Anda di halaman 1dari 21

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Proses Bisnis/Layanan

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur

yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang

menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Proses bisnis

utama PT. PLN (Persero) terdiri atas 3 bagian yaitu:

a. Unit pembangkitan adalah unit PLN yang bertugas untuk membangkitkan

dan memproduksi tenaga listrik melalui berbagai jenis pembangkitan, seperti

PLTA (Pembangkitan Listrik Tenaga Air), PLTU (Pembangkitan Listrik

Tenaga Uap), PLTGU (Pembangkitan Listrik Tenaga dan Uap), PLTD

(Pusat Listrik Tenaga Dissel), dll.

b. Unit pengukuran/transmisi adalah unit PLN yang menyalurkan tenaga listrik

dari pembangkit sampai ke GI (Gardu Induk) melalui Saluran Udara

Tegangan Tinggi (SUTT) 70 – 150 KV dan Saluran Udara Tegangan ekstra

Tinggi (SUTT) 70 – 500KV

c. Unit distribusi adalah PLN yang mendistribusikan tenaga listrik dari GI

(Gardu Induk) sampai ke APP pelanggan melalui Saluran Udara Tegangan

Mengah (SUTM) 20KV dan Saluran udara tengah Rendah (SUTR)

380/2000v serta melakukan transaksi jual beli tenaga listrik ke

pelanggang/konsumsi.

14
15

3.1.1. Produk atau Jasa

Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan salah satu perusahaan yang

menyediakan jasa yang berhubungan dengan penjualan tenaga listrik satu-satunya

di Indonesia. Saat ini, PLN telah memiliki dua produk unggulan yaitu listrik

prabayar dan pascabayar. Listrik prabayar adalah pelanggan diharuskan terlebih

dahulu membeli pulsa yang terdiri dari 20 digit nomor melalui ATM atau loket-

loket pembayaran tagihan listrik online. Lalu, 20 digit nomor token dimasukkan

ke dalam kWh Meter Prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah

tersedia di MPB. Sedangkan, listrik pascabayar adalah pelanggang diharuskan

membayar tagaihan listrik setiap bulannya, petugas PLN secara teratur mengencek

pemakaian listrik pelanggan yang menggunakan sistem listrik pascabayar.

3.1.2. Transaksi atau Kegiatan Pelayanan

Adapun beberapa kegiatan pelayanan yang ada pada PT. PLN (persero)

wilayah Sulselrabar antara lain :

a. Pelayanan pembayaran rekening listrik

b. Pelayanan pemasangan baru dan perubahan daya

c. Pelayanan keluhan pelanggan mengenai pembacaan meter, dan sebagainya.

3.1.3. Sistem Informasi

Program pengembangan system informasi manajemen PLN

memprioritaskan implementasi aplikasi perusahaan dan manajemen pelanggan.

aktivitas yang telah dilakukan perusahaan adalah antara lain :


16

1. Enterpise Resource Planning (ERP)

inisiasi implementasi program Go Live Support Extension (GLSE)

dengan pembuatan aplikasi Enterpise Resource Planning (ERP) yang telah

dilakukan pada kantor utama, distribusi bali, distribusi Jakarta raya dan

Sulawesi dan PLN P3B dan di tujukan sebagai program implementasi awal

dari Go Live Support Extension (GLSE) yang di tujukan untuk mendukung

perubahan sistem informasi manajemen secara luas dalam operasional

PLN yang sebelumnya belum maksimal dalam menerapkan ERP.

2. Information Technology Master Plan (ITMP)

1. Pembuatan aplikasi Enterpise Resource Planning (ERP), dimana salah

satunya adalah corporate and shared service (CSSC-Corporate Share

Service Center).

2. Pengaturan dari scenario yang terbesar dari pengembangan sebuah

customer.

3. Customer Information System (CIS)

Pembentukan tim kordinasi CIS PLN yang menyusun dan

menyiapkan rencana kebijakan dan aktivitas untuk mengimplementasikan

aplikasi CIS PLN.

4. E – Procurement

1. Modul KHS ( Unit Price Agrement ) dari aplikasi e-Proc telah beroperasi

dalam beberapa bagian unit PLN.

2. Aplikasi SIMAT menggunakan aplikasi data pendukung dari

keseimbangan supply material untuk e-procc dalam 49 unit.


17

3.1.4. Laporan-Laporan (Keuangan dan Nonkeuangan)

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada

suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

perusahaan tersebut, adapun beberapa laporan keuangan yang di terbitkan PT.

PLN (persero) wilayah Sulselrabar untuk mempermudah pertanggung jawaban

kegiatan laporan keuangan antara lain :

1. Laporan realisasi anggaran

Laporan realisasi anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi

pendapatan, belanja, transfer, surplus/deficit, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang

pembiayaan anggaran, yang masing-masing di perbandingkan dengan

anggarannya dalam suatu periode.

2. Laporan arus kas

Laporan arus kas adalah suatu laporan keuangan yang berisikan

pengaruh kas dari kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi

pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas

suatu perusahaan selama satu periode.

3. Neraca

Neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang mencatat

informasi tentang aset, kewajiban pembayaran pada pihak-pihak yang

terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada saat tertentu.

4. Laporan operasional
18

Laporan operasional adalah satu unsur laporan keuangan yang

menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan

penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk

kegiatan penyelenggaraan pemerintah dalam satu periode pelaporan.

3.2 Sejarah Singkat

Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik

ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik

teh mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Antara

tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan

Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan

tentara Jepang di awal Perang Dunia II proses peralihan kekuasaan

kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang

menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda

dan buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang

bersama-sama dengan Pemimpin KNI Pusat berinisiatif menghadap

Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut

kepada Pemerintah Republik Indinesia.

Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan

Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga

dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada

tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN
19

(Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di

bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari

1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan

Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan

Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status

Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum

Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan

(PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan

umum. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan

kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan

listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum

menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam

menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

a. Maksud dan Tujuan Perseroan

Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi

kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk

keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang

ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan

menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

b. Visi dan Misi

Visi: “Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh

kembang, Unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani”


20

Misi: 1) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pemegang saham.

2) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat.

3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

c. Motto

“Listrik untuk Kehidupan yang lebih Baik

3.3 Uraian Fungsi dan Tugas Pokok

GENERAL MANAGER

AUDITOR
INTERNAL

BIDANG BID.TRANSMISI & BIDANG BID.NIAGA & PEL BIDANG BIDANG SDM DAN
PERENCANAAN DISTRIBUSI PEMBANGKITAN PELANGGAN KEUANGAN KHA

Sumber :PT PLN (persero) Wilayah Sulselrabar

1. General Manager
21

Bertanggung jawab untuk memastikan tersedianya rencana kerja,

proses bisnis, analisa resiko dan mitigasinya, keputusan serta pengelolaan

Unit sesuai misi dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia

secara efisien, efektif, dan sinergis, menjamin terselenggarannya

pengelolaan dan pengawasan distribusi, niaga, pelayanan pelanggan,

kegiatan pembangkit isolated dan Enenrgi Baru dan Terbarukan (EBT)

berbasis pada biaya, mutu, waktu, dan aspek K3L dan memastikan

terlaksananya Good Corporate Governance (GCG) serta meningkatkan

kinerja Unit sesuai dengan target yang di tetapkan, dengan tugas pokok

sebagai berikut:

a. Memastikan tersediannya Strategi dan Kebijakan terkait Rencana Jangka

Panjang (RJP) Unit Induk, Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Unit Induk,

Manajemen Kinerja, Manajemen Resiko, dan Sistem Manajemen

Terintegrasi Unit.

b. Memastikan terlaksananya pengelolaan distribusi, peningkatan Rasio

Elektrifikasi, pembangkit isolated, dan pengembangan energi baru dan

terbarukan (sesuai kewenangannya) dengan mengutamakan mutu dan

keandalan penayanan.

c. Memastikan terlaksananya pengelolaan niaga, penjualan tenaga listrik dan

pengelolaan pelayanan pelanggam untuk meningkatkan kinerja Unit dan

memenuhi kebutuhan pelanggan.


22

d. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan seluruh stakeholder serta

menyusun strategi perubahan berdasarkan perkembangan yang terjadi baik

di lingkungan internal dan eksternal.

e. Memastikan implementasi organisasi sesuai dengan proses bisnis, susunan

organisasi, formasi jabatan (FJ) dan formasi tenaga kerja (FTK) yang telah

ditetapkan dan kompetensi SDM berbasis MSDM-DK serta pengelolaan

keuangan dan sumber daya lainnya secara efisien, efektif dan sinergis untuk

menjamin pengelolaan usaha secara optimal dan memenuhi Good Corporate

Governance (GCG).

f. Memastikan terlaksananya perencanaan dan pelaksanaan pegadaan,

perijinan serta manajemen asset sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Memastikan terlaksananya Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan dan

