SKRIPSI
Disusun Oleh:
NPM : 217410024
JURUSAN : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2021
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber
segala pengetahuan dan hikmat, atas kasih setia-Nya, dengan segala keterbatasan
penulis dimampukan untuk menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah
satu syarat mengikuti ujian guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
menyajikannya secara sistematis. Namun penulis menyadari skripsi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam
penyusunan skripsi ini, penulis menerima banyak dukungan dan bantuan baik bersifat
moral maupun material, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu dengan
setinggi-tingginya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kekuatan kepada penulis untuk
Indonesia.
iii
5. Bapak Winarto,S.E.,M.Sc, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen S-1 Fakultas
6. Ibu Dr. Elprida Sinurat, S.E., M.Si sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
8. Ibu Camat dan seluruh staf Kantor Camat Siempat Nempa Hulu yang telah
10. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta saya Bapak Rahman
Simangunsong dan ibu Dormina Sibarani yang tidak pernah lupa untuk selalu
12. Terimakasih kepada teman-teman, sahabat dan orang terdekat saya yang telah
iv
Akhir kata penulis mengharapkan semoga dengan segala kesederhanaannya,
Penulis
Berga Simangungsong
217410024
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL...................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. ix
v
2.4 Hipotesis ................................................................................... 31
2.5 Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 31
2.5.1. Struktur Organisasi.......................................................... 33
2.5.2. UraianTugas Dan Fungsi Pegawai ................................. 35
vi
5.1 Kesimpulan................................................................................ 71
5.2. Saran ..................................................................................... 72
5.2.1. Saran Untuk Pimpinan Kantor Camat Siempat
Nempa Hulu................................................................ 72
5.2.2 Untuk Peneliti Selanjutnya............................................... 72
LAMPIRAN ..............................................................................................
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Diera modern ini sumber daya manusia sangat berperan penting dalam
manajemen sumber daya manusia yang menjadi perhatian adalah kinerja pegawai,
karena keberhasilan suatu perusahaan atau pun instansi dipengaruhi oleh kinerja
pegawai tersebut. Oleh karena itu keberhasilan suatu organisasi tidak hanya
aspek sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.Sehingga suatu perusahaan
karyawan dapat memberikan kontribusi yang baik dan melaksanakan tugas dengan
optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Karena semua kegiatan organisasi akan
tersebut dapat dicapai. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak
dilakukan oleh pegawainya. Dengan demikian, kinerja merupakan hal yang penting
1
2
bagi organisasi atau perusahaan serta bagi pihak pegawai itu sendiri. Oleh karena itu,
kinerja pegawai akan berjalan dengan efektif apabila didukung dengan disiplin kerja,
kerja. Kedisiplinan dalam diri pegawai dapat dibina yang bertujuan agar pegawai
dengan aturan yang ada. Disiplin kerja sangat penting karena dengan adanya
karyawan yang mempunyai disiplin kerja yang baik, maka akan menghasilkan
kualitas kerja, kuantitas kerja dan waktu kerja yang baik sehingga dapat
kepatuhan terhadap batasan-batasan yang ditetapkan oleh organisasi, baik itu berupa
deskripsi kerja, peraturan organisasi, maupun target kerja. Seorang pegawai yang
memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi akan bekerja dengan baik dan dapat
menunjukkan sikap kerja yang penuh perhatian terhadap tugasnya, pegawai akan
pada pegawai. Komitmen organisasi diperlukan sebagai salah satu indicator kinerja
menunjukkan adanya kinerja yang baik dari pegawai tersebut. Apabila pegawai
3
tersebut memiliki komitmen yang sangat minim maka kinerja yang dihasilkan akan
rendah.
Dengan adanya motivasi yang kuat serta yang timbul dari diri sendiri, maka
keinginan untuk melakukan sesuatu akan tinggi juga. Seseorang yang baik akan
memberikan hasil yang baik pada pekerjaannya apabila motivasi tersebut timbul dari
melakukan pekerjaannya biasanya akan merasa tidak nyaman dengan hasil yang
dicapainya. Motivasi kerja sangat penting karena dengan adanya motivasi kerja
karyawan akan lebih bersemangat dalam melaksanakan tugas yang diberikan dan
Gejala masalah yang timbul di instansi ini yang berkaitan dengan kinerja
pegawai yaitu adanya kendala dalam disiplin kerja. Disiplin kerja yang dimiliki
pegawai Kantor Camat Siempat Nempu Hulu masih perlu ditingkatkan lagi, karena
adanya beberapa pegawai yang datang tidak tepat waktu, beberapa pegawai sering
datang terlambat dan hadir lebih lama dari jam biasanya. Dalam hal ketataan dan
kewajiban pada peraturan masih terdapat pegawai yang tidak menaati peraturan yang
telah ditetapkan. Kemudian terdapatnya beberapa pegawai yang tidak berada di ruang
kerja pada saat jam kerja, dan masih terdapat beberapa pegawai yang kurang disiplin
kerja terhadap waktu kerja, seperti masih ada karyawan yang menggunakan waktu
kerja untuk kepentingan pegawai itu sendiri, seperti tidak berada di ruang kerja pada
loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Dalam instansi ini masih kurangnya
komitmen organisasi dalam diri pegawai, dimana masih kurang keterlibatan diri
pegawai dalam bekerja dikarenakan tidak adanya reward yang diberikan. Kesetiaan
pegawai dengan cara pandang pegawai yang merasa aman apabila sudah menjadi
Pegawai Negeri Sipil karena jika nanti sudah pensiun akan tetap mendapatkan
tunjangan. Hal tersebut membuat pegawai memilih tetap bertahan di Kantor Camat
yang bermanfaat bagi individu, tetapi juga agar pegawai bekerja keras bagi instansi.
