Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN MAGANG

PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR

SOP (Standard Operational Procedure) Pada


Pemeliharaan Kubikel Tegangan Menengah 20 KV
PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur

Disusun Oleh:
Adam El Mukti A 20050874046

PROGRAM STUDI TEKNIK SISTEM TENAGA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

i
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-nya, kami dapat menyelesaikan Laporan
Magang yang berjudul “Analisis Standard Operational Procedure (SOP) Pada
Perawatan dan Pemeliharaan Kubikel Tegangan Menengah 20 KV PT PLN
(Persero) UP2D Jawa Timur”, dengan baik dan terselesaikan pada waktunya.
Serta kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga penulisan laporan ini
dapat terselesaikan. Selama proses pengerjaan penulis mendapatkan banyak
bantuan dari semua pihak yang terkait. Atas seluruh bantuan tersebut penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian Laporan Magang ini.

Penulis sadari jika laporan yang penulis buat masih jauh dari kata
sempurna, namun penulis berharap penuangan pikiran dan usaha penulis inidapat
bermanfaat dan sebagai informasi bagi para pembaca guna meningkatkan kualitas
penyusunan laporan baik bagi para pembaca maupun penulis pribadi. Penulis
berharap mendapatkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak, agar penyusunan laporan ini mampu lebih baik lagi. Penulis
meminta maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan bagi para pembaca.

Surabaya, 21 Oktober 2023

Penulis

ii
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL......................................................................................................


Kata Pengantar...................................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................
1.2 Tujuan................................................................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum...........................................................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus...........................................................................................................
1.3 Manfaat..............................................................................................................................
1.3.1 Bagi Perguruan Tinggi...............................................................................................
1.3.2 Bagi Perusahaan.......................................................................................................
1.3.3 Bagi Mahasiswa........................................................................................................
BAB II TINJAUAN UMUM....................................................................................................................
2.1 Profil Universitas Negeri Surabaya ....................................................................................
2.2 Profil Program Studi S1 Teknik Elektro Spesialisasi Teknik Sistem Tenaga.........................
2.3 Profil Perusahaan PT PLN (Persero) ...................................................................................
2.4 Visi dan Misi PT PLN (Persero) ...........................................................................................
2.5 Struktur Organisasi.............................................................................................................
2.6 SOP (Standard Operational Procedure) di PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur..................
2.7 Kondisi Perusahaan............................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN.........................................................................................................................
3.1 Kubikel Tegangan Menengah 20 KV...................................................................................
3.1.1 Pengertian.................................................................................................................
3.1.2 Klasifikasi...................................................................................................................
3.1.3 Komponen – Komponen .........................................................................................
3.2 Pemeliharaan Kubikel Tegangan Menengah 20 KV .........................................................
3.2.1 Pengertian..............................................................................................................
3.2.2 Jenis – Jenis ............................................................................................................
3.2.3 SOP (Standard Operational Procedure)..................................................................
3.2.4 Jenis Diagram Alir ..................................................................................................
3.2.5 K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) .................................................................
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................................

iii
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Patung Penggunaan APD................................................................................................
Gambar 2.2 Membersihkan ruang harvester.....................................................................................
Gambar 3.1 Kubikel Tegangan Menengah 20 KV..............................................................................
Gambar 3.2 Proses Pemeliharaan....................................................................................................

iv
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mahasiswa sebagai salah satu unsur masyarakat akademis di lingkungan
Perguruan Tinggi dituntut untuk mampu mengembangkan cita – cita Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian.
Tanggung jawab untuk mewujudkan cita – cita tersebut, merupakan suatu
proses berkesinambungan dalam upaya penciptaan sumber daya manusia
yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Untuk mendapatkan bekal yang
memadai perlu adanya pengenalan tentang dunia kerja. Salah satu solusinya
adalah dengan dilakukannya Kegiatan Magang.
Magang adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dengan tugas
langsung di lembaga BUMN, Perusahaan Swasta, dan Instansi Pemerintahan
setempat. Magang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengabdikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di kampus. Magang merupakan
wujud relevansi antara teori yang diperoleh selama di perkuliahan dengan
praktik yang ditemui baik dalam dunia usaha swasta maupun pemerintah.
Pada dunia perkuliahan keterampilan mahasiswa di lapangan masih sangat
minim. Kebanyakan mahasiswa lebih banyak menerima materi berupa
pengetahuan yang sifatnya tertulis, dengan demikian perlu dilaksanakan
kegiatan Magang. Magang merupakan mata kuliah wajib ditempuh sebagai
salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa S1 di Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya.
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Jawa Timur adalah
perusahaan negara yang bergerak pada bidang pendistribusian tenaga listrik
di wilayah Jawa Timur dengan kantor pusat yang berkedudukan di Jalan
Embong Wungu Nomor 4, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota
Surabaya, Jawa Timur dengan kode pos 60271.
Area kerja PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Jawa
Timur memiliki beberapa ruang lingkup yang mencakup :
1. Inspeksi TIER 1 yang dilaksanakan oleh inspektur Gardu Induk.
2. Inspeksi TIER 2 yang dilaksanakan oleh pegawai PT PLN (Persero) Unit
Pelaksana Pengatur Distribusi Jawa Timur bersama Team Yanhar.
3. Perbaikan anomaly pada peralatan 20 KV di Gardu Induk.
4. Pemeliharaan kubikel 20 KV berdasarkan ROB (Rencana Operasi
Bulanan).
Pemeliharaan kubikel berkaitan dan relevan dengan program studi yang
diambil penulis yaitu Teknik Elektro, oleh karena itu penulis memilih topik
mengenai “Analisis Standard Operational Procedure (SOP) Pada Perawatan
dan Pemeliharaan Kubikel di PT PLN (Perero) UP2D Jawa Timur”, karena

1
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

berkaitan dengan konsentrasi yang diambil di bangku perkuliahan.


