan jasa implementasi
manajemen asset pembangkit, pembangunan pembangkit baru serta penyedia
material cadangan pembangkit FTP-1 se Indonesia.

4.3 Sejarah Perusahaan


PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sejak berdiri tahun 1995 senantiasa
mengabdikan diri untuk bangsa dan negara Indonesia, serta mendorong
perkembangan perekonomian nasional dengan menyediakan energi listrik yang
bermutu tinggi, andal dan ramah lingkungan. Dengan visi menjadi perusahaan
pembangkit tenaga listrik Indonesia yang terkemuka dengan standar kelas dunia, PJB
tiada henti berbenah dan melakukan inovasi dengan tetap berpegang pada kaidah tata
pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau GCG). Berkat
dukungan share holders dan stake holders, PJB tumbuh dan berkembang dengan
berbagai bidang usaha, tanpa meninggalkan tanggung jawab sosial perusahaan demi
terwujudnya kemandirian masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup.
Sejarah PJB bermula sejak tahun 1945, dimana didirikan Perusahaan Listrik
dan Gas. Tahun 1965, perusahaan tersebut dibagi menjadi 2: Perusahaan Listrik
Negara dan Perusahaan Gas Negara. Tahun 1972, status PLN menjadi Perusahaan
umum (Perum). Tahun 1982, PLN dipecah lagi menjadi dua: Unit Divisi dan Unit
Pembangkitan Tenaga Listrik dan Transmisi. Tahun 1994, status PLN menjadi
Persero. Setahun kemudian, dilakukan restrukturisasi atas PT PLN (Persero) dengan
pendirian subsider pembangkitan. Restrukturisasi ini dilakukan untuk memisahkan
misi perusahaan atas sosial dan komersial.
Pada tanggal 3 Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk 2 (dua) anak
perusahaan untuk mengelola pembangkit listrik yang memasok energi listrik di Pulau
Jawa dan Bali. Kedua anak perusahaan PLN tersebut adalah PT PLN Pembangitan
Jawa Bali I (PT PLN PJB I) yang berkantor pusat di Jakarta dan PT PLN
Pembangkitan Jawa Bali II (PT PLN PJB II) yang berkantor pusat di Surabaya. Pada
tahun 2000, PT PLN PJB II diubah nama menjadi PT Pembangkitan Jawa-Bali atau
singkatnya PT PJB. Sedangkan PT PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I)
berubah nama menjadi PT Indonesia Power.

4.4 Visi dan Misi PT. PJB


VISI
Menjadi perusahaan terpercaya dalam bisnis pembangkitan integrasi dengan standar
kelas dunia
Pembahasan :
a. Perusahaan terpercaya mengandung pengertian bahwa ada harapan pada saat ini
sampai masa kedepan bahwa PJB bisa menjadi perusahaan yang mendapat
kepercayaan dari masyarakat Indonesia
b. Pembangkit tenaga listrik mengandung pengertian bahwa PJB merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi tenaga listrik di Indonesia
c. Integrasi mengandung pengertian bahwa PJB melakukan kerjasama dengan PT PLN
untuk memberikan kepuasan terhadap masyarakat Indonesia dalam bidang
kelistrikan.
d. Standar kelas dunia mengandung pengertian bahwa PJB bercita-cita untuk bisa
menjadi perusahaan kelasdunia bersaing dengan perusahaan kelas dunia
lainnya.Sejalan dengan kemajuan teknologi di dunia.

MISI
1. Memberi solusi dan nilai tambah dalam bisnis pembangkitan terintegrasi untuk
menjaga kedaulatan listrik nasional
Penjelasan :
PJB semakin hari semakin berkembang dalam hal produksi listrik demi menjaga
kualitas listrik di Indonesia
2. Menjalankan bisnis pembangkitan secara berkualitas, berdaya saing dan ramah
lingkungan
Penjelasan :
Dalam bidang produksi listrik PJB siap menjaga kualitas kerja perusahaan dan
mampu bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama.
Serta proses produksi yang tidak merusak lingkungan.
3. Mengembangkan kompetensi dan produktivitas Human Capital untuk pertumbuhan
yang berkesinambungan
Penjelasan :
PJB akan mengelola pembangkit dengan modal Sumber Daya Manusia yang handal
dan dapat dipercaya sesuai bidang tugasnya agar tercipta kemajuan yang dapat
dirasakan semua pihak yang terlibat.

