PENDAHULUAN
UKL – UPL
SUTT 150 kv Bandung Selatan - Ciamis
PT. MIRANTHI
KONSULTAN
PERMAI
Jl.Wartawan I No.4
Bandung
2007
UKL – UPL SUTT 150 KV
BANDUNG SELATAN - CIAMIS 2007
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan Allah SWT yang telah begitu banyak memberikan nikmat
sehingga tersusunnya Laporan Pendahuluan ini dan tak lupa kami mengucapkan terima
kasish kepa PT. PLN (persero) Prokitring Jabar yang telah memberikan kesempatan
kepada kami PT. Miranthi Konsultan Permai untuk bekerja sama dalam penyusunan UKL-
UPL SUTT 150 kV Badung Selatan – Ciamis,
Laporan Pendahuluan ini kami susun dalam 4 (empat) bab yang terdiri atas Pendahulun,
Ruang Lingkup Studi, Metode Studi dan Rencana Kerja.
Besar harapan kami bahwa Laporan pendahuluan ini dapat menjadi dasar pijakan kami
untuk dapat mengerjakan kegiatan penyusunan UKL-UPL SUTT 150 kV Bandung Selatan
Ciamis dengan lancer dan tidak mendapt halangan yang berarti.
Terakhir, kami mengharapkan saran dan kritik atas masih banyaknya kekurangan dalam
Penyusunan Laporan Pendahuluan ini.
TIM PENYUSUN
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................. iii
Daftar Gambar...................................................................................................iv
Daftar Tabel........................................................................................................ v
Bab 1 Pendahuluan.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Maksud, Tujuan dan Kegunaan UKL-UPL ................................................................2
1.2.1 Maksud dan Tujuan.........................................................................2
1.2.2 Kegunaan UKL - UPL......................................................................2
1.3 Peraturan Perundang-undangan...............................................................................2
1.4 Wilayah Studi............................................................................................................. 3
Bab 2 Ruang Lingkup Studi................................................................................1
2.1 Dampak Yang Ditelaah..............................................................................................1
2.1.1 Komponen Kegiatan Yang Diperkirakan Menimbulkan Dampak.....1
2.1.2 Komponen Lingkungan Hidup .........................................................3
2.1.3 Berbagai Kegiatan Yang Ada Disekitar SUTT 150 kV.....................4
Bab 3 Metode Studi ............................................................................................1
3.1 Garis Besar Metode Studi.......................................................................................... 1
3.2 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data..........................................................1
3.2.1 Metode Pengumpulan Data.............................................................2
3.2.2 Metode Analisis Data.......................................................................3
3.3 Metode Identifikasi Dampak .....................................................................................5
3.4 Metode Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan..................................................8
3.4.1 Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Tahap Pra-Kontruksi....8
3.4.2 Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Tahap Kontruksi..........8
3.4.3 Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Tahap Operasi.............9
Bab 4 Rencana Kerja...........................................................................................1
4.1 Identitas Pemrakarsa dan Identitas Pelaksana .........................................................1
4.2 Kebutuhan Tenaga Ahli............................................................................................. 1
4.2.1 Klasifikasi Tenaga Ahli.....................................................................1
4.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli.......................................2
4.3 Rencana Kerja dan Rencana Jadwal Pelaksanaan...................................................3
4.3.1 Rencana Kerja.................................................................................3
4.3.2 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan..........................................4
4.4 Jangka Waktu Pelaksanaan......................................................................................4
4.5 Sistem Laporan.......................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................1
LAMPIRAN.......................................................................................................... 2
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab 1 Pendahuluan
Disini faktor ketersediaan dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yang secara serial
harus ada : pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Tiadanya, atau kekurangan, salah
satu faktor akan menyebabkan pasokan listrik terhambat. Seluruh harapan Nasional kini
terpusat pada penyediaan listrik dalam “jumlah yang mencukupi, ada pada saat itu, dan
disitu”. Apalagi, bila dihubungkan dengan kualitas listrik, yakni keandalan dan kestabilan.
