Anda di halaman 1dari 3

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

PADA PT PLN (PERSERO) SEMARANG

DISUSUN OLEH :
ARIEL EVAN PURWANTO – A12.2020.06341

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO


SEMARANG
2023
A. SEJARAH PERUSAHAAN
Sejak abad ke-19, pabrik gula dan pembangkit listrik mulai berkembang di
Indonesia, ketika beberapa perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan
teh mendirikan generator listrik untuk digunakan sendiri.
Diantara tahun 1942-1945, terjadi pengalihan pengelolaan manajemen
perusahaan-perusahaan Belanda oleh Jepang setelah pasukan tantara Belanda menyerah
kepada pasukan tantara Jepang diawal Perang Dunia 2 (PD II).
Proses pemindahan kekuasaan terulang kembali pada akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945 ketika Jepang menyerah kepada sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh
para pemuda dan pekerja listrik melalui delegasi pekerja atau pegawai listrik dan gas,
yang bersama pimpinan pusat KNI berinisiatif menemui Presiden Soekarno untuk
menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Pada tanggal 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno mendirikan Kantor Listrik dan Gas di
bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Energi dengan kapasitas pembangkit listrik
157,5 MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Kantor Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN
(Bada Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang mengurusi listrik, gas dan
kokas dan dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Perusahaan ini melantik 2
Perusahaan, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penanggung jawab
Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai penanggung jawab
penyediaan gas. Pada tahun 1972, Keputusan Pemerintah No. 18 menetapkan status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai perusahaan listrik negara dan pemegang Izin
Usaha Ketenagalistrikan (PKUK), yang bertugas memproduksi tenaga listrik untuk
pelayanan umum. Sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk memberikan kesempatan
kepada swasta untuk melakukan usaha penyediaan tenaga listrik, sejak tahun 1994 status
PLN berubah dari perusahaan umum menjadi perusahaan perseroan terbatas (Persero)
dan juga menjadi PKUK dalam penyediaan listrik bagi masyarakat dan pemerintah.

B. VISI
Menjadi penyedia layanan inspeksi, pengujian dan sertifikasi terkemuka di Asia
Tenggara dan pilihan pertama bagi pelanggan di industri kelistrikan. 

C. MISI
 Menjalankan bisnis yang bergerak di bidang kelistrikan dan bidang lain yang
terkait, dengan berfokus pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan
pemegang saham perusahaan.
 Menjadikan tenaga listrik sebagai sarana dan prasarana untuk meningkatkan
kualitas kinerja perusahaan.
 Memperdayakan dan mengupayakan agar tenaga listrik yang digunakan dapat
menjadi pendorong dan meningkatkan perekonomian negara maupun perusahaan.
 Menjalankan kegiatan usaha atau bisnis yang berwawasan tinggi dan
mempedulikan keinginan masyarakat.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan salah satu hal penting yang harus ada di
perusahaan. Organisasi ini yang akan menjalankan serta mengatur jalannya kegiatan
bisnis yang ada di perusahaan. Struktur organisasi di PT. PLN (Persero) memiliki
beberapa peran seperti direktur utama, direktur perencanaan korporat dan pengembangan
bisnis, direktur keuangan, direktur legal dan manajemen human capital, director
manajemen proyek dan energi baru terbarukan, direktur retail dan niaga, direktur
transmisi dan perencanaan sistem, yang terakhir direktur distribusi. Direktur-direktur ini
memiliki tugas dan peran masing-masing yang harus dapat diselesaikan dalam kurun
waktu tertentu, sehingga perusahaan (PT.PLN) dapat berjalan dan berkembang dengan
baik dengan adanya kerjasama antar organisasi

Anda mungkin juga menyukai