Anda di halaman 1dari 11

Jurnal String Vol. 3 No.

3 April 2019 p-ISSN: 2527 - 9661


e-ISSN: 2549 - 2837

PROTOTIPE SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN


KARYAWAN TELADAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PROFILE MATCHING

Ruben Edward
Program Studi Informatika, Universitas Indraprasta PGRI
rubenerow@yahoo.com

Abstrak
Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian penghargaan. Penghargaan
dalam bentuk pemilihan karyawan teladan mendorong terciptanya karyawan yang mandiri, disiplin
dan berprestasi. Pemilihan karyawan teladan yang tidak tepat dapat menimbulkan ketidak adilan dan
berdampak pada motivasi kerja karyawan. Banyaknya karyawan, banyaknya kriteria dalam penilaian,
potensi penilaian yang subjektif, dan sistem yang dilakukan masih bersifat manual membuat proses
pemilihan karyawan teladan di PT SRI membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi, maka dirancang sistem pendukung keputusan agar terciptanya sebuah
keputusan yang lebih efektif dan efisien. Dengan adanya sistem yang baru diharapkan akan
mempermudah dalam pencarian data, menghitung dalam penilaian pemilihan karyawan teladan, serta
pengambilan keputusan. Dalam pembuatan sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode
Profile Matching dan melakukan studi kasus di PT SRI. aspek kriteria penelitian ini yaitu hasil kerja,
kemampuan kerja, sikap kerja (attitude), kecerdasan, kepribadian dan partisipasi kerjasama. Sub
kriteria kemudian dikategorikan dalam core factor dan secondary factor menggunakan metode GAP
Analysis yang dikombinasikan dengan metode Profile Matching. Hasil dari penelitian berupa sebuah
sistem pendukung keputusan yang membantu dalam pemilihan karyawan teladan secara objektif, cepat
& akurat.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Profile Matching, Gap Analysis, Core Factor, Secondary
Factor

Abstract
The high performance of workers is closely related to the reward system. The award in the form of
selecting exemplary employees encourages the creation of self-employed, disciplined, and achieving
employees. Improper employee role choices can lead to injustice and impact on employee motivation.
Number of employees, the number of criteria in the assessment, the potential of subjective judgment,
and the system is still a simple manual of work processes exemplary employees in PT SRI takes a long
time. To solve the problems that occur, then prepare a decision support system for the creation of a
more effective and efficient decision. With the new system is expected to enter in the search data,
calculate in the assessment of selection of exemplary employees, and decision decision. In making this
Decision Support System will use the method of Matching Case Study in PT SRI. This study discusses
the analysis of the work, skills or skills, work attitude, knowledge (knowledge), Personality and
socialization are categorized in the core and secondary factors using GAP methods Analysis in
accordance with Profile Matching method. The result of the research is a decision support system
capable of providing effective and efficient.
Keywords: Decision Support System, Profile Matching, GAP Analysis, Core Factor, Secondary Factor

1. PENDAHULUAN 124 Tahun 2016 mewajibkan setiap tenaga


Diberlakukannya SKKNI (Standar kerja harus memiliki standar kompetensi
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan
untuk sektor industri ban yang mengacu syarat jabatan tertentu.
pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.

274 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Jurnal String Vol. 3 No. 3 April 2019 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan pemilihan karyawan teladan membuat


erat dengan sistem pemberian penghargaan pemilihan karyawan teladan tidak mudah
yang diterapkan oleh perusahaan tempat dilakukan oleh pihak pimpinan ataupun tim
mereka bekerja. Pemberian penghargaan yang ditunjuk. Permasalahan tersebut dapat
yang tidak tepat dapat berpengaruh diperbaiki dengan membangun sistem
terhadap peningkatan kinerja seseorang. pendukung keputusan untuk pemilihan
karyawan teladan dengan Menggunakan
Penghargaan adalah bentuk pengakuan
Metode Profile Matching.
atau perhatian perusahaan terhadap prestasi
yang ditunjukkan oleh karyawan. Hal ini Prototipe
dapat menimbulkan rasa percaya diri pada Prototyping adalah proses interaktif dalam
karyawan dan memotivasi untuk bekerja pengembangan sistem dimana kebutuhan
lebih baik. Penghargaan dapat berbentuk (requirement) diubah kedalam sistem yang
fisik dan nonfisik. Beberapa bentuk bekerja (working system) yang secara terus-
penghargaan yang diberikan oleh menerus diperbaiki melalui kerjasama
perusahaan terdiri dari penghargaan antara pengguna dengan pengembang.
karyawan teladan, insentif penjualan dan Berikut adalah proses yang dilakukan:
promosi karyawan. 1. Mengetahui kebutuhan. Pada tahapan ini
dilakukan komunikasi dan pertemuan
Pemilihan karyawan teladan sebaiknya
ataupun Discussion Group untuk
dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Hal
menentukan tujuan umum, kebutuhan
ini bertujuan untuk menghemat waktu,
yang diinginkan dan gambaran bagian-
mengurangi keterlibatan dalam semua hal,
bagian yang dibutuhkan berikutnya.
Adanya kesatuan pendapat dan mengurangi
2. Perancangan. Pada tahapan ini dilakukan
kesalahpahaman diantara pegawai tentang
cepat dan rancangan mewakili aspek
siapa yang mengerjakan dan siapa yang
software yang diketahui serta menjadi
bertanggung jawab, Mengurangi frekuensi
dasar pembuatan prototipe.
situasi dimana atasan tidak memiliki
3. Evaluasi. Pada tahapan ini dilakukan
informasi pada saat dibutuhkan, dan agar
evaluasi yang telah dibuat oleh
pegawai mampu memperbaiki
pengguna dan telah dipergunakan untuk
kesalahannya dan mengidentifikasikan
memperjelas kebutuhan dari software.
sebab-sebab terjadinya kesalahan ataupun
inefesiensi. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan (SPK)
Pemilihan karyawan teladan di PT. SRI
merupakan sistem informasi komputer yang
dilakukan oleh pimpinan perusahaan yang
menghasilkan berbagai alternatif keputusan
dibentuk dalam satu tim. Tim yang
untuk membantu pemimpin dalam
dibentuk terdiri dari beberapa anggota
menangani berbagai permasalahan semi
bertugas melakukan seleksi & penilaian
terstruktur dengan menggunakan data dan
pada seluruh karyawan Golongan I – III.
model. Sistem pendukung keputusan
Banyaknya karyawan dan kriteria dalam
dibangun untuk mendukung solusi atas
penilaian, serta sistem yang dilakukan
suatu masalah atau untuk mengevaluasi
masih bersifat manual membuat proses
suatu peluang.
pemilihan karyawan teladan membutuhkan
waktu yang lama. Selain itu potensi Pemilihan Karyawan Teladan
penilaian yang subjektif dari tim penilai, Penilaian karyawan teladan memiliki
menimbulkan ketidakadilan diantara banyak kriteria/variabel. Kriteria tersebut
karyawan dan berdampak pada motivasi juga disesuaikan dengan kebutuhan tiap
kerja karyawan. masalah subjektifitas dan perusahaan. Karyawan teladan diukur dari
banyaknya kriteria dalam penilaian prestasi kerja, loyalitas dan prakarsa [5].

275 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Jurnal String Vol. 3 No. 3 April 2019 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

Kriteria lain adalah keahlian yang terdiri 2. METODE PENELITIAN


dari konsep, personal dan teknis;
Metode Pemilihan Sampel
kepribadian yang terdiri dari jujur, Dalam penelitian ini, data dan informasi di
tanggung jawab dan amanah; kerja tim kumpulkan dengan menggunakan teknik
yang memiliki sub kriteria kooperatif, sampel dan pengamatan yang dilakukan
kualitas kerja dan manajerial; penampilan pada karyawan PT Suryaraya Rubberindo
yang mencakup sub kriteria menarik, Industri pada bagian Divisi engineering,
kerapian dan keindahan dan sikap kerja Golongan I - III.
yang mencakup kesopanan, keramahan
dan tanggap. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam
Metode Profile Matching pengumpulan data adalah :
Metode profile matching atau pencocokan 1. Studi dokumentasi, dilakukan dengan
profile adalah metode yang sering mengambil data dari sumber yang
digunakan sebagai mekanisme dalam sudah ada di bagian Divisi Engineering
pengambilan keputusan dengan & Human Resource Departement.
mengasumsikan bahwa terdapat tingkat 2. Studi literatur, dilakukan dengan cara
variabel prediktor yang ideal yang harus melakukan pencarian jurnal, artikel, e-
dimiliki, bukan hanya tingkat minimal yang books, dan literatur yang membahas
harus dipenuhi atau dilewati. Pada proses penilaian kinerja yang menggunakan
profile matching secara garis besar berbagai metode yaitu, AHP, SAW,
merupakan proses membandingkan antara SMART, Profile Matching serta Fuzzy.
nilai data actual dari suatu profil yang akan
dinilai dengan nilai profil yang diharapkan, Teknik Analisis Data
sehingga dapat diketahui perbedaan Metode analisis dapat berdasarkan data
kompetensinya yang disebut sebagai gap, yang diperoleh dari objek penelitian. Data
jika semakin kecil gap yang dihasilkan akan diolah dengan menggunakan metode
maka bobot nilainya semakin besar. Metode Profile Matching dan PHP MySql.
Output akhirnya akan menentukan nilai dari
Dalam kasus pemilihan karyawan teladan seorang karyawan teladan. Aplikasi yang
dengan menggunakan metode profile dibuat akan dievaluasi untuk menghasilkan
matching (pencocokan profil) adalah pengetahuan (knowledge) baru.
membandingkan antara kompetensi profil
karyawan teladan dengan nilai pencapaian Pembobotan
hasil kinerja karyawan. Sehingga diketahui Pada tahap ini akan ditentukan bobot nilai
perbedaan kompetensinya (disebut gap). masing masing aspek dengan menggunakan
Jika hasil nilai gap semakin kecil maka bobot nilai yang telah ditentukan bagi
bobot nilainya semakin besar dan berarti masing-masing aspek itu sendiri. Dalam
memiliki peluang lebih besar untuk penentuan peringkat pada aspek kapasitas
menjadi karyawan teladan. intelektual, sikap kerja, dan perilaku untuk
jabatan yang sama pada setiap gap,
Dalam penentuan peringkat (ranking) diberikan bobot nilai sesuai dengan tabel
Karyawan yang diperlukan untuk penilaian berikut :
karyawan teladan yang
1. Sikap Kerja
2. Kecerdasan
3. Kepribadian
4. Partisipasi & kerjasama

276 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Jurnal String Vol. 3 No. 3 April 2019 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

Tabel 1. Keterangan Bobot Nilai Gap yang diperkirakan dapat menghasilkan


kinerja optimal.
Selisih Bobot
No
Gap Nilai
Keterangan Untuk menghitung core factor
digunakan rumus [9]:
Kompetensi
sesuai dengan
1 0 5
yang NCF = Σ NC…………………..... (1)
dibutuhkan Σ IC
Kompetensi Keterangan :
individu NCF : Nilai rata - rata core factor
2 1 4,5
kelebihan 1 NC : Jumlah total nilai core factor
tingkat/level IC : Jumlah item core factor
Kompetensi
individu b. Secondary Factor (faktorpendukung)
3 -1 4
kurang 1 Secondary factor adalah item - item
tingkat/level
selain aspek yang ada pada core factor.
Kompetensi
Untuk menghitung secondary factor
individu
4 2 3,5 digunakan rumus [9] :
kelebihan 2
tingkat/level NSF = Σ NS……........................ (2)
Kompetensi Σ IS
individu
5 -2 3 Keterangan :
kurang 2
tingkat/level NSF : Nilai rata – rata secondary factor
Kompetensi
NS : Jumlah total nlai secondary factor
individu IS : Jumlah item secondary factor
6 3 2,5
kelebihan 3
tingkat/level Rumus diatas adalah rumus untuk
Kompetensi menghitung core factor dan secondary
individu factor dari aspek – aspek sub kriteria yang
7 -3 2
kurang 3 ada.
tingkat/level 1. Perhitungan Nilai Total
Kompetensi Dari perhitungan core factor dan
individu secondary factor dari tiap tiap
8 4 1,5
kelebihan 4 aspek, kemudian dihitung nilai
tingkat/level total dari tiap tiap aspek yang
Kompetensi individu
diperkirakan berpengaruh pada
9 -4 1 kurang 4 kinerja tiap tiap profil.
tingkat/level Untuk menghitung nilai total dari
Sumber : [9] masing masing aspek, digunakan
rumus [9] :
Pengelompokan Core factor dan
Ni = (X)% NCF + (X)% NS.......... (3)
Secondary Factor
Setelah menentukan bobot nilai gap kriteria Keterangan :
yang dibutuhkan, kemudian tiap kriteria Ni : Nilai total tia paspek
dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok NCF : Nilai rata-rata core
yaitu core factor dan secondary factor. factor
NSF : Nilai rata rata
a. Core factor (Faktor Utama)
secondary factor
Core factor merupakan aspek (X)% : Nilai presentase
(kompetensi) yang menonjol atau yang di inputkan
paling dibutuhkan oleh suatu jabatan

277 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Jurnal String Vol. 3 No. 3 April 2019 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

2. Perankingan Use Case Login


Hasil akhir dari proses profile Use Case : Login
matching adalah rangking dari Aktor : Admin
kandidat yang diajukan untuk Tujuan : Melakukan
mengisi suatu jabatan/posisi Autentifikasi User
tertentu. Penentuan mengacu Deskripsi : Use case login
ranking pada hasil perhitungan dengan memasukan
yang ditunjukkan oleh rumus [9] : username dan
pasword yang
Rangking = 60% NCF + 40% NSF......... (4) kemudian sistem
Keterangan : akan melakukan
NCF : Nilai core factor validasi.
NSF : Nilai secondary factor
Sequence Diagram
Dari perhitungan tersebut akan dilakukan Berikut sequence diagram untuk sistem
pengujian dengan Black Box yaitu pengambilan keputusan penentuan
pengujian yang dilakukan hanya karyawan teladan :
mengamati hasil eksekusi melalui data uji Sequence diagram untuk Use Case login
dan memeriksa fungsional dari perangkat
lunak dan Focus Group Discussion (FGD)
yaitu suatu diskusi yang dilakukan secara
sistematis dan terarah mengenai suatu isu
atau masalah tertentu.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Diagram Use Case
Diagram Use Case adalah sebuah diagram
yang digunakan untuk menunjukan
tampilan grafis dari fungsionalitas yang
diberikan oleh sistem dilihat dari sisi
aktor, tujuan aktor , dan hal yang berkaitan
dengan use case yang ada. Gambar 2. Sequence Diagram Login

Activity Diagram
Activity Diagram login

Gambar 1. Use Case Diagram untuk


Pemilihan Karyawan Teladan Gambar 3. Activity Diagram Login

278 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Jurnal String Vol. 3 No. 3 April 2019 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

Perancangan Layar Tampilan Sistem Yang Dirancang


1. Halaman Login 1. Tampilan Login

Gambar 4. Perancangan Halaman Login

Admin input username dan password


kemudian klik tombol submit untuk bisa ke Gambar 7. Form Login
halaman penilaian kinerja pegawai. Ketika program pertama kali akan di run,
maka akan tampil form login dengan
2. Halaman Administrator Sistem gambar seperti di atas. Pada halaman ini
Pemilihan Karyawan teladan admin harus mengisi username dan
password agar dapat masuk ke halaman
selanjutnya.
2. Tampilan Administrator Sistem
Pemilihan Karyawan Teladan

Gambar 5. Perancangan Halaman


Administrator

3. Halaman Hasil
Gambar 8. Halaman Adminstrator

3. Tampilan Input Pemilihan Karyawan


Teladan

Gambar 6. Perancangan Halaman Hasil

Gambar 9. Halaman Input Pemilihan


Karyawan Teladan

Apabila login berhasil maka akan tampil


form penilaian seperti gambar diatas.
Pada Form menu Penilaian admin dapat

279 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Jurnal String Vol. 3 No. 3 April 2019 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

menginput Data Pegawai dan Nilai 1. Kualitas kerja


Profile Karyawan.Tujuannya untuk 2. Kuantitas kerja
menginput data nilai masing-masing 3. Penguasaan pekerjaan
karyawan ke dalam database. 4. Inisiatif
5. Tata tertib & kedisiplinan
4. Tampilan Form Hasil 6. Absensi kehadiran
Pada Form menu Hasil menampilkan nilai 7. Absensi keterlambatan
akhir dari hasil penilaian kinerja Karyawan 8. Surat teguran & peringatan
yang telah diproses berdasarkan kriteria dan 9. Kecelakaan kerja
bobot menggunakan metode Profile 10. Pengetahuan Lingkup SRI
Matching, karyawan yang memiliki nilai 11. Sistematika & Fleksibitas
kinerja yang ideal berpeluang untuk di berfikir
jadikan sebagai karyawan teladan. 12. Kemampuan penalaran,logika
& imajinasi
13. Verbalisasi & Komunikasi
14. Usia
15. Pendidikan
16. Masa kerja
17. Aktif dalam kegiatan Ide
Proposal & QCC
18. Customer satisfaction
19. Aktif dalam kegiatan /
organisasi pabrik
20. Aktif dalam kegiatan
masyarakat
Gambar 10. Form Menu Hasil Tabel 2. Bobot Aspek Kriteria
No Kriteria Bobot (%)
Perhitungan Metode Profile Matching
1 Hasil Kerja 20
Dalam pemilihan karyawan teladan
2 Kemampuan Kerja 20
menggunakan metode profile matching,
3 Sikap Kerja 15
diperlukan kriteria-kriteria, kategori dan
4 Kecerdasan 15
bobot untuk melakukan perhitungan.
5 Kepribadian 10
Dalam kasus ini dibagi menjadi enam
6 Partisipasi & kerjasama 20
Aspek kriteria, yaitu hasil kerja,
kemampuan kerja, sikap kerja, kecerdasan, Sumber : Pembobotan PT.SRI

kepribadian, partisipasi & kerjasama. Setelah kriteria dan bobot telah ditentukan
Setiap Aspek kriteria memiliki pada tabel diatas, dilanjutkan dengan
Subkriteria. Untuk kategori ada dua sub penentuan nilai pada setiap karyawan
yaitu, core factor & secondary factor. yang akan dilakukan penilaian. Ada 7
Untuk core factor memiliki bobot 60%, orang karyawan yang menjadi kandidat
sedangkan secondary factor memiliki (alternatif) untuk dilakukan penilaian
bobot 40 %. core factor & secondary dalam memilih karyawan teladan, yaitu :
factor di tentukan berdasarkan sub kriteria 1. Karyawan JAR
yang paling diprioritaskan. Keluaran yang 2. Karyawan ARY
nantinya dihasilkan adalah urutan 3. Karyawan KAM
alternatif yang tertinggi sampai terendah. 4. Karyawan GAB
Ada 20 sub kriteria yang digunakan untuk 5. Karyawan AGF
melakukan penilaian, yaitu: 6. Karyawan SGD
7. Karyawan SUM