Namun harapan ini masih belum bisa terwujud sepenuhnya. PLN masih menghadapi
kendala rapuhnya keandalan system, yang pada beberapa aspek bersifat krusial. Bila
ditengok kasus black out Sistem Interkoneksi Jawa Bali pada tahun 2005 (menyusul krisis
listrik yang telah terjadi pada tahun 1992).
Untuk mengkaji rencana kegiatan pembangunan SUTT 150 kV ini apakah akan
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan, maka dilakukan studi UKL-UPL.
Penyusunan studi UKL-UPL dimaksud menitikberatkan pada aspek tata ruang, aspek fisik
dan aspek sosial ekonomi budaya yang berkaitan dengan pembangunan SUTT 150 kV
yang direncanakan. Hal ini dengan pertimbangan karena pembangunan SUTT 150 kV ini
memerlukan koridor ruang yang sempit, panjang dan melewati lebih dari 1 (satu) wilayah
administrasi.
Beberapa saat lalu, kita tentu telah membaca berbagai laporan soal pemadaman bergilir di
beberapa wilayah termasuk wilayah DKI Jaya yang dampaknya cukup mengganggu
denyut kehidupan dan pembangunan Ibukota, misalnya pada moda transportasi kereta rel
listrik. Pemadaman juga berakibat tak berfungsinya traffic light yang berujung pada
kemacetan jalan raya. Disisi lain, pabrik-pabrik tak luput juga terkena pengaruh
pemadaman bergilir itu. PT PLN (Persero) bahkan harus menanggung ganti rugi akibat
tuntutan warga dan pengusaha sebagai akibat kerusakan mesin-mesin dan produk-produk
mereka.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik bagi wilayah DKI Jakarta Timur dan untuk
menunjang kegiatan industri di wilayah ini, PT. PLN (persero) berencana melakukan
pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Bandung Selatan-Ciamis.
Sesuai rencana PLN, jalur uprating yang akan dibangun adalah dari Bandung Selatan-
Ciamis. Jalur tersebut akan melalui :
bahwa munculnya keresahan pada sebagian masyarakat di sekitar lintasan dan tapak
menara lebih banyak disebabkan oleh maraknya pemberitaan demo SUTET yang terjadi
beberapa waktu lalu. Hal ini pada gilirannya menumbuhkan resistensi sekelompok
masyarakat terutama mereka yang terkena lintasan.
Pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan akan terdiri dari tiga tahapan kegiatan yakni: tahap
pra konstruksi, tahap konstruksi, dan tahap operasi. Pada tahap pra konstruksi, kegiatan
utama yang terjadi berupa persiapan, sosialisasi kepada masyarakat, dan perubahan letak
menara. Pada tahap konstruksi, kegiatan akan meliputi pembuatan pondasi,
pembongkaran menara, pembangunan menara, penarikan dan pemasangan kabel,
dilakukan pula uji coba, dan energizing (pengaliran arus), sedangkan tahap operasi terdiri
dari kegiatan operasional jaringan dan pemeliharaan jaringan.
Pelaksanaan pembangunan ini akan menggunakan jalur di sisi kanan (radius 35 m) dari
existing SUTT 150 kV Bandung Selatan-Tasikmalaya dan Tasikmalaya-Ciamis dilakukan
upprating pada jalur existing.
pemerintah dan menjadi landasan hukum bagi penyusunan studi UKL-UPL pembangunan
jalur UPRATING dan Rerouting SUTT 150 kV Bandung Selatan – Ciamis adalah sebagai
berikut :
1. Batas Proyek
Pelaksanaan proyek pembangunan tersebut memiliki batas proyek UPRATING dan
Rerouting SUTT 150 kV Bandung Selatan – Ciamis Jadi batas proyek adalah segala
kegiatan yang dilakukan sepanjang jalur tersebut. Batas tersebut meliputi 5
Kabupaten/Kota yakni Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Kota
Tasikmalaya.
2. Batas Ekologis
Secara ekologis, untuk kegiatan semacam ini memang sulit menentukan batas
sistemnya, karena kegiatan ini menempati koridor ruang yang relatif sempit dengan
posisi yang memanjang sepanjang ± 125,210 km, dengan lebar sekitar 200 meter
sepanjang jalur.
