KELOMPOK 1
Penyusun :
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB 1.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1. Profil Perusahaan.......................................................................................1
1.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan.............................................................1
1.1.2. Riwayat Singkat Perusahaan...........................................................1
1.1.3. Visi, Misi, Moto Perusahaan...........................................................2
1.1.4. Tujuan Perusahaan...........................................................................2
1.1.5. Tata Nilai Perusahaan......................................................................3
1.2. Struktur Organisasi Perusahaan.................................................................3
1.2.1. Bagian Pemasaran...........................................................................4
1.2.2. Bagian Niaga...................................................................................5
1.2.3. Bagian Distribusi.............................................................................5
1.2.4. Bagian Keuangan.............................................................................6
1.2.5. Bagian SDM dan Administrasi........................................................7
1.3. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Perusahaan................7
1.4. Subholding dan Anak Perusahaan.............................................................8
1.4.1. PT PLN Indonesia Power................................................................8
1.4.2. PT PLN Nusantara Power (PLN NP)..............................................8
1.4.3. PT PLN Energi Primer Indonesia....................................................9
1.4.4. PT PLN Icon Plus............................................................................9
1.4.5. PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam)................9
1.4.6. PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan (PT PLN Tarakan)...........9
1.4.7. PT Haleyora Power (biasa disingkat HP)......................................10
1.4.8. PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN Enjiniring)............10
1.4.9. PT Energy Management Indonesia (EMI)....................................10
1.4.10. PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN)...........................10
1.4.11. Majapahit Holding BV................................................................11
1.5. Penerapan Whistleblowing System di Perusahaan..................................11
1.6. Sistem Manajemen Anti Penyuapan di Perusahaan.................................13
1.7. Tata Nilai Manajemen Risiko di Perusahaan...........................................13
BAB 2.....................................................................................................................15
PEMBAHASAN....................................................................................................15
2.1 Planning (Perencanaan)............................................................................15
2.2 Organizing (Pengorganisasian).................................................................16
2.3 Actuating (Pengarahan)............................................................................17
2.4 Controling (Pengawasan)..........................................................................18
BAB 3.....................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................20
3.2 SARAN.....................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Profil Perusahaan
1
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang
bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada
tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan
negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola
tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan
Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha
Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik
bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik,
maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK
dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.
Misi :
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan
dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong
kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2
1.1.5. Tata Nilai Perusahaan
PLN menjiwai dan mengimplementasikan tata nilai AKHLAK
sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan usahanya dengan
memegang teguh kepercayaan yang diberikan (Amanah), terus
belajar dan mengembangkan kapabilitas (Kompeten), saling peduli
dan menghargai perbedaan (Harmonis), berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara (Loyal), terus
berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi
perubahan (Adaptif) serta membangun kerjasama yang sinergis
(Kolaboratif).
3
Adapun PT PLN (Persero) memiliki tugas umum dan tugas pokok yang
tercantum dalam fungsi pelayan pelanggan (fungsi yang melaksanakan
pelayanan pemberian informasi tentang tata cara, perhitungan besarnya
biaya, persyaratan, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan
penyambungan tenaga listrik kepada calon elanggan serta masyarakat
umum lainnya serta pelayanan pemberian penyambungan tenaga
listriknya, perubahan data yang berhubungan dengan pemberian
penyambungan tenaga listrik yang meliputi perencanaan, persiapan,
pelaksanaan dan pengendalian) berikut ini adalah urainnya adalah:
4
Mempersiapkan dan melaksanakan pengembangan usaha baru
sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Memonitor dan melakukan analisa atas pemakaian energi
pada pelanggan-pelanggan potensial (TM/TT).
Mengadakan komunikasi dan memberikan pelayanan khusus
kepada pelangganpelanggan dalam rangka meningkatkan
loyalitas pelanggan.
