Anda di halaman 1dari 28

STUDI LITERATUR PADA BANK TABUNGAN NEGARA (BTN)

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas UTS Mata Kuliah E-Business
Dosen pengampu : Angka Utama, SE.,MM

Disusun Oleh :
NURLIVIA AULIA
NIM : 2021511229
D1-211

Program Studi Manajemen


Fakultas Manajemen
Universitas IPWIJA Jakarta
2023
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT. sebenar-benarnya tuhan yang wajib untuk diibadahi dan ditaati.
Karena limpahan rahmat dan karunianya semua pihak yang ikut berkonstibusi dalam penyususnan
makalah ini dapat menyelesaikannya sesuai waktu yang telah ditetapkan. Sholawat beriring salam
selamanya akan tercurahkan kepada baginda alam kanjeng Nabi Muhammad SAW. yang di tangannya
lah Al-Qur’an diwahyukan sebagai pedoman untuk umat manusia yang beriman ilaa akhiri zaman.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Angka Utama, SE, MM.
selaku dosen pengampu yang dengan gigih membimbing perkuliahan pada mata kuliah “e-Business”
sehingga makalah dengan judul “STUDI LITERATUR PADA BANK TABUNGAN NEGARA
(BTN)”dapat tertuntaskan. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi wawasan tambahan bagi
para mahasiswa yang haus ilmu pengetahuan baik pembaca ataupun penulisnya. Perlu kami akui,
bahwa makalah ini belum mencapai tahapan sempurna, oleh karna itu kami harap para pembaca dapat
memberikan masukan serta wawasan tambahan pada makalah ini agar dapat disempurnakan.
Akhirul Kalam, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
ikut membaca dan menyusun makalah ini, semoga makalah ini dapat memberikan kemanfaatan bagi
kita semua yang tengah meniti jalan menuntut ilmu pengetahuan.

Bogor, 13 November 2023

Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................................ii
BAB I PEMBAHASAN.........................................................................................................................1
1.1 Visi Misi perusahaan Bank Tabungan Negara (BTN)..........................................................4
1.2 Strategi Perusahaan...............................................................................................................4
1.3 Sejarah Perusahaan...............................................................................................................4
1.4 Struktur Organisasu PT Bank Tabungan Negara (BTN)......................................................7
BAB II LATAR BELAKANG................................................................................................................8
2.2 Problematika Perusahaan......................................................................................................9
2.2 Tujuan Penelitian..................................................................................................................14
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................................16
3.1 e-Busines...............................................................................................................................16
3.2 e-Goverment.........................................................................................................................17
3.3 e-Commerce..........................................................................................................................17
BAB VI PENUTUP................................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................21
4.2 Saran.....................................................................................................................................21
Daftar Pustaka........................................................................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Saat ini bank menjadi hal yang penting dalam segi perekonomian nasional, dalam kondisi
masyarakat saat ini, tidak sedikit orang yang mengenal dunia perbankan, namun terbilang banyak
sekali orang yang berkaitan dengan lembaga keuangan, mulanya kegiatan perbankan ini di mulai dari
jasa pertukaran uang, dalam dunia perbankan terjadilah persaingan antar bank, persaingan ini telah
mencapai tahapan yang semakin kompetitif, sehingga pihak-pihak yang terkait oleh lembaga keuangan
seperti bank harus memiliki usaha-usaha yang produktif agar mampu menarik nasabah sebanyak-
banyaknya. Untuk meningkatkan dalam persaingan antar bank yang semakin ketat dalam menarik
nasabah, maka dari itu bank mampu memberikan inovasi baru terhadap produk dan layanan jasa yang
dimiliki bank tersebut, bank juga dapat memberikan kemudahan, dan memenuhi kebutuhan
nasabahnya, begitupun dengan layanan jasa, yang mampu memberikan kenyamanan dalam
pelayanannya maka tingkat ketertarikan nasabah kepada bank tersebut lebih meningkat.
Dunia perbankan sebagai lembaga perantara keuangan menjadi peran penting dalam
perekonomian salah satunya perihal penyimpanan atau mengumpulkan dana dari masyarakat yang
kemudian menyalurkan kembali untuk masyarakat dan memberikan jasa bank lainnya. Dalam
menjalankan operasionalnya, bank harus memiliki tiga hal penting yaitu STP (segmentasi,
Targeting,Positioning). Selain itu, bank sebagai penyimpanan atau pengumpulan dana dapat
memberikan persaingan antar bank lain yang terjadi pada saat ini, sehingga nasabah menjadi pelanggan
setia dalam kegiatan transaksi perbankan.
Bank Tabungan Negara (BTN) yaitu salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
