Anda di halaman 1dari 111

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI kWh LISTRIK PADA

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN PANDAN

GELADIKARYA

Oleh:
EDWARD BATUBARA
NIM 087007063

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2011

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Geladikarya saya yang berjudul :

“ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI kWh LISTRIK PADA

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN PANDAN”

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh

siapapun juga sebelumnya.

Sumber-sumber data yang diperoleh dan digunakan telah dinyatakan secara

jelas dan benar.

Medan November 2011

Yang Membuat Pernyataan

Ir. EDWARD BATUBARA

Universitas Sumatera Utara


RINGKASAN EKSEKUTIF

Tingkat pencapaian kinerja perusahaan dapat dilihat dari perspektif produktivitas.


Tingkat keberhasilan ini dapat diukur dengan membandingkan apa yang dihasilkan oleh
perusahaan dengan sumber daya yang digunakan. Semakin efisien sebuah perusahaan
mengelola sumber daya yang ada, semakin besar pula kemungkinan perusahaan
memperoleh laba.

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan, selama ini kinerja perusahaan
dikatakan berjalan baik hanya dengan melihat perbandingan pencapaian hasil dan
penetapan target pada periode pengukuran dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Sistem Penilaian Tingkat Kinerja diterapkan dengan 3 (tiga) tahap, yakni penetapan
Target Kinerja, pelaporan Realisasi Indikator Kinerja dan Endorsement Penilaian
Tingkat Kinerja Perusahaan. Sedangkan Penetapan Target Kinerja PT. PLN (Persero)
Sektor Pembangkitan Pandan ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Sehingga
pencapaian kinerja ini perlu diuji dengan perspektif produktivitas, untuk mengetahui
posisi perusahaan dari waktu ke waktu.

Pada penelitian ini dilakukan analisis produktivitas total dan produktivitas parsial
terhadap PT PLN (persero) Sektor Pembangkitan Pandan selama 2 (dua) tahun yaitu
dari tahun 2009 sampai dengan 2010. Analisis dan evaluasi dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor input yang mempengaruhi perubahan trend pencapaian
indeks produktivitas total dan produktivitas parsial serta memberikan solusi alternatif
tindakan perbaikan.

Hasil dari penelitian ini berdasarkan analisis trend indeks produktivitas menunjukkan
bahwa terjadi perubahan trend yang naik namun relatif sangat kecil sehingga perlu
dilakukan upaya peningkatan produktivitas karena capaian indeks hanya 1.003. Faktor
input yang mempengaruhi kondisi ini secara parsial disebabkan oleh produktivitas
parsial tenaga kerja dengan capaian indeks produktivitas sebesar 0.899 atau terjadi
trend penurunan sebesar - 0,101, disusul dengan indeks produktivitas parsial energi
dengan capaian nilai rata-rata 0, 936 atau terjadi trend penurunan sebesar – 0,064.
Sedangkan produktivitas parsial lainnya menunjukkan trend naik/positif. Alternatif
tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki faktor input produktivitas tenaga kerja
ini adalah memaksimalkan motivasi karyawan khususnya peningkatan elemen motif.

Kata kunci : Kinerja, Produktivitas Total Produktivitas Parsial.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan doa kehadhirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat rahmat-Nya kepada penulis selama proses menuntut ilmu dan penyelesaian

tugas akhir Geladikarya ini dengan judul :

“Analisis Produktivitas Produksi kWh Listrik Pada

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan”

Geladikarya ini dibuat dalam rangka penyelesaian tugas akhir S-2 pada

program Magister Manajemen, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara.

Selama menjalani proses perkuliahan dan penyelesaian penulisan Geladikarya

ini, penulis banyak mendapat arahan, bimbingan, saran maupun petunjuk dari

berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini secara khusus penulis menyampaikan rasa

hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof.DR. H. Syahril Pasaribu SP(A)K.Msc., selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Prof.Dr.Ir. A. Rahim Matondang MSIE, selaku Direktur Pasca Sarjana

Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof.Dr.Ir. Darwin Sitompul, M.Eng selaku Ketua Program Studi

Magister Manajemen Sekolah Pacsasarjana Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Prof.Dr.Ir. Sukaria Sinulingga M.Eng selaku Ketua Komisi

Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada

penulis dalam menyelesaikan Geladikarya ini.

Universitas Sumatera Utara


5. Bapak Dr.Ir. Nazaruddin Matondang MT, selaku Sekretaris Program Studi dan

sebagai anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Geladikarya ini.

6. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Magister

Manajemen yang telah banyak berjasa selama perkuliahan penulis.

7. Istri tercinta Herlis Sitorus dan anakku tersayang Rachel Novelin dan Daniel

Rafael yang telah sabar dan memberikan doa serta motivasi selama penulis

menjalani proses pendidikan dan penyelesaian Geladikarya ini.

8. Seluruh Manajemen dan staf / karyawan PT PLN (Persero) Sektor

Pembangkitan Pandan, yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

Geladikarya ini.

9. Rekan-rekan sekolah Pascasarjana Magister Manjemen kelas Eksekutif 13 dan

Eksekutif 14 serta semua pihak-pihak yang telah membantu, memberikan

semangat dan dukungan dalam menyelesaikan Geladikarya ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan Rahmat dan karuniaNya kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil kepada penulis

dapat menyelesaikan jenjang pendidikan Strata 2 ini.

Penulis sangat menyadari Geladikarya ini belum sempurna, namun harapan

penulis semoga Geladikarya ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak pada

umumnya dan penulis pada khususnya.

Medan, 09 Desember 2011

Edward Batubara

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Edward Batubara, dilahirkan di Sidikalang pada tanggal 11 November 1968.

Tahun 1982 tamat dari Sekolah Dasar Inpres Batang Beruh Sidikalang dan melanjutkan

pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Sidikalang dan lulus tahun

1985. Selanjutnya meneruskan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1

Sidikalang, kemudian pindah ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Siborong-borong

dan tamat tahun 1988.

Menyelesaikan jenjang pendidikan Strata 1 (S-1) Program Studi Teknik Mesin

di Universitas Sumatera Utara, tamat dan lulus bulan Agustus 1994. Kemudian pada

pertengahan tahun 2009 melanjutkan Strata 2 (S-2) Program Studi Maagister

Manajemen di Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Awal Tahun 1995 diterima bekerja di PT . PLN (Persero) dan penempatan awal

di PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo di Manado. Dan

saat ini menjabat Manager Sektor PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan,

Tapanuli Tengah-Sibolga.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF……………………………………………….. i

KATA PENGANTAR……………………………………………………… ii

RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………. v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. x

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xi

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang ……................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah…………………………………………… 6

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………… .. 6

1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………..... 7

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian……….. ……………. 7

BAB II KERANGKA TEORETIS………………………………………. 8

2.1 Definisi Produktivitas…………………………………….. 8

2.2 Pengertian Produktivitas…………….…………………… 11

2.3 Jenis Produktivitas ………………..…………………….…. 13

2.4 Ruang Lingkup Produktivitas……………………………… 15

2.5 Daur Produktivitas ………………………………………… 17

2.6 Model Produktivitas Total dan Parsial …………………..… 19

2.7 Manfaat Peningkatan Produktivitas………………………… 25

2.7.1 Manfaat dari Sudut Makro………………………………… 26

2.7.2 Manfaat dari Sudut Mikro………………………………… 26

2.8 Pengukuran Produktivitas………………………………… 27

2.9 Evaluasi Produktivitas ……………………………………. 29

Universitas Sumatera Utara


Bab III KERANGKA KONSEPTUAL…………………………………….. 30

Bab IV METODOLOGI PENELITIAN…………………………………… 32

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………. 32

4.1.1 Lokasi Penelitian…………………………………… 32

4.1.2 Waktu Penelitian…………………………………… 32

4.2 Sumber dan Jenis Data ….………………………………… 32

4.3 Populasi dan sampel……………………………………….. 33

4.4 Metode Pengumpulan Data…….............................................. 33

4.5 Metode dan Analisis Data …….............................................. 33

4.5.1. Metode Penelitian………………………………….. 33

4.5.2. Analisis Trend Produktivitas dan Evaluasi ……….. 34

4.5.2. Perumusan Rencana Peningkatan Produktivitas ……. 34

BAB V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN…………………………. 35

5.1 Sejarah Perusahaan…………………………………………. 35

5.2 Visi dan Misi Perusahaan…………………………………... 37

5.3 Kapasitas Terpasang dan Wilayah Kerja……………………. 37

5.4 Struktur Organisasi………………………………………….. 39

5.5 Tugas Pokok, Wewenang dan Tanggung Jawab……………. 40

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN………………………………… 45

6.1 Deskripsi Hasil Penelitian……………………………………. 45

6.1.1 Tabulasi Data………………………………………………… 45

6.1.2 Pemilihan Deflator…………………………………………… 47

6.1.3 Perhitungan Deflator…………………………………………. 49

6.1.4 Perhitungan Nilai konstanta…………………………………. 51

6.1.5 Perhitungan Produktivitas dan Indeks Produktivitas Total

Produksi kWh Listrik……………………………………….. 53

6.1.6 Perhitungan Nilai Produktivitas dan Indeks Produktivitas

Universitas Sumatera Utara


Parsial Produksi kWh Listrik ……………………………….. 55

6.2 Evaluasi Produktivitas Total dan Produktivitas Parsial

Berdasarkan Analisis Produktivitas…………………………… 61

6.2.1 Evaluasi Produktivitas Total………………………………….. 62

6.2.2 Evaluasi Produktivitas Parsial Tenaga Kerja…………………. 63

6.2.3 Evaluasi Produktivitas Parsial Energi…………………………. 65

6.2.4 Evaluasi Produktivitas Parsial Modal ………………………... 66

6.2.5 Evaluasi Produktivitas Bahan dan Biaya lainnya……………… 68

6.3 Perencanaan Peningkatan Produktivitas………………………. 69

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………... 73

7.1 Kesimpulan……………………………………………………. 73

7.2 Saran………………………………………………………… 74

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… xii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL
hal

Tabel-1.1 : Realisasi pencapaian kinerja …………………………. 4

Tabel-1.2 : Pendapatan operasi vs total biaya ……………………… 5

Tabel-4.1 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan…….…………………….. 32

Tabel-6.1 : Nilai Output PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan

Pandan…………………………………………………. 45

Tabel-6.2 : Nilai Input PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan

Pandan ………………………………………………… 46

Tabel-6.3 : Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) di kota Sibolga 48

Tabel-6.4 : Deflator untuk Produksi kWh listrik di Sibolga

Januari 2009 – Desemeber 2010………………………… 49

Tabel-6.5 : Deflator untuk Faktor Input di Sibolga

Januari 2009 – Desember 2010…………………………… 50

Tabel-6.6 : Nilai Output Total Perusahaan……………………………. 51

Tabel-6.7 : Nilai Input Total pada Harga Konstan…………………… 52

Tabel-6.8 : Nilai dan Indeks Produktivitas Total Produksi kWh listrik 54

Tabel-6.9 : Nilai dan Indeks Produktivitas Parsial Tenaga Kerja……. 56

Tabel-6.10 : Nilai dan Indeks Produktivitas Parsial Energi………….. 57

Tabel-6.11 : Nilai dan Indeks Produktivitas Parsial Modal………… 58

Tabel-6.12 : Nilai dan Indeks Produktivitas Parsial Bahan…………. 59

Tabel-6.13 : Nilai dan Indeks Produktivitas Parsial Biaya Lainnya… 60

Tabel-6.14 : Hasil Pengelahan Data Kuesioner …………………… 71

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR
Hal

Gambar-1.1 : Pencapaian Kinerja tahun 2006 s/d 2010 berbasis RKAP 4

Gambar-1.2 : Produktivitas Total ………………………………………. 5

Gambar-2.1 : Skema daur produktivitas ……………………………… 19

Gambar-2.2 : Elemen-elemen output ………………………………… 20

Gambar-2.3 : Elemen-elemen Input……………………………………. 21

Gambar-3.1 : Skema Kerangka Konseptual Penelitian ………………. 31

Gambar-5.1 : Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan

Pandan…………………………………………………. 42

Gambar-5.2 : Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Sektor

Pembangkitan Pandan…………………………………… 44

Gambar-6.1 : Produktivitas Total Periode Tahun 2009 s/d 2010……… 62

Gambar-6.2 : Produktivitas Parsial Tenaga Kerja periode

Tahun 2009 s/d 2010…………………………………… 64

Gambar-6.3 : Produktivitas Parsial Pemakaian Energi Periode

Tahun 2009 s/ d 2010…………………………………. 65

Gambar-6.4 : Produktivitas Parsial Modal periode

Tahun 2009 s/d 2010………………………………….. 67

Gambar-6.5 : Produktivitas Parsial Biaya Lainnya periode

Tahun 2009 s/d 2010…………………………………. 68

Gambar-6.6 : Urutan berdasarkan hasil rata-rata……………………… 72

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. : Pertanyaan Penelitian (Kuesioner)

Lampiran 2. : Hasil Pengolahan Kuesioner

Universitas Sumatera Utara


RINGKASAN EKSEKUTIF

Tingkat pencapaian kinerja perusahaan dapat dilihat dari perspektif produktivitas.


Tingkat keberhasilan ini dapat diukur dengan membandingkan apa yang dihasilkan oleh
perusahaan dengan sumber daya yang digunakan. Semakin efisien sebuah perusahaan
mengelola sumber daya yang ada, semakin besar pula kemungkinan perusahaan
memperoleh laba.

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan, selama ini kinerja perusahaan
dikatakan berjalan baik hanya dengan melihat perbandingan pencapaian hasil dan
penetapan target pada periode pengukuran dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Sistem Penilaian Tingkat Kinerja diterapkan dengan 3 (tiga) tahap, yakni penetapan
Target Kinerja, pelaporan Realisasi Indikator Kinerja dan Endorsement Penilaian
Tingkat Kinerja Perusahaan. Sedangkan Penetapan Target Kinerja PT. PLN (Persero)
Sektor Pembangkitan Pandan ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Sehingga
pencapaian kinerja ini perlu diuji dengan perspektif produktivitas, untuk mengetahui
posisi perusahaan dari waktu ke waktu.

Pada penelitian ini dilakukan analisis produktivitas total dan produktivitas parsial
terhadap PT PLN (persero) Sektor Pembangkitan Pandan selama 2 (dua) tahun yaitu
dari tahun 2009 sampai dengan 2010. Analisis dan evaluasi dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor input yang mempengaruhi perubahan trend pencapaian
indeks produktivitas total dan produktivitas parsial serta memberikan solusi alternatif
tindakan perbaikan.

Hasil dari penelitian ini berdasarkan analisis trend indeks produktivitas menunjukkan
bahwa terjadi perubahan trend yang naik namun relatif sangat kecil sehingga perlu
dilakukan upaya peningkatan produktivitas karena capaian indeks hanya 1.003. Faktor
input yang mempengaruhi kondisi ini secara parsial disebabkan oleh produktivitas
parsial tenaga kerja dengan capaian indeks produktivitas sebesar 0.899 atau terjadi
trend penurunan sebesar - 0,101, disusul dengan indeks produktivitas parsial energi
dengan capaian nilai rata-rata 0, 936 atau terjadi trend penurunan sebesar – 0,064.
Sedangkan produktivitas parsial lainnya menunjukkan trend naik/positif. Alternatif
tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki faktor input produktivitas tenaga kerja
ini adalah memaksimalkan motivasi karyawan khususnya peningkatan elemen motif.

Kata kunci : Kinerja, Produktivitas Total Produktivitas Parsial.

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya dapat dilihat dari

bagaimana perusahaaan tersebut menggunakan dan mengelola sumber daya yang mereka

miliki. Tingkat keberhasilan ini dapat diukur dengan membandingkan apa yang dihasilkan

oleh perusahaan dengan sumber daya yang digunakan. Perbandingan ini disebut dengan

produktivitas perusahaan. Semakin efisien sebuah perusahaan mengelola sumber daya yang

ada, semakin besar pula kemungkinan perusahaan memperoleh laba.

Perusahaan kurang memperhatikan analisis efisiensi penggunaan sumber daya (input)

yang dimiliki dengan hanya melihat tingkat yang dicapainya pada periode tertentu, sehingga

mengeluarkan biaya yang besar untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari (termasuk proses

produksi) yang berpengaruh pada penerimaan profit perusahaan. Jika biaya yang dikeluarkan

semakin besar maka profit yang diterima semakin kecil.

Peningkatan produktivitas dalam sistem pengukuran kinerja perusahaan sangat

diperlukan. Bagaimana produktivitas itu dapat dicapai, maka yang harus dilakukan

perusahaan pertama kali adalah mengukurnya secara periodik.

Hasil pengukuran produktivitas pada suatu periode merupakan tinjauan bagi

peningkatan produktivitas pada periode yang lain. Dengan menganalisis hasil pengukuran

produktivitas akan diketahui kekurangan yang ada, dimana selanjutnya kekurangan dapat

diperbaiki, sehingga dapat dicapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Analisis terhadap

produktivitas juga merupakan landasan bagi perusahaan dalam menentukan arah kebijakan

peningkatan produktivitas pada masa yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara


Seperti halnya perusahaan lain peningkatan profit merupakan tujuan utama bagi PT.

PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan. Selama ini kinerja perusahaan dikatakan

berjalan baik hanya dengan melihat perbandingan pencapaian hasil dan penetapan target

pada periode pengukuran dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sistem Penilaian

Tingkat Kinerja diterapkan dengan 3 (tiga) tahap, yakni penetapan Target Kinerja, pelaporan

Realisasi Indikator Kinerja dan Endorsement Penilaian Tingkat Kinerja Perusahaan.