Melaksanakan pembacaan meter dengan Automatic Meter
Reading (AMR) untuk pelanggan potensial, serta memelihara
sarana dan kelengkapannya.
Menyusun laporan sesuai bidang tugas bagian pemasaran.
5
sistem, merencanakan dan melaksanakan pengoprasian jaringan
distribusi untuk menjamin kontinyuitas pelayanan dengan mutu dan
keandalan yang memadai, serta mengoptimalkan pelaksanaan
pemeliharaan dan pengaturan jaringan distribusi agar dicapai
pengusahaan energi yang efisien. Untuk melaksakan tanggung jawab
sebagaimana disebutkan di atas, Bagian Distribusi mempunyai
fungsi:
Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan jaringan
untuk melayani pelanggan dan pengembangan sistem.
Menyusun SOP dan mengatur pengoprasian jaringan
distribusi.
Menyusun rencana pemeliharaan dan melaksanakan
pemeliharaan jaringan distribusi.
Mengelola aset jaringan distribusi dan menyusun Data Induk
Jaringan.
Membuat data peta jaringan (mapping) dan memelihara
akurasi data sesuai dengan perkembangan.
Mengendalikan dan mengawasi fungsi Alat Pembatas dan
Pengukur (APP) dan menyususn rencana pemeliharaannya.
Melaksanakan analisa dan evaluasi susut distribusi serta
menyusun upaya pengendaliannya.
Membina dan mengembangkan PDKB (Pekerjaan Dalam
Keadaan Bertegangan).
Menyusun laporan sesuai bidang tugas bagian distribusi.
6
Melaksanakan supervisi tentang keuangan dan akuntansi
terhadap unit asuhannya.
Menyusun laporan keuangan serta melaksanakan analisa dan
evaluasi untuk merumuskan upaya perbaikannya.
Menyusun laporan sesuai bidang tugas bagian keuangan.
7
kinerja yang dihasilkan”. Sebagai salah satu BUMN, PT PLN (Persero)
memiliki kewajiban untuk menerapkan GCG sebagaimana diamanatkan
didalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011
tentang penerapan GCG pada BUMN. Perusahaan menyadari bahwa
penerapan GCG saat ini tidak hanya sebagai pemenuhan kewajiban saja,
namun telah menjadi kebutuhan dalam menjalankan kegiatan bisnis
Perusahaan dalam rangka menjaga pertumbuhan usaha secara
berkelanjutan, meningkatkan nilai perusahaan dan sebagai upaya agar
Perusahaan mampu bertahan dalam persaingan. Kemampuan yang tinggi
dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG telah diwujudkan oleh
Perusahaan diantaranya dengan dibentuknya fungsi pengelolaan GCG
dibawah Sekretaris Perusahaan yang secara khusus menangani dan
memantau efektivitas penerapan GCG di Perusahaan. Perusahaan secara
berkesinambungan melakukan langkah-langkah perbaikan baik dari sisi
soft structure maupun dari sisi infrastructure GCG dalam rangka
meningkatkan kualitas penerapan GCG. Perusahaan Telah menerbitkan
dokumen-dokumen pendukung dalam penerapan GCG seperti Pedoman
GCG, Board Manual, dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct). Dewan
komisaris juga telah memiliki organ pendukung yaitu Komite-komite
Dewan Komisaris yang berperan dalam membantu meningkatkan
efektivitas pelaksaaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Dewan
Komisaris. Penerapan prinsip GCG pada PT. PLN (Persero) dapat dilihat
melalui prinsip Transparansi dimana PT. PLN (Persero) memiliki website
publik yang dapat diakses oleh siapa pun, penyampaian informasi
mengenai kinerja organisasi seperti lingkungan organisasi, visi misi dan
partisipasi dalam kegiatan masyarakat.
8
pembangkit yang dikelola sebesar 18.258 MW tersebar di seluruh
Indonesia. PLN NP juga mengembangkan bisnis melalui anak
perusahaan di bidang jasa operation dan maintenance pembangkit,
investasi pembangkit melalui JVC, penyediaan sparepart dan jasa
pendukung lainnya.
9
Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, serta menyediakan pembangkit
dengan kapasitas maksimum 100 MW di wilayah kerjanya. PT PLN
Tarakan, melalui Anak Perusahaannya, juga menyediakan jasa
penunjang untuk Beyond kWh dan pengelolaan gedung.
10
sistem Cogeneration terletak di North Duri Field di Rokan Block
Work Area di Sumatra, Indonesia dengan kapasitas pembangkit
listrik 300 MW dan uap 360.000 steam barrel per day atau setara
dengan 80 kebutuhan Blok Rokan. Sejalan dengan Blok Rokan yang
diambil alih oleh Pertamina, PT MCTN diakuisisi oleh PT PLN
(Persero) pada 6 Augustus 2021. North Duri Cogeneration (NDC)
tetap menjadi fasilitas penting untuk mendukung operasi Blok Rokan
sampai dengan 2041.
11
1) Korupsi, termasuk namun tidak terbatas pada konflik kepentingan,
penyuapan, gratifikasi ilegal, pemerasan ekonomi, dan tindakan
lain yang dilarang oleh UU Tipikor beserta perubahannya.
2) Penyalahgunaan Aset/Wewenang, Pencurian atau penggelapan
terhadap kas atau persediaan, material, aset lainnya.
3) Rekayasa Laporan keuangan maupun non keuangan.
4) Tindakan yang menyimpang dari peraturan perundangan yang
berlaku, peraturan perusahaan, pedoman perilaku perusahaan serta
SOP.
5) Tindakan yang dapat menurunkan citra Perusahaan.
6) Pelanggaran Etika/Perbuatan Tidak Etis.
7) Penggunaan narkoba.
8) Terlibat dalam kegiatan masyarakat yang dilarang.
Pelapor dapat melaporkan pelanggaran yang diketahuinya melalui:
Website: https://cos.pln.co.id;
Telepon, Short Message Service (SMS) atau Whatsapp ke nomor resmi
Pengaduan Pelanggaran di 08119861901;
Emai lke wbpln@pln.co.id; dan/atau Surat kepada Executive Vice
President Kepatuhan PT PLN (Persero) Kantor Pusat Jalan Trunojoyo
Blok M – I No. 135 Kebayoran Baru, Jakarta 12160.
12
1.6. Sistem Manajemen Anti Penyuapan di Perusahaan
Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan SNI ISO 37001:2016
memberikan panduan untuk membantu organisasi baik sektor publik,
swasta dan nirlaba dalam membangun, mengimplementasikan, dan terus
meningkatkan program kepatuhan atau SMAP dengan tujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah, dan mendeteksi penyuapan.
Insan PLN bersama Stakeholder PLN terapkan pelaksanaan Sistem
Manajemen Anti Penyuapan SNI ISO 37001 : 2016 dengan prinsip 4
NO’s :
1. No Bribery (hindari/menolak segala bentuk suap menyuap dan
pemerasan).
2. No Kickback (hindari/menolak meminta komisi, tanda terima
kasih baik dalam bentuk uang dan dalam bentuk lainnya).
3. No Gift (hindari/menolak penerimaan/ pemberian hadiah atau
gratifikasi yang bertentangan dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku).
4. No Luxurious Hospitality (hindari/menolak penyambutan dan
jamuan yang berlebihan).
Secara garis besar, manfaat implementasi SMAP pada sistem PLN antara
lain adalah :
a. Proses Bisnis lebih efisien
b. Peningkatan GCG & Citra Perusahaan
c. Memberikan kepercayaan investor & pelanggan
d. Produk PLN sesuai kebutuhan pelanggan
13
14
BAB 2
PEMBAHASAN
15
administrasi berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dan
pengelolaan kesekretariatan untuk menjamin kelancaran operasional.
Setiap bagian memiliki tanggung jawab masing – masing, dengan
penerapan GCG pada PT PLN setiap bagian juga harus melakukan
transparansi terhadap hasil laporan evaluasi yang diberikan pada setiap
bagiannya. Hasil evaluasi dari masing – masing bagian akan ditampung
oleh manajer sehingga untuk kedepannya manajer dapat mengetahui dan
mempertimbangkan langkah apa yang harus diambil.
16
pengoprasian jaringan distribusi, menyusun rencana pemeliharaan dan
melaksanakan pemeliharaan jaringan distribusi, mengelola aset jaringan
distribusi dan menyusun Data Induk Jaringan, membuat data peta jaringan
(mapping) dan memelihara akurasi data sesuai dengan perkembangan,
mengendalikan dan mengawasi fungsi Alat Pembatas dan Pengukur (APP)
dan menyususn rencana pemeliharaannya, melaksanakan analisa dan
evaluasi susut distribusi serta menyusun upaya pengendaliannya, membina
dan mengembangkan PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan),
dan menyusun laporan sesuai bidang tugas bagian distribusi. Pada bagian
keuangan memiliki tugas yaitu: melaksanakan pencatatan dan pembukuan
asset, melaksanakan pengawasan dan pengendalian pendapatan serta
mengadakan rekonsilasi dengan fungsi terkait, menyusun RAO / UA1
sesuai dengan jadwal dan pedoman yang ada, mengatur dan melaksanakan
pengwasan atas penggunaan anggaran investasi maupun operasi, mengatur
dan mengendalikan likuidasi keuangan secara optimal, melaksanakan
supervisi tentang keuangan dan akuntansi terhadap unit asuhannya,
menyusun laporan keuangan serta melaksanakan analisa dan evaluasi
untuk merumuskan upaya perbaikannya, dan menyusun laporan sesuai
bidang tugas bagian keuangan. Pada bagian SDM dan administrasi
memilki tugas yaitu: mencatat dan melaksanakan inventarisasi fasilitas
kantor serta menyusun rencana dan melaksanakan pemeliharannya,
melaksanakan Administrasi kepegawaian, membuat perhitungan dan
melaksanakan pembayaran hak-hak pegawai sesuai ketentuan yang ada,
menyusun dan memelihara Data Induk Kepegawaian serta melaksanakan
monitoring dan evaluasi SDM, melaksanakan pembinaan SDM serta
menyusun rencana pengembangan SDM, merencanakan dan mengelola
kegiatan kesekretariatan, umum dan KS, mengatur penyelesaian masalah
hukum yang terkait dengan masalah kedinasan, baik di lingkungan internal
maupun eksternal, mengatur dan melaksanakan program kehumasan dan
pemberdayaan lingkungan, dan menyusun laporan sesuai bidang tugas
bagian SDM dan Administrasi.
17
Seseorang manajer hendak melaksanakan pengarahan bila terkait
permasalahan ataupun bila apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan yang
direncanakan. Penerapan prinsip GCG pada PT. PLN (Persero) dapat
dilihat melalui prinsip Transparansi dimana PT. PLN (Persero) memiliki
website publik yang dapat diakses oleh siapa pun, penyampaian informasi
mengenai kinerja organisasi seperti lingkungan organisasi, visi misi dan
partisipasi dalam kegiatan masyarakat. Jadi didalam melakukan
pengarahan mananjer sudah berbasis online dimana ada website yang bisa
diakses untuk membaca segala peraturan atau arahan dari manajer.
18
laporan keuangan maupun non keuangan, tindakan yang menyimpang dari
peraturan perundangan yang berlaku, peraturan perusahaan, pedoman
perilaku perusahaan serta SOP, tindakan yang dapat menurunkan citra
perusahaan, pelanggaran etika/perbuatan tidak etis, penggunaan narkoba,
terlibat dalam kegiatan masyarakat yang dilarang.
19
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dalam mempelajari POAC (Penyelenggaraan Operasi dan
Pemeliharaan Alat dan Mesin) pada PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut:
20
mencapai tujuan perusahaan dalam menyediakan pelayanan listrik yang
berkualitas tinggi bagi masyarakat.
3.2 SARAN
Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu Anda dalam mempelajari
POAC pada PT PLN (Persero):
1. Memahami prosedur dan standar: Pertama-tama, pahami dengan baik prosedur
dan standar POAC yang telah ditetapkan oleh PT PLN. Pelajari dokumen-
dokumen resmi, manual, dan pedoman perusahaan yang terkait dengan
pemeliharaan alat dan mesin. Hal ini akan membantu Anda untuk beroperasi
sesuai dengan aturan perusahaan dan menjalankan tugas dengan efisiensi.
2. Ikuti pelatihan dan kursus: Manfaatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan
dan kursus yang disediakan oleh PT PLN terkait POAC. Pelatihan ini akan
memberikan pemahaman mendalam tentang teknik-teknik pemeliharaan terbaru
dan teknologi yang digunakan dalam industri kelistrikan.
3. Praktik langsung di lapangan: Selain mendapatkan pengetahuan dari pelatihan,
praktik langsung di lapangan sangat penting. Cobalah untuk mendapatkan
pengalaman kerja di fasilitas PLN untuk berlatih dan menerapkan pengetahuan
yang telah Anda pelajari. Dengan praktik lapangan, Anda akan lebih mengerti
tantangan yang dihadapi dalam pemeliharaan alat dan mesin secara langsung.
4. Berdiskusi dengan ahli: Jalin hubungan dengan ahli dan tenaga berpengalaman
di bidang POAC. Diskusikan pertanyaan Anda, minta masukan, dan pelajari dari
pengalaman mereka. Kolaborasi dengan mereka akan membantu Anda
memperluas wawasan dan memahami praktik terbaik dalam pemeliharaan alat dan
mesin.
5. Ikuti perkembangan teknologi: Perkembangan teknologi dalam industri
kelistrikan terus berlangsung. Tetap up-to-date dengan tren terbaru dan inovasi di
bidang POAC. Pelajari bagaimana teknologi baru dapat diterapkan untuk
meningkatkan efisiensi dan keandalan pemeliharaan di PT PLN.
6. Kembangkan keterampilan interpersonal: Selain pengetahuan teknis,
keterampilan interpersonal juga penting dalam POAC. Pelajari cara
berkomunikasi dengan baik, bekerjasama dengan tim, dan mengatasi situasi yang
menantang. Keterampilan ini akan membantu Anda dalam berinteraksi dengan
rekan kerja dan pelanggan dengan lebih efektif.
7. Prioritaskan keselamatan kerja: Selalu utamakan keselamatan kerja dalam
segala aktivitas pemeliharaan. Pelajari dan ikuti prosedur keselamatan yang telah
ditetapkan. Keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap tindakan
yang Anda lakukan.
8. Evaluasi dan perbaiki diri: Selalu lakukan evaluasi diri untuk melihat
kemajuan Anda dalam mempelajari POAC. Identifikasi area di mana Anda perlu
meningkatkan pengetahuan atau keterampilan, dan upayakan untuk memperbaiki
diri secara terus-menerus.
21
Dengan mengikuti saran-saran di atas, Anda akan dapat memperoleh pemahaman
mendalam tentang POAC pada PT PLN dan menjadi profesional yang kompeten
dalam pemeliharaan alat dan mesin di industri kelistrikan.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.ibik.ac.id/index.php/jiakes/article/download/1385/1148
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/20/good-corporate-governance-gcg/
https://chub.fisipol.ugm.ac.id/2022/01/14/fungsi-fungsi-manajemen/
23
Website Perusahaan
https://web.pln.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan
https://web.pln.co.id/statics/uploads/2021/08/Company-Profile-PLN-082021.pdf
24