PENDAHULUAN
Dengan ini penulis mengadakan kuliah kerja praktik di PT. PLN (Persero)
Area Banda Aceh untuk mengetahui secara langsung apa saja komponen yang ada
1
pada sistem AMR dan bagaimana cara sistem AMR memonitoring kelistrikan yang
ada di seluruh wilayah Aceh.
1.3 Manfaat
Kegiatan kerja praktik di PT. PLN (Persero) Area Banda Aceh dapat
memberikan berbagai manfaat. Manfaat-manfaat yang didapat dari kegiatan kerja
praktik dibagian HARMET (Pemeliharaan Meter) pada PT. PLN (Persero) Area
Banda Aceh adalah sebagai berikut:
1. Lebih memahami ilmu-ilmu di bidang Fisika dan penerapannya secara nyata
di dalam dunia kerja dan dapat membandingkan teori-teori yang diperoleh
dalam perkuliahan dengan aplikasi di lapangan.
2. Untuk mendapat pengalaman nyata di dunia kerja dan mampu menyesuaikan
diri didunia kerja yang sesuai dengan bidang elektronika dan instrumentasi.
3. Penulis dapat mempelajari apa saja yang dikerjakan pada bagian sistem
perencanaan, sistem kelistrikan dan distribusi listrik serta memahami
bagaimana sistem AMR.
4. Penulis mampu mengkaji lebih jauh mengenai peluang dan tantangan bagi
mahasiswa dalam memasuki dunia kerja pada masa yang akan datang.
2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau nama resminya PT. PLN adalah
sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurusi semua aspek
kelistrikan yang ada di Indonesia. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir
abad ke-19, saat itu beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga
listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum
dimulai sejak perusahaan swasta Belanda N.V. NIGM memperluas usahanya di
bidang tenaga listrik, yang awalnya hanya bergerak di bidang gas saja.
Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia sudah sangat lama sejak awal abad ke-
19. Antara tahun 1942-1945 Belanda mnyerah kepada pasukan Jepang di awal
Perang Dunia II, saat itu terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan
Belanda tersebut kepada pihak Jepang.
3
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas
menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan
pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak
dalam bisnis penyediaan tenaga listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih
dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan(Persero) sesuai Akta no.169
tanggal 30 Juli 1994 dari Sutipto S.H. Notaris, Jakarta dan pada Tahun 2009, sesuai
dengan UU No. 30 tahun 2009, PLN tidak lagi sebagai Pemegang Kuasa Usaha
Ketenagalistrikan (PKUK), namun sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Luas wilayah kerja PT. PLN (Persero) Area Banda Aceh sekitar ± 2.633
kilometer persegi, memiliki panjang Jaringan Tegangan Menengah 20 kV sepanjang
± 3.655,78 kms, Gardu Distribusi 2.223 unit dan panjang Jaringan Tegangan Rendah
± 2.407,58 kms, serta jumlah pelanggan sebanyak 202.959 pelanggan.
4
2.2.1 Visi dari PT. PLN
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang,
unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
5
Gambar 2.1 Lambang PLN
Adapun elemen–elemen dasar lambing PLN tersebut sebagai berikut :
1. Warna Kuning
Menjadikan bidang dasar bagi elemen–elemen lambang lainnya,
melambangka bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan
pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat
yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insani yang berkarya di perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk
jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja
cepat tepat para insani PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para
pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai
perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan
beserta tiap insani perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan
perkembangan zaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama
yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang sering
sejalan dengan kerja keras para insani PT PLN (Persero) guna memberikan layanan
terbaik bagi pelanggannya. Diberikan warna biru untuk menampilkan kesan konstan
(sesuatu yang tepat) seperti halnya listrik yang diperlukan dalam kehidupan
manusia.
6
2.3 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Area Banda Aceh
Struktur organisasi PT PLN (Persero) Area Banda Aceh dipimpin oleh
seorang Manajer Area Banda Aceh dan 4 Asisten Manajer, yang terdiri dari:
a. Manajer Bagian Jaringan
b. Manajer Bagian Perencanaan
c. Manajer Bagian Transaksi Energi
Sub Bidang Transaksi Energi Listrik
Sub Bidang Pengendalian Susut
Sub Bidang Pemeliharaan Meter
d. Manajer Bagian Pelayanan dan Administrasi
e. Manajer Bagian KSA
Manajer Area
-Analyst
-Engineer Lingkungan dan K2
-Analysr Manajemen Mutu
Asisten Manajer
Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer
Supervisor Pelayanan dan
Jaringan Perencanaan Transaksi Energi
Barang dan Jasa Administrasi
7
BAB III
JADWAL DAN METODE KEGIATAN
8
3.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam KKP ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Pada saat kuliah kerja praktik di PT.PLN (Persero) Area Banda Aceh pada
bagian HARMET, penulis mempelajari persoalan teknis pengadaan sistem listrik,
mempelajari tentang AMR, menganalisis sistem AMR yang terdapat di kantor
APP , menginstal modem untuk pemasangan pada tiap perangkat sistem AMR,
menseting KWH Meter, menguji KWH Meter. Jenis penelitian kerja praktek yang
penulis lakukan di PT.PLN (Persero) Area Banda Aceh yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara terjun langsung dan meneliti sistem AMR yang sedang
digunakan. Dari sistem AMR, penulis mengambil jaringan komunikasi dan
perangkat yang ada pada sistem tersebut sebagai bahasan utama penulis. Penulis
juga diajak oleh tim HARMET untuk pergi mengamati dan mengoperasikan AMR
yang terdapat di pelanggan. Pada saat menganalisis sistem tersebut, tim HARMET
bisa diajak kerja sama dalam memberikan informasi yang penulis butuhkan.
9
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBELAJARAN
10
saat mempelajari kegiatan pemeriksaan KWH Meter dan pemeriksaan MCCB
(Moulded Case Circuit Breaker) atau alat pembatas serta menulis BA (Berita Acara).
11
oleh jalur transmisi dan distribusi hingga sampai ke rumah pelanggan. Untuk dapat
menghasilkan listrik maka generator harus diputar, sistemnya menggunakan medan
magnet yang bergerak dapat menghasilkan listrik yang di temukan oleh Michael
Faraday.
Sistem listrik yang masuk ke rumah-rumah pelanggan, jika menggunakan
sistem listrik 1 fase, biasanya terdiri atas 3 kabel yaitu Pertama adalah kabel
fase (berwarna merah/hitam/kuning) yang merupakan sumber listrik bolak-balik
(fase positif dan fase negatif berbolak-balik terus menerus). Kabel ini adalah kabel
yang membawa tegangan dari pembangkit tenaga listrik PLN. Kabel ini biasanya
dinamakan kabel panas (hot), dapat dibandingkan seperti kutub positif pada sistem
listrik arus searah. Kedua adalah kabel netral (berwarna biru). Kabel ini pada
dasarnya adalah kabel acuan tegangan nol, yang disambungkan ke tanah di
pembangkit tenaga listrik, pada titik-titik tertentu (pada tiang listrik) jaringan listrik
dipasang kabel netral ini untuk disambungkan ke ground terutama pada trafo penurun
tegangan dari saluran tegangan tinggi tiga jalur menjadi tiga jalur fase ditambah jalur
ground (empat jalur) yang akan disalurkan kerumah-rumah atau kelainnya. Untuk
mengatasi kebocoran (induksi) listrik dari peralatan tiap rumah dipasang kabel tanah
atau ground (berwarna hijau-kuning) dihubungkan dengan logam (elektroda) yang
ditancapkan ke tanah untuk disatukan dengan saluran kabel netral dari jala listrik
dipasang pada jarak terdekat dengan alat meteran listrik atau dekat dengan sikring.
Ketiga adalah kabel tanah atau Ground (berwarna hijau-kuning). Kabel ini adalah
acuan nol di lokasi pemakai, yang disambungkan ke tanah (ground) di rumah
pemakai, kabel ini benar-benar berasal dari logam yang ditanam di tanah di rumah
kita, kabel ini merupakan kabel pengamanan yang disambungkan ke badan (chassis)
alat-alat listrik di rumah untuk memastikan bahwa pemakai alat tersebut tidak akan
mengalami kejutan listrik. Kabel ketiga ini jarang dipasang di rumah-rumah
penduduk. Pemasang ini penting, karena merupakan syarat mutlak bagi keselamatan
pelanggan dari bahaya kejutan listrik yang bisa berakibat fatal dan juga beberapa
alat-alat listrik yang sensitif tidak akan bekerja dengan baik jika ada induksi listrik
yang muncul di chassisnya.
Kalau ingin mengaliri listrik secara efisien, di mana tidak ada daya yang
hilang selama proses, maka harus menggunakan arus listrik yang sekecil mungkin.
12
Hal ini dikarenakan dengan arus listrik yang kecil, maka elektron yang berpindah
juga sedikit seperti bunyi Hukum Ohm. Kalau elektron yang perpindah sedikit, total
energi yang hilang dari elektron-elektron tersebut akan menjadi lebih kecil. Dan
adapun cara agar arus listrik yang dialirkan itu kecil ada di persamaan berikut ini:
P = V. I
Dimana P itu adalah daya listrik, V adalah tegangan, dan I adalah kuat arus. Dalam
proses transmisi energi, daya listrik itu selalu konstan seperti bahwa daya itu adalah
energi per satuan waktu. Karena energi itu kekal, maka dayanya juga harus kekal
selama tidak berubah menjadi energi bentuk lain. Oleh sebab itu karena daya itu
konstan, berarti jika ingin nilai I turun,maka tinggal naikkan nilai V. Oleh karena itu,
pada transmisi jarak jauh, biasanya listrik yang digunakan itu adalah listrik dengan
tegangan yang sangat tinggi.
13
Dengan dipasangnya AMR pada pelanggan, maka pemakaian kWh oleh
pelanggan dapat dipantau / dibaca setiap saat dari kantor PLN dengan hasil
yang lebih akurat . Dengan bantuan aplikasi komputer sehingga kesalahan baca yang
dilakukan oleh petugas tidak akan terjadi dan kepercayaan pelanggan kepada
PLN dapat terjaga. Keuntungan lain yang dapat diperoleh dari penggunaan sistem
AMR ini adalah :
1. pencatatan meter lebih akurat
2. proses penerbitan rekening lebih cepat
3. penggunaan energi listrik dapat terpantau
4. upaya peningkatan mutu pelayanan melalui data langsung penggunaan
energi listrik yang dikonsumsi oleh pelanggan yang bersangkutan.
14
c. Model koneksi point-to-point pada GSM menjadikannya tidak efektif
saat harus terjadi pemanggilan meter dalam jumlah yang besar.
d. Biaya komunikasi pada GSM dihitung berdasarkan waktu. Jika terjadi
pemanggilan lintas operator telekomunikasi maka biaya yang
dikeluarkan akan sangat mahal.
Selain itu adanya gangguan pada sistem AMR, tidak hanya kurangnya sinyal
yang didapat tetapi juga dari faktor eksternal seperti kerusakan yang terjadi pada
modem. Dari beberapa kendala yang disebutkan diatas, maka perlu suatu adanya
teknologi baru yang dapat menggantikan atau menutupi kendala tersebut (Manual
Book. 2008. “SURVEY PELANGGAN DAYA BESAR DAN PERLUASAN
JARINGAN”).
15
Kemampuan fitur : mengukur besaran listrik seperti tegangan, arus, energi
(aktif dan reaktif), faktor daya, mampu mengukur kedip tegangan.
Terminal I/O yang dapat dipakai untuk maksud – maksud tertentu.
Adapun KWH Meter 3 fasa elektronik untuk perangkat AMR dapat dilihat
pada gambar 4.1 berikut :
16
Keterangan:
a) Adaptor, b) Modem, c) Antena, d) Kabel data, e)Stopkontak
17
AMICON yang merupakan software AMR, database server, dan software
DMR (Data Management Report). AMICON juga memiliki tiga modul utama yaitu
AMICON MM (Management Meter), yang terdiri dari Gapura sebagai pintu
komunikasi antara sistem dengan meter, Pengolahan Data dengan fungsi pengolahan
data secara realtime yang menghasilkan data dan analisisnya, serta Analisis Data
berfungsi sebagai bahan pengambil keputusan.
18
Register
DeComm Comm
2. Commissioning
Kegiatan ini merupakan kegiatan menghubungkan asset-asset dengan location
(binding data). Kegiatan ini akan merubah status data menjadi ”ACTIVE”
3. DeCommissioning
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk memutuskan/memecah kembali
binding data yang sudah terbentuk pada proses Commissioning. Hal ini
dilakukan pada saat dilakukan pembongkaran asset atau penggantian salah
satu asset pada data yang sudah commissioning untuk dilakukan
commissioning ulang.
Di bawah ini merupakan contoh tampilan awal dari software AMICON dan
produk dari software tersebut :
19
Gambar 4.5 Tampilan Awal AMICON
4.2.6 Fitur AMR
Fitur – fitur utama dari meter elektronik yang digunakan dalam AMR
adalah sebagai berikut :
a. Instantaneous / real time
Instantaneous adalah paembacan data hasil pengukuran secara langsung,
sebagaimana ditampilkan dalam display / tampilan meter. Tab detil instant
menampilkan data instant dari meter yang berhasil dibaca oleh aplikasi pada
tanggal berjalan (data yang ditampilkan adalah data selama 1 hari). Contoh
tampilan atau program real time dari fitur AMR tersebut seperti pada
Gambar 4.3 dan 4.4 :
20
Gambar 4.7 Tampilan Detail Instant
b. Load Profile
Load Profile adalah pembacaan data yang merupakan hasil pengukuran
yang direkam dan disimpan dalam memori meter. Tab detil loadprofile
menampilkan data loadprofile dari meter yang berhasil dibaca oleh aplikasi
pada tanggal berjalan (data yang ditampilkan adalah data selama 1 hari).
Contoh tampilan dari fitur AMR tersebut pada Gambar 4.8 berikut :
21
Gambar 4.8 Tampilan Detail Load Profile
c. Billing Stand
Billing Stand adalah penerbitan rekening listrik pelanggan. Untuk proses
penerbitan rekening diperlukan :
1. Data stand meter saat ini
2. Data stand meter bulan lalu
3. Pemakaian energi (KWH) lwbp dan wbp selama satu bulan
4. Data kva maksimum dan waktu terjadinya
5. Pemakaian kvarh selama satu bulan
Contoh tampilan dari fitur AMR tersebut ada pada Gambar 4.9 yaitu :
22
Gambar 4.9 Tampilan Detail Billing
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Praktik
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. AMR (Automatic Meter Reading) merupakan salah satu solusi untuk
bidang elektronika dalam melakukan pembacaan dan pemakaian energi
listrik, yang dimana dengan pemasangan AMR ini dapat memonitoring
pemakaian daya listrik pelanggan.
2. Perangkat AMR terdiri dari :
a. Meter elektronik
b. Modem
c. Komputer
d. Server
e. Jaringan komunikasi/SIM Card
3. AMICON merupakan sistem AMR PLN yang difungsikan sebagai sistem
AMR Terpusat dan diimplementasikan di lingkungan PT. PLN (persero)
unit Distribusi.
5.2 Saran
Berikut beberapa saran dari penulis terkait dengan pelaksanaan kerja praktek
ini :
1. Mahasiswa sebaiknya tidak hanya fokus pada materi diperkantoran tetapi
juga lebih sering diikut sertakan pada saat turun kelapangan agar
mahasiswa dapat melihat langsung proses-proses di lapangan.
2. Sistem jaringan dan komunikasi di area kantor sebaiknya lebih
ditingkatkan lagi guna memudahkan pekerjaan dan memperlancar proses
dalam mengerjakan sistem AMR ini.
3. Selalu mengutamakan prinsip K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
yang diterapkan perusahaan pada setiap pekerja.
24