1
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
JUDUL TOPIK
Workflow dan Management Project
1. Pendahuluan
Pada pertemuan 4,5,6, dan 7 ini, akan membahas mengenai workflow padasebuah alur
bisnis, bebrapa jenis workflow, manfaat workflow, siklus proses manajemen,
mengiplementasikan workflow kedalam project management dengan PMBOK. Selain itu
akan belajar mengenai project management life cycle, communication management, risk
management pada manajemen proyek, dan proses dan komponen umum (human
resources management, procurement management, time management, dan cost
management) pada manajemen proyek.
2. Isi topik
Workflow atau alur kerja adalah urutan tugas yang memproses sekumpulan data. Alur kerja
ini terjadi di semua jenis bisnis dan industri. Setiap kali sebuah data diteruskan antara
manusia dan sistem, alur kerja pun dibuat. Komponen ini merupakan jalur yang
menggambarkan bagaimana sesuatu berubah dari belum selesai menjadi selesai, atau mentah
menjadi sesuatu yang telah diproses.
Namun demikian, workflow juga dapat berarti lain selain seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Dalam hal ini, workflow merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk
memudahkan proses atau jalannya suatu pekerjaan secara otomatis. Dengan demikian, seluruh
operasional perusahaan pun dapat berjalan lancar tanpa adanya suatu hambatan.
Jenis-jenis Workflow
Berikut adalah tiga jenis utama dari alur kerja:
1. Process workflow
Proses workflow atau alur kerja merupakan rangkaian dari kumpulan tugas yang selalu
ada dan dilakukan secara berulang untuk menunjang operasional. Ini berarti bahwa
sebelum memulai alur kerja, Anda sudah mengetahui secara persis rangkaian
pekerjaan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
2. Case workflow
2
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Jenis alur kerja yang berikutnya ialah case workflow. Alur ini muncul setelah terjadi
sebuah kasus atau kondisi tertentu. Sehingga bisa dibilang untuk menyelesaikannya
tidak ada cara khusus yang spesifik. Anda bisa menyelesaikan arus kerja yang satu ini
setelah menyelidiki permasalahan dan mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut.
3. Project workflow
Dalam sebuah proyek pekerjaan tentu juga terdapat alur yang harus diikuti. Namun
biasanya hal ini jauh lebih fleksibel dibandingkan tipe process workflow. Maksudnya,
Anda bisa berinovasi atau melakukan hal-hal di luar rencana sebelumnya.
3
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
4
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
berbagai cara untuk memastikan apakah berbagai tujuan yang sudah direncanakan bisa
diraih.
Jika nantinya ditemukan masalah pada karyawan, maka pihak manajer harus
mampu membantu menyelesaikan masalah karyawan. Penyesuaian kembali tujuan
masih bisa dilakukan jika memang nantinya diperlukan.
Pada tahap ini, tidak menutup kemungkinan ada tujuan baru yang akan
ditetapkan, karena ada banyak perubahan yang terjadi.
3. Reviewing
Tahapan siklus selanjutnya adalah reviewing atau pengkajian yang bersifat dua
arah. Pada akhir tahun, nantinya pihak manajemen dan karyawan akan mendiskusikan
apakah seluruh tujuan yang sudah ditetapkan dari awal bisa dicapai dengan baik.
Tahapan ini dinilai sangat penting, karena pihak manajer bisa melakukan
berbagai kolaborasi dengan pihak karyawan. Semakin melibatkan pekerja, maka para
pekerja yang terlibat akan semakin terpacu untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut.
Beberapa hal yang dikaji ini mencakup realistisnya tujuan yang sudah ditetapkan dari
awal, dan bagaimana karyawan mampu memperoleh pengalaman atau keahlian baru.
4. Penghargaan (Rewarding)
Tahap ini merupakan tahap yang tidak bisa diabaikan, karena penghargaan atau
reward adalah hal penting untuk meningkatkan semangat kerja karyawan. Jika
karyawan tidak memperoleh cukup penghargaan, maka semangat kerjanya pun akan
menurun, dan besar kemungkinan mereka mencari pekerjaan lain.