3. Batas Sosial
Batas sosial pada proyek pembangunan jalur SUTT 150 kV ini merupakan ruang di
bawah jalur dari Bandung-Ciamis dimana berlangsung kegiatan pembangunan. Pada
batas ruang tersebut, terjadi komunikasi dan interaksi sosial para pelaku serta
masyarakat yang terlintasi jalur maupun yang dekat dengan jalur.
Di wilayah tersebut berlangsung berbagai interaksi sosial yang mengandung norma
dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai
dengan proses dan dinamika sosial suatu kelompok masyarakat yang diperkirakan
akan mengalami perubahan mendasar akibat dari kegiatan. Batas wilayah studi ini
meliputi wilayah-wilayah pemukiman penduduk dengan segala bentuk kegiatan dari
keberadaan kebun, tegalan, sawah, jalan, pasar, dan tanah sepanjang jalur terlepas
dari batasan administratif.
5. Batas Administrasi
Jalur SUTT 150 kV Bandung Selatan - Ciamis secara administrasi berada di wilayah
Propinsi Jawa Barat, tepatnya Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan
Kota Tasikmalaya.
Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yang meliputi tahap pra konstruksi,
tahap konstruksi dan tahap operasi. Kegiatan uprating dan rerouting ini memiliki jarak
sepanjang ± 143,722 km terdiri atas ± 481 tower.
• Pembebasan lahan
Pembebasan lahan ini pada kegiatan rerouting jalur Bandung Selatan –
Tasikmalaya sepanjang 105,427 km terdiri atas 331 tower dan 8 tower di jalur
uprating Tasikmalaya – Ciamis.
Kegiatan pembebasan lahan ini menyebabkan dapat menimbulkan dampak
persepsi negatif masyarakat tentang kegiatan proyek yang berakibat timbulnya
keresahan masyarakat dan kerugian atas nilai harga tanah.
b. Tahap Konstruksi
Sementara untuk pembangunan tower baru yaitu pada 8 tower (pada Jalur
Tasikmalaya – Ciamis/ upprating) dan 331 tower (jalur Tasikmalaya-Bandung
Selatan/re-routing) beberapa kegiatan yang mungkin menimbulkan dampak negative
adalah:
• Penggalian Pondasi
Pada proses ini kemungkinan akan timbul dampak terjadinya pencemaran udara
seperti munculnya debu, kebisingan akibat penggunaan alat berat, pencemaran air
permukaan karena longsoran galian tanah, dan pencemaran air permukaan air
karena aktifitas pekerja proyek.
• Pengecoran
Pada proses ini kemungkinan akan timbul dampak kebisingan akibat penggunaan
alat berat, dan pencemaran air permukaan air karena aktifitas pekerja proyek.
• Tower Erection
Pada proses ini kemungkinan akan timbul dampak kebisingan akibat penggunaan
alat berat dan pencemaran air permukaan air karena aktifitas pekerja proyek.
• Stringing
Kegiatan penarikan konduktor ini dapat menimbulkan dampak keresahan
masyarakat, yaitu adanya penggunaan lahan milik masyarakat pada saat
c. Tahap Operasional
• Operasi jaringan
Kegiatan penyaluran tenaga listrik ini diperkirakan akan menimbulkan keresahan
masyarakat terutama akibat adanya medan magnet dan medan listrik dan
gangguan kesehatan.
Komponen lingkungan yang akan ditelaah dibagi dalam tiga tahap kegiatan yaitu tahap pra
konstruksi, konstruksi, dan operasi. Komponen lingkungan yang langsung terkena dampak
meliputi :
a. Komponen Geo-Fisik-Kimia
Komponen lingkungan geo-fisik-kimia tidak ada yang terkena dampak yang berarti
mengingat pekerjaan yang dilakukan adalah pembangunan jalur baru di sebelah jalur
eksisting dan penggantian konduktor yang sudah ada sebelumnya. Komponen Geo-
fisik-kimia yang ditelaah adalah sebagai berikut :
a. Klimatologi yang mencakup curah hujan, suhu udara, kelembaban dan petir
b. Fisiografi/morfologi membahas secara umum keadaan topografi dan struktur
geologi di daerah sekitar dimana proyek berada
c. Ruang lahan dan tanah, meliputi uraian penggunaan lahan eksisting.
