Anda di halaman 1dari 43

1

IMPLEMENTASI METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DALAM


PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEREKRUTAN KARYAWAN DI
PERUSAHAAN NEXWAVE

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
(S.Kom)

Disusun Oleh:
MUHAMMAD FARHAN
20119002

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS TEKNIK DAN DESAIN
UNIVERSITAS TRILOGI
JAKARTA
2022
ABSTRAK
Pengambilan keputusan merupakan bagian kunci dari eksekutif, manajer,
karyawan, dan setiap manusia dalam kehidupan tak terkecuali dalam pengambilan
keputusan untuk memilih karyawan pada suatu perusahaan. 11 calon karyawan serta
beragamnya kriteria yang harus dipenuhi seringkali membuat manajer personalia
kesulitan dalam melakukan pengambilan keputusan memilih karyawan pada PT.
Nexwave
Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan dalam penerimaan
karyawan PT. Nexwave yang menerapkan metode Analytic Network Process (ANP).
Kriteria yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai ujian bakat, interview user,
kepriadian, dan alasan bekerja. Adapun tahapan dalam ANP ini yaitu dengan membuat
matriks perbandingan berpasangan, menentukan nilai eigen vector, mengukur
konsistensi serta membuat limiting supermatriks untuk menentukan bobot akhir dari
kriteria dan subkriteria.
Hasil dari perhitungan bobot kriteria dan nilai pada setiap tes yang dilakukan
akan di akumulasi sehingga akan menghasilkan peringkat dari beberapa alternative
calon karyawan, hasil tersebut digunakan untuk membantu manajer dalam
pengambilan keputusan. Pada penelitian ini menggunakan 11 calon pegawai sebagai
sample. Setelah melakukan perankingan 11 calon pegawai maka akan diambil 3
kandidat dengan ranking teratas.

Kata kunci— Analytic Network Process (ANP), Sistem Pendukung Keputusan,


Multikriteria.

2
DAFTAR ISI

3
4

DAFTAR GAMBAR
5

DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Karyawan merupakan salah satu asset penting yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan sebuah perusahaan sehingga sebuah perusahaan harus memiliki
karyawan yang berkualitas baik secara pribadi maupun etos kerja. Karyawan yang
memiliki etos kerja yang baik tapi kurang dalam perilaku, akan dapat mengganggu kerja
sama antar karyawan yang mengakibatkan keterlamabatan dalam penyelesaian
pekerjaan. Begitupun sebaliknya meskipun mempunyai pribadi yang baik tapi
kurangnya etos kerja, akan menghambat perkembangan sebuah perusahaan. Rekrutmen
karyawan merupakan proses dalam peyeleksian awal untuk mendapatkan karyawan
yang berkualitas. Menurut Rivai (2018) rekrutmen adalah proses untuk mendapatkan
sejumlah sumber daya manusia (karyawan) yang berkualitas untuk menduduki suatu
jabatan atau pekerjaan dalam suatu perusahaan. Karyawan yang ditempatkan sesuai
dengan keahliannya diharapkan dapat bekerja dengan maksimal. Proses perekrutan yang
baik membutuhkan serangkaian tes sebagai acuan dalam pengambilan keputusan.
PT NexWave adalah salah satu subkontraktor telekomunikasi terbesar di
Indonesia. PT NexWave merupakan salah satu dari anak perusahaan TeleChoice
International Limited yang berdiri di Singapore pada tanggal 28 April 1998. PT
NexWave Indonesia hadir sejak 2004, dan hingga kini PT NexWave sudah bekerja
sama dengan operator telekomunikasi di Indonesia, Singapore, Philipines, Malaysia.
Sebagai salah satu perusahaan yang sedang berkembang pesat, PT NexWave
membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karyawan yang berkualitas akan
menghasilkan kinerja yang baik pada perusahaan serta mendukung tercapainya tujuan
perusahaan. Melihat pentingnya kualitas karyawan pada perusahaan, maka proses
seleksi calon karyawan merupakan bagian yang penting untuk memberikan karyawan
yang kualitas bagi perusahaan sehingga PT NexWave harus berhati-hati dalam proses
pengambilan keputusan saat seleksi calon karyawan.

1
2

Proses rekrutmen 11 calon kandidat karyawan pada PT. NexWave masih


menggunakan sistem perhitungan secara manual. Manajer Personalia melakukan seleksi
karyawan dengan perhitungan menggunakan Microsoft Excel mulai psikotes hingga
wawancara akhir dengan cara mengecek satu per satu pegawai mana yang berhak
menjadi pegawai tetap. Proses pemilihan seperti ini akan membuat kesulitan dalam
menentukan objektifitas pengambilan keputusan, penilaian yang tidak akurat serta
memakan waktu yang lama. Untuk meningkatkan kualitas dalam rekrutmen, dibutuhkan
sebuah sistem terkomputerasi yang dapat menyimpan data tes para calon karyawan dan
dapat menganilisa hasil tersebut, sehingga proses penilaian dapat efektif dan efisien.
Selain data tes, indikator yang digunakan untuk penilaian adalah umur, pendidikan
terakhir, dan pengalaman kerja calon karyawan. Salah satu metode untuk menganalisa
hasil tes calon karyawan adalah Analytical Network Process (ANP). Analytic Network
Process (ANP) adalah bentuk yang lebih umum dari Analytic Hierarchy Process (AHP),
yang menggabungkan umpan balik dan hubungan saling ketergantungan antar elemen
keputusan dan alternatif. Hal ini memberikan pendekatan yang lebih akurat ketika
memodelkan masalah keputusan yang kompleks.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Riza & Irianti (2015) dengan judul
“Sistem Promosi Jabatan Dengan Menggunakan Analytic Network Process (Studi Kasus
di PT. Maxi Media)” mengungkapkan bahwa metode ANP membantu para pengambil
kebijakan di sebuah perusahaan untuk menyeleksi karyawan yang akan mendapatkan
promosi jabatan. Pada penelitian ini menggunakan 4 kriteria dan 5 alternatif terhadap 5
karyawan adalah Sherly, Erlan, Budi, Alamsyah, dan Della. Hasil penilaian yang
dilakukan terhadap karyawan dengan metode ANP ini bahwa Sherly rangking 2 dengan
20%, Erlan rangking 3 dengan 18%, Della rangking 1 dengan 53% dan Budi rangking 4
dengan 12%, hasil penilaian tersebut maka yang mendapatkan promosi jabatan adalah
Della dengan persentasi 53%.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Amin (2014) dengan judul “Analytical
Network Process Berbasis Kriteria Majemuk dalam Pemilihan Karyawan Untuk
Promosi Jabatan” menggunakan 3 variabel dengan total 10 kriteria untuk menganalisa
kemampuan dan kelayakan dari 3 karyawan yang mengajukan permohonan untuk
3

