Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PT PLN ( Persero )”

Disusun Oleh :

Reynaldo Jhosua K. (202010338)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIEM) BONGAYA


Jl. Let. Jend. Mappaodang, No. 28, Bongaya, Kec. Tamlate, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapakan kepada Tuhan, yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “PT PLN ( Persero )” ini dapat

diselesaikan dengan baik. Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas pelajaran

Manajemen SDM Lanjutan . Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan saya juga menyadari akan

pentingnya sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam

memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Saya juga mengucapkan

terima kasih kepada bapak dosen. sebagai dosen bidang studi yang telah banyak

memberi petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan arahan serta

bimbingannya selama ini sehingga penyususan makalah dapat dibuat dengan sebaik-

baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini

sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

penyempurnaan makalah ini. Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat

banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha

Kuasa, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 20 JUNIi 2022

ii
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3
A. Kualitas Pelayanan PT POS INDONESIA ................................................. 3
B. Daftar Gaji Karyawan ................................................................................. 5
C. Proses Manajemen SDM ............................................................................ 9
D. Struktur Organisai ....................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PT. PLN (Persero) merupakan suatu badan usaha milik negara (BUMN) dibidang

kelistrikan yang melayani masyarakat diseluruh nusantara, bertekad untuk

memberikan pelayanan jasa ketenagalistrikan yang terbaik dan memenuhi

standar ketenagalistrikan yang dapat diterima di dunia internasional. Menurut

Prasetya (2011), “BUMN merupakan suatu asosiasi yang diadakan oleh

pemerintah. Asosiasi merupakan suatu wadah kerja sama untuk jangka waktu

yang relative lama dan berkesinambungan untuk mencapai suatu tujuan yang

dikehendaki.” Menurut Sukirno (2006), “berdasarkan kepemilikannya BUMN

dikategorikan menjadi dua yaitu BUMN yang kepemilikannya oleh pemerintah

pusat dan perusahaan daerah.” Sesuai dengan peraturan pemerintah No. 17,

status perusahaan listrik negara (PLN) ditetapkan sebagai perusahaan umum

listrik negara dan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan (PKUK)

dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Keadaan

perekonomian Indonesia yang mengalami fluktuasi, sangat berpengaruh

terhadap perkembangan dunia usaha baik perusahaan swasta maupun Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami failed, dikarenakan tidak mampu

lagi mempertahankan kelangsungan perusahaan, salah satu penyebab terjadinya

adalah karena peningkatan harga produk dan terjadinya penurunan daya beli

konsumen. Tujuan dari perusahaan pada umumnya adalah memperoleh laba,

tetapi untuk memperoleh laba perusahaan harus mampu bersaing dengan

1
perusahaan yang lainnya, maka hal tersebut mendorong 2 perusahaan untuk

meningkatkan kualitas, baik kualitas jasa manapun kualitas produk. Seperti

perusahaan lain khususnya dalam hal ini PT. PLN (Persero) sangat perlu untuk

mengetahui kondisi keuangan perusahaannya guna mengatahui sejauh mana

perkembangan perusahaan. Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat

diketahui dari laporan keuangan. Analisis laporan keuangan sangat diperlukan

oleh perusahaan, karena dengan menganalisis laporan keuangan kondisi

perusahaan dapat diketahui apakah perusahaan tersebut mengalami kemajuan

atau kemunduran.

B. Rumusan Masalah

a. Kualitas Pelayanan PT PLN ( Persero )

b. Daftar Gaji Karyawan

c. PENGEMBANGAN SISTEM SDM PT PLN ( Persero )

d. Struktur Organisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kualitas Pelayanan PT PLN ( Persero )

1. Pelayanan perusahaan terhadap kepuasan konsumen merupakan

tanggung jawab yang harus direalisasikan dalam bentuk apapun. PT. PLN

(Persero) merupakan perusahaan pelayanan jasa yang bergerak di bidang

pelayanan seperti penjualan listrik. Tujuan dari PT. PLN (Persero) adalah

menyediakan serta melayani kebutuhan dan kepentingan pelanggan akan

tenaga listrik. Dalam memberikan manfaat listrik untuk kepentingan

pelanggan, maka perusahaan harus dapat melayani setiap kepentingan

tersebut dengan cara melakukan pembayaran setelah adanya pemakaian

listrik. Setiap perusahaan harus melakukan pergerakan signifikan secara

bertahap yang harus di sesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan

konsumen. Memberikan karya-karya inovatif demi kepuasan pelanggan

adalah cita-cita dari setiap perusahaan. Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang ada di Indonesia khususnya Perusahaan Listrik Negara

(PLN), dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan dunia teknologi serta

memahami keinginan konsumen yang setara dengan kecanggihan yang

ada. Hal ini diperlukan dalam rangka mempertahankan kualitas pelayanan

sekaligus meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan-kegiatan yang

berjalan yang dimulai dari pemasangan hingga penagihan kepada

pelanggan.

