Disusun Oleh :
1
LEMBAR PENGESAHAN
Praktek Kerja Nyata merupakan salah satu syarat untuk memenuhi kurikulum
Strata-1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Disusun oleh:
Geraldy Daniswara (D400150130)
Sugeng Hariyadi M.P. (D400150151)
Izzul Fikri (D400150157)
LEMBAR PENGESAHAN
2
PERBAIKAN ANOMALI REMBESAN MINYAK PADA
Praktek Kerja Nyata merupakan salah satu syarat untuk memenuhi kurikulum
Strata-1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Disusun Oleh :
Geraldy Daniswara (D400150130)
Sugeng Hariyadi M.P (D400150151)
Izzul Fikri (D400150157)
Dilaksankan Pada tanggal :
04 Maret – 31 Maret 2019
Mengetahui,
Telah diperiksa dan di setuju, Manager
8908190P3B 8407020P3B
PT.PLN (Persero) UPT SALATIGA
Manager
790647Z
KATA PENGANTAR
3
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, karunia serta izin-Nya lah penulis berhasil menyelesaikan laporan Praktek Kerja
Nyata (PKN) yang penulis beri judul “Perbaikan Anomali Rembesan Minyak Pada
Trafo 3 di Gardu Induk 150 kV Banyudono ”.
Praktek kerja nyata ini Penulis laksanakan selama kurang lebih satu bulan
terhitung tanggal 04 Maret 2019 sampai 31 Maret 2019. Praktek kerja nyata merupakan
salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memenuhi persyaratan akademik di Jurusan
Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kegiatan ini dapat menjadi
media pembelajaran bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmunya di bangku
perkuliahan.
Selama proses pelaksanaan praktek kerja nyata, tidak lupa penulis sampaikan
penghargaan dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan
dalam melaksanakan praktek kerja nyata dan menyusun laporan ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Sofyan Anif, M.Si Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
2. Bapak Umar, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Surakarta
3. Bapak Agus Supardi, ST.,MT selaku koordinator Praktek kerja nyata.
4. Bapak Agus Supardi, ST.,MT selaku Dosen pembimbing KP.
5. Bapak Andhy Dharma Setyawan selaku Manajer UPT Salatiga yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan praktek kerja nyata di UPT Salatiga.
6. Bapak Ali Rofii selaku Manajer ULTG Salatiga yang telah memberikan ijin dan
arahan untuk melaksanakan praktek kerja nyata di UPT Salatiga.
7. Bapak Alvin Budi K selaku pembimbing lapangan praktek kerja nyata yang
senantiasa memberikan pengarahan tentang teknis pelaksanaan praktek kerja
nyata.
8. Seluruh Staf dan karyawan PT. PLN (PERSERO) Unit Induk Transmisi Jawa
4
Bagian Tengah Unit Pelaksana Transmisi Salatiga ULTG Salatiga Gardu induk
150 kV Banyudono Kabupaten Boyolali atas kesediaan dan kerja samanya
selama pelaksanaan praktek kerja nyata.
9. Kepada orang tua saya yang telah membesarkan dan memberikan motivasi kuat
dalam melaksanakan praktek kerja nyata ini.
10. Rekan-rekan mahasiswa yang melaksanakan praktek kerja nyata yang juga
merupakan teman sekelompok selama pelaksanaan praktek kerja nyata.
11. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah
Surakarta yang telah memberikan masukan-masukan dalam penyusunan laporan
ini.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan maupun pembuatan
laporan Praktek kerja nyata ini, walaupun tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna dan sudah barang tentu
masih banyak kekurangannya baik segi teknik, penyajian dan bahasa. Oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa
yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
5
HALAMAN JUDUL ……………………............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS………………………………………………. ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN………………...……………………………. iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………….. vii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………. viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………….. 1
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan………………………………………………... 2
1.5 Batasan Masalah………………………………………………………………… 3
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah UPT SALATIGA……...……………………………………………….. 4
2.2 Visi dan Misi ………………….………………………………………………... 4
2.3 Visi, Misi dan Motto Perusahaan……………………………………………….. 5
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Umum…………………………………………………………………………… 7
3.2 Sistem Jaringan Trasmisi Listrik………………………………………………... 8
3.3 Struktur Trasmisi Tenaga Listrik Gardu Induk 150 kV Banyudono…...……….. 8
BAB IV METODE PELAKSANAAN
4.1 Metode Perbaikan Rembesan Minyak Pada Trafo 3……………..……………... 17
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………… 25
5.2 Saran…………………………………………………………………………….. 25
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………. 26
LAMPIRAN………………………………………………………………………………… 27
DAFTAR GAMBAR
6
Gambar 4.9 Penambahan sealer pada valve antara pipa vaccum dan pipa dehydrating
breather for conservator maintank…………………………………………………………… 22
Gambar 4.10 Pembersihan rembesan minyak trafo 3………...…...…………………….…… 22
Gambar 4.11 Rangkaian pengembalian beban trafo 3………………………………………. 23
Gambar 4.12 Pengecekan terhadap trafo 3 yang mengalami anomali……….……………… 24
DAFTAR TABEL
7
8
BAB I PENDAHULUAN
1
Memperdalam pengalaman / wawasan sesuai dengan bidang yang dipraktekkan
serta untuk melatih kemampuan berfikir mengungkapkan pendapat dan
menyusun suatu laporan.
