PROFIL COMPANY
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Profil Company Pembangkit Listrik Negara (PLN)” dibuat guna
memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi.
Makalah ini tidak hanya ditujukan kepada kalangan akademisi tetapi juga ditujukan
masyarakat luas khususnya di dalam dunia kerja. Dalam kesempatan ini Penulis juga ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Perilaku Organisasi
Yang Terhormat.
Apabila dalam pembuatan makalah ini belum lengkap, mohon dimaafkan. Karena Penulis
adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Semoga makalah ini mampu
menambahkan pengetahuan, khususnya bagi Penulis sebagai penyusun dan umumnya bagi
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
1 Profil Perusahaan............................................................................................................1
1.2.1 Visi................................................................................................................................2
1.2.2 Misi................................................................................................................................2
1.2.3 Motto.............................................................................................................................2
ii
Jenis-Jenis PLTS Atap.....................................................................................................9
1.4 Struktur Organisasi PT. PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Banten.........13
BAB II......................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................17
2.1 Kesimpulan.....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
iii
BAB I
1 Profil Perusahaan
Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di
bidang pabrik gula dan pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk keperluan
sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaanperusahaan
Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di
awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus
1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda
dan buruh listrik melalui delagasi buruh/pegawai listrik dan gas yang bersama-sama dengan
pemimpin KNI pusat berinisiatif menghadap presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan-perusahaan tersebut kepada pemerintah Republik Indinesia. Pada 27 Oktober
1945, Presiden Soekarno membentuk jawatan listrik dan gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, jawatan listrik dan gas diubah menjadi BPU-PLN (Bada
Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas
yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan
negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara
dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan. Pada tahun 1972,
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN)
ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha
Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
1
1.2 VISI, MISI, dan MOTTO PERUSAHAAN
1.2.1 Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
1.2.2 Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
1.2.3 Motto
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (electricity for a better life)
2
1. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan
bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan
sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang
diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan
masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki
tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk
jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja
cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi
para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai
perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan
beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan
perkembangan jaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha
utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang
seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan
layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan
konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki
insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.
3
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu:
Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap
bertekanan dan temperatur tinggi.
Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus tertutup
artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan sirkulasinya secara
singkat adalah sebagai berikut:
hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan pemindah panas. Di dalam boiler air ini
dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah
menjadi uap.
tekanan dan temperatur tertentu diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya
mekanik berupa putaran.
dengan turbin berputar menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan
magnet dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari
terminal output generator
untuk didinginkan dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi
boiler.
4
dihasilkan di 150 negara, dan kawasan Asia-Pasifik menghasilkan 33% tenaga air global
tahun 2013. China adalah produsen tenaga air terbesar (920 TWh tahun 2013) menyumbang
16,9% kebutuhan listrik domestik.
Ongkos listrik tenaga air relatif rendah, menjadikannya sumber yang kompetitif
untuk energi terbarukan. Pembangkitnya tidak menghabiskan air, tidak seperti pembangkit
batu bara atau gas. Ongkos listrik rata-rata untuk pembangkit berukuran lebih dari
10 megawatt adalah 3 - 5 sen dolar AS per kilowatt-jam. Dengan bendungan dan reservoir
juga membuatnya sumber listrik yang fleksibel karena listrik yang dihasilkan dapat dinaikkan
atau diturunkan sesuai kebutuhan. Ketika sebuah kompleks tenaga air dibangun, maka tidak
menghasilkan limbah langsung dan tingkat gas rumah kaca yang relatif lebih rendah daripada
pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan
ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik
tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga
meliputi pembangkit listrik yang ada menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti
tenaga ombak.
Tenaga air telah digunakan sejak zaman kuno untuk menggiling gandum dan
melakukan tugas lainnya. Pada pertengahan 1770-an, insinyur Prancis Bernard Forest de
Bélidor mempublikasikan Architecture Hydraulique yang menjelaskan mesin hidraulis
sumbu-vertikal dan horizontal. Di akhir abad ke-19, generator listrik dikembangkan dan saat
ini dapat dipasangkan dengan hidraulis. The growing demand for the Industrial
Revolution would drive development as well. Pada tahun 1878, pembangkit listrik air
pertama dunia dikembangkan di Cragside, Northumberland, Inggris oleh William George
Armstrong. Pembangkit itu digunakan untuk menyalakan sebuah lampu busur di galeri
seninya. Pembangkit Listrik Schoelkopf No. 1 dekat Air Terjun Niagara di Amerika Serikat
mulai menghasilkan listrik tahun 1881. Pembangkit listrik pertama
5
buatan Edison (Pembangkit Vulcan Street, mulai beroperasi 30 September 1882 di Appleton,
Wisconsin, dengan keluaran sebesar 12.5 kilowatt.
Pembangkit listrik tenaga air terus berkembang pada abad ke-20. Tenaga air disebut-
sebut sebagai batu bara bersih karena hasil dan ketersediaannya. Bendungan Hoover dengan
pembangkit listrik 1.345 MW dulunya menjadi pembangkit listrik terbesar ketika dibuka
tahun 1936, kemudian Bendungan Grand Coulee 6809 MW tahun 1942. Bendungan
Itaipu dengan kapasitas 14.000 MW yang dibuka tahun 1984 di Amerika Selatan menjadi
yang terbesar sampai tahun 2008, ketika dilewati oleh Bendungan Tiga Gorge di China
berkapasitas 22.500 MW. Tenaga air menjadi sumber listrik utama di berbagai negara,
seperti Norwegia, Republik Demokratik Kongo, Paraguay dan Brazil, hingga 85% kapasitas.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Listrik menjadi kebutuhan primer bagi kehidupan
manusia. Tanpa listrik, peralatan elektronik tidak dapat digunakan atau berfungsi
sebagaimana mestinya. Listrik juga menjadi sumber penerangan bagi kehidupan manusia dan
merupakan kebutuhan dasar untuk segala aktivitas. Kebutuhan akan listrik konvensional atau
PLN yang semakin meningkat dapat mengakibatkan krisis listrik terjadi kapan saja. Untuk
mencegah terjadinya krisis tersebut, saat ini banyak yang mulai beralih menggunakan sumber
energi alternatif. Salah satu sumber energi alternatif yang paling banyak digunakan adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau yang lebih dikenal sebagai PLTS. Pembangkit listrik
ini dapat menjadi solusi terbaik bagi Anda yang ingin lebih hemat energi dan hemat biaya.
6
Prinsip Kerja PLTS
Di Indonesia, pengguna listrik konvensional sudah banyak yang mulai beralih dan
menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan semakin bertambah dari waktu
ke waktu. Pembangkit tenaga surya menggunakan dua metode. Yang pertama fotovoltaik dan
yang kedua adalah dengan sumber energi surya.
Penggunaan energi alternatif untuk gedung komersial, seperti gedung perkantoran, pusat
pembangunan, hotel, rumah sakit, dan lainnya, juga telah terbukti lebih hemat, efektif dan
efisien. Pemerintah telah mulai menggunakan energi terbarukan dengan pembangkit listrik
tenaga surya untuk mendukung infrastruktur program atau pembangunan. Salah satu
contohnya adalah untuk elektrifikasi pedesaan.
Masih banyak desa-desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik secara
merata. Meskipun angka rasio elektrifikasi perdesaan mencapai 99,48% atau meningkat
signifikan 84% dari tahun 2019, per Agustus 2020 masih terdapat 433 desa di Indonesia yang
belum teraliri listrik. Secara rinci, 433 desa tersebut terbagi di daerah Papua sebanyak 325
desa, Papua Barat sebanyak 102 desa, Nusa Tenggara Timur sebanyak 5 desa, dan Maluku 1
7
desa. Dengan menggunakan energi alternatif dari tenaga surya, diharapkan akses listrik dapat
segera dinikmati secara merata oleh semua masyarakat Indonesia.
Untuk mendukung penggunaan energi baru dan terbarukan, pemerintah telah mulai
menggunakan energi alternatif sinar matahari untuk kebutuhan fasilitas publik. Contohnya,
menggunakan energi surya untuk penerangan luar ruangan sehingga anggaran bisa lebih
hemat. Indonesia merupakan negara tropis, sehingga di masa depan energi alternatif sinar
matahari ini akan dimanfaatkan secara maksimal dalam berbagai sektor.
Manfaat yang paling dapat dirasakan adalah pembangkit listrik tenaga surya dapat
mengurangi biaya penggunaan listrik harian. Energi listrik yang dihasilkan dari energi
surya akan dapat digunakan sebelum menggunakan energi listrik PLN sehingga
tagihan listrik PLN ini dapat hemat Anda.
8
Jika menggunakan PLN, Anda tidak mengetahui seberapa besar penggunaan listrik
yang Anda gunakan, maka dengan menggunakan PLTS kini semua produksi listrik
dan daya yang dikeluarkan dapat Anda monitor setiap hari melalui aplikasi canggih
yang dirancang oleh tim SUN Energy.
Dengan aplikasi ini, Anda dapat menyatukan produksi listrik yang dihasilkan PLTS
Anda. Melalui aplikasi tersebut, Anda juga bisa melihat penurunan tagihan listrik
yang harus Anda bayarkan setiap bulannya.
Selain panel surya yang dipasang di dataran, terdapat juga PLTS atap dimana panel
surya tersebut dipasang di atas atap. Untuk industri, perumahan dan gedung komersial, PLTS
ini lebih pasti dibandingkan dengan PLTS lainnya. Atasi menjadi lokasi yang strategis untuk
mendapatkan banyak sinar matahari. Sinar matahari tersebut kemudian ditangkap oleh panel
surya yang terpasang di atap bangunan atau rumah Anda.
9
yang ditawarkan sangat beragam. Menggunakan PLTS juga jauh lebih ramah lingkungan,
sehingga efek pemanasan global bisa berkurang. 1 kWp energi surya dapat mengurangi emisi
CO 2 sebanyak 9 ton per tahunnya. Untuk industri, pabrik dan gedung komersial, PLTS yang
diaplikasikan semakin besar sehingga emisi gas karbondioksida juga berkurang semakin
banyak.
Misalnya saja, dengan penggunaan daya 200 kWp, emisi CO2 yang dikurangi ini
sebesar 1,8 ribu ton. Belum lagi jumlah bahan bakar seperti batubara yang terbakar untuk
menggunakan sumber listrik konvensional ini bisa berkurang. PLTS tidak membutuhkan
bahan bakar seperti listrik PLN sehingga tidak menyebabkan polusi udara. Di masa depan,
industri dan pabrik harus lebih ramah lingkungan sehingga kualitas lingkungan tetap terjaga
dengan baik.
10
pemerintah mencapai net zero emission di 2060 mendatang. “Semakin banyak perusahaan
yang menyadari dalam pengelolaan lingkungan hidup. Tahun ini jumlah penerima Proper
Emas, Proper Hijau dan Proper Biru semakin meningkat. Hal ini bisa menjadi motivasi agar
semua pihak bisa mendukung tujuan pemerintah dalam mencapai net zero emission pada
2060,” ujar Ma’ruf.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya merinci tahun ini sebanyak
47 perusahaan menyabet predikat Proper Emas. Dari 47 Proper Emas tersebut, 8 predikat di
antaranya dianugerahkan kepada PLN beserta anak usahanya. Selain emas, pada tahun ini ada
186 yang mendapat Proper Hijau. Dalam penghargaan ini, PLN mendapatkan 20 Proper
Hijau. “Prestasi ini patut dijaga dan kami berharap bisa ditingkatkan. Pada tahun ini,
pemerintah bisa mengantongi penghematan Rp 102,49 triliun dari 697 eko-inovasi yang
dilakukan oleh perusahaan,” ujar Siti.
Sedangkan dari aspek inovasi sosial, menunjukkan terdapat 103 inovasi sosial dari
digital marketing, budidaya pakan ternak, mitigasi kebakaran hutan dan lahan, serta
pemberdayaan masyarakat adat dan masyarakat lokal di sekitar lokasi perusahaan. “Dana
program CSR yang bergulir ke masyarakat pada tahun ini mencapai Rp 2,6 triliun sebagai
kontribusi dunia usaha,” ujar Siti. Proper Emas untuk PLN diraih oleh Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B Jepara yang dioperasikan oleh PLN. Selain itu PLTU
Grati, PLTU Priok, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas (PLTDG) Pesanggaran, dan
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Darajat yang dikelola oleh anak usaha PLN
yaitu PT Indonesia Power. Proper Emas juga diraih PLTU Paiton, PLTU Rembang dan
PLTU Gresik yang dioperasikan anak usaha PLN yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali.
11
perusahaan dalam bidang lingkungan, melakukan inovasi dalam aspek pemberdayaan sumber
daya serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, yang artinya perusahaan telah
menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Sementara Proper Hijau artinya perusahaan tersebut tidak hanya taat, tetapi melebihi
ketaatan terhadap peraturan perundangan baik dalam hal penerapan sistem manajemen
lingkungan, efisiensi energi, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, penerapan prinsip 3R
(reduce, reuse, recycle) limbah padat non B3, pengurangan pencemaran udara dan emisi gas
rumah kaca, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, perlindungan
keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat. “Pembangkit-pembangkit PLN
yang berhasil mendapatkan Proper Emas berhasil mengedepankan aspek perbaikan
berkelanjutan (continuous improvement) dan inovasi dalam segala hal sehingga melebihi dari
yang dipersyaratkan oleh pemerintah,” ujar Darmawan.
Salah satu peraih proper emas adalah PLN Tanjung Jati B. Terletak di pesisir pantai
utara Jawa, PLTU di Jepara ini merupakan salah satu backbone sistem kelistrikan Jawa
Tengah. Dengan bahan bakar batubara, pembangkit listrik ini menghasilkan kapasitas listrik
dengan daya 4×710 MW. Total kapasitas saat ini menyumbang sekitar 12 persen dari total
kebutuhan listrik Jawa-Bali dan merupakan salah satu dari obyek vital nasional. PLTU
Tanjung Jati B berhasil melakukan inovasi dengan mengoptimalisasi pemanfaatan fly ash dan
bottom ash (FABA) serta pengurangan hingga 126 ribu m2 konsumsi air demin setiap tahun.
Selain itu, PLTU Tanjung Jati B juga telah melakukan pemberdayaan difabel melalui
program Rumah Sahabat Difabel (Sadifa). Rumah Sadifa merupakan Rumah yang difasilitasi
oleh PLN sebagai tempat berkumpul dan pemberdayaan Komunitas Sadifa Jepara. Berbagai
produk telah dihasilkan oleh Komunitas Sadifa Jepara, salah satunya sirup herbal. Namun
saat pandemi, terjadi penurunan permintaan masyarakat terhadap produksi sehingga
Komunitas Sadifa Jepara menemui kesulitan. PLN hadir di tengah permasalahan untuk
mencari jalan keluar. PLN memberikan berbagai pelatihan bagi mereka guna
mengembangkan kreativitasnya. Kabar baik, kini mereka memproduksi masker ramah
disabilitas dan memanfaatkan ampas jahe dari produksi sirup herbal menjadi hand sanitizer.
Di tengah pandemi, produk tersebut mengalami lonjakan permintaan. Sehingga, secara
ekonomi, anggota Komunitas Sadifa Jepara dapat terus tumbuh berkelanjutan.
12
1.4 Struktur Organisasi PT. PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Banten
13
d) Mengevaluasi pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa untuk mendukung
operasional perusahaan dalam menunjang pencapaian target kinerja.
e) Mengkoordinir pengoperasian pendistribusian tenaga listrik untuk mencapai
keandalan sistem.
f) Menetapkan prosedur tetap (SOP) pengamanan pendistribusian tenaga listrik
untuk operasional harian maupun acara khusus.
2. Manajer Operasi Sistem Distribusi
14
d) Mengkoordinasikan terlaksananya pekerjaan pemeliharaan instalasi 20 kV Gardu
Induk dan Gardu Distribusi khusus untuk mempertahankan keandalan
pendistribusian tenaga listrik.
PT PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Banten memiliki wilayah kerja
mencakup seluruh Provinsi Banten seluas 9.662,92 Km². Dengan luas wilayah tersebut,
peningkatan keandalan dari segi teknis menjadi suatu tantangan bagi pegawai PLN Unit
Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Banten.
PT. PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Banten saat ini terdiri dari 5 Grup
Har Elektromekanik, yaitu :
15
5. Grup Har Elektromekanik 5
Gambar 1.4 Peta Wilayah Kerja PLN UP2D Banten (sumber: PERDIR 0168)
Gambar1.5 Lokasi magang basecamp dari PLN UP2D Banten (sumber: Dokumen Pribadi)
16
BAB II
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
PLN Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di
bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk keperluan
sendiri. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delagasi
buruh/pegawai listrik dan gas yang bersama-sama dengan pemimpin KNI pusat berinisiatif
menghadap presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada
pemerintah Republik Indinesia.
Pembangkit listrik ini dapat menjadi solusi terbaik bagi Anda yang ingin lebih hemat
energi dan hemat biaya. Proper Emas menjadi penghargaan tertinggi dari penilaian sebagai
bukti upaya berkelanjutan perusahaan dalam bidang lingkungan, melakukan inovasi dalam
aspek pemberdayaan sumber daya serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, yang
artinya perusahaan telah menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan
berkesinambungan. Sementara Proper Hijau artinya perusahaan tersebut tidak hanya taat,
tetapi melebihi ketaatan terhadap peraturan perundangan baik dalam hal penerapan sistem
manajemen lingkungan, efisiensi energi, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3,
penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) limbah padat non B3, pengurangan
pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran
air, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat.
17
DAFTAR PUSTAKA
Pareraway, A. S., Kojo, C., & Roring, F. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja, Pelatihan,
Dan Pemberdayaan SDM Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. PLN (Persero)
Wilayah Suluttenggo. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 6(3).
Setiawan, IA, Kumara, IS, & Sukerayasa, IW (2014). Analisis Unjuk Kerja Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (Plts) Satu MWP Terinterkoneksi Jaringan di Kayubihi,
Bangli. Teknologi Elektro , 13 (1).
Syofian, A. (2013). Sistem pentanahan grid pada gardu induk PLTU Teluk Sirih. Jurnal
Momentum ISSN 1693-752X, 14(1).
Siagian, M. (2010). Daya dukung waduk PLTA Koto Panjang Kampar Provinsi Riau. Jurnal
Perikanan dan Kelautan , 15 (01), 25-38.
Dorrestein, PC, Yeh, E., Garneau-Tsodikova, S., Kelleher, NL, & Walsh, CT
(2005). Diklorinasi protein pembawa pirrolil-S oleh halogenase PltA yang
bergantung pada FADH2 selama biosintesis pyoluteorin. Prosiding National
Academy of Sciences , 102 (39), 13843-13848.
18