Lingkungan (K3L) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Bidang Perencanaan

Bertanggung jawab atas perencanaan perusahaan, perencanaan

umum, perencanaan distribusi ketenaga listrikan, dan peningkatan Rasio

Elektrifikasi yang komprehensif, perencanaan pembangkit isolated dan

pengembangan EBT, penyusunan manajemen strategis dalam rangka

pencapaian sasaran kinerja unit, Penyususnan Rencana Jangka Panjang

(RJP) Unit Induk, dan Sistem Manajemen Terintegrasi, dengan tugas poko

meliputi:
23

1. Merecanakan, menyusun, dan mengendalikan strategi serta kebijakan Unit

sebagai dasar dalam penyususnan Rencana Jangka Pangjang (RJP) Unit

Induk dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Unit Induk.

2. Menyusun inisiatif strategi berdasarkan Kontrak Manajemen, melaksanakan

dan mengevaluasi Manajemen Kinerja, Sistem Manajemen Aset (EAM) dan

Sistem Manajemen Terintegrasi untuk mendukung kegiatan pengelolaan

distribusi dan niaga dalam rangka mencapai target kinerja Unit.

3. Menyusun dan mengevaluasi kelayakan anggaran investasi dan operasi agar

diperoleh biaya investasi dan operasi yang efisien.

4. Mengevaluasi dan menyusun rencana pengembangan sistem kelistrikan

jangka menengah dan jangka panjang, peningkatan Rasio Elektrifikasi,

pembangkit isolated, pengembangan EBT (sesuai kewenangannya) serta

anggarannya sesuai dengan standard tingkat availability, reality, dan

efisiensi distribusi yang telah ditetapakan.

5. Menyusun dan mengkoordinasikan penyusunan sistem manajemen kinerja

unit, Laporan Manajemen dan Laporan Kinerja Unit.

6. Mengembangkan hubungan kerjasama dengan pihak lain dan berkoordinasi

dengan stakeholder untuk kelancaran dan keberhasilan dalam pengelolaan

ketenagalistrikan.

7. Mengelola dan mengembangkan SDM di bidangnya dengan melaksanakan

Coaching, Mentoring dan Councelling (CMC) selaras dengan kebijakan

MSDM-BK.

3. Bidang Distribusi
24

Bertanggung jawab untuk memastikan perencanaan, pengelolaan dan

pengendalian kontruksi, operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi,

pembangkit isolated dan EBT serta penyediaan material, agar pasokan

tenaga listrik kepada pelanggan lebih andal dengan mutu efisien serta

berbasis aspek K3L sesuai dengan target kinerja Unit, dengan tugas poko

sebagai berikut:

1. Merencanakan dan menyusun program kerja Bidang Distribusi sebagai

pedoman dan bahan untuk menyususn Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

Unit Induk.

2. Memastikan pengelolaan dan pengendalian kontruksi, operasi dan

pemeliharaan assek/jaringan distribusi termasuk pengembangan saran

komunikasi dan otomatisasi operasi jaringan distribusi, pembangkit isolated,

dan EBT, agar pasokan tenaga listrik kepada pelanggan lebih andal dengan

mutu dan efisien serta berbasis aspek K3L sesuai dengan target kinerja Unit.

3. Mengevakuasi dan mengendalikan susut distribusi serta gangguan terhadap

jaringan distrubusi serta penyusunan rencana perbaikaannya.

4. Merencanakan kebutuhan, meneglolah dan mengendalikan inventori

material untuk pemasaran (kontruksi) dan pemeliharaan distribusi di unti

sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang ditentukan serta pembinaan

penerapannya.

5. Menyusun, melaksanakan,dan mengevaluasi desain standard kontruksi

jaringan distribusi dan peralatan kerjanya, menetapkan metode kegiatan


25

kontruksi serta pembinaan penerapannya untuk mendapatkan sistem pasokan

tenaga listrik yang aman efisien.

6. Melaksanakan pembinaan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan

jaringan distribusi kepada unit pelaksana dan memastikan implementasi Tata

Kelola Kontruksi dan Distribusi sesuai dengan Standar yang ditetapkan serta

dengan berbasis aspek K3L.

7. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan berkoordinasi

dengan stakeholder dalam rangka mendukung pengelolaan kontruksi,

operasi, dan pemeliharaan pembangkit dan distribusi termasuk koodinasi

terkait dengan perijinan.