Namun kurangnya motivasi kerja yang dimiliki para pegawai dikarenakan tidak
adanya reward atau penghargaan yang didapat ketika pegawai memiliki pencapain
yang baik. Dan tanggung jawab yang dimiliki rendah karena sikap pegawai, apabila
teguran pada saat itu saja, setelah itu akan mengulanginya lagi. Motivasi kerja yang
dimiliki para pegawai di Kantor Camat Siempat Nempu Hulu masih perlu
ditingkatkan, karena kurangnya keseriusan para pegawai dalam bekerja. Pada saat
jam kerja terlihat bahwa adanya pegawai yang justru memainkan handphone,
menelpon, dan duduk-duduk santai sambil mengobrol dengan pegawai yang lain.
5
Kurangnya motivasi pegawai untuk mengerjakan tugas-tugas dengan baik dan benar
Masalah kinerja pegawai yang terjadi pada instansi ini adalah dalam
para pegawai tidak menyelesaikan nya dengan tepat waktu, para pegawai akan
memperlambat pekerjaan nya dari waktu yang telah ditentukan. Sehingga rendahnya
pencapain atau target atau rendahnya tanggung jawab yang dimiliki pegawai dalam
dengan permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu maka masalah penelitian ini
dibatasi pada pengaruh displin kerja, komitmen organisasi dan motivasi kerja
1. Bagi perusahaan atau instansi, hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai
kebijakan.
pegawai.
3. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau acuan
instansi yang baik. Kunci utama dari instansi agar dapat berkembang secara
memastikan penggunaan bakat manusia scara efektif dan efisien guna mencapai
manusiaadalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
9
10
masyarakat.
elemen dasar yang ada dan sedang didalam proses manajemen itu sendiri yang
terdiri dari:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengadaan
e. Pengembangan
f. Kompensasi
g. Pengintegrasian
h. Pemeliharaan
i. Kedisplinan
j. Pemberhentian
11
a. Perencanaan
tenaga kerja secara efektif serta efesien agar sesuai dengan kebutuhan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien dalam
d. Pengendalian
e. Pengadaan
f. Pengembangan
g. Kompensasi
Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan
h. Pengintegrasian
i. Pemeliharaan
j. Kedisiplinan
k. Pemberhentian
sebab-sebab lainnya.
merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan yang
maksimal merupakan hasil dari kinerja tim atau individu yang baik.
Berikut ini beberapa pengertian kinerja yang dapat kita lihat menurut para
ahli:
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
menurut Mathis (2016:81) mendefinisikan kinerja sebagai salah satu ukuran dari
indikator kinerja meliputi kualitas kerja, kuantitas kerja, waktu kerja dan kerja
sama dengan rekan kerja. Sedangkan menurut Wibowo (2016:8) kinerja pegawai
adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
Dari beberapa pendapat diatas dapat kita ketahui bahwa kinerja adalah
hasil kerja baik secara kualitas dan kuantitas yang dicapai dalam kurung waktu
kegiatan atau aktivitas organisasi yang dilakukan oleh para karyawan yang ada
dilakukan para karyawannya. Sesuai dengan unit kerja yang terdapat dalam
sumber daya manusia yang terdapat dalam unit dapat dinilai secara objektif.
Untuk itu seorang manajer atau pemimpin mempunyai ukuran kinerja para
diperlukan, apa bila suatu saat manajer atau pemimpin ingin mengubah sistem
yang ada.
cara :
pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati. Sedangkan kerja
adalah segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan.
suatu alat yang digunkan manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai
kesedian seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma- norma sosial
dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan
mencapai tujuannya.
18
merupakaan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada dirir karyawan
kerja, yaitu:
1. Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai
mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah
dbigariskan perusahaan. Tujuannya dasarnya adalah untuk menggerakkan
pegawai berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat
memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan. Disiplin
preventif berhubungan dengna kebutuhan kerja untuk semua bagaian
sistem yang ada dalam organisasi.
2. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam
menyatuhkan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada
disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan pemberi sanksi adalah untuk
memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku dan
memberikan pelajaran bagi pelanggar.
lain yaitu:
20
manusia yang memiliki motivasi dan etos kerja keras dan tiak kalah pentingnya
sebagai keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan
untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, dan keyakinan tertentu, dan
berpartisipai didalammnya.
dan kemauan bekerja atas nama atau untuk kepentingan organisasi dan
yang lebih luas dari sekedar loyalitas yang pasif, tetapi melibatkan hubungan
organisasinya.
loyalitas dan kepercayaan yang kuat untuk menunjukkan keinginan tetap menjadi
bagian anggota organisasi dan mau menerima tujuan organisai dan bekerja sama
dimensi yaitu:
1) Komitmen Afektif
Menunjukkan kuatnya keinginan emosional karyawn untuk beradaptasi
dengan nilai-nilai yang ada agar tujuan dan keinginannya tetap di
organisasi dapat terwujud. Komitmen afektif daoat timbul pada diri
karyawan disebabkan adanya krakteristik individu, keahlian, umpan balik
dari pemimpin dan keterlibatan dalam manajemen. Umur dan lama masa
kerja sangat berhubungan dengan komitmen afektif.