Berdasarkan hal tersebut, untuk mendukung produktifitas, manajemen
berupaya memenuhi standard mutu yang ditetapkan, peraturan lingkungan,
ketentuan dan norma-norma serta peraturan/perundangan terkait lainnya. PT
PLN (Persero) UP2D Jawa Timur sangat serius dalam menjadikan suasana
kerja yang nyaman, aman, efisien, serta produktif. Oleh karena itu PT PLN
(Persero) UP2D Jawa Timur melibatkan unsur manajemen, pekerja, dan
serikat pekerja untuk memaksimalkan produktifitas para pekerja dalam
menjalankan tugasnya.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan magang yang akan dilaksanakan
oleh mahasiswa program studi Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya di
PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur, antara lain :
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam pelaksanaan magang ini
sebagai berikut:
1. Memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis di Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Surabaya.
2. Mengenalkan situasi kerja kepada mahasiswa.
3. Mendapatkan kesempatan untuk berlatih menyelesaikan
permasalahan dalam dunia kerja.
4. Meningkatkan daya kreativitas dan keahlian mahasiswa.
5. Mengetahui penerapan ilmu kelistrikan yang didapat dari perkuliahan
dan dunia kerja.
6. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan
tinggi dengan perusahaan yang terkait.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam pelaksanaan magang ini
adalah :
1. Menambah wawasan mengenai Standard Operational Procedure
(SOP) pada proses perawatan dan pemeliharaan kubikel 20 KV yang
dilaksanakan oleh pegawai PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur.
2. Mengenal dan mempelajari berbagai potensi bahaya dan resiko saat
berada di lingkungan kerja yang mencakup pemahaman tentang
risiko yang mungkin terkait dengan operasi perusahaan dan cara
meminimalisirnya.
3. Mampu memahami dan mengevaluasi Standard Operational
Procedure (SOP) yang telah ditetapkan dan berlaku di PT PLN
(Persero) UP2D Jawa Timur.
1.3. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan Magang di PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur

2
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

adalah sebagai berikut:


1.3.1 Bagi Perguruan Tinggi
1. Sebagai titik ukur pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah yang
telah diajarkan.
2. Menambah relasi dari universitas dengan PT PLN (Persero) UP2D
Jawa Timur, sehingga diharapkan mampu bekerja sama dengan
Universitas Negeri Surabaya, baik dalam segi ilmu pengetahuan
maupun dalam segi pekerjaan.
3. Sebagai sarana pengenalan Universitas Negeri Surabaya terutama
Program Studi S1 Teknik Elektro kepada PT PLN (Persero) UP2D
Jawa Timur.
1.3.2 Bagi Perusahaan
1. Memberikan saran dan masukan mengenai kompentensi Sumber
Daya Manusia (SDM) yang diperlukan dalam dunia kerja sesuai
dengan yang diharapkannya.
2. Membantu secara edukatif dalam menambah dan mengembangan
wawasan mengenai implementasi lapangan.
1.3.3 Bagi Mahasiswa
1. Melaksanakan kewajiban mata kuliah Magang.
2. Mampu mengaplikasikan ilmu - ilmu secara teoritis yang selama ini
didapatkan selama perkuliahan.
3. Mendapatkan pengalaman dari dunia kerja sekaligus memperluas
wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Mampu menganalisa permasalahan yang dalam dunia kerja
sesungguhnya.
5. Mampu mengembangkan kemampuan diri dibidang yang akan
ditekuni.
6. Mampu menyiapkan langkah - langkah yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri atau adaptasi dalam lingkungan kerjanya di masa
yang akan datang.
7. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas diri
dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
8. Memperoleh pengalaman terlibat langsung dalam pekerjaan PT PLN
(Persero) UP2D Jawa Timur.

3
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1. Profil Universitas Negeri Surabaya


Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tidak dapat dipisahkan dari bagian
utuh perjalanan panjang pendidikan nasional. UNESA adalah perguruan
tinggi negeri di Surabaya, Indonesia, yang berdiri pada 19 Desember 1964.
Pada awal berdirinya, UNESA bernama Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Surabaya (IKIP Surabaya). Berdasarkan Keppres RI No. 93
Tahun 1999, IKIP Surabaya berubah menjadi Universitas Negeri Surabaya.
Sesuai hasil keputusan rapat senat pada tanggal 12 Oktober 1998, yang
menyepakati bahwa nama IKIP Surabaya pasca-konversi adalah Universitas
Negeri Surabaya (Inggris: State University of Surabaya) yang disingkat
UNESA.
Saat ini UNESA memiliki 7 fakultas; 4 fakultas berada di kompleks
Ketintang: Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Ilmu Sosial. Sementara 3 fakultas
berada di kompleks Lidah Wetan: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu
Pendidikan juga Fakultas Bahasa dan Seni.
2.2. Profil Program Studi S1 Teknik Elektro Spesialis Teknik Sistem Tenaga
Teknik Elektro merupakan bidang ilmu yang mempelajari listrik dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Teknik Elektro erat kaitannya
dengan konsep, perancangan, pengembangan, serta produksi perangkat listrik
dan elektronik. Selain itu dalam bidang studi Teknik Elektro juga membahas
mengenai metode pembangkit dengan sumber energi baru, metode
penyimpanan energi, dan metode kontrol penghematan energi.
Teknik Elektro dibagi menjadi beberapa konsentrasi seperti teknik
elektronika, teknik sistem pengaturan, telekomunikasi, dan teknik sistem
tenaga. Teknik Sistem Tenaga adalah keilmuan dalam teknik elektro yang
mempelajari tentang segala aspek ketenagalistrikan (arus kuat), konversi
energi, pengaman dan kehandalan sistem dari pembangkit listrik, transmisi
hingga distribusi listrik.
Prinsip Kerja dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian
pembangkitan kemudian disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada
gardu induk dan dari gardu induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada
pelanggan melalui saluran distribusi.
Teknik Sistem Tenaga berfokus pada pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan industri yang aman dan efisien yang menghasilkan tenaga. Ini
termasuk boiler, turbin uap dan gas, generator, mesin pembakaran internal
gas dan diesel, pompa, kondensor, kompresor, bejana tekan, dan kontrol
terkait.
2.3. Profil Perusahaan PT PLN (Persero)

4
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PT PLN (Persero) adalah perusahaan negara yang bergerak pada bidang


pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik di Indonesia. Bermula dari akhir
abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di Indonesia mulai
ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang
pabrik gula dan pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk
keperluan sendiri.
Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-
perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada
pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delagasi
Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pemimpin KNI
Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada
27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di
bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas
pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang
bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1
Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik
negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum
Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan
(PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka
sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan
listrik bagi kepentingan umum sesuai PP No. 23/1994 dan berdasarkan akta 169
tanggal 30 Juli 1994 dari Sutjipto, Notaris.
2.4. Visi dan Misi PT PLN (Persero)
a. Visi
Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan
Pelanggan untuk Solusi Energi.
b. Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.

5
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas


kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.5. Struktur Organisasi
Manajer PT PLN
(Persero) UP2D
Jawa Timur

Assisten Manajer Asssisten Manajer


Assisten Manajer Assisten Manajer Assisten Manajer
Operasi Sistem Keuangan, SDM,
Perencanaan Fasilitas Operasi Pemeliharaan
Distribusi dan Administrasi

SPV Perencanaan SPV RTU SPV


SPV Operasi 1 SPV Logistik
SCADA Peripheral 1 Elektromekanik 1

SPV Perencanaan
SPV RTU SPV
dan Evaluasi SPV Operasi 2
Peripheral 2 Elektromekanik 2
Operasi

SPV RTU SPV


SPV Operasi 3
Peripheral 3 Elektromekanik 3

SPV SCADATEL SPV Pengolahan


SPV Proteksi
dan TI Data dan Gambar

Tabel 2.1 Struktur Organisasi

Secara Struktural, PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur memiliki


beberapa divisi untuk memudahkan pekerjaan yang menjadi tugas utama PT
PLN (Persero) UP2D Jawa Timur yaitu memastikan jumlah dan kelancaran
penyaluran tenaga listrik pada konsumen listrik. Terdapat 5 divisi yang
menjalankan kegiatan di PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur, yaitu:
1. Divisi Perencanaan
Dalam Divisi ini penugasan dan segala kegiatan dipimpin oleh
seorang Assisten Manajer dan dibantu oleh 2 SPV yaitu :
a. SPV Perencanaan SCADA
b. SPV Perencanaan dan Evaluasi Operasi
2. Divisi Fasilitas Operasi
Dalam Divisi ini penugasan dan segala kegiatan dipimpin oleh
seorang Assisten Manajer dan dibantu oleh 4 SPV yaitu :
a. SPV RTU Peripheral 1
b. SPV RTU Peripheral 2
c. SPV RTU Peripheral 3
d. SPV SCADATEL dan TI

6
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

3. Divisi Operasi Sistem Distribusi


Dalam Divisi ini penugasan dan segala kegiatan dipimpin oleh
seorang Assisten Manajer dan dibantu oleh 4 SPV yaitu :
a. SPV Operasi 1
b. SPV Operasi 2
c. SPV Operasi 3
d. SPV Pengolahan Data dan Gambar
4. Divisi Pemeliharaan
Dalam Divisi ini penugasan dan segala kegiatan dipimpin oleh
seorang Assisten Manajer dan dibantu oleh 4 SPV yaitu :
a. SPV Elektromekanik 1
b. SPV Elektromekanik 2
c. SPV Elektromekanik 3
d. SPV Proteksi
5. Divisi Keuangan, SDM, dan Administrasi
Dalam Divisi ini penugasan dan segala kegiatan dipimpin oleh seorang
Assisten Manajer dan dibantu oleh seorang SPV yaitu :
a. SPV Logistik
2.6. SOP (Standard Operational Procedure) di PT PLN (Persero) UP2D Jawa
Timur
Dalam menjalankan tugas utama PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur,
Divisi Pemeliharaan memiliki tugas utama untuk terjun ke lapangan (Gardu
Induk) untuk melangsungkan kegiatan Perawatan dan Pemeliharaan Kubikel
20 KV. Dalam menjalankan tugasnya terdapat beberapa aturan dan SOP
(Standard Operational Procedure) penting yang wajib dipatuhi oleh seluruh
karyawan yang menjalankan tugas, antara lain :
1. Melengkapi APD (Alat Pelindung Diri) sebelum melaksanakan kegiatan
lapangan.

7
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Gambar 2.1 Patung Penggunaan APD


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

2. Memperhatikan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) seperti


memperhatikan kondisi fisik, cuaca dan peralatan yang digunakan.
3. Melakukan Pemeriksaan terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan
selanjutnya (Pemadaman, Perawatan, Pemeliharaan, Penggantian) guna
dapat menjalankan kegiatan berikutnya dengan efektif dan efisien baik
waktu, tenaga dan biaya.
4. Melaksanakan kegiatan utama dengan memperhatikan langkah kerja dan
SOP (Standard Operational Procedure) yang berlaku guna meminimalisir
kesalahan dan menghindari kecelakaan kerja.
5. Meninjau ulang hasil pekerjaan yang telah dilakukan sebelum melaporkan
pada Dispatcher UP2D Jawa Timur (Divisi Fasilitas Operasi) dan
melakukan pengujian.
6. Melakukan pengujian agar, sebelum tahap pengoperasian dilakukan tidak
ada lagi kekurangan maupun kesalahan yang dapat merugikan berbagai
pihak.
7. Mengoperasikan seluruh komponen baik Kubikel dan Trafo serta sub –
komponen yang dijalankan, dan apabila terjadi kendala maka harus
ditinjau kembali dan kembali melaporkan pada Dispatcher UP2D Jawa
Timur (Divisi Fasilitas Operasi).
8. Menata kembali seluruh peralatan dan kelengkapan kerja agar tidak ada
kehilangan maupun kekurangan barang penting yang diperlukan.
9. Membersihkan seluruh area ruang harvester sebelum meninggalkan
ruangan.

