Anda di halaman 1dari 32

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan petunjuk-Nya sehingga LAPORAN PENDAHULUAN kegiatan ini
yang telah disusun sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK).

LAPORAN PENDAHULUAN ini secara garis besar berisi penjabaran dan


kerangka acuan yang meliputi pendahuluan, landasan teori, gambaran umum,
metodologi dan rencana kerja.

LAPORAN PENDAHULUAN ini merupakan tahap akhir dari beberapa tahapan


pelaporan kegiatan ini, sehingga sangat diperlukan saran dan masukan dari semua
pihak.

Pontianak, Juni 2020

TIM PELAKSANA

F.TRIAS PONTIA W. ST,MT.IPM. ASEAN ENG


Tim Leader
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ 1


Daftar Isi.................................................................................................................. 2
Daftar Tabel ............................................................................................................ 4
Daftar Gambar......................................................................................................... 5
Bab 1 ....................................................................................................................... 6
Pendahuluan ............................................................................................................ 6
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 6
1.2 Referensi Hukum...................................................................................... 8
1.3 Maksud, Tujuan dan Sasaran.................................................................... 8
1.4 Manfaat................................................................................................... 10
1.5 Ruang Lingkup Kegiatan........................................................................ 10
1.6 Sistematika Pelaporan ............................................................................ 11
Bab 2 ..................................................................................................................... 13
Landasan Teori...................................................................................................... 13
2.1 Pemanfaatan Energi Matahari ..................................................................... 13
2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya ............................................................... 13
2.2 Komponen-komponen PLTS.................................................................. 14
2.3.1 Sel (Modul) Surya................................................................................. 14
2.3.2 Solar Charge Controller ........................................................................ 14
2.3.3 Baterai................................................................................................... 15
2.3.4 Inverter.................................................................................................. 15
Bab 3 ..................................................................................................................... 16
Gambaran Umum .................................................................................................. 16
2.1 Gambaran Umum Lokasi Kegiatan KEK Palu…………… ................... 16
2.2 Gambaran Umum Lokasi Kegiatan KEK Palu……………. ................... 21
Bab 4 ..................................................................................................................... 26
Metodologi ............................................................................................................ 26
Bab 5 ..................................................................................................................... 28
Rencana Kerja ....................................................................................................... 28
5.1 Waktu dan Pelaksanaan............................................................................... 28
5.2 Tenaga Pelaksana ........................................................................................ 29
5.3 Sistematika Pelaporan ................................................................................. 31
Daftar Tabel
Tabel 2. 1 Aksesibilitas Personil ke Lokasi .......................................................... 17
Tabel 2. 2 Aksesibilitas Barang Ke lokasi ............................................................ 17
Tabel 2. 3 Aksesibilitas Personil ke Lokasi .......................................................... 22
Tabel 2. 4 Aksesibilitas Barang Ke lokasi ............................................................ 23
Tabel 2. 5 Rute Perjalanan dari Pelabuhan Pantoloan atau Bandara Mutiara Sis Al
Jufri menuju KEK Palu………. ............................................................................ 23
Tabel 5. 1 Jadwal Pelaksanaan…………………………………………………...28
Daftar Gambar
Gambar 1. 2 Lokasi Kegiatan : Kecamatan Tawaeili……..................................... 10
Gambar 2. 2 Rute Perjalanan dari Pelabuhan Pantoloan atau Bandara Mutiara
Sis Al jufri menuju KEK Palu..…………………………………………………..18
Gambar 2. 3 Lokasi Desa Tanjung Harapan ......................................................... 19
Gambar 2. 4 Lokasi Desa Tanjung Beringin......................................................... 24
Bab 1

Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Energi adalah kebutuhan pokok setiap manusia. Kebutuhan energi semakin

menjadi kebutuhan pokok setiap manusia. Manusia memerlukan peningkatan

jumlah energi untuk industri, komersial, domestik, pertanian, dan penggunaan

transportasi. Kebutuhan energi yang ada saat ini, sebagian besar terpenuhi oleh

energi bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam. Namun

persediaan energi yang ada saat ini semakin berkurang. Jika tak segera ditangani,

kemungkinan tak terhindarkan lagi adanya krisis energi. Untuk itu inovasi tentang

energi alternatif, terutama dari sumber daya yang tak terbatas, sangat diperlukan

seiring perkembangan teknologi, untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat

di masa yang akan datang. Dan salah satu alternatif yang dapat diterapkan adalah

inovasi mengenai teknologi sel surya. Sel surya merupakan salah satu energi baru

terbarukan yang memiliki potensial besar untuk digunakan di Indonesia

khususnya di wilayah Kota Palu yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah dan

yang memiliki iklim tropis dan garis khatulistiwa, dengan cahaya matahari yang

lebih dari wilayah lainnya di Indonesia.

Sel surya adalah perangkat yang dapat mengubah energi cahaya matahari

menjadi energi listrik dengan mengikuti prinsip fotovoltaik. Sel surya adalah

teknologi energi yang bersifat langsung. Energi listrik dapat diciptakan tanpa

adanya bantuan fluida bergerak seperti uap atau gas. Sel surya juga tidak
membutuhkan pergerakan mekanik seperti Rankine cycle atau Brayton cycle.

Selain dapat menghasilkan energi listrik dari konversi energi cahaya matahari, sel

surya memiliki kelebihan lainnya, yaitu keandalan tinggi, tidak ada pencemaran

lingkungan (tidak menimbulkan emisi), dan tidak menimbulkan kebisingan,

walaupun secara efisiensi masih perlu pertimbangan lebih jauh.

Sebab, Indonesia termasuk salah satu negara dengan iklim tropis. Maka dari itu

PLTS Komunal merupakan solusi terbaik bagi daerah tersebut. PLTS

Terpusat/Komunal merupakan paket dalam skala besar dari PLTS (Pembangkit

Listrik Tenaga Surya) yang di aplikasikan pada sebuah perkampungan/perumahan

yang berpusat pada suatu tempat kemudian listrik didistribusikan pada rumah-

rumah sehingga mendapatkan pasokan listrik secara menyuluh dan merata.

Tugas bersama Pemerintah, Badan Usaha, masyarakat, dan stakeholders

lainnya untuk dapat memanfaatkan potensi energi terbarukan setempat sebagai

sumber energi bagi warganya. dengan PLTS Komunal kedepan diharapkan

semakin banyak daerah yang menikmati listrik. Diharapkan PLTS ini tak hanya

meningkatkan elektrifikasi, namun hadirnya PLTS ini akan memberikan

multiplier effect yang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah Kota

Palu khususnya di wilayah-wilayah yang belum dialiri listrik.

Untuk menghasilkan jaringan PLTS Komunal yang handal dan dapat

digunakan secara berkelanjutan, maka diperlukan kajian terlebih dahulu terhadap

beberapa aspek terkait sehingga kedepannya dalam pengembangan PLTS ini dapat

terlaksana dengan baik serta memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan

daerah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.


1.2Referensi Hukum
Beberapa peraturan dan perundang-undangan yang dapat dijadikan referensi

hukum dalam pelaksanaan kegiatan ini, antara lain:

1. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia


Nomor

49 Tahun 2018 Tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Atap oleh Konsumen PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero).

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana

Umum Energi Nasional.

3. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia


Nomor

12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Untuk

Penyediaan Tenaga Listrik.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang

Kebijakan Energi Nasional.

1.3Maksud, Tujuan dan Sasaran


Maksud dari pekerjaan Kajian Listrik Tenaga Surya Komunal adalah mengkaji

dan menentukan kelayakan pembangunan system PLTS Terpusat (Komunal)

di daerah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Kecamatan

Tawaeli, Palu Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.


Tujuan dari pekerjaan ini adalah menyediakan dokumen hasil Kajian

Pengembangan Listrik Tenaga Surya Komunal (PLTS Komunal) di Kota Palu

untuk memenuhi kebutuhan pelayanan energy listrik di daerah terpencil yang

bersumber dari energy alternatif berupa listrik tenaga surya tepatnya di

Kecamatan Tawaeli, Palu Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah:

1. Teridentifikasinya data dan informasi mengenai potensi daerah untuk

pengembangan sumber listrik tenaga surya komunal di Kota Palu berikut isu

dan permasalahannya, kondisi sosial ekonomi masyarakat, aksesibilitas dan

keadaan lingkungan di daerah tersebut;

2. Teranalisisnya kebutuhan pengembangan listrik tenaga surya komunal, berikut

kapasitas dan sarana prasarana yang diperlukan untuk pengembangannya di

Kota Palu tepatnya di daerah Kecamatan Tawaeli, Palu Utara, Kota Palu,

Provinsi Sulawesi Tengah.;

Dirumuskannya rekomendasi hasil kajian rencana pengembangan listrik

tenaga surya komunal yang sesuai untuk dikembangkan di Kecamatan

Tawaeli, Palu Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.


Gambar 1. 1 Lokasi Kegiatan : Kecamatan Kecamatan
Tawaeli, Palu Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

1.4Manfaat
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adalah kajian ini menjadi acuan bagi

semua pihak yang ingin mengembangkan p enggunaan energi baru dan

terbarukan khususnya energi listrik tenaga surya (komunal), dan pihak yang

membutuhkan pengetahuan tentang listrik tenaga surya komunal yang dapat

dikembangkan di daerah terpencil Kota Palu.

1.5Ruang Lingkup Kegiatan


Dalam rangka mencapai maksud dan tujuan sebagaimana telah disebutkan di

atas, maka ruang lingkup kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangkit

Listrik
Tenaga Surya Terpusat Kecamatan Tawaeli, Palu Utara, Kota Palu, Provinsi

Sulawesi Tengah.meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan survey ke k e l u a r a h a n d a n desa yang diteliti untuk

mengetahui keinginan masyarakat terhadap listrik, khususnya listrik

tenaga surya, ketersediaan lahan untuk pembangkit listrik, topografi desa,

jumlah rencana konsumen, sosial-ekonomi masyarakat, dan lain-lain.

2. Menyusun rancangan sistem PLTS Terpusat, meliputi pusat

pembangkit listrik tenaga surya, jaringan distribusi listrik, menentukan

jumlah PJU, sambungan rumah, dan instalasi rumah.

3. Menyiapkan konsep lembaga pengelola PLTS Terpusat.

4. Menyusun estimasi anggaran biaya pembangunan sistem PLTS

Terpusat.

1.6Sistematika Pelaporan
Laporan Pendahuluan kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangkit

Listrik Tenaga Surya Terpusat Kecamatan Tawaeli, Palu Utara, Kota Palu,

Provinsi Sulawesi Tengah.disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan diuraikan secara garis besar hal-hal pokok yang akan dibahas

dalam kegiatan ini, yaitu meliputi latar belakang masalah, tujuan dan sasaran,

manfaat, keluaran serta ruang lingkup kegiatan.

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendasari pelaksanaan

kegiatan ini.
Bab III Gambaran Umum

Pada bab ini diuraikan tentang gambaran umum kegiatan Identifikasi Batas

Wilayah Kecamatan Tawaeli, Palu Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi

Tengah.secara administrasi, kondisi fisik, kependudukan.

Bab IV Metodologi

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai pendekatan dan metodologi yang dapat

membantu dalam proses pengerjaan laporan kegiatan ini.

Bab V Rencana Kerja

Dalam bab ini dijelaskan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan, tenaga

pelaksanan dan sistematika pelaporan.


Bab 2

Landasan Teori
2.1 Pemanfaatan Energi Matahari
Cara memanfaatkan energi matahari dapat dibedakan dengan tiga cara

yaitu. Pertama adalah pemanasan secara langsung yaitu dengan memanasi

lansgung benda yang akan dipanaskan seperti medium menjemur pakian atau

benda lainnya. Kedua memamfaatkan energi matahari untuk memenasi suatu

medium dengan menggunakan kolektro cahaya. Dan ketiga adalah dengan

memanfaatkan energi matahari sebagai energi listrik dengan menkonversikannya.