berbentuk perseroan yang terbatas dan bergerak dalam bidang jasa pelayanan perbankan, BTN ini
berfokus pada pembiayaan perumahan tanpa subsidi, kemampuan BTN dalam beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan, saat ini kemajuan teknologi menjadi cerminan dari berkembangnya perusahaan
yang semakin menyempurnakan identitasnya dari waktu ke waktudengan tingkat persaingan yang
semakin ketat persaingan antar bank dan di dukung dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
setiap bank, hingga pada akhirnya bank BTN mendorong lebih meningkatkan kualitas dalam
pelayanannya, memperhatikan serta meningkatkan citra perusahaan, dan besar harapan perusahaan
kepada nasabah mendapatkan kepuasan hingga pada akhirnya nasabah menjadi royal.
Dalam meperoleh nasabah yang royal, maka bank BTN haruslah memiliki kelebihan dan
keunggulan berbeda yang tidak dimiliki oleh kompetitor lainnya, dengan demikian bank BTN fokus di
bidang properti dan perumahan, produk yang di tawarkan kepada nasabah bisa memilih KPR BTN
1
subsidi atau KPR BTN non subsidi, KPR BTN subsidi ialah kredit kepemilikan rumah program kerja
dengan kementrian pekerjaan umum dan perumaham rakyat dengan suku bunga yang terbilang cukup
rendah, cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, sedangkan KPR BTN non subsidi ialah
kredit pemilikan rumah dari bank BTN untuk keperluan dalam hal pembelian rumah dari developer
atau non developer.
Melihat dari pandangan lain jenis segmen yang di tawarkan oleh program KPR BTN cukup
banyak orang yang tertarik untuk melakukan pengajuan kredit rumah, banyak juga yang berhasil
sampai lunas, ada sebagian diantara nasabah yang terkena masalah dalam proses kreditnya. Untuk
mengajukan kredit rumah nasabah dan KPR BTN harus memiliki perjanjian kredit yang sesuai dengan
peraturan-peraturan yang telah di tentukan oleh pihak perusahaan.
Sejak tahun lalu perseroan pun terus berusaha dalam memperbaiki kualitas kredit, serta
berusaha untuk memperbaiki, mengolah dan mengalokasikan keuangan dengan bank serta
meningkatkan kualitas dari produk-produk yang di tawarkan sehingga dapat menarik perhatian lebih
dari masyarakat dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Pihak bank BTN pun menerapkan
strategi bisnis perencanan pemasaran produk dan jasa ini, terdapat 3 komponen yaitu segmentasi,
penetapan pasar sasaran dan pemosisian hal ini guna untuk meningkatkan volume penjualan KPR.
Di lihat dari era globalisasi pada saat ini kehidupan manusia semaik hari semakin maju, dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menjadi lebih modern, membuat kebutuhan
manusia semakin beragam, kebutuhan menjadi hal yang penting bagi manusia untuk mempertahankan
hidupnya, dan agar mendapatkan kehidupan yang sejahtera dan nyaman di masa yang akan mendatang,
dalam memenuhi kebutuhannya tentu memiliki sumber-sumber nya sehingga kebutuhan ini menjadi
salah satu aspek psikologis dalam menggerakkan manusia untuk beraktivitas.
Macam-macam kebutuhan manusia dapat di golongkan menjadi tiga bagian yaitu kebutuhan
sekunder, primer, dan tersier. Diantara tiga golongan tersebut ada satu golongan yang tidak bisa di
tawar lagi atau sudah menjadi hal yang wajib dipenuhi yaitu kebutuhan primer. Sedangkan kebutuhan
sekunder yang selalu ada di samping kebutuhan primer, karna kebutuhan sekunder memiliki sifat yang
tidak mendesak, maksudnya jikalau tidak terpenuhi pun tidak mengganggu kelangsung hidup
seseorang. Adapun kebutuhan tersier yaitu kebutuhan yang berupa barang-barang yang mewah, pada
umumnya kebutuhan ini dapat terpenuhi apabila lebutuhan sekunden dan primer telah terpenuhi.
Kebutuhan primer ialah kebutuhan yang berupa sandang pangan dan papan, papan atau yang
sering di sebut rumah ini menjadi tempat tinggal seseorang dalam jangka waktu tertentu, saat ini harga
tanah atau rumah semakin hari semakin meningkat dikarnakan semakin hari manusia pun semakin
banyak sedangkan luas tanah tetap atau tidak bertambah dengan adanya masalah terkait harga rumah
2
Bank BTN merupakan Badan Usaha Milik Negara mempermudah manusia untuk mendapatkan tempat
tinggal yang layak untuk di huni, Bank BTN memiliki beberapa program diantaranya program Kredit
Pemilikan Rumah (KPR). KPR yaitu kredit yang di berikan oleh pihak bank kepada debitur untuk
membayar atau membleli sebuah bangunan rumah dan tanahnya untuk dapat dimiliki atau di huni.
Dalam membuat program tentu akan ada yang namanya tujuan, tujuan Bank BTN ini membuat
program KPR yaitu membantu nasabah dalam mewujudkan rumah impiannya, dan terkenadala dari
biaya atau tidak memiliki uang cash ataupun tunai dengan jumlah yang terbilang banyak, bank BTN
menekankan pada program ini karena rumah menjadi suatu kebutuhan penting demi berlangsungnya
hidup yang aman dan nyaman. Ada dua jenis KPR pada bank BTN yaitu KPR BTN subsidi dan KPR
BTN platinum, KPR BTN subsidi ialah program kerjasama dengan kementrian pekerjaan umum
dengan suku bunga yang rendah, cicilan yang ringan, dan tetap selama jangka waktu kredit yang telah
di tentukan.
Sedangkan KPR BTN platinum ialah kredit pemilikan rumah dari bank BTN guna keperluan
dalam membeli rumah dari developer ataupun non developer, untuk rumah baru ataupun second.
Dengan penawaran yang menari ini membuat banyak nasabah yang tertarik dan ingin melakukan
pengajuan kredit rumah, hingga sampai saat ini sudah banyak orang yang berhasil menggunakan
program KPR BTN ini.

