Anda di halaman 1dari 10

ASSIGMENT HRD COORPORATE BANGKA

I. MENGANALISA DAN MENDESAIN PEKERJAAN


1. SASARAN
 Menganalisis sebuah struktur organisasi dan proses aliran kerja, Mengidentifikasi
hasil, aktifitas-aktifitas serta masukan-masukan dalam produksi barang dan jasa.
 Memahami pentingnya analisis pekerjaan dalam strategi dan manajemen sumber
daya manusia.
 Memilih teknik analisis yang tepat dari beragam manajemen sumber daya
manusia.
 Mengidentifikasi pelaksanaan tugas-tugas serta menentukan keterampilan dalam
pembagian kerja.
 Memahami pemdekatan-pendekatan yang berbeda terhadap desain kerja.
 Memahami pertukaran antara pendekatan yang beragam untuk mendesain
pekerjaan-pekerjaan.

Menganalisis Aliran Kerja dan Struktur Organisasi

Motif umum adanya pendekatan terhadap organiasasi mengarah pada pentingnya


indentifikasi dengan jelas dan tepat hasil dari sebuah pekerjaan dan spesifikasi standar kualitas,
kuantitas dari hasil kerja tersebut serta menganalisis proses selama berlangsungnya aktifitas
tersebut.
Proses aliran kerja sangat penting karna konsep tersebut akan mempresentasikan sebuah
tujuan bagi seorang manajer untuk memahami tugas-tugas yang perlu untuk diproses tingkat
produksi atau hasil sebaik mungkin di antaranya;

1. Menganalisa Hasil Kerja


Setiap unit kerja baik di sebuah departemen, team atau individu mencoba untuk
menghasilkan out-put yang dapat digunakan, dinikmati oleh orang lain.
Adapun out-put tersebut merupakan hasil atau terobosan dari pekerjaan dan sering
diidentifikasikan sebagai sesuatu yang berupa barang.
Exp; pesanan purchase yang sempurna, tes karyawan, jus hamburger, dll..
Out-put dapat juga berupa layanan
Exp; layanan yang disediakan oleh perusahaan pesawat terbang ketika mengantarkan
kita ke tempat tujuan.
NOTE : ( Out-put maupun In-put saling membutuhkan perhatian lebih dari SDM
karna seduanya saling berartikulasi.)

2. Menganalisa Proses Kerja


Hasil dari unit kera yang telah diidentifikasikan memungkinkan untk diuji apa dan
bagaimana proses kerja yang digunakan untuk menghasilkan Out-Put?.
Setiap proses didasarkan pada prosedur operasi yang telah ditetapkan, yakni bagaimana
barang-barang tersebut harus dilakukanb dengan berdasarkan pada setiap tahap
pengembangan hasil.
Selama prosedur tersebut berlangsung, semua tugas-tugas harus didesain ke
dalam bentuk pembuatan out-put yang akan dihasilkan. Tugas-tugas tersebut dipecah,
dibagi oleh masing-masing orang yang ada dalam kelompok. Seorang manajer harus
memahami bagaimana mendesain sistem kerja yang managable. Maka manajer harus
memahami proses-proses pengembangan produksi, karna kalau tidak dilakukan maka
manajer akan mengalami trouble untuk memastikan mana unit kerja yang telah menjadi
Overstaffed.

3. Menganalisa Masukan/In-put Kerja.


Tahap akhir dari aliran-kerja yakni mengidentifikasi in-put yang digunakan dalam
mengembangkan produk dari kelompok kerja/unit kerja tersebut.
Exp; ketika saya menunjuk anda untuk membuat judul paper mengenai “pentingnya
kinerja MSDM terhadap organiasasi”. Out-put dari proses kerja anda akan menjadi
sebuah paper yang nantinya akan anda kumpulkan kepada saya.
Dalam artian; untk menghasilkan sebuah paper maka anda harus membentuk,
menentukan langkah-langkah apa saja yang sangat dominan agar paper tersebut menjadi
a complated paper. Pastinya dengan melakukan riset atau membaca artikel pendukung
dan menulis paper tersebut. Dalam hal ini langkah-langkah tersebut dinamakan
“menganalisis in-put kerja”
Final In-put dalam proses aliran kerja yaitu keterampilan dan usaha setiap
manusia dalam menyelesaikan tugasnya.
Exp; Editing tugas dengan menggunakan komputer. Maka anda harus mengetahui dan
memahami betul semua jendela fasilitas komputer, dan anda harus memiliki typing skill
(keterampilan dalam mengetik).