280 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Jurnal String Vol. 3 No. 3 April 2019 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

Langkah-langkah pada Metode Profile e. Kecelakan Kerja :


Matching 2–3 =0
Langkah-langkah pada metode profile 0 =5
matching yaitu : f. Pengetahuan Lingkup SRI :
1. Menentukan variabel-variabel pemetaan
Gap kompetensi, menentukan aspek- 0 – 60 =1
aspek yang akan digunakan dalam 61 – 70 =2
memproses nilai karyawan. 71 – 80 =3
2. Menghitung hasil pemetaan Gap 81 – 90 =4
kompetensi. Yang dimaksud dengan 91 – 100 =5
Gap disini adalah beda antara profil g. Verbalisai & Komunikasi :
karyawan dengan profil karyawan 0 – 60 =1
teladan yang diharapkan. atau dapat 61 – 70 =2
ditunjukkan pada rumus di bawah ini: 71 – 80 =3
Gap = Profil pegawai - Profil karyawan 81 – 90 =4
teladan……(5) 91 – 100 =5
Untuk mengetahui nilai Sub kriteria h. Masa Kerja :
yang akan digunakan, maka kita akan 0 – 1 tahun =1
tentukan sebagai berikut: 2 – 4 tahun =2
1. Untuk Sub kriteria yang termasuk 5 – 7 tahun =3
Core Factor 8 – 10 tahun =4
a. Kualitas Kerja : 11 – 30 tahun =5
0 – 60 =1 i. Aktif dalam kegiatan IP & QCC :
61 – 70 =2 0 – 60 =1
71 – 80 =3 61 – 70 =2
81 – 90 =4 71 – 80 =3
91 – 100 =5 81 – 90 =4
b. Penguasaan Pekerjaan : 91 – 100 = 5
0 – 60 =1 j. Aktif dalam kehidupan masyarakat
61 – 70 =2 0 – 60 =1
71 – 80 =3 61 – 70 =2
81 – 90 =4 71 – 80 =3
91 – 100 =5 81 – 90 =4
c. Tata tertib & Kedisiplinan : 91 – 100 =5
0 – 60 =1 2. Untuk Kriteria yang termasuk
61 – 70 =2 Secondary Factor
71 – 80 =3
81 – 90
a. Kualitas Kerja :
=4
91 – 100 0 – 60 =1
=5 61 – 70 =2
d. Absensi Kehadiran : 71 – 80 =3
5 – 10 =1 81 – 90 =4
3–4 =2 91 – 100 =5
2 =3
1 =4
0 =5

281 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Jurnal String Vol. 3 No. 3 April 2019 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

b. Inisiatif : i. Customer satisfaction :


0 – 60 =1
61 – 70 =2 0 – 60 =1
71 – 80 =3 61 – 70 =2
81 – 90 =4 71 – 80 =3
91 – 100 =5 81 – 90 =4
91 – 100 =5
c. Absensi Kehadiran :
5 – 10 =1 j. Aktif dalam kehidupan
3–4 =2 masyarakat
2 =3
1 =4 0 – 60 =1
0 =5 61 – 70 =2
71 – 80 =3
d. Surat Teguran & Peringatan : 81 – 90 =4
2 – 3 = 0 91 – 100 =5
0 = 5