3
 Logo Bank Tabungan Negara (BTN)

Setiap logo pasti memiliki makna tersendiri salah satunya pada logo PT. Bank Tabungan Negara
(persero), dapat dilihat dari gambar logo bank BTN memiliki bentuk pola segi enam seperti sarang
lebah yang memiliki makna besar harapan PT. Bankk Tabungan Negara kepada masyarakat untuk giat
menabung.

1.1 Visi Misi perusahaan Bank Tabungan Negara (BTN)


Visi Bank BTN
“Terdepan dan terpercaya dalam memfasilitasi sektor perumahan dan jasa layanan keuangan
keluarga.”
Misi Bank BTN :
A. Memberikan layanan yang unggul dalam pembiayaan kepada sektor perumahan dan kebutuhan
keuangan keluarga
B. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan
strategis berbasis digital
C. Menyiapkan dan mengembangkan human cipital yang berkualitas, profesional, danmemiliki
integritas tinggi
D. Meningkatkan shareholder value dengan fokus kepada peningkatan pertumbuhan profitabilitas
sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance
E. Memedulikan kepentingan masyarakat sosial dan lingkungan secara berkelanjutan.

4
1.2 Strategi Perusahaan
PT Bank Tabungan Negara (persero) merupakan bank BUMN fokus terhadap pembiayaan
perumahan yang menerapkan 6 inisiatif strategis, yang memiliki sifat fundamental untuk
pengembangan bisnis perseroan, hal ini di lihat dari perkembangan zaman menjadikan bank BTN
mengambil langkah bertransformasi untuk menjadikan bank BTN yang modern dan kekinian.
Adapun 6 inisiatif strategis ini meliputi :
A. Sentralisasi dalam proses kredit konsumer dan komersial
B. Sentralisasi dalam proses operasional menuju wilayah dan kantor pusat
C. Optimalisasi kantor cabang pembantu (KCP) yang terbilang tidak produktif
D. Implementasi sales center yang fokus dengan penjualan KPR emerging affluent
E. Implementasi KCP UMKM
F. Dan implementasi pada pengembangan BTN mobile serta Digital Mortgage Ecosystem.
1.3 Sejarah Perusahaan
Bank BTN ialah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan
bergerak dalam bidang jasa keuangan perbankan, bank BTN mulanya dengan di dirikannya
postparbank di batavia pada tahun 1897, dimasa pemerintah Belanda, kemudian pada 1 April 1942
Postparbank di ambil alih pemerintah jepang kemudian di ganti namanya menjadi Tyokin
Kyoku.Ketika kemerdekaan telah di proklamasikan, Tyokin Kyoku di ambil alih oleh pemerintah
Indonesia, kemudian di ubah namanya menjadi Kantor Tabungan Pos RI.
Setelah di kukuhkannya, Bank Tabungan Pos RI ini menjadi lembaga tabungan satu-satunya
yang ada di Indonesia, pada tanggal 9 Februari 1950 pemerintah mengganti namanya menjadi Bank
Tabungan Pos. Tanggal 9 Februari 1950 telah ditetapkan sebagai hari dan tanggal BTN, berdasarkan
peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang No. 4 tahun 1963 Lembaran Negara Republik
Indonesia No.62 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963, maka telah resmi nama Bank Tabungan Pos di ubah
menjadi Bank Tabungan Negara. Dalam periode ini posisi bank BTN sudah berkembang dari sebuah
unit menjadi induk yang berdiri sendiri.
Kemudian di ukir kembali sejarah bank BTN dengan di tunjuknya oleh pemerintah Indonesia
pada tanggal 29 Januari 1974 melalui surat menteri keuangan RI No. B-49/MK/I/1974 sebagai wadah
pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat, sejalan dengan tugas tersebut, maka pada tahun 1976
mulailah realisasi KPR (Kredit Pemilikan Rumah) pertama kalinya oleh bank BTN di negeri ini,
semakin berjalannya waktu terus mengantarkan bank BTN sebagai satu-satunya bank yang mempunyai
konsentrasi penuh dalam pengembangan bisnis perumahan di Indonesia melalui dukungan KPR BTN.
5
Sayap bank BTN pun semakin melebar pada tahun 1989 bank BTN telah mengeluarkan obligasi
pertamanya, pada tahun 1992 status bank BTN ini berubah menjadi PT. Bank Tabungan Negara
(persero) karena suksesnya bank BTN dalam bisnis perumahan melalui fasilitas KPR tersebut. Status
persero ini memungkinkan bank BTN bergerak lebih luas lagi dengan fungsinya sebagai bank umum
(Komersial). Demimendukung bisnis KPR tersebut, akhirnya bank BTN mulai mengembangkan
produk-produk layanan perbankan sebagaimana layaknya bank umum (komersial).
Dengan sukses yang di raih oleh bank BTN dalam bisnis KPR menjadikan status bank BTN
meningkat sebagai bank konvensional menjadi bank devisa pada tahun 1994. Layanan bank berupa
penerbitan Letter Of Credit (L/C), pembiayaan usaha dalam bentuk dollar, dapat di berikan bank BTN
dengan status tersebut. Status baru yang di miliki oleh bank BTN pun tidak membuat lupa akan fungsi
utamanya sebagai penyedia KPR untuk masyarakat menengah kebawah. Berdasarkan kajian konsultan
independent, Price Water House Coopers, pemerintah melalui menteri BUMN dalam surat No. 5-
544/MMBU/2022 memutuskanbank BTN sebagai bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan
perumahan tanpa subsidi.
Kepercayaan masyarakat dan pemerintah terhadap bank BTN telah mengantarkan pada
penghargaan dalam ajang perbankan Indonesia VI 2017 sebagai peringkat 1 bank terbaik
Indonesia2017. Dengan adanya penghargaan tersebut menumbuhkan optimisme perseroan untuk
mampu melanjutkan catatan kinerja positif dan mencapai target bisnis perseroan di tahun-tahun
selanjutnya.
Bank BTN memiliki nilai budaya perusahaan sebagai pondasi seluruh karyawannya dalam berperilaku
guna mencapai visi bank, ada 5 nilai budaya yaitu:
1. Sinergi
Membangun kerjasama yang terpadu dengan seluruh pemangku kepentingan yang dilandasi
rasa ikhlas dan terbuka serta mendorong kerjasama yang efektif menjaga sikap saling percaya serta
saling menghormati satu sama lain demi mencapai tujuan bersama.
2. Integrasi
Mengintegrasikan konsistensi antara pikiran, perkataan serta tindakan yang sesuai dengan
peraturan perusahaan, kode etik serta prinsip yang terbukti kebenarannya
3. Inovasi
Mampu mengembangkan ide-ide baru atau perbaikan yang berkelanjutan sehingga membawa nilai
tambah bagi perusahaan
4. Profesionalisem

6
Memiliki visi profesional, kompeten pada bidangnya, selalu berkembang dengan teknologi
terkini untuk mendapatkan hasil yang terbaik
5. Spirit mencapai keunggulan
Mampu menunjukkan semangat dan komitmen yang kuat dalam mencapai hasil yang terbaik
dan memberikan layanan yang melebihi ekspetasi nasabah. Dalam bertindak seluruh SDM yang terlibat
pada bank BTN memiliki sepuluh perilaku utama, yaitu :
a. Strategi
 Memiliki sikap yang tulus, dan kolaborasi yang produktif
 Seluruh SDM menanamkan rasa saling percaya dan menghargai
b. Integritas
 Kepribadian yang konsisten serta produktif
 Jujur serta berdedikasi
c. Inovasi
 Selalu tanggap dalam perubahan
 Memiliki kreatifitas dan inovatif yang tinggi
d. Profesionalisme
 Mampu bertanggung jawab pada sesuatu yang sudah menjadi tanggung jawabnya
 Kerja keras, sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang maksimal
e. Spirit dalam mencapai keunggulan
 Jiwa yang tidak mudah menyerah, aktif dan antusias
 Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan

7
1.4 Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (BTN)

8
BAB II
LATAR BELAKANG

Dalam dunia bisnis untuk mencapai sebuah tujuan yang telah di tentukan tidak bisa hanya
mengandalkan pada peralatan modern, dan sarana prasarana yang lengkap akan tetapi lebih dominan
bagaimana sumber daya manusianya, kinerja karyawan yang rendah akan menimbulkan permasalahan
bagi perusahaan, karna kinerja yang rendah yang dihasilkan oleh pegawai pun tidak sesuai dengan apa
yang di harapkan oleh organisasi atau perusahaan. Oleh karna itu untuk mencapai keberhasilan dalam
suatu organisasi Sangat di pengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap organisasi atau
perusahaan sangat memperhatikan kinerja karyawan dan berusaha untuk meningkatkan kinerja
karyawannya, dengan begitu harapan nya perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Terkait dengan kinerja karyawan ada beberapa yang harus di tempuh oleh perusahaan seperti
pemberian motivasi kepada seluruh karyawan, menciptakan budaya organisasi yang kondusif, dan
meningkatkan motivasi kerja kepada seluruh karyawan seperti dengan adanya interaksi kerja atau
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, dan komunikasi internal yang baik, dengan
menerapkan hal tersebut akan memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah di tentukan,
tidak lupa pula perusahaan pun perlu untuk melakukan evaluasi kinerja karyawannya, agar perusahaan
mampu mengetahui sejauh mana perkembangan karyawannya, dengan adanya evaluasi pun dapat
mendorong semangat karyawan dan mendorong karyawan untuk memperbaiki kesalahan-
kesalahannya. Penilaian kinerja ini sangat penting untuk di lakukan dalam sebuah organisasi atau
perusahaan karna hal ini dapat berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan.
Untuk saat ini industri perbankan sedang di era persaingan yang ketat sehingga banyak bank
yang beroperasi pada saat ini, dalam dunia perbankan ada beberapa hal yang penting salah satunya
pengelolaan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering kita sebut SDM ini menjadi
pusat terpenting dalam melakukan aktivitas berjalannya kegiatan perbankan, oleh karena itu dalam
mempersiapkan atau menyeleksi sumber daya manusia hendaknya di seleksi sebaik mungkin agar dapat
menghasilkan pegawai yang berkualitas.

