Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan 6 dimensi pada struktur organisasi.

(Pertanyaan Muhammad Arfi)

Jawab:

Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain
struktur, antara lain:

 Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa
pekerjaan tersendiri.

 Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-


sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.

 Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi
ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.

 Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien
dan efektif.

 Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan
keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari
sentralisasi.

 Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

2. Bagi suatu perusahaan, struktur organisasi mana yang paling Efektif & Efisien dalam menghadapi
tantangan dan perubahan lingkungan strategi. (Pertanyaan Anita Rizka)

Jawab:

Ada beberapa tips untuk menyusun struktur organisasi yang efektif dan efesien, yaitu:

 Tips Pertama: Identifikasi Business Process

Pelajari bisnis operasional perusahaan Anda secara tepat dan efektif. Buatlah pemetaan
proses secara tepat yang kemudian berguna untuk memastikan bahwa penetapan proses
operasional perusahaan Anda dikelompokkan ke dalam satuan fungsi yang menjelaskan alir
proses. Pengelompokan ini kemudian dibagi menjadi beberapa levelling penetapan dalam
organisasi yang kemudian disebut sebagai struktur organisasi.
 Tips Kedua: Lakukan Penetapan Struktur Organisasi sesuai dengan Strategi Perusahaan

Tetapkan framework yang kuat terkait dengan dengan proses pengembangan dan
operasional dari strategi tersebut. Misalnya, perusahaan dengan karakteristik company of sales
tentunya adalah perusahaan yang menetapkan alokasi jumlah sumber daya manusia terbesar di
unit kerja sales dibandingkan dengan type perusahaan company of manufacturing. Jangan
membuat konsep sebaliknya, dimana struktur organisasi justru dibuat di awal baru kemudian
dikembangkan strategi perusahaan.

 Tips Ketiga: jangan Mempertimbangkan Potret Perusahaan Saat Ini

Banyak perusahaan takut untuk menyusun struktur organisasi yang ideal karena
pertimbangan kondisi kompetensi sdm perusahaan yang ada pada saat ini. Misalnya,
kompetensi sdm yang belum mumpuni untuk mengakomodasi jalur koordinasi ataupun fungsi
instruksi. Jangan takut, tetapkan ideal sesuai strategi dan kemudian tetapkan konsep
pengembangan sdm lanjutan agar dapat mengakomodasi struktur, tetapkan pelatihan dan
pengembangan yang tepat dalam struktur perusahaan yang ada saat ini.

 Tips Keempat: Tetapkan Fungsi Perencana dan Fungsi Eksekutor

Struktur yang tepat dapat memisahkan posisi dengan fungsi perencana dan fungsi
eksekutor, sehingga secara otomatis, fungsi ini dapat berperan secara maksimal dalam
mengoptimalkan output kinerja perusahaan yang ada. Bagaimana proses dan konsep
pengembangan fungsi operasional menjadi suatu bentuk pengembangan kinerja perusahaan
yang tepat. Fungsi perencana harus ditetapkan untuk memastikan proses yang dijalankan oleh
eksekutor masih berada pada batasan operasional yang ditetapkan dalam Standard Operating
Procedure.

 Tips Kelima: Alir Instruksi dan Alir Proses

Hal yang sangat penting dalam menetapkan struktur adalah melakukan proses
perencanaan dan pengembangan terkait dengan status alir instruksi dan alir proses yang tepat
untuk dijalankan. Bagaimana suatu konsep alir instruksi menjadi suatu pedoman yang kuat
terjelaskan dalam struktur, sehingga tidak menjadi suatu ketidakkonsistenan antara alir instruksi
yang ditetapkan dalam proses dan yang ditetapkan dalam struktur organisasi.
3. Coba jelaskan elemen-elemen yang berhububungan dengan pekerjaan. (Pertanyaan Edward
Raja M Siregar)

Jawab:

Dalam menganalisis jabatan, beberapa metode dapat diaplikasikan dengan maksud untuk
mengidentifikasi elemen-elemen yang berhubungan dengan pekerjan, yaitu sebagai berikut:

{A} Functional Job Analysis (FJA)

Merupakan suatu pendekatan analisis jabatan yang komprehensif yang berkonsentrasi


pada interaksi antara pekerjaan, karyawan, dan organisasi.

{B} Position Analysis Questionnaire (PAQ).

Merupakan suatu pendekatan analisis jabatan yang menggunakan pendekatan daftar


periksa (checklist) untuk mengidentifikasi elemen-elemen pekerjaan, perilaku-perilaku yang
diperlukan oleh pemegang pekerjaan, dan karakteristik-karakteristik pekerjaan lainnya.

{C} Task Analysis Inventory (TAI).

Metode ini mengidentifikasi tugas-tugas, pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang


perlu ditekankan dalam pelatihan.

{D} Fleishman Job Analysis Sistem {FJAS}

Metode ini memperinci informasi tentang karakteristik karyawan, mendefenisikan


kemampuan-kemampuan sebagai sifat-sifat yang dimiliki olehindividu yang menyebabkan
perbedaan dalam kinerja.

{E} Management Position Description Questionnaire (MPDQ).

Merupakan metode analisis yang dirancang untuk menganalisis pekerjaanpada posisi-


posisi manajemen dengan menggunakan daftar periksa (checklist) yang hasil analisisnya
digunakan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan bagi orang-orang yang
dipersiapkan untuk dipromosikan ke posisi manajer

Anda mungkin juga menyukai