menjabat jabatan pengawas di departemen produksi. Dari hasil penelitian tersebut


didapatkan hasil analisa berupa karyawan untuk promosi jabatan, akan diurutkan
berdasarkan prioritas karyawan yang didapatkan dari hasil kuesioner per nama
karyawan. Sedangkan kriteria ideal yang dihasilkan adalah hasil penggabungan
beberapa kriteria dari masingmasing pihak, yaitu Personil, stándar kompetensi dan
instansi. Kriteria tersebut diambil beberapa dari prioritas masing-masng kriteria.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh PT NexWave dalam perekrutan
karyawan dan hasil dari kesimpulan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka
dalam penelitian ini akan mengambil judul Implementasi Metode Analytic Network
Process (ANP) dalam Pengambilan Keputusan Perekrutan Karyawan Di Perusahaan
Nexwave.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah di atas, permasalahan yang diangkat pada peneltian
ini apakah metode Analytic Network Process (ANP) dapat mengatasi permasalahan
dalam seleksi Perekrutan Karyawan Di Perusahaan Nexwave ?

1.3 Batasan Masalah


Pada pembuatan aplikasi ini ada beberapa batasan dalam menganalisa
kemampuan calon karyawn, yaitu
1. Hasil penilaian calon karyawan didapatkan dari hasil interview dan tes tulis
yang dilaksanakan oleh bagian personalia.
2. Data calon karyawan yang diambil merupakan data calon karyawan yag
melamar di PT NexWave.
3. Indikator yang digunakan adalah hasil tes tulis, usia, pendidikan terakhir, dan
pengalaman kerja.
4. Jumlah alternative solusi yang diambil sebanyak 11 orang.
5. Algoritma yang digunakan dalam seleksi calon karyawan adalah Analytic
Network Process (ANP).
4

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari peneltian ini adalah untuk menerapkan metode Analytic Network
Process (ANP) agar penilaian yang dilakukan dapat membantu PT NexWave dalam
seleksi calon karyawan.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Bagi Perusahaan
Analisa perekrutan karyawan yang dilakukan oleh perusahaan semakin efektif
dan efisien dengan dukungan aplikasi pendukung keputusan dengan
menggunakan metode Analytic Network Process (ANP).
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menyalurkan ilmu yang telah dipelajari pada saat
perkuliahan dalam membangun aplikasi pendukung keputusan dengan
menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) untuk mendukung
kinerja PT NexWave dalam perekrutan karyawan.

1.6 Metode Penelitian


Berikut ini merupakan metode penelitian yang digunakan :
1. Menganalisa permasalahan yang ada di PT NexWave. Berdasarkan observasi
yang dilakukan, permasalahan utama pada perkrutan karyawan.
2. Menentukan algoritma dan variabel yang digunakan.
Dalam penelitian ini algoritma yang digunakan adalah Analytic Network
Process (ANP). Ada empat variabel yang digunakan yaitu hasil tes tulis,
usia, pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja.
3. Merancang sistem perekrutan karyawan menggunakan algoritma Analytic
Network Process (ANP) mulai dari perancangan basis data, alur sistem, dan
tampilan sistem.
5

4. Implementasi, jika sistem tidak mengalami permasalahan maka sistem dapat


diterapkan jika terjadi permasalahan akan dianalisa kesalahan tersebut dan
akan dilakukan perbaikan.
5. Langkah terakhir adalah pengelolaan sistem perekrutan karyawan.

1.7 Sistematika Penulisan


Penyusunan penelitian pada proposal skripsi ini dibagi atas beberapa bab yang
akan dibahas secara rinci dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penulisan yang menjabarkan penelitian yang saat ini diambil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini dibahas tentang penelitian terdahulu yang mendukung
penelitian yang dilakukan, selain itu pada bab ini akan menjabarkan teori – teori
yang mendukung tentang sistem pendukung keputusan dan metode Analytic
Network Process (ANP).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan aplikasi sistem
pendukung keputusan untuk rekrutmen menggunakan metode Analytic Network
Process (ANP) pada PT NexWave. Perancangan aplikasi meliputi perancangan
desain sistem, perancangan user interface, dan perancangan metode Analytic
Network Process (ANP).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini akan menjelaskan mengenai hasil implementasi dan
pengujian beserta analisa hasil yang didapatkan
6

BAB V PENUTUP
Pada bab ini membahas kesimpulan mengenai penelitian yang telah
dilakukan dan usulan-usulan yang dapat diimplementasikan untuk
pengembangan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang rujukan-rujukan yang mendukung penelitian yang
dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian pertama sebagai pembanding adalah dari jurnal oleh Primana Oky
Rahmanda, Riza Arifudin, and Much Aziz Muslim pada tahun 2017 dengan judul
“Implementation of Analytic Network Process Method on Decision Support System
of Determination of Scholarship Recipient at House of Lazis Charity UNNES”.
Tujuan dari penelitian ini adalah dapat menentukan siapa yang berhak mendapatkan
beasiswa. Penelitian ini menggunakan metode Analytic Network Process (ANP)
dengan menggunakan empat kriteria seperti pekerjaan orang tua, pendapatan orang
tua, jumlah/tingkat SPP, dan Grade Point Nilai rata-rata dengan nilai bobot
priroritas dengan perhitungan supermatriks. Hasil dari penelitian ini adalah Dari 10
siswa data, penerima beasiswa diambil 5 terbaik dengan bobot prioritas dan
tertinggi nilai persentase. Siswa dengan nilai bobot prioritas tertinggi memenuhi
syarat untuk mendapatkan beasiswa.

Penelitian kedua oleh Donny Muda Priyangan, Hara Fransiska pada tahun 2017
dengan judul jurnal “Implementation of the Analytical Hierarchy Process Method
as a Media for Decision Making on the Admission of Candidates for the Kalirejo
Village, Central Lampung”. Penelitian ini menggunakan metode AHP. Tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai sistem pendukung keputusan pemilihan perangkat
Desa dengan menentukan prioritas dan alternative yang ada untuk pengambilan
keputusan. Hasil Perhitungan menggunakan metode AHP untuk menentukan
prioritas pilihan sangat tergantung pada pemberian nilai perbandingan terhadap
kriteria dan alternative yang ada. Hasil implementasi untuk pemilihan perangkat
Desa menggunakan metode AHP ini dengan hasil yang telah diperoleh yaitu urutan
pertama adalah A1 dengan nilai 0.47 urutan kedua adalah A3 dengan nilai 0.32 dan
urutan ketiga A2 dengan nilai 0.22.

Penelitian ketiga oleh Rizki Aditya Suherdi, Rohmat Taufiq, Yanuardi, Angga
Aditya Permana pada tahun 2018 dengan judul jurnal “Penerapan Metode AHP

7
8

dalam Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Pangkat Pegawai di Badan


Kepegawaian dan Pengembagan Sumber Daya Manusia Kota Tangerang”.
Penelitian ini menggunakan metode AHP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kenaikan pangkat pada Pegawai Negeri Sipil. Hasil yang diperoleh adalah SPK
dengan menggunakan metode AHP dapat mempermudah dalam menentukan layak
atau tidaknya pegawai mendapat kenaikan pangkat, penggunaan metode Analytical
Hierarchy Process berbasis web akan mempermudah dalam pembuatan laporan dan
penentukan kenaikan pangkat.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Gede Surya Mahendra, Kadek Yota


Ernanda Aryanto pada tahun 2019 dengan judul jurnal “SPK Penentuan Lokasi
ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW”. Dalam penelitian ini menggunakan
metode AHP dengan tujuan menentukan lokasi ATM secara cepat dan mudah.
Hasil pengujian yang dilakukan pada 76 kasus uji, dengan terealisasi sebanyak 38
kasus uji, menghasilkan 66 kasus uji yang sesuai dan 10 kasus yang tidak sesuai,
dengan akurasi sebesar 86,84%, dan setelah dilakukan uji signifikansi akurasi
meningkat menjadi 92,11%. SPK Penentuan Lokasi ATM menggunakan AHP dan
SAW dapat digunakan di berbagai platform sistem operasi dan browser. Dengan
hasil dalam menentukan lokasi ATM menjadi lebih objektif karena user tidak
menentukan alternatif yang akan dipilih secara langsung.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Gede Surya Mahendra, I Putu Yoga


Indrawan pada tahun 2020 dengan judul jurnal “Metode AHP-Topsis pada Sistem
Pendukung Keputusan Penentuan Penempatan Automated Teller Machine”. Dalam
penelitian ini menggunakan Metode AHP-TOPSIS untuk penentuan penempatan
ATM. Terdapat 76 data alternatif deployement ATM dan 38 alternatif yang
dilakukan realisasi. Terdapat 3 decision maker yang menghasilkan pembobotan
kriteria, dan dapat dihitung geometric average sebagai rata-rata untuk dilakukan
perhitungan untuk mencari nilai preferensi sebagai hasil rekomendasi. Akurasi dari
decision maker 1 sebesar 89,47%, decision maker 2 sebesar 73,68%, decision
9

maker 3 sebesar 86,84% dan berdasarkan geometric average mendapatkan akurasi


sebesar 84,21%.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Wisata I Gede Hendrayana, dan Gede


Surya Mahendra pada tahun 2019 dengan judul jurnal “Perancangan Metode AHP-
MOORA Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket”. Penelitian ini
menggunakn metode AHP-AMOORA dengan tujuan membantu mengambil
keputusan dalam pemilihan wisata secara tepat dan mudah. Hasil pengujian yang
dilakukan pada 38 kasus uji. Berdasarkan 38 alternatif yang diujikan menggunakan
metode AHP-MOORA mendapatkan hasil berupa Paket21 merupakan rekomendasi
tertinggi dengan nilai preferensi sebesar 0,085, Paket09 peringkat selanjutnya
dengan nilai preferensi 0,084, Paket26 menduduki peringkat ketiga dengan nilai
preferensi 0,074, dan Paket10 menjadi peringkat terakhir dengan nilai preferensi
0,030. Hasil rekomendasi pemilihan paket wisata menjadi lebih objektif karena user
tidak menentukan alternatif yang akan dipilih secara langsung.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Gede Surya Mahendra, Putu Gede Surya
Cipta Nugraha pada tahun 2020 dengan judul jurnal “Komparasi Metode AHP-
SAW dan AHP-WP pada SPK Penentuan E-Commerce Terbaik di Indonesia”.
Tujuan adalah menentukan E-Commerce terbaik di Indonesia dengan menggunakan
komparasi metode AHP-SAW dan AHP-WP pada SPK. E-Commerce terbaik di
Indonesia yang ditentukan berdasarkan pembobotan kriteria dari 5 narasumber yang
aktif menggunakan E-Commerce dan penilaian alternatif berdasarkan survei eIQ
Consumer Pulse 2019. Hasil menyatakan bahwa alternatif “Bukalapak” merupakan
E-Commerce terbaik dengan Nilai preferensi AHP-SAW sebesar 0,8543 dan AHP-
WP sebesar, 0,1711. Terdapat perbedaan ranking pada perhitungan AHP-SAW dan
AHP-WP dimana peringkat ke-2 pada AHP-SAW adalah alternatif “Tokopedia”
dan peringkat ke-3 pada AHP-WP adalah alternatif “Lazada”, sedangkan peringkat
ke-2 pada AHPSAW adalah alternatif “Lazada” dan peringkat ke-3 pada AHP-WP
adalah alternatif “Tokopedia”.
10

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Stenly Ibrahim Adam, Oktoverano


Lengkong pada tahun 2019 dengan judul jurnal “Sistem Pendukung Keputusan
Penilaian Kinerja Pegawai Universitas Klabat Menggunakan Metode Analytic
Network Process”. Metode yang digunakan adalah ANP. Dengan tujuan
memberikan penilaian terhadap kinerja pegawai Universitas Klabat. Hasilnya dapat
menunjukan nilai kompetensi pegawai sesuai dengan bobot dan kriteria-kriteria
yang telah ditentukan, dan dapat membantu para pengambil keputusan agar dapat
memberikan penilaian terhadap kinerja pegawai di Unklab secara efektif dan
objektif.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dedy Rahman Prehanto, dan Ginanjar


Setyo Permadi pada tahun 2020 dengan judul jurnal “Implementasi Metode
Analytic Network Process (ANP) untuk Penilaian Kinerja Karyawan dengan Rating
Scale”. Metode yang digunakan adalah ANP dengan tujuan menilai kinerja
karyawan. Kriteria yang digunakan ada 5 yaitu pelayanan, integritas, komitmen,
disiplin, kerjasama, dan 20 subkriteria. Sistem ini dapat menghasilkan keluaran
berupa hasil nilai kinerja tiap pegawai yang sebelumnya dilakukan proses
perhitungan berdasarkan hasil kuisioner dan penilaian oleh 2 pimpinan. Hasilnya
pegawai masih dalam kriteria baik.

Penelitian terakhir yang digunakan untuk menjadi perbandingan dilakukan oleh


Dila Nurlaila, Didi Supriyadi, Andika Elok Amalia dengan judul jurnal “Penerapan
Metode Analytic Network Process (ANP) Untuk Pendukung Keputusan Pemilihan
Tema Tugas Akhir (Studi Kasus: Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom)”.
Penelitian ini menggunakan metode ANP dengan tujuan sebagai pendukung
keputusan pemilihan tema tugas akhir. Hasilnya ANP diujikan pada 15 data
mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah tugas akhir menghasilkan tingkat
akurasi 46.6% dan hilangnya 53.4% akurasi disebabkan oleh banyak faktor, salah
satunya yaitu ketidak sesuaian jawaban mahasiswa saat menentukan nilai
peminatan. Faktor lain yang menyebabkan nilai akurasi rendah adalah proses
penentuan tema tugas akhir yang ditentukan oleh Tim mata kuliah tugas akhir
11

belum menggunakan standarisasi yang baku dan tidak mengacu pada nilai mata
kuliah dan nilai kompetensi mahasiwa.

Dari penelitian sebelumnya, diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan


kemudahan dalam pengambilan keputusan menggunakan metode ANP (Analytic
Network Process) dalam proses perekrutan karyawan di perusahaan NEXWAVE
yang disesuaikan dengan kriteria yang ada, sehingga mendapatkan jawaban yang
maksimal.
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengacu pada penelitian terdahulu untuk memperkaya kajian yang sedang diteliti. Jenis penelitian terdahulu
bisa berupa paper dan jurnal ilmiah. Penelitian ini menjadi pedoman penulis mengembangkan penelitian Pengadaan Barang
Menggunakan Metode Analytic Network Process (ANP). Untuk lebih jelas, pada tabel 2.1 peneliti sajikan referensi yang
digunakan dalam melakukan penelitian:

Hasil implementasi untuk pemilihan perangkat Desa menggunakan metode AHP ini dengan hasil yang telah diperoleh
yaitu urutan pertama adalah A1 dengan nilai 0.47 urutan kedua adalah A3 dengan nilai 0.32 dan urutan ketiga A2 dengan
nilai 0.22.
Table 2.1 perbandingan persamaan penelitian terdahulu
Pengembangan
No Judul Tahun Author Perbedaan Persamaan Kritik
ide

1 Implementation of Analytic 2017 Primana Oky ● Penelitian ini Metode yang Kekurangan Mengembangka
Network Process Method Rahmanda, untuk meneliti digunakan Metode dari sistem ini n nilai prioritas
on Decision Support Riza Arifudin rangking ANP yaitu data yang menggunakan
System of Determination of and Much kelayakan siswa di uji masih supermatriks
(Analytic Network
Scholarship Recipient at Aziz Muslim berdasarkan menggunakan perhitungan
Process)
House of Lazis Charity kriteria. cara
UNNES pembobotan
secara manual,
sehingga
pengguna akan

12
13

kesulitan dalam
menentukan
pembobotan
data dalam
jumlah yang
banyak

● Metode yang
digunakan Menghitung
Implementation of the Metode AHP nilai eigen dan
Analytical Hierarchy (Analytical menguji
Process Method as a Media Donny Muda Hierarchy Menggunakan konsitensinya,
2 for Decision Making on the 2020 Priyangan, Process) metode matriks jika tidak
Admission of Candidates Hara Fransiska prioritas kriteria konsisten maka
for the Kalirejo Village, ● Penelitian ini pengambilan
Central Lampung digunakan data dapat
untuk pemilihan diulangi
kepala desa

3 Penerapan Metode AHP 2018 Rizki Aditya ● Metode yang Menggunakan studi Proses kenaikan Menggunakan
Dalam Sistem Pendukung Suherdi, digunakan kasus pangkat masih SPK / Sistem
Keputusan Kenaikan Rohmat Metode AHP pengembangan menggunakan penunjang
Pangkat Pegawai Di Badan Taufiq, (Analytical sistem sistem keputusan agar
Kepegawaian Dan Yanuardi, Hierarchy pengajuan terlihat struktur
Pengembangan Sumber Angga Aditya Process) manual dan sistematis
Daya Manusia Kota Permana
Tangerang ● Penelitian ini
untuk meneliti
14

SPK terhadap
kenaikan
pangkat
kepegawaian
dan
pengembangan
SDM Kota
Tanggerang

4 SPK Penentuan Lokasi 2019 Gede Surya ● Metode yang Metode Masih terdapat Untuk kriteria
ATM Menggunakan Mahendra, digunakan menggunakan beberapa Diharapkan
Metode AHP dan SAW Kadek Yota Metode AHP Multi Criteria kendala kriteria untuk melakukan
Ernanda (Analytical Decision Making dan sub kriteria uji validitas, uji
Aryanto (MCDM) yang belum reabilitas dan uji
Hierarchy
tercakup dalam signifikansi dari
Process)
penelitian ini kriteria dan sub
● Penelitian ini kriteria yang
yang
adalah SPK diperoleh dengan
diakibatkan dari
Penentuan keterbatasan Menggunakan
Lokasi ATM sumber literatur kuisioner yang
lebih baik
dengan kualitas
dan kuantitas
narasumber
yang lebih
baik
15

● Metode yang
digunakan
Metode AHP- Pembobotan dalam
Metode AHP-TOPSIS pada TOPSIS peneltian ini
Gede Surya
Sistem Pendukung diperoleh dari studi
Mahendra, I ● Penelitian ini
5 Keputusan Penentuan 2020 literatur dan - -
Putu Yoga
Penempatan Automated untuk meneliti wawancara dengan
Indrawan
Teller Machine SPK untuk decision maker
menentukan serta survey lokasi
penempatan
ATM

● Metode yang
digunakan Membuat matrik Menggunakan
I Gede Metode AHP- perbandingan metode ANP
Perancangan Metode AHP-
Hendrayana, MOORA berpasangan yang agar
MOORA Pada Sistem
6 2019 dan Gede menggambarkan - mendapatkan
Pendukung Keputusan ● Penelitian ini
Surya konstibusi relative hasil yang
Pemilihan Paket
Mahendra untuk meneliti atau pengaruh perhitungan
SPK pemilihan setiap elemen cepat dan akurat
paket

Komparasi Metode AHP- Gede Surya ● Metode yang Terdapat


Implementasi
SAW dan AHP-WP pada Mahendra, perbedaan
7 2020 digunakan komparasi pada
SPK Penentuan E- Putu Gede Ranking pada
Metode AHP- SPK
Commerce Terbaik di Surya Cipta perhitungan
SAW dan AHP-
16

Indonesia WP

● Penelitian ini
untuk meneliti
perbandingan
metode AHP- AHP – SAW
Nugraha
SAW dan AHP- dan AHP-WP
WP untuk
menentukan E-
commerce
Terbaik.

Sistem Pendukung Metode yang di


Keputusan Penilaian gunakan ANP
Kinerja Pegawai (Analytic Network Sistem ini dapat
● Penelitian ini
Universitas Klabat Process) untuk di kembangkan
Stenly Ibrahim meneliti SPK
Menggunakan Metode memperbaiki untuk di
Adam, penilaian
8 Analytic Network Process 2019 kelemahan AHP - terapkan pada
Oktoverano kinerja pegawai
berupa kemampuan aplikasi mobile
Lengkong Universitas
mengakomodasi pada
Klabat
keterkaitan antara smartphone
kriteria atau
alternative

9 Implementasi Metode 2020 Dedy Rahman ● Penelitian ini Metode ANP -


Analytic Network Process Prehanto, untuk meneliti memperhatikan 2
(ANP) untuk Penilaian Ginanjar Setyo penilaian kontrol dalam
Kinerja Karyawan dengan
17

Rating Scale kinerja


karyawan
Permadi dengan modelkan sistem
menggunakan
rating scale.

10 2017 Dila Nurlaila, ● Metode ANP Menggunakan Kriteria yang


Didi (Analytic Metode ANP digunakan
Supriyadi, Network (Analytic Network dalam model
Penerapan Metode Analytic Andika Elok Process) Process) jaringan ANP
Network Process (ANP) Amalia dalam penelitian
Untuk Pendukung ● Penelitian ini ini masih belum
Keputusan Pemilihan Tema untuk menjadi
Tugas Akhir (Studi Kasus: pendukung standarisasi
Program Studi S1 keputusan dalam
Informatika ST3 Telkom) pemilihan tema penentuan tema
Tugas akhir. tugas akhir
mahasiswa.
Sehingga
memungkinkan
agar dapat
dibuat standar
baku yang
menjadi acuan
dalam
menentukan
tema tugas akhir
18

yang sesuai
dengan program
keahlian di
program studi
Informatika
19

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan tentang langkah-langkah yang digunakan untuk
membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian atau yang disebut dengan metodologi
penelitian. Metodologi penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

METODE ANALYTIC
NETWORK PROCESS

Pengujian

Analisis Dan Simulasi


ANP

Gambar 3. 1 Metodologi Penelitian

3.1 Studi Pustaka


Tahap pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan melakukan studi
pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan meninjau penelitian terdahulu terutama yang
terkait dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Studi pustaka yang pertama adalah
terkait pengambilan keputusan perekrutan karyawan di Perusahaan Nexwave Dengan
melakukan studi pustaka, penelitian ini menjadi baik karena tidak hanya berdasarkan dari
pemikiran sendiri, namun juga dari penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti dan para
ahli sebelumnya.
20

3.2 Pengumpulan Data


Data yang digunakan pada penelitian ini adalah pengumpulan data tentang
Pengambilan Keputusan Perekrutan Karyawan di Perusahaan Nexwave. Pengumpulan
data tersebut dapat dilakukan diperoleh dari hasil studi pustaka dan wawancara. Pada
penelitian ini menggunakan 4 kriteria dan 5 alternatif terhadap 5 karyawan adalah
Alamsyah, Budi, Sherly, Della, dan Erlan. Untuk contoh perhitungan menggunakan ANP pada
sub bab ini menggunakan sampel 5 alternatif dari total 11. Berikut tahapan untuk menghitung
dengan metode ANP untuk proses perekrutan karyawan :

Langkah pertama adalah menentukan kriteria yang akan digunakan sebagai acuan dalam
pemilihan perekrutan karyawan. Data kriteria sendiri menjadi acuan untuk diterima atau
tidaknya calon kandidat karyawan. Berikut kriteria yang didapat :

Tabel 3.1 Kriteria


No Kode Kriteria

1 C1 Nilai Ujian Bakat

2 C2 Interview User

3 C3 Kepriadian

4 C4 Alasan Bekerja.

Langkah selanjutnya adalah adalah menentukan alternatif yang akan diujicobakan dengan
perhitungan ANP berdasarkan kriteria yang ada. Data alternatif sendiri berisi data-data
calon karyawan yang akan direkrut oleh Perusahaan Nexwave. Berikut adalah tabel
alternatif yang akan digunakan dalam perhitungan :

Tabel 3.2 Alternatif


21

No Kode Nama Kandidat

1 A1 Alamsyah

2 A2 Budi

3 A3 Sherly

4 A4 Della

5 A5 Erlan

Langkah selanjutnya sebelumnya melakukan perhitungan ANP untuk melakukan proses


rekrutmen. Maka selanjutnya kita perlu data nilai masing-masing alternatif terhadap
kriteria yang ada, untuk kemudian kita lakukan lakukan perhitungan ANP untuk
mendapatkan calon karyawan di Perusahaan Nexwave. Berikut adalah tabel nilai alternatif
calon karyawan di Perusahaan Nexwave :

Tabel 3.3 Nilai Alternatif


No Kode Nama C1 C2 C3 C4

1 A1 Alamsyah 2 3 2 3

2 A2 Budi 4 2 2 2

3 A3 Cerry 2 4 4 2

4 A4 Della 3 4 3 4

5 A5 Erlan 1 4 4 1

3.3 Implementasi Metode Analytic Network Process (ANP)


ANP adalah teori umum pengukuran relative yang digunakan untuk menurunkan
rasio prioritas komposit dari skala rasio individu yang mencerminkan pengukuran relative
dari pengaruh elemen-elemen yang saling berinteraksi berkenaan dengan kriteria kontrol
22

(Saaty, 2005a). ANP merupakan teori matematika yang memungkinkan seseorang untuk
melakukan dependence dan feedback secara sistematis yang dapat menangkap dan
mengkombinasikan faktorfaktor tangible dan intangible.

3.4 Pengujian
Setelah tahap pelatihan model akan diuji untuk melihat performa dan evaluasi
model. Pada tahapan ini dilakukan pengelompokan data yang telah dilakukan pengujian
berdasarkan varietas dengan menggunakan tabel confusion matrix pengujian model
dilakukan dengan menggunakan data uji. Terdapat 4 kriteria pendukung dalam
menetapkan karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan.
Penilaian pelaksanaan pekerjaan dilakukan sekali setahun oleh Pejabat Penilai dan
acuan penilaian yang diterapkan pada USM sesuai formulir penilaian tenaga edukasi USM.
Adapun nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai
berikut: 1. Kategori 1 : 0 – 20 = Sangat Kurang 2. Kategori 2 : 21 – 40 = Kurang 3. Kategori 3
: 41 – 60 = Cukup 4. Kategori 4 : 61 – 80 = Baik 5. Kategori 5 : 81 – 100 = Baik Sekali.
Pembobotan dengan ANP membutuhkan model yang merepresentasikan saling
keterkaitan antar kriteria dan subkriteria yang dimilikinya. Ada 2 kontrol yang perlu
diperhatikan di dalam memodelkan sistem yang hendak diketahui bobotnya. Kontrol
pertama adalah kontrol hierarki yang menunjukkan keterkaitan kriteria dan sub
kriterianya. Pada kontrol ini tidak membutuhkan struktur hierarki seperti pada metode
AHP.

Berikut ini adalah lima langkah pembuatan ANP :


Langkah 1: Buat suatu hirarki jaringan keputusan yang menunjukkan hubungan
antar factor keputusan
Langkah 2 : Buat matriks perbandingan berpasangan diantara faktor yang
mempengaruhi keputusan
Langkah 3: Hitung relative importance weight vectors dari faktor-faktor yang
ada
Tingkat ketidak konsistenan pada respon di sebut dengan rasio ketidak
konsistenan (CR). Langkah – langkah dalam menghitung CR adalah sebagai berikut:
23

1. Nilai perbandingan berpasangan dikalikan secara matrik dengan bobot (eigen)


sehingga menghasilkan suatu nilai hasil. Nilai-nilai hasil tersebut selanjutnya
akan dibagi dengan nilai eigen tiap barisnya untuk mendapatkan nilai rata-rata.
Selanjutnya menghitung nilai phi.
2. Nilai phi diperoleh dari jumlah nilai hasil dibagi dengan jumlah indikator yang
di bandingkan.

phi =

3. Nilai consistency index (CI) berasal dari perhitungan nilai phi dikurangi jumlah
indikator, setelah itu dibagi jumlah indikator dikurangi 1.

CI =

4. Consistency Ratio (CR) berasal dari nilai :


CR= consistensi indekx
Indekx ratio

Langkah 4: Pembentukan supermatriks dan analisis


Supermatriks yaitu suatu matrik yang tersusun dari relative importance weight vectors.
Kemudian menormalisasikan supermatriks tersebut sehingga angka-angka di dalam tiap-tiap
kolom pada supermatriks memiliki jumlah bernilai 1
Langkah 5: Menghitung bobot akhir
Hitunglah bobot akhir dengan meningkatkan supermatriks dengan 2n+1, dimana k
merupakan sembarang angka yang besar sampai stabilitas bobot terjadi, dimana nilai-nilai
dalam supermatriks tidak berubah ketika dikalikan dengan dirinya sendiri, atau sering disebut
konvergen
24

3.5 Analisa dan Simulasi ANP


Analisa merupakan tahap yang menjadi dasar proses pembuatan pada tahap
selanjutnya. Pada tahap analisa sistem ini, penulis menggunakan metode ANP untuk
melakukan Analisa calon kandidat mana yang harus diterima.

Matriks perbandingan berpasangan kriteria ini


berfungsi untuk mendapatkan nilai eigen dan melihat
konsistensi rasio perbandingan (CR), dimana syarat CR ≤
0.1. Nilai perbandingan ini diperoleh dari pengambil
keputusan.

Dari tabel ini dapat dicari nilai matriks perbandingan berpasangan kriteria
terhadap disiplin yang terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.4 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Disiplin


C A
2 LT

C2 1 3

ALT 0. 1
33

Dari matriks perbandingan di atas, maka dapat dihitung nilai eigen vector, lamda
maksimum (λmaks), indeks konsistensi (CI) dan indeks ratio (CR). Nilai eigen
vector diperoleh dari baris pertama dibagi dengan jumlah nilai pada kolom
pertama ditambah baris kedua yang dibagi dengan jumlah nilai kolom kedua dan
seterusnya dibagi dengan jumlah kriteria yang dibandingkan terdapat pada
persamaan 2.1.
Jumlah pada kolom pertama : 1 + 1/3 = 1.33
Jumlah pada kolom kedua : 3+1=4

Eigen vector untuk baris pertama :


( 1.333
1
+ )
3
4
=0.75
2
Eigen vector untuk baris kedua :
25

( 1.333
1/3 1
+ )
4
=0.25
2
26

Tabel 3.5 Nilai Eigen Vector terhadap Matriks Perbandingan Berpasangan


Kriteria Terhadap Disiplin
C A eVect
2 LT or

C2 1 3 0.75

ALT 0. 1 0.25
33

Juml 1. 4.0 1.00


ah 33 0

Nilai λmaks : (1.333 x 0.750) + (4 x 0.250) = 2


Nilai λmaks diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.2
Indeks konsistensi atau CI diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3
2−2
=0
CI : 2−1
27

Rasio konsistensi atau CR diperoleh dengan menggunakan persamaan. Nilai RI


untuk n = adalah 0
CR : 0/0 = 0
Nilai konsisten karena CR ≤ 0.1. Jika nilai CR > 0.1 maka
tidak konsisten atau tidak memenuhi syarat maka matriks
keputusannya harus diulang hingga nilai CR konsisten atau
memenuhi syarat konsisten.

Kemudian dicari nilai matriks perbandingan berpasangan kriteria terhadap


integritas dan sikap kerja yang terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Integritas dan
Sikap Kerja
C C3 C4 A
1 LT

C1 1 2 2 1

C3 0. 1 2 2
50

C4 0. 0.5 1 1
50 0

ALT 1 0.5 1 1
0

Dari matriks perbandingan di atas, maka dapat dihitung nilai eigen vector, lamda
maksimum, indeks konsistensi (CI) dan indeks ratio (CR). Nilai eigen vector
diperoleh dari baris pertama dibagi dengan jumlah nilai pada kolom pertama
ditambah baris kedua yang dibagi dengan jumlah nilai kolom kedua dan
seterusnya dibagi dengan jumlah kriteria yang dibandingkan terdapat pada
persamaan 2.1.
Jumlah pada kolom pertama : 1 + 0.50 + 0.50 + 1 = 3.00
Jumlah pada kolom kedua : 2 + 1 + 0.50 + 0.50 = 4.00
Jumlah pada kolom ketiga : 2+2+1+1 = 6.00
Jumlah pada kolom keempat : 2+2+2+1 = 5.00
28

Eigen vector untuk baris pertama :

( 3.001 + 4.00
2
+
6.00 5.00 )
2
+
2
=0.34
4
Eigen vector untuk baris kedua :
( 0.50
3.00 4.00 6.00 5.00 )
+
1
+
2
+
2
=0.29
4

Eigen vector untuk baris ketiga :


( 0.50
3.00 4.00 6.00 5.00 )
+
1
+
2
+
2
=0.16
4

Eigen vector untuk baris keempat :

( 3.001 + 0.50
4.00 6.00 5.00 )
+
1
+
1
=0.21
Tabel 3.7 Nilai Eigen Vector terhadap Matriks
4
Perbandingan Berpasangan
Kriteria Terhadap Integritas dan Sikap Kerja
C C3 C4 A eVect
1 LT or

C1 1 2 2 1 0.34

C3 0. 1 2 2 0.29
50

C4 0. 0.5 1 1 0.16
50 0

ALT 1 0.5 1 1 0.21


29

Juml 3. 4.0 6.00 5.0 1.00


ah 00 0 0

Nilai λmaks diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.2


Nilai λmaks : (3 x 0.34) + (4x 0.29) + (6 x 0.16) + (5 x 0.21) = 4.19
Indeks konsistensi atau CI diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3
CI : 4.19−4 =0.06
4−1
Rasio konsistensi atau CR diperoleh dengan menggunakan persamaan
2.4 Nilai RI untuk n = 4 adalah 0.9
CR : CI/RI = 0.06/0.9 = 0.07
Nilai konsisten karena CR ≤ 0.1. Jika nilai CR > 0.1 maka
tidak konsisten atau tidak memenuhi syarat maka matriks
keputusannya harus diulang hingga nilai CR konsisten atau
memenuhi syarat konsisten.
30

Kemudian dapat dicari nilai matriks perbandingan berpasangan kriteria terhadap


komunikasi dalam tim yang terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.8 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Komunikasi
Dalam Tim
C2 C4 A
LT

C2 1 2 1

C4 0.50 1 0.3
3

ALT 1 3 1

Dari matriks perbandingan di atas, maka dapat dihitung nilai eigen vector, lamda
maksimum, indeks konsistensi (CI) dan indeks ratio (CR). Nilai eigen vector
diperoleh dari baris pertama dibagi dengan jumlah nilai pada kolom pertama
ditambah baris kedua yang dibagi dengan jumlah nilai kolom kedua dan
seterusnya dibagi dengan jumlah kriteria yang dibandingkan terdapat pada
persamaan 2.1.
Jumlah pada kolom pertama : 1 + 0.50 + 1 = 7.20
Jumlah pada kolom kedua : 2+1+3 = 9.33
Jumlah pada kolom ketiga : 1 + 0.33 + 1 = 7.33
Eigen vector untuk baris pertama :

( 2.501 + 6.002 + 2.331 ) =0.39


3
Eigen vector untuk baris kedua :
( 0.50
2.50 6.00 2.33 )
+
1
+
0.33
=0.17
3

Eigen vector untuk baris ketiga :


( 2.501 + 6.003 + 2.331 ) =0.44
3
31

Lalu kemudian Nilai Eigen Vector terhadap Matriks Perbandingan Berpasangan


Kriteria Terhadap Komunikasi Dalam Tim
C2 C4 A eVect
LT or

C2 1 2 1 0.39

C4 0.50 1 0.3 0.17


3

ALT 1 3 1 0.44

Juml 2.50 6.00 2.3 1.00


ah 3

Nilai λmaks diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.2


Nilai λmaks : (2.50 x 0.39) + (6.00 x 0.17) + (2.33 x 0.4) = 3.02
Indeks konsistensi atau CI diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3
CI : 3.02−3 =0.01
3−1
32

Rasio konsistensi atau CR diperoleh dengan menggunakan persamaan


2.4 Nilai RI untuk n = 3 adalah 0.58
CR : CI/RI = 0.01/0.58 = 0.02
Nilai konsisten karena CR ≤ 0.1. Jika nilai CR > 0.1 maka
tidak konsisten atau tidak memenuhi syarat maka matriks
keputusannya harus diulang hingga nilai CR konsisten atau
memenuhi syarat konsisten.

Kemudian dapat dicari nilai matriks perbandingan berpasangan kriteria


terhadap hasil kerja yang terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.10 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Hasil Kerja
C2 C3 A
LT

C2 1 3 1

C3 0.33 1 2

ALT 1 0.50 1

Dari matriks perbandingan di atas, maka dapat dihitung nilai eigen vector, lamda
maksimum, indeks konsistensi (CI) dan indeks ratio (CR). Nilai eigen vector
diperoleh dari baris pertama dibagi dengan jumlah nilai pada kolom pertama

ditambah baris kedua yang dibagi dengan jumlah nilai kolom kedua dan
seterusnya dibagi dengan jumlah kriteria yang dibandingkan terdapat pada
persamaan 2.1.
Jumlah pada kolom pertama : 1 + 0.33 + 1 = 2.33
Jumlah pada kolom kedua : 3 + 1 + 0.50 = 4.50
Jumlah pada kolom ketiga : 1+2+1 = 4.00

Eigen vector untuk baris pertama :


33

( 2.331 + 4.50
3
+
4.00 )
1
=0.44
3
Eigen vector untuk baris kedua :
( 0.33
2.33 4.50 4.00 )
+
1
+
2
=0.29
3

Eigen vector untuk baris ketiga :

( 2.331 + 0.50
4.50 4.00 )
+
1
=0.26
3

Tabel 3.11 Nilai Eigen Vector terhadap Matriks Perbandingan Berpasangan


Kriteria Terhadap Hasil Kerja
C2 C3 A eVect
LT or

C2 1 3 1 0.45

C3 0.33 1 2 0.29

ALT 1 0.50 1 0.26

Juml 2.33 4.50 4.0 1.00


ah 0

Nilai λmaks diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.2


Nilai λmaks : (2.33 x 0.45) + (4.50 x 0.29) + (4.00 x 0.26) = 3.39
Indeks konsistensi atau CI diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3
CI : 3.39−3 =0.197
3−1
Rasio konsistensi atau CR diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.4
Nilai RI untuk n = 3 adalah 0.58
CR : CI/RI = 0.197/0.58 = 0.003
Nilai konsisten karena CR ≤ 0.1. Jika nilai CR > 0.1 maka
tidak konsisten atau tidak memenuhi syarat maka matriks
keputusannya harus diulang hingga nilai CR konsisten atau
memenuhi syarat konsisten.
34

Dari tabel 3.11 dapat dicari nilai matriks perbandingan berpasangan kriteria
terhadap alternatif yang terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.12 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Alternatif
C C2 C3 C4
1

