OLEH :
NAZARUDIN
NPM : 065210058
JURUSAN : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2011
ABSTRAK
1
ANALISIS KINERJA KARYAWAN PADA PD. PELABUHAN DUMAI
BERSEMAI (STUDI KASUS BAGIAN PEMANDUAN DAN PENUNDAAN)
OLEH :
NAZARUDIN
065210058
KATA PENGANTAR
2
Assalamu’alaikum Wr. Wb
kekuatan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selain itu shalawat beriring
salam juga dikirimkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya dari alam jahiliah kealam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
pendidikan diperlukan suatu karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Pada kesempatan
ini penulis membuat skripsi denga judul ‘‘ Analisis Kinerja Karyawan Pada PD.
’’. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam mengikuti ujian
karya manusia biasa, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun cara penulisan. Demi
3
Dalam penulisan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan,
petunjuk, dorongan dan motivasi secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
itu, penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Bapak Drs. Syamri Syamsuddin, Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi Islam
Riau.
2. Ibu Eva Sundari, SE, MM. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
3. Bapak Prof. Dr. H. Detri Karya, SE, MA. Selaku Dosen Pembimbing I yang
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Riau yang telah memberikan pelajaran dan siraman ilmu pengetahuan kepada
6. Karyawan Tata Usaha Program Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau yang
Kabid SDM & Umum yang telah bersedia menerima penulis untuk melakukan
penelitian dan memberikan data-data serta informasi sesuai dengan apa yang
4
8. Teristimewa Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah banyak memberikan
dorongan dan semangat serta doa yang diucapkan kepada penulis dapat
9. Untuk Abangku Junizan, Edi dan Kakakku Rosma serta Adikku Yus, Nani dan
Vera dan untuk Pamanku Khairul yang telah banyak membantu dan
10. Kepada temanku Ade, Andri, Irawan, Roni, Zul, Aendra, Didi, Heri, Wiyanto,
Narti, Dewi, Icha, Ela, Asna dan juga orang yang berarti dalam hidupku
11. Kepada seluruh teman-teman Angkatan 2006 Fakultas Ekonomi yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, yang sama-sama berjuang menuntut ilmu
kebaikan yang telah diberikan akan dibalasNya dengan balasan yang berlipat
( NAZARUDIN )
5
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
6
2.3. Tujuan dan Manfaat Program Kinerja .. ..................
....................................................................................... 22
Kinerja .................................................................
.............................................................................. 31
7
3.2. Jenis dan Sumber Data ............................................
42
8
5.2.1. Analisis Kemampuan Kerja ..................................
.............................................................................. 59
5.2.2. Analisis Motivasi Kerja ........................................
.............................................................................. 67
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
10
5.7. Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Penempatan
Kerja karyawan kapal . ...............................................................
67
5.8. Tanggapan Responden Mengenai Melalui Semangat Kerja . .......
70
11
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
12
BAB I
PENDAHULUAN
dalam suatu usaha sehingga sebagian besar perhatian, waktu dan tenaga pengusaha
disibukkan dengan masalah-masalah manusia yang sering bersifat amat pelik dan
Setiap bidang usaha yang dijalankan, apakah usaha jasa maupun industri
tingginya. Sedangkan salah satu faktor yang menentukan untuk mampu menuju
produktivitas optimal adalah bagaimana pengelolaan kinerja dari tenaga kerja atau
karyawan dapat dikelola dengan baik, maka akan meningkatkan kinerja karyawan
Kinerja yang tinggi dapat tercermin dari adanya peningkatan kualitas tenaga
kerja dan penurunan tingkat absensi rata-rata karyawan. Kualitas tenaga kerja dapat
stress, penurunan jumlah kecelakaan kerja dan jumlah karyawan yang sakit.
13
Karyawan dan tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat
dimana sebagai suatu faktor produksi tenaga kerja ditempatkan pada posisi ketiga
yang berada dibawah faktor tanah dan modal. Untuk sumber daya manusia (tenaga
kerja) senantiasa perlu dibina dan diberikan kesempatan untuk meningkatkan atau
adalah betapa pentingnya dan sulitnya untuk mengatur karyawan atau tenaga kerja.
Untuk itu tenaga kerja harus dikembangkan potensinya dan diberikan suatu harapan
untuk meningkatkan diri demi untuk kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang
akan datang.
harus ditingkatkan demi menunjang aktivitas perusahaan. Untuk itu tenaga kerja
yang mengalami masalah berupa stress dan kejenuhan harus segera diantisipasi
dengan cara mencari solusi yang terbaik baik bagi tenaga kerja itu sendiri maupun
dari spesialisasi kerja atau rutinitas kerja, maka tenaga kerja tersebut perlu dimutasi
kedevisi lain yang kerjanya lain dari sebelumnya. Hal tersebut akan membuat
tenaga kerja tersebut merasa melakukan pekerjaan baru dan tenaga kerja tersebut
akan meningkatkan diri pada pekerjaan baru yang ditempatinya. Selain itu,
14
perusahaan dapat melaksanakan program pendidikan dan pelatihan, memperbaiki
perusahaan tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja baik itu bersifat tetap
maupun tenaga kerja kontrak. Adapun pemakaian tenaga kerja tersebut digunakan
dibagian perkapalan.
membentuk beberapa devisi atau bidang, dimana devisi ini melakukan pekerjaan
sesuai dengan bidang yang ditetapkan oleh perusahaan. Seperti halnya pada bidang
perkapalan yang melakukan kegiatan seperti tunda, labuh dan pandu. Semua
pekerjaan tersebut sangat memerlukan tenaga manusia untuk mengerjakan baik dari
tahap awal maupun sampai ketahap akhir. Pada bidang ini tenaga kerja manusia
memegang peranan yang penting sekali, hal ini mengingat pekerjaan tersebut tidak
Akan tetapi hal yang paling penting dalam kelangsungan hidup perusahaan
sangat bergantung daripada hasil output yang dihasilkan. Semakin kecil hasil output
15
Kinerja karyawan sangat berpengaruh terhadap perkembangan suatu
mengakibatkan output atau hasil produksi suatu perusahaan akan menurun, dimana
PD. Pelabuhan Dumai Bersemai merupakan salah satu unit perusahaan yang
Perusahaan ini memiliki beberapa kapal yang digunakan untuk melakukan kegiatan
Kinerja karyawan dapat dinilai dari hasil kerja karyawan, baik dari segi
kuantitatif maupun kualitatif. Kinerja yang dinilai secara kuantitatif adalah dengan
melihat hasil pelaksanaan kerja seorang atau kelompok karyawan yang riil dalam
satu satuan waktu. Sedangkan hasil kerja yang dinilai secara kualitatif adalah
16
Tabel 1.1. Produktivitas Kerja Rata-rata Karyawan Bagian Pemanduan dan
rata-rata yang dicapai karyawan kapal PD. Pelabuhan Dumai Bersemai dari bulan
Januari – Desember 2010 cenderung berfluktuasi dari bulan kebulan. Hal ini
kebijaksanaan perusahaan, lingkungan kerja, faktor alam dan gejala lainnya yang
Kinerja seorang karyawan yang tinggi pada dasarnya diperoleh dari adanya
kemampuan kerja yang baik dan motivasi kerja yang tinggi pula. Sehubungan
untuk memberikan kompensasi dalam bentuk gaji, premi dan bonus secara adil
17
layak untuk memotivasi dan menjamin kesejahteraan karyawan. Adapun jumlah
gaji, premi dan uang makan yang dibayarkan perusahaan kepada para karyawan
bagian pemanduan dan penundaan PD. Pelabuhan Dumai Bersemai untuk Bulan
Desember 2010
Adapun tugas dibagian kapal tunda ini adalah bertujuan menunda dan
memandu setiap kapal yang akan masuk dan keluar dari perairan dumai. Proses
tersebut akan memakan waktu dan memerlukan kontrol yang cermat, dimulai dari
datangnya kapal yang akan memasuki perairan dumai sampai kapal tersebut
18
Gambar 1.1. Proses Kerja Bagian Pemanduan dan Penundaan
2. Agen
Pelabuhan
1. Kapal 3. PD.Pelabuhan
Tanker/Kargo Dumai Bersemai
Penjelasannya:
1. Setiap kapal Tanker atau Kargo yang akan memasuki perairan dumai dan
2. Setelah kapal tersebut melapor keagen, pihak agen akan menghubungi pihak
perusahaan.
bahwa akan ada kapal tanker atau kargo yang akan masuk dan memerlukan
jasanya.
19
4. Setelah semua urusannya selesai, kapal pandu dan tunda akan berangkat dan
Pelabuhan Dumai Bersemai adalah apabila tugas yang menjadi tanggung jawabnya
dipandu atau ditunda tergantung dari banyaknya kapal yang bisa ditangani oleh
perusahaan.
Dari persepsi ini akan berkembang menjadi loyalitas yang memacu kepada
karyawan untuk bekerja lebih keras, sehingga akan meningkatkan kinerja dan
hubungan karyawan. Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih jauh mengenai kinerja karyawan yang ada pada PD. Pelabuhan
Dumai Bersemai yang dituangkan dalam bentuk Skripsi dengan Judul : ’’Analisis
Kinerja Karyawan Pada PD. Pelabuhan Dumai Bersemai (Studi Kasus Bagian
B. PERUMUSAN MASALAH
20
mempengaruhi kinerja karyawan bagian pemanduan dan penundaan pada
1) Tujuan Penelitian
2) Manfaat Penelitian
sebaiknya dilakukan.
Karyawan.
21
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang
D. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui secara garis besar penyusunan skripsi ini, maka penulis
BAB I : PENDAHULUAN
variabel.
22
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
operasional perusahaan.
BAB VI : PENUTUP
23
BAB II
A. Telaah Pustaka
1. Pengertian Kinerja
kalah pentingnya untuk diperhatikan, karena kalau tidak ada kinerja karyawan yang
baik maka perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik. Menurut Tulus yang
dimaksud dengan kinerja adalah merupakan keadaan atau semangat yang dimiliki
disebutkan diatas bahwa kinerja merupakan suatu hal yang penting, dimana jika
kinerja tidak ada maka suatu kegiatan organisasi tidak mungkin dapat berjalan.
Akan tetapi belum disadari bahwa semakin tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi
atau semakin modern peralatan mesin yang digunakan perusahaan, maka makin
setiap karyawan apabila tidak bekerja dengan baik dan tidak adanya motivasi dari
organisasi tersebut, maka kinerja dari karyawan tersebut akan semakin menurun.
Menurut Kotler kegiatan yang dapat memperbaiki kinerja dari seorang karyawan
24
1. Perbaikan prestasi kerja
2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
3. Keputusan-keputusan penempatan
Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian
kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
Selanjutnya pengertian kinerja atau prestasi kerja yang diberi batasan oleh
melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas Lagt Lawler dan Poter menyatakan
dalam perbuatannya. Dari bahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk perkerjaan yang
bersangkutan.2)
1)
DR. A.A. Anwar prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal.67
2)
. As’ad, Manajemen Personalia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002:12
25
Sedangkan Suprihanto dalam Srimulyo, mengatakan bahwa kinerja seorang
karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyaawan selama periode
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama . Menurut
orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang levelnya tidak mencapai standar
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika. Kinerja karyawan mengarah pada tingkatan prestasi kerja karyawan, kinerja
dengan baik.
telah ditentukan oleh organisasi kepada karyawan sesuai dengan job description –
3 )
nya. Sedangkan menurut Manullang Kinerja adalah suatu keadaan yang
3)
Manullang, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998, hal. 315
26
menunjukkan banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan atau dihasilkan seorang
individu atau sekelompok kerja sesuai dengan job description mereka masing-
masing.4)
mengenai produk/jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan maka hal tersebut
1. Kualitas keluaran
2. Kuantitas keluaran
5. Sikap kooperatif
4)
Sondang S.P, Siagian, Kiat Meningkatkan Perusahaan dan Industri, Penerbit Rajawali Press,
Jakarta, 1996, hal. 32
27
tujuan perusahaan hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat
perusahaan (corporate performance) terdapat hubungan yang erat. Dengan kata lain
bila kinerja karyawan baik maka kemungkinan besar kinerja perusahaan juga baik.
Kinerja seorang karyawan akan baik bila ia mempunyai keahlian (skill) yang tinggi,
bersedia bekerja karena gaji atau diberi upah sesuai dengan perjanjian dan
2. Penilaian Kerja
kinerjanya, maka perlu diadakan penilaian kinerja yang dapat pula memberikan
informasi guna menentukan kebijaksanaan tentang apa yang terbaik yang akan
persamaan istilah atau arti yang diberikan oleh ahli-ahli manajemen sumber daya
b. Pencatatan efisiensi
c. Pencatatan kekaryawanan
d. Pencatatan kedinasan
e. Personel rating
28
f. Merit rating
g. Perfomance appraisal
Mengenai segala sesuatu tentang karyawan dari masa yang telah lalu untuk
datang. Pada dasarnya dapat diketahui bahwa penilaian kinerja karyawan adalah
suatu proses penilaian terhadap orang atau individu tertentu tentang bagaimana
kepadanya.
orang-orang terkecil dalam organisasi dan ditempatkan pada line paling depan,
organisasinya.
Karena tenaga kerja sebagai unsur penggerak dari faktor lainnya, maka yang
menjadi perhatian utama pihak manajemen adalah kinerja tenaga kerjanya dan
5 )
Martoyo, Susilo, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisis Ketiga, BPFE Yogyakarta,
Hal. 219
29
Menurut Wirosuharjo, tenaga kerja adalah semua orang yang mau dan
sanggup bekerja keras untuk diri sendiri, anggota keluarga yang tidak menerima
oleh umpan balik mengenai kinerja masa lalu dan pengembangan. Penilaian kinerja
dilakukan secara benar, para karyawan, departemen sumber daya dan organisasi
6
) Kartono Wirosuhardjo, Dasar-dasar Demografi, Penerbit LPFE UI, Jakarta, 1995, hal. 81
7 )
DR. Ir. Tb. Safri Mangkuprawiro, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Ghalia indonesia,
2000. Hal. 223
30
Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas maka dapat diambil
meningkatkan kinerjanya.
e. Penilaian kinerja harus dilakukan pada setiap organisasi dan secara berkala
karyawannya.
memiliki imbas negatif maupun positif terhadap moral kerja karyawan. Pada saat
kurang produktif dan orang-orang yang merasa bahwa penilaian akan dilakukan
31
secara serampangan dan tidak adil. Perasaan-perasaan serupa berkecamuk pada saat
para pekerja tidak mengetahui atau memahami kriteria yang digunakan untuk
menilai mereka atau saat mereka melihat penilaian kinerja terlampau kritis daripada
membantu.
Apakah seorang individu dinilai kompeten atau tidak kompeten, efektif atau tidak
efektif dapat dipromosikan atau tidak dapat dipromosikan, dan seterusnya adalah
didasarkan pada informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja. Tambahan
seperti kenaikan gaji dan promosi, terhadap ratings yang dihasilkan oleh sistem
penilaian kinerja.’’8)
mempunyai tujuh elemen kunci dalam suatu sistem penilaian kinerja, yaitu :9)
8)
Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Analisa, PT. Presindo Baru, Jakarta,
2000, hal. 331
9)
Siagian, Sondang, P. Op, Cit. Hal. 96
32
c. Alat pengukur kinerja ciri-cirinya adalah mudah digunakan, dapat
e. Bahan informasi yang diperoleh dari penilaian kinerja akan digunakan oleh
f. Hasil penilaian kinerja harus tercatat secara akurat dan lengkap dalam arsip
Sedangkan unsur-unsur atau objek penilaian prestasi kerja karyawan antara lain :
Kejujuran
Kedisiplinan
Kerja sama
Dalam menilai kinerja karyawan, enam hal yang perlu dipahami yaitu :
33
Teknik penilaian kinerja masa lalu
Umpan balik bagi satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia dalam
organisasi.10)
yang ditujukan pada bidang pokok dan juga mengidentifikasi apa yang telah dicapai
dan menilai kemajuannya. Tujuan dan manfaat dari penerapan manjemen kinerja
antara lain:
sebagai kelompok.
10)
Sondang S.P. Siagian, Op.cit,hal. 168
34
e. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan
meningkatkan hasil kerja dan prestasi pribadi secara potensi laten karyawan.
dengan tingkat gaji, atau imbalan sebagai bagian dari kebijakan dan sistem
Selain itu untuk mengetahui adanya kegagalan atau masalah serta untuk
dimasa depan dalam hubungannya baik dengan sasaran khusus juga pelatihan dan
Adapun kegunaan dari penilaian kinerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut :
Penilaian kinerja juga sangat berpengaruh bagi karyawan, karena karyawan tersebut
35
Setiap karyawan berusaha untuk meningkatkan pengertian tentang
perilaku dan kualitas yang dibutuhkan bagi posisi yang tingkatannya lebih
orang-orang terkecil dalam organisasi dan ditempatkan pada line paling depan,
yang mempunyai arti cukup besar dalam meningkatkan instansinya. Pada dasarnya
faktor motivasi (motivation) dan faktor kemampuan (ability), berikut ini akan
dijelaskan :
36
a. Faktor Kemampuan Kerja (ability)
potensi (IQ) dan kemampuan Relity (Knowlede skill), artinya karyawan yang
memiliki IQ diatas rata-rata (IA 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk
jabatan dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man in the
Adapun beberapa contoh jenis pelatihan dasar yang dapat diberikan kepada
karyawan adalah :
waktu yang secara rutin terbuang dan prosedur penggunaan waktu secara
lebih baik.
37
e. Perbaikan metode yaitu pengembangan sifat tritis yang dapat mendeteksi
operasi yang tidak efesien dan mengaplikasikan studi gerak (motion study)
tidak efesien.
motivasi (daya perangsang) kepada karyawan atau dengan kata lain ‘‘pemberian
dimaksud kepada karyawan supaya lebih bersemangat dan giat bekerja dengan
karyawan untuk mau bekerja dengan segiat-giatnya berbeda antara karyawan satu
dengan karyawan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan tujuan
dan kebutuhan dari masing-masing karyawan untuk bekerja, juga oleh karena
perilaku yang ditujukan kepada sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha
38
yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan, motivasi berkaitan
didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Oleh karena itu teori ini lebih
yaitu :
suatu kebutuhan dipenuhi maka kebutuhan lainnya lebih tinggi muncul untuk
dipuaskan.12)
11)
Drs. Faoustino Cardoso Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga, Penerbit
Andi Offset, yogyakarta, 1999, hal. 177
12)
Vernon A. Musselman dan Jonh H. Jaksom, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Cetakan
Kesembilan, Penerbit Erlangga, Tahun 1996, hal. 128
39
pekerjaannya, haruslah dapat dipenuhi kebutuhan dasarnya dan juga kebutuhan
lainnya.