Beberapa bentuk penghargaan yang bisa diberikan antara lain, peningkatan
gaji, pemberian bonus, peningkatan jatah cuti, promosi jabatan, proyek tambahan,
testimoni tertulis, dll. Jika karyawan telah menerima penghargaan, maka siklus
manajemen kinerja bisa kembali lagi pada tahap awal.
5
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
6
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Diagram konteks sendiri adalah bagian paling tinggi dalam DFD (Data Flow Diagram),
artinya sebelum masuk ke pembuatan DFD, dibutuhkan diagram konteks terlebih dahulu. Hal
ini dikarenakan diagram konteks menggambarkan sistem secara umum, sedangkan DFD
menggambarkan sistem tersebut lebih detail hingga bagian terkecil seperti fitur dalam setiap
bagian yang dimiliki oleh sistem. Sebagai contohnya adalah konteks diagram pada istem
Administrasi Perpustakaan dibangun untuk mendukung pemberian pelayanan kepada para
peminjam buku berikut ini.
7
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
8
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
9
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
10
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
11
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
bidang Pengetahuan: Integrasi, Cakupan, Jadwal, Biaya, Kualitas, Sumber Daya, Komunikasi,
Risiko, Pengadaan dan Pemangku Kepentingan; dan dipersimpangan antara kelompok proses
dan bidang pengetahuan yang kita miliki 49 proses, sehingga setiap proses memiliki grup
proses yang sesuai sebagai serta bidang pengetahuan
1. Proses Initiating – aktivitas terkait dengan persiapan pelaksanaan sebuah proyek,
terutama menyangkut kesediaan stakeholder untuk menentukan obyektifnya dan
sepakat untuk memiliki komitmen penuh mendukung proyek tersebut dalam hal
alokasi berbagai sumber daya yang diperlukan;
2. Proses Planning – aktivitas terkait dengan perencanaan pelaksanaan sebuah proyek,
terutama dalam hal memperkirakan ruang lingkup, durasi, biaya, kualitas, dan
parameter lain yang perlu dikelola di dalam proyek;
3. Proses Executing – aktivitas terkait dengan menkoordinasikan orang- orang dan
sumber daya ada untuk menjalankan sejumlah pekerjaan di dalam proyek agar
menghasilkan output yang diinginkan atau ditargetkan;
4. Proses Controlling – aktivitas terkait dengan pengawasan agar seluruh kegiatan yang
dilakukan di dalam proyek secara konsisten mengarah pada obyektif yang ingin
dicapai; dan
5. Proses Closing – aktivitas terkait dengan persetujuan formal bahwa proyek telah
berakhir dan menghasilkan output yang ditargetkan.
Manajemen Integrasi
Inti dari Manajemen Proyek sebagai berisi proses rutin yang harus dilakukan selama
durasi proyek. Menyelesaikan proses ini adalah tanggung jawab sepenuhnya dari Manajer
Proyek.
1. Membangun piagam proyek (developt project charter)
- Mengembangkan dokumen yang secara resmi mengesahkan keberadaan proyek
- Memberi PM kewenangan untuk menggunakan uang dan sumber daya untuk
proyek kerja
2. Mengembangkan rencana manajemen proyek (develop project manajemen plan)
- Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan semua komponen yang
direncanakan ke dalam rencana PM
12
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
13
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
1. Inisiasi adalah fase pertama dan vital dari siklus hidup manajemen proyek karena ini
menentukan proses yang diperlukan, untuk memulai proyek baru. Dalam fase ini,
manajemen tingkat atas menentukan tujuan dan ruang lingkup proyek, memberikan
alasan untuk memulai dan mengembangkan kasus bisnis.
Langkah-langkah dalam tahap inisiasi:
14
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Setelah Anda memiliki semua langkah ini, Anda akan siap untuk melanjutkan
dengan fase kedua dari siklus hidup manajemen proyek.
2. Planning
Perencanaan seperti namanya, adalah fase di mana solusi proyek yang diusulkan
dikuratori lebih jauh dengan lebih rinci. Ini dilakukan dengan tetap menjaga tujuan
proyek sebagai tujuan akhir. Dalam fase ini, Anda akan memecah kasus bisnis dan
15
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SoW menjadi tugas-tugas yang lebih kecil. Kemudian tugaskan mereka ke tim
masing-masing dan persiapkan jadwal untuk penyelesaian kegiatan ini tepat waktu.
Pada dasarnya perlu melakukan langkah-langkah di bawah ini agar berhasil
menyimpulkan fase perencanaan siklus hidup manajemen proyek:
16
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
manajemen risiko yang tepat, ini dapat menghambat kinerja proyek atau
bahkan menimbulkan ancaman bagi penyelesaiannya yang berhasil. Namun,
dengan manajemen risiko yang tepat, dapat memitigasi risiko dan memberikan
proyek dengan kualitas yang telah disepakati tanpa penundaan.
3. Executing
Ingatlah ini, fase eksekusi, itu termasuk pengendalian dan pemantauan juga. Ini adalah
fase ekstensif di mana rencana proyek akan benar-benar dilaksanakan. Dalam fase ini,
hasil akhir mulai terbentuk dan pada akhirnya diserahkan kepada pelanggan. Tujuan
utama dari fase ini adalah untuk menjaga pekerjaan tetap pada jalurnya, mengatur tim,
memastikan bahwa kemajuan tidak ketinggalan jadwal.
Fase pelaksanaan siklus hidup manajemen proyek terdiri dari langkah-langkah di
bawah ini:
- Membuat Tugas & Mengatur Alur Kerja : Pada langkah ini, perlu menetapkan
tugas proyek ke sumber daya yang sesuai sambil mendistribusikan pekerjaan
secara merata di antara anggota tim. Hal ini akan memastikan tidak ada yang
dibebani dan mampu memberikan hasil yang berkualitas.
- Memberi Pengarahan kepada Anggota Tim tentang Tugas : Setelah Ada selesai
menugaskan tugas, langkah selanjutnya adalah memberi pengarahan kepada
setiap anggota tim tentang peran mereka dan pentingnya tugas mereka dalam
proyek. Harus membimbing mereka dalam perannya masing-masing dan
memberikan dukungan dengan mengatur pelatihan terkait proses jika
diperlukan.
- Berkomunikasi dengan Tim & Pemangku Kepentingan : Mempertahankan
komunikasi yang tepat adalah bagian penting dari kesuksesan proyek. Harus
17
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
menjaga komunikasi dua arah antara pemangku kepentingan dan tim selama
proyek berlangsung.
- Memantau Kualitas Pekerjaan : Setelah eksekusi dimulai, harus terus
memantau setiap aktivitas proyek. Ini akan memberi keunggulan dalam
memperhatikan jika ada yang tidak beres dan memberi ruang untuk
memperbarui atau menyesuaikan jadwal. Dengan memantau, dapat
memastikan kualitas pekerjaan dan produk akhir.
- Memantau anggaran : Untuk mengelola biaya dan menyelesaikan proyek
sesuai anggaran adalah tugas yang menantang. Tetapi jika tetap
memperhatikan pengeluaran proyek maka dapat dengan mudah menjaga
proyek tetap pada jalurnya dalam hal aset dan sumber daya.
4. Closure
Selama fase penutupan, fokus utama harus pada rilis dan pengiriman produk akhir.
Setelah produk diserahkan kepada customer, dapat melepaskan sumber daya Anda,
menyelesaikan dokumentasi dan secara resmi menutup proyek.
Di bawah ini adalah langkah-langkah rinci yang dicakup selama fase penutupan siklus
hidup manajemen proyek:
18
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
- Menganalisis Kinerja Tim : Selain itu, harus melacak kinerja setiap anggota
tim. Sehingga dapat melakukan ini dengan mudah dengan memantau ketepatan
waktu mereka dan kualitas pekerjaan yang mereka berikan selama proyek.
- Mendokumentasikan Penutupan Proyek: Dokumentasi adalah prosedur penting
lainnya yang tidak boleh diabaikan. Harus membuat dokumentasi proyek
dengan cara yang sistematis untuk memastikan bahwa semua aspek proyek
ditutup, tanpa meninggalkan jalan keluar yang longgar. Dapat memberikan
dokumen ini kepada pemangku kepentingan utama untuk melaporkan
penandatanganan proyek.
- Melakukan Tinjauan Pasca-Implementasi : Setelah menyelesaikan proyek,
perlu melakukan analisis akhir padanya. Jenis analisis ini akan membantu
mendapatkan wawasan dan kebijaksanaan pengalaman yang bermakna dan
dapat menggunakannya sebagai referensi di masa mendatang untuk proyek
serupa.