4.5 Logo PT.PJB

a) Filosofi Bentuk
Bentuk keseleluruhan logo seperti bentuk persegi panjang memberi
kesanNdinamis dan cepat, melambangkan perusahaan yang aktif, dinamis dan cepat
dalam menjawab tantangan dunia usaha. Bentuk huruf Times New Roman yang
tegas dan sederhana mudah dibaca sehingga mudah pula dikenali dan diingat, secara
keseluruhan bentuk logo yang empati persegi panjang memberi kesan kokoh.
Petir yang ada didalam huruf PJB melambangkan kegiatan perusahaan dalam
hal kelistrikan, selain itu bentuk petir dapat juga diasosiasikan dengan grafik yang
menanjak, melambangkan keadaan perusahaan yang selalu menanjak juga logo PT
PLN (Persero) disebelah kiri sejajar PJB melambangkan sebagai anak perusahaan
yang mampu untuk mandiri.

b) Filosofi Warna
Logo terdiri dari 2 warna: biru dan merah. Gabungan kedua warna tersebut
memberi kesan cerah dan bersih, mengartikan bersahabat dan berwawasan
lingkungan. Warna biru sendiri melambangkan dalam, sedang warna merah
melambangkan keberanian, semangat dan energi.

4.6 PJB Way


PJB Way merupakan tekad, sikap, dan perilaku yang melekat di seluruh insan
PJB dalam melaksanakan misi untuk mencapai visi perusahaan. PJB Way dikenal
dengan sebutan PJB Way satu, lima sebelas, yang merupakan perwujudan dari satu
tekad, lima sikap dan sebelas perilaku.
a. 1 Tekad :
Menjadi Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang
b. 5 Sikap :
 Integritas : Kepribadian karyawan yang etis dan selalu memperjuangkan
kebenaran melalui kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan dedikasi yang
tinggi dengan membela perusahaan dan memberikan teladan.
 Keunggulan : Sikap profesional setiap karyawan yang memiliki komitmen
tinggi untuk mencapai hasil terbaik yang melampaui sasaran yang ditetapkan,
melalui inovasi serta perbaikan berkelanjutan.
 Kerjasama : Usaha karyawan untuk menyatukan kemampuan dan menggali
potensi setiap orang melalui sinergi dan kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama dengan berperilaku empati, proaktif, percaya dan terbuka.
 Pelayanan : Sikap dan perilaku tenaga kerja yang ramah menebar salam, santun
ikhlas : dan proaktif dalam melayani demi kepuasan pelanggan.
 Sadar Lingkungan : Peran aktif karyawan untuk melestarikan lingkungan alam,
lingkungan kerja dan lingkungan usaha, menjaga hubungan baik dengan mitra
kerja, masyarakat, menciptakan suasana kerja yang sehat dan menyenangkan
serta mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja.
c. 11 Perilaku :
 Kepemimpian yang Visioner (Visionary Leadership)
 Keunggulan menurut Pelanggan (Customer–Driven Excellence)
 Pembelajaran Perorangan dan Perusahaan (Personal and Organizational
Learning)
 Menghargai Tenaga Kerja dan Mitra (Valuing Workforce Members and
Partners)
 Kegesitan (Agility)
 Fokus kepada Masa Depan (Focus on the Future)
 Mengelola Inovasi (Managing for Innovation)
 Manajemen berdasarkan Fakta (Management by Fact)
 Pertanggungjawaban Kemasyarakatan (Societal Responsibility)
 Fokus kepada Hasil dan Penciptaan Nilai (Focus on Results and Creating Value)
 Perspektif Kesisteman (Systems Perspective)

4.7 BEST PRACTICE MANAGEMENT


PJB mengimplementasikan berbagai sistem manajemen best practice, yang
antara lain: Manajemen Asset Pas 55, Manajemen SDM berbasis Kompetensi,
Manajemen Risiko, Manajemen Mutu ISO 9000, Manajemen Lingkungan ISO
14000 dan K3 OHSAS 18000, Manajemen GCG, Manajemen Teknologi Informasi,
Knowledge Management, Manajemen Baldrige, Manajemen House Keeping 5S,
Manajemen Pengamanan, dan Sistem Manajemen Terpadu (PJB Integrated
Management System).

4.8 ALAMAT PERUSAHAAN


Jl. Ketintang Baru No. 11, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia (60231)
Telp. (+62-31) 8283180
Fax. (+62-31) 8283183
E-Mail. info@ptpjb.com
4.9 Peta Lokasi Pembangkit PT. PJB
4.10 Struktur Organisasi PT. PJB
Struktur organisasi PJB ditetapkan dalam SK No 013.K/020/DIR /2017 tentang penetapan organisasi dan bagan susunan jabatan PT
Pembangkitan Jawa Bali
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
BAB V
UNIT PEMBANGKITAN PT. PJB