b. Komponen Biologi
Komponen biologi yang terkena dampak kegiatan adalah flora yang berada di wilayah
studi khususnya flora disekitar lokasi studi dan dilokasi SUTT. Komponen biologi yang
akan ditelaah adalah sebagai berikut :
a. Flora terutama vegetasi budidaya
b. Keanekaragaman jenis flora
Komponen social, ekonomi dan budaya yang akan ditelaah adalah sebagai berikut :
a. Kondisi demografi, mencakup inventarisasi data jumlah penduduk, tingkat
kepadatan, struktur umur, dan pendidikan
b. Kondisi sosial ekonomi mencakup pola penggunaan tanah, kesempatan kerja
d. Kesehatan masyarakat
Komponen kesehatan masyarakat yang diperkirakan terkena dampak akibat kegiatan
di sekitar lokasi proyek adalah adanya persepsi masyarakat dengan timbulnya
gangguan kesehatan khususnya akibat induksi medan magnet dan medan listrik.
DASAR HUKUM
DATA UU RI NO.20 TAHUN 2002
KEGIATAN/DESKRIPSI PP NO. 11, TAHUN 2006
KEP. MEN. LH NO. 17, TAHUN 2001
PROYEK KEP. MEN. LH NO.
1457K/28/MEM/2000
PELINGKUPAN
LAPORAN
PENDAHULUAN
PENGUMPULAN DATA
PRIMER DAN SKUNDER
UKL - UPL
UKL - UPL
UKL – UPL SUTT 150 KV
BANDUNG SELATAN - CIAMIS 2007
a. Data Iklim
Data iklim yang akan dikumpulkan meliputi curah hujan, temperatur udara dan
kelembaban udara merupakan data sekunder dari Badan Meteorologi dan
Geofisika Jawa Barat.
c. Data Fisiografi
Data fisiografi yang dikumpulkan terutama topografi meliputi ketinggian tempat
dari permukaan laut (elevasi), kemiringan lahan (slope) dan bentuk wilayah
(bentang alam). Data tersebut diperoleh dari hasil interprestasi peta topografi
dan peta rupa bumi dari Bakosurtanal skala 1: 25.000 serta peta lainnya yang
relevan.
d. Data Geologi
Data geologi, mencakup uraian tentang keadaan geologi wilayah studi, diperoleh
dari interpretasi peta geologi yang bersumber dari Direktorat Geologi dan Tata
Lingkungan Jawa barat.
e. Data Hidrologi
Data hidrologi, mencakup uraian tentang keadaan hidrologi wilayah studi, air
permukaan dan kualitas air yang diperoleh langsung dilokasi studi termasuk
pengambilan sampel air. Sample diambil di 5 Lokasi titik Pengamatan
b. Data Fauna
Untuk pengumpulan data fauna dilakukan melalui pengamatan langsung
(observasi) di lapangan dengan cara inventarisasi jenis satwa yang dominan
baik yang merupakan satwa peliharaan maupun satwa liar.
1.Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam dilakukan untuk menggali informasi yang lebih
mendalam tentang informasi dan presepsi masyarakat. Wawancara dilakukan
terhadap orang-orang tertentu yang dianggap bisa memberikan informasi secara
detail dan komprehensif, serta memberi makna akan informasi yang
diberikannya. Direncanakan wawancara dilakukan terhadap responden. Jumlah
Responden adalah 2,5% jumlah WTP (WHO, 2000). Wawancara ini juga
berfungsi sebagai recek terhadap informasi dan presepsi masyarakat.
2.Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang geografi
demografis sosial-budaya dan kesehatan masyarakat. Data tersebut bisa
diperoleh melalui Monografi Desa atau Profil kelurahan / desa setempat.
Dengan :
DR = angka beban tanggungan
P > 60 = Jumlah penduduk > 60 tahun
Pb16–60 = jumlah penduduk usia 16 – 60 tahun (yang bekerja)
Ptb16-60 = jumlah penduduk usia 16 – 60 tahun (yang tidak bekerja)
P < 16 = jumlah pendudk usia < 16 tahun
Mobilitas Penduduk dihitung dan jumlah penduduk yang masuk dan keluar wilayah
selama satu tahun dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
M=1-E
Dengan :
d. Kesehatan Masyarakat
Data – data dan informasi tersebut dianalisis secara deskriptif.
Identifikasi dan prakiraan dampak penting terhadap lingkungan fisika-kimia, biologi, sosial,
ekonomi, dan budaya serta kesehatan masyarakat yang diakibatkan oleh kegiatan proyek
penggantian Konduktor SUTT 150 kV, dilakukan dengan cara sebagai berikut :
A. Matrik interaksi
Matrik interaksi adalah suatu metoda identifikasi dampak yang menganalisis
keterkaitan antara pelaku kegiatan dan rencana kegiatan proyek dengan karakteristik
lingkungan di wilayah kajian. Matrik interaksi digunakan untuk mengidentifikasi
dampak yang diprakirakan terjadi dari setiap komponen kegiatan pada tahap
konstruksi, operasi dan pasca operasi terhadap komponen lingkungan fisik, sosial,
ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat.
Rerouting
Penggalian pondasi Pada saat pembangunan
Pengecoran Kebisingan,Udara tower baru atau
Tower Erection penarikan/peurunan konduktor/
Hidrologi, Sanitasi, ada potensi akumulasi orang
Stringing dan kegiatan di lokasi proyek
1. Pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup pada saat Survey dan Pengukuran,
dengan tolok ukur dampak adalah keresahaan masyarakat. Pengelolaan lingkungan
hidup yang dilakukan adalah konsultasi public (sosialisasi).
2. Pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup pada mobilisasi alat dan bahan
material, dengan tolok ukur adalah sikap dan presepsi masyarakat. Pengelolaan
lingkungan hidup yang dilakukan adalah :
Pemberitahuan kepada aparat setempat sebelum pengangkutan alat dan material.
2. Pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup pada mobilisasi alat dan bahan
material, dengan tolok ukur adalah sikap dan presepsi masyarakat. Pengelolaan
lingkungan hidup yang dilakukan adalah :
Pendekatan institusi (kelembagaan)
a. Mengembangkan metoda-metode penyuluhan / sosialisasi.
b. Penyuluhan ataupun sosialisasi bisa dilakukan melalui iklan layanan
masyarakat.
c. Pemasangan pengumuman tindak tanggap darurat (Emergency
Response) di lokasi sekitar tower.
Pendekatan teknologi
c. Pemasangan pengaman pada konduktor dan tower.
d. Pemeliharaan dan pengoperasian SUTT 150 kV .
PROSEDUR TINDAK TANGGAP DARURAT
JENIS GANGGUAN:
1. TOWER RUNTUH
2. KELAINAN PADA TOWER (KOMPONEN TOWER HILANG, SEKRUP LEPAS/ HILANG)
3. KABEL PUTUS
4. TANAH DI SEKITAR TOWER LONGSOR
HAL YANG HARUS DILAKUKAN:
B. Identitas Penyusun
Nama Pelaksana : PT. Miranthi Konsultan Permai
Nama Penanggung Jawab : Adang Hidayat
Jabatan : Direktur
Alamat : Jl. Wartawan I No. 4A Bandung
Telp. : 022-7315658
Fax : 022-7315658
4. AhIi Sosial
a. Melakukan analisa dan evaluasi serta prediksi dampak keberadaan SUTT 150
kV terhadap komunitas penduduk dan kesehatan penduduk di sekitar dan di
sepanjang rencana SUTT 150 kV tersebut.
b. Melakukan wawancara secara mendalam dengan cara penyebaran kuesioner
atau dengan berbagai strata penduduk untuk dapat menjaring persepsi dan
tanggapan masyarakat serta membandingkan 10 jenis penyakit dominant
sebelum dibangun SUTT 150 kV dan setelah pembangunan SUTT 150 kV.
c. Membuat laporan sesuai tahap/ jenis laporan yang harus dibuat sesuai
dengan bidang tugas yang ditangani.
5. Ahli Pertanian
a. Melakukan kajian tata ruang diseluruh lokasi yang akan dilalui jaringan.
b. Bertanggung jawab terhadap hasil analisa dan evaluasi dampak SUTT 150 kV
terhadap struktur ruang, tanah dan lahan dengan rencana pengembangan kota
secara menyeluruh.
c. Membuat laporan sesuai tahap/ jenis laporan yang harus dibuat sesuai dengan
bidang tugas yang ditangani.
7. Ahli Komunikasi
a. Melakukan analisa dan evaluasi serta prediksi dampak keberadaan SUTT 150
kV terhadap komunitas penduduk di sekitar dan di sepanjang rencana SUTT
150 kV tersebut.
b. Melakukan wawancara secara mendalam pada berbagai strata penduduk untuk
dapat menjaring persepsi dan tanggapan masyarakat sebelum dibangun SUTT
150 kV dan setelah pembangunan SUTT 150 kV.
c. Membuat laporan sesuai tahap/ jenis laporan yang harus dibuat sesuai dengan
bidang tugas yang ditangani.
d. Mengkaji pola komunikasi yang harus dilaksanakan oleh pemrakarsa terhadap
WTP dan masyarakat sekitar proyek.
8. Asisten Ahli
- Persiapan; tahap ini akan mencakup persiapan studio, studi litelatur, dan persiapan
survey.
- Pengumpulan Data; tahap ini akan mencakup pengumpulan data instansional / survey
instansional untuk mendapatkan data skunder serta observasi dan identifikasi /
survey lapangan untuk mendapatkan data primer dan ploting peta.
- Analisis Data; pada tahap ini akan mencakup analisis data dan analisis dampak.
- Rencana Penanganan; pada tahap ini akan dikemukakan mengenai rencana atau
kegiatan apa saja yang direkomendasikan dalam penganan dampak lingkungan.
- Pelaporan; tahap ini akan mencakup laporan progress bulanan, diskusi dengan tim
teknis, laporan kegiatan dan presentasi laporan kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
Rau john G., 1987, Environmental Impact Analysis Handbook, Mc. Graw Hill Book
Company.
Sumarwoto. O., 2003. Analisis Dampak Lingkungan Edisi 10, Gajah Mada University
Press.
LAMPIRAN
1. Daftar Desa dan Jumlah Tower
2. Peta-peta Jalur SUTT 150 kV
3. Tenaga Ahli ( Daftar Riwayat Hidup dan Copy Ijazah)
CEKLIST DATA
DAFTAR PERTANYAAN
Desa/Kelurahan :
…………………………………………………………………………………………
Kecamatan :
…………………………………………………………………………………………
Kabupaten :
…………………………………………………………………………………………
Propinsi :
…………………………………………………………………………………………
Tanggal :
…………………………………………………………………………………………
Pencacah :
…………………………………………………………………………………………
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden : …………………………………………………………………………...
2. Umur :
……………………………………………………………………………
3. Alamat :
……………………………………………………………………………
4. Pendidikan Trakhir :
……………………………………………………………………………
5. Pekerjaan :
……………………………………………………………………………
II. KELUARGA
Jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama :
……………………………………………………. Orang
Status Kepemilikan :
Milik
Sewa/Kontrak
Pinjam
Mobil Sepeda
Sepeda Motor Lain-lain (sebutkan)
……………………………
……..
Mesjid Vihara
Musholla Gereja
7. Apakah di lokasi tempat tinggal saudara, telah mendapatkan fasilitas penerangan listrik
dari PLN ?
- Ya, sejak tahun ………………..
- Tidak
8. Bila ya, bagaimana pelayanan jasa PLN tersebut di likasi tempat tinggal saudara ?
- Baik
- Sering padam
V. ASPEK KESEHATAN
1. Ditempat saudara tinggal, apakah pernah terjadi musibah penyakit yang cukup besar?
- Ya
- Tidak
…………………………………………………………………………………………
9. Apakah persediaan air yang terdapat di sekitar tempat saudara tinggal mencukupi untuk
kebutuhan yang diperlukan ?
- Ya
- Tidak
10. Sarana MCK apakah yang terdapat di tempat saudara tinggal (sebutkan) ?
………………………………………………………………………………………………………..