Penetapan Target Kinerja PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan ditetapkan

berdasarkan kesepakatan antara PLN Sektor Pembangkitan Pandan dengan PT. PLN

(Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara sebagai Kantor Induk yg berkedudukan di

Medan. PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan menyiapkan usulan Target Kinerja

berdasarkan prediksi kondisi unit dan keuangan ke depan, sedangkan Kantor Induk

menyiapkan target Sektor Pembangkitan Pandan dari pemetaan Target Kantor Induk yang

telah ditetapkan PT. PLN (Persero) Kantor Pusat. Target Kinerja yang dibuat PT. PLN

(Persero) Sektor Pembangkitan Pandan dan Kantor Induk yang berbeda, akan dilakukan

diskusi dan mencari kesepakatan sehingga Target Kinerja Sektor Pembangkitan Pandan

beserta asumsi-asumsinya dapat ditetapkan. Dalam penetapan Target Kinerja, Kantor Induk

telah memperhitungkan gabungan Target Kinerja sektor-sektor pembangkitan, agar sesuai

dengan Target Kinerja Kantor Induk yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat. Penetapan

Target Kinerja sektor harus sejalan dengan penetapan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan), yang sering disebut Kinerja Berbasis RKAP. Target Kinerja yang ditetapkan

harus sesuai dengan rencana kerja dan anggaran yang telah disepakati juga. Asumsi-asumsi

yang dibuat pada saat penetapan Target Kinerja juga mengacu pada program kerja dan

RKAP.

Universitas Sumatera Utara


Revisi Target Kinerja sektor dimungkinkan jika ada Kantor Induk mendapatkan

kesempatan Target Kinerja oleh Kantor Pusat. Hal ini dilakukan bila ada perubahan biaya

bahan bakar, perubahan kurs, perubahan program kerja yang tidak ada dalam RKAP.

Pelaporan Realisasi Indikator Kinerja dilakukan setiap bulan ke Kantor Induk.

Realisasi kinerja dibuat berdasarkan data-data laporan hasil pencapaian bulanan yaitu

Laporan Pengusahaan dan Laporan Keuangan PT PLN (persero) Sektor Pembangkitan

Pandan. Pencapaian kinerja PT.PLN.(Persero) Sektor Pembangkitan Pandan berbasis RKAP,

tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel-1.1 dan Gambar-1.1.

Sedangkan bila pencapaian kinerja ini dilakukan dengan menggunakan perspektif

produktivitas terdapat perbedaan trend pencapaian. Dari hasil data pencapaian produksi kWh

tenaga listrik sebagai faktor output dibandingkan dengan total biaya yg dikeluarkan sebagai

faktor input dengan catatan tidak memperhitungkan faktor inflasi, perhitungan pada harga

konstan, dan pencapaian hasil yang bukan merupakan kinerja manajemen, dapat terlihat

bahwa produktivitas produksi tenaga listrik dari tahun 2006 s/d tahun 2010 terlihat fluktuasi

seperti pada Tabel-1.2 dan Gambar-1.2.

Tabel-1.1: Realisasi pencapaian kinerja berbasis RKAP

REALISASI KINERJA
NO INDIKATOR
2006 2007 2008 2009 2010
1 Perspektif Bisnis Internal 44.14 44.18 45.00 38.00 30.00
Perspektif Pelayanan
2 Pelanggan 15.00 15.00 10.00 14.69 21.80
3 Perspektif Keuangan 34.13 34.74 37.77 40.00 40.00
4 Perspektif Pembelajaran 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00
5 Perspektif Administrasi - - -
6 Perspektif Pengawasan - (1.67) - (1.38)
TOTAL NILAI BOBOT 98.27 97.25 97.77 96.32 95.80
KATEGORI K-1 K-1 K-1 K-1 K-1
Sumber : Laporan Kinerja PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan.

Keterangan :

Universitas Sumatera Utara


1. PLN – K1 : bila, 90 ≤ Total Nilai Bobot ≤ 100
2. PLN – K2 : bila, 80 ≤ Total Nilai Bobot < 90
3. PLN – K3 : bila, 70 ≤ Total Nilai Bobot < 80
4. PLN – K4 : Total Nilai Bobot < 70.

Sumber: Laporan Kinerja PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan

Gambar-1.1: Pencapaian kinerja tahun 2006 s/d 2010 berbasis RKAP

Tabel-1.2: Pendapatan operasi VS total biaya / tahun

TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010


TOTAL PENDAPATAN
OPERASI (Rp. Milyard) 444 535 458 293 336
TOTAL BIAYA OPERASI
(Rp.Milyard) 179 206 255 157 125

NILAI PRODUKTIVITAS TOTAL 2.48 2.60 1.79 1.87 2.69


Sumber ; Laporan Keuangan PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan.

Universitas Sumatera Utara


Sumber : Hasil Penglahan data Laporan Keuangan PT .PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan.
Gambar-1.2: Produktivitas Total.

Secara umum berdasarkan perspektif pengukuran produktivitas total di atas dengan

tidak memperhitungkan faktor inflasi, perhitungan pada harga konstan, dan pencapaian hasil

yang bukan merupakan kinerja manajemen, digambarkan bahwa adanya trend pencapaian

kinerja yang fluktuatif dari tahun 2006 s/d 2010. Dari capaian kinerja PT. PLN (Persero)

Sektor Pembangkitan Pandan berdasarkan perspektif produktivitas terjadi kemerosotan

sehingga perlu dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya perubahan trend produktivitas

tersebut secara total dan parsial.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas maka permasalahan yang akan di

teliti dalam geladikarya ini adalah :

1. Faktor-faktor input apa saja yang paling mempengaruhi fluktuatif produktivitas

produksi kWh listrik pada PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan.

2. Apa alternatif tindakan yang dapat dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk

memperbaiki faktor input sehingga produktivitas dapat ditingkatkan.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk merumuskan alternatif tindakan sebagai landasan penetapan kebijakan

manajemen yang berhubungan dengan faktor input dalam upaya meningkatkan produktivitas

produksi kWh listrik PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan pada masa yang akan

datang.

Universitas Sumatera Utara


1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan dalam upaya menemukenali sebab akibat faktor input yang

mempengaruhi produktivitas guna membantu manajemen perusahaan dalam rangka

menetapkan kebijakan untuk meningkatkan produktivitas produksi kWh listrik Sektor

Pembangkitan.

2. Bagi Peneliti

Sebagai wahana untuk mengembangkan pengetahuan dan implementasi teori yang

diterima pada Sekolah Pasca Sarjana, program Magister Manajemen dan aplikasinya

di perusahaan.

3. Bagi Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pasca Sarjana USU.

Sebagai bahan referensi untuk peneliti lebih lanjut terkait dengan manajemen

produktivitas.

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan di kantor PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan

memfokuskan produktivitas parsial (faktor input) yang memberikan kontribusi paling

rendah terhadap fluktuatif produktivitas total perusahaan.

2. Data yang digunakan dalam analisis produktivitas produksi kWh listrik terbatas pada

kondisi PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan, periode tahun 2009 s/d

tahun 2010

Universitas Sumatera Utara


BAB II
KERANGKA TEORETIS

2.1. Definisi Produktivitas

Definisi secara umum pengertian produktivitas adalah perbandingan masukan dan

keluaran. Masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh suatu hasil,

sedangkan keluaran adalah hasil yang bermanfaat yang diperoleh melalui kegiatan yang

dilakukan.

Definisi-definisi produktivitas yang berkembang saat ini yang telah dibentuk oleh

para pakar dan badan-badan internasional yaitu :

1. Peter F Drucker dalam bukunya The Practice Of Management, 1981 mendefinisikan

bahwa “ Produktivitas adalah keseimbangan antara faktor-faktor yang memberikan

keluaran yang banyak melalui sumber daya yang hemat”.

2. Paul Mali dalam bukunya Improving Total Productivity, 1978 mendefinisikan bahwa

“ Produktivitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa banyak sumber daya yang

digunakan bersama di dalam organisasi untuk memperoleh sekumpulan hasil.”

Universitas Sumatera Utara


Disamping itu, ia berpendapat bahwa terdapat hubungan antara indeks produktivitas,

efisiensi dan efektivitas yang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Keluaran Efektivitas

Indeks = ---------------------------- = -------------------

Masukan Effisiensi

3. E.E. Adam Jr., J.C. Hershaurer, dan W.A. Ruch dalam bukunya Productivity and

Quality, 1981 mendefinisikan bahwa “ Produktivitas adalah konsep sistematis yang

berkaitan dengan konvensi dari masukan menjadi keluaran dan sistim yang berada

pada suatu keadaan tertentu.”

Definisi di atas diterjemahkan kedalam pengertian yang lebih operasional dimana :

Keluaran

Produktivitas = ----------------------------------------------------------

Bahan Baku + Modal + Manusia + Energi

Produktivitas yang didefinisikan seperti ini dikenal dengan nama produktivitas total.

Keluaran relatif terhadap hanya satu, dua atau tiga faktor masukan dinamakan ukuran

produktivitas parsial misalnya , keluaran per jam orang, atau unit produk per kilo watt

jam.

4. Marvin E. Mundel dalam bukunya Measures Of Productivity, 1983 mendefinisikan

bahwa “ Produktivitas adalah rasio dari keluaran yang dihasilkan dan digunakan di

luar organisasi dengan sumber-sumber daya yang digunakan, dibagi dengan rasio

yang sama dari suatu periode dasar.

5. Organisasi for European Economic Cooperation (OEEC) mendefinisikan bahwa “

Produktivitas adalah hasil bagi yang diperoleh antara keluaran dengan salah satu dari

faktor-faktor produksi, yaitu capital, investasi atau material (Sinulingga, 2010).

Universitas Sumatera Utara


6. Dewan Produksi Nasional

Dewan Prosuksi Nasional mendefinisikan produktivitas dalam beberapa segi, yaitu :

a. Secara fisiologis / phisikologis :

“Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan

bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini”.

b. Secara Ekonomi :

“Produktivitas merupakan bagaimana memperoleh hasil yang dicapai (output)

sebesar-besarnya dengan mengorbankan sumber daya yang digunakan (input)

yang sekecil-kecilnya.

c. Secara Teknis :

“Produktivitas dinyatakan sebagai rasio antara output dan input” sebagai

berikut

P = O / I dimana : O = Output

P = Produktivitas I = Input

2.2 Pengertian Produktivitas

Produktivitas dapat digambarkan dalam dua pengertian yaitu secara teknis dan

finansial. Pengertian produktivitas secara teknis adalah peng-efesiensi-an produksi terutama

dalam pemakaian ilmu dan teknologi. Sedangkan pengertian produktivitas secara finansial

adalah pengukuran produktivitas atas output dan input yang telah dikuantifikasi. Suatu

Universitas Sumatera Utara


perusahaan industri merupakan unit proses yang mengolah sumber daya (input) menjadi

output dengan suatu transformasi tertentu. Dalam proses inilah terjadi penambahan nilai lebih

jika dibandingkan sebelum proses.

Menurut Mali dalam Gasperz. (2000) istilah produktivitas seringkali disamakan

dengan istilah “produksi”. Pengertian produktivitas sangat berbeda dengan produksi. Akan

tetapi produksi merupakan salah satu komponen dari usaha produktivitas, selain kualitas dan

hasil keluarannya. Produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan hasil keluaran

dan umumnya dinyatakan dengan volume produksi, sedangkan produktivitas berhubungan

dengan efisiensi penggunaan sumber daya (masukan dalam menghasilkan tingkat

perbandingan antara keluaran dan masukan). Dari definisi-definisi di atas juga dapat

dipisahkan dua pengertian. Pengertian pertama menyatakan bahwa produktivitas

berhubungan dengan kumpulan hasil-hasil. Di dalam pengertian ini menunjukkan bahwa

jumlah, tipe, dan tingkat sumber daya yang dibutuhkan atau juga menunjukkan efisiensi

dalam menggunakan sumber daya yang dibutuhkan, sehingga produktivitas dapat diukur

berdasarkan pengukuran berikut :

Output yang dihasilkan Pencapaian Tujuan


Produktivitas = =
Input yang dipergunakan Penggunaan Sumber-sumber Daya

Efektivitas Pelaksanaan Tugas Efektivitas


= =
Efisiensi Penggunaan Sumber-sumber Daya Efisiensi

Masalah produktivitas tidak hanya memperhatikan hasil, tetapi bagaimana

menggunakan sumber daya sehemat mungkin (efisien). Oleh karena itu peningkatan

Universitas Sumatera Utara


produktivitas tidak selalu diakibatkan oleh peningkatan hasil, bahkan dalam kasus tertentu

bisa terjadi dimana hasilnya meningkat tetapi produktivitasnya menurun.

Unsur-unsur yang terdapat dalam produktivitas :

1. Efisiensi.

Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran efisiensi pemakaian sumber

daya (input). Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan

masukan (input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya

terlaksana. Pengertian efisiensi berorientasi kepada masukan .

2. Efektivitas.

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan Gambaran seberapa jauh target

yang dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu. Makin besar presentase target

tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep ini berorientasi pada keluaran.

Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi dengan peningkatan efisiensi dan

sebaliknya. Gabungan kedua hal ini membentuk pengertian produktivitas dengan cara

sebagai berikut :

Efektivitas pelaksanaan tugas mencapai tujuan


Produktivitas =
Efisiensi penggunaan sumber-sumber masukan ke proses

Prinsip dalam manajemen produktivitas adalah : Efektif dalam mencapai tujuan dan

efisien dalam menggunakan sumber daya.

3. Kualitas.

Secara umum kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh pemenuhan

persyaratan, spesifikasi, dan harapan konsumen. Menurut Gaspersz (2006) “ Kualitas

Universitas Sumatera Utara


adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan dari

konsumen. Kualitas merupakan salah satu ukuran produktivitas. Meskipun kualitas sulit

diukur secara matematis melalui rasio output/input, namun jelas bahwa kualitas input

dan kualitas proses akan meningkatkan kualitas output.

2.3. Jenis Produktivitas

Bila dikelompokkan akan dijumpai tiga tipe dasar produktivitas (Gasperz. 2000). Tiga

tipe dasar ini merupakan model pengukuran produktivitas yang paling sederhana berdasarkan

pendekatan rasio output/input, yaitu :

1. Produktivitas Parsial.

Perbandingan dari keluaran terhadap salah satu faktor masukan. Sebagai contoh,

produktivitas tenaga kerja (perbandingan dari keluaran dan masukan tenaga kerja)

merupakan salah satu ukuran produktivitas parsial. Pada pengukuran produktivitas

parsial produktivitas unit proses secara spesifik dapat diukur.

2. Produktivitas Faktor-Total.

Perbandingan dari keluaran dengan jumlah tenaga kerja dan modal.

Keluaran bersih adalah keluaran total dikurangi jumlah barang dan jasa yang dibeli.

Berdasarkan faktor di atas jenis input yang digunakan dalam pengukuran

produktivitas faktor total hanya tenaga kerja dan modal.

3. Produktivitas Total.

Universitas Sumatera Utara


Perbandingan dari keluaran dengan jumlah keseluruhan faktor-faktor masukan,

pengukuran total produktivitas faktor mencerminkan pengaruh bersama seluruh

masukan dalam menghasilkan keluaran.

Dari ketiga jenis produktivitas, baik keluaran maupun masukan harus dinyatakan

dalam bentuk ukuran nyata berdasarkan harga konstan pada periode dasar, dengan tujuan

untuk menghilangkan pengaruh perubahan harga, sehingga hanya jumlah dari masukan dan

keluaran saja yang dipertimbangkan.

2.4. Ruang Lingkup Produktivitas

Ruang lingkup Produktivitas menurut Sumath (1984) ada empat ruang :

1. Ruang lingkup perusahaan/organisasi

Manfaat dari pengukuran produktivitas dalam ruang lingkup perusahaan atau

organisasi adalah digunakan untuk :

a. Perencanaan sumber daya perusahaan/organisasi

b. Mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan/organisasi

c. Membandingkan tingkat produktivitas antarperusahaan/organisasi dalam

kategori tertentu.

d. Menentukan target tingkat produktivitas pada masa yang akan datang secara

realistis

Universitas Sumatera Utara


e. Membantu dalam menentukan strategi perbaikan produktivitas berdasarkan

kesenjangan antara tingkat produktivitas yang direncanakan dengan tingkat

produktivitas yang nyata berhasil dicapai.

f. Merencanakan tingkat keuntungan dalam perusahaan/organisasi.

2. Ruang lingkup industri

Faktor-faktor yang diperhitungkan disini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

dan berhubungan dengan suatu jenis industri yang sama. Keuntungan pengukuran

produktivitas dalam ruang lingkup industri ini adalah digunakan untuk

a. Mengukur kinerja ekonomi suatu negara, dimana pengukuran produktivitas

dapat mengidentifikasi industri-industri yang berkembang dan tertinggal di

suatu negara, sehingga dapat diketahui sektor-sektor industri yang

memerlukan perhatian khusus.

b. Meramalkan trend pertumbuhan industri dimasa yang akan datang

c. Menganalisis kinerja suatu perusahaan, dengan membandingkan kinerja

masing-masing perusahaan dengan kinerja industri yang bersangkutan di

dalam suatu negara.

d. Menganalisis tenaga kerja, yang meliputi tenaga kerja, proyeksi tenaga kerja

dimasa yang akan datang, kecenderungan ongkos tenaga kerja dan pengaruh

teknologi tinggi terhadap ketersediaan kesempatan tenaga kerja.

3. Ruang lingkup nasional

Pengukuran produktivitas pada tingkat nasional memiliki beberapa keuntungan antara

lain digunakan untuk :

Universitas Sumatera Utara


a. Meramalkan tingkat pendapatan nasional

b. Mengukur indeks pertumbuhan, terutama produktivitas tenaga kerja.

Produktivitas tenaga kerja meningkat memiliki arti bahwa tiap tenaga kerja

menghasilkan sejumlah barang dan jasa yang lebih besar, sehingga pendapatan

nyata untuk tiap tenaga kerja juga meningkat.

c. Mengukur efisiensi, dimana dapat dilihat aliran sumber daya dalam suatu

negara.

4. Ruang lingkup internasional.

Dengan semakin saling tergantungnya negara-negara di dunia yang ditandai dengan

mengalirnya arus barang, tehnologi, dan jasa antar negara, serta dengan meningkatnya

persaingan, maka perbandingan produktivitas di tingkat internasional dapat digunakan

sebagai alat untuk memahami dan mengevaluasi pengaruh produktivitas dari negara-

negara yang saling bersaing. Ukuran yang digunakan dalam mengukur produktivitas

internasional ini adalah GNP (Gross National Product) dan GDP (Gross Domestic

Product).

2.5 Daur Produktivitas

Sumanth dalam Gaspersz, (2000) memperkenalkan suatu konsep formal yang

disebut sebagai siklus produktivitas untuk dipergunakan dalam peningkatan produktivitas

terus-menerus. Sebagaimana terlihat pada Gambar-2.1, ada empat tahap daur yang saling

berkaitan dan berkesinambungan, yaitu :

1. Pengukuran Produktivitas.

2. Evaluasi Produktivitas.

3. Perencanaan Produktivitas.

Universitas Sumatera Utara


4. Perbaikan Produktivitas.

Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah dapat diukur, langkah berikut

adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk diperbandingkan dengan rencana

yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi antara produktivitas aktual dan rencana

merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang

menimbulkan kesenjangan produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat

direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai, baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang.

Untuk mencapai target produktivitas yang telah direncanakan berbagai program

formal dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas terus-menerus. Siklus

produktivitas itu diulang kembali secara terus-menerus untuk mencapai peningkatan

produktivitas terus-menerus dalam sistem industri.

Faktor penting yang menyebabkan naik turunnya tingkat produktivitas adalah pihak

manajemen, karena pihak manajemen merupakan faktor yang paling berpengaruh, terutama

dalam proses perencanaan dan penjadwalan, pengaturan beban kerja, kejelasan instruksi kerja

dan evaluasi, serta dalam menumbuhkan motivasi kerja dan loyalitas pekerja terhadap

institusi.

Konsep siklus produktivitas ini memperlihatkan bahwa peningkatan produktivitas

harus didahului oleh kegiatan pengukuran, penilaian dan perencanaan dari produktivitas itu

sendiri. Keempat tahap ini sangat penting dilaksanakan seluruhnya, karena siklus tersebut

menunukkan bahwa program penelitian produktivitas merupakan kegiatan yang

berkesinambungan dan melibatkan seluruh operasi kegiatan perusahaan.

TAHAP 1
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS

Universitas
TAHAP 2 Sumatera Utara
TAHAP 4
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS EVALUASI
Sumber:Buku Manajemen Produktivitas Total, Gaspersz,2000.

Gambar-2.1: Skema daur Produktivitas.

2.6. Model Produktivitas Total dan Parsial Sumanth

Model pengukuran produktivitas total ini dikembangkan oleh Sumanth (1984) untuk

ruang lingkup perusahaan dengan mempertimbangkan seluruh faktor input dan seluruh

faktor-faktor output dalam pengertian nilai.

Secara umum dinyatakan oleh perkalian antara jumlah dengan harga, baik itu output

maupun input. Keduanya dinyatakan dengan harga konstan pada periode dasar. Model ini

dapat digunakan untuk mengukur :

 Produktivitas total perusahaan

 Produktivitas total setiap produk

 Produktivitas parsial setiap produk

Total nilai output

Produktivitas total = ---------------------------------

Universitas Sumatera Utara


Total nilai input

dimana :

• Total ouput meliputi ; nilai output produk jadi, nilai unit produk setengah jadi,

deviden, bunga bank dan pendapatan lainnya.

• Total input meliputi ; nilai tenaga kerja, nilai bahan, nilai energi, nilai kapital dan

biaya lainnya.

Elemen-elemen ouput dan elemen-elemen input yang mempengaruhi produktivitas

dapat dilihat pada Gambar-2.2 dan Gambar-2.3.

Elemen Output

Produk Produk Deviden Bunga Pemasuk


Jadi 1/ 2 Jadi dari an lain
surat
berharga

Dijual Digunakan Dijual Digunakan


sendiri sendiri

Sumber : Buku Peoduktivity Engineering And Management, Sumanth,1984

Gambar-2.2: Elemen-Elemen Output

Universitas Sumatera Utara


Sumb

er :

Buku

Peodu

ktivity

Engin

eering

And

Mana

geme

nt,

Sumanth,1984

Gambar-2.3 : Elemen-Elemen Input

Lebih jelasnya masing-masing elemen pada Gambar-2.2 dan Gambar-2.3 dapat

diuraikan sebagai berikut :

A. Elemen output.

1. Unit produk jadi

Nilai produk jadi yang dihasilkan dalam periode tertentu = jumlah unit produk

jadi yang dihasilkan dalam periode ini x harga jual per unit pada periode dasar.

Yang dimaksud dengan periode dasar adalah periode normal dimana produksi

tidak banyak berbeda dari rata-rata.

2. Produk setengah jadi.

Universitas Sumatera Utara


Nilai produk setengah jadi yang diproduksi = jumlah produk setengah jadi yang

diproduksi x harga jual per unit pada periode dasar.

3. Pembagian keuntungan dari saham.

Faktor output ini meskipun biasanya diabaikan, tetapi harus dimasukkan karena

diproduksi dengan menggunakan sebagian input baik manusia maupun modal.

4. Bunga Obligasi (bunga pinjaman).

Faktor ini juga dimasukkan sebagai faktor output dengan alasan yang sama seperti

deviden.

5. Pendapatan lainnya.

Pendapatan lainnya yang dihasilkan perusaahaan juga dimasukkan karena atau

lebih input dikonsumsi untuk memperoleh atau memelihara pendapatan lainnya.

B. Elemen-Elemen Input.

1. Input manusia/tenaga kerja.

Manusia/tenaga kerja merupakan orang-orang yang mengkordinasikan dan

melakukan fungsi produksi, terdiri dari pekerja, professional dan birokrat.

2. Input bahan.

Input bahan terdiri dari dua kelompok yaitu bahan mentah dan komponen yang

dibeli. Nilai bahan yang dikonsumsi selama periode berjalan = jumlah bahan baku

terpakai periode berjalan x harga beli bahan baku pada masa periode dasar.

Universitas Sumatera Utara


Nilai bahan baku diperoleh dengan melakukan perhitungan yang sama untuk tiap

bahan yang dikonsumsi dengan periode berjalan dan kemudian dijumlahkan nilai-

nilainya. Nilai komponen-kompenen yang dibeli diberlakukan sama seperti di atas

sehingga nilai input bahan total selama periode berjalan = jumlah bahan mentah

total terpakai pada periode berjalan + nilai total komponen yang dibeli selama

periode berjalan.

3. Input Modal

Input modal dibedakan atas modal lancar dan modal tetap. Modal tetap terdiri dari

atas tanah, bangunan pabrik, mesin, peralatan dan perlengkapan. Modal lancar

terdiri dari uang yang digunakan untuk membantu persediaan, uang kas, uang yang

akan dibayarkan dan tagihan.

Nilai input tetap perusahaaan = jumlah dari nilai tahunan untuk setiap milik (asset)

yang dihitung berdasarkan ongkos tahunan dasar, masa produktif dan cost of capital

perusahaan.

Nilai input modal dari perusahaaan = jumlah dari nilai asset cair dari produksi pada

tahun dasar dan cost of capital pada tahun dasar.

Input nilai modal = Nilai modal tetap + nilai modal lancar.

4. Input energi.

Input energi adalah ongkos energi yang timbul dengan menggunakan satu atau

lebih sumber-sumber energi seperti minyak, gas, batubara, dan listrik.

5. Biaya lainnya.

Universitas Sumatera Utara


Input ini meliputi biaya perjalanan dinas, pajak, ongkos professional, biaya

pemasaran, biaya pemrosesan informasi, peralatan kantor dan lain-lain.

Produktivitas parsial ialah rasio output terhadap salah satu faktor input yang

digunakan dalam memproduksi output tersebut. Produktivitas ini mengukur hubungan antara

jumlah output relatif terhadap jumlah faktor input tertentu yang digunakan . Jika rasio

tersebut memperlihatkan kecenderungan yang meningkat dari periode ke periode berikutnya

secara berkelanjutan maka dapat dikatakan faktor input tersebut dalam kegiatan produksi

telah berjalan dengan baik. Kelima ukuran produktivitas parsial tersebut antara lain :

1. Produktivitas parsial faktor input / masukan Tenaga Kerja (Ptk)

Nilai Total Output

Ptk = ----------------------------------------------------

Nilai input Tenaga Kerja

2. Produktivitas parsial faktor input Energi. (Pe)

Nilai Total Output

Pe = ----------------------------------------------------

Nilai input Energi.

3. Produktivitas parsial faktor input modal (Pm).

Nilai Total Output


Pm = ----------------------------------------------------
Nilai input Modal
4. Produktivitas parsial faktor input Material /Bahan (Pb)

Universitas Sumatera Utara


Nilai Total Output
Pb = ----------------------------------------------------
Nilai input Tenaga kerja
5. Produktivitas parsial faktor input biaya lainnya. (Pbl)

Nilai Total Output


Pbl = ----------------------------------------------------
Nilai input Biaya lainnya

2.7. Manfaat Peningkatan Produktivitas

Peningkatan produktivitas dapat terlaksana apabila salah satu dari lima situasi seperti

dibawah ini dapat dicapai yaitu ;

1. Keluaran/output meningkat, masukan/input bertambah

2. Keluaran/output meningkat , masukan/input tetap

3. Keluaran/output meningkat, masukan/input bertambah lambat

4. Keluaran/output tetap, masukan/input berkurang

5. Keluaran/output menurun, masukan/input berkurang

6. Keluaran/output menurun, masukan/input berkurang lebih cepat.

2.7.1 Manfaat dari Sudut Makro

Manfaat peningkatan dari sudut makro adalah ;

1. Meningkatkan kemampuan bersaing secara internasional sehingga menambah

pendapatan negara, mendorong pemerintah untuk mengadakan investasi baru, dan

dapat memperluas kesempatan kerja.

Universitas Sumatera Utara


2. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang menunjang terwujudnya kemakmuran

sehingga dapat meningkatkan standar hidup dan martabat bangsa serta dapat

memperkokoh eksistensi dan potensi bangsa yang berarti memantapkan ketahanan

3. Alat untuk merumuskan kebijakan dalam perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan.

2.7.2. Manfaat dari sudut Mikro.

Produktivitas mikro ini berarti produktivitas tingkat perusahaan. Dan manfaat

produktivitas secara mikro adalah :

1. Memperkuat daya saing karena dapat memproduksi dengan biaya rendah dan mutu

yang baik.

2. Menunjang kelestarian dan perkembangan perusahaan karena peningkatan

produktivitas memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan yang dapat

dimanfaatkan untuk investasi baru.

3. Menunjang terwujudnya hubungan industri yang lebih baik apabila nilai tambah

dinikmati bersama karyawan, pengusaha/pemegang saham.

2.8. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting di semua

tingkatan ekonomi. Pada perusahaan pengukuran produktivitas terutama digunakan sebagai

sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain yang

diperoleh dari pengukuran produktivitas terlihat pada penempatan perusahaan yang tetap

seperti dalam menentukan target atau sasaran tujuan yang nyata dan pertukaran informasi

antara tenaga kerja dan manajemen secara periodik terhadap masalah-masalah yang saling

Universitas Sumatera Utara


berkaitan (Sinungan, 2003:). Pengukuran produktivitas ditingkat perusahaan dimaksud agar

suatu organisasi atau perusahaaan mengetahui tingkat produktivitas mana dia berada.

Menurut Sumanth manfaat pengukuran produktivitas yang dapat diperoleh untuk

tingkat perusahaan/organisasi adalah ;

1. Organisasi dapat menilai efisiensi pengukuran sumber daya dalam menghasilkan

barang atau jasa.

2. Usaha pengukuran dapat digunakan untuk menyususn kembali tujuan ekonomi dan

ekonomi perusahaaan

3. Pengukuran produktivitas berguna untuk perencanaan sumber daya baik untuk jangka

pendek maupun untuk jangka panjang.

4. Strategi untuk meningkatkan produktivitas dapat ditentukan berdasarkan perbedaan

antara tingkat produktivitas yang direncanakan dengan tingkat produktivitas yang

diukur.

5. Pengukuran produktivitas dapat digunakan untuk membandingkan tingkat

produktivitas dari perusahaan yang sejenis baik ditingkat industri maupun nasional.

6. Berdasarkan tingkat pengukuran tingkat produktivitas pada saat ini dapat

direncanakan target tingkat produktivitas di masa datang.

7. Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari pengukuran produktivitas dapat

digunakan dalam perencanaan tingkat laba perusahaan.

8. Menciptakan persaingan yang sehat.

9. Penawaran kolektif dapat dicapai dengan lebih rasional pada saat diperoleh

peningkatan produktivitas

Universitas Sumatera Utara


Pendekatan dalam membandingkan tingkat hasil pengukuran produktivitas dapat

dibedakan dengan beberapa cara yaitu :

1. Membandingkan hasil kerja periode yang diukur dengan hasil kerja periode dasar.

2. Membandingkan hasil kerja suatu unit organisasi dengan unit organisasi yang lain.

3. Membandingkan unit kerja yang sebenarnya dengan target yang telah ditetapkan.

3.8. Evaluasi Produktivitas.

Evaluasi produktivitas merupakan fase kedua dalam siklus produktivitas. Evaluasi

produktivitas pada dasarnya suatu proses penilaian dari perkembangan (perubahan) tingkat

produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu serta mencari sumber-sumber penyebab

(faktor-faktor utama) yang membawa perubahan tingkat produktivitas.

Tujuan dari evaluasi adalah untuk mendapatkan ganbaran sampai sejauh mana

program produktivitas mencapai sasaran perbaikan yang telah ditetapkan, dan bagi

perusahaan yang baru mulai melaksanakan program produktivitas tujuan evaluasi adalah

untuk mengetahui seberapa jauh program perbaikan harus dilakukan. Hasil evaluasi harus

mencakup identifikasi dan penilaian faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan

produktivitas.

Evaluasi terhadap produktivitas perusahaan harus mampu menjawab apa yang

menjadi pendorong peningkatan produktivitas dan apa yang menjadi akar penyebab

penurunan produktivitas perusahaan itu. Berkaitan dengan hal itu dapat digunakan alat-alat

sederhana yang telah popular seperti brainstrorming, bertanya mengapa beberapa kali (five

whys) , diagram pareto dan diagram sebab akibat.

Universitas Sumatera Utara


BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL

Pada penelitian ini, kerangka konseptual menjelaskan bagaimana peneliti melakukan

pendekatan dalam menemukan pemecahan permasalahan. Kerangka konseptual, disusun

memberikan gambaran atas pengembangan konsep penelitian terhadap analisis produktivitas

produksi kWh listrik PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan. Kerangka konseptual

ini dapat dilihat pada Gambar-3.1

1. Dimulai dengan melakukan pentabulasian setiap bulan yang merupakan faktor output

yaitu produksi kWh listrik berdasarkan data perusahaaan tahun 2009 s/d tahun 2010

untuk mendapatkan besaran pendapatan dari penjualan kWh listrik tersebut.

2. Kemudian dilakukan pentabulasian terhadap data-data yang terkait dengan faktor input

yang meliputi biaya yang tekait dengan faktor input tenaga kerja , biaya kapital , biaya

bahan baku , biaya energi dan biaya lainnya..

3. Selanjutnya dilakukan pengukuran produktivitas total dan produktivitas parsial

berdasarkan pentabulasian faktor output dan faktor-faktor input produksi kWh listrik

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan dan pengaruh faktor inflasi.

4. Dari hasil perhitungan parsial ini dilakukan identifikasi faktor input mana yang paling

rendah berkontribusi dalam perubahan produktivitas produksi kWh listrik PT. PLN

(Persero) Sektor Pembangkitan Pandan dan selanjutnya dicari faktor yang

mempengaruhi perubahan tersebut.

5. Setelah penyebabnya diketahui maka dicoba untuk mencari pemecahannya atau

solusinya yang menjadi rekomendasi bagi pihak manajemen dalam meningkatkan

produktivitas produksi kWh listrik PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan.

Universitas Sumatera Utara


Kerangka Konseptual digambar secara skematik seperti pada Gambar-3.1

Output
Produksi
INPUT Produktivitas
kWh Listrik

Tenaga Bahan Kapital/ Energi Biaya

Kerja Modal Lainnya

Faktor

Penyebab

Gambar-3.1 : Skema Kerangka Konseptual Penelitian.

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.1.1. Lokasi Penelitian

Universitas Sumatera Utara


Penelitian dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan,

Kabupaten Tapanuli Tengah.

4.1.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 18 minggu efektif dengan rincian waktu dapat dilihat

pada Tabel-4.1.

Tabel–4.1 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Jenis Kegiatan Minggu ke-


1 4 7 9 12 14 16 18
1. Pengajuan topik/usulan geladikarya xx xx
2. Kolokium xx
3. Pengumpulan dan analisis data xx xx xx Xx Xx
4. Penyusunan draft laporan geladikarya xx Xx Xx
5. Seminar perusahaan Xx
6. Penyusunan laporan akhir Xx Xx
7. Sidang geladikarya Xx

4.2. Sumber dan Jenis Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah :

1. Data primer yaitu data atau informasi yang diperoleh dari pengamatan di lapangan,

penyebaran kuesioner dan hasil wawancara.

2. Data sekunder yaitu data atau informasi yang bersumber dari laporan-laporan kinerja

tahunan dan laporan keuangan PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan dan

data pendukung data lainnya diperoleh dari berbagai bidang yang mempunyai

relevansi dengan objek penelitian sebagai bahan untuk analisis produktivitas.

4.3. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian populasinya adalah seluruh Pegawai PT PLN (Persero)

Pembangkitan Sumbagut Sektor Pembangkitan Pandan yang berjumlah 94 orang. Populasi ini

Universitas Sumatera Utara


dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok manajemen diperlakukan secara sensun dan

kelompok pelaksana diberlakukan secara sampel.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan data primer yaitu suatu tehnik pengumpulan

data yang dilakukan langsung di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan, yang

diperoleh melalui hasil wawancara serta penyebaran kuisioner. Tehnik pengumpulan data ini

dilakukan dengan sensus atau sampling, melalui sejumlah pertanyaan yang disusun

sedemikian rupa sehingga dengan mudah memperoleh informasi yang relevan dengan

penelitian ini. Disamping itu metode pengumpulan data juga dilakukan berdasarkan data

sekunder yaitu melakukan pengamatan atas laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi

serta arsip-arsip yang berkaitan lainnya.

