MAKALAH
Disusun oleh:
FAKULTAS EKONOMI
2020
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu prosedur perkantoran dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian
langkah-langkah ketatausahaan yang bertalian, biasanya dilaksanakan oleh lebih dari
satu orang, yang membentuk suatu cara yang diterima dan menjadi tetap dalam
menjalankan suatu tahap aktivitas perkantoran yang penting dan menyeluruh. Jadi,
prosedur perkantoran adalah tata cara, urutan, rancangan untuk menyusun sebuah
pekerjaan yang berada di kantor.
Sistem dan prosedur merupakan bagian integral dari pekerjaan setiap manajer.
Dengan ini dimaksudkan bahwa setiap orang yang mengawasi, membimbing, atau
mengurusi kegiatan-kegiatan dari bawahan (beberapa atau banyak) mempunyai
pertanggungjawaban yang sejalan dengan pekerjaannya.
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun berdasarkan tugas mata kuliah Manajemen Perkantoran.
Salah satu bahan ajar di progam studi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran,
Universitas Negeri Malang. Tujuan makalah ini untuk menambah wawasan dan
memperoleh banyak pengetahuan tentang analisis sistem prosedur (mendesain
program kerja) dan dekripsi dan tugas kantor (performance kantor).
B. PEMBAHASAN
1.2.1 Analisa Sistem Prosedur
Analisis sistem dan prosedur kerja adalah kegiatan
mengidentifikasikan fungsi utama dalam suatu pekerjaan, dan langkah-
langkah yang diperlukan dalam melaksanakan fungsi sistem dan prosedur
kerja. Sistem adalah kesatuan unsur atau unit yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi sedemikian rupa, sehingga muncul dalam bentuk
keseluruhan, bekerja, berfungsi atau bergerak secara harmonis yang ditopang
oleh sejumlah prosedur yang diperlukan, sedang prosedur merupakan urutan
kerja atau kegiatan yang terencana untuk menangani pekerjaan yang berulang
dengan cara seragam dan terpadu.
Analisis prosedur kerja adalah kegiatan untuk mengidentifikasi urutan
langkah-langkah pekerjaan yang berhubungan apa yang dilakukan,
bagaimana hal tersebut dilakukan, bilamana hal tersebut dilakukan, dimana
hal tersebut dilakukan, dan siapa yang melakukannya. Prosedur diperoleh
dengan merencanakan terlebih dahulu bermacam-macam langkah yang
dianggap perlu untuk melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian prosedur
kerja dapat dirumuskan sebagai serangkaian langkah pekerjaan yang
berhubungan, biasanya dilaksanakan oleh lebih dari satu orang, yang
membentuk suatu cara tertentu dan dianggap baik untuk melakukan suatu
keseluruhan tahap yang penting.
Analisis terhadap prosedur kerja akan menghasilkan suatu diagram alur
(flow chart) dari aktivitas organisasi dan menentukan hal-hal kritis yang akan
mempengaruhi keberhasilan organisasi. Aktivitas-aktivitas kritis ini perlu
didokumetasikan dalam bentuk prosedur dan selanjutnya memastikan bahwa
fungsi-fungsi dan aktivitas itu dikendalikan oleh prosedur-prosedur kerja
yang telah terstandarisasi. Prosedur kerja merupakan salah satu komponen
penting dalam pelaksanaan tujuan organisasi sebab prosedur memberikan
beberapa keuntungan antara lain memberikan pengawasan yang lebih baik
mengenai apa yang dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan,
mengakibatkan penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan, dan
membuat koordinasi yang lebih baik di antara bagian-bagian yang berlainan.
a. Prinsip Penyusunan Prosedur Kerja
Dalam menyusun suatu prosedur kerja, terdapat beberapa prinsip yang harus
diperhatikan yaitu :
1. Prosedur kerja harus sederhana sehingga mengurangi beban pengawasan.
2. Spesialisasi harus dipergunakan sebaik-baiknya.
3. Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perlu.
4. Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya.
5. Mencegah kekembaran (duplikasi) pekerjaan.
6. Harus ada pengecualian yang seminimun-minimunya terhadap peraturan.
7. Mencegah adanya pemeriksaan yang tidak perlu.
8. Prosedur harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi yang
berubah.
9. Pembagian tugas tepat.
10. Memberikan pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang
dilakukan.
11. Penggunaan urutan pelaksanaan pekerjaaan yang sebaik-baiknya.
12. Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan
memperhatikan tujuan.
13. Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang minimum.
Hasil dari penyusunan prosedur kerja ini dapat ditulis dalam “buku pedoman
organisasi” atau “daftar tugas”yang memuat lima hal penting, yaitu :
1. Garis-garis besar organisasi (tugas-tugas tiap jabatan).
2. Sistem-sistem atau metode-metode yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. Formulir-formulir yang dipergunakan dan bagaimana menggunakannya.
4. Tanggal dikeluarkannya dan di bawah kekuasaan siapa buku pedoman
tersebut diterbitkan.
5. Informasi tentang bagaimana menggunakan buku pedoman tersebut.
Kesimpulan
Dalam membuat suatu program kerja hal yang terlebih dahulu dilakukan oleh
organisasi atau perusahaan ialah mengindentifikasi tugas utama pekerjaan dan
langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut. Program kerja
yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan. Suatu
pekerjaan dapat berjalan dengan baik dapat dilihat dalam pelaksanaan program kerja
di lapangan. Dengan adanya program kerja, pekerjaan kantor menjadi lebih efektif,
membuat pekerjaan lebih terjadwal, dapat mengetahui progres organisasi atau
perusahaan dan juga rencana kerja lebih terorganisir.
Saran
Agar program kerja yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan keinginan maka
harus menganalisis sistem prosedur yang sesuai dengan keadaan organisasi tersebut.
Analisa tugas diperlukan dalam setiap perencanaan dan perbaikan organisasi dan
analisa tugas diharapkan dapat memberikan keterangan mengenai pekerjaan, sifat
pekerjaan, syarat pekerja, dan tanggung jawab pekerja.
DAFTAR RUJUKAN
http://karina-pendidikan.blogspot.com/2011/09/identifikasi-pekerjaan-kantor.html
http://andiliee.wordpress.com/2008/08/18/kerangka-menyusun-program-kerja-1/
http://www.iapw.info/new/index.php?option=com_content&view=article&id=517:pedoman-
penyusunan-program-kerja-iapw&catid=86:green-tech&Itemid=444
http://www.mukti-tyre.com/2011/11/standar-operasional-prosedur-sop.html