Sebagian kebutuhan ini bersifat fisik dan yang lainnya berhubungan dengan nilai
a. Faktor Ekstern (yang berasal dari luar diri karyawan) yang dapat
13
. Keith Davis dan Jonh W. Newstrom alih bahasa Moh. Masud. Manajemen Personalia, Edisi
Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 1999
40
b. Faktor Intern (yang berasal dari dalam diri karyawan) yang mempengaruhi
1. Kematangan pribadi
2. Tingkat pendidikan
4. Kebutuhan
individu, perlu dilakukan pengkajian terhadap teori kinerja. Secara umum faktor
fisik dan non fisik sangat mempengaruhi. Berbagai kondisi lingkungan fisik sangat
fisik juga akan mempengaruhi berfungsinya faktor lingkungan non fisik. Pada
14
. DR. Ir. Safri, Mangkuprawiro, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Ghalia indonesia,
2000.
41
kesempatan ini pembahasan kita fokuskan pada lingkungan non-fisik, yaitu
perusahaan.
imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan. Secara teoritis ada
tiga kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu,
kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel ini banyak dipengaruhi oleh keluarga,
15
. Bambang Kusriyanto, Meningkatkan Produktivitas Karyawan, Penerbit PT. Pustaka Binaman
Presindo, 1999.
42
struktur dan desain pekerjaan. Menurut Kopelman, variabel imbalan akan
karyawan yaitu :
keterampilan yang kurang, begitu juga dengan orang yang sudah berpendidikan
agak tinggi masih tetap mempunyai produktivitas yang rendah. Oelh karena itu
Orang atau tenaga kerja yang masih muda atau baru mulai mengikuti karier,
biasanya bekerja agak kurang pengalaman, hal ini dapat diatasi dengan cara
mengikuti pelatihan kerja diluar atau pada tempat kerja untuk meningkatkan
keterampilan.
b. Faktor Pendidikan
16
. Kopelman. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia), Penerbit Ghalia
Indonesia, Jakarta, Edisi Revisi, 1996.
43
fisik yang kuat untuk bekerja. Dengan adanya pendidikan yang kurang dari pekerja
c. Faktor Umur
Umur seorang tenaga kerja agaknya dapat dijadikan sebagai tolak ukur dari
produktivitas, akan tetapi hal tersebut tidak selalu begitu. Tetapi pengajaran karier
seseorang selalu diimbangi dengan jumlah umur, dimana semakin bertambah lama
orang itu bekerja maka produktivitas dari orang tersebut akan meningkat.
yang baik antara para pekerja serta mengadakan pembagian kerja yang jelas antara
dapat juga berupa penerapan teknologi sarana produksi yang cukup canggih, hal ini
dan kegairahan kerja kepada para pekerja, seperti yang dikemukakan oleh pakar
44
5. Masalah-masalah dalam Penilaian Kinerja
oleh oleh penyelia yang terlatih, orang yang seyogyanya tidak hanya mengetahui
kesalahan penilaian yang lazim terjadi. Semua metode penilaian kinerja merupakan
Kesalahan yang lazim ada dalam setiap metode penelitian adalah kesadaran
pelaksanaan pekerjaan, dan dapat bermuara dari karakteristik pribadi seperti usia,
seperti senioritas, keanggotaan, pada sebuah tim atau atlit perusahaan atau
hubungan dekat dengan kalangan puncak. Terlepas dari dasar atau penyebabnya,
bias pribadi adalah sumber kesalahan dalam penilaian kinerja dan merintangi
kelompok yaitu :
45
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dari perekonomian atau
perhatian pada peningkatan kemampuan dan motivasi dari para karyawan untuk
usaha awal dari seorang majikan untuk menyeleksi orang berdasarkan kemampuan
dan faktor-faktor lain yang akan berpengaruh terhadap kinerja pada pekerja
selanjutnya.
karyawan dalam pelaksanaan kerja, dan untuk fungsi penilaian (appraisal) dimana
memperbaiki kinerja.
kepada suatu pemahaman yang lebih dalam mengenai kepuasan dan motivasi
pekerja, kaitan yang rumit antara orang dan pekerja melalui rancangan kerja,
46
dampak dari kesehatan dan keamanan atas kinerja karyawan dan pengakuan bahwa
dalam labor intensive work turnover dan kealpaan dapat secara signifikan
rasional dan akurat, tapi dalam kenyataannya walaupun penilaian kinerja telah
dilakukan secara sistematis masih terdapat peluang terjadinya bias. Hal ini justru
dirinya.
pengembangan organisasi dan ada kecenderungan yang kuat bagi para eksekutif
perasaan yang negatif bagi bawahan juga dapat mengakibatkan penurunan kinerja
karyawan. Dengan alasan tersebut eksekutif sah-sah saja jika memberi nilai tinggi
47
Para eksekutif cenderung memberi nilai tinggi dari pemeringkatan secara
keseluruhan dari pada dalam item-item penilai individual. Alasan para eksekutif
b. Mendorong bawahan yang kinerjanya pada saat itu sedang menurun karena
masalah pribadi.
menimbulkan permasalahan.
d. Menghindari penilaian yang buruk dari bagian lain, agar karyawan yang
B. Penelitian Terdahulu
Febri Atika Sari (2007), dengan judul Analisis Kinerja Karyawan Pada PT.
17
. Simamora H. Manajemen Sumber Daya manusia, penerbit STIE YKPN, Edisi Ke-1,
Yogyakarta, 1995,
48
belum optimalnya pengelolaan kinerja. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuisioner,
kerja), lingkungan kerja, prestasi dan frekwensi pendidikan, latihan, serta keahlian
terlihat kurang memuaskan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pihak perusahaan
pengaruh kinerja dalam meningkatkan produktivitas pada PT. Bank Riau Pekanbaru
penulis menggunakan jenis dan sumber data primer dan sekunder. Sedangkan
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Dari
Kinerja Wartawan pada Surat kabar Harian Pagi Riau Tribune Pekanbaru. Dalam
kinerja wartawan pada surat kabar harian pagi riau tribune pekanbaru adalah pada
49
kategori tinggi, yang mana berdasarkan analisis terhadap pendapat responden
kategori baik dan tingkat motivasi kerjanya berada pada kategori memuaskan.
kinerja wartawan pada harian pagi riau tribune pekanbaru, untuk melengkapi
menggunakan data primer dan sekunder yang diperoleh melalui kuisioner dan
populasi yang ada relatiif sedikit, analisis data dilakukan secara kualitatif ddan
perusahaan tersebut.
Rummler dan Brache dalam sistim organisasi terdapat tiga variabel yang akan
menentukan kinerja karyawan yaitu sasaran kerja, disain kerja dan pengelolaan
kapabilitas individu.
50
Sales, Retail Operations & OTA - Direct Sales dan Regional Sales Operations -
Indirect Sales dengan jumlah karyawan 144 orang. Sampel ditetapkan melalui
yang terdiri dari 11 bagian. Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS
antara sasaran kerja, disain kerja, spesifikasi kinerja, dukungan terhadap kerja,
menunjukkan hubungan antara sasaran kerja (XI) dengan kinerja karyawan (Y)
diperoleh nilai rs = 0,881. Hasil analisis korelasi antara variable disain kerja (X2)
dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai r5-0,891. Hasil analisis
korelasi antara variabel spesifikasi kinerja (X3) dengan variabel kinerja karyawan
51
terhadap kinerja karyawan adalah variabel sasaran kerja, disain kerja, spesifikasi
kinerja, dukungan kerja, konsekuensi kerja, umpan balik dan variabel kemampuan
C. Hipotesis
penundaan pada PD. Pelabuhan Dumai Bersemai adalah kemampuan dan motivasi
kerja ’’.
D. Variabel Penelitian
- Kemampuan (ability)
- Motivasi (Motivation)
52
E. Operasional Variabel
53
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
yang diperlukan, penulis dalam hal ini melakukan penelitian pada PD. Pelabuhan
1. Data Primer, yaitu data yang penulis peroleh langsung dari objek penelitian
2. Data sekunder yaitu data yang penulis peroleh dari perusahaan dalam bentuk
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh karyawan kapal
bagian pemanduan dan penundaan pada PD. Pelabuhan Dumai Bersemai yang
berjumlah 33 orang. Sedangkan teknik sampel yang penulis gunakan adalah sistem
sampel jenuh/sensus yang dimana seluruh populasi akan dijadikan sebagai sampel.
54
4. Tekhnik Pengumpulan Data
sebagai berikut:
5. Analisis Data
membandingkan data yang ada dengan berbagai teori yang mendukung dan
55
BAB IV
agar Pemerintah Daerah dapat berperan serta dalam mengusahakan pelayanan jasa
kepelabuhanan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang khusus dibentuk
kontribusi yang sangat besar dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah Kota Dumai.
berdasarkan nilai Peredaran Usaha (Omzet), Laba Bersih, dan setoran PAD
melalui SK Walikota Dumai pada 20 Juli 2006, BUMD ini terus memberikan
4.1.1. Visi
dan pemacu ekonomi daerah dalam sektor kepelabuhanan, guna mewujudkan Kota
56
4.1.2. Misi
Kota Dumai.
Organisasi adalah suatu wadah yang didalamnya terdapat suatu sistem yang
mengatur masalah pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab dari masing-
perusahaan secara jelas. Dengan adanya struktur organisasi menunjukkan yang jelas
akan tercipta suatu koordinasi kerja yang efektif yang mendukung tercapainya
57
kegiatan operasi perusahaan. PD. Pelabuhan Dumai Bersemai menetapkan
tanggung jawab dan wewenang personil perusahaan dalam struktur organisasi yang
dipimpin oleh Pemegang Saham dan dibantu oleh badan Pengawas dan Direktur.
bagian (unit kerja) lain yang diperlukan untuk menjalankan roda organisasi pada
tingkat operasional. Struktur organisasi perusahaan secara garis besar dilihat pada
gambar IV.1.
karyawan dengan menerbitkan surat keputusan, surat tugas, atau dokumen yang
relevan. Struktur organisasi dan uraian kerja (job description) secara lengkap
didokumentasikan dalam dokumen lain yang dipelihara dibagian SDM & Umum.
Berikut ini dapat dilihat tugas masing-masing bagian yang ada didalam perusahaan
sebagai berikut :
58
a. Mengawasi kegiatan direktur.
b. Memberikan pendapat dan saran kepada Walikota terhadap pengangkatan
Direktur.
c. Memberikan pendapat dan saran kepada Walikota terhadap rencana pinjaman
dan ikatan hukum dengan pihak lain.
d. Memberikan peringatan kepada direktur yang tidak melaksanakan tugas
sesuai dengan program kerja yang telah disetujui.
e. Memeriksa angota direktur yang diduga merugikan perusahaan Daerah.
bawah Direktur.
Badan Pengawas.
59
a. Menyelenggarakan dan mengelola keuangan perusahaan dan aspek
perpajakan.
seluruh pengguna jasa yang terikat kerjasama dengan PD. Pelabuhan Dumai
Bersemai.
e. Menandatangani invoice/tagihan.
60
a. Bertanggung jawab atas kegiatan SDM perusahaan, termasuk rekrutmen,
peraturan/kebijakan perusahaan.
SDM.
ditetapkan.
61
f. Back up data.
g. Verifikasi dan singkronisasi data baik yang terdapat pada server maupun
client.
(komputer).
perusahaan (programer).
c. Tugas-tugas lain.
Pandu).
Tagihan/Invoice (pra-nota)
62
e. Pelaporan hasil Bongkar/Muat semen (Time Sheet dan daily report)
jasa.
Penundaan (PJPP).
Pandu).
jasa.
dibidang jasa yaitu bagian sektor pemanduan dan penundaan kapal. Dengan
perusahaan secara efektif dan efisien dalam mencapai hasil usaha yang optimal.
63
Untuk mendukung kinerja usahanya PD. Pelabuhan Dumai Bersemai
1. Strategi Harga
2. Strategi Promosi
a. Sosialisasi kepada seluruh Pengguna Jasa berkaitan dengan bidang jasa yang
ditawarkan.
64
Berikut ini dapat dilihat struktur organisasi PD. Pelabuhan Dumai Bersemai pada
gambar IV.1 :
Pemegang Saham
Walikota
Badan Pengawas
H. Wan Fauzi Effendi
Direktur
SYAFRUDDIN A.
WAHID, SH
SDM & Umum Chairita Teknologi & Bongkar Muat & Pemanduan &
Miranda Srg, SE Imformasi Ekspedisi Penundaan
Syafriadi Kustiana Dini Oktoasmoro
Junaidi Apilla
Keuangan
Fitriana
Kinaryo
Perizinan
Administrasi
Handayani
65
BAB V
data umumnya dari karyawan kapal tahun 2010. Dan untuk menentukan jumlah
dalam penelitian ini. Metode pengambilan dilakukan secara sensus, dimana sample
yang didapat melalui sekolah pelatihan khusus pelayaran. Dari hasil penelitian
terhadap karakteristik responden yang diukur dari pendidikan dapat dilihat pada
Tabel 5.1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
66
Keterangan :
12,12%. Dan yang memiliki sertifikat ATT IV sebanyak 2 responden atau 6,06%
serta karyawan kapal yang bersetifikat ANT sebanyak 6 responden atau 18,18%.
Tidak satu orang pun karyawan kapal yang berpendidikan selain dibidang
pelayaran, dengan demikian pada umumnya karyawan kapal yang bekerja di PD.
maka semakin cepat seseorang tersebut mengerti atau memahami suatu kondisi dan
karyawan kapal adalah tamatan dari sekolah pelatihan pelayaran maka dirasa tidak
67
5.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Dari masa kerja karyawan kapal yang terdapat pada perusahaan ini maka
Tabel 5.2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
kapal yang berjumlah 33 responden pada PD. Pelabuhan Dumai Bersemai yang
bekerja berkisar 3 – 4 tahun sebanyak 12 responden atau 36,37% dan yang bekerja
selama 5 – 6 tahun sebanyak 11 responden atau 33,33 responden. Hal ini dikarena
perusahaan ini masih belum begitu lama berdiri maka masa kerja karyawan kapal
pun bervariasi, dan ini akan menyebabkan kurangnya kontribusi dari karyawan
Masa kerja merupakan lamanya seseorang bekerja dalam suatu bidang yang
juga merupakan pengalaman kerja bagi seorang karyawan tersebut sehingga dengan
masa kerja yang lebih lama maka keahlian yang dimiliki juga lebih terampil. Dapat
68
diambil kesimpulan bahwa karyawan belum cukup lama bekerja pada PD.
Pelabuhan Dumai Bersemai yakni paling banyak masa kerja mereka adalah 3 – 4
tahun sehingga sedikit banyak para karyawan belum cukup memahami tugas dan
kerja, semakin tua usia seseorang, maka semakin menurun produktivitas kerjanya
yang mungkin dipengaruhi oleh faktor kesehatan, daya tahan dan lain-lain. Tabel
5.3 berikut ini menunjukkan keadaan tingkat umur karyawan kapal pad PD.
Tabel 5.3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat usia mayoritas responden
adalah berusia antara 30 – 40 tahun. Dari 33 orang karyawan kapal yang dijadikan
69
responden terdapat 11 responden atau 33,33%, dan terdapat 15 responden atau
45,46% yang berusia antara 30 – 40 tahun. Ini merupakan umur yang produktif,
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau yang tidak dilakukan
member kontribusi kepada organisasi. Kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang
menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Penilaian kinerja
sedikit karyawan yang dapat menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien.
Pekerjaan yang cepat selesai dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaran
Sesuai dengan judul dan metologi yang digunakan dalam penelitian ini,
70
1. Kemampuan menangani pekerjaan
2. Pengalaman kerja
1. Semangat kerja
2. Kompensasi
3. Lingkungan kerja
potensi (IQ) dan kemampuan Relity (Knowlede skill), artinya karyawan yang
memiliki IQ diatas rata-rata (IA 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk
jabatan dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man in the
71
Kemampuan kerja tersebut akan mudah mencapai tingkat kinerja yang
karyawan. Semakin baik kemampuan kerja karyawan yang dimiliki oleh karyawan
dan sesuai dengan tuntutan pekerjaan maka kinerja karyawan akan semakin bagus
dan berkualitas. Apabila karyawan memiliki kinerja yang baik biasanya memiliki
kemampuan yang cepat untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam pekerjaan
dengan tenang dan penuh dengan percaya diri, memandang pekerjaan sebagai suatu
kewajiban yang harus dilakukan secara ikhlas dan secara terbuka meningkatkan
72
kepadanya oleh perusahaan sudah baik, hal ini disebabkan kemampuan kerja yang
dimiliki oleh setiap para karyawan kapal sudah memadai yang didapat dari hasil
Untuk mengetahui hasil dari kemampuan kerja karyawan kapal maka dapat
Tabel 5.4.
Tanggapan Responden
Mengenai Kemampuan Karyawan Kapal Menangani Pekerjaan
2 Baik 11 33,33
3 Cukup 13 39,40
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa kemampuan karyawan kapal
responden atau 39,40% dan yang menyatakan tidak baik sebanyak 1 responden atau
73
3,03%. Dengan demikian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa mengenai
pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepadanya. Hal ini yang menyebabkan
para karyawan kapal memiliki kemampuan yang memadai untuk mencapai hasil
2. Pengalaman Kerja
sesuatu juga semakin bijak. Pada hal ini pihak perusahaan sangat teliti dalam
bagian kapal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang mempunyai pengalaman yang
benar-benar bisa dihandalkan atau bisa mengoperasikan sistem yang ada pada kapal
itu sendiri, sehingga para karyawan kapal tersebut dapat menghasilkan kinerja yang
baik pula dan dapat meningkatkan pendapatan atau omset bagi perusahaan.
74
Selain itu, pengalaman kerja juga dibutuhkan dalam pekerjaan. Dengan
pengalaman kerja yang dimiliki, dapat membantu proses pengerjaan yang baik.
pekerjaan.
Tabel 5.5.
Tanggapan Responden
Mengenai Pengalaman Kerja Karyawan Kapal
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa pengalaman kerja yang
dan yang menyatakan cukup adalah 11 responden atau 33,33% serta yang
menyatakan tidak memuaskan sebanyak 2 responden atau 6,06%. Dari tabel diatas,
75
maka dapat diambil kesimpulan bahwa mengenai pengalaman kerja pada setiap
Selain itu, pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan keahlian sangat
kerja yang memadai maka seorang karyawan kapal akan lebih mudah
pelaksanaan kerja dapat berjalan dengan hasil maksimal dan lancar. Keahlian atau
atau jabatan yang sesuai dengan keahlian atau keterampilan tersebut. Keterampilan
diperusahaan juga suatu hal yang menunjukkan kemampuan kerja, dengan keahlian
dan keterampilan yang dimiliki maka seorang karyawan akan lebih mudah
76
seperti ini, maka pihak perusahaan merekrut para karyawannya dengan seleksi yang
Tabel 5.6.
Tanggapan Responden
Mengenai Keterampilan Karyawan Kapal dalam Bekerja
36,37%. Sedangkan yang menyatakan tidak baik sebanyak 2 responden atau 6,06%.
bahwa tingkat keterampilan dalam bekerja pada karyawan kapal adalah cukup baik.
Hal ini berarti para responden tersebut memiliki keahlian dan keterampilan yang
77
sesuai dengan persyaratan kerja yang dibutuhkan perusahaan. Karena pihak
Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang harus ada dan relatif
bergantung pada kualitas sumber daya manusia. Untuk mendapatkan sumber daya
karyawan yang tepat, salah satunya adalah dengan mengadakan proses seleksi.
para calon karyawan yang telah diterima pada jabatan-jabatan yang dibutuhkan
tersebut dapat bekerja dengan maksimal. Begitu juga sistem yang diterapkan oleh
PD. PDB dalam menempatkan para karyawan kapalnya pada jabatan tertentu sesuai
dengan kemampuan dan skill serta pendidikan mereka. Jika kemampuan, skill dan
pendidikan mereka tinggi maka jabatan atau posisi mereka juga akan tinggi.
78
Tabel 5.7.
Tanggapan Responden
Mengenai Kesesuaian Penempatan Kerja Karyawan Kapal
kesesuaian penempatan kerja para karyawan kapal adalah baik. Hal ini berarti
kesesuaian penempatan kerja para karyawan kapal telah sesuai dengan pekerjaan
dan tingkat pendidikan yang dimilikinya. Sehingga apa yang diharapkan oleh pihak
Motivasi adalah suatu keinginan atau minat yang kuat dalam diri seseorang
untuk melaksanakan sesuatu karena alasan tertentu. Motivasi adalah factor yang
79
sangat menentukan pencapaian tingkat kinerja seorang karyawan, disamping
kemampuan kerjanya.
motivasi (daya perangsang) kepada karyawan atau dengan kata lain pemberian
kepada karyawan supaya lebih bersemangat dan giat bekerja dengan segala
karyawan untuk mau bekerja dengan segiat-giatnya berbeda antara karyawan satu
dengan karyawan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan tujuan
dan kebutuhan dari masing-masing karyawan untuk bekerja, juga oleh karena
kerja, kompensasi dan lingkungan kerja serta hubungan atasan dan bawahan.
1. Semangat Kerja
Semangat kerja atau moral kerja itu adalah sikap kesediaan perasaan yang
memungkinkan seorang karyawan untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak dan
80
lebih tanpa menambah keletihan, yang menyebabkan karyawan dengan antusias
membuat karyawan tidak mudah kena pengaruh dari luar, terutama dari orang-
orang yang mendasarkan sasaran mereka itu atas tanggapan bahwa satu-satunya
kerja memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap semangat kerja. Dengan
meningkatnya semangat dan gairah kerja, maka pekerjaan akan lebih cepat
diselesaikan dan semua pengaruh buruk dari menurunnya semangat kerja seperti
absensi dan selanjutnya akan dapat diperkecil dan selanjutnya menaikkan semangat
karyawan.
motivasi dan dorongan bekerja. Motivasi tersebut akan terbentuk bila seseorang
lebih mementingkan pada apa yang mereka dapat. Tetapi itu tidak terjadi pada diri
para karyawan kapal yang bekerja pada PD. Pelabuhan Dumai Bersemai, seperti
yang dilihat dari hasil yang didapat peniliti dalam penilitian. Disini semangat kerja
karyawan kapal belum begitu optimal, itu dikarenakan kurangnya perhatian pihak
81
perusahaan dalam memotivasi para karyawannya untuk bekerja lebih giat. Hal ini
akan menyebabkan dampak yang buruk bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri,
karena tidak adanya dorongan sehingga menyebabkan timbulnya rasa jenuh dan
bosan pada diri karyawan kapal untuk bekerja. Hal seperti inilah yang harus
diperhatikan oleh perusahaan jika ingin mendapat kinerja yang optimal para
karyawannya.
Untuk mengetahui hasil dari motivasi kerja karyawan kapal maka dapat
Tabel 5.8.
Tanggapan Responden
Mengenai Motivasi Melalui Semangat Kerja
82
atau 30,30% dan 13 responden atau 39,40% menyatakan cukup serta yang paling
promosi jabatan yang tinggi akan membuat perkembangan yang baik dalam
pengembangan karir karyawan. Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
memuaskan.
2. Kompensasi
balas jasa untuk kerja mereka. Bila kompensasi yang diberikan secara benar para
karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik
karya mereka diantara para karyawan itu sendiri. Di PD. Pelabuhan Dumai
Walaupun sistem itu sudah dianggap tepat tetapi masih menimbulkan keluhan dari
seperti inilah yang benar-benar harus diperhatikan oleh pihak perusahaan karena
83
kurangnya tingkat kinerja yang dihasilkan oleh para karyawan. Jika tingkat kinerja
kompensasi yang diberikan pihak perusahaan, maka dapat dilihat pada tabel 5.9
berikut ini.
Tabel 5.9.
Tanggapan Responden
Mengenai Motivasi Melalui Kompensasi
2 Memuaskan 7 21,21
3 Cukup 16 48,49
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa motivasi dari kompensasi
84
banyak menyatakan cukup sebanyak 16 responden atau 48,49%. Serta 4 responden
melalui kompensasi yang diterima karyawan kapal adalah cukup memuaskan. Hal
ini berarti kompensasi yang diberikan oleh pihak perusahaan belum sesuai dengan
prestasi kerja yang dicapai oleh para karyawan kapal dalam bekerja.
3. Lingkungan Kerja
yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Oleh karena itu setiap perusahaan harus
dihadapi oleh para karyawan kapal yang bekerja di PD. Pelabuhan Dumai
tetapi disegi lingkungan kerja mereka lebih besar dipengaruhi oleh faktor
iklim/kondisi alam walaupun itu terjadi pada waktu tertentu. Karena dengan adanya
85
hal seperti itu pihak perusahaan telah mengambil langkah-langkah agar perusahaan
non material. Kebutuhan non material meliputi kepuasan yang dinilai secara
Tabel 5.10.
Tanggapan Responden
Mengenai Motivasi Terhadap Lingkungan Kerja
2 Baik 13 39,40
3 Cukup 7 21,21
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa penelitian yang dilakukan
Dan yang menyatakan cukup sebanyak 7 responden atau 21,21% serta yang
86
Dari hasil tanggapan responden diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
mengenai lingkungan kerja pada PD. Pelabuhan Dumai Bersemai adalah baik. Ini
berarti pihak perusahaan telah mampu menyediakan lingkungan kerja yang nyaman
Dalam etika bisnis, sangat penting bagi pemimpin untuk bergerak bersama-
sama dengan karyawannya untuk memperoleh dan menjaga kredibilitas usaha. Hal
ini sangat penting, agar perusahaan dapat diterima dan tetap dipercaya oleh
bawahannya, karena bawahan juga mencari figur yang bisa menjadi panutan.
Hubungan kerja dapat dilihat melalui dua jalur yaitu lingkungan kerja
kinerja. Mengenai hubungan antara atasan dan bawahan seperti yang terjadi
dilingkungan kerja pada PD. Pelabuhan dumai bersemai, penulis melihat mereka
87
seperti keluarga yang menjalinkan kehidupan yang harmonis dan saling memahami
Untuk mengetahui hubungan kerja antara atasan dan bawahan maka dapat
Tabel 5.11.
Tanggapan Responden
Mengenai Hubungan Atasan dan Bawahan
2 Baik 15 45,46
3 Cukup 8 24,24
antara atasan dengan bawahan, dari 33 responden maka yang menyatakan sangat
baik sebanyak 8 responden atau 24,24% paling banyak menyatakan baik sebanyak
15 responden atau 45,46% dan yang menyatakan cukup sebanyak 8 responden atau
24,24% dan yang paling sedikit 2 responden atau 6.06% menyatakan tidak baik.
Dari hasil tanggapan responden diatas terhadap hasil penelitian ini maka
dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan antara atasan dan bawahan adalah baik.
88
Ini berarti telah terjalin hubungan yang harmonis dan serasi diantara atasan dan
kerja karyawan kapal PD. Pelabuhan Dumai Bersemai pada tabel berikut ini :
Tabel 5.12.
Rekapitulasi Jawaban Responden
Mengenai Kemampuan Kerja
Jawaban Responden
SM/SB B/M C TB/TM STB/STM Total
Indikator
F Skor f Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Kemampuan 8 40 11 44 13 39 1 2 - - 33 125
menangani pekerjaan
Pengalaman Kerja 7 35 13 52 11 33 2 4 - - 33 124
Keterampilan dalam 8 40 12 48 11 33 2 4 - - 33 125
bekerja
Kesesuaian 10 50 14 56 8 24 1 2 - - 33 132
penempatan kerja
Total 506
Sumber : Hasil Penelitian
Pada tabel 5.12. diatas, dapat dilihat bahwa rekapitulasi seluruh skor
jawaban responden mengenai variabel kemampuan kerja karyawan kapal pada PD.
89
Jumlah skor terendah = 1 x 33 x 4 = 132 (Tidak Baik/TB)
TB KB C B SB
yang digunakan, yaitu 506 pada gambar tersebut terletak pada daerah baik. Oleh
sebab itu tingkat kemampuan kerja karyawan kapal pada perusahaan ini berada
karyawan kapal PD. Pelabuhan Dumai Bersemai, maka dapat dilihat rekapitulasi
jawaban responden mengenai motivasi kerja karyawan kapal pada tabel berikut ini :
90
Tabel 5.13.
Rekapitulasi Jawaban Responden
Mengenai Motivasi Kerja
Pada tabel 5.13. diatas dapat kita dapat kita lihat bahwa rekapitulasi seluruh
skor jawaban responden untuk tingkat motivasi kerja karyawan kapal PD.
91
TM KM C M SM
yang digunakan untuk tingkat motivasi karyawan kapal yaitu 494, pada gambar
tersebut adalah terletak pada daerah cukup memuaskan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tingkat motivasi kerja karyawan pada PD. Pelabuhan Dumai
Tabel 5.14
Rekapitulasi Jawaban Responden
Mengenai Kemampuan dan Motivasi Kerja
92
Pada tabel 5.14. diatas dapat kita dapat kita lihat bahwa rekapitulasi seluruh
skor jawaban responden untuk tingkat kemampuan dan motivasi kerja karyawan
Sedangkan jumlah skor ideal seluruh jawaban responden tertinggi untuk tingkat
Jadi tingkat kinerja yang dicapai karyawan kapal = 1.000/1.320 x 100% = 76%
Skala pengukuran untuk tingkat kinerja karyawan kapal tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Sangat Sangat
Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik baik
1.000
digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan kapal yaitu 1.000 pada
gambar tersebut berada pada daerah baik. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tingkat kinerja karyawan pada PD. Pelabuhan Dumai Bersemai adalah pada
kategori baik.
93
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
sebagai berikut :
memuaskan.
baik.
94
6.2. Saran-saran
kerja yang jelas terhadap karyawan sesuai dengan kemampuan dan keahlian
95