5.1 UNIT PEMBANGKITAN PJB


PJB memiliki enam unit pembangkitan yang tersebar di Jawa Timur, Jawa
Barat dan DKI Jakarta, yaitu Gresik, Paiton, Muara Karang, Muara Tawar, Cirata
dan Brantas. Total kapasitas terpasang mencapai 6.977 MW, yang terdiri dari
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dan Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA).
 Unit Pembangkitan Gresik
 Unit Pembangkitan Paiton
 Unit Pembangkitan Muara Karang
 Unit Pembangkitan Muara Tawar
 Unit Pembangkitan Cirata
 Unit Pembangkitan Brantas

Daya Terpasang pada tiap unit pembangkit (2008 – 2012)


Unit 2008 2009 2010 2011 2012
Pembangkit MW % MW % MW % MW % MW %
UP. Brantas 281 4,34 281 4,34 281 4,34 281 4,58 281 4,03
UP. Cirata 1.008 15,56 1.008 15,56 1.008 15,56 1.008 16,42 1.008 14,45
UP. Gresik 2.259 34,88 2.259 34,88 2.259 34,88 2.219 36,16 2.219 31,80
UP. Paiton 800 12,35 800 12,35 800 12,35 800 13,04 800 11,47
UP. M. Karang 1.209 18,67 1.209 18,67 1.209 18,67 909 14,81 909 13,03
UP. M.Tawar 920 14,20 920 14,20 920 14,20 920 14,99 1.760 25,23
TOTALPJB 6.477 100 6.477 100 6.477 100 6.137 100 6.977 100
Produksi Energi Listrik untuk tiap Unit Pembangkit
Unit 2008 2009 2010 2011 2012
Pembangkit GWh % GWh % GWh % GWh % GWh %
UP. Brantas 1.160 3,83 1.066 3,46 1.573 5,27 1.206 4,11 1.064 3,98
UP. Cirata 1.217 4,02 1.290 4,18 2.399 8,04 1.061 3,61 1.166 4,36
UP. Gresik 12.367 40,84 11.654 37,78 12.165 40,77 12.495 42,57 10.899 40,79
UP. Paiton 5.740 18,96 5.810 18,83 5.748 19,26 6.186 21,07 4.107 15,37
UP. M. Karang 5.991 19,78 5.423 17,58 3.038 10,18 3.380 11,52 3.829 14,33
UP. M.Tawar 3.807 12,57 5.608 18,18 4.917 16,48 5.025 17,12 5.653 21,16
TOTALPJB 30.282 100 30.852 100 29.841 100 29.353 100 26.718 100

Penjualan Energi Listrik untuk tiap Unit Pembangkit


Unit 2008 2009 2010 2011 2012
Pembangkit GWh % GWh % GWh % GWh % GWh %
UP. Brantas 1.137 3,92 1.032 3,49 1.541 5,38 1.163 4,13 1.042 4,06
UP. Cirata
UP. Gresik 1.182 4,08 1.242 4,20 2.323 8,11 1.033 3,67 1.132 4,41
UP. Paiton
UP. M. Karang 11.983 41,33 11.290 38,21 11.787 41,17 12.122 43,03 10.537 41,08

UP. M.Tawar 5.307 18,30 5.375 18,19 5.304 18,53 5.725 20,32 3.786 14,76

TOTALPJB 28.996 100 29.550 100 28.630 100 28.170 100 25.654 100
5.687 19,61 5.122 17,33 2.876 10,05 3.220 11,43 3.628 14,14

3.700 12,76 5.489 18,58 4.799 16,76 4.907 17,42 5.527 21,55
Data Operasi PJB (2008 – 2012)
Pemakaian Bahan Bakar
5.2 UNIT PEMBANGKITAN PAITON

UP Paiton dioperasikan menggunakan bahan bakar batu bara, setiap tahun


membangkitkan energi listrik rata-rata 5.606,18 GWh yang disalurkan melalui
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa,
Madura dan Bali. Alamat : Jl. Raya Surabaya - Situbondo km 142 Paiton,
Probolinggo 67291, Telepon : 62-335-771805-9, Fax : 62-335-771810

Unit Pembangkit Daya Terpasang


PLTU Unit 1 400 MW
PLTU Unit 2 400 MW

5.3 UNIT PEMBANGKITAN MUARA KARANG

UP Muara Karang berperan utama dalam memenuhi kebutuhan listrik


Ibukota Jakarta, terutama daerah-daerah VVIP seperti Istana Presiden, Gedung
MPR/DPR. Setiap tahun membangkitkan energi listrik rata-rata 7.900 GWh yang
disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV dan Saluran
Udara Tegangan Tinggi 150 kV ke sistem interkoneksi Jawa Bali. Alamat Jl. Raya
Pluit Utara Nomor 2A Jakarta Utara 14450, Telepon : 62-21-6600054, 6692784,
Fax : 62-21-6692806