8. Mengelola dan mengembangkan SDM dibidangnya dengan melaksanakan

Coaching, Mentoring dan Councelling (CMC) selaras dengan kebijakan

MSDM-BK.

4. Bidang Niaga dan Pelayanan Pelanggan

Bertanggung jawab untuk memastikan strategi pemasaran,

peningkatan pelayanan pelanggan dengan sasaran peningkatan penjualan,

penurunan tunggakan, penurunan susut non teknis dan peningkatan

kepuasan pelanggan sesuai target kinerja perusahaan serta pengelolaan

revenue assurance, dengan tugas poko sebagai berikut:

a. Merencanakan dan menyususn program kerja Bidang Niaga dan Pelayanan

Pelanggan sebagai pedoman kerja dan bahan untuk penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran (RKA) Unit Induk.


26

b. Mengevaluasi dan menyusun strategi pemasaran dan pengembangan

pelayanan pelanggan serta pengelolaan transaksi energi, contack center

untuk meningkatkan penjualan tenaga listrik dan kepuasan pelanggan.

c. Mengevaluasi dan menyususn strategi dalam menurunkan piutang tenaga

listrik untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

d. Mengevaluasi dan menyususn strategi dalam upaya menurunkan susut non

teknis untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

e. Mengevaluasi dan menyusun program strategi revenue assurance dan

memastikan pelaksanaanya di Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan.

f. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan berkoordinasi

dengan stakeholder dalam rangka mendukung pengelolaan niaga dan

pelayanan pelanggan.

g. Mengelola dan mengembangkan SDM di bidangnya dengan melaksanakan

Coaching, Mentoring, Councelling (CMC) selaras dengan kebijakan

MSDM-BK.

5. Bidang Keuangan

Bertanggung jawab atas pengelolaan manajemen keuangan yang

mencakup perencanaan, penyediaan dan pengendalian anggaran investasi

dan operasi, aliran kas dan terselenggarannya laporan keuangan sesuai

dengan ketentuan perusahaan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

umum sehingga mampu mencapai efektifitas pengelolaan keuangan dalam

memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja Unit dan tugas pokok

meliputi:
27

1. Merencanakan dan menyususn program kerja Bidang Keuangan sebagai

pedoman kerja dan bahan untuk menyusun Rencana Kerja dan Anggaran

(RKA) Unit Induk.

2. Merencanakan ketersediaan anggaran investasi dan operasi untuk

pelaksanaan kegiatan Unit.

3. Menjamin terlaksananya pengendalian transaksi keuangan asuransi serta

pengendalian perpajakan untuk mendukung penyerapan pagu anggran.

4. Menjamin terselenggarannya penyusunan laporan keuangan Unit Induk,

Unit Pelaksana dan Unit Pelayanan untuk laporan keuangan konsilidasi.

5. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain berkoordinasi

dengan stajeholder dalam rangka mendukung pengelolaan keuangan.

6. Mengelola dan mengembangkan SDM di bidangnya dengan melaksanakan

Coaching, Mentoring dan Councelling (CMC) selaras dengan kebijakan

MSDM-BK.

6. Bidang Sumber Daya Manusia Dan Umum

Bertanggung jawab atas implementasi organisasi, pengembangan

SDM, kesejahteraan pegawai, kinerja pegawai, hubungan industrial,

pengelolaan alih daya, kegiatan komunikasi masyarakat, pengelolaan

adminitrasi, kesekretariatan termasuk pengelolaan saran dan prasarana

kantor, asset property, mengelola program Kemeitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL), Corparate Social Responsibility (CSR), serta

membina lingkungan untuk mendukung tercapainya kinerja unit, dengan

tugas pokok sebagai berikut:


28

1. Merencanakan dan menyusun program kerja bidang SDM dan umum

sebagai pedoman kerja dan bahan untuk penyususnan Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA) Unit Induk.

2. Mengelola implementasi organisasi sesuai dengan proses bisnis, susunan

organisasi, informasi jabatan (FJ) dan informasi tenaga kerja (FTK) yang

telah ditetapkan.

3. Menyususn dan melaksanakan strategi dan kebijakan pengembangan

kompetensi dan kariri pegawai selaras dengan strategi Direktorat Human

Capital Management.

4. Mengelola adminitrasi kepegawaian, kesejahteraan pegawai, kerja pegawai,

alih daya dan hubungan industrial.

5. Mengevaluasi dmengelola adminitrasi dan kesekretariatan termasuk

pengelolaan sarana dan prasarana kantor serta penggunaan dan

pendayagunaan asset properti.

6. Mengelola sistem komunikasi internal dan eksternal untuk membangun citra

yang baik dan memperkuat posisi perusahaan.

7. Mengelola program Corparate Social Responsibility dan Program Kemitraan

dan Bina Lingkungan (PKBL) utnuk membangun citra yang baik dan

memperkuat posisi perusahaan.

8. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan berkoordinasi

dengan stakeholder dalam rangka mengelola SDM dan Adminitrasi.

7. Biro Perencana Pengadaan


29

Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pejabat perencana

pengadaan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pengadaan Barang

dan Jasa yang berlaku di lingkungan PT PLN (Persero).

8. Biro Pelaksana Pengadaan

Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pejabat pelaksanan

pengadaan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pengadaan Barang

dan Jasa yang berlaku di lingkungan PT PLN (Persero).

9. Biro Pengendali Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan, dan

Lingkungan (K3L)

Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Pejabat Pengendali

Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan dan Lingkungan (K3L)

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Keselamatan, Kesehatan Kerja,

Keamanan dan Lingkungan (K3L) yang berlaku di lingkungan PT PLN

(Persero).

10. Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan *) Pola 2 (tanpa pembangkit)

Bertanggung jawab atas pengelolaan kontruksi, operasi dan

pemeliharaan distribusi, niaga dan pelayanan pelanggan, pengadaan

barang dan jasa serta membina pengelolaan Unit Layanan Pelanggan

secara optimal untuk menghasilkan mutu dan keandalan, berorientasi

kepada aspek K3L, kebutuhan pelanggan dan pencapaian target kinerja

yang telah ditetapkan, dengan tugas pokok sebagai beriku:


30

1. Merencanakan dan menyusun program kerja Unit Pelaksana Pelayanan

Pelanggan sebagai pedoman kerja dan bahan untuk penyusun Rencana Kerja

dan Anggaran (RKA) Unit Pelaksana.

2. Mengendalikan tata kelola kontruksi, operasi dan pemeliharaan distribusi

secara efektif dan menghasilkan mutu dan keadalan sesuai standard yang

telah ditetapkan dengan berbasis K3L.

3. Mengevaluasi dan melaksanakan strategi pemasaran dan pengembangan

pelayanan pelanggan serta pengelolaan contact center untuk meningkatkan

penjualan tenaga listrik dan kepuasan pelanggan.

4. Mengevaluasi dan melaksanakan strategi dalam upaya menurunkan

gangguan jaringan distribusi, susut jaringan, penurunan piutang dan

melaksanakan revenue assurance untuk mencapai target kinerja yang telah

ditetapkan.

5. Mengevaluasi dan mengendalikan proses pengadaan barang dan jasa dan

pengelolaan manajemen inventori material distribusi untuk kegiatan

pemasaran (kontruksi) dan pemeliharaan.

6. Mengendalikan dan mengevaluasi proses pengelolaan keuangan,

pendapatan, pajak, asuransi, dan biaya.

7. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan berkoordinasi

dengan stakeholder dalam rangka mendukung pengelolaan penyediaan

tenaga listrik.
31

8. Mengelola dan mengembangkan SDM di Unitnya dengan melaksanakan

Coaching, Mentoring dan Councelling (CMC) selaras dengan kebijakan

MSDM-BK.

11. Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan *) Pola 3 (dengan pembangkit)

Bertanggung jawab atas pengelolaan kontruksi, operasi dan

pemeliharaan untuk pembangkit dan distribusi, serta niaga dan pelayanan

pelanggan, pengadaan barang dan jasa serta membina pengelolaan Unit

Layanan Pelanggan dan Unit Layanan Pusat Listrik secara optimal untuk

menghasilkan mutu dan keandalan, berorientasi kepada aspek K3L,

kebutuhan pelanggan dan pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan,

dengan tugas pokok sebagai berikut:

1. Merencanakan dan menyusun program kerja Unit Pelaksana Pelanggan

sebagai pedoman kerja dan bahan untuk menyusun Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA) Unit Pelaksana.

2. Mengendalikan tata kelola kontruksi, operasi dan pemeliharaan pembangkit

dan distribusi secara efektif dan menghasilkan mutu dan keandalan sesuai

standard yang telah ditetapkan dengan berbasis aspek K3L.

3. Mengevaluasi dan melaksanakan strategi pemasaran dan pengembangan

pelayanan pelanggan serta pengelolaan contact center untuk meningkatkan

penjualan tenaga listrik dan kepuasan pelanggan.

4. Mengevaluasi dan melaksanakan strategi dalam upaya menurunkan

gangguan pembangkit dan jaringan distribusi, susut jaringan, penurunan


32

piutang dan melaksanakan revenue assurance untuk mencapai target kinerja

yang telah ditetapkan.

5. Mengevaluasi dan mengendalikan proses pengadaanbarang dan jasa dan

pengelolaan manajemen inventori material pembangkit dan distribusi untuk

kegiatan pemasaran (kontruksi) dan pemeliharaan.

6. Mengedalikan dan mengevaluasi proses pengelolaan keuangan, pendapatan,

pajak, asuransi dan biaya.

7. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan berkoordinasi

dengan stakeholder dalam rangka mendukung pengelolaan penyediaan

tenaga listrik.

8. Mengelola dan mengembangkan SDM di Unitnya dengan melaksanakan

Coaching, Mentoring dan Councelling (CMC) selaras dengan kebijakan

MSDM-BK.

12. Unit Pelaksana Pengatur Distribusi

Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola kegiatan

operasi sistem distribusi 20 kV dan oemeliharaan kubikel 20 kV, key

point, SCADA dan Telekomunikasi, pengadaan barang dan jasa secara

efektif dan efisien berbasis aspek K3L guna menjamin mutu dan

keandalan sistem pendistribusian tenaga listrik untuk mencapai kinerja

unit, dengan tugas sebagai berikut:

1. Merencanakan dan menyusun program kerja Unit Pelaksana Distribusi

sebagai pedoman kerja dan bahan untuk penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA) Unit Pelaksana.


33

2. Menjamin pelaksanaan kegiatan operasi jaringan distribusi Real Time

dengan berbasis K3L dalam rangka pencapaian target kinerja unit.

3. Mengevaluasi dan mengendalikan pengoperasian sistem distribusi 20 kV

pemeliharaan kubikel outgoing, key point, SCADA dan Telekomunikasi

dengan berbasis K3L.

4. Mengkoordinir pengoperasian pendistribusian tenaga listrik dan menetapkan

rencana pemeliharaan dan sistem proteksi untuk mencapai keandalan sistem

dengan berbasis K3L.

5. Meneteapkan prosedur tetap (SOP) pengamanan pendistribusian tenaga

listrik untuk operasional harian maupun acara khusus.

6. Mengevaluasi dan mengendalikan proses pengadaan barang dan jasa dan

pengelolaan manajemen inventori material pemeliharaan.

7. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan berkoordinasi

dengan stakeholder dalam rangka mendukung pengelolaan operasi Unit.

8. Mengelola dan mengembangkan SDM di Unitnya dengan melaksanakan

Coaching, Mentoring dan Councelling (CMC) selaras dengan kebijakan

MSDM-BK.

13. Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan

Bertanggung jawab memastikan terselenggaranya pengelolaan

pembangunan / proyek jaringandistribusi listrik pedesaan secara tepat

biaya, mutu, waktu dan berbasis aspek K3L, dengan tugas sebagai berikut:
34

a. Merencanakan dan menyusun program kerja Unit Pelaksana Proyek

Ketenagalistrikan sebagai pedoman kerja dan bahan untuk penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Unit Pelaksana.

b. Melaksanakan survey, merencanakan jaringan distribusi listrik pedesaan dan

rencana anggaran biaya serta menyiapkan dokumen pelelangan.

c. Memastikan proses perijinan yang terkait dengan pelaksanaan kontruksi

jaringan distribusi listrik pedesaan.

d. Melaksanakan proses pengadaan proyek jaringan distribusi listrik pedesaan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku

e. Melaksanakan pengawasan pembangunan / proyek jaringan distribusi listrik

pedesaan berbasis aspek K3L sesuai dengan biaya, mutu, dan waktu yang

telah ditetapkan serta pengelolaan keuangan, pelaporan dan adminitrasi

umum.

f. Mengkoordinasikan pelaksana pengujian hasil proyek listrik pedesaan dan

persiapan Serah Terima Proyek dengan Unit Pengusahaan.

g. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan berkoordinasi

dengan stakeholder untuk kelancaran dan keberhasilan penyelesaian

pembangunan / proyek jaringan distribusi listrik pedesaan.

h. Mengelola dan mengembangkan SDM dengan melaksanakan Coaching,

Mentoring dan Councelling (CMC) selaras dengan kebijakan MSDM-BK.

Anda mungkin juga menyukai