2
struktur
organisasi
2. Pengamatan
Mempelajari
pengamatan /
subjek sesuai
dengan tema yang
diambil
3. Permasalahan
Studi kasus
Diskusi,
konsultasi, dan
evaluasi
Interpretasi
hasil dan
analisis data
4. Penyusunan
Konsultasi
Penyusunan
BAB II
VISI:
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
Misi utama:
Melakukan dan mengelola penyaluran tenaga listrik menjalankan bisnis
kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan,
anggota perusahaan, dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
VISI:
4
Menjadi unit pengelola transmisi tenaga listrik kelas dunia yang diakui
eksistensinya didukung oleh SDM yang peduli dan bertanggung jawab.
MISI :
5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UPT Salatiga
6
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Umum
Pengertian Transformator atau sering disebut dengan istilah Trafo adalah suatu
alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud
dari perubahan taraf tersebut diantaranya seperti untuk menurunkan Tegangan AC dari
220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.
Prinsip kerja Pada sebuah Trafo yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2
lilitan atau kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan
sekunder. Kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada
sebuah besi yang dinamakan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC
(bolak-balik) maka akan menyebabkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya.
Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut di pengaruhi pada besarnya
arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya maka semakin besar pula
medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi pada kumparan pertama
(primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua
(sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya pada kumparan primer ke kumparan
sekunder.
Fungsi transformator
7
Gambar 3.1 Transformator Gardu Induk
8
Tabel 3.1. Informasi transformator yang dioperasikan di Gardu Induk 150 KV
Banyudono
TRAFO
KETERANGAN
TRAFO 1 TRAFO 2 TRAFO 3
CG
MERK PAUWELS CG PAUWELS
PAUWELS
TAHUN
2017 2009 2016
OPERASI
TEG.SECUNDER 20 KV 20 KV 20 KV
13,102 13 13,088
11,9 13 12,871
ONAN/ONAF –
COOLING ONAN/ONAF ONAN/ONAF
67/100%
JUMLAH KIPAS 3 3 3
9
LIBRA
10
Gambar 3.3 Transformator Tenaga 2 60 MVA Merk PAUWELS
a) Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang
berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus
pusar atau arus eddy (eddycurrent).
b) Kumparan transformator
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan
tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan
menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Pada transformator
terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan
11
dengan tegangan/arus bolak- balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang
menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban)
maka mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai
alat transformasi tegangan dan arus.
c) Kumparan tertier
Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier
atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu
dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan juga untuk
penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan
reaktor shunt, namun demikian tidak semua Transformator daya mempunyai kumparan
tertier.
d) Minyak transformator
penyalur panas yang baikberat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam
minyak dapat mengendap dengan cepat
titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan
sifat kimia y
Tabel 3.2. Batasan nilai parameter minyak isolasi yang baru dimasukkan
kedalam perlatan sebelum dilakukan proses energize
12
Property Highest voltage for equipment ( V )
<72.5 72.5 to 170 >170
Appearance Clear, free from sediment and suspended matter
Colour ( on scale given in ISO
Max 2.0 Max 2.0 Max 2.0
2019 )
Breakdown voltage ( kV ) >55 >60 >60
Water content ( mg/kg )⁰ 20⁰ <10 <10
Acidity ( mg KOH/g ) Max 0.03 Max 0.03 Max 0.03
Dielectric dissipation factor at
Max 0.015 Max 0.015 Max 0.010
90 ⁰C and 40 Hz to 60 Hz
Resistivity at 90 ⁰C ( G Ωm ) Min 60 Min 60 Min 60
Oxidation stability As specified on IEC 60296
Interfacial tension ( mN/m ) Min 35 Min 35 Min 35
Total PCB content ( mg/kg ) Not detectable ( < 2 total )
e. Bushing
Hubungan antara kumparan transformator dengan jaringan luar melalui sebuah
bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Bushing sekaligus
berfungsi sebagai penyekat/isolator antara konduktor tersebut dengan tangki
transformator. Pada bushing dilengkapi fasilitas untuk pengujian kondisi bushing yang
sering disebut center tap.
13
dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, akan merusak isolasi transformator, maka untuk mengurangi adanya
kenaikan suhu yang berlebihan tersebut pada transformator perlu juga dilengkapi
dengan sistem pendingin yang bergungsi untuk menyalurkan panas keluar
transformator. Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa udara, gas,
minyak dan air.
14
belitan transformator dibuat tap (penyadap) untuk merubah perbandingan transformasi
(rasio) trafo.
2. Mengubah tap dalam keadaan trafo berbeban. Tap changer yang dapat
beroperasi untuk memindahkan tap transformator, dalam keadaan transformator
berbeban, disebut “On Load Tap Changer (OLTC)” dan dapat dioperasikan secara
manual atau otomatis.
Ventilasi udara yang berupa saringan silikagel yang akan menyerap uap
air. Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu
minyakpun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi,
minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam
tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan
masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan
minyak trafo akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai
tegangan tembus minyak trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa
penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis.
c) Indikator
Untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka perlu adanya indikator
yang dipasang pada transformator. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:
Indikator suhuminyak
Indikator permukaan minyak
Indikator sistem pendingin indikator kedudukan tap, dan sebagainya.
Untuk trafo daya, bahan isolasi yang biasa dipakai adalah kertas Kraft (kertas
isolasi selulosa). Sekarang juga mulai banyak bahan kertas sintetik yang dipakai, yang
15
bisa beroperasi pada temperatur kerja tinggi (isolasi hybrid), yang dikenal sebagai kertas
Aramid
.
BAB IV
PERBAIKAN ANOMALI REMBESAN MINYAK TRAFO 3
16
3. // PMT BUS pukul 08.10 WIB
17
trafo 3
18
4
19
5. Kemudian dilakukan identifikasi yang ke-2, yaitu penyebab terjadinya anomaly
rembesan minyak trafo yaitu karena minyak trafo terlalu penuh, sehingga sisa minyak
trafo yang terlalu full mengarah ke saluran dehydrating breather for conservator
maintank . Saluran tersebut seharusnya tidak dilewati minyak trafo, namun akibat
minyak trafo full mengakibatkan minyak melewati saluran tersebut.
6. Setelah para pekerja jargi salatiga berdiskusi terhadap masalah pada trafo 3,
hasil diskusi ditetapkan bahwa masalah pada trafo 3 dikarenakan minyak trafo terlalu
penuh, sehingga sisa minyak trafo yang terlalu full mengarah ke saluran dehydrating
breather for conservator maintank.
7. Cara perbaikan rembesan anomaly minyak trafo yaitu dengan cara dilakukan
penggantian dan penambahan sealer pada valve antara pipa vacuum dan pipa. Dan
juga dilakukan pembersihan pada dehydrating breather for conservator maintank dan
OLTC.
20
Gambar 4.9 Penambahan sealer pada valve antara pipa vacuum dan pipa
dehydrating breather for conservator maintank.
8. Setelah selesai dilakukan pekerjaan perbaikan anomali rembesan minyak trafo 3,
dilakukan pembersihan rembesan agar dapat terlihat apakah minggu berikutnya masih
terjadi rembesan atau tidak.
21
9. Setelah pekerjaan perbaikan trafo 3 selesai. Dilakukan kembali penormalan
beban pada BAY TRAFO 3. Beban trafo 3 yang di pindahkan ke trafo 1, dikembalikan
kembali ke trafo 3 setelah perbaikan selesai.
22
4. Minggu ketiga, dilakukan evaluasi tindak lanjut terhadap perbaikan rembesan
minyak trafo 3 untuk mengetahui apakah masih terjadi anomali rembesan
minyak trafo atau tidak. Hasil pengecakan kembali pada trafo 3 yaitu tidak
rembesan lagi pada trafo 3.
23
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Pada pelaksanaan praktek kerja nyata ini dengan melakukan pengambilan data di
PLN gardu induk 150 kV Banyudono kabupaten Boyolali, maka dari hasil yang dicapai
dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Anomali rembesan minyak pada trafo 3 (60 MVA) di GI – 150 KV Banyudono
ditemukan pada titik saluran dehydrating breather dan telah dilaksanakan perbaikan
dengan perbaikan sealer.
2. Dari hasil evaluasi penantauan tindak lanjut perbaikan anomali rembesan minyak
diketahui bahwa trafo kondisi normal dan tidak ditemukan adanya anomali tersebut.
5.2 Saran
Dalam laporan ini , penulis mencoba memberikan saran pada PT. PLN (Persero)
UPT Salatiga:
1. Inspeksi kerja diharapkan menggunakan peralatan baik selain visual juga
pendengaran (suara asing) agar memberikan kelancaran dalam proses perbaikan dan
meminimalisir kesalahan dalam bekerja.
2. Intruksi kerja penangan anomali dituliskan dalam laporan kerja atau berita cara
sehingga mempermudah dalam memahami dan melaksanakan pekerjaan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Pabla, A.S. 2007, Electric Power Distribution fifth Editon, Tata McGraw-Hill Publishing
Company Limited. New Delhi.
https://media.neliti.com/media/publications/165525-ID-penilaian-kondisi-transformator-
daya-pad.pdf
https://adieliveline.wordpress.com/2013/10/07/gas-insulated-switchgear-sf6/
http://elektro.studentjournal.ub.ac.id/index.php/teub/article/view/462
25
LAMPIRAN
26