2) Komitmen Kelanjutan
Komitmen yang didasari atas kekhawatiran seorang terhadap kehilangan
sesuatu yang telah diperoleh selama dalam organisasi,seperti gaji, fasilitas,
dan yang lainnya. Hal-hal yang menyebabkan komitme kelanjutan, antara
lain umur, jabatan serta berbagai fasilitas dan tunjangan yang diperoleh.
3) Komitmen Normatif
Menunjukkan tanggung jawab moral karyawan untuk tetap tinggal dalam
organisasi. Penyebab timbulnya komitmen ini yaitu, tuntutan social yang
merupakan hasil pengalam seseorang dalam berinteraksi dengan sesame
atau munculnya kepatuhan yang permanen terhadap seorang panutan atau
22
1. Keinginan pegawai
Segala kebutuhan lebih terhadap barang ataupun jasa yang ingin
dipenuhi setiap pegawai pada sesuatu hal yang dianggap kurang.
2. Kesetiaan pegawai
Kesetian yang dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan
membela organisasi di dalam maupun diluar pekerjaan dan
bertanggung jawab terhadap organisasi tersebut.
3. Perasaan pegawai
Sikap atau perasaan pegawai terhadap aspek-aspek yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan mengenai pekerjaan yang
sesuai dengan penilaian masng-masing pekerja.
4. Kebanggaan pegawai
Kebanggan terhadap organisasi adalah perekat yang membuat pegawai
berkomitmen untuk organisasi tersebut.
Suatu organisasi harus memiliki pegawai dengan motivasi yang tinggi, hal
ini penting karena pegawai yang memiliki motivasi tinggi akan datang bekerja
secara teratur dan tepat waktu, sehingga pegawai tersebut menghasilkan kinerja
yang tinggi. Dengan motivasi yang tinggi pegawai mudah menerima perubahan
organisasi. Dengan adanya motivasi yang tinggi dapat saling menguntukan antara
Berikut dapat kita lihat pengertian motivasi kerja menurut para ahli, yaitu :
motivasi kerja adalah proses atau kekuatan yang ada dalam diri seseorang, yang
arah, atau tingkat usaha dan ketekunan seorang individu (pegawai) dalam
mencapai tujuannya
1. Prinsip partisipasi
Dalam upaya memotivaasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan
berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.
2. Prinsip komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih
mudah dimotivasi.
3. Prinsip mengakui andil bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil didalam
usaha pencapain tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih
mudah dimotivasi kerjanya.
4. Prinsip pendelegasian wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai
bawahan untuksewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap
pekerjaan yang dilakukannya akan membuat pegawai yang bersangkutan
menjadi termotivasi untuk tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
5. Prinsip memberi perhatian
24
1. Tujuan
Dalam proses motivasi, perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi.
Setelah itu, baru karyawan dimotivasi kearah tujuan.
2. Mengetahui kepentingan
Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan
karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pemimpin atau
perusahaan saja.
3. Komunikasi efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengn
bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya
(misalnya insentif) dan syarat apa yang harus dipenuhinya supaya insentif
tersebut dapat diperoleh.
4. Integrasi tujuan
Proses motivasi diperlukan untuk menyatukan tujuan organisasi dan
kepentingan karyawan. Tujuan organisasi adalaah needs complex yaitu
untuk memperoleh laba serta perluasan perusahaan. Sedangkan tujuan
individu karyawan adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasaan. Jadi,
tujuan organisasi dan tujuan karyawan harus disatukan.
5. Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantun fasilitas kepada organisasi dan
individu karyawan yang akan mendukung kelancaraan pelaksanaan
pekerjaan. Misalnya, memberikan bantuan kendaraan kepada salesman.
6. Team work (kelompok kerja)
Manajer harus membentuk teamworkyang terkoordinasi dengan baik,
sehingga bisa mencapai tujuann perusahaan. Keberaaan teamwork
inisangat penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak
karyawan
berikut:
1. Penghargaan
25
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No NamaPeneliti/ Judul Penelitian Variable Hasil Penelitian
Tahun penelitian
1 Salman Farisi, Pengaruh Motivasi Berdasarkan hasil
Juli Irnawati, Motivasi dan Disiplin penelitian yang
Muhhamad D Disiplin Kerja Kerja dilakukan PT.
Fahmi (2020) Terhadap Kinerja Kinerja Perkebunan
Karyawan (studi Karyawan Nusantara V Kebun
kasus pada kantor Tanah Putih Provinsi
PT.Perkebunan Riau,maka dapat
Nusantara V disimpulkan bahwa
Kebun Tanah motivasi dan displin
Putih Provinsi kerja simultan
Riau) berpengaruh positif
dan tidaksignifikan
terhadap kinerja
karyawan
kerja. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja telah dikemukankan oleh Salam
dkk (2020) menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif tidak signifikan
Provinsi Riau. Selanjutnya dalam penelitian Beby silva (2019) menyatakan bahwa
secara parsial ada pengaruh signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
significan terhadap kinerja (Studi kasus pada Badan Perpustakaan dan Arsip
dkk (2020) menyatakan bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh positif dan
Putih Provinsi Riau. Artinya apabila motivasi semakin baik maka kinerja
Studi Kasus pada Perusahan Bakpia Japon, Lopati Trimurti, Srandakan Bantul
parsial motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Studi Kasus Pada
Madium). Oleh karena itu bahwa motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi
kinerja karwan.
30
Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 2.1 :
Gambar 2.1.
Kerangka Berpikir
Displin Kerja
(X1)
H1
Komitmen Organisasi
Kinerja
(X2) H2
Y
Motivasi Kerja
H3
(X3)
H4
Ket : Parsial
Simultan
31
2.4 Hipotesis
sebelumnya oleh Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk. I Sumatera Utara
Nempu. Sesuai dengan tuntutan reformasi maka telah terjadi perubahan yang
PERDA dimaksud jelas Camat adalah sebagai Perangkat Daerah yang mempunyai
administratif di Kecamatan.
Siempat Nempu Hulu adalah salah satu kecamatan / camat yang ada di
Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Melalui kantor kecamatan ini, warga
dapat mengurus berbagai bentuk perizinan. Beberapa perizinan yang sering dibuat
terkait dengan penerbitan izin usaha mikro kecil (IUMK), rekomendasi surat
pengantar SKCK, surat keterangan domisili, surat izin menutup jalan untuk
surat eksplorasi air tanah, penggalian mata air, surat perubahan penggunaan tanah,
bagian serta posisi yang ada pada perusahaan dalam menjalankan kegiatan
jelas pemisahan pekerja antara satu dengan yang lain dan bagaimana fungsi dan
33
hubungan wewenang siapa yang melapor kepada siapa yang menyusun pembagian
kerja dan merupakan suatu sistem komunikasi. Fungsi dari struktur adalah
Sehingga akan terlihat jelas siapa yang bertanggung jawab atas sebuah pekerjaan
dalam satu bidang. Dalam sebuah perusahan atau instansi, biasannya struktur
Berdasarkan peraturan yang ada terdapat tiga unsur organisasi kecamatan yaitu:
Terdapat lima seksi dalam struktur organisasi ini yaitu : Seksi Tata Pemerintahan,
Umum, Seksi Perekonomian dan Pembangunan dan yang terakhir adalah Seksi
Siempat Nempu Hulu dapat kita lihat pada Gambar 2.2 berikut
Gambar 2.2
Struktur Organisasi Kantor Camat Siempat Nempu Hulu
CAMAT
34
35
oleh Bupati.
umum
peraturan bupati
dan
Kecamatan
fungsi:
kepegawaian
pembinaan pegawai
kepegawaian
dan Kepegawaian
evaluasi.
mempunyai fungsi:
Evaluasi
38
kerja Kecamatan
Bupati.
Pemerintahan.
fungsi:
ketertiban umum
peraturan bupati
mempunyai fungsi:
fungsi:
kesejahteraan masyarakat
kesejahteraan masyarakat
Kesejahteraan Masyarakat.
fungsi:
pelayanan umum;
Pelayanan
Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah pada Kantor Camat Siempat
Siempat Nempu Hulu, Kabuaten Dairi, Sumatera Utara 22251. Penelitian ini
mempunyai kualitas dan karakteristisk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi
juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada obyek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karaktersitik
Jadi dalam penelitian ini yng digunakan adalah populasi secara keseluruhan
(100%) karena jumlah pegawai yang ada di Kantor Camat Siempat Nempu Hulu,
43
44
Tabel 3.1 Jabatan dan Jumlah Pegawai Kantor Camat Siempat Nempu Hulu
N JABATAN JUMLAH
O
1 Camat 1
2 Sekretaris Camat 1
3 Kepala Sub Bagian 3
4 Kepala Seksi 5
5 Fungsional 3
7 Staff 15
8 Tenaga Harian Lepas 2
Total 30
Sumber: Kantor Camat Siempat Nempu Hulu, Sidikalang
3.2.2Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2018:118). Apabila subjeknya kurang dari 100 orang,
lebih baik diambil semuanya sehingga penelitian ini merupakan penelitian sensus.
Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh,
dimana sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Disiplin Kerja, Komitmen
akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi
informasi tentang cara mengukur variabel. Variabel yang akan dianalisis adalah
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Teknik penentuan skor yang digunakan dengan Skala Likert untuk mengukur
sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang variabel
penelitian. Dalam penelitian ini akan digunkan lima tipe alternatif jawaban pada
Tabel 3.3
Skala Likert
Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2018:134)
Penggunaan skala likert dengan alternatif skor nilai 1-5 untuk mengukur
sikap, dan pendapat responden. Dengan pertimbangan agar responden lebih mudah
dalam menentukan pilihan jawaban, karena peneliti meyakini bahwa responden telah
sebagia berikut:
dijawab.
akan diteliti.
pertanyaan yang telah diisi oleh responden, dan akan diuji hasilnya guna
relevan.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
pengukuran ata lebih terhadap gejala yang sama dengan dengan menggunakan alat
∑ σb
{ }
2
k
rn= 1−
k −1 ∑ σ 2t
Keterangan:
rn : Koefisien reliabilitas instrument
k : Jumlah butir pertanyaan
dalam model regresi, variabel pengganggu atau nilai residual memiliki distribusi
normal agar uji statistik untuk jumlah sampel kecil hasilnya tetap valid. Uji
dalam penelitian ini adalah analisis grafik histogram, grafik P-Plot serta analisis
stastik kolmogorov-Smirnov (K-S). Bila nilai signifikan < 0,05 berarti distribusi data
normal, sebaliknya jika nilai sigmifikan > 0,05 berarti data tidak normal.
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baiik seharusnya
penelitian ini dengan (1) nilai tolerence dan (2) Variance Inflation Factor (VIF).
Batas tolerence value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10, dimana:
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
diperlukan uji statistik yang lebih menjamin keakuratan hasil, uji yang dapat
digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas yaitu Uji Park dengan
cara melakukan Uji Park dengan SPSS. Cara pengujian dengan SPSS dengan melihat
nilai signifikansi jika > 0,05 berarti tidak terdapat heteroskedastisitas, dan bila nilai
untuk mengukur variable bebas terhadap variable terikat. Adapun rumus regresi
Y=α+β1X1+β2 X2+β3 X3
Keterangan:
Y : Kinerja Pegawai
X1 :Disiplin Kerja
52
X2 : Komitmen Organisasi
X3 : Motivasi Kerja
α : Konstanta
β1β2β3 : Koefisien regresi
berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu diuji signifikansinya dengan bentuk
H1: βi > 0, artinya variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel terikat.
Ha: Minimal satu βi ≠ 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
Kantor Camat Siempat Nempu Hulu, Kab: Dairi, Sidikalang yang bersedia
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 18 60
Wanita 12 40
Jumlah 30 100
dan perempuan sebanyak 36 orang (44%). Hal ini berarti responden yang bersedia
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
< 25 th 4 13
25-30 th 12 40
>30 th 14 47
Jumlah 30 100
th sebanyak 31 orang (37%) dan berusia >30 th 32 orang (40%). Hal ini berarti
>30 tahun
54
55
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase
SMA/SMK 4 13
D3 8 27
S1 16 53
S2 2 7
Jumlah 30 100
(7%). Hal ini berarti responden yang bersedia mengisi kuesioner yang dibagikan
pertanyaan pada kuesioner yang telah dirancang. Suatu butir pertanyaan dikatakan
valid apabila nilai korelasi (R hitung) dari butir pertanyaan tersebut > R tabel (0,361).
Tabel 4.1 disajikan hasil uji validitas untuk setiap butir-butir pertanyaan dari
kuesioner.
Tabel 4.4 Uji Validitas Terhadap Butir-Butir Pertanyaan Kuesioner X1 (Disiplin kerja)
Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan
D. Kerja 1 0,689 0,361 Valid
D. Kerja 2 0,762 0,361 Valid
D. Kerja 3 0,587 0,361 Valid
D. Kerja 4 0,679 0,361 Valid
D. Kerja 5 0,417 0,361 Valid
D. Kerja 6 0,634 0,361 Valid
D. Kerja 7 0,777 0,361 Valid
D. Kerja 8 0,749 0,361 Valid
56
Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai R hitung > 0,361 (R tabel).
Diketahui seluruh nilai R hitung > 0.361 (R tabel). Sehingga disimpulkan seluruh
Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai R hitung > 0,361 (R tabel).
Diketahui seluruh nilai R hitung > 0.361(R tabel). Sehingga disimpulkan seluruh
Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai R hitung > 0,361 (R tabel).
Diketahui seluruh nilai R hitung > 0.361 (R tabel). Sehingga disimpulkan seluruh
Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai R hitung > 0,361 (R tabel).
Diketahui seluruh nilai R hitung > 0.361 (R tabel). Sehingga disimpulkan seluruh
atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak
perlu diteruskan untuk uji reliabilitas. Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-
Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian
bersifat reliabel. Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena seluruh nilai
Cronbach’s Alpha dari tabel-tabel yang ada diatas lebih besar dari 0,6.
1. Untuk Pernyataan Saya selalu hadir tepat waktu pada jam kerja mayoritas menjawab
2. Untuk Pernyataan Dalam kegiatan-kegiatan lain seperti rapat dan apel yang berkaitan
59
dengan pekerjaan, saya selalu hadir tepat waktu mayoritas menjawab Setuju (47%)
14 responden.
3. Untuk Pernyataan Saya menaati peraturan yang ditetapkan didalam instansi ini
4. Untuk Pernyataan Saya mengenakan seragam kerja yang telah ditentukan setiap hari
5. Untuk Pernyataan Saya bertanggung jawab atas pekerjaan yang ditugaskan pada saya
6. Untuk Pernyataan Saya tidak pernah menunda-nunda pekerjaan yang telah diberikan
8. Untuk Pernyataan Saya menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu sesuai dengan
responden.