- Akuntansi untuk Anggaran Terpakai & Tidak Terpakai : Terkadang, bahkan
setelah proyek selesai, ada beberapa sumber daya dan anggaran yang tidak
terpakai. Dapat menetapkan sumber daya ini untuk beberapa proyek
mendatang. Ini akan membantu dalam mengurangi biaya dan pemborosan
sumber daya.
• Manajemen resiko mempunyai suatu dampak hal positif pada memilih proyek,
menentukan lingkup proyek, dan mengembangkan perkiraan biaya dan jadwal
realistis.
19
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
• Peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap
minimal satu tujuan proyek (waktu, biaya, ruang lingkup, mutu). Risiko mungkin
memiliki satu atau lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampak.
20
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
21
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
22
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
23
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Merupakan proses yang memutuskan tentang pendekatan yang akan dilakukan, dan
bagaimana melaksanakan kegiatan manajemen resiko untuk suatu proyek.
• Faktor-faktor lingkungan organisasi
• Aset proses organisasi
• Pernyataan cakupan proyek
• Rencana manajemen proyek
Informasi yang terkandung dalam dokumen Manajemen Resiko :
Metodologi
Peran & Tanggung Jawab
Dana & Biaya (yang berkaitan dengan resiko)
Kategori Resiko
Kemungkinan dan Pengaruh Resiko
Definisi peluang resiko dan dampaknya
Kategori resiko :
Market Risk
Financial Risk
Technology Risk
People Risk
Structure/Process Risk
2. Risk identification
Merupakan proses mengerti apa kejadian potensial yang mungkin merusak atau
meningkatkan proyek tertentu. Termasuk menentukan apa saja resiko yang akan
mempengaruhi proyek dan mendokumentasikan karakteristik tiap-tiap resiko tersebut.
Terdapat beberapa teknik untuk identifikasi resiko, diantaranya :
Interview : kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk memperoleh informasi;
Brainstroming : untuk mengumpulkan ide-ide mentah dengan cepat, di mana
seseorang akan diminta untuk mengungkapkan ide-ide mereka dengan lantang;
Delphi Technique : kerangka proses forecasting(peramalan) berdasarkan hasil
beberapa putaran kuesioner yang dikirim ke panel ahli.
Analisis SWOT : merupakan teknik atau metode perencanaan strategi yang
bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
24
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
a. Qualitative Analysis
Memberi nilai prioritas pada resiko-resiko proyek untuk dijadikan dasar analisa
dan tindakan selanjutnya dengan cara melakukan asesmen dan menggabungkan
peluang munculnya resiko dengan dampaknya.
b. Quantitative Analysis
Dapat menghitung faktor resiko proyek dengan menggunakan konsensus tim proyek
untuk menentukan skor untuk setiap Probabilitas Kategori Kegagalan: Kematangan
(Pm), Kompleksitas (Pc), Ketergantungan (Pd)
(𝑃𝑚 + 𝑃𝑐 + 𝑃𝑑)
𝑃𝑓 =
3
Menentukan skor untuk setiap Konsekuensi Kegagalan Kategori: Biaya (Cc), Jadwal
(Cs), Keandalan (Cr), Kinerja (Cp).
(𝐶𝑐 + 𝐶𝑠 + 𝐶𝑟 + 𝐶𝑝)
𝐶𝑓 =
4
Menghitung faktor resiko pada proyek secara keseluruhan dapat menggunakan rumus
berikut ini :
𝑅𝐹 = 𝑃𝑓 + 𝐶𝑓 − (𝑝𝑓 ∗ 𝐶𝑓)
Sehingga kategori risk dapat diketahui dengan range berikut
Low risk Rf < 0.3
Medium risk Rf = 0.3 to 0.7
25
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
26
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
4. Menerimanya.
Terkadang, sebuah risiko akan begitu serius hingga anda ingin menghilangkannya,
contohnya dengan menghindari seluruh aktivitas, atau menggunakan pendekatan yang
benar - benar berbeda. Jika sebuah jenis trading tertentu sangat berisiko, anda
mungkin memutuskan bahwa itu tidak sebanding dengan apa yang akan didapat, dan
meninggalkannya.
Keuntungan strategi ini adalah bahwa ini merupakan cara yang paling efektif dalam
berurusan dengan risiko. Dengan menghentikan aktivitas yang menyebabkan masalah
- masalah potensial, anda menghilangkan peluang kerugian. Namun kelemahannya
adalah bahwa anda juga kehilangan beberapa keuntungan juga. Aktivitas yang berisiko
dapat menjadi sangat menguntungkan, atau mungkin memiliki keuntungan lainnya
bagi perusahaan anda. Jadi strategi ini sangat baik digunakan sebagai langkah terakhir,
ketika anda mencoba strategi lainnya dan menemukan bahwa tingkat risiko masih
terlalu tinggi.
6. Mengurangi Risiko
27
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Kita semua familiar dengan konsep asuransi dari kehidupan sehari - hari, dan hal yang
sama berlaku dalam bisnis. Sebuah kontrak asuransi pada dasarnya merupakan transfer
risiko dari satu pihak ke pihak lainnya, dengan imbalan bayaran.
Contohnya ketika anda memiliki sebuah rumah, ada risiko besar akan kebakaran,
pencurian atau kerusakan lainnya. Jadi anda membayar sebuah polis asuransi rumah,
dan memindahkan risiko tersebut ke perusahaan asuransi. Jika sesuatu terjadi,
perusahaan asuransi yang akan menanggung kerugiannya, dan sebagai imbalan untuk
jaminan tersebut, anda membayar premi.
Ketika anda memiliki sebuah bisnis, anda memiliki pilihan untuk memindahkan
banyak risiko anda ke perusahaan asuransi. Anda dapat mengasuransikan properti dan
kendaraan anda, juga mengambil berbagai jenis asuransi liabilitas untuk melindungi
anda dari tuntutan hukum. Kita akan membahas lebih detil tentang asuransi pada
tutorial selanjutnya dalam seri ini, namun ini adalah pilihan yang bagus dalam
menangani risiko yang memiliki dampak yang besar, sepanjang anda dapat
menemukan polis yang terjangkau.
8. Menerima Risiko
Seperti yang telah kita lihat, manajemen risiko mempunyai harga. Menghindari risiko
berarti membatasi aktivitas perusahaan anda dan melewatkan peluang keuntungan.
Mengurangi risiko dapat melibatkan sistem baru yang mahal atau proses dan kontrol
yang melelahkan. Memindahkan risiko juga ada harganya, contohnya seperti pada
premi asuransi.
Jadi dalam kasus risiko tingkat minor, langkah terbaik adalah menerimanya. Tidak
masuk akal bila menginvestasikan dalam serangkaian software yang mahal hanya
untuk mengecilkan sebuah risiko yang tidak akan memiliki dampak yang besar. Untuk
risiko yang mendapatkan nilai dampak dan kecendrungan yang rendah, carilah solusi
sederhana dan murah, dan jika anda tidak dapat menemukannya, maka mungkin akan
lebih berharga untuk menerimanya dan melanjutkan bisnis seperti biasa.
Keuntungan dalam menerima risiko adalah cukup jelas: tidak ada biaya, dan
membebaskan sumber daya untuk fokus pada risiko yang lebih serius. Kelemahannya
adalah juga cukup jelas: anda tidak memiliki kendali. Jika dampak dan
kecenrungannya minor, itu mungkin tidak masalah. Namun pastikan bahwa anda telah
menilai semua hal tersebut dengan benar, sehingga anda tidak akan mendapat kejutan
yang tidak menyenangkan.
28
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
tersebut dapat dimanfaatkan potensinya secara efektif dan efisien.Manajemen Sumber Daya
Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk membuat penggunaan
secara efektif dari orang yang terlibat dengan proyek. Ini mencakup semua proyek stakeholder
– sponsor, pelanggan, mitra, kontributor individu, dan lain-lain.