4.5. Metoda dan Analisis Data.

4.5.1 Metode Penelitian.

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu status kelompok manusia, objek, set

kondisi, sistim pemikiran atau suatu peristiwa pada masa sekarang. Sifat penelitian ini

bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistimatis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta,

dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

4.5.2 Analisis Trend Produktivitas dan Evaluasi Produktivitas

Hasil perhitungan produktivitas parsial dan total selanjutnya akan dimasukkan ke

dalam tabel. Analisis dilakukan dari dengan memperhatikan trend produktivitas total dan

masing-masing input. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap perubahan trend produktivitas

parsial dan total tersebut. Tujuan dari evaluasi adalah untuk mendapatkan gambaran sampai

Universitas Sumatera Utara


sejauhmana program perbaikan harus dilakukan. Hasil evaluasi mencakup identifikasi dan

melakukan penilaian faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan produktivitas parsial dan

total di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan. Dengan melakukan pentabulasian

data dan metode desktiptif melalui perhitungan bobot berdasarkan hasil dari pengumpulan

data baik melalui data primer maupun data sekunder., selanjutnya dapat diberikan pemecahan

atas masalah yang terjadi.

4.5.3 Perumusan Alternatif Tindakan Peningkatan Produktivitas.

Setelah dapat mendefinisikan kondisi dan masalah yang terjadi pada perubahan trend

produktivitas, selanjutnya dapat dilakukan perumusan alternatif tindakan yang dapat

dilakukan untuk perbaikan faktor input, sehingga peningkatan produktivitas produksi kWh

listrik PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan dapat ditingkatkan pada masa yang

akan datang.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.

5.1. Sejarah Perusahaan.

PT. PLN (Persero) adalah merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang seluruh sahamnya dikuasai negara dengan bisnis utama bergerak dibidang

pembangkit, transmisi, distribusi dan retail tenaga listrik dengan berorientasi kepada kepuasaan

pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham serta mengupayakan agar bisnis ketenaga

listrikan dapat menjadi pendorong kegiatan perekonomian yang berwawasan lingkungan.

Pengalihan bentuk usaha dari Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi

perusahaan perseroan terbatas (Persero) dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 23

tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994. Tercantum dalam lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1994

nomor 34 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1994. PT. PLN (Persero) didirikan dengan

Akte Notaris Sutjipto, SH dengan nomor.169 yang telah disahkan oleh menteri kehakiman No. Cd-

11.519 HT.01.01 tahun 1994 dan di umumkan dalam tambahan berita negara No. 6731/94.

PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara dibentuk

berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) no. 30.K/010/DIR/2001 dengan wilayah kerja

meliputi Propinsi Sumatera Utara, Riau dan Daerah Istimewa Aceh, bertempat kedudukan di Medan.

Kemudian Unit Bisnis ini berubah kembali menjadi PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut

dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT. PLN (Persero) Nomor

192.K/010/DIR/2003. Melalui keputusan tersebut organisasi PLN yang bergerak dalam bidang

pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik di Sumatera dibuat menjadi 3 bagian, yaitu

pembangkitan Sumbagut, pembangkitan Sumbagsel serta Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban

Universitas Sumatera Utara


(P3B) Sumatera. PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang khusus bertugas

mengelola bidang pembangkitan di wilayah Sumut, Riau dan NAD. Tujuannya agar pengelolaan bisnis

pembangkitan lebih fokus dan efisien guna meningkatkan keandalan dan keamanan pasokan listrik

bagi masyarakat di wilayah Sumatera bagian Utara.

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan merupakan salah satu dari 6 (enam) unit

Sektor Pembangkitan di bawah PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, pada

awalnya mempunyai organisasi Sektor Sibolga PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Pembangkitan dan

Penyaluran Sumatera Bagian Utara, sesuai Surat Keputusan no 216.K/021/GMKITLURSU/2001

berkedudukan di Pandan - Sibolga. Kemudiaan dengan retrukturisasi organisasi pembangkitan di

Sumatera, maka sesuai surat Keputusan Direksi no, 015.K/DIR/2005 organisasi ini berubah menjadi

PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan dengan fungsi dan tugas pokoknya adalah

merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi serta membuat laporan atas kegiatan operasi

dan pemeliharaan pembangkitan di daerah kerjanya secara efisien dengan mutu dan keandalan yang

baik untuk mencapai kinerja unit.

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkit Pandan mengelola mesin pembangkit yang terdiri dari

unit pembangkit thermal (pembangkit diesel) dengan total kapasitas terpasang 15,558 MW di pulau

Nias dan unit pembangkit hidro dengan kapasitas terpasang 139,5 MW. Dengan adanya pemekaran

wilayah kabupaten Nias maka pada bulan Maret 2009, pembangkit thermal PLTD (Pusat Listrik

Tenaga Diesel) Gunung Sitoli dan PLTD Teluk Dalam, pengelolaannya dialihkan dari PLN Sektor

Pembangkitan Pandan ke PT PLN (Persero) Cabang Khusus Nias dibawah kantor Induk PT. PLN

(Persero) Wilayah Sumatera Utara. Sehingga PLN Sektor Pembangkitan Pandan hanya mengelola

pembangkit PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air) dan PLTMH (Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro) sampai

sekarang.

Universitas Sumatera Utara


5.2. Visi dan Misi Perusahaan.

Adapun visi dan misi PT. PLN (persero) Pembangkitan Sektor Pembangkitan Pandan adalah

sebagai berikut :

Visi : Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang tumbuh, berkembang, unggul dan terpercaya

dengan bertumpu pada potensi insani.

Misi : 1. Menjalankan bisnis kelistrikan pembangkitan di Sumatera Bagian Utara yang berorientasi

pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

5.3. Kapasitas Terpasang dan Wilayah Kerja.

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan mempunyai daerah kerja yang tersebar di

10 (sepuluh ) kabupaten dengan rincian dan kapasitas daya terpasang sebagai berikut :

1. PLTA Renun terletak di Kabupaten Dairi , mempunyai daya terpasang 82 MW dengan daya

mampu sebesar 82 MW. Terdiri dari 2 (dua) unit mesin pembangkit dimana unit 2 beroperasi

pada bulan Desember 2005 sedangkan unit 1 beroperasi pada bulan Agustus 2006.

Universitas Sumatera Utara


2. PLTA Sipansihaporas terletak di Kabupaten Tapanuli Tengah, mempunyai daya terpasang 50

MW . Terdiri dari 2 unit beroperasi secara Cascade dimana unit 1 daya terpasang 33 MW

beroperasi tahun 2004 dan unit 2 daya terpasang 17 MW beroperasi tahun 2002.

3. PLTMH Aek Raisan 1 dan Aek Raisan 2 terletak di Kabupaten Tapanuli Utara dengan

kapasitas daya terpasang 1,5 MW, terdiri dari 2 (dua) unit yang beroperasi tahun 1987.

4. PLTMH Kombih 1 dan Kombih 2 terletak di Kabupaten Fak-Fak Bharat dengan kapasitas daya

terpasang 3 MW, terdiri dari 4 (empat) unit yang beroperasi tahun 1989.

5. PLTMH Aek Silang dan Aek Sibundong terletak di Kabupaten Humbahas dengan kapasitas

daya terpasang 1,5 MW, terdiri dari 2 unit yang beroperasi tahun 1987 dan tahun 1988.

6. PLTMH Batang Gadis terletak di Kabupaten Madina, dengan daya terpasang 950 kW, terdiri

dari 2 (dua) unit beroperasi tahun 1994.

7. PLTMH Tonduhan terletak di Kabupaten Simalungun, dengan daya terpasang 400 kW, terdiri

dari 2 (dua) unit yang beroperasi tahun 1992.

8. PLTMH Boho ter;etak di Kabupaten Tobasa dengan kapasitas daya terpasang 200 kW, terdiri

dari 1 (satu) unit yang beroperasi tahun 1992.

9. Pasca tsunami PLTD Gunung Sitoli mempunyai daya terpasang 12,2 MW dengan daya

mampu sebesar 10 MW yang terdiri dari 13 unit mesin diesel. Beban Puncak sistem Isolated

Nias sekarang ini sudah mencapai 10 MW. PLTD Gunung Sitoli terletak di pulau Nias

tepatnya di kabupaten Nias Utara. Sedangkan PLTD Teluk Dalam terletak di kabupaten Nias

Selatan dengan daya terpasang 3,4 MW dan daya mampu 2,7 MW, dimana sejak bulan

Maret 2009, pengelolaannya telah diserahkan ke PT PLN (Persero) Cabang Khusus Nias.

Untuk wilayah kerja PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan sebagaimana dijelaskan

di atas dapat dilihat pada Gambar-5.1.

Universitas Sumatera Utara


5.4. Struktur Organisasi.

Susunan organisasi PT. PLN (Sektor) Pembangkitan Pandan adalah terdiri dari 1 (satu) orang

Manajer Sektor yang bertanggung jawab langsung ke General Manajer di Kantor Induk PT, PLN

(Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang berkedudukan di Medan. Manajer Sektor

melaksanakan visi dan misi perusahaan sebagimanadisebutkan sebelumny dengan mengusahakan

pembangkitan dan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai serta

melakukan usaha sesuai dengan kaidah ekonomi yang sehat, memperhatikan kepuasan dan

kepentingan stakeholder. Secara diagramatis struktur organisasi dari PT PLN (Persero) Sektor

Pembangkitan Pandan dapat dilihat pada Gambar-5.2.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Manajer Sektor dibantu 3 (tiga) orang

asisten manajer , 2 (dua) orang manajer pusat pembangkit yaitu:

1. Asisten Manajer Enjiring yang dibantu para tenaga fungsional dan ahli.

2. Asisten Manajer Operasi dan Pemeliharaan yang dibantu oleh tenaga fungsional dan ahli

serta para koordinator unit PLTMH.

3. Asisten Manajer Sumber Daya Manusia dan Keuangan yang dibantu oleh supervisor

Sekretariat dan Umum, Kepegawaian dan Diklat, Anggaran dan Keuangan, Akutansi serta

Logistik dan K3 & Keamanan.

4. Manajer Pusat Listrik Tenaga Air Lae Renun dan Sipansihaporas yang dibantu oleh

Supervisor Operasi, Pemeliharaan Mesin & Alat Bantu, Pemeliharaan Listrik & Kontrol

Instrumen, Pemeliharaan Konstruksi Sipil & Lingkungan, Administrasi & Keuangan.

5.5. Tugas Pokok, Wewenang dan Tanggung Jawab.

Universitas Sumatera Utara


Tugas pokok Manajer Sektor adalah bertanggung jawab atas pencapaian produksi tenaga

listrik secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik dengan berorientasi kepada pemenuhan

kebutuhan pelanggan serta bertanggung jawab atas pengeleolaan dan pemeliharaan seluruh aset

perusahaan yang menjadi tanggung jawab unitnya. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Manajer

Sektor dibantu oleh :

A. Asisten Manajer Enjinering dengan tugas pokok yaitu : merencanakan dan mengevaluasi

pengoperasian dan pemeliharaan sesuai dengan target kinerja dan kebijakan yang

ditetapkan oleh perusahaan, mengevaluasi pelaksanaan keselamatan ketenagalistrikan dan

pengelolaan lingkungan di sekitar sektor pembangkitan, mengusulkan pengembangan

tehnologi informasi serta pengelolaannya dan membina Sumber Daya Manusia di bagian

Enjinering.

B. Asisten Manajer Operasi dan Pemeliharaan dengan tugas pokok yaitu ; bertanggung jawab

terhadap pengoperasian, pemeliharaan dan produksi sistim pembangkit serta keandalan

tenaga listrik, menyususn rencana anggaran biaya operasi dan pemeliharaan pembangkit,

mengelola persediaan dan pemakain bahan bakar dan pelumas, mengawasi pengelolaan

limbah dan lingkungan hidup, serta membina SDM di bagian operasi dan pemeliharaan.

C. Asisten Manajer SDM dan Keuangan dengan tugas pokok yaitu : bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan dan pembinaan kegiatan kesekretariatan dan rumah tangga,

pelaksanaan pembinaan dan administrasi Sumber Daya Manusia, pengelolaan sistim

Manajemen Unjuk Kerja Pegawai, merencanakan pendidikan dan pelatihan pegawai,

mengendalikan anggaran dan pendanaan serta analisis penyerapannya, analisis

neraca/laporan laba-rugi, mengelola perbekalan dan pergudangan.

D. Manajer Pusat Listrik dengan tugas pokok bertanggung jawab atas pengoperasian dan

pemeliharaan unit pembangkit agar sesuai dengan target kinerja perusahaan, membantu

pencapaian tenaga listrik secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik serta

menjaga seluruh aset yang menjadi tanggung jawab seluruh unitnya.

Universitas Sumatera Utara


Sumb

er : PT

PLN

(Perse

ro)

Sektor

Pemb

angkit

an

Panda

n.

Gambar-5.1: Wilayah kerja PT PLN (Persero)

Sektor Pembangkitan Pandan.

Pejabat struktural yang menduduki posisi supervisor dalam struktur organisasi PT. PLN

(Persero) Sektor Pembangkitan Pandan mempunyai tugas pokok sebagai berikut ini :

1. Supervisor Sekretariat dan Umum dengan tugas pokok melaksanakan kegiatan

kesekretariatan dan rumah tangga kantor, pemeliharaan kenderaan dinas dan pengadaan

fasilitas atau sarana kantor serta pemeliharaannya, mengelola dan pelaksanaan kehumasan.

2. Supervisor Kepegawaian dan Diklat dengan tugas pokok mengelola administrasi SDM dan

kesejahteraan/kesehatan pegawai serta pengelolaan emolumen pegawai termasuk

membantu penyusunan anggaran biayanya, mengidentifikasi potensi pengembangan

pegawai di unit, merencanakan kebutuhan diklat bagi pegawai untuk menunjang kinerja

Universitas Sumatera Utara


perusahaan, merencanakan pelaksanaan sertifikasi kompetensi pegawai dan membuat

laporan periodik.

3. Supervisor Anggaran dan Keuangan dengan tugas pokok mengelola dan mengendalikan kas

serta pengelolaan administrasi perpajakan (memungut, menyetor dan melaporkan pajak-

pajak), menganalisis arus kas, serta membuat laporan keuangan secara periodik.

4. Supervisor Akuntansi dengan tugas pokok melaksanakan akuntansi umum, akuntansi biaya

dan persediaan serta ,membuat AT/PDP, mengelola akuntansi aktiva tetap serta

menganalisis necara laba rugi, membuat laporan akuntansi secara periodik.

5. Supervisor Logistik dengan tugas pokok mengelola permintaan pengadaan barang, monitor

rencana anggaran biaya dan harga pokok satuan yang telah disahkan oleh Manajer Sektor,

memeriksa kontrak-kontrak pengadaan barang dan mengelola administrasi pergudangan.

6. Supervisor K3 dan Keamanan dengan tugas pokok melaksanakan pengamanan dan

ketertiban lingkungan, pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja kepada karyawan ,

Mitra maupun masyarakat.

Manajer

Sektor

AMA, Manajemen Resiko

Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer

Universitas Sumatera Utara


Fungsional dan Fungsional dan Supervisor

Sekreatriat &
Tenaga Ahli Tenaga Ahli

Supervisor
Koordinator sub unit
Kepeg & Diklat
PLTMH.

Supervisor

Anggaran & Keu


Manajer

Pusat
Supervisor
Listrik
Akuntansi

Supervisor

Logistik

Supervisor

K3 dan Keamanan

Sumber : PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan.

Gambar-5.2: Struktur Organisasi PT.PLN (Persero)

Sektor Pembangkitan Pandan

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN.

6.1 Deskripsi Hasil Penelitian

6.1.1 Tabulasi Data.

Data yang dikumpulkan dari perusahaan PT PLN. (Persero) Sektor

Pembangkitan Pandan akan ditabulasikan berdasarkan data yang

merupakan faktor output dan faktor input perusahaaan. Berdasarkan

data yang dikumpulkan besarnya nilai yang berupakan nilai output

adalah besarnya pendapatan dari hasil penjualan produksi kWh listrik

seperti Tabel 6.1.

Tabel 6. 1 . Nilai Output PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan


Pandan
(Dalam Milyard Rupiah)

Universitas Sumatera Utara


Bulan - Tahun Penjualan Bulan - Tahun Penjualan
2009 kWh Listrik 2010 kWh Listrik
Jan-09 25.916 Jan-10 31.774
Feb-09 21.286 Feb-10 33.208
Mar-09 31.380 Mar-10 36.362
Apr-09 27.849 Apr-10 37.898
May-09 22.259 May-10 32.127
Jun-09 21.495 Jun-10 26.630
Jul-09 20.354 Jul-10 23.106
Aug-09 26.019 Aug-10 21.310
Sep-09 26.893 Sep-10 29.809
Oct-09 30.884 Oct-10 28.786
Nov-09 31.291 Nov-10 36.619
Dec-09 38.187 Dec-10 31.231 Sumber .
Laporan Keuangan PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan

Besarnya nilai yang merupakan faktor input secara parsial dalam

memproduksi kWh listrik PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan

Pandan tersebut adalah seperti terlihat pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2. Nilai Input PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan


(Dalam Milyard Rupiah).

Universitas Sumatera Utara


Bulan - Biaya tenaga Biaya Biaya Biaya Biaya
tahun kerja Energi Modal Bahan lain-lain

Jan-09 0.851 0.519 7.771 0.176 0.238


Feb-09 0.681 0.527 8.213 0.144 0.191
Mar-09 0.686 0.724 8.041 0.213 0.238
Apr-09 0.837 0.573 8.328 0.189 0.277
May-09 0.942 0.608 8.255 0.151 0.237
Jun-09 1.119 0.754 19.89 0.146 0.322
Jul-09 0.917 0.486 8.573 0.138 0.241
Aug-09 0.997 0.57 8.042 0.177 0.280
Sep-09 1.465 0.578 8.27 0.182 0.623
Oct-09 1.282 0.639 8.277 0.21 0.335
Nov-09 0.913 0.64 7.8 0.212 0.217
Dec-09 1.473 0.757 11.92 0.259 0.576
Jan-10 1.120 0.635 7.585 0.216 0.187
Feb-10 0.908 0.645 7.481 0.225 0.202
Mar-10 0.717 0.702 7.964 0.247 0.231
Apr-10 1.056 0.707 7.542 0.257 0.157
May-10 1.464 0.633 7.861 0.218 0.230
Jun-10 0.833 0.538 7.629 0.181 0.197
Jul-10 1.313 0.484 10.06 0.157 0.194
Aug-10 1.499 0.491 8.331 0.145 0.152
Sep-10 2.564 0.595 8.132 0.202 0.999
Oct-10 0.974 0.6 8.078 0.195 0.215
Nov-10 1.162 0.766 7.32 0.248 0.428
Dec-10 4.279 0.642 11.07 0.212 0.333

Sumber : Laporan Keuangan PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan

6.1.2 Pemilihan Deflator.

Deflator adalah tingkat harga yang digunakan untuk

menghilangkan pengaruh nilai barang dan jasa. Deflator diperoleh

dengan mengunakan rumus ;

Universitas Sumatera Utara


IHKt – IHKp

Dt = -------------------------------- x 100

IHKp

dimana ;

Dt = Deflator periode t

IHKt = Indeks Harga Konsumen pada periode t

IHKp = Indeks Harga Konsumen pada periode yang dijadikan

periode dasar.