e. Sistematika & Fleksibilitas 3.5 Penentuan Nilai Profile Karyawan


Berfikir : Teladan
0 – 60 =1
Tabel 3. Nilai yang harus dicapai oleh setiap
61 – 70 =2 karyawan, yang akan di pilih menjadi
71 – 80 =3 karyawan teladan
81 – 90 =4
91 – 100 =5 Aspek
Nilai Profil
No Nama Kriteria Karyawan Keterangan
Kriteria
Teladan
f. Kemampuan imajinasi & Kualitas kerja 4 81 - 90
Penalaran Logika: 1 Hasil Kerja Kuantitas
4 81 - 90
0 – 60 =1 kerja
Penguasaan
61 – 70 =2 Kemampuan Pekerjaan
4 81 - 90
2
71 – 80 =3 Kerja
Inisiatif 4 81 - 90
81 – 90 =4 Tata tertib &
91 – 100 =5 kedisipilnan
4 81 - 90
Absensi
5 0
kehadiran
g. Usia : 3 Sikap Kerja
Absensi
5 0
19 – 30 =1 keterlambatan
Surat Teguran
31 – 35 =2 & Peringatan
5 0
36 – 41 =3 Kecelakaan
5 0
kerja
42 – 48 =4 Pengetahuan
50 – 55 =5 Lingkup SRI
4 81 - 90
Sistematika &
Fleksibilitas 3 71 - 80
h. Pendidikan : 4 Kecerdasan
berfikir
Kemampuan
SMP =1 penalaran,logi 4 81 - 90
SMU =2 ka & imajinasi
D3 Verbalisasi &
=3 komunikasi
4 81 - 90
S1 =4 Usia 3 32 -36
S2 =5
5 Kepribadian Pendidikan 2 SMU

Masa kerja 4 3 Tahun

282 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Jurnal String Vol. 3 No. 3 April 2019 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

Aspek
Nilai Profil Perhitungan Core dan Secondary Factor
No Nama Kriteria Karyawan Keterangan
Kriteria
Teladan
Kemudian setiap kriteria dikelompokan
Aktif dalam
menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok Core
kegiatan IP & 5 91-100 Factor dan Secondary Factor. Perhitungan
QCC
Customer
core factor ditunjukkan menggunakan
4 81 - 90
satisfaction rumus dibawah ini:
6
Partisipasi & Aktif dalan NCF = Σ NC ….................... (6)
kerjasama kegiatan
/organisasi di
4 81 - 90 Σ IC
pabrik NSF = Σ NS .......................... (7)
Aktif dalan Σ IS
kegiatan di 5 91-100
masyarakat
Sumber : Pembobotan PT.SRI Perhitungan Nilai Total
Penghitungan GAP Dari hasil perhitungan setiap aspek,
Yang dimaksud dengan Gap disini adalah berikutnya dihitung nilai total berdasarkan
beda antara profil pegawai dengan profil presentase dari core dan secondary yang
karyawan teladan yang diharapkan. atau diperkirakan berpengaruh.
Ni = 60 % (NCF)+ 40
dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini:
%(NSF)
Gap=Profil pegawai – Profil
karyawan teladan Perhitungan Nilai Ranking
Pembobotan Hasil akhir dari proses Profile Matching
Setelah diperoleh GAP untuk masing- adalah ranking dari kandidat yang akan di
masing Kriteria disetiap karyawan, ajukan untuk mennjadi karyawan teladan.
selanjutnya setiap kriteria profil karyawan Penentuan ranking mengacu pada hasil
kita beri bobot nilai sesuai dengan perhitungan yang di ajukan pada rumus
ketentuan pada Tabel Bobot Nilai berikut [9]:
Tabel 4. Menentukan nilai bobot dari Ranking = (x)% N1 + (x)% Nn
nilai yang dihasilkan oleh rumus Keterangan :
Bobot N = Nilai Total Tiap Aspek
Selisih Keterangan
Nilai (x)% = Nilai Persentase Kriteria
Tidak ada selisih (Kompetensi
0 5 sesuai dengan yang dibutuhkan) Contoh perhitungan ranking karyawan Jaf :
Kompetensi individu kelebihan
Ranking = (20% Aspek Kerja) + (20%
1 4.5 1 tingkat Kemampuan Kerja) + (15% Sikap Kerja) +
Kompetensi individu
(15% Kecerdasan) + (10% Kepribadian) +
-1 4 kekurangan 1 tingkat (20 % Pertisipasi & Kerjasama
Ranking = (20% x 4,0) + (20% x 4,6) +
Kompetensi individu kelebihan
2 3.5 2 tingkat (15% x 4,8) +(15% x 3,5) + (10% x 4,4) +
(205 x 2,8) = 3,97
Kompetensi individu
-2 3 kekurangan 2 tingkat
Pelaporan
Kompetensi individu kelebihan Berdasarkan hasil perhitungan yang telah
3 2.5 3 tingkat
dilaksanakan oleh penulis terhadap
Kompetensi individu
-3 2 kekurangan 3 tingkat
Prototipe Sistem Pendukung Keputusan
untuk pemilihan karyawan teladan dengan
Kompetensi individu kelebihan metode Profile matching maka peringkat
4 1.5 4 tingkat yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Kompetensi individu 1. Karyawan KAM dengan Nilai
-4 1 kekurangan 4 tingkat Akhir 4.61
Sumber : [9]