9
2.1 Problematika Perusahaan

( PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL, LIGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI


TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BANK BTN )

Saat ini, begitu banyak bisnis yang mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda kemajuan
yang sangat pesat, tentunya diperlukan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang baik untuk
dapat menciptakan perusahaan dengan kinerja yang baik dan berkualitas, namun masih banyak
permasalahan yang muncul pada perusahaan terkait perihal sumber daya alam, salah satunya yaitu
belum mempunyai kapasitas yang cukup untuk mempertahankan sumber daya manusia yang dimiliki
nya. Terdapat beberapa permasalahan yang terjadi akibat buruknya pengelolaan sumber daya manusia,
seperti ketidakpuasan kerja, ketidak hadiran kerja, semangat bekerja yang berkurang, berkurangnya jam
fleksibel, kurangnya partisipasi karyawan hadir.
Hal ini disebabkan kurangnya perhatian lebih terhadap karyawan, lingkungan kerja yang kurang
mendukung, dan penerapan motivasi yang kurang baik, sehingga dampak bagi kinerja karyawan
terbilang amat buruk, tidak hanya kinerja saja yang terkena dampaknya akan tetapi terhadap
keberhasilan perusahaan. Kegagalan manajemen dalam menghargai prestasi karyawan berdampak pada
karyawan yang merasa bahwa apa yang dilakukannya tidak ada gunanya, sehingga banyak diantara
karyawan yang merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk resign.
Ada beberapa cara agar menciptakan lingkungan kerja yang baik dan kondusif demi
mempertahankan karyawan dalam perusahaan, kepuasan kerja karyawan menjadi salah satu strategi
dan perhatian khusus bagi perusahaan, namun saat ini kepuasan kerja saja belum cukup untuk
menunjang kinerja setiap karyawan, setiap pegawai harus memiliki rasa komitmen, keterlibatan kerja,
rasa ingin berkontribusi yang tinggi, dan rasa memiliki terhadap pekerjaan dan organisasi atau disebut
dengan employee engagement.
Apabila engagement sukses, akan memiliki dampak positif bagi karyawan maupun perusahaan,
karena mampu menciptakan energi positif dan semangat dengan menunjukkan kinerja terbaik bagi
perusahaan, karyawan akan menjadi loyal kepada perusahaan, bekerja lebih efektif dan lebih
bersemangat dalam bekerja.
Akan tetapi ada hal yang lebih penting lagi, yaitu menyeleksi sumber daya manusia dengan sebaik
mungkin sehingga perusahaan memiliki sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, seleksi
memiliki arti yang luas salah satunya yaitu suatu proses dalam memilih calon karyawan diantara
banyak nya calon karyawan yang melamar tentu perusahaan akan memilih yang cocok dan terbaik bagi
10
perusahaan tersebut, ketika dalam proses pengrekrutan karyawan tentu perusahaan merekrut seseorang
yang memiliki skill yang berkualitas agar dapat mencapai tujuan bersama. Untuk mencapai Sumber
Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas maka perusahaan perlu memperhatikan Manajemen
Sumber Daya Manusianya. Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu proses dalam melatih,
mengarahkan, dan memberikan kompensasi terhadap karyawan dengan memberikan perhatian yang
lebih seperti jaminan kesehatan, keselamatan, keamanan dan kenyaman.
Perusahaan pun dapat memastikan bahwa sumber daya manusia yang di miliki oleh bank memiliki
keahlian dalam menjalankan setiap tanggung jawabnya, karena dalam dunia perbankan aspek
pelayanan pada masyarakat yang dimiliki oleh para pekerja ini sangat berpengaruh terhadap bank
tersebut. Untuk sektor perbankan yang sangat intensif, setiap transaksi harus di selesaikan dalam waktu
yang terbilang singkat, sehingga pegawai harus memiliki beberapa persyaratan khusus untuk bisa
menjadi bagian dari perusahaan tersebut.
2 Pengaruh komunikasi internal (X1)
Sebagai makhluk sosial tentu tidak akan bisa lepas dari yang namanya komunikasi, terutama di
dalam lingkungan kerja, komunikasi menjadi hal yang biasa di lakukan oleh seluruh karyawan, terkait
dengan komunikasi internal yaitu komunikasi yang di lakukan dalam perusahaan biasanya dilakukan
oleh karyawan dengan karyawan lain untuk bertukar informasi satu sama lain, komunikasi ini sangat
berpengaruh terhadap kerja pegawai, dengan terjalinnya komunikasi yang baik satu sama lain tentu
akan menimbulkan rasa nyaman di lingkungan kerja tersebut, dan dengan adanya komunikasi internal
yang baik maka dalam mencapai tujuan perusahaan pun akan semakin mudah.
Pada dasarnya komunikasi memiliki dua tahapan, yaitu komunikasi primer dan komunikasi
sekunder, proses dasar komunikasi ialah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang pada
orang lain yang berada di dekatnya ataupun yang berada jauh dari pandangan mata dengan
menggunakan simbol-simbol.
Komunikasi sekunder yaitu sebuah proses dalam penyampaian pesan seseorang untuk orang
lain dengan menggunakan alat atau media sebagai simbol komunikasi, seperti berupa pesan, surat,
telepon, koran, radio, televisi dan lain-lain. Sedangkan komunikasi primer yaitu mengantarkan pikiran
menggunakan lambang atau simbol, lambang atau simbol dapat berupa gerak gerik tubuh, gambar,
warna, dan lainnya.
Melakukan komunikasi tentu mengharapkan komunikasi yang efektif, komunikasi efektif yaitu
komunikasi yang disampaikan mampu di terima dengan baik atau yang menerima komunikasi tersebut
paham dengan apa yang disampaikan. Dalam komunikasi seringkali terjadi ketidak efektifan dalam
berkomunikasi berikut ada beberapa cara agar komunikasi internal menjadi efektif yaitu :
11
1. Mendengarkan aspirasi karyawan
Beberapa organisasi atau perusahaan selalu menyepelekan dalam hal ini, namun ternyata
mendengarkan aspirasi karyawan menjadi hal yang sangat penting, untuk mendengarkan aspirasi
karyawan kita bisa dengan menggunakan beberapa cara diantaranya memposisikan kita sebagai teman,
ataupun mengajak karyawan untuk sharing mengenai kehidupannya diluar pekerjaan.
2. Menjadi pendengar yang baik
Banyak diantara kita memaknai mendengarkan untuk di balas bukan mendengarkan untuk
memahami, namun pada intinya dalam membangun komunikasi yang baik dengan karyawan ialah
menjadi pendengar yang baik, agar karyawan merasa nyaman ketika berkomunikasi bersama kita.
3. Memberikan ruang komunikasi kepada karyawan
Memberikan jeda untuk membahas seputar pekerjaan, sesekali ajaklah karyawan untuk
komunikasi hal lain di luar pekerjaan.
4. Memberikan pelatihan perihal cara meningkatkan komunikasi
Dalam hal ini karyawan akan menambah wawasan terkait tentang komunikasi yang efektif, dan
berharap mampu menerapkan di kehidupan sehari-hari, dengan adanya pelatihan karyawan merasa
lebih di perhatikan.
Ada beberapa prinsip untuk mejadikan komunikasi menjadi efektif diantaranya :
- Respect atau menghormati
hal ini menjadikan komunikasi efektif dapat berlangsung dengan cara kita menghormati
tentu yang menjadi lawan bicara akan merasa di hargai, sehingga suasana komunikasi lebih
terasa hangat atau nyaman.
- Empathy
Dengan kita menunjukkan rasa empati kita maka lawan bicara kita akan lebih merasa di
hargai.
- Audible atau dapat didengar
Hal ini sangat penting dalam menghasilkan komunikasi yang penting, karna pesan-pesan
yang terlontar dari mulut jika tidak dapat di dengar maka akan merasa kesulitan dalam
menanggapi komunikasi sehingga menjadikan komunikasi tidak efektif.
- Clrity atau jelas
Ketika kita menerima pesan tentu ingin mendapatkan pesan yang jelas agar pesan
sampai dengan baik kepada si penerima nya, hal ini akan menjadikan komunikasi semakin
efektif.