Untuk merencanakan tenaga kerja proyek yang realistis perlu diperhatikan bermacam-macam
faktor, di antaranya yang terpenting adalah seperti berikut ini :
• Produktivitas tenaga kerjaTenaga kerja periode puncak (peak)
2) Akuisisi Tim Proyek Mendapatkan tim projek dengan melibatkan mendapatkan dari
beberapa personil yang ada pada tim projek dan ditugaskan untuk dan bekerja pada
projek
29
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
4) Mengelola Tim Proyek Memantau kinerja tim proyek dengan memberikan masukan
atau motivasi, solusi ataupun sekedar koordinasi dalam rangka meningkatkan kinerja
proyek
b) Staffing
d) Penghargaan
e) Kompensasi
f) Pemeliharaan
2. Fungsi operasional
- Pengadaan
- Pengembangan
- Pemberi Kompensasi
- Integrasi
- Pemeliharaan
30
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Menghasilkan sumber daya manusia yang terampil, bermotivasi tinggi, serta dapat
dipercaya untuk menjalankan tugas organisasi.
Melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara berkala melalui sistem
kerja yang efektif.
Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif dan mendukung produktivitas kerja
karyawan.
Menyeimbangkan kepentingan tenaga kerja dan organisasi.
Memberikan penghargaan atas semua prestasi kinerja sumber daya manusia.
Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja secara jasmani dan rohani.
Melakukan pengelolaan karyawan atas dasar keadilan, transparan, dan perhatian.
Memberikan kesempatan yang sama bagi karyawan untuk bekerja dan menyelesaikan
pekerjaannya.
Mengakomodir perbedaan kebutuhan pada setiap individu dalam mengeluarkan
pendapat.
31
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
• Memberikan fleksibilitas
• Meningkatkan akuntabilitas
plan
close conduct
control
1. Plan procurement
Pengadaan pertama kali diidentifikasi selama fase perencanaan proyek. Untuk
setiap kontraktor eksternal, perlu ada statement of work (SOW) yang berfungsi
sebagai dokumen yang menguraikan pekerjaan yang dikontrak.
Sebelum kontrak, bagaimanapun, permintaan proposal dimana beberapa
kontraktor dapat menawar untuk pekerjaan itu, dan manajer proyek dapat
menentukan dari penawaran mereka siapa yang akan mendapatkan kontrak.
Permintaan ini dipikirkan dengan matang karena berfungsi sebagai dokumen
panduan melalui proyek. Semakin spesifik mereka, semakin baik. Ini untuk
menghindari kebingungan di kemudian hari dan membantu mengembangkan
rencana yang lebih akurat.
2. Conduct procurements
32
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
yang akan diterima. Namun, sebelum memutuskan, harus ada kriteria untuk
memutuskan penawaran mana yang terbaik untuk proyek dan sesuai dengan
manajemen logistik proyek. Perjanjian kemudian ditandatangani, dan rencana
manajemen proyek diperbarui.
Tentukan pemenang dengan melakukan konferensi dengan penawar, memiliki
teknik untuk mengevaluasi proposal dan memiliki perkiraan independen untuk
memastikan tawaran berada dalam kisaran normal. Tidak ada salahnya mencari
nasihat dari para ahli dibidang kontrak untuk mendapatkan perspektif mereka.
Ada juga teknik analitik yang bisa diterapkan. Iklan adalah cara yang baik
untuk memastikan menebarkan jaring seluas mungkin, sehingga dapat
memutuskan berdasarkan semua calon penawar. Lalu ada negosiasi pengadaan
yang akan dibutuhkan untuk menyesuaikan kontrak akhir untuk memenuhi
kebutuhan penerima dan kontraktor. Harus menggunakan pesanan pembelian
untuk mendokumentasikan harga, jumlah, jendela pengiriman dan ketentuan
pembayaran barang / jasa yang dipesan. Ini adalah dokumen yang mengikat secara
hukum yang memastikan bahwa penerima dan vendor berada di halaman yang
sama.
3. Control procurements
33
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Sama seperti proses untuk memulai pengadaan, perlu ada satu proses untuk
menyelesaikannya. Apa yang merupakan pekerjaan yang sudah selesai harus
dirinci dalam perjanjian awal dengan kontraktor, sehingga tidak ada kebingungan
dari pihak mana pun tentang kapan pekerjaan itu selesai.
Asuransi dan ikatan juga biasanya membutuhkan pelepasan tanggung jawab
secara resmi. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan yang belum
diselesaikan terkait dengan nilai dan tanggal penyelesaian kontrak.
Audit pengadaan membantu proses ini, serta memiliki negosiasi pengadaan
yang terstruktur. Sistem manajemen catatan juga akan diperlukan untuk
mengelola semua dokumen yang akan terlibat dalam tahap proses pengadaan ini.