Gambar 2.2 Membersihkan ruang harvester


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

2.7. Kondisi Perusahaan


PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur memiliki kondisi lingkungan baik
dan bersih yang membuat karyawan nyaman untuk bekerja dan menjalankan
tugas dengan sangat baik. PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur sangat

8
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

memperhatikan aspek – aspek penting seperti Kesehatan Karyawan, Kinerja


Karyawan, Keselamatan Karyawan, Kepuasan Pelanggan (Konsumen Tenaga
Listrik) dan hal hal lainnya.
PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur menyiapkan segala keperluan yang
dibutuhkan pekerja, mulai dari pengadaan barang, perencanaan program,
Standard Operational Procedure (SOP) dan struktural yang sangat tertata,
K3 yang diberlakukan serta dijalankan secara baik.
PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur memiliki satu Tata Nilai yang
dijunjung tinggi dalam perusahaan. Tata Nilai yang dimiliki oleh PT PLN
(Persero) yaitu AKHLAK, yang merupakan akronim dari:
1. Amanah (Memegang teguh kepercayaan yang diberikan)
2. Kompeten (Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas)
3. Harmonis (Saling peduli dan menghargai perbedaan)
4. Loyal (Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara)
5. Adaptif (Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun
menghadapi perubahan)
6. Kolaboratif (Membangun kerjasama yang sinergis)
Dalam kesempatan Magang kali ini, mahasiswa ditempatkan di PT PLN
(Persero) UP2D Jawa Timur. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk
menggali ilmu dari Divisi Pemeliharaan yang dimana terdapat waktu – waktu
tertentu untuk melaksanakan tugas Pemeliharaan Kubikel Tegangan
Menengah 20 KV di Ruang Harvester pada beberapa Gardu Induk sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh beberapa pihak Manajemen.

9
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Kubikel Tegangan Menengah 20 KV


3.1.1. Pengertian
Kubikel Tegangan Menengah 20 KV adalah seperangkat peralatan
listrik yang dipasang pada Gardu Induk dan Gardu Distribusi (Gardu
Hubung) yang berfungsi sebagai pembagi, pemutus, penghubung,
kontrol dan pengaman dari sistem penyaluran tenaga listrik tegangan
menengah 20 KV.

Gambar 3.1 Kubikel Tegangan Menengah 20 KV


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3.1.2. Klasifikasi
Klasifikasi Kubikel dapat digolongkan menjadi beberapa
klasifikasi yaitu :
1. Berdasarkan Fungsi
a. Kubikel Incoming
Kubikel Incoming berfungsi sebagai penghubung dari sisi
sekunder trafo daya ke rel tegangan menengah.
b. Kubikel Outgoing
Kubikel Outgoing berfungsi sebagai penghubung / penyalur
dari rel ke beban
c. Kubikel Pemakaian Sendiri (Transformator PS)
Kubikel Pemakaian Sendiri (Transformator PS) berfungsi
sebagai penghubung dari rel ke beban pemakaian sendiri GI.
d. Kubikel Kopel

10
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Kubikel Kopel berfungsi sebagai penghubung antara rel 1


dengan rel 2.
e. Kubikel PT (Potensial Transformator)
Kubikel PT (Potensial Transformator) berfungsi sebagai
sarana pengukuran dan pengaman.
f. Kubikel Bus Riser
Kubikel Bus Riser berfungsi sebagai penghubung antar
Kubikel.
g. Kubikel PT (Potensial Transformator) Rel yang dilengkapi
dengan Lightning Arrester (LA)
Kubikel jenis ini terpasang pada Gardu Induk di Jawa
Timur, yang berfungsi sebagai inputan tegangan (open delta)
untuk relay proteksi (Directional Ground Relay). Pada Kubikel
ini dilengkapi dengan Ligthning Arrester (LA) yang berfungsi
sebagai pengaman
tegangan lebih akibat dari surja petir dan surja hubung.
2. Berdasarkan Jenis
a. Open Type Kubikel
Kubikel jenis open type adalah Kubikel yang terpasang
dengan kondisi rel terlihat atau tidak dalam kompartemen yang
tertutup. Sehingga rel tersebut memerlukan pemeliharaan rutin,
terutama pembersihan isolator tumpu / post insulator dari debu /
kotoran. PMT Kubikel jenis ini biasanya tidak dapat di-rack in
atau rack out, tetapi Kubikel jenis ini dilengkapi dengan PMS
kabel + PMS tanah dan PMS Rel sebagai pengamanan ketika ada
perbaikan atau pemeliharaan.
b. Close Type Kubikel
Kubikel jenis close type adalah Kubikel yang terpasang
dengan kondisi rel tertutup atau di dalam kompartemen. Hal ini
dimaksudkan agar rel lebih aman dan bersih karena tidak
bersentuhan langsung dengan debu udara sekitar. Kubikel
Tegangan Menengah 20 KV ini juga dilengkapi dengan pemanas
(heater) untuk mencegah kelembaban di dalam Kubikel. PMT
Kubikel jenis ini didesain dapat di rack in atau rack out sebagai
pengamanan ketika ada perbaikan atau pemeliharaan.
3. Berdasarkan Konstruksi Rel
a. Posisi Rel di bawah
Pada Kubikel jenis ini, rel dipasang di bagian bawah dari
Kubikel.
b. Posisi Rel di atas
Pada Kubikel jenis ini, rel dipasang di bagian atas dari
Kubikel.

11
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

4. Berdasarkan Penempatan
a. Indoor
Kubikel indoor adalah Kubikel yang penempatan /
pemasangannya di dalam bangunan tertutup, baik bangunan dari
beton ataupun kontruksi bangunan dengan plat besi (metal clad).
Kontruksi metal clad sering digunakan di Gardu Hubung atau
bangunan mall, kantor dan lainnya.
b. Outdoor
Kubikel outdoor adalah Kubikel yang penempatan /
pemasangannya di luar bangunan. Untuk pengamanan, Kubikel
Tegangan Menengah 20 KV tersebut dapat juga diberi atap.
Kubikel jenis ini didesain untuk tahan terhadap perubahan cuaca.
Namun penempatan relay proteksinya dipisah pada ruangan
tersendiri
3.1.3. Komponen – komponen
Kubikel Tegangan Menengah 20 KV memiliki beberapa komponen
penting baik itu komponen primer (utama) maupun komponen
sekunder (pendukung). Diantara komponen – komponen tersebut
adalah :
1. Kompartemen
Kompartemen merupakan rumah dari komponen –
komponen didalamnya, seperti terminal penghubung, PMT
(Pemutus Tenaga), PMS (Pemisah), Transformator Arus (Current
Transformator), Transformator Tegangan (Power Transformator),
Peralatan mekanis dan segala instalasi tegangan menengah hingga
tegangan rendah sehingga tidak membahayakan operator terhadap
adanya sentuhan langsung ke bagian – bagian bertegangan.
Kompartemen berupa lemari / kotak yang terbuat dari plat
baja, terbagi menjadi 2 bagian, bagian atas untuk busbar dan
bagian bawah untuk penyambungan dan terminasi kabel komponen
bagian bawah. Pada bagian depan berupa pintu yang dapat dibuka
tetapi bisa dilakukan apabila tegangan sudah dibebaskan.
2. PMT (Pemutus Tenaga)
PMT (Pemutus Tenaga) terpasang pada kompartemen yang
pada jenis tertentu terpasang “Withdrawable Circuit Breaker”.
PMT (Pemutus Tenaga) dan mekanik penggeraknya dapat dengan
mudah dikeluarkan / dimasukkan ke dalam Kubikel untuk
keperluan pemeliharaan.
PMT (Pemutus Tenaga) adalah saklar yang dapat
digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus / daya
listrik sesuai ratingnya. Pada waktu memutuskan / menghubungkan
arus / daya

12
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

listrik akan terjadi busur api listrik. Pemadaman busur api listrik ini
dapat dilakukan oleh beberapa macam bahan, yaitu: minyak, udara
atau gas.
Berdasarkan media pemadam busur api listrik tersebut,
PMT (Pemutus Tenaga) dapat dinamakan menjadi :
a. PMT (Pemutus Tenaga) minyak sedikit / Low Oil Circuit
Breaker (minyak sebagai media pemadam busur api).
b. PMT (Pemutus Tenaga) SF6 (Gas SF6 sebagai media pemadam
busur api).
c. PMT (Pemutus Tenaga) Vacuum (Ruang pemutus dibuat
vacuum).
PMT (Pemutus Tenaga) Tegangan Menengah di Gardu
Induk umumnya didisain dapat dikeluarkan dari Kubikel dengan
cara ditarik. Sehingga PMT (Pemutus Tenaga) dan mekanik
penggeraknya dapat dengan mudah dikeluarkan / dimasukan untuk
keperluan pemeliharaan.
PMT (Pemutus Tenaga) dari pabrik dan dengan rating
sama, mempunyai konstruksi dan rangkaian yang sama. Sehingga
dapat dipindah antar Kubikel dan hanya perlu satu PMT (Pemutus
Tenaga) cadangan untuk PMT (Pemutus Tenaga) dengan rating
yang sama.
Selama operasi seluruh bagian yang bertegangan tertutup
dengan pelindung metal yang ditanahkan, untuk menjamin agar
operator aman selama mengoperasikannya. Saat mengeluarkan /
memasukkan PMT (Pemutus Tenaga) dari / ke Kubikel Tegangan
Menengah 20 KV, urutannya harus benar dan dicek untuk setiap
langkah agar aman.
3. Busbar Tegangan Menengah 20 KV / Rel
Busbar Tegangan Menengah 20 KV / Rel Tegangan
Menengah pada Kubikel Tegangan Menengah 20 KV berfungsi
sebagai penghubung antara kabel masuk dengan beberapa
penyulang.
Busbar Tegangan Menengah 20 KV / Rel dibuat dari
tembaga atau aluminium dengan bentuk sesuai dengan desain dari
masing-masing pabrik.
Bentuk Busbar Tegangan Menengah 20 KV / Rel ini ada
yang berpenampang bulat / pipa (tubuler), setengah bulat dan ada
pula yang berbentuk plat sesuai dengan desain dari pabrik. Besar
kecilnya penampang Busbar Tegangan Menengah 20 KV / Rel
tergantung pada besar / kecilnya daya yang akan disalurkan.
Berikut adalah contohnya :
a. Pipa tembaga untuk rel pada Kubikel Merlin Gerin, Mitsubishi

13
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

dan Calor Emag


b. Pipa setengah bulat tembaga pada rel Kubikel ABB dan Calor
Emag
c. Plat pejal tembaga untuk rel pada Kubikel Fuji.
Untuk merangkai Kubikel – Kubikel Tegangan Menengah
20 KV dengan Busbar Tegangan Menengah 20 KV / Rel bulat /
pipa, harus diperhatikan agar betul-betul rata (selevel). Hal itu
untuk mencegah tingginya nilai tahanan kontak pada sambungan
rel, yang dapat mengakibatkan gangguan / kerusakan.
4. Transformator Arus (Current Transformer)
Transformator Arus (Current Transformer) berfungsi untuk
menurunkan arus bolak – balik yang besar menjadi arus bolak –
balik yang kecil sesuai dengan kebutuhan instrumentasi yang
tersambung.
Nominal arus di sisi primer Transformator Arus (Current
Transformer) bermacam-macam, dapat dipilih sesuai dengan arus
beban maksimum di sisi primer. Sedang arus nominal sisi sekunder
adalah 1 Ampere atau 5 Ampere.
Jenis Transformator Arus (Current Transformer) yang
terpasang pada Kubikel Tegangan Menengah biasanya :
a. Berbentuk cincin atau ring
b. Berbentuk cor-coran / cast resin
Bagian-bagian utama Transformator Arus (Current
Transformer), yaitu:
a. Kumparan primer
b. Kumparan sekunder
c. Inti besi
d. Terminal primer dan terminal sekunder
5. Transformator Tegangan (Potensial Transformer)
Fungsi Transformator Tegangan (Potensial Transformer)
adalah untuk menurunkan tegangan tinggi / menengah bolak-balik
menjadi tegangan rendah sesuai dengan tegangan nominal
instrument. Pemasangan Transformator Tegangan (Potensial
Transformer) bisa pada Kubikel tersendiri atau pada Kubikel
incoming, tergantung dari desain yang ada. Trafo tegangan pada
Kubikel Tegangan Menengah 20 KV umumnya berbentuk cor-
coran / Cast resin.
Perbandingan transformasinya (rasio) adalah :
a. 20.000 Volt / 100 Volt
b. 20.000/√3 Volt / 100/√3 Volt
c. 20.000 Volt / 110 Volt
d. 20.000/√3 Volt / 110/√3 Volt.