12
- Humble atau rendah hati
Poin ini akan menjadikan seseorang merasa nyaman untuk bercerita bersama orang yang
humble, dan menciptakan suasana komunikasi yang efektif.
3 Lingkungan kerja (X2)
Dalam sebuah organisasi lingkungan kerja menjadi suatu hal yang sangat penting, lingkungan
kerja yang baik dan nyaman tentu menjadi harapan semua karyawan, lingkungan kerja yang baik akan
menjadikan karyawan lebih baik pula dalam memenuhi tanggung jawabnya, dan lingkungan kerja yang
baik juga akan memberikan kepuasan kepada setiap karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut.
Lingkungan kerja pada perusahaan mempunyai pengaruh besar terhadap produktivitas perusahaan,
lingkungan kerja yang baik akan memiliki pandangan positif atau memengaruhi cara pandang
karyawan terhadap perushaan tersebut.
Banyak diantara kita yang sering mengabaikan terhadap lingkungan kerja, seolah-olah
menganggap remeh, tanpa kita sadari lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan,
lingkungan kerja pun dapat berpengaruh positif atau negatif terhadap kinerja karyawan, perlu di garis
bawahi bahwasannya keberhasilan perusahaan pun salah satu nya karena kondisi lingkungan yang baik,
aman, dan nyaman.
Penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi lingkungan kerja, berikut ada beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja
diantaranya :
- Elemen pada lingkungan kerja
Kondisi ruang kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang, sebaiknya
perusahaan lebih memperhatikan elemen di lingkungan kerja,agar karyawan
kesehatannya terjamin.
- Keamanan finansial
Keamanan finansial ini sifatnya sangat sensitif, akan tetapi dapat menjadi
pengaruh lingkungan kerja, maka dari itu perusahaan perlu memastikn bahwa kondisi
finansial perusahaan dalam keadaan aman, hal ini agar karyawan tidak khawatir akan
kehilangan pekerjaannya.
- Team building
Dalam dunia kerja dapat dipastikan karyawan berinteraksi dengan rekan kerjanya, ada
juga berbagai proyek yang membutuhkan kerjasama tim, oleh sebab itu perusahaan
mampu menyediakan aktivitas yang dapat membangun kekompakan karyawannya,.
- Work-Life balance yang bagus
13
Ini menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam dunia kerja, biasanya
menjadi pertimbangan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, oleh karna itu,
pemimpin dalam perusahaan harus menyadari pada saat pengmbilan keputusan tidak ada
pihak yang merasa di rugikan.
4 Motivasi (X3)
Setiap karyawan tentu pernah mengalami fase jenuh, tidak semangat, tidak bergairah dalam
menjalani rutinitas kerja setiap harinya. Hal ini bisa disebabkan rutinitas yang monoton sehingga
menurunkan semangat kerja karyawan, hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan karna kinerja
akan semakin menurun dan dalam mengembangkan karir pun akan terhambat.
Motivasi ialah sebuah dorongan terhadap diri seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan,
dalam dunia kerja motivasi sangat berperan terhadap kinerja karyawan, dengan adanya pemberian
motivasi terhadap karyawan akan menjadikan karyawan semakin semangat dalam melakukan
pekerjaannya, kuat atau lemahnya motivasi akan menentukan tinggi atau rendahnya prestasi kinerja
seseorang, motivasi juga yang dapat menentukan kinerja seseorang, bahkan kesuksesan perusahaan
dalam mencapai tujuan-tujuan motivasi pun ikut berperan penting. Sebagian orang berpendapat bahwa
motivasi yaitu mendorong dari diri seseorang untuk melakukan kegiatan yang sifatnya produktif
sehingga mendapatkan hasil yang memiliki manfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Dalam motivasi memiliki beberapa unsur yaitu :
- Kinerja
- Tantangan
- Pengembangan
- Tanggung jawab
- Penghargaan
- Kesempatan
- Dan Ketertiban
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja yaitu :
- Lingkungan kerja
- Apresiasi terhadap pencapaian karyawannya
- Hubungan internal
- Gaji
- Jaminan hari tua
- Keamanan dan kenyamanan dalam bekerja
- Tepat pada sasaran atau tujuan dalam menyelesaikan tugas yang di berikan
14
Faktor-faktor yang telah di sebutkan menjadi penentu seberapa tinggi dan rendahnya motivasi kerja
pada karyawan di suatu perusahaan.
5 Kinerja Karyawan (Y)
Dalam dunia bisnis faktor manusia menjadi masalah utama dalam setiap kegiatan yang ada di
dalam organisasi, kinerja karyawan menjadi bagian dari organisasi maupun perusahaan yang tidak bisa
dipisahkan, karena kinerja karyawan memiliki kedudukan yang sangat penting bagi perusahaan
termasuk pada dunia perbankan, kinerja karyawan pun menjadi acuan dalam menilai kualitas karyawan
yang bekerja pada bank tersebut, apabila karyawan tersebut memiliki kinerja yang baik dan berkualitas
maka karyawan berhak mendapatkan apresiasi dari perusahaan guna agar karyawan merasa di hargai,
lebih termotivasi untuk melakukan yang terbaik pada perusahaan, dan semangat dalam berkontribusi
untuk perusahaan tersebut.
Kinerja karyawan ialah kemampuan, keterampilan, dan hasil kerja yang dilakukan oleh
seseorang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, kinerja karyawan juga dapat di ukur dari
pencapaian tujuan yang telah di tentukan oleh perusahaan, produktivitas kerja karyawan, dan kualitas
kerja baik secara individu maupun kelompok.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya :
- Motivasi
Motivasi dapat mendorong karyawan dalam menghasilkan kinerja yang baik dan
berkualitas, perusahaan harus lebih peka terhadap motivasi karyawannya.
- Insentif
Insentif menjadi faktor utama dalam mempengaruhi kinerja karyawan, apabila
insentif atau gaji yang didapat tidak sesuai dengan kinerja, maka akan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
- Lingkungan kerja
Perusahaan dapat memberikan perhatian lebih terhadap lingkungan kerja,
memastikan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, karna lingkungan yang aman dan
nyaman sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik maupun psikis karyawan.

15
2.2 Tujuan Penelitian
Dalam kegiatan penelitian tentu memiliki tujuan, adapun tujuan dari penelitian pada PT. Bank
Tabungan Negara (BTN) yaitu :
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh komunikasi internal, terhadap kinerja karyawan
pada bank BTN
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
pada Bank BTN
3. Untuk mengetahui apakah motivasi memiliki pengaruh atas kinerja karyawan pada Bank
BTN
4. Untuk menemukan cara bagaimana meningkatkan kinerja karyawan pada PT Bank BTN
melalui variabel komunikasi internal, lingkungan kerja, dan motivasi, dengan ini berharap
kinerja karyawan menjadi lebih baik, berkualitas dan mampu mencapai tujuan perusahaan.