Unit Pembangkit Daya Terpasang


PLTU 2 x 200 MW
PLTGU Blok 1 508 MW

5.4 UNIT PEMBANGKITAN MUARA TAWAR

UP Muara Tawar setiap tahun mampu membangkitan energi listrik rata-


rata 3.130 GWh, disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500
kV dan Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV ke sistem interkoneksi Jawa-
Madura-Bali. Alamat : Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten
Bekasi Propinsi Jawa Barat, Telepon : 62-21-88990052, Fax : 62-21-88990055

Unit Pembangkit Daya Terpasang


PLTG Blok 1 640 MW
PLTG Blok 2 280 MW
PLTG Blok 3 420 MW
PLTG Blok 4 420 MW
5.5 UNIT PEMBANGKITAN CIRATA

UP Cirata merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara, dengan bangunan


Power House 4 lantai di bawah tanah yang terletak di bawah gunung.Setiap tahun
Unit Pembangkitan Cirata mampu membangkitkan energi listrik rata-rata 1.428
GWh, disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 KV ke
sistem interkoneksi Jawa Bali. Alamat Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru,
Plered Purwakarta 41162, Telepon : 62-264-270840, 270928, Fax : 62-264-
270859

Unit Pembangkit Daya Terpasang


PLTA Cirata 8 x 126 MW

5.6 UNIT PEMBANGKITAN BRANTAS

UP Brantas mengoperasikan 12 PLTA yang tersebar di sepanjang aliran Sungai


Konto dan Sungai Brantas Jawa Timur, sebagian besar peninggalan jaman
Belanda.Setiap tahun Unit Pembangkitan membangkitkan energi listrik rata-rata
1.033,56 GWh, disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV
ke sistem interkoneksi Jawa Bali. Alamat Jl. Basuki Rakhmad No. 271
Karangkates-Sumberpucung, Malang 65165, Telepon : 62-341-385545, 385546,
Fax : 62-341-385462
Unit Pembangkit Daya Terpasang

PLTA Sengguruh Unit 1 dan 2 2 x 14,5 MW

PLTA Sutami 3 x 35 MW

PLTA Wlingi 2 x 27 MW

PLTA Lodoyo 4,5 MW

PLTA Tulungagung 2 x 18 MW

PLTA Selorejo 4,48 MW

PLTA Mendalan Unit 1 5,6 MW

PLTA Mendalan Unit 2, 3 dan 4 3 x 5,8 MW

PLTA Siman Unit 1, 2 dan 3 3 x 3,6 MW

PLTA Giringan Unit 1 dan 2 2 x 0,9 MW

PLTA Giringan Unit 3 1,4 MW

PLTA Golang Unit 1, 2 dan 3 3 x 0,9 MW

PLTA Ngebel 2,2 MW

PLTA Wonorejo 6,5 MW

5.7 UNIT PEMBAKITAN GRESIK


UP Gresik setiap tahun membangkitkan energi listrik rata-rata 12.814
GWh yang disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV dan
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa, dan
Bali. Alamat : Jl. Harun Tohir Gresik 61112, Telepon : 62-31-3981569, 3984540,
Fax : 62-31-3981568.
Unit Pembangkit dan Daya Terpasang
 PLTU Unit 1 dan Unit 2 2 x 100 MW
 PLTU Unit 3 dan Unit 4 2 x 200 MW
 PLTGU Blok 1, Blok 2, dan Blok 3 3 x 526 MW
 PLTG Unit 1 dan Unit 2 2 x 20 MW

5.8 TATA KELOLA UNIT PEMBANGKITAN

Tata Kelola Unit Pembangkitan merupakan sistem manajemen unit


pembangkitan sebagai pedoman kerja dalam mengelola unnit pembangkitan.
Kegiatan Tata Kelola Unit Pembangkitan PJB meliputi implementasi beberapa
program antara lain:
 Generation Plan
 Reliability Management.
 Operation Management
 Efficiency Management
 Work Planning and Control
 Outage Management
 Material and Fuel Management
 Performance Management based on Balanced Scorecard
 Risk Management
 Integrated Management System
 Human and Organization Competence (People and Work Culture)
 Enterprise Asset Management System (ERM) dan Energy Management
System (EMS).

5.9 TATA KELOLA UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN

Tata Kelola Unit Pemeliharaan merupakan sistem manajemen unit


pembangkitan sebagai pedoman kerja dalam mengelola unnit pembangkitan.
Kegiatan Tata Kelola Unit Pemeliharaan meliputi implementasi beberapa program
antara lain:
 Generation Plan
 Outage Management
 Logistic /Suplay Chain Management
 Turnaround Management
 Process Engineering Management
 Risk Management
 Integrated Management System
 Human and Organization Competence
 Enterprise Asset Management System dan Energy Management System
 Performance Management Based on Balance Scorecard.

Anda mungkin juga menyukai