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya


PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) merupakan pembangkit tenaga

listrik yang memerlukan sinar matahari sebagai sumber energinya. Sinar matahari

tersebut akan diserap oleh solar panel dan dikonversi menjadi energi listrik. PLTS

mempunyai alat utama untunk menangkap, mengubah, dan menghasilkan listrik

yaitu photovoltaic atau yang disebut modul solar cell. Komponen utama dari

pembangkit ini adalah solar cell, lapisan lapisan tipis ini umumnya terbuat dari

bahan semi konduktor silikon (si). PLTS membutuhkan sinar matahari untuk

menghasilkan listrik DC yang akan di konversi menjadi listrik AC oleh inverter.

PLTS ini merupakan energi terbarukan di mana salah satu bentuk dari energi

alam ini tidak ada habisnya. Solar cell ini dapat menghasilkan energi listrik dalam

jumlah
yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari tanpa memerlukan sesuatu

yang berputar yang memerlukan bahan bakar sebagai penggeraknya.

2.2 Komponen-komponen PLTS


2.3.1 Sel (Modul) Surya
Komponen utama dalam sistem PLTS adalah panel surya yang merupakan

rakitan dari beberapa sel surya. Sel surya tersusun dari dua lapisan semi konduktor

dengan muatan berbeda. Lapisan atas sel surya itu bermuatan negatif sedangkan

lapisan bawahnya bermuatan positif. Sel-sel itu dipasang dengan posisi sejajar dan

seri dalam sebuah panel yang terbuat dari alumunium ataupun baja anti karat yang

dilindungi oleh kaca atau plastik. Kemudian pada tiap-tiap sel diberi sambungan

listrik untuk dapat disambungkan dengan sel lain.

2.3.2 Solar Charge Controller


Solar Charge Controller adalah alat yang digunakan untuk mengontrol

proses pengisian muatan listrik dari panel surya ke betarai dan inverter. Terdapat

setidaknya dua jenis solar charge controller yaitu yang menggunakan teknologi

PWM (pulse width modulation) dan MPPT (maximum power point tracking).

Solar controller PWM akan melakukan pengisian muatan listrik ke baterai dengan

arus yang besar ketika baterai kosong, dan kemudian arus pengisian diturunkan

secara bertahap ketika baterai/aki semakin penuh. Teknologi ini memungkinkan

baterai akan terisi dalam kondisi yang benar-benar penuh tanpa menimbulkan

‘stress’ pada baterai. Ketika baterai penuh solar charge controller ini akan

menjaga baterai tetap penuh dengan tegangan float tertentu.


2.3.3 Baterai
Baterai adalah alat yang menyimpan daya yang dihasilkan oleh panel

surya yang tidak segera digunakan oleh beban. Daya yang disimpan dapat

digunakan saat periode radiasi matahari rendah atau pada malam hari. Baterai

yang cocok digunakan untuk PV adalah baterai deep cycle lead acid yang mampu

menampung kapasitas 100 Ah, 12 V, dengan efisiensi sekitar 80%. Waktu

pengisian baterai/aki selama 12 jam - 16 jam.

2.3.4 Inverter
Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus

listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC). Inverter mengkonversi

DC dari perangkat seperti baterai, panel surya/solar sel menjadi AC. Penggunaan

inverter dari dalam pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah untuk

perangkat yang menggunakan AC (Alternating Current).


Bab 3

Gambaran Umum
2.1 Gambaran Umum Lokasi Kegiatan Desa Tanjung Harapan
2.1.1 Deskripsi Lokasi

Nama Desa : ………………..

Nama Kecamatan : Tawaeili

Nama Kabupaten/Kota : Palu

Koordinat Geografis : S: 0o 52.473’ dan E: 109o 16.985’

2.1.2 Akses ke Lokasi

Hingga saat ini, akses yang tersedia untuk menuju Kecamatan Tawaeli, Palu

Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.hanyalah melalui jalan darat dan

sungai.

Dari Mutiara Sis Aljufri (bandara terdekat dengan lokasi) di Kota Palu, akses

personil menuju Kecamatan Tawaeli, Palu Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi

Tengah. dapat dilakukan melalui jalan darat (dapat dilalui dengan kendaran

sepeda motor maupun roda empat) dengan jarak tempuh ……Jam.


Untuk mobilitas barang ke lokasi, dapat ditempuh melalui Pelabuhan Pantoloan.

Kemudian selanjutnya menggunakan perjalanan darat (dapat dilalui dengan

kendaran sepeda motor maupun roda empat) menuju KEK PALU. Dari Pelabuhan

Pantoloan ke KEK Palu dapat ditempuh dengan jalur darat. Tabel 2.1. dan 2.2.

memberikan rincian aksebilitas personil dan barang menuju Desa Tanjung

Harapan.

Tabel 2. 1 Aksesibilitas Personil ke Lokasi

No Rute Jarak Waktu Alat Kondisi


(Km) Tempuh Transportasi Jalan
(Jam)

1 Bandara Udara 18,5 0,5 Roda 2/4 Baik


Mutiara Sis Al Jufri –
KEK Palu

2 Pelabuhan Pantoloan 67 4,5 Motor Air


- KEK Palu

3 Kantor Walikota Palu 25 1 Roda 2 sedang


– KEK Palu
Tabel 2. 2 Aksesibilitas Barang Ke lokasi

No Rute Jarak Waktu Alat Kondisi


(Km) Tempuh Transportasi Jalan
(Jam)

1 Pelabuhan Pantoloan 36,5 1 Roda 2/4 Baik


– KEK Palu

2 Pelabuhan Wani - K 67 4,5 Motor Air


KEK Palu

Gambar berikut memperlihatkan rute perjalanan dari Pelabuhan Pantoloan atau


dari Bandara Mutiara Sis Al Jufri menuju lokasi KEK Palu

Gambar 2. 1 Rute Perjalanan dari Pelabuhan Pontianak atau Bandara


Supadio menuju Desa Tanjung Harapan
Gambar 2. 2 Lokasi Desa Tanjung Harapan

2.1.3 Akses ke Jaringan PLN

Ibukota Kecamatan Batu Ampar yang berada di pulau Batu Ampar telah memiliki

listrik PLN dengan bahan bakar disel. Sementara Desa Tanjung Harapan yang

berada di Kecamatan Batu Ampar masih belum terdapat aliran listrik seperti di RT

03 Dusun Selatseh, RT 05 Dusun Gunung Buah, RT 06 Dusun Bunbun.

Sedangkan RT 01, 02 Dusun Karya Indah dan RT 04 Dusun Gunung Buah sudah

terdapat aliran listrik PLN. Dimana dusun-dusun di Desa Tanjung Harapan ini

terpisah-pisah oleh perbukitan dan lautan. Keadaan ini membuat PLN sangat sulit

untuk memperluas akses jaringan listrik ke lokasi tersebut dari tiga Dusun RT 03,

RT 05, RT 06 yang belum terdapat aliran listrik.

Jaringan listrik PLN yang terdekat dengan RT 03 Dusun Selatseh Desa Tanjung

Harapan berada di Desa Ambarawa. Untuk jaringan listrik PLN yang terdekat
dengan RT 05 Dusun Gunung Buah dan RT 06 Dusun Bunbun Desa Tanjung

Harapan berada di Kecamatan Batu Ampar.

2.1.4 Hasil Survey Lokasi Pembangunan PLTS Terpusat

Desa Tanjung Harapan

Jumlah Rumah : 436

Jumlah Fasum : 12

Jumlah Lampu PJU :-

Daftar Nama Calon Konsumen : terlampir

Kerapatan Rumah : 1 rumah/km

Data kelompok permukiman disekitar lokasi : terlampir

Layout sistem dan jaringan distribusi : terlampir

Luas lahan / lokasi : 1 ha

Kontur lahan / lokasi : Datar

Elevasi lahan/lokasi : Datar

Lahan/lokasi bebas banjir/longsor : ya

Vegetasi sekitar lahan / lokasi : pepohonan

Jenis tanah lahan / lokasi : kering

Koordinat lokasi PLTS terpusat : S0° 55.237' E109° 37.058'

Kegempaan : tidak ada potensi

Kegunungapian : tidak ada

Musim : bulan basah (>200 mm)