1. Untuk Pernyataan Saya bekerja dalam instansi ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-
2. Untuk Pernyataan Saya akan bekerja dengan lebih baik untuk menjaga nama instansi
3. Untuk Pernyataan Saya akan menghabiskan sisa karir saya di instansi ini mayoritas
4. Untuk Pernyataan Saya merasa telah melakukan usaha tidak hanya untuk diri saya
sendiri namun juga untuk instansi mayoritas menjawab Setuju (47%) 14 responden
5. Untuk Pernyataan Saya tidak pernah mengeluh dengan pekerjaan yang diberikan
6. Untuk Pernyataan Arahan dari pimpinan membuat saya semakin bersemangat dalam
7. Untuk Pernyataan Saya merasa senang ketika saya dapat berkontribusi untuk
responden.
8. Untuk Pernyataan Saya bangga ketika memberitahu orang di mana tempat saya
2. Untuk Pernyataan Saya selalu bekerja dengan baik untuk kenaikan jabatan mayoritas
3. Untuk Pernyataan Saya tidak menyerah bila mendapat teguran dari atasan, melainkan
4. Untuk Pernyataan Saya senang bekerja karena dapat memenuhi kebutuhan saya
6. Untuk Pernyataan Saya tidak menyerah bila mendapat teguran dari atasan, melainkan
STS TS KS S SS TOTAL
P
F % F % F % F % F % F %
Y11 0 0% 4 13% 8 27% 11 37% 7 23% 30 100%
Y12 0 0% 3 10% 9 30% 10 33% 8 27% 30 100%
Y13 0 0% 4 13% 8 27% 15 50% 3 10% 30 100%
Y14 0 0% 2 7% 7 23% 16 53% 5 17% 30 100%
Y15 0 0% 3 10% 7 23% 13 43% 7 23% 30 100%
Y16 0 0% 4 13% 3 10% 14 47% 9 30% 30 100%
Y17 0 0% 4 13% 8 27% 11 37% 7 23% 30 100%
Y18 1 3% 4 13% 5 17% 12 40% 8 27% 30 100%
1. Untuk Pernyataan Saya dapat menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung
jawab saya dengan hasil yang baik mayoritas menjawab Setuju (37%) 11 responden
2. Untuk Pernyataan Saya selalu menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung
jawab saya dalam kurun waktu tertentu dengan baik mayoritas menjawab Setuju
(33%) 10 responden
6. Untuk Pernyataan Saya selalu hadir dalam bekerja sesuai dengan peraturan yang ada
7. Untuk Pernyataan Saya mampu bekerjasama dengan rekan kerja saya mayoritas
8. Untuk Pernyataan Saya memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan rekan kerja
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,200, lebih
besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti data berdistribusi
normal.
probability plot, sementara pada Gambar 4.2 merupakan pengujian normalitas dengan
garis diagonal, sementara pada Gambar 4.2, terlihat kurva berbentuk kurva normal,
Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari
nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Disiplin kerja 0,654 1,530
Komitmen 0,646 1,547
Motivasi 0,677 1,477
a. Dependent Variable: Kinerja
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.17, nilai VIF dari Disiplin kerja adalah
1,530, nilai VIF dari Komitmen adalah 1,547 dan nilai VIF dari Motivasi adalah
1,477. Dikarenakan seluruh nilai VIF < 10, maka disimpulkan tidak terjadi
multikolinearitas.
Uji statistik Glejser dipilih karena lebih dapat menjamin keakuratan hasil
dibandingkan dengan uji grafik plot yang dapat menimbulkan bias. Uji Glejser
Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan,
koefisien signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat
Berdasarkan Tabel 4.18, diketahui nilai Sig. Glejser dari disiplin kerja adalah
0,992 > 0,05, nilai Sig. Glejser dari variabel komitmen adalah 0,779> 0,05, nilai Sig.
Glejser dari variabel motivasi adalah 0,870 > 0,05. Diketahui seluruh nilai Sig.
Glejser dari masing-masing variabel bebas di atas 0,05, maka disimpulkan tidak
terjadi heteroskedastisitas.
disebut dengan X terhadap variabel tak bebas yang biasa disebut dengan Y . Tabel
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4,110 2,886 1,424 ,166
Disiplin kerja ,412 ,101 ,485 4,097 ,000
Komitmen ,250 ,097 ,308 2,583 ,016
Motivasi ,207 ,092 ,261 2,246 ,033
a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan Tabel 4.19, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut.
1. Diketahui nilai konstanta adalah 4,110 . Nilai tersebut dapat diartikan apabila
adalah 4,110.
2. Diketahui nilai koefisien regresi dari disiplin kerja adalah 0,412. Nilai tersebut
dapat diartikan ketika disiplin kerja naik sebesar 1 satuan, maka kinerja
3. Diketahui nilai koefisien regresi dari komitmen adalah 0,250. Nilai tersebut
4. Diketahui nilai koefisien regresi dari motivasi adalah 0,207. Nilai tersebut
dapat diartikan ketika motivasi naik sebesar 1 satuan, maka kinerja karyawan
4.6 Pembahasan
4.6.1 Uji Hipotesis
4.6.1.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama
Berdasarkan Tabel 4.13, diketahui nilai F hitung 29,079 dan nilai Sig. adalah
0,000. Diketahui nilai F hitung 27,656 > F tabel 3,35 dan nilai Sig adalah 0,000 <
0,05, maka disiplin kerja , komitmen, motivasi secara bersama-sama atau simultan
1. Diketahui nilai koefisien dari Disiplin kerja adalah 0,412, yakni bernilai
positif. Hal ini berarti Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinejra
karyawan. Diketahui nilai Sig dari variabel Disiplin kerja adalah 0,000 < 0,05
dan t hitung 4,097 > t tabel 2,05, maka Disiplin kerja berpengaruh positif dan
2. Diketahui nilai koefisien dari Komitmen adalah 0,250, yakni bernilai positif.
Diketahui nilai Sig dari variabel pelatihan adalah 0,016 < 0,05 dan t hitung
2,583 > t tabel 2,05, maka Komitmen berpengaruh positif dan signifikan
3. Diketahui nilai koefisien dari Motivasi adalah 0,207, yakni bernilai positif.
Diketahui nilai Sig dari variabel Motivasi adalah 0,033 < 0,05 dan t hitung
2,246 > t tabel 2,05, maka Motivasi berpengaruh positif dan signifikan
70
adalah 0,761. Nilai tersebut dapat diartikan variabel disiplin kerja, Komitmen, dan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa :
2. Berdasarkan hasil uji simultan dengan uji F, variabel disiplin kerja, Komitmen,
3. Diketahui nilai koefisien dari Disiplin kerja adalah 0,412, yakni bernilai
positif. Hal ini berarti Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinejra
karyawan. Diketahui nilai Sig dari variabel Disiplin kerja adalah 0,000 < 0,05
dan t hitung 4,097 > t tabel 2,05, maka Disiplin kerja berpengaruh positif dan
4. Diketahui nilai koefisien dari Komitmen adalah 0,250, yakni bernilai positif.
Diketahui nilai Sig dari variabel pelatihan adalah 0,016 < 0,05 dan t hitung
2,583 > t tabel 2,05, maka Komitmen berpengaruh positif dan signifikan
5. Diketahui nilai koefisien dari Motivasi adalah 0,207, yakni bernilai positif.
71
72
Diketahui nilai Sig dari variabel Motivasi adalah 0,033 < 0,05 dan t hitung
2,246 > t tabel 2,05, maka Motivasi berpengaruh positif dan signifikan
5.2. Saran
Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat
membuat peraturan dan sangsi yang tegas bagi pegawainya yang tidak masuk
2. Pihak Camat Siempat Nempa Hulu harus memberikan sanksi yang tegas untuk
para pegawai yang kurang disiplin terhadap waktu berangkat dan pulang
kantor berupa pemotongan uang remunerasi. Selain itu pihak atasan instansi
juga harus mentaati waktu dalam berangkat dan pulang kerja, agar dapat
menjadi contoh untuk bawahannya dan bawahan pun merasa harus mengikuti
jejak atasannya.
kerja yang lebih, seperti pemberian bonus berupa liburan dan kenaikan gaji
lingkungan kerja, kompensasi dan stress kerja dan masih banyak lagi variable-
lvariabel lain yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja pegawai. Selain itu
penelitian yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, dan lebih tepatnya lagi
Silva, B. (2019). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mewah Indah Jaya-Medan. 1-85.
Kepada Yth : Bapak/Ibu/Saudara/i Pegawai Kantor Camat Siempat Nempu Hulu, Kab:
Dairi, Sidikalang.
Dengan hormat,
Hormat Saya
Berga Simangunsong
NPM 217410024
Petunjuk Pengisian Kuesioner
2. Anda dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan Anda secara
objektif dengan memberi tanda centang () pada salah satu kriteria untuk setiap
6. Hasil penelitian ini hanya untuk kepentingan akademis saja. Identitas diri Anda akan
dirahasiakan. Hasil penilaian ini tidak akan ada pengaruhnya terhadap status Anda
Jenis kelamin :
Umur :
Pendidikan :
No Pernyataan STS TS KS S SS
kerja
waktu
ditentukan pimpinan
No Pernyataan STS TS KS S SS
di instansi ini
No Pernyataan STS TS KS S SS
kerja pegawai
kenaikan jabatan
termotivasi
termotivasi
organisasi
No Pernyataan STS TS KS S SS
baik
dengan teliti
4 Saya dapat menyelesaikan tugas
waktu
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,873 a
,761 ,734 2,347
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2
b. Dependent Variable: y
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 456,839 3 152,280 27,656 ,000b
Residual 143,161 26 5,506
Total 600,000 29
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x3, x1, x2
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parameters a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,22184170
Most Extreme Differences Absolute ,091
Positive ,091
Negative -,066
Test Statistic ,091
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Correlations
Sig. (2-tailed) ,006 ,004 ,106 1,000 ,044 ,000 ,061 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x12 Pearson ,486 **
1 ,259 ,489 **
,257 ,369 *
,550 **
,747 **
,762**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,006 ,167 ,006 ,170 ,045 ,002 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x13 Pearson ,508 **
,259 1 ,177 ,222 ,075 ,405 *
,347 ,587**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,004 ,167 ,349 ,239 ,693 ,026 ,060 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x14 Pearson ,301 ,489 **
,177 1 ,193 ,475 **
,565 **
,442 *
,679**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,106 ,006 ,349 ,307 ,008 ,001 ,014 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x15 Pearson ,000 ,257 ,222 ,193 1 ,190 -,056 ,388 *
,417*
Correlation
Sig. (2-tailed) 1,000 ,170 ,239 ,307 ,314 ,767 ,034 ,022
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x16 Pearson ,370* ,369* ,075 ,475** ,190 1 ,543** ,292 ,634**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,044 ,045 ,693 ,008 ,314 ,002 ,118 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x17 Pearson ,601** ,550** ,405* ,565** -,056 ,543** 1 ,498** ,777**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,026 ,001 ,767 ,002 ,005 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x18 Pearson ,347 ,747** ,347 ,442* ,388* ,292 ,498** 1 ,749**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,061 ,000 ,060 ,014 ,034 ,118 ,005 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