283 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Jurnal String Vol. 3 No. 3 April 2019 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

2. Karyawan AGF dengan Nilai [4] Edi Faizal. Implementasi Metode


Akhir 4.49 Profile matching Untuk Penerimaan
3. Karyawan ARYdengan Nilai Usulan Penelitian Internal Dosen
Akhir 4.27 STMIK El Rahma. 2014.
4. Karyawan GAB dengan Nilai [5] Fitriani, N. A. Pengawasan Pimpinan
Akhir 4.04 Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
5. Karyawan SUG dengan Nilai Negri Sipil di Kantor Pelayanan
Akhir 4.01 Kekayaan Negara dan Lelang Kota
6. Karyawan JAF dengan Nilai Akhir Samarinda. 2013.
3.97 [6] Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen
7. Karyawan SUM dengan Nilai Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
Akhir 3.58 Jakarta : Bumi Aksara. 2011.
[7] I Nyoman Ega Beerawa. Rancang
4. SIMPULAN Bangun Sistem Pendukung Keputusan
Seleksi Tenaga Kerja dengan Metode
Dari penelitian dan pembahasan yang
Profile Matching. 2012.
telah dilakukan, beberapa kesimpulan
http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika
yang bisa diambil diantaranya :
/article/view/92/87
1. Sistem pendukung keputusan dengan
[8] Iqbal. Sistem Pendukung Keputusan
menggunakan metode Profile
Penentuan Penempatan PTT (Pegawai
Matching dapat digunakan dalam
Tidak Tetap) Pada Kabupaten Bireuen.
pemilihan karyawan teladan Divisi
2011.
Engineering dan divisi-divisi lain yang
[9] Kusrini. Konsep Dan Aplikasi Sistem
ada di PT. SRI.
Pendukung Keputusan. Yogyakarta :
2. Sistem pendukung keputusan
Andi. 2007.
pemilihan karyawan teladan dengan
[10] Pardosi, J . Tambunan, MM, dan
menggunakan metode profile matching
Syahputri, K. Pengukuran Kinerja
dapat membantu pimpinan dalam
dengan menggunakan integrasi 360º
pemilihan karyawan teladan secara
Feed Back & AHP di PT. S. e-Jurnal
objektif, cepat & akurat.
Teknik Industri FT USU. 3(2):1-7.
2013.
DAFTAR PUSTAKA
[1] A.A. Anwar Prabu Magkunegara.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
2009.
[2] Achmad Nuruddin S, dan Agus
Prayitno. Sistem Pendukung Keputusan
Promosi Karyawan Dengan Metode
Matching Profile Pada Yayasan
Pendidikan Nasima Semarang. 2011.
[3] Andi Prastowo. Menguasai Teknik-
teknik Koleksi Data Penelitian
Kualitatif. Jogjakarta: DIVA Press.
2010.

284 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...

Anda mungkin juga menyukai