16
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 e-Business
Saat ini dunia telah berada di masa persaingan yang bebas, salah satunya di dunia perbankan
menjadi hal penting dari sistem keuangan, guna untuk memudahkan, dan melancarkan dalam kegiatan
perekonomian suatu negara. Agar memenangkan persaingan ini maka dunia perbankan membutuhkan
inovasi produk baru, salah satunya pengembangan tekhnologi informasi. Terkait teknologi dalam dunia
bisnis menjadi hal yang sangat penting, banyak perusahaan yang ingin mengubah dirinya menjadi
pembangkit daya (power house) bisnis global melalui berbagai investasi besar dalam e-business.
Tekhnologi informasi yaitu tekhnologi guna untuk mengolah data, termasuk memproses,
mengolah, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan menggunakan beberapa
macam cara agar mendapatkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
tepat waktu. Kegiatan industri modern saat ini, semakin meningkatnya tingkat mobilitas dan kesibukan
sangat berdampak pada manusianya, banyak orang yang membutuhkan alat agar bisa dengan cepat dan
tepat dalam memenuhi kebutuhan nya, dunia perbankan di era tahun 1990-an kita di perkenalkan
dengan sistem perbankan modern yaitu sebuah transaksi Automatic Teller Machine atau yang pada
umumnya kita ketahui yaitu ATM. Akan tetapi dengan adanya ATM di era saat ini terbilang masih
ketinggalan, dimana orang harus mencari keberadaan ATM yang sesuai dengan bank yang dimiliki,

17
Perkembangan tekhnologi informasi di era saat ini sudah berkembang sangat pesat, dan internet
pun sudah sangat menonjol, sehingga memungkinkan usaha saat ini membutuhkan internet, dalam
dunia perbankan mulai mendapatkan perhatian yaitu internet banking. Dengan adanya internet banking
bertujuan untuk mempermudah nasabah dalam menjalankan kegiatan keungannya, agar nasabah dapat
melakukan transaksi dimanapun mereka berada, tidak perlu mengantri panjang, lebih flaksibel, dan
dapat menghemat waktu.
3.2 e-Goverment
Perbankan Tabungan Negara (BTN) Indonesia merupakan salah satu bank yang mempunyai
peranan penting dalam industri perbankan Indonesia, dahulu kala bank BTN belum belum menerapkan
e-Goverment dengan seiringnya waktu, Awal mula perkembangan teknologi informasi di Indonesia,
perbankan termasuk BTN mulai menyadari potensi e-Goverment untuk mempercepat proses
administrasi, mampu meningkatkan keamanan dan memberikan kemudahan aksebilitas bagi nasabah.
perusahaan perbankan seperti BTN mulai mengunduh teknologi mainstream electronic e-Goverment
guna meningkatkan efisiensi operasional dan layanan pelanggan.
Langkah-langkah tersebut dapat mencakup penerapan online banking, aplikasi banking, dan
integrasi teknologi informasi untuk memenuhi peraturan pemerintah terkait industri perbankan. Dengan
ada nya e-Goverment sangat berperan penting untuk mempermudah atau menyederhanakan proses
perbankan, mempercepat transaksi serta meningkatkan transparansi.
3.3 e-Commerce
Seiring perkembangan teknologi di zaman sekarang ini dunia perbankan termasuk pada bank
BTN mulai menerapkan layanan e-Commerce, pada umumnya dunia perbankan melakukan bisnis e-
Commerce dengan menyediakan layanan e-banking, seperti pembayaran tagihan melalui platform
digital, dan integrasi dengan merchant-merchant e-Commerce, penerapan teknologi ini bermaksud
untuk membantu agar nasabah melakukan transaksi keuangan elektronik dengan lebih mudah, nasabah
tidak perlu mengantri di bank, tidak membuang-buang waktu, dapat di lakukan dimana saja dan kapan
saja,
Peran bank dalam ekosistem e-Commerce antara lainmenyediakan fasilitas pembayaran online,
keamanan transaksi, dan mendukung pengembangan bisnis online, bank BTN bagian industri
perbankan Indonesia, mungkin telah mengambil langkah serupa untuk mengintegrasikan layanan e-
Commerce juga meningkatkan akses nasabah dalam transaksi keuangan melalui platform digitalnya.
Semakin berkembanya teknologi akan ada pihak-pihak yang di untungkan dan di rugikan, bagi mereka
yang melek digital mungkin akan merasa tertolong dengan adanya e-Commerce, namun ada sebagian
yang merasa merugi sebab tidak pahamnya teknologi.
18
Landasan Teori
1 Komunikasi Internal
Menurut sebagian para ahli komunikasi internal ialah komunikasi yang terjadi dalam suatu
perusahaan atau dalam sebuah organisasi, komunikasi juga dapat berupa antara bawahan dengan
bawahan atau antara bawahan dengan atasan (Jannah et al., n.d.).
Komunikasi internal juga dapat di artikan sebagai ide antar manajer dan anggota staf dalam sebuah
bisnis atau pelayanan yang dapat menghasilkan realisasi bisnis ataupun pekayanan secara menyeluruh,
dan di lengkapi dengan struktur yang unik (Kualitas et al., 2023)
Dalam sebuah organisasi apapun komunikasi internal menjadi hal yang penting bagi kelompok
yang tertarik untuk mencapai tujuan organisasi melalui kolaborasi, komunikasi internal pun menjadi
suatu hal yang penting dalam organisasi besar maupun kecil, baik dalam bentuk keluarga ataupun
perusahaan. (Prathomo, 2022)
Komunikasi internal menurut sebagian para ahli mengatakan bahwa kegiatan komunikasi yang
disampaikan kepada seluruh anggota dalam suatu perkumpulan, yaitu terdiri semua orang yang berada
dalam satu ruangan tersebut (Dwi Raharjo & Noviany Rahmatika, n.d.)Komunikasi internal ialah seluruh
pesan yang dikirim dan di terima oleh seseorang dalam lingkungan organisasi baik dalam konteks
komunikasi yang formal maupun informal. (Hasugian 2017).
Komunikasi internal dapat juga terjadi apabila mereka (manajer) mencari atau mendapat
informasi dari rekan kerja, karyawan, dan kontak lainnya tentang apapun yang dapat mempengaruhi
pekerjaan maupun tanggung jawab mereka (Chandra & Adiarsi, 2019).
Komunikasi internal dalam sebuah organisasi terbagi menjadi dua dimensi yaitu komunikasi
vertikal dan komunikasi horizontal, maksud dari komunikasi vertikal ialah komunikasi kebawah seperti
halnya pimpinan memberikan intruksi, petunjuk, serta informasi kepada bawahannya, sedangkan
bawahan memberikan laporan atau saran kepada pemimpin. Sedangkan komunikasi horizontal ialah
penyampaian informasi antara rekan-rekan sejawat dalam satu organisasi yang sama.
(Krisma Wicaksono, n.d.)

2 Lingkungan kerja
Menurut beberapa teori para ahli Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu ata unsur-unsur
yang dapat mempengaruhi secara langsung ataupun tidak secara langsung terhadap suatu organisasi
maupun perusahaan yang mampu memberikan dampak baik dan buruk terhadap kinerja dan kepuasan
kerja para karyawannya. (Ronal et al., n.d.)

19
Lingkungan kerja yang kondusif akan memberikan rasa aman dan nyaman sehingga
memungkinkan para karyawan yang berada di perusahaan pun mampu bekerja dengan optimal.
(Stie & Lahat -Sumatera, n.d.)

(Putra & Aprianti, n.d.) Menyatakan bahwa lingkungan kerja yaitu segala sesuatu yang berada di
sekeliling para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas yang di
embankan, berikut ini ada beberapa indikator lingkungan kerja, yaitu :
a. Kerjasama, semua yang ada dalam lingkungan kerja maka akan terlibat dengan yang namanya
interkasi maupun kerja sama
b. Ketersediaan sarana kerja, sarana prasana yang nyaman dan di perhatikan dengan baik maka
akan memiliki pengaruh positif terhadap semangat kerja para karyawan
c. Kondisi kerja yaitu hubungan kerja dalam organisasi baik hubungan kerja atasan dan bawahan
maupun antar pegawai.
Terciptanya suasana lingkungan kerja pada suatu organisasi atau perusahaan tergantung dari aspek-
aspek nya sperti halnya sistem organisasi, komunikasi dalam perusahaan, perlengkapan kerja beserta
fasilitas kerjanya, dan keadaan lingkungan kerja (Rizki et al., n.d.) . Lingkungan kerjapun yaitu
keseluruhan alat perkakas dan bahan-bahan yang di hadapi oleh seseorang, dan pengaturan kerjanya
baik secara individu maupun kelompok, dan lingkungan kerja pun terbagi menjadi dua bagian yaitu
kerja fisik dan non fisik. (Hutagalung, n.d.).
Hal ini sependapat dengan (Ekonomi et al., n.d.) yang mengatakan bahwa Lingkungan kerja yaitu
apapun yang berkaitan secara fisik dan psikis baik secara langsung atau tidak langsung yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas. Bahkan menrut (Yanuari, n.d.)lingkungan
kerja yaitu kondisi tempat kerja seperti pengaturan pencahayaan, ventilasi udara, kebisingan, getaran,
temperatur, dan segala sesuatu yang mempengaruhi fisik kerja.
3 Motivasi
Menurut beberapa teori para ahli motivasi yaitu kegiatan dalam memberikan dorongan kepada
seseorang maupun diri sendiri guna mengambil tindakan. (Prihartanta et al., 2015) Motivasi memiliki
hubungan yang positif terhadap kinerja pegawai, semakin tinggi tingkat motivasi maka cenderung
pencapaian tingkat kinerja pegawai yang tinggi (Harza et al., 2015), motivasi yaitu sebuah proses yang
berawal dari tidak terpenuhinya kebutuhan fsikologis seseorang sehingga memicu perilaku maupun
doronganuntuk mencapai sebuah tujuan (Argadinata, 2018).
Motivasi merupakan karakteristik psikologis dari orang yang berkontribusi terhadap tingkat
keterlibatan seseorang, hal ini mencakup faktor yang mengarahkan dan memelihara perilaku manusia
ke arah tertentu (Kantor et al., n.d.) motivasi digambarkan sebagai keinginan seseorang agar terus
20
berusaha melalui proses dan arahan untuk dapat mencapai sebuah tujuan (Indahsari et al., n.d.) ,
Motivasi merupakan dorongan, ataupun penggerak dari diri sendiri untuk melakukan suatu tindakan,
sehingga motivasi menjadi faktor yang dapat menentukan kinerja (Bachtiar et al., 2012)
Di perkuat lagi oleh pendapat (Studi & Syariah, n.d.)bahwa motivasi merupakan rangsangan terhadap
keinginan, penggerak yang menggerakkan keinginan seseorang untuk bekerja, setiap motivasi memiliki
tujuan tertentu yang ingin dicapai.
4. Kinerja karyawan
Kinerja ialah hasil dari kerja sesorang, ini menjadi proses manajemen secara keselueuhan dimana hasil
. Menurut (Karundeng, n.d.)kinerja
dari kerja yang di lakukan harus memiliki bukti (Fahraini & Syarif, n.d.)
yaitu hasil dari kerja seseorang atau sekelompok dalam organisasi secara kualitas atau kuantitas yang
telah ia capai, sesuai dengan wewenang yang telah di tetapkan, dan tanggung jawabnya masing-
masing. Upaya dalam mencapai tujuan organisasi yang sah tanpa melanggar aturan dan hukum, serta
sesuai dengan etika dan moralitas.
(Hutama et al., n.d.)mengatakan bahwa Kinerja yaitu suatu gerakan, tindakan, aktivitas,
pelaksanaan atau tindakan secara sadar yang ditunjukkan guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan
oleh sebuah organisasi, yang telah di capai oleh seseorang atau sekelompok orang.
Sedangkan menurut (Subianto, 2016)berpendapat bahwa kinerja ialah sebuah
pengorbanan dalam bentuk jasa, pikiran, jasmani dalam menghasilkan barang atau jasa dengan
mendapatkan imbalan.
(Iskandar & Yusnandar, n.d.)mengatakan bahwa kinerja yaitu hasil dari proses yang di ukur dalam
jangka waktu yang telah di tentukan dengan dasar syarat tertentu, atau ketetapan yang telah di tetapkan
sebelumnya, kinerja pun dapat di artikan hasil kerja atau prestasi profesional seseorang.Hasil
penelitian (Rahmasari, n.d.) menyatakan bahwasannya kecerdasa spiritual berpengaruh sangat nyata
pada kinerja karyawan, beberapa orang meyakini bahwa kemampuan intelektual ialah wujud
kemampuan mental,dan menjadi penting dalam melaksanakan tugas ataupun pekerjaan.
Ada yang menjadi faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan yaitu persepsi dukungan
dari organisasi atau prusahaan, hal ini didukung oleh peneliti terdahulu yang meneliti hubungan antara
persepsi sebuah dukungan organisasi dan kinerja karyawan (Agustyna & Partono Prasetio, 2020).

21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian pada PT. Bank Tabngan Negara (BTN) menggunakan variabel
komunikasi internal, lingkungan kerja, dan motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan,
kinerja karyawan yang menjadikan penentu atas keberhasilan perusahaan. Maka daripada itu
perusahaan lebih memperhatikan komunikasi internal, lingkungan kerja, dan motivasi guna untuk
mencapai tujuan yang telah di tentukan oleh perusahaan dengan semaksimal mungkin.

Pada studi kasus ada beberapa yang perlu di lakukan oleh perusahaan untuk menjadikan kinerja
karyawan lebih baik lagi, yaitu dengan cara menerapkan komunikasi internal yang baik, agar karyawan
merasa nyaman dalam bekerja. Kemudian menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, karna
lingkungan pun berperan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan, dimulai dari memperhatikan
ruang kerja guna untuk memastikan karyawan kerja dalam keadaan yang aman atau tidak
membahayakan.

Adapun perusahaan harus memperhatikan motivasi terhadap karyawannya, motivasi yang baik
tentu akan menghasilkan kinerja karyawan yang baik juga, perusahaan dapat memberikan motivasi
berupa apresiasi atas kerja yang telah di capai, berharap agar karyawan tersebut dapat mempertahankan
kinerja yang baik dan berkualitas.

22
4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, terdapa beberapa saran yang semoga dapat bermanfaat bagi
perusahaan yaitu :

1. Memperbaiki komunikasi internal, baik atasan dengan bawahan, maupun sesama


bawahan, hal ini untuk menghindari konflik pada perusahaan, dan meminimalisir
tingkat kesalah pahaman dalam komunikasi.
2. Menciptakan lingkungan yang positif, aman serta nyaman, sehingga karyawan memiliki
semangat yang tinggi dalam bekerja atau mencapai tujuan perusahaan
3. Menanamkan motivasi kepada setiap karyawan baik secara individu maupun kelompok,
agar karyawan kinerja karyawan merasa di hargai, dan di akui.

23
DAFTAR PUSTAKA

Agustyna, A., & Partono Prasetio, A. (2020). Almaida Agustyna 1) , Arif Partono Prasetio 2) PENGARUH PERSEPSI
DUKUNGAN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT GREAT CITRA LESTARI
Jurnal Mitra Manajemen (JMM Online). 4(1), 28–38.

Argadinata, A. G. (2018). Implementasi teori motivasi pada Toyota Motor Company. Jurnal Manajemen, 9(2), 137.
https://doi.org/10.32832/jm-uika.v9i2.1526

Bachtiar, D., Manajemen, J., & Ekonomi, F. (2012). Management Analysis Journal PENGARUH MOTIVASI DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Management Analysis Journal, 1(1).
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj

Chandra, S., & Adiarsi, G. R. (2019). Pengaruh Komunikasi Internal dan Motivasi Internal terhadap Employee
Engagement pada Perusahaan JJI. Jurnal Pewarta Indonesia, 1(1), 62–75. https://doi.org/10.25008/jpi.v1i1.8

Dwi Raharjo, K., & Noviany Rahmatika, D. (n.d.). PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL, QUALITY OF WORK LIFE, DAN
SPIRITUALITAS DI TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI MOTIVASI KERJA (Studi Kasus pada
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan).

Ekonomi, J., dan Bisnis, K., Purnama, H., Safitri, M., & Agustina, M. (n.d.). EKOMBIS Sains Pengaruh Lingkungan Kerja
terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Lampung.

Fahraini, F., & Syarif, R. (n.d.). Pengaruh Kompensasi, Disiplin Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan
PT.Nikos Distribution Indonesia.

Harza, F., Djamhur, M., & Mayoan, H. Y. (2015). PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK, MOTIVASI EKSTRINSIK DAN
KOMITMEN ORGANSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK BTN KANTOR CABANG MALANG. In Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB)|Vol (Vol. 22, Issue 1).

Hasugian, M. (2017). UPAYA KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH ATMA HUSADA MAHAKAM. EJournal Ilmu Komunikasi, 5(4), 13–25.

Hutagalung, B. A. (n.d.). ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI: KOMPETENSI,


MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA (PENELITIAN LITERATURE REVIEW MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA).
3(1), 2022. https://doi.org/10.38035/jmpis.v3i1

Hutama, F., Djamhur, A., & Djudi, H. M. (n.d.). PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN
ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Tetap PG Kebon Agung Malang).

Indahsari, R., Adrie Manafe, L., Studi Manajemen, P., & Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika, S. (n.d.). THE ROLE OF PATH
GOAL LEADERSHIP STYLE IN IMPROVING EMPLOYEE MOTIVATION. https://ojs.unida.ac.id/Jvs,

Iskandar, D., & Yusnandar, W. (n.d.). Peranan Kinerja Karyawan: Berpengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja. In
SiNTESa CERED Seminar Nasional Teknologi Edukasi dan Humaniora (Vol. 2021).

Jannah, M. H., Poetra, Y. A., Bhayangkara, U., & Raya, J. (n.d.). RETINA JURNAL FOTOGRAFI FOTOGRAFI INDONESIA
(APFI) PENGURUS CABANG BEKASI KEPADA FOTOGRAFER BEKASI. https://doi.org/10.59997/rjf.v3i2.2752

Kantor, G., Agama, K., Banjar, K., Sekumpul, J., 72-73, N., Jawa, K., Martapura, K., & Banjar, K. (n.d.). PENGARUH
MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANJAR.

24
Karundeng, C. C. (n.d.). PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TASPEN (PERSERO)
CABANG MANADO.

Krisma Wicaksono, A. (n.d.). HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERNAL ORGANISASI DENGAN KEEFEKTIFAN KERJA GURU
DAN KARYAWAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMKN) 2 TRENGGALEK.

Kualitas, P., Kerja, K., Karir, P., Komunikasi, D., Terhadap, I., Kerja, K., Kantor, P., Air, K., Saragih, J. D., Adronicus, M., &
Hasibuan, W. (2023). The Effect Of Quality Of Work Life, Career Development And Internal Communication On
Job Satisfaction At The Air Joman District Office Universitas Prima indonesia. In Management Studies and
Entrepreneurship Journal (Vol. 4, Issue 4). http://journal.yrpipku.com/index.php/msej

Prathomo, J. (2022). Pengaruh Komunikasi Internal dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank
SULTENG Cabang Tolitoli The Influence of Internal Communication and Work Discipline on Employee
Performance at PT. Bank SULTENG Tolitoli Branch. Economics And Business Management Journal ( EBMJ, 1(2).

Prihartanta, W., Perpustakaan, J. I., & Komunikasi, D. (2015). TEORI-TEORI MOTIVASI. In Universitas Islam Negeri Ar-
raniry (Vol. 1, Issue 83).

Putra, A., & Aprianti, K. (n.d.). SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan PENGARUH LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI CAMAT LAMBITU KABUPATEN BIMA.
https://sultanist.ac.id/index.php/sultanist

Rahmasari, L. (n.d.). Pengaruh Kecerdasan Intelektual , Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja
Karyawan.

Rizki, A., Suprajang, S. E., Manajemen, J., Tinggi, S., Ekonomi, I., Negara, K., Mastrip, J., 59 Blitar, N., & Abstrak, J. T.
(n.d.). Analisis Kedisiplinan Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja pada Karyawan PT Griya Asri Mandiri
Blitar.

Ronal, O. :, Sihaloho, D., Siregar, H., Sisingamangaraja, U., Tapanuli, X., Kunci, K., Kerja, L., & Karyawan, K. (n.d.).
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUPER SETIA SAGITA MEDAN.

Stie, Y. D., & Lahat -Sumatera, S. (n.d.). PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PENGAWAS URUSAN GERBONG SUKACINTA (PUG SCT) PT.
KERETA API INDONESIA (PERSERO) KABUPATEN LAHAT. JurnalPendidikanEkonomidanBisnis (JPEB), 5.
https://doi.org/10.21009/JPEB

Studi, P., & Syariah, E. (n.d.). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karawan Dengan Motivasi Islam Sebagai
Variabel Moderasi Nurcahyati Dwi Ayu Ningtyas, Nurul Asfiah, Mochamad Novi Rifa’i.

Subianto, M. (2016). PENGARUH GAJI DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SERBA MULIA AUTO DI
KABUPATEN KUTAI BARAT. 4(3), 698–712.

Yanuari, Y. (n.d.). ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN.
https://doi.org/10.24853/baskara.2.1.44-54

25

Anda mungkin juga menyukai