Anda di halaman 1dari 14

Di PT.

PLN (Distribusi) Aceh

Disusun Oleh :

NAMA : RAHMAT RIZKI


NPM : 1815010097
UNIT : 11
MK. : SPM

Dosen Pembimbing
Ilyas SE.MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMMI

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

TAHUN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan-
Nya sehingga pelaksanaan Kerja Praktek dapat berjalan dengan lancar dan dapat
terselesaikan dengan baik. Dan penulis juga dapat menyelesaikan laporan Kerja
Praktek di Perusahaan PT. PLN (Distribusi) Aceh dengan baik dan tepat waktu.
Kerja Praktek adalah salah satu dari mata kuliah wajib yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa Fakultas Teknik Industri. Penyusunan laporan
Kerja Praktek ini dilakukan untuk memenuhi mata kuliah wajib dan merupakan
salah satu syarat kelulusan akademik pada Program Studi Teknik Informatika
Melalui Kerja Praktek ini penulis banyak mendapatkan pengalaman
berharga, bantuan dan bimbingan, baik bimbingan dari pihak perusahaan maupun
bimbingan dari pihak kampus. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

Penulis,

2
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar .......................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan..................................................................................................4
A. Sekilas Perusahaan .......................................................................................4
B. Sejarah Perusahaan .......................................................................................4
C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan...............................................................6
D. Struktur Organisasi.......................................................................................6
E. Deskripsi Tugas Struktur Organisasi............................................................7
F. Departemen IT dalam Perusahaan................................................................8

BAB II Pembahasan................................................................................................9
A. pengertian sistem Pengendalian Manajemen................................................9
B. Sistem Pengendalian Manajemen PT. PLN (Persero) Cabang Aceh...........10
C. Manfaat bagi konsumen dan perusahaan.....................................................12

BAB III.................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Sekilas Perusahaan
PT. PLN (Distribusi) Aceh berkantor pusat di alamat JlJl. Tentara Pelajar,
Merduati, Kec. Kuta Raja, Kota Banda Aceh, Aceh 23233 , untuk mengetahui lebih jelas
tentang PT. PLN Distribusi Aceh bisa kunjungi alamat websitenya yaitu
www.pln.co.id › aceh.

B. Sejarah Perusahaan
Kelistrikan di Indonesia di mulai pada akhir abad ke–19, pada saat
beberapa perusahaan Belanda antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan
pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk
pemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu NV
NIGN yang semula bergerak dibidang gas memperluas usahanya dibidang listrik
untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk
s’Land Waterkracht Bedrijven (LB) yaitu perusahaan listrik Negara yang
mengelola PLTA Pelanggan, PLTA Lamajan dan PLTA Bengkok Dago, PLTA
Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di madiun, PLTA tes di
Bengkulu, PLTA Tonsea lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Selain itu
beberapa Kotapraja dibentuk perusahaan – perusahaan listrik di Kotapraja.
Menyerahnya Pemerintahan Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia
II maka Indonesia dikuasai oleh Jepang, yang kemudian jatuhnya Jepang ke
tangan Sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan RI maka diambil alih
perusahaan – perusahaan listrik yang dikuasai Jepang. Pengambil alihan tersebut
diserahkan kepada Presiden Soekarno dan kemudian dengan Penetapan
Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 maka dibentuklah
Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga
kerja.
Sejarah ketenaga listrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan
dengan perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai
Hari Listrik dan Gas. Penetapan secara resmi sebagai Hari Listrik dan Gas
berdasarkan keputusan Mentri Pekerjaan Umum dan Tenaga No.20 tahun 1960,
namun kemudian berdasarkan keputusan Mentri Pekerjaan Umum dan Tenaga
Listrik No.235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik
dan Gas yang digabung dengan Hari Kebangpenulisn Pekerjaan Umum dan

4
Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat pentingnya
semangat dan nilai –nilai hari listrik, maka berdasarkan Keputusan Mentri
Pertambangan dan Energi No.1134.K/43/MPE/1992 tanggal 31 Agustus 1992
ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.
Pada tahun 1994 terjadi perubahan mendasar dalam tubuh perusahaan
yang tadinya berstatus sebagai Perusahaan Umum ini, yaitu setelah keluarnya
Perpu no.3 dan sesuai dengan akte notaris Soetjipto, SH No 169 yang
menyatakan bahwa Perum PLN statusnya diubah menjadi Perseroan dengan
nama PT.PLN (pERSERO). Perubahan status perusahaan tersebut ternyata
membawa dampak sangat kuat bagi perkembangan perusahaan listrik Indonesia
dalam menggapai orientasi dan obsesinya. Selain itu dalam rangka
memaksimalkan peran perusahaan itu berbagai upaya telah dilakukan
perusahaan ini, baik secara internal maupun secara eksternal. Perubahan internal
misalnya dapat dilihat dari perubahan struktur organisasinya baik yang dikantor
pusat maupun didaerah. Begitu juga secara eksternal kini PLN telah melakukan
ekspansi dengan membentuk unit–unit bisnis dan anak perusahaan sebagai unit
pelaksanaannya.
Unit wilayah yang dimiliki PLN terdiri dari 11 wilayah kerja ditambah
dengan kawasan Batam sebagai wilayah khusus. Wilayah tersebut anatara lain:
Wilayah I Aceh, Wilayah II Sumatra Utara, Wilayah III Sumbar-Riau, Wilayah
IV Sumsel-Bengkulu-Jambi dan Bangka Belitung, Wilayah V Kalimantan Barat,
Wilayah VI Kalimantan Selatan, Timur dan Tengah, Wilayah VII Sulut Sulteng,
Wilayah VIII Sulawesi Selatan dan Tenggara, Wilayah IX Maluku, Wilayah X
Irian jaya dan Wilayah XI Aceh NTT – NTB.
Selain wilayah PLN memiliki unit distribusi Jakarta raya dan Tangerang
distribusi Jawa Barat, distribusi Jawa Tengah dan Timur. Begitu juga
membentuk anak perusahaan diantaranya PT.Indonesia Power, PT. Icon Plus
dan PLN Batam yang sebelumnya menjadi daerah khusus.

C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan


1. Visi
5
a. Menjadi Perusahaan Distribusi Tenaga Listrik Kelas Dunia
2. Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
b. Menyediakan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik dapat menjadi pendorong
kegiatan ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
3. Tujuan
Sesuai dengan Kepdir No. 010.K/010/DIR/2003 Tentang
Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi :
a. Untuk meningkatkan efektivitas pelayanan kepada pelanggan
serta untuk mengantisipasi perkembangan kelistrikan di
wilayah kerja Jawa dan Aceh
b. Diperlukan pola pengorganisasian yang memiliki kesamaan
untuk mendukung pengelolaan bisnis yang optimal serta
harmonis dengan pengembangan sistem SDM
Sesuai dengan RJP 2015-2019 :

D. Struktur Organisasi
Pada Gambar 1.2. dapat dilihat struktur organisasi PT. PLN (Distribusi
Aceh.

E. Deskripsi Tugas Struktur Organisasi


6
Struktur organisasi yang dimiliki PT. PLN (Distribusi) Aceh,
dapat diuraikan dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Direktur Utama
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan
perusahaan
b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan
kepala bagian(manajer)
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
d. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi
e. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya
dengan dunia luar
f. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi
dari board dan sub komite sehingga tercapainya keselarasan dan
efektivitas
g. Menjalankan tanggung jawab sebagai direktur perusahaan sesuai
standar etika dan hokum
h. Mengawasi kerja dari para direktur Perancangan Korporat,
direktur Pengadaan, direktur HCM dan direktur keuangan
2. Direktur Pengadaan
a. Memberikan laporan secara berkala kepada Direktur utama
b. Membuat strategi dan kebijakan yang terkait dengan pengadaan
c. Menghubungi supplier yang menyediakan barang-barang yang
dibutuhkan Perusahaan
3. Direktur HCM
a. Mengidentifikasi lowongan staf, merekrut, mewawancarai dan
memilih calon pegawai.
b. Mengembangkan, mengelola, mengevaluasi tes masuk pegawai
c. Memberikan informasi tentang kebijakan perusahaan, detail
tugas pekerjaan, kondisi kerja, upah, jenjang karir bagi pegawai

d. Membuat rencana dan melakukan orientasi kepada karyawan


baru untuk menumbuhkan sikap positif terhadap perusahaan
4. Direktur Keuangan

7
a. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber
pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan
b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
dibidang administrasi keuangan. Kepegawaian dan
kesekretariatan
c. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan dan
pengeluaran perusahaan
d. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan direktur utama
e. Membuat laporan keuagan perusahaan setiap bulannya
f. Memberikan gaji karyawan
5. Divisi Sistem dan Teknologi Informasi
a. Mempersiapkan spesifikasi teknik dari infrastruktur teknologi
informasi
b. Membuat infrastruktur teknologi informasi dengan baik sehingga
client puas dengan pelayanan jasa PT.PLN Aceh
c. Menyusun master plan dan penentuan strategi bisnis khususnya
dalam bidang IT

F. Departemen IT dalam Perusahaan


Berdasarkan proses bisnis perusahaan sebagai penyedia jasa layanan
listrik, departemen IT terlibat langsung dalam proses produksi perusahaan.
Departemen IT ini bertugas untuk memberikan solusi atas permintaan dari client
dengan tujuan untuk membantu memajukan pelayanan jasa dari perusahaan.

8
BAB II
PEMBAHASAN

A. sistem Pengendalian Manajemen


Sistem Pengendalian Manajemen adalah seluruh organisasi yang digunakan
oleh perusahaan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuannya. Untuk
memperoleh keberhasilan dan keuntungan yang berkelanjutan setiap perusahaan
harus memiliki sistem dan tenaga kerja yang yang berkualitas, dalam hal ini harus
memiliki Sistem Pengendalian Manajemen yang optimal. Seiring dengan
perkembangan dan kemajuan tekhnologi mengakibatkan persaingan yang ketat
antar perusahaan, persaingan tersebut memaksa perusahaan untuk meningkatkan
kinerja dari masing-masing karyawannya untuk mencapai tujuan utamanya. Pada
saat ini masalah yang sering dihadapi oleh setiap perusahaan yaitu peningkatan
sistem pengendalian yang tidak berjalan secara optimal dan otomatis, artinya
Sistem Pengendalian Manajemen memerlukan karyawan sebagai penggerak atau
eksekutor untuk menciptakan kinerja yang optimal, Salah satu faktor keberhasilan
perusahaan juga adalah pengetahuan yang dimiliki oleh setiap karyawan, karyawan
yang mampu menciptakan dan mengelola perusahaan akan memiliki keunggulan
dalam organisasi dan perusahaan tersebut juga akan mampu bersaing dengan
perusahaan-perusahan lainnya. Oleh karena itu Sistem Pengendalian Manajemen
dalam suatu perusahaan akan berjalan dengan optimal apabila didukung dengan
sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas. Secanggih apapun sistem yang
dirancang oleh suatu perusahaan apabila karyawan tersebut tidak memilki sumber
daya yang optimal tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
Untuk mencapai tujuannya seorang manajer harus memperhatikan sumber
daya yang dimiliki oleh setiap karyawan, agar dipergunakan secara efisien dan
efektif. Karena diera gloAcehsasi sekarang ini pengetahuan dan tenaga kerja
merupakan hal penentu demi keberhasilan pembangunan, untuk itu dibutuhkan
manusia-manusia yang memiliki sumber daya dan pengetahuan yang luas untuk
dapat bersaing di era yang akan datang. Dalam kenyataan sering dijumpai bahwa
suatu perusahaan memiliki pedoman Sistem Pengendalian Manajemen yang baik,
namun tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga pengendalian
manajemen yang telah dirancang tersebut tidak memberikan kontribusi positif bagi
perusahaan. Sistem Pengendalian Manajemen dapat berjalan secara efektif dan
9
efisien jika dilaksanakan sungguh-sungguh oleh manajemen. Tanggung jawab
berjalannya Sistem Pengendalian Manajemen sangat bergantung pada manajemen.
Manajemen menetapkan tujuan, merancang dan melaksanakan mekanisme
pengendalian memantau serta mengevaluasi pengendalian. Dengan demikian
seluruh pegawai dalam perusahaan memegang peran penting untuk mencapai
dilaksanakannya Sistem Pengendalian Manajemen secara efektif dan efisien. Salah
satu perusahaan atau BUMN yang bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik,
yaitu PT. PLN bertugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum yang
kebutuhannya meningkat setiap tahunnya. Peningkatan akan kebutuhan tenaga
listrik sebagai akibat dari peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat diiringi
juga oleh perkembangan industri di Indonesia,

B. Sistem Pengendalian Manajemen PT. PLN (Persero) Cabang Aceh


Di Indonesia PT. Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) merupakan
perusahaan BUMN yang ditunjuk sebagai penyedia tenaga listrik guna memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. ( Pada hakekatnya pengendalian
manajemen sedikitnya memilki empat elemen yaitu pelacak, penilai, effector, dan
jaringan komunikasi, salah satu dari empat elemen tersebut yaitu penilai telah
diterapkan pada PT. PLN (Persero) Cabang Aceh, dimana dalam setiap semester
akan dilakukan penilaian menggunakan smulai online atas kinerja masing-masing
karyawan oleh pimpinan perusahaan. Penilaian kinerja tersebut akan bermanfaat
bagi pimpinan ataupun karyawan yang dinilai prestasi kerjanya, maupun akan
bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya. Di samping itu dengan penilaian
kinerja akan ada kaitannya dengan kontraprestasi serta untuk menyadarkan dan
meyakinkan bagi karyawan mengenai pentingnya tindakan perbaikan atas
pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan. Sebagai alat penilaian kinerja, pelaporan
merupakan suatu komitmen antara pegawai dan pimpinan, karena pelaporan
merupakan alat penilaian atas kesanggupan pegawai dengan kenyataan yang dapat
dicapai di waktu mendatang. Demi tercapainya kinerja yang optimal dalam suatu
perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang optimal pula, karena salah satu
faktor penentu dari keberhasilan suatu perusahaan yaitu sumber daya dan
pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Dalam setiap tahun keberhasilan
PT. PLN (Persero) Cabang Aceh harus melampaui target yang akan dicapai,

10
Untuk Itu Dalam Meningkatkan Kinerja Dari PT PLN (Persero) Cabang
Aceh Setiap Karyawan Selalu dilakukan penilaian terhadap kinerjanya. Dalam
penilaian kinerja karyawan oleh pimpinan masih terdapat karyawan yang memilki
nilai kurang atas kinerjanya, hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan oleh
karyawan tersebut atas tugas-tugas dalam bidangnya, sehingga mengalami
keterlambatan dalam pelaporan keuangan, sedangkan pimpinan perusahaan
menuntut setiap karyawan untuk melaporkan kinerjanya sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan, Dalam pelaporan tersebut terdapat pelaporan atas biaya-biaya
yang tidak sesuai dengan harapan perusahaan.
Pengendalian manajemen merupakan salah satu dari beberapa tipe aktivitas
perencanaan dan pengendalian yang ada dalam suatu organisasi. Beberapa aktivitas
yang termasuk dalam pengendalian manajemen seperti perencanaan aktivitas yang
akan dilakukan, pengkoordinasian aktivitas, pengkomunikasian informasi,
pengevaluasian informasi, pembuatan keputusan yang menyangkut apakah suatu
aktivitas akan dilakukan atau tidak dan bagaimana mempengaruhi orang-orang
dalam organisasi untuk merubah perilakunya (Cahyono, 2007: 2). Sistem
Pengendalian Manajemen Menurut Supriyono (2004: 4) Sistem Pengendalian
Manajemen adalah sistem yang digunakan oleh manajer untuk mempengaruhi
anggota organisasi agar melaksanakan strategi dan kebijakan organisasi secara
efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Menurut Suadi (1996:
1) Sistem Pengendalian Manajemen adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa
sub sistem yang saling berkaitan, yaitu: pemrograman, penganggaran, akuntansi,
pelaporan, dan pertanggungjawaban untuk membantu manajemen mempengaruhi
orang lain dalam
Sebuah Perusahaan, Agar Mau Mencapai Tujuan Perusahaan Melalui
Strategi Tertentu Secara Efektif Dan Efisien. Anthony Dan Reece Menjelaskan
Bahwa Sistem Pengendalian Manajemen Adalah Sistem Pengendalian Manajemen
Yang Memiliki Fungsi Pengendalian terhadap aktivitas-aktivitas dalam suatu
organisasi yang diupayakan agar sesuai dengan strategi badan usaha untuk
mencapai tujuannya. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Manajemen Menurut
(standards for Internal Control in the Federal Government yang dikeluarkan oleh
General Accounting Office (GAO) November 1999) pendekatan Sistem
Pengendalian Manajemen menggunakan 8 unsur atau sarana yang dipakai auditor
dalam menilai efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen auditan yaitu: 1.
11
Pengorganisasian Unsur pengorganisasian dalam konteks penilaian sistem
pengendalian ditekankan pada ukuran besar kecilnya organisasi, tujuan organisasi
serta karakteristik dari organisasi yang bersangkutan. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam pengorganisasian meliputi:
a. Proses pembentukan organisasi harus mengacu pada upaya untuk
menciptakan organisasi yang efektif dan efisien. Struktur organisasinya
mengacu pada visi dan misi serta tujuan organisasi.
b. Persyaratan kompetensi tenaga sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab
yang telah ditetapkan.
c. Terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab. Tidak dijumpai adanya
seseorang melakukan suatu kegiatan dari awal sampai akhir tanpa adanya
campur tangan orang lain.
d. Penghindaran adanya tumpang tindih, duplikasi, dan pertentangan dalam
pembagian tugas, fungsi, dan tanggung jawab.
e. Terdapat kewajiban bagi setiap orang untuk mempertanggung jawabkan
kepada atasannya tentang pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerjanya.
f. Pendefinisian kewenangan dan tanggung jawab masing-masing
jabatan/kedudukan harus jelas dan seimbang.
g. Pendelegasian wewenang harus diikuti dengan tanggung jawab yang sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Penempatan posisi sebagai manajer keuangan
dan akuntansi oleh seseorang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan
dan pengalaman yang memadai di bidang keuangan adalah contoh
penyimpangan atas pengorganisasian yang baik.

PT. PLN mengalami kenaikan atas beban usaha sehingga menghasilkan


kerugian bagi perusahaan yang disebabkan oleh karyawan yang tidak maksimal
dalam bekerja
.
C. Manfaat Bagi Konsumen Dan Perusahaan

1. Manfaat Bagi Konsumen


Manfaat dari Sistem pengendalian manajemen yang dilaksanakan
secara konsisten serta berlangsung terus menerus dapat membantu
Konsumen lebih mudah dalam mencapai tujaunnya, konsumen merasa puas
12
terhadap kedisiplinan kirnerja karyawan dan pelayanan akan lebih baik
tertip dan disiplin.

2. Manfaat Bagi Perusahaan

Manfaat dari Sistem pengendalian manajemen yang dilaksanakan secara


konsisten serta berlangsung terus menerus dapat membantu perusahaan mencapai tujuan
sesuai rencana dengan meminimalisasi penyimpangan yang terjadi. 

Adapun manfaat lain dari penerepan sistem ini yaitu untuk mengetahui apakah
pekerjaan tersebut sudah sesuai rencana dari konsep awal, Apakah waktu yang diperlukan
dan sumber daya yang dipakai sudah efisien, dan Apakah terjadi penyimpangan pekerjaan
dan seperti apa pemahaman karyawan terhadap pekerjaannya.

 Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, apakah sesuai
dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah digunakan sesuai
dengan yang telah ditetapkan.
 Fungsi wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan program.
 Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
 Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan
dan telah dimanfaatkan secara efisien.
 Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
 memberikan ruang regular untuk superviesees untuk merenungkan isi dan
pekerjaan mereka.
 menerima informasi dan perspektif lain mengenai pekerjaan seseorang.
 menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan.
 memastikan bahwa sebagai pribadi dan sebagai orang pekerja tidak ditinggalkan
tidak perlu membawa kesulitan, masalah dan proyeksi saja.
 menjadi pro-aktif bukan re-aktif.
 memastikan kualitas pekerjaan.

13
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Sistem Pengendalian Manajemen adalah seluruh organisasi yang digunakan
oleh perusahaan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuannya. Untuk
memperoleh keberhasilan dan keuntungan yang berkelanjutan setiap perusahaan
harus memiliki sistem dan tenaga kerja yang yang berkualitas, dalam hal ini harus
memiliki Sistem Pengendalian Manajemen yang optimal.
Di Indonesia PT. Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) merupakan
perusahaan BUMN yang ditunjuk sebagai penyedia tenaga listrik guna memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. ( Pada hakekatnya pengendalian
manajemen sedikitnya memilki empat elemen yaitu pelacak, penilai, effector, dan
jaringan komunikasi, salah satu dari empat elemen tersebut yaitu penilai telah
diterapkan pada PT. PLN (Persero) Cabang Aceh, dimana dalam setiap semester
akan dilakukan penilaian menggunakan smulai online atas kinerja masing-masing
karyawan oleh pimpinan perusahaan. Penilaian kinerja tersebut akan bermanfaat
bagi pimpinan ataupun karyawan yang dinilai prestasi kerjanya, maupun akan
bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya.

14

Anda mungkin juga menyukai