Suhu udara rerata bulanan : 26.7oC


Kelembaban rerata bulanan : 82.8%

Curah hujan rerata bulanan : 357.6 mm

Kecepatan Angin rerata bulanan : 9-16 knot

Lama penyinaran matahari bulanan : 49.3% (perioda 08.00-16.00)

2.2 Gambaran Umum Lokasi Kegiatan Desa Tanjung Beringin


2.2.1 Deskripsi Lokasi

Nama Desa : Tanjung Beringin

Nama Kecamatan : Batu Ampar

Nama Kabupaten : Kubu Raya

Koordinat Geografis Desa : S: 0o 25.801’ dan E: 109o 57.827’

2.2.2 Akses ke Lokasi

Desa Tanjung Beringin merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Batu Ampar,

Kabupaten Kubu Raya yang dimana desa ini memiliki keunikan yaitu berbatasan

langsung dengan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Ketapang. Hingga saat ini,

akses yang tersedia untuk menuju Desa Tanjung Beringin hanyalah melalui jalan

darat dan sungai.

Dari Bandara Supadio (bandara terdekat dengan lokasi) di Kabupaten Kubu Raya,

akses personil menuju Desa Tanjung Beringin dapat dilakukan melalui jalan darat

(dapat dilalui dengan kendaran sepeda motor maupun roda empat) menuju jalan

Trans Kalimantan Kecamatan Sungai Ambawang hingga menuju Kecamatan

Tayan Hilir melintasi Jembatan Tayan di Kabupaten Sanggau. Kemudian dari

Jembatan Tayan Hilir perjalanan dilanjutkan menuju Desa Labai Hilir yaitu desa

yang sudah
masuk ke Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang. Selanjutnya dari Desa

Labai Hilir dilanjutkan dengan perjalanan air menggunakan motor air sampai ke

Desa Tanjung Beringin.

Untuk mobilitas barang ke lokasi, dapat ditempuh melalui Pelabuhan Dwikora

Pontianak. Kemudian selanjutnya menggunakan perjalanan darat (dapat dilalui

dengan kendaran sepeda motor maupun roda empat) menuju jalan Trans

Kalimantan Kecamatan Sungai Ambawang hingga menuju Kecamatan Tayan

Hilir melintasi Jembatan Tayan di Kabupaten Sanggau. Kemudian dari Jembatan

Tayan Hilir perjalanan dilanjutkan menuju Desa Labai Hilir yaitu desa yang sudah

masuk ke Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang. Selanjutnya dari Desa

Labai Hilir dilanjutkan dengan perjalanan air menggunakan transportasi air

sampai ke Desa Tanjung Beringin. Tabel 2.1. dan 2.2. memberikan rincian

aksebilitas personil dan barang menuju Desa Tanjung Beringin.

Tabel 2. 3 Aksesibilitas Personil ke Lokasi


No Rute Jarak Waktu Alat Kondisi
(Km) Tempuh Transportasi Jalan
(Jam)
1 Bandara Udara 247 8,5 Roda 2/4 Baik
Supadio – Kuala
labai
2 Kuala labai – Desa 14,5 1 Motor Air
Tanjung Beringin
Tabel 2. 4 Aksesibilitas Barang Ke lokasi
No Rute Jarak Waktu Alat Kondisi
(Km) Tempuh Transportasi Jalan
(Jam)
1 Pelabuhan Dwikora – Kuala 229 8 Roda 2/4 Baik
labai
2 Kuala labai – Desa Tanjung 14,5 1 Motor Air
Beringin

Gambar berikut memperlihatkan rute perjalanan dari Pelabuhan Pontianak atau


dari
Bandara Supadio menuju lokasi kegiatan dan lokasi desa

Tabel 2. 5 Rute Perjalanan dari Pelabuhan Pontianak atau Bandara


Supadio menuju Desa Tanjung Beringin
Gambar 2. 3 Lokasi Desa Tanjung Beringin

2.1.3 Akses ke Jaringan PLN

Ibukota Kecamatan Batu Ampar yang berada di pulau Batu Ampar telah memiliki

listrik PLN dengan bahan bakar disel. Sementara Desa Tanjung Beringin yang

berada di sisi lain dari Pulau Batu Ampar masih belum memiliki listrik PLN.

Transportasi antara desa ini dengan ibu kota kecamatan hanya bisa diakses

melalui jalur sungai. Kendala ini membuat PLN sangat sulit untuk memperluas

jaringan listrik dari ibukota Kecamatan ke Desa Tanjung Beringin.

2.1.4 Hasil Survey Lokasi Pembangunan PLTS Terpusat


Desa Tanjung Beringin

Jumlah Rumah : 168

Jumlah Fasum :8
Jumlah Lampu PJU :-

Daftar Nama Calon Konsumen : terlampir

Kerapatan Rumah : 2 rumah/km

Data kelompok permukiman disekitar lokasi : terlampir

Layout sistem dan jaringan distribusi : terlampir

Luas lahan / lokasi : 1 ha

Kontur lahan / lokasi : Datar

Elevasi lahan/lokasi : Datar

Lahan/lokasi bebas banjir/longsor : ya

Vegetasi sekitar lahan / lokasi : pepohonan

Jenis tanah lahan / lokasi : kering

Koordinat lokasi PLTS terpusat : S 0° 25.783' E 109° 57.732'

Kegempaan : tidak ada potensi

Kegunungapian : tidak ada

Musim : bulan basah (>200 mm)

Suhu udara rerata bulanan : 26.7oC

Kelembaban rerata bulanan : 82.8%

Curah hujan rerata bulanan : 357.6 mm

Kecepatan Angin rerata bulanan : 9-16 knot

Lama penyinaran matahari bulanan : 49.3% (perioda 08.00-16.00)


Bab 4

Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

1) Survey

Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dalam pekerjaan ini

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

- Survey institusional/instansional, yang ditujukan untuk mendapatkan

data primer dan sekunder yang dimiliki oleh institusi/lembaga, instansi-

instansi terkait, baik pemerintah maupun swasta;

- Observasi Lapangan, yang berupa pengamatan atau peninjauan langsung

terhadap wilayah perencanaan.

- Teknik Wawancara dan atau Kuesioner, umumnya teknik ini dilakukan

apabila data dan atau informasi sebagai bahan masukan tidak terdapat

dalam data sekunder.

2) Pengolahan Data

Mempersiapkan data mentah (row data) menjadi data yang siap dianalisis dan

menentukan metode pengolahan data untuk mencapai tujuan dan sasaran

kegiatan ini.
3) Analisis Data

Setelah berbagai data dikumpulkan dan diolah, maka akan dilakukan analisis

untuk dikaji secara lebih komprehensif. Analisis yang dapat dilakukan, antara

lain:

a. Analisis kebijakan pembangunan listrik tenaga surya komunal yang

mendukung rencana pengembangannya.

b. Analisis kualitatif dan kuantitatif yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

dan sasaran kegiatan ini.

c. Analisis perkiraan biaya untuk keperluan pembangunan PLTS (Komunal)

yang sesuai dengan kebutuhan daerah-daerah tersebut.

4) Finalisasi

Dokumen kajian yang berisi rekomendasi hasil kajian pengembangan listrik

tenaga surya komunal yang dapat dikembangkan di daerah Desa Tanjung Harapan

dan Desa Tanjung Beringin Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya.
Bab 5

Rencana Kerja
5.1 Waktu dan Pelaksanaan
Pekerjaan Kajian Listrik Tenaga Surya Komunal ini akan dilaksanakan selama 4

(Empat) Bulan atau 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender dengan rincian

kegiatan (schedule) sebagai berikut:

Tabel 5. 1 Jadwal Pelaksanaan

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4

1. Langkah persiapan

2. Penyusnan Laporan Pendahuluan

3. Survey ke lokasi/objek penelitian

4. Identifikasi dan verifikasi data

5. Kajian, analisis dan kompilasi data

6. Penyusunan Draft Laporan Akhir

7. Diskusi/presentasi

8. Penyusunan Laporan Akhir (final)


5.2 Tenaga Pelaksana
a. Tenaga Ahli/Professional Staff yang diperlukan untuk melaksanakan

pekerjaan ini, meliputi :

1. Ahli Analyst Kendali System Kelistrikan sebagai Team Leader

Ahli Analyst Kendali System Kelistrikan sebanyak 1 (satu) orang dengan

tingkat pendidikan minimal Magister Teknik Jurusan Elektro/Electrical

Engineering (S-2) yang berpengalaman dalam bidang sejenis dengan

pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun. Sebagai team leader, maka

Ahli Analyst Kendali System Kelistrikan bertanggung-jawab terhadap

seluruh pekerjaan dan mengkoordinir anggota tim dalam pelaksanaan

pekerjaan ini.

2. Ahli Teknik Tenaga Listrik (TTL)

Ahli Teknik Tenaga Listrik sebanyak 1 (satu) orang dengan tingkat

pendidikan minimal Magister Teknik Jurusan Elektro/Elektroteknik (S-2)

yang berpengalaman dalam bidang sejenis dengan pengalaman kerja paling

sedikit 2 (dua) tahun. Sebagai Ahli Teknik Tenaga Listrik, bertanggung

jawab terhadap analisis data terkait pembangunan dan pengembangan

infrastruktur energi listrik tenaga surya komunal (PLTS Terpusat) di

daerah.

b. Tenaga Pembantu/Supporting Staff yang diperlukan untuk melaksanakan

pekerjaan ini adalah :


1. Sekretaris/Tenaga Administrasi

Tenaga Administrasi/Sekretaris sebanyak 1 (satu) orang yang disyaratkan

minimal adalah lulusan S-1/D-III Semua Jurusan/ Program Studi dan

memiliki dalam mengurus administrasi pekerjaan jasa konsultansi/

penelitian.

2. Surveyor (Pengumpul Data)

Tenaga Surveyor terdiri dari 1 (satu) orang Koordinator Surveyor dan

sebanyak 4 (empat) orang Anggota Surveyor (Pengumpul Data).

Koordinator Surveyor yang disyaratkan minimal adalah lulusan S-1/D-III

Semua Jurusan/Program Studi sekurang-kurangnya berpengalaman

minimal 3 (tiga) tahun kelulusan dan Anggota Surveyor yang disyaratkan

minimal adalah lulusan S-1/D-III Semua Jurusan/Program Studi sekurang-

kurangnya berpengalaman minimal 2 (dua) tahun kelulusan.

3. Operator Komputer

Tenaga Operator Komputer sebanyak 1 (satu) orang yang disyaratkan

adalah lulusan S-1/D-III Semua Jurusan/Program Studi, menguasai

pengoperasian Ms Word, MS Excel, Power Point dan program lainnya

yang terkait, dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun kelulusan.


5.3 Sistematika Pelaporan
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :

a. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan merupakan laporan perdana yang berisikan :

1. Pemahaman Konsultan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang harus

dilakukan;

2. Tinjauan potensi yang ada pada wilayah pekerjaan;

3. Pendekatan dan metodologi pelaksanaan dan alat analisa yang akan

digunakan;

4. Organisasi Pelaksanaan dan tenaga pelaksana yang ditempatkan dalam

pekerjaan ini;

5. Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan serta pengumpulan data

yang harus dilakukan.

Laporan Pendahuluan ini diberikan kepada PPK/PPTK sebanyak masing-

masing 10 (sepuluh) Eksemplar Buku.

b. LaporanAkhir / Produk Akhir Pekerjaan

Laporan Akhir adalah laporan final yang merupakan hasil penyempurnaan

Laporan Akhir Sementara/Draf Akhir dan telah memuat seluruh isi produk

pekerjaan ini sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang digariskan.

Laporan Akhir merupakan buku produk akhir yang di dalamnya memuat

rekomendasi hasil kajian pengembangan listrik tenaga surya di Kabupaten Kubu

Raya dan dicetak sebanyak 10 (sepuluh) rangkap dalam bentuk hardcopy

(buku)
serta 10 (sepuluh) buah dalam Softcopy/Laporan Data Elektronik dalam media CD

diserahkan kepada PPK/PPTK.

Anda mungkin juga menyukai