Anda di halaman 1dari 6

NAMA : M.

CHAIDIR HAQ

Sistem Informasi Manajemen memiliki hubungan dan perannya sangat penting dalam
kegiatan bisnis, yakni membantu berbagai kegiatan bisnis, meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dalam bekerja, juga membantu dalam pengambilan keputusan manajerial bagi
pimpinan, serta menjaga kekompakan kerja dalam bisnis antara pimpinan dengan para
pegawai. Untuk dapat menghasilkan Sistem Informasi Manajemen yang sesuai dengan
organisasi adalah diawali dengan identifikasi Proses Bisnis.

Tugas anda saat ini adalah Saudara diminta untuk:

1. Lakukan identifikasi proses bisnis yang ada di tempat Saudara bekerja atau
organisasi/perusahaan lain. Kemudian buatlah flowchart dari proses bisnis tersebut
dengan menggunakan aplikasi microsoft visio atau aplikasi
di https://www.diagrams.net/ atau aplikasi lainnya. Output yang dihasilkan adalah
gambar flowchart dari proses bisnis. (Nilai 50)
2. Berdasarkan flowchart dari proses bisnis yang dihasilkan pada nomor 1, Saudara
diminta untuk menarasikan/deskripsikan flowchart tersebut dengan menggunakan
kata-kata sendiri. (Nilai 50)

JAWABAN :
Visi

Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan untuk
Solusi Energi.

Misi

 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Moto

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Maksud dan Tujuan Perseroan

Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam
jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan
Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Riwayat Singkat PLN

Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di Indonesia mulai
ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula
dan pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk keperluan sendiri

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda


tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal
Perang Dunia II
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat
Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan
buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan
Pemimpin KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober
1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5
MW.

Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Bada
Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas
yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan
negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara
dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18, status Perusahaan Listrik
Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang
Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi
kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta
untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih
dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK
dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang

Tata Nilai PLN

Tata Nilai PLN adalah AKHLAK. AKHLAK merupakan akronim dari:

1. AMANAH : Memegang teguh kepercayaan yang diberikan


2. KOMPETEN : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
3. HARMONIS : Saling peduli dan menghargai perbedaan
4. LOYAL : Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
5. ADAPTIF : Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi
perubahan
6. KOLABORATIF : Membangun kerjasama yang sinergis

Alur distribusi listrik sampai ke rumah kita melalui proses yang cukup panjang, yaitu
dari pembangkit, transmisi, distribusi, hingga ke konsumen industri dan rumah
tangga. Pembangkit listrik kapasitas besar biasanya menghasilkan daya listrik dengan
tegangan 6-24 kV(kiloVolt), kemudian dinaikan tegangannya di Gardu Induk oleh
trafo step-up (penaik tegangan) menjadi 70 kV dan 150 kV untuk tegangan tinggi dan
500 kV untuk tegangan ekstra tinggi (TET).

Dari gardu pembangkit, listrik akan dialirkan ke jaringan transmisi dengan tegangan
yang sudah dinaikan. Alasan menaikan tegangan adalah untuk menurunkan arus
agar meminimalisir loss daya. Tegangan 150 kV ini akan masuk ke industry skala
besar.

Selain langsung ke tegangan besar, tegangan ini masuk ke Gardu Induk untuk diturunkan
menjadi 20 kV dan bisa langsung digunakan oleh industri skala menengah.
Alur berikutnya adalah daya listrik dengan tegangan 20 kV dialirkan ke trafo distribusi (step-
down) untuk diturunkan lagi menjadi 380 volt atau 220 volt.
Tegangan 220 volt inilah yang masuk ke rumah kita dan dipergunakan untuk menyalakan
listrik.

Selamat menikmati listrik dengan berbagai manfaatnya yang luar biasa. Dengan adanya
listrik kehidupan kita lebih berwarna, karena dapat membuka jendela informasi dunia dan
mencerdaskan anak-anak kita.

Anda mungkin juga menyukai