BAB I
PENDAHULUAN
Manfaat
Adapun manfaat dari kerja praktek ini adalah.
1. Untuk melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan
membandingkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek
yang sebenarnya.
2. Menambah pengetahuan dengan melaksanakan studi langsung yang sesuai
dengan disiplin ilmu yang dipelajari.
3. Dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui pengoperasian dan
pemeiharaan mesin PLTD.
Lingkup Permasalahan
Adapun lingkup permasalahan dari kerja ini ialah pemeliharaan mesin dan
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
Tahun 1948 pada masa agresi militer Belanda II perusahaan tenaga listrik ini
kembali diambil alih oleh pemerintah Belanda. Pada akhirnya Pemerintah Indonesia
kembali mengambil alih pengoperesian perusahaan tenaga listrik tersebut, tepatnya pada
tahun 1950 dengan nama perusahaan listrik dan gas, yang merupakan cabang dari
Bukittinggi dari tahun 1950 sampai tahun 1960.
Pada tahun 1960 sampai sekarang namanya berubah menjadi Perusahaan Listrik
Negara (PLN) dan PLN Ranting sungai penuh berada di bawah PT. PLN (Persero) Wilayah
II Cabang Padang. Selanjutnya PLN Wilayah III Cabang Padang Rayon Sungai Penuh
mempunyai pusat pembangkit tenaga listrik umum yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD) Koto Lolo.
Dalam Operasinya PLN Rayon Sungai Penuh dibantu oleh pos jaga yang tersebar
diseluruh tingkat kecamatan. Saat ini pada PLN Rayon Sungai Penuh terdapat 8 pos jaga.
Operasi pembangkit dilakukan oleh unit pembangkit PLTD Koto Lolo yang berada di jalan
Muradi. Didalam sebuah power house yang terdapat 11 unit mesin diesel milik PLN dan
teradapat 14 unit mesin diesel Sewa yang beroperasi dan generator serta peralatan bantu
lainnya. Untuk pelayanan pelanggan dan managerial dipusatkan di kantor PLN Rayon
Sungai Penuh Jambi tetapi sejak tanggal 26 Agustus 2010, di resmikanlah PLTD Koto
Lolo untuk berdiri sendiri menjadi PT.PLN (Persero) Wilayah Sumbar Cabang Padang
Unit Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Koto Lolo.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area Padang
Unit PLTD Koto Lolo dapat lihat pada bagan dibawah ini :
mengevaluasi
laporan
gangguan
pada
instalasi
pembangkit.
5. Menyusun laporan pemakaian bahan bakar dan pelumas.
6. Menyusun rencana operasi mesin pembangkit secara bulanan dan
mingguan untuk dapat diketahui beberapa kekuatan tenaga listrik yang
dapat dibangkitkan dalam kurun waktu tertentu.
7. Menyusun data pendukung RKAP operasi/ investasi sebagai bahan usulan
ke cabang.
b. Sub Operasi
Tugas pokoknya :
1. Melaksanakan pengoperasian satuan mesin pembangkit diesel.
2. Melaksanakan pengoperasian pennyaluran tenaga listrik.
3. Menjaga mutu dan kehandalan tenaga listrik yang disalurkan.
4. Mengambil langkah preventif terhadap gangguan satuan pembangkit
diesel.
5. Membuat laporan sesuai dengan kegiatannya.
6. Melaksanakan keselamatan ketenagalistrikan (K2).
BAB III
PEMELIHARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL PADA PLTD
KOTO LOLO
sebesar 58,60% terhadap perawatan pada PT. PLN (PERSERO) Cabang Rengat Wilayah
Riau di Desa Kota.
Syahruddin (2012) telah melakukan kajian tentang Analisis Sistem Perawatan
Mesin Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)Sebagai Dasar
Kebijakan Perawatan yang Optimal di PLTD X. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
erdasarkan hasil perhitungan terjadi peningkatkan keandalan pada komponen-komponen
kritis. Peningkatan terbesar pada exhaust valve rocker armyaitu: 66,00% dan terkecil pada
exhaust valve seat yaitu: 7.63%. Selain itu terjadi penurunan total biaya perawatan pada
komponen-komponen kritis. Penurunan terbesar pada gasket yaitu: 45.85% dan terkecil
pada exhaust valve rocker arm yaitu: 10,29%. Dalam halini interval perawatan untuk
seluruh komponen kritis dapat dijadikan dasar kebijakan perawatan yang optimal.
Frederik Demmatacco (2013) telah melakukan kajian tentang Optimalisasi Sistem
Perawatan Dan Perbaikan Terencana Mesin Produksi Berdasarkan Analisis Keandalan
Pada Pltd Hatiwe Kecil Kota Ambon. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa