Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian kriteria-kriteria pengangkatan karyawan tetap, untuk
mengetahui proses pengangkatan karyawan tetap dengan metode SAW (Simple Additive Weighting) dan untuk
mengetahui rancangan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting)
untuk pengangkatan calon karyawan tetap. Analisa masalah dalam penelitian ini adalah pada karyawan kontrak yang
akan berakhir, maka beberapa karyawan mengajukan diri ingin menjadi karyawan tetap pada PT. Imanuel Surya Utama.
Maka dari itu, perusahaan akan melakukan penyeleksian terhadap karyawan yang ingin bekerja dan menjadi karyawan
tetap. Pada analisa masalah ini, penulis akan menguraikan bagaimana proses menentukan status karyawan kontrak
menjadi karyawan tetap dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Perancangan aplikasi pengangkatan
karyawan kontrak menjadi karyawan tetap yang telah dirancang dengan sistem yang diimplementasikan dalam
penelitian ini dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database menggunakan MySQL, XAMPP. Hasil
dari perancangan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) untuk
pengangkatan calon karyawan tetap ini dirancang dengan sistem komputerisasi menggunakan program XAMPP adalah
perangkat yang menggabungkan tiga aplikasi kedalam satu paket, yaitu Apache, MySQL, dan PHPMyAdmin, dengan
XAMPP suatu pekerjaan yang sangat dimudahkan karena dapat menginstalasi dan mengkonfigurasi ketiga aplikasi
tersebut dengan sekaligus dan otomatis. Proses pengangkatan karyawan tetap pada PT. Imanuel Surya Utama dengan
metode SAW (Simple Additive Weighting), dimulai dari karyawan yang mengajukan diri dan ingin bekerja sebagai
karyawan tetap di PT. Imanuel Surya Utama. Selanjutnya mengisi formulir data diri, kemudian akan dilakukan seleksi
dengan penilaian dari beberapa aspek seperti kinerja, kedisiplinan, loyalitas, pengalaman bekerja dan terakhir dilakukan
tes ujian komputer.
34
Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 1 Maret 2015 ISSN : 2406-7733
karena cara pengangkatan karyawannya tidak profesional, SAW yang digunakan dalam hasil penelitian ini dan
dalam memanggil suatu keputusan layak atau tidaknya aplikasi yang dikembangkan adalah aplikasi yang berbasis
calon karyawan diangkat sebagai karyawan tetap Web.
diperusahaan tersebut. karena banyaknya calon karyawan 1.4 Rumusan Masalah
yang harus diseleksi satu persatu berbagai kriteria- Adapun rumusan masalah ini antara lain :
kriterianya untuk diangkat menjadi karyawan tetap. Hal 1. Bagaimana penilaian kriteria-kriteria pengangkatan
ini menjadi kendala PT. Imanuel Surya Utama untuk karyawan tetap pada PT. Imanuel Surya Utama?
mengambil suatu keputusan. Dengan cara pemilihan 2. Bagaimana proses pengangkatan karyawan tetap pada
seperti ini yang bisa merugikan perusahaan, karena PT. Imanuel Surya Utama dengan metode SAW
karyawan yang dipilih belum berpengalaman dan tidak (Simple Additive Weighting)?
bertanggung jawab dalam mengerjakan pekerjaannya. 3. Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan
Dengan demikian sistem informasi sangat penting untuk dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive
mendukung proses pengambilan keputusan. Sistem Weighting) untuk pengangkatan calon karyawan tetap?
informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
aplikasi Decision Support System (DSS) atau dikenal juga 1.5.1 Tujuan Penelitian
dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang telah 1. Untuk mengetahui penilaian kriteria-kriteria
dikembangkan pada tahun 1970 Ada berbagai macam pengangkatan karyawan tetap pada PT. Imanuel Surya
metode untuk pendukung keputusan yang dapat Utama
digunakan untuk menyeleksi pengangkatan karyawan 2. Untuk mengetahui proses pengangkatan karyawan
tetap. Seperti metode SAW (Simple Additive Weighting), tetap pada PT. Imanuel Surya Utama dengan metode
metode Fuzzy Mamdani, dan banyak lagi metode lain. SAW (Simple Additive Weighting)
Dengan banyaknya metode ini penulis memilih metode 3. Untuk mengetahui rancangan sistem pendukung
untuk menyelesaikan masalahnya dengan metode SAW keputusan dengan menggunakan metode SAW
(Simple Additive Weighting), SAW kemudian menjadi (Simple Additive Weighting) untuk pengangkatan
alat yang sering digunakan dalam pengambilan calon karyawan tetap
keputusan. SAW merupakan proses dalam pengambilan 1.5.2 Manfaat Penelitian
keputusan dengan menggunakan perbandingan Adapun manfaat penelitian yang di peroleh adalah
berpasangan (Pairwise Comparisons) untuk menjelaskan sebagai berikut:
faktor evaluasi dan faktor bobot dalam kondisi multi 1. Manfaat dari segi teoritis yaitu penelitian ini
faktor. Dengan demikian SAW digunakan manakala diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
keputusan yang diambil melibatkan banyak faktor, wawasan khususnya bagi penulis dibidang sistem
dimana pengambil keputusan mengalami kesulitan dalam pendukung keputusan dengan menggunakan metode
membuat bobot setiap faktor tersebut. SAW memecahkan SAW (Simple Additive Weighting) untuk
suatu situasi yang kompleks, tidak terstruktur ke dalam pengangkatan calon karyawan tetap
beberapa komponen dalam susunan yang hirarki, dengan 2. Manfaat dari segi kebijakan yaitu dengan
memberi nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel memperhatikan sistem pendukung keputusan dengan
secara relatif, dan menetapkan variabel mana yang menggunakan metode SAW (Simple Additive
memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil Weighting) untuk pengangkatan calon karyawan tetap
pada situasi tersebut. Oleh karena itu, dalam skripsi ini dan dampak sebuah implementasi. Hasil analisisnya
akan dijelaskan metode SAW dalam menyelesaikan berupa informasi
masalah pengambilan keputusan. Berdasarkan penjelasan 3. Manfaat Praktis, penelitian ini diharapkan dapat
tersebut maka penulis mengambil judul skripsi “Sistem memberi umpan balik (Feedback) kepada sekolah
Pendukung Pengangkatan Karyawan Tetap PT. Imanuel mengenai sistem pendukung keputusan dengan
Surya Utama Menggunakan Metode SAW” menggunakan metode SAW (Simple Additive
1.2 Identifikasi Masalah Weighting) untuk pengangkatan calon karyawan tetap
Adapun identifikasi masalah berdasarkan latar
belakang di atas antara lain : II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Proses penilaian dan perhitungan kinerja masih 2.1 Konsep Dasar Teori
dilakukan secara manual sehingga membutuhkan 2.2.1 Pengertian Sistem
waktu yang lama. Menurut Kusrini (2007 ; 11), sistem merupakan
2. Data penilaian kinerja untuk masing-masing pegawai kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung
masih disimpan dalam bentuk arsip / buku catatan jawab memproses masukan (input) sehingga
pegawai, sehingga memungkinkan terjadinya menghasilkan keluaran (output).
kehilangan data dan proses pencarian data pun Manurut Jugiyanto (2005:34), Sistem (system) dapat
mengalami kesulitan. di defenisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan
3. Tidak efektifnya laporan hasil kinerja sehingga kurang pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur,
mendukung dalam proses pengambilan keputusan. sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari
Dalam hal ini yaitu sulit untuk melihat laporan prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
prestasi pegawai dalam periode tertentu. Sedangkan dengan pendekatan komponen, sistem
4. Tidak ada proteksi untuk masing-masing data dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen
1.3 Batasan Masalah yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
skripsi hanya dibatasi pada batasan mengenai metode 2.2.2 Pengertian SAW ( Simple Additive Weighting )
35
Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 1 Maret 2015 ISSN : 2406-7733
Menurut Kusumadewi (2007 : 64), Metode SAW perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat
sering juga dikenal istilah metode penjumlahan berbobot. (Kadarsyah dan Ali Ramdani, 2004 : 172).
Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan 2.2.3.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada Menurut Kusrini (2007 ; 16) Sistem Pendukung
semua atribut. Keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang
Metode SAW sering juga dikenal istilah metode menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah data. Sistem itu digunakan untuk pengambilan keputusan
mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak
setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua Menurut Hermawan (2005 ; 1), sistem pendukung
rating alternatif yang ada. Berikut ini adalah rumus dari keputusan secara khusus didefenisikan sebagai sebuah
metode Simple Additive Weighting (SAW) : sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun
sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi
tersetruktur dengan cara memberikan informasi ataupun
usulan menuju pada keputusan tertentu.
Keterangan : 2.2.3.2 Tahapan Pengambilan Keputusan
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi Dalam memproses pengambilan keputusan tidak bisa
xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria ditentukan sekaligus tetapi dilaksanakan melalui beberapa
Max xij = nilai terbesar dari setiap kriteria tahapan. Pada dasarnya, pengambilan keputusan
Min xij = nilai terkecil dari setiap kriteria dilakukan melalui empat tahap, yaitu :
benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik a. Intelligence : Mempelajari realitas, identifikasi dan
cost = jika nilai terkecil adalah terbaik mendefinisikan masalah. Kegiatan meliputi
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari mempelajari tujuan, mengumpulkan data, dan
alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. mengidentifikasi, mengelompokkan, dan
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dapat dilihat mendefinisikan masalah.
pada persamaan berikut ini : b. Design : Membangun model-model yang mewakili
sistem, menvalidasi model, dan menentukan kriteria
evaluasi alternatif-alternatif tindakan yang sudah
Keterangan : diidentifikasi dengan cara membuat formulasi model,
Vi = rangking untuk setiap alternative menentukan kriteria pemilihan, mencari alternatif-
wj = nilai bobot dari setiap kriteria alternatif, perkiraan dan pengukuran hasil.
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi c. Choice : Membuat solusi untuk model-model yang
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa digunakan, menguji solusi yang didapat “ diatas kertas
alternatif Ai lebih terpilih. “, memilih alternatif dan tindakan yang paling
Adapun langkah-langkah penyelesaian masalah memungkinkan dengan cara membuat solusi untuk
dengan metode SAW adalah sebagai berikut : model, membuat analisis sensitivitas, memilih
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan alternatif terbaik, merencanakan implementasi dan
acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci. merancang sistem kendali.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada d. Implementation : Menerapkan solusi yang sudah
setiap kriteria. diputuskan untuk dipilih dan melihat sejauh mana
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria solusi tersebut dapat menyelesaikan masalah seperti
(Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks yang diharapkan atau yang menjadi sasaran semula.
berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan 2.2.3.3 Komponen Sistem Penunjang Keputusan
jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut Menurut D. Suryadi HS (1996 : 4) Sistem penunjang
biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. keputusan / Decision Support System (DSS) sebagai
4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu sebuah sistem yang di maksudkan untuk mendukung para
penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan
dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar semiterstruktur. DSS juga di maksudkan untuk menjadi
yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk
solusi. memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk
menggantikan penilaian mereka.
2.2.3 Pengertian Pengambilan keputusan Komponen Sistem Penunjang Keputusan antara lain :
Menurut Simarmata ( 2007 : 392 ), pada dasarnya 1. Data Management. Termasuk database, yang
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi
sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan dan diatur oleh software yang disebut Database
fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternative yang Management Systems (DBMS).
di hadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut 2. Model Management. Melibatkan model finansial,
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Pada statistikal, management science, atau model kuantitatif
dasarnya pengambil keputusan adalah suatu pendekatan lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu
sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan kemampuan analitis, dan manajemen software yang
fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternatif yang diperlukan.
dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut
36
Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 1 Maret 2015 ISSN : 2406-7733
3. User Interface Subsystem. User dapat berkomunikasi Dengan ketentuan kelulusan atau layak tidaknya
dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem pegawai diterima menjadi karyawan tetap adalah
ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. sebesar 0.8 / 80
4. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat 3.2.2 Perhitungan Status Karyawan
mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai Ada beberapa langkah untuk melakukan perhitungan
komponen yang berdiri sendiri. menentukan status karyawan kontrak menjadi karyawan
Berdasarkan uraian di atas, sistem keputusan tidak tetap menggunakan metode SAW sesuai contoh kasus
bisa dipisahkan dari sistem fisik maupun sistem diatas yaitu :
informasi. Kompleksitas sistem secara fisik menuntut 1. Langkah Pertama memberikan nilai dan bobot untuk
adanya sistem keputusan yang komplek pula. Ciri utama setiap alternatif pada setiap kriteria yang sudah
dari sistem pendukung keputusan adalah kemampuannya ditentukan.
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak Tabel 1 Nilai dan Bobot untuk Kriteria C1, C2, C3 dan
terstruktur. Pada dasarnya system pendukung keputusan C5
merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem Nilai Tertulis Bobot Keterangan
manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian 80-100 35% Sangat Baik
60-79 25% Baik
rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya. Sifat 40-59 15% Cukup
interaktif ini dimaksudkan untuk memudahkan integrasi 20-39 15% Buruk
antara berbagai komponen dalam proses pengambilan 0-19 10% Sangat Buruk
keputusan seperti prosedur, kebijakan, teknis, analisis, Untuk nilai Pengalaman Bekerja (C4) adalah sebagai
serta pengalaman dan wawasan manajerial guna berikut :
membentuk suatu kerangka keputusan yang bersifat Tabel 2 Pengalaman Bekerja (C4)
fleksibel. Pengalaman Bekerja Nilai
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN > 4 Tahun Keatas 5
3.1 Analisa Masalah > 3 Tahun 4
> 2 Tahun 3
Setelah masa kerja karyawan kontrak berakhir, maka >1 Tahun 2
beberapa karyawan mengajukan diri ingin menjadi <= 1 Tahun 1
karyawan tetap pada PT. Imanuel Surya Utama. Maka 2. Langkah kedua, menentukan rating kecocokan dari
dari itu, perusahaan akan melakukan penyeleksian setiap alternatif, adalah sebagai berikut :
terhadap karyawan yang ingin bekerja dan menjadi Tabel 3 Penilaian Karyawan
karyawan tetap. Pada analisa masalah ini, penulis akan Alter Kriteria
menguraikan bagaimana proses menentukan status native C1 C2 C3 C4 C5
karyawan kontrak menjadi karyawan tetap dengan metode A1 65 95 75 1 65
Simple Additive Weighting (SAW). A2 75 85 95 2 65
A3 85 85 65 2 75
3.2 Perancangan Sistem Secara Umum A4 70 85 70 3 70
3.2.1 Perancangan Sistem Dengan Metode Simple Maka pembentukan matrik keputusan berdasarkan
Additive Weighting (SAW) data penilaian di atas adalah sebagai berikut :
Seperti telah dijelaskan pada pendahuluan.
Pengangkatan karyawan tetap dilakukan dengan melihat 65 95 75 1 65
nilai-nilai terhadap kriteria yaitu kinerja, kedisiplinan, 75 85 95 2 65
x=
loyalitas, pengalaman kerja dan Ujian komputer. 85 85 65 2 75
Selanjutnya masing–masing kriteria tersebut dianggap 70 85 70 3 70
sebagai kriteria yang akan dijadikan sebagai faktor untuk Menghitung normalisasi dari setiap alternatif dengan
menentukan menjadi karyawan tetap. rumus rumus :
Contoh Kasus :
Terdapat 4 orang karyawan yang ingin menjadi X ij
rij
karyawan tetap pada PT. Imanuel Surya Utama, dan Maxi X ij
posisi yang ada akan ditempatkan yaitu sebagai staf
HRD. 4 orang yang menjadi kandidat (Alternatif) Keterangan :
tersebut adalah sebagai berikut : rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi
A1 = Saepudin; A2 = Hambali; A3 = Nova; A4 = Xij = Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria
Wiwin MaxXij = Nilai terbesar dari setiap kriteria
Ada lima kriteria yang digunakan untuk melakukan Maka diperoleh :
penilaian yaitu: 65 1
C1= Kinerja
r1.1 0,76 r1.4 0,33
85 3
C2= Kedisiplinan
C3= Loyalitas 95 65
r1.2 1,00 r1.5 0,87
C4=Pengalaman Bekerja 95 75
C5=Ujian Komputer 75
Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap r1.3 0,79
kriteria sebagai berikut: 95
C1 = 35%; C2 = 25%; C3 = 15%; C4 = 15%; C5 =
10%.
37
Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 1 Maret 2015 ISSN : 2406-7733
75 2 V4 = Idris
r2.1 0,88 r2.4 0,67 V2 = Rohaeni
85 3 3.2.3 Diagram Alir Data (DAD) Sistem Yang
85 65 Diusulkan
r2.2 0,89 r2.5 0,87
95 75 - Form_Pengajuan
- Kartu_Karyawan
95 KARYAWAN
- Daftar_Hadir - Daftar_Usulan_Karyawan_Tetap HRD
r2.3 1,00
95
85 2
r3.1 1,00 r3.4 0,67 - Form_Karyawan_Tetap
- Usulan_Karyawan_Tetap
- Daftar_Karyawan
85 3 SISTEM
PENDUKUNG
PENDUKUNG
85 75 PENGANGKATAN
r3.2 0,89 r3.5 1,00 - Daft_Usulan_Karyawan_Tetap
KARYAWAN TETAP
95 75 -Form_Pengajuan_Karyawan_Tetap
PT. IMANUEL
SURYA UTAMA
- Lap_Karyawan_Tetap
65
r3.3 0,68
95
70 3 - Daftar_Karyawan_Tetap
r4.1 0,82 r4.4 1,00 - Penilaian_SAW
PIMPINAN
85 3 PERSONALIA
70 KARYAWAN
- Daftar_Hadir
95 1.0 - Usulan_Karyawan_Tetap
- Daftar_Karyawan
Olah
Kemudian hasil normalisasi dibuat dalam matriks Pengajuan
Karyawan
normalisasi : Tetap
F_Pendidikan HRD
Laporan
Diketahui W :
W = [0,35 0,25 0,15 0,15 0,10] PIMPINAN
Pencarian perankingan atau nilai terbaik dengan Gambar 2 Diagram Overviews Sistem Yang Diusulkan
memasukan setiap kriteria yang diberikan dengan
menggunakan rumus :
Vi = wj . rij
Maka hasil perankingan adalah sebagai berikut :
A1 = Saepudin; A2 = Hambali; A3 = Nova; A4 = Wiwin
V1( Suparman )= (0,35) (0,76) + (0,25) (1,00) + (0,15) (0,79)
+ (0,15) (0,33) + (0,10) (0,87) = 0,87
V2( Rohaeni )= (0,35)(0,88) + (0,25) (0,89) + (0,15) (1,00) +
(0,15) (0,67) + (0,10) (0,87) = 0,77
V3( Indra Kusuma )= (0,35) (1,00) + (0,30) (0,89) + (0,15)
(0,87) + (0,15) (0,67) + (0,10) (1,00) = 0,88
V4(Idris) = (0,35) (0,82) + (0,25) (0,89) + (0,15) (0,74) +
(0,15) (1,00) + (0,10) (0,93) = 0,87
Maka disimpulkan V1, V2, V3 dan V4 dengan nilai
terbesar adalah V2, sehingga kandidat (alternatif) yang
terpilih dan berhak untuk menjadi karyawan tetap PT.
Imanuel Surya Utama untuk mengisi staf HRD adalah
V3 = Indra Kusuma
38
Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 1 Maret 2015 ISSN : 2406-7733
3.2.4 Perancangan Basis Data Rancangan antar muka menu utama ditunjukkan oleh
DEPARTEMEN Cek PENDIDIKAN gambar berikut ini :
KdDept KdDept KdPend
Departemen KdPend Pendidikan
39
Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 1 Maret 2015 ISSN : 2406-7733
40
Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 1 Maret 2015 ISSN : 2406-7733
Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep [13] Fahmi Maulana, (2014), Sistem pendukung
Pengambilan Keputusan. Bandung :Rosdakarya keputusan seleksi penerimaan Tenaga kerja baru
[6] Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem dengan menggunakan simple Additive weighting
Pendukung Keputusan . Yogyakarta: Andi. (Studi Kasus PT. DBI Medan). Pelita Informatika
[7] Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 3, April 2014
Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : ANDI ISSN : 2301-9425
[8] Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A., [14] Nurhadi Ganda Mulia, (2014), Sistem Pendukung
Wardoyo, R. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Keputusan Pemberian Bonus Tahunan Pada
Making (FUZZY MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu Karyawan Dengan Menggunakan Metode Simple
[9] Simarmata, Janner. 2007. Perencanaan Basis Data. Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus : PT.
Yogyakarta : ANDI Tanjung Timberindo Industri). Pelita Informatika
[10] Wiwit Siswoutomo, 2005, PHP Enterprise Kiat Jitu Budi Darma, Volume : ViI, Nomor: 3, Agustus 2014
Membangun Web Skala Besar , PT. Elex Media ISSN : 2301-9425
Komputindo, Jakarta [15] Rudi Hartoyo, (2013), Perancangan Sistem
[11] Asnawati dan Indra Kanedi (2012), Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Status
Pendukung Keputusan Kenaikan Pangkat Karyawan Karyawan Kontrak Sales Promotion Girl Menjadi
Perseroan Terbatas Pelayaran Kumafa Lagun Marina Karyawan Tetap Dengan Metode Simple Additive
Bengkulu. Jurnal Media Infotama Vol. 8 No. 1 Weighting. Pelita Informatika Budi Darma, Volume
Februari 2012 : IV, Nomor: 3, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425
[12] Eltri Jayanti, (2015). Penerapan metode simple [16] Sri Eniyati, (2011), Perancangan Sistem Pendukung
additive weighting dalam sistem pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan
keputusan perekrutan Karyawan (Studi Kasus: PT. Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive
Perkebunan Nusantara III Medan). Pelita Weighting).
Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 3,
April 2015 ISSN : 2301-9425
41