Anda di halaman 1dari 11

PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PERKANTORAN POAC (PLANNING,

ORGANIZING, ACTUATING, CONTROLLING) UNTUK MENINGKATKAN


EFEKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN TEKNIK DI PT PLN (PERSERO) ULP
RAYON BANGIL

Susilowati1 dan Rossy Septyaningrum2


1
Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran No. 12-16, Malang 65145
Telp.08155505000, sussy1405@ub.ac.id
2
Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran No. 12-16, Malang 65145
Telp. 083833115641, ocyrossy4@gmail.com

Diterima: 28 Desember 2019 Layak Terbit: 28 Januari 2020

Abstract: Office management is a form of collaboration carried out in the office to


achieve company goals. The form of cooperation is in the form of a series of planning,
organizing, directing and monitoring (POAC) activities or called the management
function. Office management affects the achievement of company goals. This study aims
to determine the implementation of the management functions of the office planning,
organizing, actuating, controlling (POAC) at PT PLN (Persero) ULP Rayon Bangil.
This research is a type of qualitative research using descriptive research methods that
are analyzing data by describing or describing data that has been collected. Data
collection in this study researchers used interview and observation methods.The results
of the discussion explained the implementation of the planning, organizing, directing
and supervision management functions at PT PLN (Persero) ULP Rayon Bangil. Impact
of management functions on office work, as well as efforts to carry out management
functions in every aspect of work.
Keywords: Management, office management, office management functions, effectiveness.

Abstrak:Manajemen perkantoran adalah suatu bentuk kerjasama yang dilakukan di


dalam kantor untuk mencapai tujuan perusahaan. Bentuk kerjasama tersebut berupa
rangkaian aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
(POAC) atau disebut dengan fungsi manajemen. Manajemen kantor mempengaruhi
pencapaian tujuan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan
fungsi manajemen kantor yaitu: planning, organizing, actuating, controlling (POAC) di
PT PLN (Persero) ULP Rayon Bangil. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kualitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu menganilisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.
Pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara dan
observasi. Hasil pembahasan menjelaskan mengenai pelaksanaan fungsi manajemen
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan di PT PLN (Persero) ULP
Rayon Bangil. Dampak fungsi manajemen terhadap pekerjaan kantor, serta upaya untuk
melaksanakan fungsi manajemen dalam setiap aspek pekerjaan.
Kata Kunci : Manajemen, Manajemen Kantor, Fungsi Manajemen Kantor, Efektivitas.

76
Perusahaan adalah bentuk organisasi formal yang memanfaatkan sumber daya
yang ada dengan menggunakan strategi – strategi agar dapat mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam proses mencapai tujuan perusahaan, strategi
manajemen sangatlah diperlukan. Manajemen sendiri memiliki arti yaitu suatu proses
dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber
daya organisasi lainnya (Sarinah, 2017). Sedangkan arti perkantoran adalah sarana
pemusatan kegiatan – kegiatan yang bersifat administratif atau tepatnya kegiatan-
kegiatan yang bersifat manajerial dan fasilitatif (Soetrisno dan Renaldi, 2006). Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen perkantoran adalah kegiatan
administrasi dalam suatu organisasi yang menggunakan strategi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam manajemen perkantoran, semua pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan
kantor tidak terlepas dari penerapan fungsi – fungsi manajemen. Fungsi-fungsi
manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atau
dapat disingkat POAC. Seiring bergantinya zaman dan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia dituntut agar bekerja atau melakukan segala
sesuatu secara efektif. Maksud dari efektif adalah tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan (Rusdiana dan Zaqiah, 2014). Manajemen perkantoran sangat penting
untuk mengarahkan pekerjaan menjadi lebih baik lagi dengan cara mengurangi
hambatan – hambatan yang mungkin saja terjadi.
PT PLN (Persero) ULP Rayon Bangil adalah sebuah perusahaan yang
menerapkan manajemen perkantoran dalam setiap aspek pekerjaan. PT PLN (Persero)
ULP Rayon Bangil terletak di Jl. Mangga No. 10, Pogar, Kec. Bangil, Pasuruan, Jawa
Timur. PT PLN Bangil adalah Unit Layanan yang merupakan cabang dari Unit
Pelaksana PT PLN (Persero) UP3 Pasuruan. Di PT PLN Bangil terdapat 1 manajer dan
10 anggota karyawan yang terbagi dalam beberapa bagian yaitu Analisis Kinerja, SPV
Transaksi Sinergi, SPV Pelayanan Pelanggan dan Administrasi, SPV Teknik, dan
Pengawas K3. Selain karyawan/pegawai PLN, di PT PLN Bangil terdapat beberapa
karyawan yang berasal dari anak perusahaan PT PLN (Persero) yaitu dari PT Haleyora,
PT Prajasa, dan PT Andika Energindo dengan jumlah total 85 karyawan. Jumlah

77
pelanggan di PT PLN (Persero) ULP Rayon Bangil hingga bulan Mei 2020 adalah 779
pelanggan.

Pada bagian teknik di PT PLN (Persero) ULP Rayon Bangil terdapat beberapa
pekerjaan yang dikerjakan baik di lapangan maupun di dalam kantor. Dalam
pengerjaannya meski telah menggunakan prosedur kerja yang baik dan benar, masih
terdapat beberapa pekerjaan yang tidak selesai tepat waktu seperti pasang baru listrik
dan pengisian arsip data pelanggan pada ArcgisMaps. Terdapat banyak data pelanggan
yang belum digambar dan diarsip terhitung mulai dari 5 bulan yang lalu. Menurut
prosedur yang ada arsip data pelanggan dilakukan 5 hari setelah calon pelanggan
mendaftar Pasang Baru/Perubahan Daya, 15 hari setelah calon pelanggan mendaftar
Pasang Baru/Perubahan Daya dengan perluasan JTR, dan 25 hari setelah calon
pelanggan mendaftar Pasang Baru/Perubahan Daya dengan perluasan JTM/Gardu. Hal
tersebut menunjukkan kurangnya penerapan manajemen perkantoran dalam
penanganan pasang baru di PT PLN Bangil yang dapat mempengaruhi aktivitas lain
dan membuat beberapa pekerjaan tidak selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Dampak terbesar akan dialami oleh pelanggan yang menginginkan proses pasang baru
sesuai dengan waktu yang dijanjikan yaitu 5 hari kerja saja.

Sebagai kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) kepuasan pelanggan adalah bentuk
keberhasilan pekerjaan. Oleh karena itu, sangat penting sekali untuk memahami fungsi
manajemen dan menerapkannya dalam setiap aktivitas atau pekerjaan. Berdasarkan latar
belakang diatas maka judul penelitian ini adalah “Pelaksanaan Fungsi Manajemen
Perkantoran POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) Untuk
Meningkatkan Efektivitas Kerja Pada Bagian Teknik Di PT PLN (Persero) ULP Rayon
Bangil.

METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode


deskriptif yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Siyoto dan Sodik, 2015). Penelitian
dilaksanakan di PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Rayon Bangil.

78
Sumber data dalam penelitian ini adalah dari pihak PT PLN (Persero) ULP Rayon
Bangil dan data yang diperoleh dari website PT PLN (Persero). Pengumpulan data
dengan cara wawancara dan observasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Fungsi Manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating,


Controlling)

Dalam sebuah perusahaan manajemen diterapkan agar tujuan perusahaan dapat dicapai.
Untuk mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan sebuah fungsi manajemen. Berikut
adalah fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
(POAC) :

Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan hal yang paling penting dalam sebuah manajemen karena dapat
digunakan untuk menentukan secara keseluruhan tujuan perusahaan dan seluruh upaya
untuk memenuhi tujuan tersebut. Dalam perencanaan manajer berperan penting dalam
memberitahukan rencana kerja yang akan dilakukan karyawan atau pegawai perusahaan.
Tanpa sebuah perencanaan maka perusahaan akan berjalan sendiri mengikuti alur tanpa
mengetahui apa tujuan dan target perusahaan yang harus dicapai sehingga dapat terjadi
tujuan perusahaan tidak terlaksana. Terlebih PLN ULP Rayon Bangil merupakan
cabang perusahaan listrik yang bertugas melayani pelanggan sehingga kepuasan
pelanggan merupakan hal yang sangat penting. Untuk memenuhi fungsi manajemen
perencanaan, PT PLN ULP Rayon Bangil mengadakan rapat rutin harian yang diadakan
setiap hari Rabu. Rapat rutin harian dihadiri oleh semua bagan – bagan di PT PLN ULP
Rayon Bangil, yaitu : Manajer, sebagai pemimpin rapat, Bagian Analisis Kinerja,
Bagian SPV Transaksi Sinergi, Bagian Teknisi Junior Pengendalian Susut dan PJU,
Bagian SPV Pelayanan Pelanggan dan Administrasi, Bagian Asisten Analisis Pelayanan
Pelanggan, Bagian Analisis Junior Pelayanan Pelanggan, Bagian Asisten Petugas
Administrasi Umum, Bagian SPV Teknik, Bagian Teknisi Junior Pemeliharaan
Distribusi dan Bagian Pengawas K3. Rapat dilakukan untuk membahas progress –
progress yang dilakukan pada tiap bagian. Mengevaluasi setiap aktivitas/pekerjaan yang
telah dilakukan. Informasi dari masing – masing bagian akan ditampung oleh manajer

79
sehingga untuk kedepannya manajer dapat mengetahui dan mempertimbangkan langkah
apa yang harus diambil.

Pengorganisasian (Organizing)

Fungsi manajemen yang kedua adalah pengorganisasian. Pengorganisasian dilakukan


dengan cara membagi kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan bidang masing – masing.
Pengorganisasian bertujuan untuk mempermudah manajer melakukan pengawasan yang
lebih efektif dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan.
Dalam hal ini manajer membagi tugas atau pekerjaan tersebut sesuai dengan bidang
masing – masing. Pada bagian teknik segala tugas dan pekerjaan dibagi lagi kedalam
dua bagian yaitu pekerja dalam ruangan dan pekerja lapangan. Pembagian pekerjaan
tersebut sesuai dengan keahlian sumber daya yang ada, seperti : SPV Teknik, bertugas
memastikan kegiatan operasi sistem dan pemeliharaan jaringan distribusi, pengendalian
susut kWh per penyulangan di titik transaksi untuk meningkatkan mutu dan keandalan
dalam rangka optimasi jaringan distribusi serta mendukung peningkatan efisiensi
jaringan distribusi. Teknisi Junior Pemeliharaan Distribusi, bertugas melaksanakan
kegiatan survey di lapangan dan pengawasan pengembangan serta rehabilitasi jaringan
distribusi untuk memenuhi pencapaian target sesuai jadwal perencanaan yang
ditetapkan. Teknisi Junior Pemeliharaan Distribusi juga bertanggung jawab mengelola
gudang, misalnya seperti pengambilan barang gudang untuk keperluan pekerja lapangan,
pemeriksaan barang masuk seperti kabel, kebersihan gudang, serta menghitung jumlah
barang dan mengarsip. DIJ (Data Induk Jaringan), bertugas mengurusi segala bentuk
data induk jaringan seperti meng-input data jaringan pelanggan pasang baru dan ubah
daya serta menggambar jaringan listrik pelanggan di ArcgisMaps.Teknisi, bertugas di
lapangan. Teknisi jaringan listrik terjun langsung ke lapangan apabila ada pekerjaan
yang diharuskan untuk apabila ada jaringan listrik yang harus diperbaiki, misalnya
seperti pemadaman, penambahan daya listrik, pasang baru, ubah daya, serta
pemotongan dahan pohon apabila ada dahan pohon yang terlalu panjang dan
menghalangi kabel listrik.

80
Pengarahan/Penggerakan (Actuating)

Fungsi manajemen yang ketiga adalah penggerakan. Penggerakan berhubungan dengan


pengorganisasian. Apabila pada fungsi pengorganisasian manajer hanya membagi tugas
kepada masing – masing bagian sesuai dengan keahlian dan keterampilan sumber daya,
pada fungsi manajemen penggerakan seorang manajer mengarahkan pekerja pada
masing – masing bagian untuk bekerja bersama mencapai tujuan perusahaan. Sesuai
dengan arahan dari manajer, pekerja atau karyawan pada masing – masing bagian akan
melaksanakan tugasnya. Seorang manajer akan melakukan pengarahan jika terjadi
masalah atau jika apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Penggerakan yang dilakukan di PT PLN ULP Rayon Bangil yaitu manajer PLN ULP
Rayon Bangil ikut dalam berbagai kegiatan lapangan. Sebelum melakukan kegiatan
lapangan, kelompok pekerja lapangan biasanya melakukan apel pagi untuk memberi
pengarahan kepada anggota timnya mengenai pekerjaan apa yang akan dilakukan dan
bagaimana mengerjakannya agar kesalahan sebelumnya tidak terulang dan target dapat
terpenuhi. Pada kegiatan apel lapangan manajer akan mengevaluasi pekerjaan
sebelumnya dan memberi pengarahan agar kesalahan tidak terulang kembali. Fungsi
manajemen pengarahan/penggerakan juga diterapkan pada bagian DIJ (Data Induk
Jaringan) dalam pengerjaan Pasang Baru/Perubahan Daya listrik. Pengisian data
pelanggan pada ArcgisMaps adalah berupa penggambaran dan pengarsipan data
pelanggan yang dilakukan beberapa hari setelah calon pelanggan membayar BP (Biaya
Penyambungan). Ketentuan arsip data pelayanan pelanggan Pasang Baru/Perubahan
Daya adalah sebagai berikut: Jadwal pelaksanaan penyambungan sesuai standar waktu
penyambungan, terhitung sejak calon pelanggan / pelanggan membayar BP dan atau
Token Perdana; Untuk sambungan sampai dengan 200 kVA (pelanggan TR) yang hanya
membutuhkan konstruksi SR dan pemasangan App atau tanpa perluasan, maka pasokan
listrik tersedia dalam 5 hari.; Untuk sambungan sampai dengan 200 kVA (pelanggan
TR) yang membutuhkan perluasan JTR, konstruksi SR dan pemasangan App, maka
pasokan listrik tersedia dalam 15 hari; Untuk sambungan sampai dengan 200 kVA
(pelanggan TR) yang membutuhkan pembangunan JTM sampai dengan setara 10
gawang, Trafo Distribusi, konstruksi JTR, SR dan pemasangan App, maka pasokan
listrik tersedia dalam 40 hari.

81
Pengawasan (Controlling)

Fungsi manajemen yang keempat atau yang terakhir adalah pengawasan. Dari
serangkaian rencana dan tindakan yang sudah dijalankan, perlu adanya pengawasan
atau controlling. Manajer akan melakukan pengawasan terhadap sumber daya yang
sudah diorganisasi sebelumnya dan memastikan apa yang dikerjakan sesuai dengan
yang direncanakan. Adanya kesalahan atau penyimpangan dalam menjalankan tugas
dapat dikoreksi untuk menjadi pembelajaran pada perencanaan tahap berikutnya. Pada
tahap pengawasan manajer PT PLN ULP Rayon Bangil akan mengawasi langsung
pekerjaan pada masing – masing bagian, seperti : Ikut serta teknisi lapangan dalam
menjalankan tugasnya di lapangan, Mengawasi pekerjaan SPV Teknik atau Teknisi
Junior Pemeliharaan Distribusi, dan membantu pekerja lain dalam melaksanakan
tugasnya. Dengan ikut serta dan membantu pekerjaan pegawainya, manajer dapat
mengetahui bagaimana kinerja masing – masing pegawainya dan apakah rencana
perusahaan berjalan dengan baik. Sehingga apabila terdapat kesalahan dalam pekerjaan
manajer dapat langsung menegur dan memberikan pengarahan.

Dampak Pelaksanaan Fungsi Manajemen POAC terhadap Pekerjaan Kantor

Dalam suatu perusahaan, seorang manajer diharapkan dapat mengatur dan memimpin
perusahaan dengan baik dan tepat. Arti baik dan tepat adalah dapat memimpin suatu
perusahaan dengan menerapkan manajemen dalam setiap aspek kegiatan atau pekerjaan
kantor. Manajemen sangat berpengaruh terhadap pekerjaan kantor. Dengan menerapkan
fungsi manajemen, seorang manajer dapat memimpin perusahaan dengan
memanfaatkan sumberdaya dan fasilitas yang ada agar tujuan perusahaan tercapai.
Berikut adalah dampak fungsi manajemen terhadap pekerjaan kantor :

Fungsi manajemen perencanaan (Planning)

Membuat perencanaan yang tepat sesuai dengan tujuan perusahaan. Merencanakan


segala kegiatan dan pekerjaan terlebih dahulu dapat membantu tercapainya tujuan
perusahaan. Memaparkan segala bentuk rencana perusahaan kepada seluruh staf atau
pegawai perusahaan sehingga lebih mudah untuk mengarahkan pegawai perusahaan
bekerjasama agar tujuan perusahaan terpenuhi.

82
Sebagai pedoman dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan yang dibuat pasti
telah melalui beberapa tahap hingga akhirnya disetujui oleh berbagai pihak dalam
perusahaan. Langkah yang diambil tentu telah dipertimbangkan terlebih dahulu
sehingga perencanaan dapat diterima oleh berbagai pihak. Dengan adanya perencanaan,
maka karyawan atau pegawai perusahaan akan berpedoman kepada rencana – rencana
yang telah dibuat.
Memudahkan seorang manajer dalam melakukan pengawasan. Dengan berpedoman
kepada perencanaan yang telah dibuat, maka akan lebih mudah mengawasi karyawan
atau pegawai perusahaan ketika melakukan seluruh kegiatan atau aktivitas kantor.
Sehingga pekerjaan kantor yang dikerjakan dapat sesuai dengan perencanaan
perusahaan.
Pekerjaan dan segala kegiatan perusahaan menjadi lebih terstruktur dan terarah. Dengan
adanya perencanaan segala sesuatu yang hendak dikerjakan akan menjadi lebih tertata.
Lebih mudah dalam menentukan apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu, mana yang
lebih penting, dan tegas dalam menghadapi pantangan yang mungkin akan terjadi di
masa depan.
Fungsi manajemen pengorganisasian (Organization)

Memudahkan dalam pembagian tugas. Pengorganisasian berarti menempatkan atau


membagi tiap tugas kepada masing – masing bagian sesuai dengan bidangnya. Dengan
demikian masing – masing baik individu maupun tim mampu mengetahui apa yang
harus dikerjakan dan kapan harus mengerjakan. Mempermudah koordinasi. Dalam
perusahaan koordinasi sangatlah penting untuk menjaga agar komunikasi antar anggota
tetap terjalin. Koordinasi berdampak pada pekerjaan kantor untuk menghindari dan
meminimalisir terjadinya miskomunikasi yang mungkin akan berdampak pada
perusahaan dan proses pencapaian tujuan. Menimbulkan profesionalitas pada tiap
karyawan atau pegawai perusahaan. Profesional berarti mampu memahami apa yang
harus dilakukan apabila dihadapkan pada sebuah tantangan dalam melakukan aktivitas
atau kegiatan kantor yang tidak terencana sebelumnya. Mengembangkan potensi
karyawan atau pegawai sesuai bidangnya. Dengan menempatkan tiap karyawan atau
pegawai pada bagian sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya, membantu setiap
individu untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Hal tersebut tentu
berdampak baik untuk perusahaan terutama dalam pencapaian tujuan perusahaan.

83
Fungsi manajemen penggerakan (Actuating)

Apabila pengorganisasian adalah penempatan bagian masing – masing karyawan atau


pegawai perusahaan, maka pengarahan adalah penggerakan karyawan atau pegawai
perusahaan di tiap – tiap bagian untuk bekerja bersama sesuai dengan perencanaan guna
mencapai tujuan perusahaan. Sama halnya dengan pengorganisasian, dampak
pengarahan terhadap pekerjaan kantor adalah pekerjaan menjadi lebih mudah dikerjakan
karena manajer memberi tanggungjawab tugas perusahaan kepada setiap karyawan atau
pegawai sesuai dengan potensi yang dimiliki pada tiap – tiap bagian. Sehingga tidak ada
pekerjaan yang ditunda – tunda dan pekerjaan menjadi selesai tepat pada waktunya.
Dengan demikian karyawan atau pegawai perusahaan dapat dengan mudah bekerja baik
sendiri maupun dalam tim untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan
perencanaan.

Fungsi manajemen pengawasan (Controlling)

Manajer mengetahui apabila terjadi kesalahan. Pengawasan dilakukan oleh seorang


manajer dengan cara turut serta dalam pekerjaan karyawan atau pegawainya. Dengan
demikian manajer akan mengetahui apakah perencanaan telah dilakukan atau sebaliknya
menyimpang dari perencanaan. Lebih mudah dalam mengevaluasi. Evaluasi dilakukan
apabila terdapat karyawan atau pegawai perusahaan yang melakukan penyimpangan
dari apa yang direncanakan. Apabila seorang manajer melakukan pengawasan, seorang
manajer akan lebih mudah mengambil tindakan apabila karyawan atau pegawainya
melakukan kesalahan. Mengetahui langkah yang harus diambil dalam perencanaan. Dari
sekian banyak perencanaan yang ditetapkan sebelumnya tentu terdapat beberapa
perencanaan yang hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu,
setelah mengetahui mengenai hal tersebut manajer dapat mempertimbangkan kembali
langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. Mengetahui potensi dari masing – masing
karyawan atau pegawai perusahaan. Mengetahui potensi dari masing – masing
karyawan atau pegawai perusahaan sangat penting bagi seorang manajer, karena dengan
mengetahui potensi dari masing – masing pegawainya manajer dapat mengetahui siapa
yang akan diberikan tanggungjawab lebih dan memegang kendali pada tiap bagian.

Kendala dan Upaya Yang Dilakukan Dalam Melaksanakan Fungsi Manajemen

84
Kendala dalam melaksanakan fungsi manajemen yaitu: Kurangnya penyampaian
informasi baik dari segi internal maupun eksternal perusahaan sehingga menyebabkan
miskomunikasi yang mungkin dapat berdampak pada pelayanan pelanggan atau
pekerjaan yang lainnya. Kurangnya pemahaman mengenai fungsi manajemen POAC
sehingga menyebabkan beberapa karyawan atau pegawai perusahaan tidak memahami
apa itu manajemen, fungsi – fungsi manajemen, dan bagaimana cara melaksanakannya
sehingga dapat menghambat kerjasama antar anggota dan menghambat tercapainya
tujuan perusahaan.

Upaya yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi manajemen sebagai berikut:

Sebaiknya informasi disampaikan secara jelas dan mendetail dengan memanfaatkan


sumber daya yang ada seperti fasilitas dan anggota. Informasi yang diberikan harus jelas
adanya seperti apa bentuk informasi yang diberikan, siapa yang memberikan informasi,
dan kepada siapa informasi diberikan, sehingga tidak menimbulkan informasi atau
berita yang simpang siur dan tidak jelas yang mungkin dapat menghambat pekerjaan
atau aktivitas kantor. Untuk dapat memahami apa itu manajemen dan fungsi manajemen,
seorang manajer sebaiknya memberikan pengarahan kepada masing – masing karyawan
atau pegawai melalui rapat yang dilaksanakan. Dengan memaparkan rencana kerja
dalam rapat membuat karyawan atau pegawai perusahaan mengerti apa yang harus
dilakukan agar tujuan perusahaan tercapai. Namun, seorang manajer harus tetap
memberi pengarahan dengan menggerakkan dan pengawasan apabila terdapat
penyimpangan agar manajemen berjalan dengan baik.

KESIMPULAN & SARAN

Pelaksanaan fungsi manajemen yang dilaksanakan di PT PLN (Persero) ULP Rayon


Bangil terbilang cukup baik. Namun, dalam beberapa aspek pekerjaan masih terdapat
fungsi manajemen yang belum diterapkan dengan baik seperti pelaksanaan fungsi
manajemen pengarahan (Actuating), sehingga terdapat beberapa pekerjaan yang tidak
selesai tepat waktu dan menumpuk seperti arsip data pasang baru dan ubah daya.
Kendala dalam pelaksanaan fungsi manajemen adalah kurangnya pemahaman mengenai
manajemen dan bagaimana menerapkan fungsi manajemen yang baik. Setelah

85
mendapatkan order pengerjaan pasang baru dan ubah daya, segera dilakukan proses
pengarsipan berkas dan penggambaran di ArcgisMaps. Perlu dilakukan pelatihan
penerapan manajemen perkantoran di PT PLN (Persero) ULP Rayon Bangil agar
seluruh karyawan dapat memahami tentang manajemen sehingga kegiatan atau aktivitas
di kantor tersebut lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Rusdiana, A. H. dan Zaqiah, Q. Y. 2014. Manajemen Perkantoran Modern. [PDF]


Bandung: Insan Komunika. Diakses 4 Juni 2020
<http://digilib.uinsgd.ac.id/11648/1/mjmen%20perkantoran%20modern.pdf>

Sarinah. 2017. Pengantar Manajemen. [PDF] Yogyakarta: Deepublish. Diakses 5


Mei 2020
<https://www.academia.edu/34846657/PENGANTAR_MANAJEMEN>

Siyoto, S. dan Sodik, M. A.. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. [PDF] Yogyakarta:
Literasi Media Publishing. Diakses 29 Mei 2020
<https://zenodo.org/record/1117422/files/DASAR%20METODOLOGI%20PENE
LITIAN.pdf?download=1>

Soetrisno dan Renaldi, B. 2006. Manajemen Perkantoran Modern. [PDF] Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Diakses 4 Juni 2020
<https://www.academia.edu/28309530/MODUL_PENDIDIKAN_DAN_PELATI
HAN_PRAJABATAN_GOLONGAN_III>

86

Anda mungkin juga menyukai