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi menyajikan contoh-contoh yang representatif dn memiliki sudut


pandang hubunban statik antara individu dan kelompok yang bertujuan untuk menbuahkan hasil.
Struktur organisasi menjelaskan adanya hubungan antara hubungan laporan secara pertkal dan
tanggungjawab fungsi-fungsi secara horizontal.
Dalm penerapannya di pecah menjadi tiga (3) fungsi struktur;
- Struktur Dimensi
- Konfigurasi Struktur
- Struktur Alamiah kerja

1. Struktur Dimensi
Umunnya pada struktur ini ada dua fungsi struktur;
(Sentralisasi dan DepartemenI)
Sentralisasi focus pada pengambilan keputusan yang bersifat otoriter, dalam penerapannya,
seorang pemimpin yang berhak menentukan semua kebijakan dalam organisasi.
Departemen; memiliki asumsi bahwa pengambilan keputusan terhadap unit kerja
dikelompokkan berdasarkan kesamaan fungsi, status, jabatan, memiliki kesamaan dalam proses
aliran kerja.
Exp; sekolah bisnis dapat diorganisasikan dengan baik bila memiliki kesamaan fungsional
seperti pada bag. Pemasaran, Keuangan, dan bag. Perhitungan. Staff-staff pengajar di sekolah
tersebut dikhususkan pada anak-anak didik mereka.
2. Konfigurasi Struktur
Umumnya pada struktur ini berawal dari level yang paling atas selaku “Fungsional Struktur”
yang bertugas untuk memanaje fungsional departemen. Dari struktur yang paling atas ke sturktur
yang berada di bawahnya.
Maka lahirlah sebuah hasil yang namanya “Divisional Struktur” dimana pada sturktur tersebut
mencoba untuk menggabungkan susunan bagian divisi dengan level yang relatif rendah. Seperti
yang terdapat pada keseluruhan unit yang ada dalam struktur seperti “Self-Sufficien, Semi-
Outonom atau organisasi”

NOTE : (untuk Semi Otonom Alamiah dapat mendeteksi dan memperluas


pelunag-peluan yang refesentatif dari pada dipusatkan pada struktur
organisasi secara fungsional)
Pada dasarnya Struktur Divisi sedikit kurang efisien karna dikelompokkan terlalu banyak
dengan masing-masing kelompok yang melakukan tugas-tugas fungsi khusus mereka.
3. Struktur Alamiah Kerja
Dalam struktur ini cenderung bekerja sendiri atas setiap job yang diberikan.
Contoh; seorang manajer tengah, dimana manajer tersebut memiliki sedikit otoritas untuk
mengambil sebuah keputusan atau tanggungjawab ketika berkoordinasi antara dirinya terhadap
yang lain.
Maka asumsi yang timbul adalah “pekerjaan seolah dibuat secara fungsional versi struktur
divisi”

ANALISIS KERJA
Dalam menganalisis kerja maka seseorang harus focus pada bagaimana detail informasi
kerja itu diterapkan.
Contoh; tahap seleksi karyawan ketika rekruitmen, apa saja yang diqualifikasikan
bagaimana sikap para pelamar dalam mempresentasikan jawaban yang dimaksudkan.
Ada lima (5) tahapan analisis kerja;
(1). Pentingnya Analisis Kerja Terhadap Manajer SDM

Apa saja informasi yang dibutuhkan dalam mengalisa kinerja Manajer SDM;
1.1. Pola Kerja.
Analisis kerja dan pola kerja saling berartikulasi maka dalam hal ini perlu untuk
mendesain ulang ulang kerja agar lebih efisien dan efektif. Untuk mendesain ulang maka
perlu informasi-informasi yang detil tentang bagaimana pekrjaan itu dilakukan, apa saja
pekerjaan-pekerjaan yang dimaksud agar dapat disesuaikan dengan kapasitas para
pelaksana “karyawan”
1.2. Perencanaan SDM
Dalam proses perencanaan tersebut dibutuhkan informasi yang akurat tentang level atau
tingkat keterampilan, penguasaan yang dibutuhkan. Seperti; perencanaan strategi.
1.3. Seleksi
Berfungsi dalam mengidentifikasi dan menentukan para pelamar atau pekerja yang
masuk dalam kategori qualifikasi.
1.4. Pelatihan
Bertujuan untuk memberikan pelatihan-pelatihan yang komprehensif sehingga para
karyawan atau organisator dapat melakukan tugas-tugas mereka lebih efektif dan efisien.
1.5. Pinilaian Kinerja
Bertujuan bagaimana masing-masing karyawan dapat menunjukkan kinerja mereka agar
dapat dinilai mana yang efektif dan mana yang tidak.
Dari penilaian tersebut akan dapat membuktikan mana karyawan yang disiplin. Melalui
Analisis Kerja, Organisasi dapat mengidentifikasikan tindakan-tindakan dan hasil-hasil
yang membedakan kinerja efektif, efisien dan kinerja-kinerja yang tidak diharapkan.
1.6. Perencanaan Karer
Dalam proses ini dikhususkan bagi para karyawan yang berkeinginan untuk mendapatkan
fasilitas lebih dari perusahaan, intansi atau organisasi maka dalam hal ini perusahaan
berusaha untuk memberikan a give bagi karyawan-karyawan yang berprestasi dan
berkualitas sesuai dengan standar ketentuan yang telah disepakati oleh perusahaan yang
berupa fasilitas penunjang karer serta kesejahteraan khusus.
1.7. Evaluasi Kerja
Yaitu bertujuan untuk menanggapi semua aktifitas-aktifitas yang telah dijalankan dan
mencari solusi apabila terdapat kekuranngan dan masalah-masalah yang belum sempurna
agar dikemudian hari dapat dijadikan sebagai refesensi kerja guna hasil yang oktimal.

(2). Pentingnya Analisis Kerja Terhadap Manajer Lini

Analisis kerja sangat penting pengaruhnya terhadap aktifitas kerja SDM.


Ada banyak alasan yang menyatakan bahwa hal tersebut penting karna pengaruhnya langsung
berdampak pada aktifitas kerja para karyawan diantaranya;
 Manajer harus memiliki informasi detail tentang seluruh tugas di dalam kelompok
kerja atau tim kerja. Hal tersebut dilakukan untuk memahami proses aliran kerja
khususnya ketika mengidentifikasikan bentuk tugas, pengetahuan, keterampilan serta
kemampuan dalam menjalankannya.
 Manajer harus memahami syarat-syarat kerja untuk membuat intelegensi dalam
proses pengambilan keputusan.
 Manajer bertanggungjawab langsung terhadap apa yang terjadi dan dampak dari
kejadian tersebut.

(3). Informasi Analisis Kerja

Ada dua tipe informasi yang sangat berguna dalam analisis kerja diantaranya;
 Gambaran Kerja (job Describtion) memberikan asumsi bahwa tugas-tugas atau
tanggungjawab yang dimaksud akan diterapkan didalam ruang lingkup kerja. Exp;
teknis pelatihan paskibaraka. Implikasinya yakni membutuhkan pelatih,
perlengkapan, teknis dilapangan, dll.
 Spesifikasi kerja. Memberikan asumsi bahwa pengetahuan, keterampilan,
kemampuan serta sifat-sifat pendukung lainnya yang dimiliki oleh setiap individu
untuk menjalankan pekerjaan mereka dengan tujuan mencapai hasil yang oktimal.
(4). Sumber Informasi Analisis Kerja

Hubungan antara analisa kerja dengan kenerja karyawan. Bagaimana seseorang mampu
menghasilkan sumber informasi dalam menganalisis pekerjaan. Dalam hal ini perlu adanya kerja
sama atau penggabungan antara karyawan dan atasan agar tidak terjadi miss understanding atau
un real control concepts.
Tujuan sumber informasi analisis kerja ini untuk menghasilkan rate atau out-pu yang maksimal.

(5) Metode Analisa Kerja


Ada banyak metode untuk menganalisa kerja dengan baik dan benar. Namun cara yang paling
tepat ada tiga (3) yakni;
 Analisis posisi/status secara questioner.
Memiliki asumsi bahwa mengadakan riset/penelitian dengan cara memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mengetahui sebatas mana kinerja dari pada
posisi/status karyawan di perusahaan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
diantaranya;
- Informasi In-put, memiliki asumsi bahwa bagaimana karyawan mendapatkan
informasi yang ia butuhkan untuk menyelesaikan kerjaannya.
- Proses Mental, memiliki asumsi bahwa alasan-alasan membuat keputusan,
rencana, informasi mengenai proses-proses aktifitas yang berkaitan dengan
kinerja mereka dalam menjalankan tugas.
- Hasil Kerja, memiliki asumsi bahwa aktifitas-aktifitas fisik, serta alat-alat
sebagai penunjang pasilitas pendukung kerja.
- Hubungan antar sesama, memiliki asumsi bahwa komunikasi sangat
dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan guna menghindari hal-hal yang
mungkin menyebabkan terjadinya kesalahan.
- Subtansional kerja
- Sifat-sifat pendukung yang lain, memiliki asumsi bahwa aktifitas-,kondisi
serta sifat-sifat yang mendiskribsikan relevansi terhadap kerja.
 Inventarisasi Analisis Kerja.
Yaitu sebuah proses yang mengidentifikasikan tugas, pekerjaan, pengetahuan,
keterampilan serta sifat-sifat pendukung lainnya yang kesemuaannya itu
ditegaskan dalam pelatihannya maupun penerapannya selama berlangsungnya
aktifitas.
 Jaringan Informasi Kerja
Jaringan informasi ini terdapat pada sistem teknologi yang dipakai “apa situs dan
webnya?” menggunakan fasilitas internet dan membuka jaringan guna untuk
menyediakan informasi-informasi persyaratan perkerjaan yang dibituhkan.
 Sistem Analisis Kerja Menurut Fleishman
Memiliki asumsi bahwa analisa kerja sangat dibutuhkan agar lebih sensitif dalam
menyikapi hal-hal yang kurang perfect ketika menjalankannya.
 Elemen-Elemen Dinamik Dari Analisis Kerja
Memberikan asumsi bahwa out-put dari analisis kerja memberikan danpak yang
sangat positif dan bermanfaat bila proses berlangsungnya benar-benar sesuai
dengan prosedur kerja dan penempatan yang sesuai dengan kapasitasnya akan
sangat memberikan hasil yang oktimal bagi suatu perusahaan atau organisasi.

MENDESAIN PEKERJAAN

Adalah sebuah proses penegasan cara-cara yang akan diaplikasikan dan tugas-tugas apa
saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Mendesain ulang pekerjaan merupakan proses dalam merubah tugas-tugas atau cara-cara
kerja dengan cara menyelesaikan tugas-tugas yang telah ada sebelumnya, “improvisasi kerja”
Job Desain (desain kerja dibagi menjadi 7 bentuk yaitu;
1. Menggunakan strategi SDM
Faktor-faktor yang mempengaruhi SDM tergolong pada faktor-faktor internal. Strategi SDM
sangat dibutuhkan guna untuk menetralisis situasi dan kondisi.
2. Menggunakan pendekatan secara mekanistik
Memiliki asumsi dalam hal mengidentifikasi cara-cara yang tepat, simple untuk menstruktur
pekerjaan guna oktimalisasi pekerjaan tersebut. Dengan cara membuat pekerjaan lebih mudah
dimana seseorang mampu menyelesaikan dengan cepat, mudah, tepat, efektif dan efisien.
3. Menggunakan pendekatan motivasi
Memiliki asumsi bahwa untuk membentuk kerja maka pendekatan motifasi ini memiliki cabang-
cabang organisasi secara psikologi dan memiliki manajemen budaya serta metode-metode
terbaru sebagai sebuah reaksi pendekatan mekanis terhadap desain kerja.
4. Mencari dan menjaga karyawan terbaik
5. Pendekatan Biologis
Diantaranya dengan melakukan pendekatan secara ergonomik, yaitu membandingkan antara
individu secara psikologis dengan lingkungan kerja.
6. Menggunakan Pendekatan-Motorisasi secara Persepsi
Memiliki asumsi bahwa pendekatan ini mencoba untuk fokus terhadap kemampuan dan
kelemahan ataupun keterbatan. Tujuan dari pendekatan ini yakni untuk mendesain kerja dengan
cara meyakinkan mereka bahwa pekerjaan yang diberikan tidak akan berpengaruh baik terhadap
mental, keterbatasan kemampuan mereka.
7. Menggunakan Pertukaran antara Pendekatan-pendekatan yang berbeda-beda
terhadap Desain Kerja

ASSIGMENT for MSDM


R E S U M E

Menganalisis dan Mendesin Pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai