Judul :
Disusun oleh :
NIM 20415146
FAKULTAS EKONOMI
Tahun 2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 20415146
Fakultas : Ekonomi
2
NIP. 19760508 2005011 1 002
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Sholawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah menuntun kita dari zaman jahiliyah hingga zaman Islamiyah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Mandiri dengan judul
Peran Sosialisasi Ketaspenan Untuk Mengetahui Program Layanan Dan Produk
Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Ponorogo.
Melalui laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Hadi Sumarsono, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
2. Ibu Naning Kristiyana, SE., MM. selaku KaProdi Manajemen
3. Ibu Naning Kristiyana, SE., MM. selaku Dosen Pembimbing LKM
4. Bapak Ratna Dwi Cahyanti selaku Sales Manager
5. Bapak, Ibu, Saudara, dan teman-teman yang telah membantu penulis dan
tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
Penulis berharap agar laporan ini dapat dipergunakan dengan baik dan
berguna bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan kekeliruan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Besar harapan
penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi
penulis sendiri.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................2
KATA PENGANTAR........................................................................................3
DAFTAR ISI.......................................................................................................4
BAB I...................................................................................................................5
PENDAHULUAN...............................................................................................5
1.1. Latar Belakang....................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................7
1.3. Tujuan Masalah...................................................................................7
1.4. Metode Pemecahan masalah..............................................................7
1.4.1. Nama Kegiatan.............................................................................7
1.4.2. Bentuk Kegiatan...........................................................................7
1.4.3. Peserta Kegiatan...........................................................................8
1.4.4. Waktu dan Tempat Kegiatan......................................................8
1.4.5. Rundown Kegiatan.......................................................................8
BAB II...............................................................................................................10
GAMBARAN PERUSAHAAN.......................................................................10
2.1. Sejarah Perusahaan.......................................................................10
2.2. Gambaran Sumber Daya Manusia .......................................11
BAB III..............................................................................................................14
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................14
3.1. Hasil pelaksanaan kegiatan..............................................................14
3.2. Pembahasan hasil kegiatan...............................................................14
BAB IV..............................................................................................................17
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.......................................................17
4.1. Kesimpulan........................................................................................17
4.2 Rekomendasi..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................19
LAMPIRAN......................................................................................................20
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa
disebut financial intermediary. Artinya, lembaga bank adalah
lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang.
Oleh karena itu, usaha bank akan selalu dikaitkan dengan masalah
uang yang merupakan alat pelancar terjadinya perdagangan yang
utama (Setia Budi Wilardjo, 2005). Menurut pasal 1 butir 2 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 atas perubahan
Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, Bank adalah
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-
bentuk yang lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Fungsi bank adalah merupakan lembaga keuangan yang
menjadi tempat bagi perusahaan, lembaga pemerintah, swasta maupun
perorangan dalam penghimpunan dana, lalu menyalurkan dalam
bentuk perkreditan dan berbagai jasa lainnya.
Setiap bank di Indonesia memiliki berbagai jenis kredit yang
ditawarkan, salah satu produk kredit yang diberikan lembaga
perbankkan yaitu kredit pensiunan bagi para pensiunan dan Kredit Pra
Pensiun untuk pegawai aktif yang akan memasuki masa purna tugas
maksimal 3 tahun sebelum pension.. Pada intinya kredit pensiun dan
kedit pra pension merupakan kredit yang sifatnya untuk konsumtif
yang hanya diberikan kepada para pensiunan dna pegawai aktif yang
akan memasuki masa purna tugas yang berasal dari lingkungan
pensiunan karyawan (PNS, TNI, POLRI, BUMN, dan BUMD) yang
didasari oleh perjanjian kerja sama antara pihak Bank dengan
pengelola dana pensiun. Dalam rangka mendukung para pensiunan
5
maupun yang akan memasuki batas usia pensiun, PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Kantor Cabang Ponorogo mendukungnya dengan
memberikan fasilitas Kredit Pensiun dan Kredit Pra Pensiun. Agar
terlaksana kegiatan pemberian kredit pensiun dan pengawasan tersebut
maka Bank harus mempunyai prosedur yang baik. Dengan berjalannya
prosedur yang baik dan terarah maka semua data-data transaksi dapat
terorganisir dengan baik pula, selain itu dengan ditetapkannya
prosedur yang benar maka diharapkan juga dalam menjalankan strategi
pemasaran kredit tentunya harus dengan benar dan baik.