2. PT.PLN (Persero) memiliki suatu falsafah perusahaan, yaitu Pembawa

Kecerahan dan Kegairahan dalam kehidupan masyarakat yang produktif,

3
falsafah tersebut melandasi keyakinan perusahaan, bahwa perusahaan

bukan sekedar penyedia energi listrik akan tetapi juga berkontribusi pada

pengembangan masyarakat produktif dan peningkatan kualitas. Dalam

merumuskan tujuan memaksimalkan kebutuhan konsumen, perusahaan

yang bergerak di bidang penyedia listrik ini perlu memberikan kebijakan-

kebijakan dari segi sistem penagihan rekening listrik. Sebagaimana yang

diketahui saat ini sistem perhitungan rekening listrik di Indonesia saat ini

masih menggunakan system manual, yaitu dengan kWh meter analog

sehingga perlu petugas pembaca meter untuk melakukan pencatatan data

dan tranfer ke database perusahaan penyedia energi listrik yaitu PLN.

Sistem perhitungan yang masih manual ini sering menghasilkan masalah,

di beberapa tempat yang jaraknya jauh atau pelosok, pada beberapa

kasus rumah-rumah tersebut sering tidak ditangani oleh petugas. Petugas

tersebut biasannya datang 3 bulan sekali sehingga biasanya biaya

rekening listrik akan membengkak pada akhir bulan ke-3. Meski sudah

ada beberapa konsumen besar terutama golongan industry dan bisnis

besar yang sudah menggunakan AMR (Automatic Meter Reading). AMR

atau Automatic Meter Reading merupakan suatu alat pengukur konsumsi

daya listrik yang dapat secara otomatis dan real time mentransfer data

berupa banyaknya konsumsi daya yang dikonsumsi oleh pelanggan

tersebut

3. dalam database PLN. Dengan AMR ini, PLN bisa mengamati konsumsi

listrik pelanggan secara langsung atau real time sehingga mempermudah

untuk perhitungan biaya konsumsi listrik pada saat LWBP (Luar Waktu

Beban Puncak) dan WBP (Waktu beban Puncak). Dengan AMR ini, PLN

4
juga dapat mengetahui tingkah laku konsumsi listrik pada suatu

perusahaan atau industri sehingga mempermudah dalam penentuan profil

beban dari perusahaan tersebut. Dengan demikiaan PLN akan lebih

mudah melakukan kontrol dan pengawasan konsumsi energi listrik dan

dapat mencegah terjadinya pencurian ataupun kecurangan pada

konsumen

B. Daftar Gaji Karyawan

No. Jabatan Pegawai Gaji / Bulan

1. Manager Rp. 8.500.000 – Rp. 15.000.000

2. Deputy Manger Rp. 12.000.000 – Rp. 17.500.000

3. Area Manager Rp. 13.000.000 – Rp. 15.000.000

4. IT Auditor Rp. 13.000.000 – Rp. 15.000.000

5. Engineering IT Rp. 11.000.000 – Rp. 13.000.000

6. Assistant Manager Rp. 6.000.000 – Rp. 12.000.000

7. Financial Analiyst Rp. 7.000.000 – Rp. 9.000.000

8. IT Supervisor Rp. 7.000.000 – Rp. 9.000.000

9. Accounting Supervisor Rp. 7.000.000 – Rp. 9.000.000

10. Assisten Analis Akuntansi Rp. 7.000.000 – Rp. 9.000.000

11. Account Executive Rp. 7.000.000 – Rp. 9.000.000

12. Commissioner Staff Rp. 7.000.000 – Rp. 9.000.000

13. Analayst Akutansi Rp. 9.000.000 – Rp.11.000.000

14. Customer Service Supervisor Rp. 9.000.000 – Rp.11.000.000

5
15. System Informasi Analyst Rp. 9.000.000 – Rp.11.000.000

16. Legal Officer Rp. 9.000.000 – Rp.11.000.000

17. Supervisor Keuangan Rp. 9.000.000 – Rp.11.000.000

C. PENGEMBANGAN SISTEM SDM PT PLN ( Persero )

PT PLN (Persero) terus mendorong transformasi dan inovasi dalam tata

kelola Sumber Daya Manusia (SDM) atau Human Capital secara konsisten.