34
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Budgetary, dan
Definitive.
Project Cost Manajement atau biasa disebut dengan manajemen biaya adalah sebuah
metode yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui siklus
hidup penuh proyek tingkat perusahaan.
Fungsi khusus pada cost management adalah : memperkirakan kontrol pekerjaan,
pengumpulan data lapangan, penjadwalan, akuntansi dan desain.
35
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
utama dari proses ini adalah untuk membuat adanya penjagaan/pemantawan dan
pengarahan tentang bagaimana biaya proyek akan dikelola sepanjang proyek
dilaksanakan.
2. Estimate Cost
Merupakan suatu perkiraan pengembangan sumber daya moneter yang diperlukan
untuk melengkapi kegiatan proyek. Keakuratan perkiraan proyek akan meningkat
selama proyek berlangsung melalui siklus hidup proyek. Tujuan utama dari cost
budgeting adalah untuk menghasilkan suatu cost baseline untuk memastikan performa
proyek dan kebutuhan proyek.
3. Determine Budget
Merupakan proses menggabungkan estimasi biaya kegiatan individu atau paket
pekerjaan untuk menetapkan cost baseline. Anggaran tersebut akan memberikan
gambaran umum mengenai biaya secara periodik maupun biaya total proyek.
Perkiraan biaya menentukan biaya setiap aktivitas kerja.
4. Control Cost
Merupakan suatu Proses pengendalian biaya termasuk dalam monitoring kinerja
pembiayaan, meyakinkan bahwa hanya perubahan yang tepat yang termasuk dalam
baseline biaya yang direvisi, memberikan informasi pada stakeholders bahwa
perubahan dapat mengakibatkan perubahan biaya pula.
3. Soal Mandiri
Soal akan diberikan dalam kuis pada LMS setiap Minggu
4. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.jagoanhosting.com/blog/pengertian-six-sigma/. Diakses 20
Februari 2021.
2. https://www.jojonomic.com/blog/workflow/. Diakses 20 Februari 2021.
3. https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-
kinerja/#Siklus_Manajemen_Kinerja. Diakses 20 Februari 2021.
4. https://www.valamis.com/hub/performance-management-cycle diakses pada
20 Februari 2021.
36
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
37
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
19. Ubud,ST.MT., DR. Syahnaz.. 2020. Inovasi Sistem manajemen dengan Six
Sigma. Diakses 23 februari 2021. Link
20. https://www.sixsigmaconcept.com/six-sigma-design Diakses 24 februari 2021.
21. Sukamto, Titien S. 2020. Manajemen Proses Bisnis. Diakses 24 februari 2021.
Link
22. Signavio. Workflow management. link
23. New York State. 2020. Project Management Guidebook Release 2. Diakses 24
Februari 2021. Link
24. Chand, Swatee. 2020. Project Management Life Cycle – Everithing You Need
to Know. Diakses 25 Februari 2021. Link
25. Susanto, Inge. 2020. Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Sebuah Proyek.
Diakses 25 Februari 2021. Link
26. Baskoro, Fajar. 2019. Project Procurement Management. Diakses 25 Februari
2021. Link
27. https://www.projectmanager.com/blog/project-procurement-management-
quick-guide diakses 25 Februari 2021.
28. Alexandra twin. 2020. Delphi Methode. Diakses 25 Februari 2021. Link
29. Braza, Annisa Safira. 2019. Project Cost Management Processes. Diakses 25
Februari 2021. Link.
30. Proxsis Group. 2020. Project Quality Management. Diakses 26 Februari 2021.
Link
31. Manajemen kualitas proyek (bahan Ajar UDINUS). Diakses 15 Maret 2021.
Link
32. Lauw Tjun Nji. Project Quality Management. Diakses 15 Maret 2021. Link
33. Wrike. “What is change management in project management?”. Diakses 15
maret 2021. Link
34. Dr. Ir. Erizal, Magr. Manajemenn Risiko Proyek. Diakses 15 maret 2021. Link
35. Jurnal enterpreneur. Manajemen SDM : Kenali Fungsi dan Tujuannya. Diakses
15 Maret 2021. Link
36. Simon, Stephanie. 2021. How to Apply Knowledge management to Peoject
Management. Diakses 15 Maret 2021. Link
38
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
39