Anda di halaman 1dari 12

1

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Prosedur

Prosedur merupakan suatu proses, langkah-langkah atau tahapan-tahapan

dari serangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,

prosedur juga biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu depertemen di

dalam perusahaan.

Mulyadi (2008: 5) prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya

melibatkan beberapa orang dalam satu depertemen atau lebih, yang dibuat untuk

manjamin penenganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-

ulang. Sedangkan Winarno (2006), serangkaian yang sudah dibakukan untuk

menangani suatu peristiwa atau transaksi. Serangkaian ini terdiri atas beberapa

urutan langkah yang tidak dapat dibalik.

Dari kedua definisi prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur

merupakan suatu urutan kegiatan klerikal yang biasanya melibatkan beberapa

orang dalam satu depertemen atau lebih, yang disusun untuk menjamin

penenganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi berulang-

ulang.

2.1.1. Karakteristik Prosedur

Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari prosedur, diantaranya adalah

sebagai berikut:
2

1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.

Dengan adanya prosedur, suatu organisasi dapat mencapai tujuannya karena

melibatkan beberapa orang dalam melakukan kegiatan operasional

organisasinya dan menggunakan suatu penanganan segala kegiatan yang

dilakukan oleh organisai.

2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan

menggunakan biaya yang seminimal mungkin.

Pengawasan atas kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik karena

kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

Selain itu, biaya yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut dapat

diatur seminimal mungkin karena kegiatan yang dilakukan sesuai dengan

aturan yang telah ditetapkan.

3. Prosedur menunjang urutan-urutan yang logis dan sederhana.

Dalam suatu prosedur yang dilaksanakan oleh suatu organisasi dalam

menjalankan segala kegiatannya, biasanya prosedur tersebut menunjukkan

rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan dan rangkaian tindakan tersebut

dilakukan secara seragam.

4. Prosedur menunjukkan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab

Penetapan keputusan yang dibuat oleh pemimpin organisasi merupakan

keputusan yang harus dilaksanakan oleh para bawahaannya untuk

menjalankan prosedur kegiatan yang sudah ada. Selain itu, keputusan atas

orang-orang yang terlibat dalam menjalankan prosedur tersebut, memberikan


3

suatu tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana tersebut

sesuai dengan tugasnya masing-masing.

5. Prosedur menunjukkan tidak adanya keterlambatan dan hambatan.

Apabila prosedur yang sudah ditetapkan oleh suatu organisasi dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka hambatan yang akan dihadapi

oleh pelaksana kecil kemungkinan akan terjadi. Hal ini menyebabkan

ketetapan waktu dalam pelaksanaan kegiatan sehingga tujuan organisasi yang

ingin dicapai oleh organisasi dapat terlaksana cepat.

2.1.2. Manfaat Prosedur

Suatu prosedur dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa

yang akan datang jika prosedur yang telah dilaksanakan tidak berhasil dalam

pencapaian tujuan organisasi maka para pelaksana dapat dengan mudah

menentukan langkah-langkah yang harus diambil pada masa yang akan

datang. Karena dari prosedur tersebut dapat diketahui kesalahan-kesalahan

yang terjadi sehingga pencapaian tujuan organisasi tidak berhasil.

2. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas dengan

prosedur yang dilaksanakan secara teratur, para pelaksana tidak perlu

melakukan pekerjaan secara berulang-ulang dan melakukan pelaksanaan

kegiatan secara teratur dan rutin. Sehingga para pelaksana dapat

melaksanakan kegiatannya secara sederhana dan hanya mengerjakan

pekerjaan yang memang sudah menjadi tugasnya.


4

3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi

oleh seluruh pelaksana berdasarkan prosedur yang telah ditentukan oleh

perusahaan, maka para pelaksana mengetahui tugasnya masing-masing.

Karena dari prosedur tersebut dapat diketahui program kerja yang akan

dilaksanakan. Selain itu, program kerja yang telah ditentukan dalam

prosedur tersebut harus dilaksanakan oleh seluruh pelaksana.

4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan

efisien dengan prosedur yang telah diatur oleh perusahaan, maka para

pelaksana mau tidak mau harus melaksanakan tugasnya masing-masing

sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hal ini menyebabkan produktifitas

kinerja para pelaksana dapat meningkat, sehingga tercipta hasil kegiatan

yang efisien dan efektif.