14
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Bagian-bagian utama PT adalah :


a. Kumparan primer
b. Kumparan sekunder
c. Inti besi
d. Terminal primer
e. Terminal sekunder
Trafo tegangan juga dilengkapi dengan pelebur (fuse).
6. PMS (Pemisah) Tanah / Grounding
PMS (Pemisah) tanah berfungsi untuk pengamanan petugas
yang akan bekerja, agar aman terhadap tegangan sisa dan tegangan
induksi. PMS (Pemisah) tanah pada Kubikel Tegangan Menengah
20 KV berfungsi untuk mentanahkan di sisi kabel. Sedangkan
untuk mentanahkan di sisi rel harus dilakukan secara manual
melalui grounding lokal. PMS (Pemisah) tanah sisi kabel untuk
membuang sisa muatan listrik. PMS (Pemisah) tanah ini
dioperasikan dari panel dan terdapat interlock mekanik dengan
PMT (Pemutus Tenaga).
7. PMS (Pemisah) Rel
PMS (Pemisah) Rel berfungsi untuk memisahkan peralatan
yang akan dipelihara agar terlihat secara visual bahwa peralatan
yang akan dipelihara sudah terpisah dari bagian yang bertegangan,
sehingga aman bagi petugas terhadap tegangan dari luar peralatan
tersebut.
Lengan kontak PMT (Pemutus Tenaga) Tegangan
Menengah pada Kubikel Tegangan Menengah 20 KV di sisi kabel
dan di sisi rel, berfungsi sebagai pemisah, dimana untuk
memisahkannya dilakukan dengan cara mengeluarkan PMT
(Pemutus Tenaga) dari Kubikel Tegangan Menengah 20 KV
tersebut atau diposisikan rack out.
PMS (Pemisah) Rel dan PMS (Pemisah) Tanah seperti
yang dimaksud di atas terpasang pada Kubikel Open Type.
8. Terminal Penghubung
Terminal Penghubung berfungsi untuk menghubungkan
bagian – bagian Kubikel Tegangan Menengah 20 KV yang
bertegangan satu dengan yang lainnya. Terdapat beberapa
Terminal Penghubung antara lain :
a. Terminal busbar
Terminal busbar adalah dudukan yang menghubungkan
busbar.
b. Terminal Kabel
Terminal Kabel adalah penghubung kabel incoming dan
outgoing
c. Terminal PT (Power Transformator)

15
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Terminal PT (Power Transformator) adalah penghubung


transformator tegangan untuk pengukuran
d. Terminal CT (Current Transformator)
Terminal CT (Current Transformator) adalah penghubung
transformator arus untuk pengukuran
9. Lampu Indikator
Lampu Indikator berfungsi untuk menandai adanya
tegangan menengah 20 KV pada sisi kabel, baik berasal dari sisi
lain kabel tersebut atau berasal dari Busbar Tegangan Menengah
20 KV / Rel sebagai akibat dari memasukkan alat hubung. Lampu
indicator menyala karena adanya arus kapasitif yang dihasilkan
oleh kapasitor pembagi tegangan. Pada Kubikel Tegangan
Menengah 20 KV jenis PMT (Pemutus Tenaga), lampu indikator
digunakan untuk menandai posisi alat hubungnya dengan 2 warna
yang berbeda untuk posisi masuk atau keluar. Sumber listrik untuk
lampu indikator berasal dari sumber arus searah (DC) yang
dihubungkan dengan kontak bantu yang bekerja serempak dengan
kerja poros penggerak alat hubung utama.
10. Pemanas (Heater)
Pemanas (Heater) berfungsi untuk memanaskan ruang
terminal kabel agar kelembabannya terjaga. Sehingga dapat
mengurangi efek dari virus dan bakteri pada terminal Kubikel
Tegangan Menengah 20 KV tersebut.
11. Handle Kubikel
Handle Kubikel berfungsi untuk menggerakkan mekanik
Kubikel Tegangan Menengah 20 KV, yaitu membuka atau
menutup posisi kontak hubung : PMT (Pemutus Tenaga), PMS
(Pemisah), LBS (Load Break Switch), Pengisian pegas untuk
energi membuka / menutup kontak hubung. Pada satu Kubikel
Tegangan Menengah 20 KV, jumlah handle yang tersedia bisa satu
macam atau lebih.
12. Relay Proteksi
Relay Proteksi adalah suatu alat yang bekerja secara
otomatis untuk mengatur dan memasukkan suatu rangkaian listrik
(Rangkaian Trip atau Alarm) akibat adanya perubahan lain. Relay
Proteksi berfungsi untuk mendeteksi adanya gangguan, mencegah
kerusakan (peralatan dan jaringan), pengaman terhadap manusia,
dan mengurangi daerah padam saat terjadi gangguan pada sistem.
Sistem Proteksi memiliki beberapa persyaratan, antara lain :
a. Sensitif
b. Selektif
c. Handal
d. Cepat

16
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Terdapat beberapa jenis relay yang ada pada satu Relay


utama agar memaksimalkan proteksi pada sistem peralatan dan
jaringan, yaitu :
a. Over Current Relay (OCR)
Relay arus lebh atau biasa disebut dengan Over Current
Relay adalah suatu relay yang bekerja berdasrkan adanya
kenaikan arus yang melebihi nilai pengaman tertentu. Fungsi
relay arus lebih adalah sebagai pengaman utama jaringan
distribusi, pengaman utama untuk transformator tenaga kapasitas
kecil, tetapi sebagai pengaman cadangan transformator kapasitas
besar, pengaman generator untuk kapasitas kecil,dan pengaman
untuk motor.
b. Ground Fault Relay (GFR)
Ground Fault Relay (GFR) adalah suatu relay yang
berfungsi untuk memproteksi peralatan atau jaringan listrik
tegangan menengah terhadap gangguan antara fasa atau 3 fasa
dan hanya bekerja pada satu arah saja. Karena relay ini dapat
membedakan arah arus gangguan.
Ground Fault Relay (GFR) hampir sama dengan
Directional Ground Relay (DGR) yang dimana perbedaannya
terletak pada Directional Ground Relay (DGR) memiliki arah,
jadi selain arus gangguan Directional Ground Relay (DGR) juga
memiliki kemencengen teganggan (kV Nol), arah atau polaritas
tersebut menjadi pedoman dalam menentukan setingan proteksi /
Directional Ground Relay (DGR). Jadi Proteksi / Directional
Ground Relay (DGR) hanya dapat membaca gangguan jika
beberapa syarat berikut di bawah ini terpenuhi :
- Arus gangguan sudah melebih settingan
- Tegangan (kV nol) memenuhi
- Sudut/ polaritas gangguan sesuai
Pada Penyulang settingan untuk Directional Ground Relay
(DGR) rata – rata adalah 2 Ampere Primer, 5 volt dari (open
delta) PT atau sekitar 3 KV di jaringan, sudut sesuai dengan
karakteristik relay. Polaritas yang benar adalah mengarah ke
depan.
Sebagai tambahan (Back up) jika Directional Ground
Relay (DGR) tidak bekerja ketika ada gangguan fasa – tanah,
maka dipasang juga Ground Fault Relay (GFR) dengan
settingan rata – rata 5 Ampere Primer selama 5 detik.
c. Recloser Relay
Recloser Relay adalah suatu relay yang berfungsi untuk
menormalkan kembali saluran udara tengangan menengah jika

17
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

terjadi gangguan temporer.


d. Under Frequency Relay (UFR)
Under Frequency Relay (UFR) adalah suatu relay yang
berfungsi untuk pelepasan beban, jika terjadi frekuensi kurang.
13. KWH Meter
KWH (Kilo Watt Hour) Meter adalah alat ukur listrik yang
digunakan khusus untuk pengukuran daya listrik yang terpakai oleh
beban listrik tiap satuan jam. KWH (Kilo Watt Hour) Meter
menggunakan asas induksi dimana dia mencatat energi aktif.
Berdasarkan jumlah fasanya, KWH (Kilo Watt Hour) Meter
terbagi menjadi KWH (Kilo Watt Hour) Meter satu fasa dan KWH
(Kilo Watt Hour) Meter tiga fasa. KWH (Kilo Watt Hour) Meter
digunakan pada rumah maupun industri.
3.2. Pemeliharaan Kubikel Tegangan Menengah 20 KV
3.2.1. Pengertian
Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari beberapa kegiatan dan
tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu aset dan
memperbaikinya agar selalu dalam keadaan siap pakai untuk
melaksanakan produktivitas secara efektif dan efisien sesuai dengan
standar (fungsional dan kualitas). Secara teknis, kegiatan pemeliharaan
mencakup pemeriksaan fungsional, servis, perbaikan atau penggantian
perangkat, peralatan, mesin, dan utilitas pendukung yang diperlukan
dalam instalasi.
Dalam hal ini Pemeliharaan yang dilaksanakan adalah
Pemeliharaan Kubikel Tegangan Menengah 20 KV yang dilaksanakan
guna menjaga Kubikel 20 KV dalam keadaan siap melaksanakan
produktifitas menyalurkan tenaga listrik (Distribusi Tenaga Listrik)
kepada pelanggan (konsumen listrik) secara efektif dan efisien serta
sesuai dengan standard yang telah ditetapkan oleh PT PLN (Persero)
UP2D Jawa Timur.

18
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Gambar 3.2 Proses Pemeliharaan


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3.2.2. Jenis – jenis


Pemeliharaan Kubikel Tegangan Menengah 20 KV yang
dilaksanakan memiliki beberapa jenis yaitu :
1. Pemeliharaan Rutin
Pekerjaan pemeliharaan ini umumnya dilakukan secara
berkala dan terus – menerus untuk mempertahankan kondisi
peralatan kubikel agar tetap berada dalam kondisi baik dan prima.
Berikut adalah pemeliharaan rutin :
a. Revisi instalasi 20KV yang dilaksanakan di gardu induk, gardu
hubung, dan juga gardu distribusi.
b. Pemeriksaan kondisi isolasi, peredam busur, tahanan kontak,
serta keserempakan alat hubung kubikel.
c. Pemeriksaan kondisi derajat perlindungan dan pengatur
kelembaban.
d. Pemeriksaan kondisi kontak dari sambungan – sambungan
2. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif adalah pemeliharaan untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan yang lebih parah dan
untuk mempertahankan kinerja jaringan agar tetap beroperasi
dengan keandalan serta efisiensi yang tinggi. Biasanya dalam
pemeliharaan preventif ini, terdapat beberapa susunan kegiatan,
yakni :
a. Pemeriksaan,
b. Pemeliharaan,
c. Perbaikan Peralatan,
d. Penggantian Peralatan,
e. Perubahan Jaringan,
f. Penyempurnaan Jaringan.
3. Pemeliharaan Darurat
Pemeliharaan Darurat adalah pekerjaan pemeliharaan yang
dilakukan untuk memperbaiki jaringan yang rusak atau bermasalah
diakibatkan hal – hal yang tidak terduga, seperti bencana alam,
kebakaran, banjir dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh untuk
pemeliharaan darurat yang umum terjadi, anatara lain :
a. Perbaikan Kubikel yang rusak diakibatkan kebakaran ringan atau
dalam kondisi yang lebih parah, akan dilakukan penggantian

19
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

kubikel.
b. Perbaikan instalasi gardu yang rusak diakibatkan banjir dan dapat
berujung pada penggantian beberapa jaringan instalasi gardu.
3.2.3. SOP (Standard Operational Procedure)
Prosedur dalam melaksanaan Pemeliharaan Kubikel 20 Kv yaitu :
1. Briefing Safety dan Pengecekan K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja)
2. Menyiapkan peralatan dan seluruh kelengkapan yang diperlukan
selama melaksanakan Pemeliharaan
3. Pembersihan Kubikel dan Mengeluarkan Komponen Kubikel
4. Pengujian Komponen Kubikel
a. Pengujian PMT (Pemutus)
- Pengujian Tahanan Kontak
- Pengujian Tahanan Isolasi
- Pengujian Keserempakan
- Pengujian Trip
b. Pengujian Busbar
- Pengujian Tahanan Kontak
- Pengujian Tahanan Isolasi
c. Pengujian Transformator Tegangan (Power Transformator)
d. Pengujian Transformator Arus (Current Transformator)
e. Pengujian Terminal Penghubung
- Pengujian Terminal Busbar
Pengujian Tempat dudukan busbar.
- Pengujian Terminal Kabel
Pengujian Tempat menghubungkan kabel incoming dan
outgoing
- Pengujian Terminal PT (Power Transformator)
Pengujian tempat menyambung transformator tegangan
untuk pengukuran
- Pengujian CT (Current Transformator)
Pengujian tempat menyambung transformator arus untuk
pengukuran
f. Pengujian Pemanas (Heater)
g. Pengujian Relay
- Pengujian Relay utama
- Pengujian OCR (Over Current Relay)
- Pengujian GFR (Ground Fault Relay)
- Pengujian UFR (Under Frequency Relay)
- Pengujian Relay Penutup Balik Otomatis (Recloser Relay)
h. Pengujian KWH Meter
5. Mencatat hasil uji pada formulir yang sudah disiapkan
6. Pengecekan ulang Kubikel
7. Melaporkan hasil pemeliharaan kepada Dispatcher UP2D Jawa
Timur pada bagian Fasilitas Operasi dan apabila terdeteksi berjalan
dengan baik maka pemeliharaan selesai, namun apabila terdeteksi
mengalami gangguan maka mengulangi tahap pengujian.

20
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

8. Mengemas kembali barang dan peralatan yang telah selesai


dipergunakan
9. Membersihkan ruang harvester hingga keadaaan bersih seperti sedia
kala

3.2.4. Diagram Alir

Mulai Penjelasan :
Dalam Pemeliharaan
Kubikel Tegangan Menengah
20 KV, semua operator dan
Briefing Safety dan pihak – pihak yang
Pengecekan K3 melaksanakan diwajikan
untuk memulai kegiatan
dengan Briefing Safety dan
memeriksa K3. Setelah itu
Menyiapkan Peralatan dan semua akan mempersiapkan
Seluruh Kelengkapan peralatan dan seluruh
kelengkapan serta melakukan
pembersihan Kubikel
Pembersihan Kubikel dan Tegangan Menengah 20 KV
Mengeluarkan Komponen dan mulai mengeluarkan
Kubikel komponen – komponen yang
akan dilakukan pengujian.
Pengujian dilakukan
Pengujian Komponen Kubikel berdasarkan SOP (Standard
Operational Procedure) yang
ada dan memperhatikan K3
(Keselamatan dan Kesehatan
Kerja). Pengujian dilakukan
Mencatat Hasil Uji dengan mencatat seluruh hasil
dari pengujian dalam formulir
yang telah disiapkan
sebelumnya. Selanjutnya
Pengecekan Ulang Kubikel setelah semua tahap pengujian
diselesaikan dilakukan
pengecekan ulang Kubikel
Tegangan Menengah 20 KV
Melaporkan Hasil dan selanjutnya melaporkan
Pemeliharaan pada pihak Dispatcher PT
Pada Dispatcher PT PLN PLN (Persero) UP2D Jawa
(Persero) UP2D Jawa Timur Timur. Apabila semua
terdeteksi berjalan dengan
baik, maka seluruh pihak bisa
mengemas kembali barang
(peralatan dan seluruh
kelengkapan) dan setelahnya 21
membersihkan ruang harvester
dan proses pemeliharaan
dinyatakan selesai. Namun
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Mengemas Kembali barang

Membersihkan ruang Cell 20


KV

Selesai

3.2.5. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


Dalam menjalankan tugas diluar lapangan, seperti melaksanakan
pemeliharaan, isnpeksi, deviasi dan lain lain, seluruh pihak yang
bersangkutan diwajibkan melaksanakan kegiatan dengan
memperhatikan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang wajib
dipatuhi. Beberapa diantara K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan adalah :
1. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk menjaga
keselamatan tenaga kerja, seperti :
a. Menggunakan Pakaian Safety
b. Menggunakan Sepatu Safety
c. Menggunakan Sarung Tangan Safety 20 KV
d. Menggunakan helm K3
2. Menyiapkan kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
3. Menyiapkan Alkohol 96% sebagai sterilisasi
4. Menyiapkan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
5. Menyiapkan Electrical Contact Cleaner
6. Memasang rambu tegangan tinggi

22
LAPORAN MAGANG
PT PLN (PERSERO) UP2D JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

BAB IV
PENUTUP

Pemberian kesempatan untuk menimba ilmu pengetahuan dan teknologi di


PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur, dapat mengenalkan mahasiswa terhadap
situasi dan kondisi di lingkungan kerja. Maka, dengan adanya kegiatan magang
ini dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa yang nantinya akan
memberikan dampak berupa adanya pengembangan pengetahuan terhadap
teknologi dan industri.
Besar harapan, kerja sama antara Lembaga Pendidikan Universitas Negeri
Surabaya dan PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur akan menjadi landasan untuk
pengembangan program pendidikan yang lebih relevan dengan dunia kerja,
pertukaran pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat, serta pencapaian prestasi
bersama yang berkelanjutan.
Demikian laporan ini dibuat, semoga dapat terjalin kerja sama yang baik
dan saling menguntungkan antara Lembaga Pendidikan Universitas Negeri
Surabaya dengan PT PLN (Persero) UP2D Jawa Timur.

23

Anda mungkin juga menyukai