Dengan transformasi ini membuat PLN menjaga kinerjanya. Terbukti, meskipun

di tengah pandemi, dimana banyak perusahaan memiliki kinerja keuangan

negatif, PLN tetap meraih untung Rp 5,9 Triliun (audited) pada tahun 2020 dan

Rp 6,6 Triliun (unaudited) pada semester 1 2021.

Peningkatan tata kelola SDM PLN pun mendapatkan apresiasi dalam

Indonesia Human Capital Award (IHCA) VII- 2021 yang digelar Indonesia-

Asia Institute bekerja sama dengan Economic Review.

IHCA-VII-2021 merupakan apresiasi dan penghargaan tertinggi yang

diberikan kepada perusahaan di Indonesia untuk memotivasi praktik

pengembangan SDM yang produktif, berdaya saing, dan meningkatkan Human

Index secara global.

Dalam penghargaan yang digelar oleh Economic Review ini, PLN mendapat

penghargaan sebagai 1st The Best of The Best- Indonesia Human Capital –

2021 atau Juara Umum-I-2021 untuk kategori perusahaan non publik.

Penghargaan ketiga, PLN juga meraih 1st The Best of Human Capital of The

6
Year untuk Platinum-A-Very Excellent kategori perusahaan BUMN. Ketiga, PLN

juga meraih penghargaan The Best – Indonesia Human Capital of The Year –

2021 dengan menyabet 10 Kategori Khusus penghargaan dalam ajang IHCA-VII-

2021.

Tak hanya perusahaan, Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN

Syofvi F. Roekman juga dianugerahi penghargaan sebagai The Best Indonesia

Strategic Human Capital Director 2021.

“Kami menerima penghargaan ini dengan antusias dan bangga. PLN akan

terus berikhtiar memegang teguh komitmen untuk meningkatkan kualitas dan

kompetensi Human Capital baik di perusahaan dan di Indonesia pada

umumnya,” ujar Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN, Syofvi F.

Roekman, dalam sambutannya.

Syofvi menjelaskan bahwa di masa pandemi Covid-19, PLN mendapat

penugasan menantang dalam memastikan keandalan pasokan listrik untuk

menunjang pemulihan ekonomi serta memenuhi kebutuhan pelanggan.

Untuk mendukung seluruh upaya ini, keandalan dan kompetensi dari total

Pegawai holding dan AP adalah 52.518 pegawai sangat menentukan. Untuk itu

penguatan SDM PLN menjadi penting terutama dalam mendorong tercapainya

visi menjadi perusahaan kelistrikan terkemuka di kawasan ASEAN dan jadi

pilihan utama para pelanggan.

Salah satu langkah penguatan SDM PLN tengah dilakukan lewat transformasi

yang dicanangkan sejak April 2020 lalu. Saat itu, PLN melakukan perubahan

7
besar dalam tata kelola dan cara kerja perusahaan serta mencanangkan

AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif)

sebagai nilai utama.

Dari sisi SDM, tranformasi ini dilandasi oleh Human Capital Blue Print yang

dituangkan lewat People Strategic, HC Strategic, dan HC Objective yang fokus

pada 4 R. Adapun 4 R ini adalah Right Size, Right Skill, Righ Spend, dan Right

System.

Saat ini PLN telah memiliki Talent Management System, Talent Development

Monitoring System, Human Asset Value Information System, App PLN Expertise

System (PLNExist), hingga metode pengembangan SDM berbasis digital. Semua

dukungan teknologi ini digunakan demi meningkatkan keunggulan insan PLN

yang masuk dalam kerangka Human Experience Management (HEM) System

dengan Blue Print 2021 – 2025 yang terbagi dalam 3 Fase : Groundwork,

Assimilation dan Application

PLN berkeyakinan bahwa agenda transformasi tidak akan berhasil tanpa

diiringi oleh perubahan SDM di dalamnya. Untuk itu PLN akan melakukan

transformasi sumber daya manusia secara komprehensif dan terintegrasi dengan

basis teknologi serta nilai serta pengalaman para pegawai di semua lini.

“SDM adalah kunci. PLN tidak lagi memandang people sebagai aset atau

modal, namun sebagai sesuatu yang bermakna. Sesuatu yang memiliki nilai

yang dengan pengalaman mereka akan memberikan warna yang positif di

tempat mereka berkontribusi,” tambahnya.