5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan-

pengawasan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh para pelaksana dapat

dilakukan dengan mudah bila para pelaksana melaksanakan kegiatan

tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hal ini menyebabkan

penyimpangan-penyimpangan yang akan terjadi pun dapat dicegah, tetapi

apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan, maka akan dapat

segera diadakan perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya

masing-masing.
5

2.2 Konsep Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana

yang sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi baisanya

dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Secara sederhaa pelaksanaan

bisa diartikan penerapan. Majone dan Wildavsky mengemukakan bahwa

Pelaksanaan adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan. Usman

(2002:70)

Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata pelaksanaan

bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme atau sistem.

Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa pelaksanaan bukan sekedar

aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-

sungguh bedasarkan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk

melaksanakan semua rencana yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan,

dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus

dilaksanakan, suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau

kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah yang

strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna

mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula. Dari pengertian yang

dikemukakan di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya

pelaksanaan suatu program yang telah ditetapkan oleh perusahaan harus sejalan

dengan kondisi yang ada, baik itu di lapangan maupun di luar lapangan. Yang
6

mana dalam kegiatannya melibatkan beberapa unsur disertai dengan usaha-usaha

dan didukung oleh alat-alat penunjang.

Faktor-faktor yang dapat menunjang program pelaksanaan adalah sebagai

berikut:

a. Komunikasi, merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan dengan

baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut proses

penyampaian informasi, kejelasan informasi dan konsistensi informasi yang

disampaikan;

b. Resource (sumber daya), dalam hal ini meliputi empat kompenen yaitu

terpenuhinya jumlah staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan guna

pengambilan keputusan atau kewenangan yang cukup guna melaksanakan

tugas sebagai tanggungjawab dan fasilitas yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan;

c. Disposisi, sikap dan komitmen dari pada pelaksanaan terhadap program

khususnya dari mereka yang menjadi implementer program;

d. Struktur Birokrasi, yaitu SOP (Sistem Operating Procedures), yang

mengatur tata aliran dalam pelaksanaan program. Jika hal ini tidak sulit

dalam mencapai hal yang memuaskan, kerena penyesalan khusus tanpa pola

yang baku.

Empat faktor di atas, dipandang mempengaruhi keberhasilan suatu proses

implementasi, namun juga adanya keterkaitan dan saling mempengaruhi antara

suatu faktor yang satu dan faktor yang lain. Selain itu dalam proses implementasi

sekurang-kurangnya terdapat tiga unsur penting dan mutlak yaitu :


7

a. Adanya program (kebijaksanaan) yang dilaksanakan;

b. Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dan manfaat dari program

perubahan dan peningkatan;

c. Unsur pelaksanaan baik organisasi maupun perorangan yang bertanggung

jawab dalam pengelolaan pelaksana dan pengawasan dari proses

implementasi tersebut.

Dari pendapat diatas dapatlah dikatakan bahwa pelaksana suatu program

senantiasa melibatkan ketiga unsur tersebut.

2.3 Anggaran

Menurut Nafarin (2013), “Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai

kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu

tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan

dalam satuan barang maupun jasa”.

Menurut Garisson (2007) “Anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan

dan pengguna sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu

periode tertentu”.

2.3.1. Keuntungan dan Kelemahan Anggaran

1. Keuntungan Anggaran

Keuntungan anggaran antara lain adalah:

a. Mempercepat dan mengefesienkan pencapaian tugas.

b. Mengurangi tugas-tugas rutin operasional pemimpin sehingga ia lebih

terfokus kepada hal-hal yang bersifat jangka panjang dan strategis.


8

c. Meningkatkan daya kompetensi, motivasi, dan menimbulkan proses

penilaian yang lebih objektif.

d. Dapat menilai kemajuan kerja (progress) pencapaian tujuan.

e. Dapat mengetahui lebih dari setiap penyimpangan dari tujuan.

f. Dapat membedakan antara yang efisien dan yang tidak efisien.

g. Mengurangi hal-hal yang bersifat kabur, ambivelen, atau ambigus.

h. Dapat menetapkan pelaksanaan manajemen, pengawasan, akuntansi

secara lebih baik.

i. Dapat mengarahkan kegiatan kebidang yang lebih menguntungkan.

j. Dapat menilai prestasi karyawan atau bagian yang lebih objektif.

2. Kelemahan Anggaran

Kelemahan anggaran antara lain :

a. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil

pabila dilaksanakan sungguh-sungguh.

b. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk

membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan

menggantikannya.

c. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang

diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu sifat yang luwes.

d. Anggaran harus disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.


9

2.4 Anggaran Operasi

Anggaran operasi (AO) adalah anggaran yang dialokasikan untuk

melaksanakan program kerja yang dituangkan dalam satuan rupiah dan

dibebankan ke dalam perhitungan laba rugi tahun berjalan. Dalam buku panduan

pelaksanaan pengelolaan anggaran operasional dalam lingkungan PT PLN

(Persero) Wilayah Sulselrabar.

2.5 Bagan Alir (Flowchart)

Mardi (2014) bagan alir (flowchart) merupakan kumpulan dari notasi

diagram simbolik yang menunjukkan aliran data dan urutan operasi dalam sistem.

Bagan alir (flowchart) merupakan metode teknik analisis yang di pergunakan

untuk mendeskripsikan sejumlah aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas,

dan logis. Sebuah bagan alir akan representasikan grafikal pada suatu sistem yang

menggambarkan terjadinya relasi fisik antara entitas kuncinya. Auditor, analis

sistem, perancang sistem, dan pemrogram, merupakan orang-orang yang paling

mengenal notasi ini.

Mulyadi (2014:60) sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan

bagan alir dokumen (flowchart). Penggambaran flowchart harus menggunakan

cara-cara dan ketentuan-ketentuan yang berlaku secara lazim dalam sistem

informasi akuntansi, sehingga tidak menimbulkan kebebasan yang tidak

mempunyai standar dalam menggambarkan sistem. Dalam sistem informasi

akuntansi diperoleh kesepakatan dari pihak-pihak yang berkompeten untuk

digunakannya standar simbol yang di pakai untuk menggambarkan bagan atau


10

flowchart. Berikut ini akan di sajikan simbol standar yang di gunakan oleh analis

sistem untuk membuat bagan alir dokumen yang menggambarkan sistem tertentu.

Tabel 2.1 Simbol Bagan Alir Dokumen

Symbol Nama Keterangan

Digunakan untuk semua jenis dokumen


Dokumen yang merupakan formulir untuk merekam
transaksi

Dokumen Menggambarkan dokumen asli dan


Rangkap tembusannya

Berbagai Menggambarkan berbagai jenis dokumen


Dokumen yang digabungkan bersama dalam satu paket

Menggambarkan catatan akuntansi yang


Catatan digunakan untuk mencatat data yang
direkam sebelumnya didalam dokumen

Menggambarkan alir dokumen dibuat


mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri ke
Penghubung
kanan. Symbol penghubung yang
pada halaman
memungkinkan aliran dokumen berhenti
yang sama
disuatu lokasi pada halaman tertentu dan
kembali berjalan pada halaman yang sama.

Penguhubung
Untuk menggambarkan alir dokumen suatu
pada halaman
system diperlukan lebih dari satu halaman.
yang berbeda
11

Untuk menggambarkan kegiatan manual


Kegiatan manual seperti : menerima order, mengisi formulir,
membandingkan dll.

Keterangan / Untuk menambahkan komentar agar pesan


komentar yang disampaikan lebih jelas.

Menunjukkan tempat penyimpanan


Arsip sementara
dokumen.

Menunjukkan tempat penyimpanan


Arsip permanen
dokumen yang tidak akan diproses lagi.

On-line
Menggambarkan pengolahan computer
computer
secara online.
process

Menggambarkan pemasukan data ke dalam


Keying, Typing
computer melalui online terminal.

Menggambarkan arsip computer yang


Pita magnetik
berbentuk pita magnetic.

Menggambarkan arsip computer yang


On-line storage berbentuk online (didalam memori
computer).

Menggambarkan keputusan yang harus


dibuat dalam proses pengolahan data.
Keputusan
Keputusan yang dibuat ditulis dalam
symbol|

Menggambarkan arah proses pengolahan


Garis alir
data
12

Jika dua garis bersimpangan, untuk


Persimpangan
menunjukkan arah masing-masing garis,
garis alir
salah satu garis dibuat melengkung.

Pertemuan garis Digunakan jika dua garis alir bertemu dan


alir salah satu garis mengikuti garis lainnya.

Menggambarkan awal dan akhir suatu


Mulai/berakhir
system akuntansi

dari pemasok Menggambarkan kegiatan diluar system


Masuk ke sistem
masuk ke dalam alir system

Keluar ke Menggambarkan kegiatan (diluar system)


Ke system
system lain keluar dari system.
penjualan

Sumber : Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga.

Anda mungkin juga menyukai