C1 1 1 1 3

C2 1 1 3 3

C3 1 0.3 1 2
3

C4 0. 0.3 0.50 1
33 3

Dari matriks perbandingan di atas, maka dapat dihitung nilai eigen vector, lamda
maksimum, indeks konsistensi (CI) dan indeks ratio (CR). Nilai eigen vector
diperoleh dari baris pertama dibagi dengan jumlah nilai pada kolom pertama
ditambah baris kedua yang dibagi dengan jumlah nilai kolom kedua dan
seterusnya dibagi dengan jumlah kriteria yang dibandingkan terdapat pada
persamaan 2.1.
Jumlah pada kolom pertama : 1+1+1+ =
0.33 3.33

Jumlah pada kolom kedua : 1+1+3+3 =


2.66

Jumlah pada kolom ketiga : 1+3+1+ =


0.50 5.50

Jumlah pada kolom keempat : 3+3+2+1 =


9.00

Tabel 3.13 Nilai Eigen Vector terhadap Matriks Perbandingan Berpasangan


Kriteria Terhadap Alternatif
C C2 C3 C4 eVect
1 or
35

C1 1 1 1 3 0.29

C2 1 1 3 3 0.38

C3 1 0.3 1 2 0.21
3

C4 0. 0.3 0.50 1 0.11


33 3

Juml 3. 2.6 5.50 9.00 1.00


ah 33 6

Nilai λmaks diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.2


Nilai λmaks : (3.33 x 0.29) + (2.66 x 0.38) + (5.50 x 0.21) + (9 x 0.11) = 4.12
Indeks konsistensi atau CI diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3

Selanjutnya adalah menghitung masing-masing nilai alternatif berdasarkan kriteria :

Tabel 3.14 Nilai Alternatif Perkriteria


Eigen
No Kode Nama C1 C2 C3 C4 Vektor Rangking

1 A1 Alamsyah 2 3 2 3

2 A2 Budi 4 2 2 2

3 A3 Cerry 2 4 4 2

4 A4 Della 3 4 3 4

5 A5 Erlan 1 4 4 1

Kemudian mengalihkan nilai kriteria dengan nilai bobot maka didapat :

Tabel 3.15 Perangkingan


36

Eigen
No Kode Nama C1 C2 C3 C4 Rangking
Vektor

1 A1 Alamsyah 0,0058 0,0114 0,0042 0,0033 0,0247 5


2 A2 Budi 0,0116 0,0076 0,0042 0,0022 0,0256 4
3 A3 Sherly 0,0058 0,0152 0,0084 0,0022 0,0316 2
4 A4 Della 0,0087 0,0152 0,0063 0,0044 0,0346 1
5 A5 Erlan 0,0029 0,0152 0,0084 0,0011 0,0276 3

Berdasarkan table diatas maka dapat disimpulkan 3 besar kandidat yang mungkin
diterima adalah Della, Sherly, dan Erlan
DAFTAR PUSTAKA

Amin, R. (2014). Analytical Network Process Berbasis Kriteria Majemuk dalam


Pemilihan Karyawan untuk Promosi Jabatan. Bina Insani ICT Journal, 1(2).
Daihani, Dadan Umar. (2001). Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT
Elex Media Komputindo
Josaputri, C. A., Sugiharti, E., & Arifudin, R. (2016). Decision Support System for The
Determination of Castle with Superior Seeds using AHP and SAW Method.
Scientific Journal of Informatics, 3(2): 21-30.
Rivai, V. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia In Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. PT Raja Grafindo Persada.
Riza, B. S., & Irianti, J. (2015). Sistem Promosi Jabatan Dengan Menggunakan Analytic
Network Process (Studi Kasus di PT. Maxi Media). Konferensi Nasional Sistem &
Informatika.
Saaty, T. L. (2008). “Decision Making with The Analytic Hierarchy Process”.
International Journal Services Sciences. Vol. 1, (1)
Turban, E. Aronson, Jay E. & Liang, Ting-Peng. (2005). Decision Support Systems and
Intelligent Systems. Yogyakarta: Andi

Adam, Stenly Ibrahim. & Lengkong, Oktoverano. (2019). Sistem Pendukung Keputusan
Penilaian Kinerja Pegawai Universitas Klabat Menggunakan Metode Analytic
Network Process. Cogito Smart Journal. VOL. 5 No.2
Dila Nurlaila, Didi Supriyadi, Andika Elok Amalia. (2017). Penerapan Metode Analytic
Network Process (ANP) Untuk Pendukung Keputusan Pemilihan Tema Tugas
Akhir (Studi Kasus: Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom). Jurnal
informatika jurnal pengembangan IT. Vol 2, No 2 
Hendrayana, I Gede. & Mahendra, Gede Surya. (2019). Perancangan Metode AHP-
MOORA Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Teknik Informatika (SENAPATI) Ke-10
38

Mahendra, Gede Surya. Aryanto, Kadek Yota Ernanda. (2019). SPK Penentuan Lokasi
ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW. Jurnal Nasional Teknologi dan
Sistem Informasi
Mahendra, Gede Surya. & Indrawan, I Putu Yoga. (2020). Metode AHP-TOPSIS Pada
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penempatan Automated Teller Machine.
Jurnal Sains dan Teknologi. Vol. 9 No 2
Mahendra, Gede Surya. & Nugraha, Putu Gede Surya Cipta. (2020). Komparasi Metode
AHP-SAW dan AHP-WP pada SPK Penentuan E-Commerce Terbaik di Indonesia.
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol. 08, No. 4
Oky Rahmanda, Primana. Arifudin, Riza. Muslim, and Much Aziz. (2017).
Implementation of Analytic Network Process Method on Decision Support System
of Determination of Scholarship Recipient at House of Lazis Charity UNNES.
Scientific Journal of Informatics. Vol. 4, No. 2
Prehanto, Dedy Rahman. & Permadi, Ginanjar Setyo. (2020). Implementasi Metode
Analytic Network Process (ANP) untuk Penilaian Kinerja Karyawan dengan Rating
Scale. Journal Information Engineering and Educational Technology. Vol. 04 No.
01
Priyangan, Donny Muda. Fransiska, Hara. (2020). Implementation of the Analytical
Hierarchy Process Method as a Media for Decision Making on the Admission of
Candidates for the Kalirejo Village, Central Lampung. Scientific Journal of
Informatics. Vol.3 No.3: 134-138
Suherdi, Rizki Aditya. Taufiq, Rohmat. Yanuardi. Permana, Angga Aditya. (2018).
Penerapan Metode AHP Dalam Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Pangkat
Pegawai di Badan Kepegawaian Dan Pengembagan Sumber Daya Manusia Kota
Tangerang. Program Studi Informatika: Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Vol.2

Anda mungkin juga menyukai