total Pearson ,689** ,762** ,587** ,679** ,417* ,634** ,777** ,749** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,022 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,808 8
Correlations
X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 total
X21 Pearson 1 ,309 ,194 ,309 ,314 ,281 ,498 **
,198 ,575**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,097 ,304 ,097 ,091 ,133 ,005 ,293 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X22 Pearson ,309 1 ,398 *
,488 **
,245 ,324 ,352 ,473 **
,663**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,097 ,029 ,006 ,193 ,081 ,056 ,008 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X23 Pearson ,194 ,398* 1 ,220 ,261 ,493** ,469** ,431* ,664**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,304 ,029 ,242 ,164 ,006 ,009 ,017 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X24 Pearson ,309 ,488 **
,220 1 ,248 ,362 *
,251 ,316 ,578**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,097 ,006 ,242 ,186 ,050 ,182 ,088 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X25 Pearson ,314 ,245 ,261 ,248 1 ,455 *
,526 **
,396 *
,660**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,091 ,193 ,164 ,186 ,011 ,003 ,030 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X26 Pearson ,281 ,324 ,493 **
,362 *
,455 *
1 ,562 **
,251 ,729**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,133 ,081 ,006 ,050 ,011 ,001 ,182 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X27 Pearson ,498** ,352 ,469** ,251 ,526** ,562** 1 ,477** ,784**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,005 ,056 ,009 ,182 ,003 ,001 ,008 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X28 Pearson ,198 ,473 **
,431 *
,316 ,396 *
,251 ,477 **
1 ,651**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,293 ,008 ,017 ,088 ,030 ,182 ,008 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
total Pearson ,575 **
,663 **
,664 **
,578 **
,660 **
,729 **
,784 **
,651 **
1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,818 8
Correlations
X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 total
X31 Pearson 1 ,515** ,234 ,442* ,300 ,407* ,153 ,552** ,639**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,004 ,213 ,014 ,107 ,026 ,419 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X32 Pearson ,515** 1 ,465** ,554** ,519** ,454* ,452* ,450* ,788**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,004 ,010 ,001 ,003 ,012 ,012 ,013 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X33 Pearson ,234 ,465 **
1 ,475 **
,329 ,466 **
,604 **
,292 ,700**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,213 ,010 ,008 ,076 ,009 ,000 ,117 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X34 Pearson ,442 *
,554 **
,475 **
1 ,448 *
,360 ,185 ,302 ,680**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,014 ,001 ,008 ,013 ,050 ,327 ,105 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X35 Pearson ,300 ,519** ,329 ,448* 1 ,235 ,445* ,520** ,678**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,107 ,003 ,076 ,013 ,212 ,014 ,003 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X36 Pearson ,407* ,454* ,466** ,360 ,235 1 ,478** ,327 ,677**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,026 ,012 ,009 ,050 ,212 ,008 ,078 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X37 Pearson ,153 ,452 *
,604 **
,185 ,445 *
,478 **
1 ,609 **
,702**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,419 ,012 ,000 ,327 ,014 ,008 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X38 Pearson ,552 **
,450 *
,292 ,302 ,520 **
,327 ,609 **
1 ,715**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,002 ,013 ,117 ,105 ,003 ,078 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
total Pearson ,639 **
,788 **
,700 **
,680 **
,678 **
,677 **
,702 **
,715 **
1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,848 8
Correlations
Sig. (2-tailed) ,352 ,001 ,054 ,010 ,015 ,669 ,921 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y12 Pearson ,176 1 ,081 ,335 ,292 ,418* ,032 ,292 ,554**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,352 ,669 ,070 ,118 ,022 ,865 ,118 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y13 Pearson ,573** ,081 1 ,220 ,365* ,333 ,207 ,489** ,680**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,001 ,669 ,244 ,047 ,072 ,271 ,006 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y14 Pearson ,356 ,335 ,220 1 ,408* ,419* ,139 ,246 ,631**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,054 ,070 ,244 ,025 ,021 ,465 ,189 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y15 Pearson ,461* ,292 ,365* ,408* 1 ,327 ,159 ,315 ,689**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,010 ,118 ,047 ,025 ,078 ,403 ,090 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y16 Pearson ,442* ,418* ,333 ,419* ,327 1 ,085 ,078 ,642**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,015 ,022 ,072 ,021 ,078 ,653 ,682 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y17 Pearson ,081 ,032 ,207 ,139 ,159 ,085 1 ,176 ,399*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,669 ,865 ,271 ,465 ,403 ,653 ,353 ,029
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y18 Pearson ,019 ,292 ,489** ,246 ,315 ,078 ,176 1 ,566**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,921 ,118 ,006 ,189 ,090 ,682 ,353 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
total Pearson ,637** ,554** ,680** ,631** ,689** ,642** ,399* ,566** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,029 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,738 8