Disusun Oleh:
Adam El Mukti A 20050874046
i
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-nya, kami dapat menyelesaikan Laporan
Magang yang berjudul “Analisis Standard Operational Procedure (SOP) Pada
Perawatan dan Pemeliharaan Kubikel Tegangan Menengah 20 KV PT PLN
(Persero) UP2D Jawa Timur”, dengan baik dan terselesaikan pada waktunya.
Serta kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga penulisan laporan ini
dapat terselesaikan. Selama proses pengerjaan penulis mendapatkan banyak
bantuan dari semua pihak yang terkait. Atas seluruh bantuan tersebut penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian Laporan Magang ini.
Penulis sadari jika laporan yang penulis buat masih jauh dari kata
sempurna, namun penulis berharap penuangan pikiran dan usaha penulis inidapat
bermanfaat dan sebagai informasi bagi para pembaca guna meningkatkan kualitas
penyusunan laporan baik bagi para pembaca maupun penulis pribadi. Penulis
berharap mendapatkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak, agar penyusunan laporan ini mampu lebih baik lagi. Penulis
meminta maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan bagi para pembaca.
Penulis
ii
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DAFTAR ISI
iii
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Patung Penggunaan APD................................................................................................
Gambar 2.2 Membersihkan ruang harvester.....................................................................................
Gambar 3.1 Kubikel Tegangan Menengah 20 KV..............................................................................
Gambar 3.2 Proses Pemeliharaan....................................................................................................
iv
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
1
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
3
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
BAB II
TINJAUAN UMUM
4
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
5
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SPV Perencanaan
SPV RTU SPV
dan Evaluasi SPV Operasi 2
Peripheral 2 Elektromekanik 2
Operasi
6
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
7
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
8
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
9
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.2. Klasifikasi
Klasifikasi Kubikel dapat digolongkan menjadi beberapa
klasifikasi yaitu :
1. Berdasarkan Fungsi
a. Kubikel Incoming
Kubikel Incoming berfungsi sebagai penghubung dari sisi
sekunder trafo daya ke rel tegangan menengah.
b. Kubikel Outgoing
Kubikel Outgoing berfungsi sebagai penghubung / penyalur
dari rel ke beban
c. Kubikel Pemakaian Sendiri (Transformator PS)
Kubikel Pemakaian Sendiri (Transformator PS) berfungsi
sebagai penghubung dari rel ke beban pemakaian sendiri GI.
d. Kubikel Kopel
10
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
11
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
4. Berdasarkan Penempatan
a. Indoor
Kubikel indoor adalah Kubikel yang penempatan /
pemasangannya di dalam bangunan tertutup, baik bangunan dari
beton ataupun kontruksi bangunan dengan plat besi (metal clad).
Kontruksi metal clad sering digunakan di Gardu Hubung atau
bangunan mall, kantor dan lainnya.
b. Outdoor
Kubikel outdoor adalah Kubikel yang penempatan /
pemasangannya di luar bangunan. Untuk pengamanan, Kubikel
Tegangan Menengah 20 KV tersebut dapat juga diberi atap.
Kubikel jenis ini didesain untuk tahan terhadap perubahan cuaca.
Namun penempatan relay proteksinya dipisah pada ruangan
tersendiri
3.1.3. Komponen – komponen
Kubikel Tegangan Menengah 20 KV memiliki beberapa komponen
penting baik itu komponen primer (utama) maupun komponen
sekunder (pendukung). Diantara komponen – komponen tersebut
adalah :
1. Kompartemen
Kompartemen merupakan rumah dari komponen –
komponen didalamnya, seperti terminal penghubung, PMT
(Pemutus Tenaga), PMS (Pemisah), Transformator Arus (Current
Transformator), Transformator Tegangan (Power Transformator),
Peralatan mekanis dan segala instalasi tegangan menengah hingga
tegangan rendah sehingga tidak membahayakan operator terhadap
adanya sentuhan langsung ke bagian – bagian bertegangan.
Kompartemen berupa lemari / kotak yang terbuat dari plat
baja, terbagi menjadi 2 bagian, bagian atas untuk busbar dan
bagian bawah untuk penyambungan dan terminasi kabel komponen
bagian bawah. Pada bagian depan berupa pintu yang dapat dibuka
tetapi bisa dilakukan apabila tegangan sudah dibebaskan.
2. PMT (Pemutus Tenaga)
PMT (Pemutus Tenaga) terpasang pada kompartemen yang
pada jenis tertentu terpasang “Withdrawable Circuit Breaker”.
PMT (Pemutus Tenaga) dan mekanik penggeraknya dapat dengan
mudah dikeluarkan / dimasukkan ke dalam Kubikel untuk
keperluan pemeliharaan.
PMT (Pemutus Tenaga) adalah saklar yang dapat
digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus / daya
listrik sesuai ratingnya. Pada waktu memutuskan / menghubungkan
arus / daya
12
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
listrik akan terjadi busur api listrik. Pemadaman busur api listrik ini
dapat dilakukan oleh beberapa macam bahan, yaitu: minyak, udara
atau gas.
Berdasarkan media pemadam busur api listrik tersebut,
PMT (Pemutus Tenaga) dapat dinamakan menjadi :
a. PMT (Pemutus Tenaga) minyak sedikit / Low Oil Circuit
Breaker (minyak sebagai media pemadam busur api).
b. PMT (Pemutus Tenaga) SF6 (Gas SF6 sebagai media pemadam
busur api).
c. PMT (Pemutus Tenaga) Vacuum (Ruang pemutus dibuat
vacuum).
PMT (Pemutus Tenaga) Tegangan Menengah di Gardu
Induk umumnya didisain dapat dikeluarkan dari Kubikel dengan
cara ditarik. Sehingga PMT (Pemutus Tenaga) dan mekanik
penggeraknya dapat dengan mudah dikeluarkan / dimasukan untuk
keperluan pemeliharaan.
PMT (Pemutus Tenaga) dari pabrik dan dengan rating
sama, mempunyai konstruksi dan rangkaian yang sama. Sehingga
dapat dipindah antar Kubikel dan hanya perlu satu PMT (Pemutus
Tenaga) cadangan untuk PMT (Pemutus Tenaga) dengan rating
yang sama.
Selama operasi seluruh bagian yang bertegangan tertutup
dengan pelindung metal yang ditanahkan, untuk menjamin agar
operator aman selama mengoperasikannya. Saat mengeluarkan /
memasukkan PMT (Pemutus Tenaga) dari / ke Kubikel Tegangan
Menengah 20 KV, urutannya harus benar dan dicek untuk setiap
langkah agar aman.
3. Busbar Tegangan Menengah 20 KV / Rel
Busbar Tegangan Menengah 20 KV / Rel Tegangan
Menengah pada Kubikel Tegangan Menengah 20 KV berfungsi
sebagai penghubung antara kabel masuk dengan beberapa
penyulang.
Busbar Tegangan Menengah 20 KV / Rel dibuat dari
tembaga atau aluminium dengan bentuk sesuai dengan desain dari
masing-masing pabrik.
Bentuk Busbar Tegangan Menengah 20 KV / Rel ini ada
yang berpenampang bulat / pipa (tubuler), setengah bulat dan ada
pula yang berbentuk plat sesuai dengan desain dari pabrik. Besar
kecilnya penampang Busbar Tegangan Menengah 20 KV / Rel
tergantung pada besar / kecilnya daya yang akan disalurkan.
Berikut adalah contohnya :
a. Pipa tembaga untuk rel pada Kubikel Merlin Gerin, Mitsubishi
13
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
14
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
15
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
16
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
17
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
18
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
19
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
kubikel.
b. Perbaikan instalasi gardu yang rusak diakibatkan banjir dan dapat
berujung pada penggantian beberapa jaringan instalasi gardu.
3.2.3. SOP (Standard Operational Procedure)
Prosedur dalam melaksanaan Pemeliharaan Kubikel 20 Kv yaitu :
1. Briefing Safety dan Pengecekan K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja)
2. Menyiapkan peralatan dan seluruh kelengkapan yang diperlukan
selama melaksanakan Pemeliharaan
3. Pembersihan Kubikel dan Mengeluarkan Komponen Kubikel
4. Pengujian Komponen Kubikel
a. Pengujian PMT (Pemutus)
- Pengujian Tahanan Kontak
- Pengujian Tahanan Isolasi
- Pengujian Keserempakan
- Pengujian Trip
b. Pengujian Busbar
- Pengujian Tahanan Kontak
- Pengujian Tahanan Isolasi
c. Pengujian Transformator Tegangan (Power Transformator)
d. Pengujian Transformator Arus (Current Transformator)
e. Pengujian Terminal Penghubung
- Pengujian Terminal Busbar
Pengujian Tempat dudukan busbar.
- Pengujian Terminal Kabel
Pengujian Tempat menghubungkan kabel incoming dan
outgoing
- Pengujian Terminal PT (Power Transformator)
Pengujian tempat menyambung transformator tegangan
untuk pengukuran
- Pengujian CT (Current Transformator)
Pengujian tempat menyambung transformator arus untuk
pengukuran
f. Pengujian Pemanas (Heater)
g. Pengujian Relay
- Pengujian Relay utama
- Pengujian OCR (Over Current Relay)
- Pengujian GFR (Ground Fault Relay)
- Pengujian UFR (Under Frequency Relay)
- Pengujian Relay Penutup Balik Otomatis (Recloser Relay)
h. Pengujian KWH Meter
5. Mencatat hasil uji pada formulir yang sudah disiapkan
6. Pengecekan ulang Kubikel
7. Melaporkan hasil pemeliharaan kepada Dispatcher UP2D Jawa
Timur pada bagian Fasilitas Operasi dan apabila terdeteksi berjalan
dengan baik maka pemeliharaan selesai, namun apabila terdeteksi
mengalami gangguan maka mengulangi tahap pengujian.
20
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Mulai Penjelasan :
Dalam Pemeliharaan
Kubikel Tegangan Menengah
20 KV, semua operator dan
Briefing Safety dan pihak – pihak yang
Pengecekan K3 melaksanakan diwajikan
untuk memulai kegiatan
dengan Briefing Safety dan
memeriksa K3. Setelah itu
Menyiapkan Peralatan dan semua akan mempersiapkan
Seluruh Kelengkapan peralatan dan seluruh
kelengkapan serta melakukan
pembersihan Kubikel
Pembersihan Kubikel dan Tegangan Menengah 20 KV
Mengeluarkan Komponen dan mulai mengeluarkan
Kubikel komponen – komponen yang
akan dilakukan pengujian.
Pengujian dilakukan
Pengujian Komponen Kubikel berdasarkan SOP (Standard
Operational Procedure) yang
ada dan memperhatikan K3
(Keselamatan dan Kesehatan
Kerja). Pengujian dilakukan
Mencatat Hasil Uji dengan mencatat seluruh hasil
dari pengujian dalam formulir
yang telah disiapkan
sebelumnya. Selanjutnya
Pengecekan Ulang Kubikel setelah semua tahap pengujian
diselesaikan dilakukan
pengecekan ulang Kubikel
Tegangan Menengah 20 KV
Melaporkan Hasil dan selanjutnya melaporkan
Pemeliharaan pada pihak Dispatcher PT
Pada Dispatcher PT PLN PLN (Persero) UP2D Jawa
(Persero) UP2D Jawa Timur Timur. Apabila semua
terdeteksi berjalan dengan
baik, maka seluruh pihak bisa
mengemas kembali barang
(peralatan dan seluruh
kelengkapan) dan setelahnya 21
membersihkan ruang harvester
dan proses pemeliharaan
dinyatakan selesai. Namun
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Selesai
22
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
BAB IV
PENUTUP
23