8
Mewakili Menteri Tenaga Kerja, Direktur Pembinaan Pelatihan Vokasi dan

Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja Budi Hartawan menyebut peningkatan

kualitas SDM menjadi penting, terlebih untuk mendorong daya saing Indonesia.

“Sehingga diperlukan kerja keras kita bersama dalam meningkatkan kualitas

dan kompetensi SDM. Kunci perubahan adalah sikap adaptif dan inovatif,”

sebutnya.

Untuk itu Kementerian Tenaga Kerja pun menurutnya akan menyiapkan

lompatan. Termasuk membangun ekosistem digital siap kerja hingga

pengembangan talenta.

Selain secara holding, pada gelaran ini anak usaha PLN, PT Pembangkitan

Jawa Bali (PT PJB) juga berhasil meraih 3 penghargaan, yaitu: 1st, Best of The

Best – IHCA Of the 2021 (Platinum-A-Very Excellent) untuk category Subsidiary

of SOE's Non Finance Company; 2nd Best Company in Performance

Management (Platinum-A-Very Excellent) dan The Best Indonesia – HC Director

– 2021 atas nama Karyawan Aji. Hal ini menjadi salah satu bukti keberhasilan

Transformasi SDM di lingkungan PLN Group.

9
D. Struktur Organisasi

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. PT.PLN (Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang diberi kewenangan oleh Pemerintah dan diserahi tugas semata-mata untuk

melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum, serta

diberikan tugas untuk melaksanakan pekerjaan usaha penunjang tenaga listrik.

2. Penulis ditempatkan pada Bagian Komunikasi PT. PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten. Divisi Humas merupakan bagian yang dibawahi oleh

bidang komunikasi. Yang mana dalam PT. PLN ini mencakup pada bagian

komunikasi, terdiri dari beberapa bagian divisi dalam divisi Komunikasi, yakni :

Divisi Humas dan protokoler, Divisi Pada Program Partisipasi Pemberdayaan

Lingkungan (P3L) dan Fungsional Ahli.

3. Kegiatan rutin (yang dilakukan sehari-hari) yang penulis lakukan adalah

kegiatan media monitoring, dari mulai mencari berita di surat kabar mengenai

PT.PLN lalu mengkliping sampai mengedit potongan berita tersebut dan

memasukkannya ke intranet PT.PLN. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan

informasi kepada karyawan PT.PLN, serta untuk mengevaluasi program kerja

ataupun untuk mengkaji masalah yang menyangkut PT.PLN.

4. Kegiatan insidentil, yang mana kegiatan ini hanya sesekali dilakukan oleh

penulis. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya membuat press release,

dokumentasi kegiatan, terlibat dalam pelaksanaan safari ramadhan PT.PLN,

11
B. SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dalam laporan praktek kerja lapangan ini, maka

penulis memberikan saran-saran kepada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten sebagai berikut :

1. Ada baiknya jika PT.PLN selalu melakukan update informasi di situs PT.PLN,

sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang akurat.

2. Mengadakan pelatihan atau pembekalan secara rutin bagi seluruh pegawai

humas yang ada di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Pelatihan tersebut mengenai ilmu-ilmu yang relevan dangan profesinya masing-

masing, terutama untuk keilmuan ilmu komunikasi dan ilmu teknologi informasi.

Dimana ilmu tersebut berguna agar pegawai humas PT PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten dapat mengikuti perkembangan teknologi yang sekarang

ini terus maju, dan dapat mempermudah serta memperkaya ilmu yang akan

menunjang kinerja dan karya bekerja secara maksimal.

3. Mengadakan program pemberdayaan masyarakat di sekitar kantor PT. PLN.

Misalnya “Bank Sampah”. Jadi program ini tidak hanya memberdayakan

masyarakat di daerah terpencil, namun juga memperhatikan masyarakat sekitar

yang mungkin masih banyak yang menganggur.

12
DAFTAR PUSTAKA

Menurut Sukirno (2006), “berdasarkan kepemilikannya BUMN dikategorikan menjadi

dua yaitu BUMN yang kepemilikannya oleh pemerintah pusat dan perusahaan daerah

PT PLN (Persero), Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN


(Persero) 2015-2024. Jakarta: PT PLN, 2014, pp. 27-29. Diakses melalui
www.pln.co.id pada 27 Juni 2016

Akbar, Rizqi., Muhammad Imran Hamid, “Alternative Method of Utilization Solar


Thermal Energy as Electricity Using Thermoelectric Generator”, International
Conference on Environment and Renewable Energy, Munich, Jerman, pp. 3-4, 25-27
Mei 2016. Conference prosiding

13

Anda mungkin juga menyukai