Perhitungan deflator nilai output untuk mendapatkan harga

konstan output produksi kWh listrik menggunakan indeks harga

kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar di daerah

Sumatera Utara kota Sibolga, sedangkan untuk perhitungan

mendapatkan harga faktor input lainnya selain pemakaian listrik

menggunakan indeks harga kebutuhan umum di kota Sibolga.

Nilai indek harga yang digunakan guna mendapatkan deflator

masing-masing elemen output dan input tiap periodenya dapat dilihat

pada Tabel 6.3.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 6. 3 . Nilai Indeks harga Konsumen ( IHK) di kota Sibolga

Bulan-Tahun IHK 1 IHK 2


Jan-09 113.06 115.33
Feb-09 113.55 116.19
Mar-09 113.66 114.95
Apr-09 113.53 114.41
May-09 113.97 114.81
Jun-09 113.97 114.94
Jul-09 115.51 116.05
Aug-09 115.57 116.62
Sep-09 115.28 118.91
Oct-09 115.19 118.66
Nov-09 115.18 118.23
Dec-09 115.3 117.39
Jan-10 115.95 119.45
Feb-10 116.13 119.96
Mar-10 116.23 118.81
Apr-10 116.29 119.75
May-10 116.24 120.1
Jun-10 116.24 121.9
Jul-10 116.95 124.98
Aug-10 118.68 124.96
Sep-10 118.94 125.16
Oct-10 119.18 125.15
Nov-10 119.28 127.53
Dec-10 120.06 131.28

Sumber ; Biro Pusat Statistik kota Sibolga

Keterangan ;

IHK 1 = Indek Harga kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan

bakar

di kota Sibolga

IHK 2 = Indeks Harga Konsumen Sumatera Utara di kota Sibolga

Universitas Sumatera Utara


6.1.3 Perhitungan deflator.

Deflator yang digunakan untuk menghilangkan pengaruh nilai tiap

periode pengukuran produksi kWh listrik dan pemakaian tenaga listrik

terhadap indeks harga periode dasarnya yaitu bulan Januari tahun 2009.

IH Februari ’09 - IH Januari ‘09

Deflator Februari ’09 = --------------------------------------------- x

100

IH Januari ’09.

(113.55 - 113.06)

Defaltor Februari’09 = -------------------------------- x 100

(113.06)

Defaltor Februari ’09 = 0.43

Dengan menggunakan rumus di atas maka diperoleh harga

deflator pada periode-periode berikutnya seperti terlihat pada Tabel 6.4.

Tabel 6. 4 Deflator untuk produksi kWh listrik di Sibolga


Januari 2009 – Desember 2010

Universitas Sumatera Utara


Bulan Indek Deflator Bulan Indek Deflator
Tahun Harga Tahun Harga
Jan-09 113.06 0.00 Jan-10 115.95 2.56
Feb-09 113.55 0.43 Feb-10 116.13 2.72
Mar-09 113.66 0.53 Mar-10 116.23 2.80
Apr-09 113.53 0.42 Apr-10 116.29 2.86
May-09 113.97 0.80 May-10 116.24 2.81
Jun-09 113.97 0.80 Jun-10 116.24 2.81
Jul-09 115.51 2.17 Jul-10 116.95 3.44
Aug-09 115.57 2.22 Aug-10 118.68 4.97
Sep-09 115.28 1.96 Sep-10 118.94 5.20
Oct-09 115.19 1.88 Oct-10 119.18 5.41
Nov-09 115.18 1.88 Nov-10 119.28 5.50
Dec-09 115.3 1.98 Dec-10 120.06 6.19

Sumber : Pengolahan data BPS kota Sibolga

Deflator yang digunakan untuk menghilangkan pengaruh nilai tiap

periode faktor input lainnya selain pemakaian listrik terhadap indeks

harga periode dasarnya yaitu bulan Januari tahun 2009.

IH Februari ’09 - IH Januari ‘09

Deflator Februari ’09 = --------------------------------------------- x

100

IH Januari ’09.

(116.19 - 115.33)

Defaltor Februari’09 = -------------------------------- x 100

(115.33)

Defaltor Februari ’09 = 0.75

Dengan menggunakan rumus di atas maka diperoleh harga

deflator pada periode-periode berikutnya seperti terlihat pada Tabel 6. 5.

Tabel 6.5 Deflator untuk faktor input di Sibolga

Universitas Sumatera Utara


Januari 2009 – Desember 2010
(Bulan dasar Januari 2009)

Bulan Indeks Bulan Indeks


Tahun Harga Deflator Tahun Harga Deflator
Jan-09 115.33 0.00 Jan-10 119.45 3.57
Feb-09 116.19 0.75 Feb-10 119.96 4.01
Mar-09 114.95 -0.33 Mar-10 118.81 3.02
Apr-09 114.41 -0.80 Apr-10 119.75 3.83
May-09 114.81 -0.45 May-10 120.1 4.14
Jun-09 114.94 -0.34 Jun-10 121.9 5.70
Jul-09 116.05 0.62 Jul-10 124.98 8.37
Aug-09 116.62 1.12 Aug-10 124.96 8.35
Sep-09 118.91 3.10 Sep-10 125.16 8.52
Oct-09 118.66 2.89 Oct-10 125.15 8.51
Nov-09 118.23 2.51 Nov-10 127.53 10.58
Dec-09 117.39 1.79 Dec-10 131.28 13.83

Sumber : Pengolahan data BPS kota Sibolga

6.1.4 Perhitungan Nilai Konstan.

Nilai output harga berlaku perusahaan PT PLN (Persero) Sektor

Pembangkitan Pandan periode Januari 2009 sampai Desember 2010

setelah mempertimbangkan faktor deflator pada Tabel 6. 4 di atas dapat

dilihat pada tebel 6.6. Untuk perhitungan nilai output harga konstan

dilakukan sebagaimana dengan perhitungan berikut :

100
Nilai Harga konstan = ------------ x 21,286,195,403,-

Periode bulan Februari ’09 100 + 0.43

= 21,194,339,518,-

Tabel 6.6 Nilai Output Total Perusahaan


(Dalam Milyard Rupiah).

Universitas Sumatera Utara


Bulan Nilai Output Bulan Nilai Output
Tahun kWh Listrik Tahun kWh Listrik
Harga Berlaku Harga Konstan Harga Berlaku Harga Konstan
Jan-09 25.916 25.916 Jan-10 31.774 30.982
Feb-09 21.286 21.194 Feb-10 33.208 32.330
Mar-09 31.380 31.214 Mar-10 36.362 35.370
Apr-09 27.849 27.734 Apr-10 37.898 36.846
May-09 22.259 22.081 May-10 32.127 31.248
Jun-09 21.495 21.323 Jun-10 26.630 25.902
Jul-09 20.354 19.922 Jul-10 23.106 22.337
Aug-09 26.019 25.454 Aug-10 21.310 20.301
Sep-09 26.893 26.375 Sep-10 29.809 28.335
Oct-09 30.884 30.313 Oct-10 28.786 27.308
Nov-09 31.291 30.715 Nov-10 36.619 34.709
Dec-09 38.187 37.445 Dec-10 31.231 29.410 Sumber :

Pengolahan Data

Nilai input total untuk memproduksi kWh listrik harga konstan pada

PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan periode Januari 2009

s/d Des 2010 dapat dilihat seperti berikut dimana deflator untuk

perhitungan faktor input tenaga kerja, modal, biaya lain-lain

menggunakan Tabel 6.5 sedangkan pemakaian energi listrik dan bahan

menggunakan deflator Tabel 6.4 . Berikut adalah perhitungan nilai input

biaya tenaga kerja ;

100
Nilai harga konstan = ------------------------- x 681,303,350,-

Periode bulan Februari 09 (100 + 0.75)


= Rp. 676,260,568,-

Perhitungan nilai input biaya energi :

100
Nilai harga konstan = -------------------------- x 526,864,939,-

Periode bulan Februari 09 (100 + 0.43)

Universitas Sumatera Utara


= Rp. 524,591,369,-

Dengan rumus yang sama akan dilakukan pada faktor input lainya

sesuai pemilihan deflator sebagaiamana disebutkan di atas, diperoleh

nilai input konstan untuk periode Januari 2009 s/d Desember 2010

seperti terlihat pada Tabel 6.7.

Tabel 6.7. Ni;ai Input Total pada harga konstan


(dalam Milyard Rupiah)
Bulan - Biaya tenaga Biaya Biaya Biaya Biaya Total
tahun kerja Energi Modal Bahan lain-lain Biaya
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Jan-09 0.851 5.186 7.771 0.176 0.238 9.554
Feb-09 0.676 5.246 8.152 0.144 0.189 9.686
Mar-09 0.688 7.197 8.067 0.212 0.239 9.926
Apr-09 0.844 5.705 8.395 0.188 0.280 10.277
May-09 0.946 6.033 8.292 0.150 0.238 10.229
Jun-09 1.122 7.475 19.961 0.145 0.323 22.299
Jul-09 0.912 4.758 8.520 0.135 0.240 10.283
Aug-09 0.986 5.574 7.953 0.173 0.277 9.946
Sep-09 1.421 5.668 8.021 0.179 0.604 10.792
Oct-09 1.246 6.268 8.045 0.206 0.326 10.450
Nov-09 0.891 6.283 7.608 0.208 0.211 9.547
Dec-09 1.447 7.423 11.712 0.254 0.566 14.722

Sumber : Pengolahan Data.

Tabel 6.7. (Lanjutan..)

Universitas Sumatera Utara


Bulan - Biaya tenaga Biaya Biaya Biaya Biaya Total
tahun kerja Energi Modal Bahan lain-lain Biaya
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Jan-10 1.082 0.619 7.323 0.210 0.181 9.415
Feb-10 0.873 0.628 7.192 0.219 0.194 9.107
Mar-10 0.696 0.683 7.730 0.240 0.224 9.573
Apr-10 1.017 0.688 7.263 0.250 0.151 9.370
May-10 1.406 0.615 7.549 0.212 0.220 10.002
Jun-10 0.788 0.523 7.218 0.176 0.186 8.891
Jul-10 1.212 0.468 9.283 0.152 0.179 11.294
Aug-10 1.383 0.468 7.689 0.138 0.140 9.817
Sep-10 2.362 0.565 7.493 0.192 0.920 11.533
Oct-10 0.897 0.569 7.444 0.185 0.198 9.294
Nov-10 1.050 0.726 6.619 0.235 0.387 9.018
Dec-10 3.759 0.605 9.723 0.200 0.292 14.579 Sumber :

Pengolahan Data.

6.1.5 Perhitungan Nilai Produktivitas dan Indeks Produktivitas Total

Produksi kWh Listrik

Perhitungan nilai produktivitas dan indeks produktivitas total

produksi kWh listrik didapat dengan menggunakan harga – harga

konstan dengan periode dasar Januari tahun 2009. Maka pengukuran

nilai dan indeks produktivitas total untuk peride setiap bulannya dapat

menggunakan rumus :

Total output bulan ke n

Nilai Produktivitas periode ke n . = ----------------------------------

Total Input bulan ke n

Universitas Sumatera Utara


Nilai produktivitas bulan ke n

Indeks Produktivitas bulan ke n = ------------------------------------ x 100

Nilai Produktivitas bulan dasar

Sehingga untuk bulan Februari tahun 2009 adalah :

21,194,339,518

Nilai Produktivitas Februari 2009 = ----------------------- = 2.19


9,9,686,289,724

2.19
Indek Produktivitas Februari 2009 = --------------- x 100%
2.71
= 80.7 %

Perubahan = Indek produktivitas bulan ke n - Indek Produktivitas

bulan dasar

= 80.7 % - 100 % = - 19. 3 %

Dengan menggunakan cara yang sama diperoleh nilai dan indek

produktivitas total untuk periode bulan per bulan seperti pada Tabel 6.8.

Tabel 6.8 . Nilai dan Indeks Produktivitas Total Produksi kWh Listrik

Universitas Sumatera Utara


Bulan - Nilai Nilai Nilai Indeks Perubahan
tahun Output Total Input Total produktivitas produktivitas
(M. Rp) (M. Rp) (M.Rp/M.Rp) (%) (%)
Jan-09 25.916 9.554 2.71 100.0 0.0
Feb-09 21.194 9.686 2.19 80.7 -19.3
Mar-09 31.214 9.926 3.14 115.9 15.9
Apr-09 27.734 10.277 2.70 99.5 -0.5
May-09 22.081 10.229 2.16 79.6 -20.4
Jun-09 21.323 22.299 0.96 35.3 -64.7
Jul-09 19.922 10.283 1.94 71.4 -28.6
Aug-09 25.454 9.946 2.56 94.3 -5.7

Tabel 6.8 (Lanjutan)

Bulan - Nilai Nilai Nilai Indeks Perubahan


tahun Output Total Input Total produktivitas produktivitas
(M. Rp) (M.Rp) (M. Rp/M. Rp) (%) (%)
Sep-09 26.375 10.792 2.44 90.1 -9.9
Oct-09 30.313 10.450 2.90 106.9 6.9
Nov-09 30.715 9.547 3.22 118.6 18.6
Dec-09 37.445 14.722 2.54 93.8 -6.2
Jan-10 30.982 9.415 3.29 121.3 21.3
Feb-10 32.330 9.107 3.55 130.9 30.9
Mar-10 35.370 9.573 3.69 136.2 36.2
Apr-10 36.846 9.370 3.93 145.0 45.0
May-10 31.248 10.002 3.12 115.2 15.2
Jun-10 25.902 8.891 2.91 107.4 7.4
Jul-10 22.337 11.294 1.98 72.9 -27.1
Aug-10 20.301 9.817 2.07 76.2 -23.8
Sep-10 28.335 11.533 2.46 90.6 -9.4
Oct-10 27.308 9.294 2.94 108.3 8.3
Nov-10 34.709 9.018 3.85 141.9 41.9
Dec-10 29.410 14.579 2.02 74.4 -25.6
Rata-Rata 100.3 0.3

Sumber : Pengolahan Data.

6.1.6 Perhitungan Nilai Produktivitas dan Indeks Produktivitas

Parsial Produksi kWh Listrik.

Perhitungan nilai dan indeks produktivitas secara parsial untuk

masing-masing faktor input dapat dihitung per periode. Untuk

Universitas Sumatera Utara


perhitungan faktor input tenaga kerja dihitung menggunakan rumus

seperti berikut :

Nilai output Feb ‘09

Nilai Produktivitas Parsial Feb, ’09 = --------------------------------

----

Nilai input biaya tenaga kerja

Feb ‘09

21,194,339,518

= ------------------------------ = 31.34
676,260,568

Nilai produktivitas bulan ke n

Indeks Produktivitas Parsial Feb.09 = ----------------------------------------- x 100%

Nilai produktivitas bulan dasar.

31.34

Indeks produktivitas Parsial Feb ’09 = ------------ x 100 %. = 102.9 %

30.46

Universitas Sumatera Utara


Perubahan = Indek produktivitas bulan ke n - Indek Produktivitas

bulan dasar

= 102.9 % - 100 % = 2.9 %

Dengan cara yang sama, maka nilai dan indeks produktivitas parsial biaya tenaga kerja tiap

periode bulan dengan bulan dasar Januari 2009 adalah seperti terlihat pada Tabel 6.9.

Tabel 6.9. Nilai dan Indeks Produktivitas Parsial Tenaga Kerja

Bulan Nilai Nilai Nilai Indeks


tahun Output Total Input Total produktivitas produktivitas Perubahan
(M.Rp) (M. Rp) (M.Rp/M.Rp) (%) (%)
Jan-09 25.916 0.851 30.46 100.0 0.0
Feb-09 21.194 0.676 31.34 102.9 2.9
Mar-09 31.214 0.688 45.34 148.9 48.9
Apr-09 27.734 0.844 32.86 107.9 7.9
May-09 22.081 0.946 23.34 76.6 -23.4
Jun-09 21.323 1.122 19.00 62.4 -37.6
Jul-09 19.922 0.912 21.85 71.7 -28.3
Aug-09 25.454 0.986 25.81 84.7 -15.3
Sep-09 26.375 1.421 18.57 61.0 -39.0
Oct-09 30.313 1.246 24.32 79.8 -20.2

Tabel 6.9. (Lanjutan)

Universitas Sumatera Utara


Bulan Nilai Nilai Nilai Indeks
tahun Output Total Input Total produktivitas produktivitas Perubahan
(M. Rp) (M. Rp) (M.Rp/M.Rp) (%) (%)
Nov-09 30.715 0.891 34.48 113.2 13.2
Dec-09 37.445 1.447 25.87 84.9 -15.1
Jan-10 30.982 1.082 28.64 94.0 -6.0
Feb-10 32.330 0.873 37.02 121.5 21.5
Mar-10 35.370 0.696 50.82 166.8 66.8
Apr-10 36.846 1.017 36.23 118.9 18.9
May-10 31.248 1.406 22.23 73.0 -27.0
Jun-10 25.902 0.788 32.87 107.9 7.9
Jul-10 22.337 1.212 18.43 60.5 -39.5
Aug-10 20.301 1.383 14.68 48.2 -51.8
Sep-10 28.335 2.362 12.00 39.4 -60.6
Oct-10 27.308 0.897 30.43 99.9 -0.1
Nov-10 34.709 1.050 33.04 108.5 8.5
Dec-10 29.410 3.759 7.82 25.7 -74.3
Rata-rata 89.9 -10.1 Sumb

er : Pengolahan Data.

Dengan cara yang sama, maka nilai dan indeks produktivitas parsial biaya pemakaian energi

tiap periode bulan dengan bulan dasar Januari 2009 adalah seperti terlihat pada Tabel 6.10.