Menurut Nur Rianto strategi pemasaran dapat
diartikan sebagai suatu proses sosial yang merancang dan
menawarkan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan
dari pelanggan dalam rangka memberikan kepuasan yang
optimal kepada pelanggan ( Nur Rianto, 2012). Dengan adanya
strategi pemasaran, maka implementasi program dalam
mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan secara aktif,
sadar dan rasional (Hasan, 2010). Salah satu bentuk strategi
pemasaran kredit dari PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional,
khususnya bagi para pegawai aktif yang akan memasuki masa purna
tugas adalah dengan rutin melakukan kegiatan sosialisasi atau bertatap
muka langsung dengan para pegawai aktif yang akan memasuki masa
purna tugas.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang
Ponorogo dapat mengamankan proses strategi pemasaran kredit
pensiun tersebut. Mengingat pentingnya menjalankan strategi
pemasaran kredit dengan baik, maka PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional KC Ponorogo Bersama dengan PT Taspen
menyelanggarakan sebuah sosialisasi untuk memperkenalkan produk
dan layanan dari Bank BTPN KC Ponorogo serta memberikan
informasi mengenai beberapa tata cara kepengurusan ketika akan
6
memasuki masa pensiun dengan peserta sosialisasi yang berasal dari
pegawai aktif yang berada pada lingkungan dinas Pendidikan
Kabupaten Ponorogo Koordinator Wilayah Sukorejo, Babadan, dan
Ngebel.
7
aktif yang akan masuk masa purna terkait kesiapan berkas –
berkas dan alur pengajuan pensiun.
Hari : Rabu
Ponorogo
8
09.30 – 11.00 WIB Sosialisasi Produk dan Layanan Bank
Ponorogo
Taspen
9
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
10
2011. Program Daya juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Sinaya, Bisnis Pendanaan yang muncul di tahun yang sama.
Produk dan solusi untuk pengusaha kecil dan menengah
(UKM) diluncurkan pada tahun 2013 melalui layanan BTPN Mitra
Bisnis. Focus BTPN terhadap pemberdayaan masyarakat semakin
terlihat saat BTPN Tunas Usaha Rakyat (TUR) diluncurkan pada akhir
tahun 2012. BTPN melakukan akuisisi atas PT Bank Sahabat Purba
Danarta yang dikonversikan menjadi bank syariah sebelum BTPN
memisahkan unit syariahnya kedalam entitas baru di tahun 2014.
Pada 2015, BTPN secara resmi meluncurkan BTPN Wow!,
sebuah layanan perbankan bagi mass market yang memanfaatkan
telepon seluler dan didukung oleh para agen sebagai perpanjangan
tangan Bank untuk memperluas jangkauan kepada masyarakat yang
selama ini belum tersentuh layanan perbankan. Pada paruh kedua
tahun 2016, Jenius yang merupakan platform digital banking
diluncurkan. Layanan perbankan digital Jenius ini menggunakan
ponsel cerdas untuk melakukan transaksi perbankan. Jenius adalah
bank digital sepenuhnya pertama di Indonesia, yang kemudian diikuti
oleh banyak pesaing lainnya.
BOM
Sales
Manajer
Customer Teller
Service
AP
Office Boy
Sales Security Driver
(OB)
Marketing
11
1. Branch Office Manager (BOM)
Pada bank BTPN KCP Ponorogo, BOM bertugas untuk
mengkoordinasi unit-unit kerja seperti briefing yang dilakukan
sebelum jam operasional, melakukan pengawasan dan pemantauan
terhadap semua bagian, memastikan pengelolaan uang dan surat-
surat berharga telah dikelola dengan baik dan benar seperti
pengecekan Kembali jumlah uang dan transaksi yang telah
dilakukan serta memberikan izin transaksi dan koreksi.
2. Customer Service
Customer Service pada Bank BTPN KCP Ponorogo merupakan
frontliner yang bertugas untuk melayani nasabah setiap harinya,
seperti melayani pembaruan data, print out rekening tabungan, serta
melayani nasabah yang sedang dalam masalah dan memberikan
solusi atas masalah tersebut. Selain itu tugas dari Customer Service
juga membuat berbagai jenis administrasi yang dibutuhkan dalam
operasional bank.
3. Teller
Teller Bank BTPN KCP Ponorogo merupakan frontliner yang
bertugas untuk melayani nasabah dalam hal penarikan
gaji/tabungan, transfer dan penyetoran uang, melakukan
pemeriksaan kas dan menghitung transaksi harian menggunakan
komputer, kalkulator, atau mesin penghitung, serta menerima cek
dan uang tunai untuk deposit, memverifikasi jumlah, dan periksa
keakuratan slip setoran.
4. Admin Pembayaran (AP)
Admin Pembayaran (AP) pada Bank BTPN KCP Ponorogo
bertugas membantu teller dalam melayani nasabah yang akan
melakukan penarikan gaji atau manfaat pensiun.
5. Sales manajer
12
Sales manajer pada Bank BTPN KCP Ponorogo bertugas untuk
memimpin dan mengarahkan tim sales marketing dalam hal
penjualan layanan atau produk dari Bank BTPN Ponorogo seperti
memberikan beberapa data nasabah yang akan dikunjungi oleh
bagian marketing, mengatur kuota dan target dari setiap sales,
menganalisis data pemberian kredit, serta bertanggung jawab
terhadap proses pelatihan tim seles.
6. Sales marketing
Sales marketing Bank BTPN KCP Ponorogo, bertugas untuk
memasarkan produk perbankan kepada calon nasabah atau nasabah
dari data yang telah diberikan oleh sales manajer, mempertahankan
nasabah yang ada, mendampingi nasabah yang melakukan kredit
atau berminat untuk kredit atau proses pencatian selesai.
7. Security
Security Bank BTPN KCP Ponorogo bertugas untuk menjaga
keamanan kantor bank baik diluar atau di dalam, mengarahkan
nasabah pada saat transaksi, membantu nasabah yang kesulitan
dalam pengisian formulir transaksi, serta mengatur antian di
cabang.
8. Office Boy (OB)
Office Boy Bank BTPN KCP Ponorogo bertugas membantu
merapikan ruang kantor, membelikan dan menyiapkan makan
karyawan, membereskan piring, gelas dan perlengkapan makan
karyawan, serta membantu pekerjaan karyawan
9. Driver
Pada Bank BTPN KCP Ponorogo terdapat driver yang bertugas
untuk mengantar karyawan apabila terdapat pekerjaan yang berada
diluar kantor seperti melakukan kunjungan ke rumah nasabah.
13
BAB III
14
menyampaikan materi mengenai keunggulan dalam hal pelayanan,
digitalisasi, serta produk atau fasilitas perbankan yang dimiliki oleh
PT Bank BTPN.
Salah satu materi yang di highlight pada kegiatan sosiaslisasi ini
adalah mengenai fasilitas kredit pra pensiun yang dimiliki oleh PT
Bank BTPN. Fasilitas kredit pra pensiun yang dimiliki oleh Bank
BTPN bernama KMP 36 Taspen Pos dan KMP 24 Taspen Pos
dimana KMP 36 Taspen Pos ditujukan pada para pegawai aktif
yang akan memasuki masa purna tugas dalam kurun waktu kurang
dari 36 bulan, sedangkan KMP 24 Taspen Pos ditujukkan pada para
pegawai aktif yang akan memasuki masa purna tugas dalam kurun
waktu kurang dari 24 bulan.
Kegiatan sosialisasi ini berhasil menarik perhatian para calon
purnawirawan. Terdata 7 orang dari peserta yang hadir bersedia
untuk disimulasikan perhitungan kredit pinjaman, dan 5 dari 7
orang sudah close atau sudah menandatangi perjanjian kredit
pinjaman, sedangkan 2 orang dan peserta yang lain masih dalam
tahap follow up ulang.
2) Hasil Penyampaian Materi PT Taspen
Kegiatan sosialisasi Bersama PT Bank BTPN KC Ponorogo
merupakan salah satu momentum bagi PT Taspen untuk
menyampaikan mengenai tata cara pemberkasan pengajuan pensiun
serta terkait produk dari PT Taspen. PT Taspen mengarahkan
kepada calon purnawirawan untuk segera melengkapi berkas –
berkas pengajuan pensiun dan juga menganjurkan pengajuan berkas
pensiun selambat – lambatnya yaitu satu tahun sebelum TMT
Pensiun, agar tidak terjadi keterlambatan SK Pensiun, THT Pensiun
serta Manfaat Pensiun.
Pada kegiatan sosialisasi ini PT Taspen juga memperkenalkan
salah satu produk baru yang diluncurkan oleh PT Taspen, yaitu
15
Taspen Life. Taspen Life merupakan produk asuransi yang dimiliki
oleh PT Taspen, dimana kehadiran Taspen Life ini dinilai PT
Taspen akan memberikan manfaat yang besar bagi calon
purnawirawan. karena disamping akan menerima Tunjangan Hari
Tua (THT), para calon purnawirawan juga akan mendapatkan
tambahan dana di luar dari THT yang diterima.
Sistematika dari produk Taspen Life ini adalah memotong
langsung Sebagian uang THT peserta taspen yang nantinya
digunakan untuk asuransi diri peserta taspen selama beberapa tahun
kedepan. Dari penyampaian produk Taspen Life pada kegiatan
sosialisasi ini, terdapat pro kontra yang terjadi antara peserta
sosialisasi. Beberapa ada yang setuju dengan adanya Taspen Life,
tapi tidak sedikit juga yang menolak dengan adanya Taspen Life,
karena tidak ingin uang THT mereka terpotong.
16
BAB IV
4.2 Rekomendasi
1. Kegiatan sosialisasi ini merupakan kegiatan yang bagus dan efektif,
sehingga sebaiknya kegiatan sosialisasi ini dapat dijadikan agenda
rutin setiap bulan guna untuk menjaring target pasar baru
2. Menggandeng pihak Taspen merupakan hal yang penting agar dapat
memberikan arahan kepada para calon purnawirawan terkait hal – hal
yang perlu disampaikan ketika akan memasuki masa purna, sehingga
17
untuk sosialisasi – sosialisasi berikutnya dapat dilakukan bersamaan
dengan PT Taspen
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
20
Gambar 1.3 Pemaparan Materi Sosialasi
21