Tabel 6.10. Nilai dan Indeks Produktivitas Parsial Energi.

Bulan Nilai Nilai Nilai Indeks


Tahun Output Total Input Total produktivitas produktivitas Perubahan
(M. Rp) (M. Rp) (M.Rp/M.Rp) (%) (%)
Jan-09 25.916 0.519 49.98 100.0 0.0
Feb-09 21.194 0.525 40.40 80.8 -19.2
Mar-09 31.214 0.720 43.37 86.8 -13.2
Apr-09 27.734 0.571 48.61 97.3 -2.7
May-09 22.081 0.603 36.60 73.2 -26.8
Jun-09 21.323 0.748 28.52 57.1 -42.9
Jul-09 19.922 0.476 41.87 83.8 -16.2
Aug-09 25.454 0.557 45.67 91.4 -8.6
Sep-09 26.375 0.567 46.53 93.1 -6.9
Oct-09 30.313 0.627 48.36 96.8 -3.2

Tabel 6.10. (Lanjutan).

Universitas Sumatera Utara


Bulan Nilai Nilai Nilai Indeks
Tahun Output Total Input Total produktivitas produktivitas Perubahan
(M.Rp) (M.Rp) (M.Rp/M.Rp) (%) (%)
Nov-09 30.715 0.628 48.89 97.8 -2.2
Dec-09 37.445 0.742 50.45 100.9 0.9
Jan-10 30.982 0.619 50.06 100.2 0.2
Feb-10 32.330 0.628 51.50 103.0 3.0
Mar-10 35.370 0.683 51.81 103.7 3.7
Apr-10 36.846 0.688 53.58 107.2 7.2
May-10 31.248 0.615 50.79 101.6 1.6
Jun-10 25.902 0.523 49.52 99.1 -0.9
Jul-10 22.337 0.468 47.72 95.5 -4.5
Aug-10 20.301 0.468 43.39 86.8 -13.2
Sep-10 28.335 0.565 50.14 100.3 0.3
Oct-10 27.308 0.569 48.01 96.1 -3.9
Nov-10 34.709 0.726 47.78 95.6 -4.4
Dec-10 29.410 0.605 48.62 97.3 -2.7
Rata-rata 93.6 -6.4 Sumber :

Pengolahan Data.

Dengan cara yang sama, maka nilai dan indeks produktivitas parsial biaya modal tiap

periode bulan dengan bulan dasar Januari 2009 adalah seperti terlihat pada Tabel 6. 11.

Tabel 6.11. Nilai dan Indeks Produktivitas Parsial Modal

Bulan Nilai Nilai Nilai Indeks


Tahun Output Total Input Total produktivitas produktivitas Perubahan
(M.Rp) (M.Rp) (M.Rp/M.Rp) (%) (%)
Jan-09 25.916 7.771 3.33 100.0 0.0
Feb-09 21.194 8.152 2.60 78.0 -22.0
Mar-09 31.214 8.067 3.87 116.0 16.0
Apr-09 27.734 8.395 3.30 99.1 -0.9
May-09 22.081 8.292 2.66 79.8 -20.2
Jun-09 21.323 19.961 1.07 32.0 -68.0
Jul-09 19.922 8.520 2.34 70.1 -29.9
Aug-09 25.454 7.953 3.20 96.0 -4.0
Sep-09 26.375 8.021 3.29 98.6 -1.4
Oct-09 30.313 8.045 3.77 113.0 13.0

Tabel 6.11. (Lanjutan)

Universitas Sumatera Utara


Bulan Nilai Nilai Nilai Indeks
Tahun Output Total Input Total produktivitas produktivitas Perubahan
(M.Rp) (M.Rp) (M.Rp/M.Rp) (%) (%)
Nov-09 30.715 7.608 4.04 121.1 21.1
Dec-09 37.445 11.712 3.20 95.9 -4.1
Jan-10 30.982 7.323 4.23 126.9 26.9
Feb-10 32.330 7.192 4.50 134.8 34.8
Mar-10 35.370 7.730 4.58 137.2 37.2
Apr-10 36.846 7.263 5.07 152.1 52.1
May-10 31.248 7.549 4.14 124.1 24.1
Jun-10 25.902 7.218 3.59 107.6 7.6
Jul-10 22.337 9.283 2.41 72.2 -27.8
Aug-10 20.301 7.689 2.64 79.2 -20.8
Sep-10 28.335 7.493 3.78 113.4 13.4
Oct-10 27.308 7.444 3.67 110.0 10.0
Nov-10 34.709 7.800 4.45 133.4 33.4
Dec-10 29.410 9.723 3.02 90.7 -9.3
Rata-rata 103.4 3.4 Sumber :

Pengolahan Data

Dengan cara yang sama, maka nilai dan indeks produktivitas parsial bahan tiap periode

bulan dengan bulan dasar Januari 2009 adalah seperti terlihat pada Tabel 6.12.

Tabel 6.12 Nilai dan Indeks Produktivitas Parsial Bahan

Bulan Output Input Nilai Indeks


Tahun Total Total produktivitas produktivitas Perubahan
(M.Rp) (M.Rp) (M.Rp/M.Rp) (%) (%)
Jan-09 25.916 0.176 147.40 100.0 0.0
Feb-09 21.194 0.144 147.40 100.0 0.0
Mar-09 31.214 0.212 147.40 100.0 0.0
Apr-09 27.734 0.188 147.40 100.0 0.0
May-09 22.081 0.150 147.40 100.0 0.0
Jun-09 21.323 0.145 147.40 100.0 0.0
Jul-09 19.922 0.135 147.40 100.0 0.0
Aug-09 25.454 0.173 147.40 100.0 0.0
Sep-09 26.375 0.179 147.40 100.0 0.0
Oct-09 30.313 0.206 147.40 100.0 0.0

Tabel 6.12 (Lanjutan)

Universitas Sumatera Utara


Bulan Output Input Nilai Indeks
Tahun Total Total produktivitas produktivitas Perubahan
(M.Rp) (M.Rp) (M.Rp/M.Rp) (%) (%)
Nov-09 30.715 0.208 147.40 100.0 0.0
Dec-09 37.445 0.254 147.40 100.0 0.0
Jan-10 30.982 0.210 147.40 100.0 0.0
Feb-10 32.330 0.219 147.40 100.0 0.0
Mar-10 35.370 0.240 147.40 100.0 0.0
Apr-10 36.846 0.250 147.40 100.0 0.0
May-10 31.248 0.212 147.40 100.0 0.0
Jun-10 25.902 0.176 147.40 100.0 0.0
Jul-10 22.337 0.152 147.40 100.0 0.0
Aug-10 20.301 0.138 147.40 100.0 0.0
Sep-10 28.335 0.192 147.40 100.0 0.0
Oct-10 27.308 0.185 147.40 100.0 0.0
Nov-10 34.709 0.235 147.40 100.0 0.0
Dec-10 29.410 0.200 147.40 100.0 0.0
Rata-rata 100.0 0.0 Sumber :

Pengolahan Data.

Dengan cara yang sama, maka nilai dan indeks produktivitas parsial biaya lainnya tiap

periode bulan dengan bulan dasar Januari 2009 adalah seperti terlihat pada Tabel 6.13.

Tabel 6.13 Nilai dan Indeks Produktivitas Parsial Biaya lainnya

Bulan Output Input Nilai Indeks


Tahun Total Total produktivitas produktivitas Perubahan
(M.Rp) (M.Rp) (M.Rp/M.Rp) (%) (%)
Jan-09 25.916 0.238 108.97 100.0 0.0
Feb-09 21.194 0.189 112.03 102.8 2.8
Mar-09 31.214 0.239 130.63 119.9 19.9
Apr-09 27.734 0.280 99.16 91.0 -9.0
May-09 22.081 0.238 92.78 85.1 -14.9
Jun-09 21.323 0.323 66.08 60.6 -39.4
Jul-09 19.922 0.240 83.08 76.2 -23.8
Aug-09 25.454 0.277 91.84 84.3 -15.7
Sep-09 26.375 0.604 43.66 40.1 -59.9
Oct-09 30.313 0.326 93.01 85.4 -14.6

Tabel 6.13 (Lanjutan)

Universitas Sumatera Utara


Bulan Output Input Nilai Indeks
Tahun Total Total produktivitas produktivitas Perubahan
(M.Rp) (M.Rp) (M.Rp/M.Rp) (%) (%)
Nov-09 30.715 0.211 145.29 133.3 33.3
Dec-09 37.445 0.566 66.15 60.7 -39.3
Jan-10 30.982 0.181 171.37 157.3 57.3
Feb-10 32.330 0.194 166.80 153.1 53.1
Mar-10 35.370 0.224 158.06 145.1 45.1
Apr-10 36.846 0.151 243.23 223.2 123.2
May-10 31.248 0.220 141.77 130.1 30.1
Jun-10 25.902 0.186 139.10 127.6 27.6
Jul-10 22.337 0.179 124.71 114.4 14.4
Aug-10 20.301 0.140 145.16 133.2 33.2
Sep-10 28.335 0.920 30.79 28.3 -71.7
Oct-10 27.308 0.198 137.63 126.3 26.3
Nov-10 34.709 0.387 89.77 82.4 -17.6
Dec-10 29.410 0.292 100.59 92.3 -7.7
Rata-rata 106.4 6.4 Sumber :

Pengolahan Data.

6.2 Evaluasi Produktivitas Total dan Produktivitas Parsial

Berdasarkan Analisis Produktivitas

Masalah produktivitas dapat didefinisikan sebagai deviasi atau

penyimpangan yang terjadi antara produktivitas aktual ( hasil aktual) dan

sasaran produktivitas yang direncanakan atau yang diiharapkan

(rencana mencapai sasaran produktivitas tertentu), atau dapat pula

didefinisikan sebagai perubahan produktivitas yang menunjukkan

kecenderungan menurun atau tetap sepanjang periode waktu tertentu.

Evaluasi sistem produktivitas dilakukan berdasarkan data

pengukuran produktivitas parsial yang telah di analisis. Dari evaluasi ini

diperoleh gambaran mengenai penurunan maupun peningkatan

Universitas Sumatera Utara


produktivitas, sehingga dapat diidentifikasikan produktivitas dari input

faktor yang mengalami penurunan untuk dikaji lebih lanjut apa yang

menjadi akar penyebab dari masalah penurunan produktivitas

6.2.1. Evaluasi Produktivitas Total.

Berdasarkan analisis data pada Tabel 6. 8 di atas , perubahan

indeks produktivitas dapat dilihat pada Gambar 6.1 sebagai hasil

pencapaian indeks produktivitas total sebagai berikut:

Gamba

r 6.1.

Indeks

Produk

tivitas

Total

Period

e Tahun 2009 s/d 2010.

Dari Gambar 6.1 dapat dinyatakan bahwa indeks produktivitas

total paling rendah berada pada bulan Juni 2009 sebesar 0.353 atau

terjadi penurunan yang tajam sebesar – 0.647 bila dibandingkan dengan

periode dasar. Penurunan ini disebabkan oleh produksi kWh listrik

Universitas Sumatera Utara


mengalami penurunan dikarenakan oleh pengaruh musim kemarau dan

juga adanya pengeluaran biaya yang yang sangat besar untuk biaya

accrual atas perbaikan Generator unit 1 PLTA Sipansihaporas sebesar

± 11,2 M. Nilai indeks produktivitas total tertinggi terjadi pada bulan April

2010 sebesar 1.45 atau ada peningkatan indeks produktivitas total

sebesar 45 % dibanding dengan periode dasar dan pada bulan

November 2010 sebesar 1.419 atau ada kenaikan produktivitas total

sebesar 41,9 % dibandingkan dengan periode dasar. Peningkatan nilai

indeks produktivitas pada bulan April 2010 ini disebabkan oleh

pendapatan penjualan kWh listrik tertinggi yaitu ± 37,9 M serta adanya

penurunan biaya pemeliharaan. Demikian juga hal pada bulan

November 2010, pendapatan penjualan kWh listrik mempunyai nilai

tertinggi kedua setelah bulan April 2010 sebesar ± 36,7 M. Meskipun

trend pencapaian indeks produktivitas total terlihat fluktuatif, namun

trend capaian indeks produktivitas rata-rata selama 2 tahun periode

pengukuran relative menunjukkan capaian yang tetap dengan nilai 1.003

atau hanya ada perubahan sebesar 0.003 bila dibandingkan dengan

periode dasar pengukuran.

6.2.2. Evaluasi Produktivitas Parsial Tenaga Kerja

Berdasarkan analisis data pada Tabel 6.9. di atas , perubahan

indeks produktivitas parsial tenaga kerja dapat dilihat pada Gambar 6.2

Universitas Sumatera Utara


sebagai hasil pencapaian indeks produktivitas parsial tenaga kerja

sebagai berikut :

Gambar 6.2 Produktivitas Parsial Tenaga Kerja periode tahun 2009 s/d

2010

Dari gambar 6.2. tersebut terlihat bahwa indeks produktivitas bila

dibandingkan dengan periode bulan dasar mempunyai trend

kecenderungan menurun setelah bulan Maret 2009 sampai dengan

bulan September 2009 dengan nilai pencapaian sebesar 0.61. Kondisi

ini disebabkan pada bulan September 2009 terjadi pengeluaran biaya

untuk pembayaran IKS (Insentif Kerja Semester) sebesar ± Rp 665 juta

. Kemudian menunjukkan trend naik mencapai puncak pada bulan Maret

2010 yang berupakan indeks produktivitas tenaga kerja paling tinggi

dengan pencapaian indeks produktivitas 1.668. Kondisi ini disebabkan

Universitas Sumatera Utara


penjualan produksi tenaga listrik merupakan tertingi kedua sebesar ±

36,3 M dibandingkan dengan periode lain serta adanya pengeluaran

rutin yang relative kecil. Indeks produktivitas kembali menunjukkan trend

kecenderungan menurun pada bulan September 2010 dengan nilai

indeks produktivitas 0.394 , sampai pada bulan Desember 2010 dengan

nilai indeks produktivitas 0.25 dibandingkan dengan periode dasar.

Rendahnya nilai indeks produktivas pada periode ini disebabkan adanya

pembayaran tahap pertama imbalan kerja semester di bulan September

2010 dan pada Desember 2010 dilakukan pembayaran tahap kedua

imbalan kerja semeseter serta adanya pembayaran Tunjangan Hari

besar keagamaan. Bila kita lihat pencapaian indeks produktivitas ini

selama periode data menunjukkan trend menurun dengan nilai indeks

produktivitas rata-rata sebesar 0.899 atau berada - 0.101 dibawah

indeks produktivitas periode dasar. Hal ini mengindikasikan bahwa ada

masalah yang harus diatasi pada input tenaga kerja.

6.2.3 Evaluasi Produktivitas Parsial Energi

Berdasarkan analisis data pada Tabel 6.10. dapat digambarkan

seperti pada Gambar 6.3 sebagai hasil pencapaian produktivitas parsial

energi tiap periode.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.3 Produktivitas Parsial Pemakaian Energi Periode tahun 2009

s/d 2010

Pada Gambar 6.3. tersebut dinyatakan bahwa trend penurunan

yang relative tajam pada periode bulan Juni 2009 dengan indeks

produktivitas energi paling rendah sebesar 0.571 dibandingkan periode

lain selama kurun waktu 2 (dua) tahun periode pengukuran. Kondisi ini

menunjukkan inefisiensi pemakaian tenaga listrik.

Kenaikan indeks produktivitas energi mulai meningkat pada

periode bulan Juni 2009 dan ada trend kecenderungan naik sampai

dengan bulan April 2010 sebesar 1.072 dibandingkan dengan periode

dasar. Bila kita lihat pencapaian indeks produktivitas ini selama periode

data menunjukkan trend menurun dengan nilai indeks produktivitas rata-

rata sebesar 0.936 atau berada - 0.064 dibawah indeks produktivitas

Universitas Sumatera Utara


periode dasar. Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pemakaian

energi yang kurang efisien.

6.2.4 Evaluasi Produktivitas Parsial Modal.

Berdasarkan analisis data pada Tabel 6.11. dapat digambarkan

seperti pada Gambar 6.4 sebagai hasil pencapaian produktivitas parsial

modal tiap periode .Dari Gambar 6.4 tersebut dapat dilihat bahwa

penurunan indeks produktivitas terjadi pada periode Februari 2009

dengan nilai 0.78 dan periode periode April 2009 dengan nilai 0.99)

sampai pada periode Juli 2009 yang merupakan indeks produktivitas

paling rendah dibandingkan dengan periode lainnya yaitu sebesar 0.701

berdasarkan periode dasar.

Gambar

6.4.

Produkti

vitas

Parsial

Modal

periode tahun 2009 s/d 2010.

Universitas Sumatera Utara


Kondisi ini disebakan karena adanya pengeluaran biaya yang

yang sangat besar untuk biaya accrual atas perbaikan Generator unit 1

PLTA Sipansihaporas sebesar ± 11,2 M. Kemudian setelah itu

menunjukkan kecenderungan trend yang meningkat sampai pada peride

April 2010 sebesar 1.521 dibanding dengan periode dasar. Kondisi ini

menunjukan bahwa mesin relative kondisi baik sehingga kegiatan yang

dilakukan hanya pemeliharaan rutin saja. Meskipun pencapaian indeks

produktivitas terlihat fluktuatif namum trend pencapaian indeks

produktivitas selama 2 (dua) tahun periode pengukuran menujukkan

peningkatan dengan nilai indeks rata-rata 1.034 atau ada kenaikan

0.34 dibandingkan dnegan periode dasar , yang mengindentifikasikan

adanya efisiensi penggunaan modal.

6.2.5 Evaluasi Produktivitas Bahan dan Biaya Lainnya.

Berdasarkan analisis data sesuai Tabel 6.12 dapat disampaikan

bahwa bahan yang dibutuhkan untuk membangkitkan listrik tidak

dipengaruhi oleh biaya yang dikeluarkan, karena besarnya biaya yang

dikeluarkan untuk pengelolaan faktor input bahan pada Pusat

pembangkit Listrik Tenaga Air hanya merupakan restribusi dari pajak air

permukaan , dimana besarnya biaya yang dikeluarkan berbanding lurus

dengan produksi kWh listrik yang dibangkitkan.

Universitas Sumatera Utara


Untuk faktor input biaya lainnya dapat dapat dilihat seperti Gambar

6.5 berdasarkan Tabel 6.12.

Gambar. 6.5. Produktivitas Parsial Biaya lainnya periode tahun 2009 s/d

2010.

Dari Gambar 6.5. tersebut dapat disampaikan bahwa

kecenderungan penurunan indeks produktivitas biaya lainnya terjadi

mulai periode bulan April s/d September 2009. Setelah itu trend

menujukkan kecenderungan meningkat sampai mencapai puncak paling

tertinggi pada periode bulan April 2010 secara signifikan yaitu 2.232

dibandingkan dengan periode dasar. Kondisi ini terjadi karena pada

bulan tersebut relative tidak ada kegiatan-kegiatan yang membutuhkan

pengeluaran biaya besar. Indeks produktivitas terendah dari biaya

lainnya ini terjadi pada periode bulan September 2010 sebesar 0.284

Universitas Sumatera Utara


atau -0.716 dibandingkan dengan periode dasar. Kondisi ini

disebabkan oleh karena adanya pembayaran PBB yang jatuh tempo dan

adanya kegiatan audit ISO 9001 & 14000, dengan total nilai ± 832.4

juta. Akan tetapi, meskipun pencapaian nilai indeks produktivitas terlihat

fluktuatif, secara total pencapaian nilai indeks produktivitas rata-rata

selama 2 (dua) tahun periode pengukuran menujukkan trend yang

meningkat dengan nilai indeks produktivitas parsial rata-rata 1.064 atau

ada kenaikan 0. 64 dibandingkan dengan periode dasar , yang

mengindentifikasikan adanya efisiensi penggunaan biaya lainnya.

6.3 Perencanaan Peningkatan Produktivitas.

Perencanaan peningkatan sistem produktivitas perusahaan

dilakukan berdasarkan pada identifikasi akar penyebab penurunan

produktivitas yang telah dilakukan dalam evaluasi sistem produktivitas.

Berdasarkan hasil evaluasi produktivitas parsial di atas dapat dilihat

bahwa pencapaian rata-rata selama periode pengukuran , ada dua

faktor input yang berada dibawah periode dasar yaitu : faktor input

Tenaga Kerja sebesar 0.899 dan faktor input pemakaian Energi sebesar

0.936 Sebagaimana dalam pembatasan rumusan masalah yang menjadi

fokus kajian adalah faktor input yang paling terendah dalam hal ini

adalah faktor input Tenaga Kerja. Langkah-langkah strategi peningkatan

produktivitas yang telah diidentifikasikan di atas maka ditetapkan bahwa

Universitas Sumatera Utara


perencanaan peningkatan produktivitas dilakukan melalui perbaikan

produktivitas tenaga kerja.

Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan

tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya, seperti pendidikan, keterampilan, disiplin

kerja, sikap, etika, manajemen, motivasi kerja, teknologi, sarana, produksi, kesempatan kerja dan

kesempatan berprestasi serta lingkungan kerja yang mendukung (Siagian 2002).

Sebagai tindak lanjut dari kajian ini, penulis menyebarkan

kuesioner sebagaimana lampiran terhadap pegawai PT PLN (Persero)

yang jumlahnya sebanyak 94 orang pegawai. Penyebaran kuesioner ini

disebar ke dua kelompok karakteristik responden yaitu secara sensus

terhadap semua manajemen ditambah pegawai yang mempunyai level

komptensi spesifik ke atas sebanyak 25 orang dan terhadap pegawai

yang mempunyai level kompetensi basik sebanyak 62 orang.

Kuesioner dilakukan terhadap 3 variabel yaitu variabel pelatihan

yang terdiri dari ketrampilan dan pengetahuan, variabel motivasi kerja

yang terdiri dari motif, harapan dan insentif serta variabel kinerja

karyawan terdiri dari kuantitas kerja, kualitas kerja, kerjasama,

pemahaman terhadap tugas, inisiatif, displin dan kehandalan.

Tanggapan responden terhadap pertanyaan yang tertulis dalam

kuesioner dapat dilihat pada lampiran – 2.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan jawaban responden tersebut dilakukan pengolahan

dengan menghitung nilai rata-rata bobot dan hasilnya dapat dilihat pada

Tabel 6.14.

Tabel 6. 14. Hasil pengolahan data kuesioner

Evaluasi Kuesioner
Grade Uraian kel I Kel II Total rata-rata
rata-rata Variabel
Variabel Pelatihan Ketrampilan 4.31 3.96 4.13
Pengetahuan 3.94 3.86 3.90 4.12
Variabel Motivasi Motif 3.13 2.99 3.06
Harapan 4.11 3.73 3.92 3.72
Insentif 3.93 3.57 3.75
Variabel Kinerja Kuantitas 4.20 3.69 3.94
Karyawan Kualitas 4.17 3.75 3.96
Kerja sama 4.20 3.85 4.03 4.18
Pemahaman tugas 4.28 3.94 4.11
Inisiatif 4.04 3.61 3.83
Displin 4.18 3.84 4.01
Kehandalan 4.22 3.92 4.07 Sumber :

Pengolahan Data.

Dari ketiga faktor yang menyebabkan produktivitas di PT PLN

(Persero) Sektor Pembangkitran Pandan, sebagaimana terlihat pada

Tabel 6.20, motivasi merupakan nilai terendah dibandingkan dengan

faktor pelatihan dan kinerja karyawan, sehingga fokus dalam

peningkatan produktivitas adalah faktor motivasi masih perlu lebih

ditingkatkan lagi, meskipun nilai hasil survey sudah menunjukkan angka

3.72.

Universitas Sumatera Utara


Bila hasil data pengolahan di atas diurutkan berdasarkan nilai rata-

rata dapat dilihat seperti Gambar 6.6.

Gambar 6.6. Urutan berdasarkan hasil rata-rata

Bila dikaji lebih lanjut lagi, rendahnya faktor motivasi karena

elemen motif memberikan nilai terendah sebagaimana terlihat pada

Gambar 6.6 . Hasil ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan

produktivitas tenaga kerja di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan

Pandan perlu ditingkatkan motif dari karyawan.

Universitas Sumatera Utara


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Setelah diadakan pembahasan dan penganalisaan terhadap data

hasil penelitian pada PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut

Sektor Pembangkitan Pandan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut

1. PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut Sektor Pembangkitan

Pandan bila ditinjau dari analisis produktivitas total menunjukkan

bahwa perusahaan sedang menghadapi masalah produktivitas

karena kenaikan dari periode dasar relatif sangat kecil. Hal ini dapat

dinyatakan dengan melihat trend capaian indeks produktivitas hanya

1.003, atau hanya naik sebesar 0.003 bila dibandingkan dengan

bulan periode dasar.

2. Faktor-faktor input yang mempengaruhi fluktuatif produktivitas total

tersebut disebabkan oleh produktivitas parsial tenaga kerja dengan

capaian nilai indeks produktivitas rata-rata 0,899 atau terjadi trend

penurunan sebesar - 0,101, disusul dengan indeks produktivitas

parsial energi dengan capaian nilai rata-rata 0, 936 atau terjadi trend

penurunan sebesar – 0,064 bila dibandingkan dengan periode dasar.

Universitas Sumatera Utara


Sedangkan indeks produktivitas lainnya menunjukkan perubahan

yang positif.

3. Rendahnya indeks produktivitas parsial tenaga kerja pada PT. PLN

(Persero) Pembangkitan Sumbagut Sektor Pembangkitan Pandan ini

disebabkan oleh kurang maksimalnya motivasi karyawan dalam

bekerja. Lebih lanjut hal ini disebabkan oleh belum terpenuhinya motif

karyawan.

7.2. Saran

Atas dasar kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini dapat

diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pihak manajemen PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut

Sektor Pembangkitan Pandan, hendaknya berupaya untuk lebih

meningkatkan lagi pemberian motivasi kepada para pegawai

sehingga diharapkan nantinya akan memberikan dampak positif

peningkatan produktivitas yang pada akhirnya akan meningkatkan

kinerja PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut Sektor

Pembangkitan Pandan.

2. Perlu dikaji lebih lanjut motif apa yang dapat meningkatkan

produktivitas tenaga kerja di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan

Pandan, apakah motif kekuasaan, motif prestasi atau motif

Universitas Sumatera Utara


kebutuhan hidup yang mendominasi sehingga motivasi tenaga kerja

dapat ditingkatkan lagi.

3. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk melihat faktor penyebab

produktivitas energi yang masih rendah, sehingga peningkatan

produktivitas dapat dilakukan secara konprehensif.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA
Adam E.E. Jr., J. c. Hershauer, & W.A. Ruch., Productivity and Quality :
Measurement as a basic for Improvement, Prentice Hall Inc., New Jersey,
1981.

Arikunto, Suharsimi, 2000, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Ducker, Peter F, The Practice Of Management,Pan Book Ltd, London, 1981.

Dale Timpe.1999.Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Produktivitas, PT.

Gramedia Asri Media, Jakarta.

Gaspersz, Vincent, 2000. Manajemen Produktivitas Total, PT. Gramedia Pustaka


Utama, Jakarta.

--,2006. Tota Quality Managemntl: Untuk Pratisi Bisnis dan Industri, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hasibuan Malayu. 2007, Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktifitas,


Bumi Aksara Jakarta
Mali, Paul, Improving Total Produktivity : MBO Strategic for Business, Government
and Not For Profit Organization, John Wiley & Son’s Inc., New York, 1978.

Mundel, M.E., Measures Of Productivity, Industrial Enginering., volume 8 No .5,


1983.

Siagian, Sondang P., 2002, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Cetakan


Pertama,PT Rineka Cipta.Jakarta.

Sinungan, Muchdaisyah, 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana, Cetakan Ketujuh,


Bumi Aksara, Jakarta.

Sinulingga, Sukaria, 2010, Analisi dan Rekayasa Produktivitas, Medan, USU Press.

Sumanth, David J, 1984 .Productivity Engineering and Management, USA, McGraw

– Hill. Inc.

Winardi, J., 2004, Motivasi dan Pemotivasian Manajemen, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta

Keputusan Direksi, PT PLN (Persero) No 030.K/DIR/ 20101, Organisasi PT PLN


(Persero) Pembangkitan, dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara.

Universitas Sumatera Utara


Keputusan Direksi, PT PLN (Persero) No 031.K/DIR/ 20101, Sistim Penilaian
Tingkat Kinerja PT PLN (Persero)Pembangkitan, Wilayah, Distribusi,
Penyaluran dan Pusat Pengatur beban, dan Jasa Penunjang. Tahun 2010

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 140.K/DIR/2008 tanggal 23 April 2008,


tentang

Daftar Sebutan Jabatan Pada Organisasi Unit PT PLN (Persero) Pembangkitan


Sumatera Bagian Utara

Keputusan GM PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara No.


216.K/021/GMKITLURSU/2001 tanggal 06 November 2001 tentang,
Organisasi Sektor Sibolga PT. PLN PERSERO) Unit Bisnis Pembangkitan
dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara

Keputusan GM PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara No.


261.K/GMKITSU/2007 tanggal 04 Juli 2007 tentang, Organisasi Sektor
Pembangkitan Pandan PT. PLN PERSERO) Pembangkitan Sumatera Bagian
Utara

Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994 tentang Pengalihan
Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero).

Pemerintah Kota Sibolga, tahun 2009, Inflasi Kota Sibolga, Badan Pusat Statistik
Sibolga dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Sibolga.

Pemerintah Kota Sibolga, tahun 2010, Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Kota
Sibolga, Badan Pusat Statistik Sibolga dan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Sibolga.

PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan, Laporan Keuangan,2009 & 2010

PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan, Neraca Perusahan, 2009 & 2010.

PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan, Laporan Kinerja Perusahan, 2009

& 2010

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1. Pertanyaan Penelitian

PERTANYAAN PENELITIAN
(Kuesioner)

ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TENAGA KERJA DI PT PLN (Persero)


PEMBANGKITAN SUMBAGUT SEKTOR PEMBANGKITAN PANDAN

Oleh : EDWARD BATUBARA

Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan perasaan anda,


sebagai karyawan/i yang bekerja di PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut Sektor
Pembangkitan Pandan, kuesioner ini hanya untuk penelitian studi semata.
Atas perhatian, waktu dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr. Kami ucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian:
Berikanlah tanda (√) pada kolom identitas responden dibawah ini:

Identitas Responden:
Jenis Kelamin □Laki-laki □Perempuan
Pendidikan Terakhir □SD □SMP
□SMA □Diploma I
□Diploma III □S1
□S2 □Lainnya
Usia □< 30 tahun □30 sampai 50 tahun
□> 50 tahun
Posisi □Manager □ Enjiner/Supervisor
□Asisten Manager □Asisten Enj./Asisten Supv.
□JuniorEnjiner/JuniorOficer
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban
yang telah tersedia sesuai dengan anggapan Bapak/Ibu yang benar, dengan alternatif jawaban
telah disediakan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PERNYATAAN
Keterangan :

Simbol Kategori Nilai/Bobot


SS Sangat Setuu 5
S Setuju 4
KS Kurang Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1

Alternatif
No. Pernyataan Jawaban
SS S KS TS STS

Variabel Pelatihan (X1) 5 4 3 2 1


A. Keterampilan
1 Karyawan perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan
agar dapat menjalankan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
2 Ditinjau dari aspek keterampilan, maka tujuan pelatihan
yang pernah diikuti karyawan dapat meningkatkan
partisipasi karyawan dalam volume pekerjaan untuk
mengejar target.
3 Ditinjau dari aspek keterampilan, maka tujuan pelatihan
yang pernah diikuti karyawan dapat membangkitkan minat
dan rasa ingin tahu karyawan terhadap sesuatu masalah
yang sedang dihadapi atau sedang dibicarakan khususnya
yang berhubungan dengan pekerjaan.
4 Program pelatihan yang diberikan kepada karyawan
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian
karyawan dalam memelihara/merawat mesin-mesin atau
peralatan produksi lainya.
5 Program pelatihan yang diberikan kepada karyawan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan
sehingga dapat menekan pe,borosan pemakaian bahan baku
6 Program Pelatihan yang diberikan kepada karyawan
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
memperoleh cara menyerap pengarahan pimpinan yang
menjadi tugas dan fungsinya sebagai seorang karyawan
yang baik
B. Pengetahuan SS S KS TS STS

7 Ditinjau dari aspek pengetahuan, maka tujuan pelatihan


yang diikuti karyawan dapat meningkatkan kemampuan
karyawan untuk melihat masalah atau perkara dari berbagai
arah, segi dan mengumpulkan berbagai fakta yang penting
dan mengarahkan fakta tersebut pada masalah atau perkara

Universitas Sumatera Utara


yang dihadapi dalam pekerjaan.

8 Program pelatihan yang diberikan kepada karyawan


memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat atau
prakarsa karyawan yang ingin mengetahui dan menyelidiki
pada pekerjaan yang ditangani selama ini atau pekerjaan
yang baru.
9 Program pelatihan yang diberikan kepada karyawan dapat
meningkatkan proses berpikir karyawan sehingga karyawan
dapat bekerja dengan lebih baik dan membantu pimpinan
dalam mencapai target perusahaan
10 Memperbaiki moral kerja karyawan.
11 Program pelatihan meningkatkan kemampuan komunikasi
karyawan
12 Program Pelatihan yang diberikan kepada karyawan
menimbulkan dan meningkatkan perhatian karyawan
terhadap aspek tugas dan tanggung jawab yang diemban
yang relevan dengan tugas dan fungsi karyawan.
13 Karyawan menerima dengan baik dan senang bila ada
masukan, kritikan, ataupun teguran baik dari rekan kerja
terutama dari atasan.
14 Program pelatihan yang diberikan kepada karyawan dapat
mengurangi pengawasan yang tidak perlu, dan karyawan
bekerja lebih mandiri.
15 Program pelatihan mampu memupuk tingkah laku yang
positif terhadap pimpinan dan instansi/lembaga dengan
berbagai cara pekerjaan yang lebih hidup dan bervariasi di
lingkungan kerja dengan lebih baik.
16 Permasalahan yang muncul dalam pekerjaan diselesaikan
karyawan secara mandiri.

Variabel Motivasi Kerja (X2) SS S KS TS STS

A. Motif 5 4 3 2 1
17 Karyawan bekerja semata-mata hanya untuk mencari upah
(Uang) yang adil dan layak
18 Sistem Reward and Funishment yang diberikan perusahaan
kepada karyawan meningkatkan motivasi kerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara


19 Karyawan merasa aman dalam melakukan pekerjaan di
perusahaan.
20 Karyawan mendapatkan penghargaan yang baik dari
perusahaan atas hasil kerjanya.
21 Fasilitas kerja yang tersedia memberikan kemudahan bagi
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.
22 Lingkungan dan situasi kerja kondusif untuk karyawan
bekerja.
23 Perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk lebih
maju.
24 Program pelatihan yang diterima karyawan telah sesuai
/cukup/memadai dengan kebutuhan untuk memperoleh
jenis/mutu/persyaratan keterampilan dalam melaksanakan
tugas/pekerjaan karyawan.
25 Hubungan kerja karyawan dengan rekan kerja baik

B. Harapan
26 Karyawan bekerja keras karena ikut terlibat dalam
melaksanakan tanggung jawab.
27 Karyawan mendapatlan posisi jabatan yang sesuai dengan
keterampilan dan kemampuannya.
28 Pimpinan mau memberikan nasehat dan simpatik atas
persoalan yang dihadapi karyawan.
29 Karyawan bekerja dalam kondisi kerja yang baik dan
menyenangkan.
30 Pimpinan memberikan penghargaan atas prestasi kerja
karyawan
31 Karyawan mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan karirnya.

C. Insentif SS S KS TS STS
32 Karyawan melaksanakan pekerjaan dengan penuh rasa
tanggung jawab untuk mendapatkan imbalan yang pantas
dan wajar.
33 Sistem penggajian yang diterapkan di perusahaan sudah
baik.
34 Penyediaan fasilitas kesehatan bagi karyawan selama ini
sudah baik.
35 Karyawan merasa senang dengan tunjangan kesehatan yang
diberikan oleh perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


36 Sistem pemberian bonus kepada karyawan selama ini
sesuai dengan prestasi kerja karyawan.
37 Setiap karyawan yang berprestasi dalam pekerjaan
mendapatkan kesempatan dipromosikan/mendapat
kenaikan pangkat atau jabatan.
38 Perusahaan sudah mempunyai program pemberian jaminan
hari tua untuk karyawan.

Variabel Kinerja Karyawan ( Y )

A. Kuantitas Kerja
39 Pengetahuan teknis dan dasar teknis mengenai pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggung jawab karyawan
memberikan kemudahan bagi karyawan untuk
menyelesaikan beban kerja sesuai dengan standar
perusahaan.
40 Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki karyawan
mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan.
41 Fasilitas kerja yang tersedia sudah memadai sehingga
memberikan kemudahan bagi karyawan untuk
menyelesaikan berbagai pekerjaan sesuai dengan keinginan
perusahaan.
B. Kualitas Kerja
42 Pelatihan yang diberikan kepada karyawan meningkatkan
ketepatan kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan keinginan perusahaan.
43 Pelatihan yang diberikan kepada karyawan dapat
meningkatkan kemampuan karyawan dalam membuat
rencana pekerjaan meliputi jadwal dan urutan pekerjaan,
sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas.
SS S KS TS STS
44 Pelatihan dan motivasi yang diberikan kepada karyawan
meningkatkan kemampuan karyawan dalam menganalisis
data/informasi yang berkenaan dengan bidang pekerjaannya
sehingga permasalahan yang muncul dapat diatasi secara
mandiri.
45 Keterampilan, pengetahuan dan semangat kerja karyawan
meningkatkan kemampuan karyawan dalam menggunakan
berbagai peralatan/mesin-mesin di kantor/perusahaan.

C. Kerja sama
46 Keterampilan, pengetahuan sikap yang konstruktif yang ada
pada karyawan setelah mengikuti pelatihan meningkatkan

Universitas Sumatera Utara


kemampuan karyawan dalam bekerja sama dan
membangun kinerja tim yang baik.

D. Pemahaman terhadap Tugas


47 Keterampilan dan yang dimiliki karyawan setelah
mengikuti pelatihan meningkatkan kemampuan karyawan
akan pekerjaan dan tanggung jawab karyawan akan setiap
beban tugasnya sehingga dapat diselesaikan secara cepat
dan tepat sesuai tuntutan perusahaan.

E. Inisiatif
48 Program Pelatihan yang diikuti karyawan menumbuhkan
semangat kerja untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan
memperbesar tanggung jawab.

F. Disiplin
49 Pelatihan yang diikuti karyawan dan motivasi yang
diberikan oleh perusahaan meningkatkan kemampuan
karyawan untuk menyimpulkan tugas-tugasnya sehingga
tujuanm organisasi/perusahaan dapat tercapai
50 Kesadaran dan dapat dipercayanya karyawan dalam hal
kehadiran untuk menyelesaikan pekerjaan semakin
meningkat setelah karyawan mengikuti pelatihan dan
dimotivasi oleh perusahaan.

G. Kehandalan SS S KS TS STS

51 Pelatihan yang diikuti karyawan meningkatkan kemampuan


karyawan dalam berhubungan secara lisan dengan rekan
kerja, atasan dan orang lain di luar perusahaan.
52 Karyawan memiliki pengetahuan teknis, dasar teknis yang
baik dan kepraktisan sehingga pekerjaan karyawan
mendekati atau bahkan melebihi standar kinerja setelah
mengikuti program pelatihan.
53 Kepercayaan yang tinggi dari pimpinan, tanggung jawab
dan wewenang yang diberikan pimpinan kepada karyawan
meningkatkan kinerja karyawan.
54 Kemampuan karyawan memperbaiki dirinya dan
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya semakin
tinggi setelah mendapatkan pelatihan dan menerima reward
yang adil dan layak dari perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2 . Hasil Kuesioner..
Grade : Spesific keatas
Variabel Pelatihan Jumlah
Ketrampilan pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 1 5 20 25
nilai 0 0 0 20 100 120
rata-rata 4,8
Pertanyaan 2 2 18 5 25
nilai 0 0 6 72 25 103
rata-rata 4,12
Pertanyaan 3 2 13 10 25
nilai 0 0 6 52 50 108
rata-rata 4,32
Pertanyaan 4 14 9 23
nilai 0 0 0 56 45 101
rata-rata 4,391304
Pertanyaan 5 1 2 17 5 25
nilai 1 0 6 68 25 100
rata-rata 4
Pertanyaan 6 1 18 6 25
nilai 0 0 3 72 30 105
rata-rata 4,2

Rata-rata Total di Ketrampilan 4,30522

Variabel Pelatihan Jumlah


Pengetahuan pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 7 1 2 1 12 9 25
nilai 1 4 3 48 45 101
rata-rata 4,04
Pertanyaan 8 4 13 8 25
nilai 0 0 12 52 40 104
rata-rata 4,16
Pertanyaan 9 3 11 11 25
nilai 0 0 9 44 55 108
rata-rata 4,32

Universitas Sumatera Utara


Pertanyaan 10 2 6 11 6 25
nilai 0 4 18 44 30 96
rata-rata 3,84
Pertanyaan 11 5 15 5 25
nilai 0 0 15 60 25 100
rata-rata 4,000
Lanjutan grade spesifik ke atas..

Variabel Pelatihan Jumlah


Pengetahuan pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 12 6 13 6 25
nilai 0 0 18 52 30 100
rata-rata 4,000
Pertanyaan 13 1 5 14 5 25
nilai 0 2 15 56 25 98
rata-rata 3,92
Pertanyaan 14 8 15 2 25
nilai 0 0 24 60 10 94
rata-rata 3,760000
Pertanyaan 15 1 2 20 2 25
nilai 0 2 6 80 10 98
rata-rata 3,920000
Pertanyaan 16 3 11 9 2 25
nilai 0 6 33 36 10 85
rata-rata 3,4
Rata-rata Total Pengetahuan 3,936

Universitas Sumatera Utara


Grade : Spesific keatas
Variabel Motivasi Jumlah
Motif pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 17 3 8 10 4 25
nilai 3 16 30 16 0 65
rata-rata 2,6
Pertanyaan 18 1 9 10 5 25
nilai 1 0 27 40 25 93
rata-rata 3,72
Pertanyaan 19 2 9 12 2 25
nilai 0 4 27 48 10 89
rata-rata 3,56
Pertanyaan 20 2 7 13 3 25
nilai 0 4 21 52 15 92
rata-rata 3,68
Pertanyaan 21 2 7 11 5 25
nilai 0 4 21 44 25 94
rata-rata 3,76
Pertanyaan 22 3 6 13 3 25
nilai 0 6 18 52 15 91
rata-rata 3,64
Pertanyaan 23 2 8 12 3 25
nilai 0 4 24 48 15 91
rata-rata 3,64
Pertanyaan 24 1 5 8 10 1 25
nilai 1 10 24 40 5 80
rata-rata 3,200000
Pertanyaan 25 3 8 12 2 25
nilai 0 6 24 48 10 88
rata-rata 3,520000
Rata-rata Total Motivasi 3,132

Universitas Sumatera Utara


Grade : Spesific keatas
Variabel Motivasi Jumlah
Harapan pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 26 2 14 9 25
nilai 0 0 6 56 45 107
rata-rata 4,28
Pertanyaan 27 4 13 8 25
nilai 0 0 12 52 40 104
rata-rata 4,16
Pertanyaan 28 1 4 14 6 25
nilai 0 2 12 56 30 100
rata-rata 4
Pertanyaan 29 5 14 6 25
nilai 0 0 15 56 30 101
rata-rata 4,04
Pertanyaan 30 1 5 12 7 25
nilai 0 2 15 48 35 100
rata-rata 4
Pertanyaan 31 5 11 9 25
nilai 0 0 15 44 45 104
rata-rata 4,16
Rata-rata Total Harapan 4,10667

Variabel Motivasi Jumlah


Insentif pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 32 4 14 7 25
nilai 0 0 12 56 35 103
rata-rata 4,12
Pertanyaan 33 2 4 17 2 25
nilai 0 4 12 68 10 94
rata-rata 3,76
Pertanyaan 34 3 15 7 25
nilai 0 0 9 60 35 104
rata-rata 4,16
Pertanyaan 35 6 13 6 25
nilai 0 0 18 52 30 100

Universitas Sumatera Utara


rata-rata 4

Lanjutan …Grade spesifik keatas


Variabel Motivasi Jumlah
Insentif pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 36 4 6 13 2 25
nilai 0 8 18 52 10 88
rata-rata 3,52
Pertanyaan 37 2 5 12 6 25
nilai 0 4 15 48 30 97
rata-rata 3,88
Pertanyaan 38 1 3 15 6 25
nilai 0 2 9 60 30 101
rata-rata 4,04
Rata-rata Total Insentif 3,92571

Universitas Sumatera Utara


Grade : Spesific keatas
Variabel Kinerja Karyawan Jumlah
Kuantitas Kerja pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 39 1 17 7 25
nilai 0 0 3 68 35 106
rata-rata 4,24
Pertanyaan 40 17 5 22
nilai 0 0 0 68 25 93
rata-rata 4,227273
Pertanyaan 41 3 13 6 22
nilai 0 0 9 52 30 91
rata-rata 4,136364
Rata-rata Total Kuantitas Kerja 4,20121

Variabel Kinerja Karyawan Jumlah


Kualitas pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 42 3 15 7 25
nilai 0 0 9 60 35 104
rata-rata 4,16
Pertanyaan 43 3 15 7 25
nilai 0 0 9 60 35 104
rata-rata 4,16
Pertanyaan 44 3 16 6 25
nilai 0 0 9 64 30 103
rata-rata 4,12
Pertanyaan 45 1 17 7 25
nilai 0 0 3 68 35 106
rata-rata 4,24
Rata-rata Total Kualitas 4,17

Variabel Kinerja Karyawan Jumlah


Kerja sama pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 46 3 14 8 25

Universitas Sumatera Utara


Grade spesifik keatas
Variabel Kinerja Karyawan Jumlah
Pemahaman terhadap tugas pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 47 1 16 8 25
nilai 0 0 3 64 40 107
Rata-rata Total Pemahaman
Tugas 4,28

Variabel Kinerja Karyawan Jumlah

nilai 0 0 9 56 40 105
Rata-rata Total Kerja
sama 4,2

Universitas Sumatera Utara


Inisiatif pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 48 4 16 5 25
nilai 0 0 12 64 25 101
Rata-rata Total Inisiatif 4,04

Variabel Kinerja Karyawan Jumlah


Displin pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 49 4 15 6 25
nilai 0 0 12 60 30 102
rata-rata 4,08
Pertanyaan 50 3 12 10 25
nilai 0 0 9 48 50 107
rata-rata 4,28
Rata-rata Total Displin 4,18

Grade : Basic
Variabel Pelatihan Jumlah
Ketrampilan pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 1 10 18 34 62
nilai 0 0 30 72 170 272
rata-rata 4,387097
Pertanyaan 2 3 9 37 13 62
nilai 0 6 27 148 65 246

Universitas Sumatera Utara


rata-rata 3,967742
Pertanyaan 3 2 11 36 13 62
nilai 0 4 33 144 65 246
rata-rata 3,967742
Pertanyaan 4 2 14 31 15 62
nilai 0 4 42 124 75 245
rata-rata 3,951613
Pertanyaan 5 3 17 37 5 62
nilai 0 6 51 148 25 230
rata-rata 3,709677
Pertanyaan 6 4 13 39 6 62
nilai 0 8 39 156 30 233
rata-rata 3,758065

Rata-rata Total di Ketrampilan 3,95699

Grade : Basic
Variabel Pelatihan Jumlah
Pengetahuan pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 7 1 13 41 7 62
nilai 0 2 39 164 35 240
rata-rata 3,870968
Pertanyaan 8 5 13 32 12 62
nilai 0 10 39 128 60 237
rata-rata 3,822581
Pertanyaan 9 2 15 30 15 62
nilai 0 4 45 120 75 244
rata-rata 3,935484
Pertanyaan 10 5 14 31 12 62
nilai 0 10 42 124 60 236
rata-rata 3,806452
Pertanyaan 11 4 12 39 7 62
nilai 0 8 36 156 35 235
rata-rata 3,790323

lanjutan Grade : Basic


Variabel Pelatihan Jumlah
Pengetahuan pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 12 8 46 8 62
nilai 0 0 24 184 40 248
rata-rata 4

Universitas Sumatera Utara


Pertanyaan 13 3 15 32 12 62
nilai 0 6 45 128 60 239
rata-rata 3,854839
Pertanyaan 14 14 38 10 62
nilai 0 0 42 152 50 244
rata-rata 3,935484
Pertanyaan 15 4 6 43 9 62
nilai 0 8 18 172 45 243
rata-rata 3,919355
Pertanyaan 16 1 19 39 3 62
nilai 0 2 57 156 15 230
rata-rata 3,709677
Rata-rata Total Pengetahuan 3,86452

Grade : basic
Variabel Motivasi Jumlah
Motif pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 17 12 21 20 9 62
nilai 12 42 60 36 0 150
rata-rata 2,419355
Pertanyaan 18 9 19 26 8 62
nilai 0 18 57 104 40 219

Universitas Sumatera Utara


rata-rata 3,532258
Pertanyaan 19 4 9 20 25 4 62
nilai 4 18 60 100 20 202
rata-rata 3,258065
Pertanyaan 20 12 19 25 6 62
nilai 0 24 57 100 30 211
rata-rata 3,403226
Pertanyaan 21 10 16 28 8 62
nilai 0 20 48 112 40 220
rata-rata 3,548387
Pertanyaan 22 8 18 28 8 62
nilai 0 16 54 112 40 222
rata-rata 3,580645
Pertanyaan 23 10 19 28 5 62
nilai 0 20 57 112 25 214
rata-rata 3,451613
Pertanyaan 24 11 21 27 3 62
nilai 0 22 63 108 15 208
rata-rata 3,354839
Pertanyaan 25 11 23 22 6 62
nilai 0 22 69 88 30 209
rata-rata 3,370968
Rata-rata Total Motivasi 2,99194

Grade : Basic
Variabel Motivasi Jumlah
Harapan pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 26 8 12 29 13 62
nilai 0 16 36 116 65 233
rata-rata 3,758065
Pertanyaan 27 4 20 31 7 62
nilai 0 8 60 124 35 227

Universitas Sumatera Utara


rata-rata 3,66129

Grade : Basic
Variabel Motivasi Jumlah
Harapan pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 28 4 16 34 8 62
nilai 0 8 48 136 40 232
rata-rata 3,741935
Pertanyaan 29 3 14 37 8 62
nilai 0 6 42 148 40 236
rata-rata 3,806452
Pertanyaan 30 7 19 31 5 62
nilai 0 14 57 124 25 220
rata-rata 3,548387
Pertanyaan 31 4 15 30 13 62
nilai 0 8 45 120 65 238
rata-rata 3,83871
Rata-rata Total Harapan 3,72581

Variabel Motivasi Jumlah


Insentif pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 32 8 12 32 10 62
nilai 0 16 36 128 50 230
rata-rata 3,709677
Pertanyaan 33 12 12 33 5 62
nilai 0 24 36 132 25 217

Universitas Sumatera Utara


rata-rata 3,5
Pertanyaan 34 10 19 28 5 62
nilai 0 20 57 112 25 214
rata-rata 3,451613
Pertanyaan 35 8 17 32 5 62
nilai 0 16 51 128 25 220
rata-rata 3,548387
Pertanyaan 36 3 8 16 31 4 62
nilai 3 16 48 124 20 211
rata-rata 3,403226
Pertanyaan 37 6 18 30 8 62
nilai 0 12 54 120 40 226
rata-rata 3,645161
Pertanyaan 38 8 12 32 10 62
nilai 0 16 36 128 50 230
rata-rata 3,709677
Rata-rata Total Insentif 3,56682

Grade : Basic
Variabel Kinerja Karayawan Jumlah
Kuantitas Kerja pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 39 3 14 41 4 62
nilai 0 6 42 164 20 232
rata-rata 3,741935
Pertanyaan 40 4 13 33 12 62

Universitas Sumatera Utara


nilai 0 8 39 132 60 239
rata-rata 3,854839
Pertanyaan 41 9 19 30 4 62
nilai 0 18 57 120 20 215
rata-rata 3,467742
Rata-rata Total Kuantitas Kerja 3,68817

Variabel Kinerja Karyawan Jumlah


Kualitas pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 42 8 11 41 2 62
nilai 0 16 33 164 10 223
rata-rata 3,596774
Pertanyaan 43 5 10 38 9 62
nilai 0 10 30 152 45 237
rata-rata 3,822581
Pertanyaan 44 6 13 37 6 62
nilai 0 12 39 148 30 229
rata-rata 3,693548
Pertanyaan 45 16 37 9 62
nilai 0 0 48 148 45 241
rata-rata 3,887097
Rata-rata Total Kualitas 3,75

Variabel Kinerja Karyawan Jumlah


Kerja sama pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 46 2 15 35 10 62
nilai 0 4 45 140 50 239
Rata-rata Total Kerja sama 3,854839

Grade : Basic
Variabel Kinerja Karyawan Jumlah
Pemahaman terhadap tugas pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 47 2 9 42 9 62
nilai 0 4 27 168 45 244
Rata-rata Total Pemahaman Tugas 3,935484

Universitas Sumatera Utara


Variabel Kinerja Karyawan Jumlah
Inisiatif pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 48 6 18 32 6 62
nilai 0 12 54 128 30 224
Rata-rata Total Inisiatif 3,612903

Variabel Kinerja Karyawan Jumlah


Displin pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 49 2 13 39 8 62
nilai 0 4 39 156 40 239
rata-rata 3,854839
Pertanyaan 50 3 14 36 9 62
nilai 0 6 42 144 45 237
rata-rata 3,822581
Rata-rata Total Displin 3,83871

Variabel Kinerja Karyawan Jumlah


Kehandalan pemilih
Bobot 1 2 3 4 5
Pertanyaan 51 13 41 8 62
nilai 0 0 39 164 40 243
rata-rata 3,919355
Pertanyaan 52 13 43 6 62
nilai 0 0 39 172 30 241
rata-rata 3,887097
Pertanyaan 53 5 6 43 8 62
nilai 5 0 18 172 40 235
rata-rata 3,790323
Pertanyaan 54 7 43 12 62
nilai 0 0 21 172 60 253
rata-rata 4,080645
Rata-rata Total Kehandalan 3,91935

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai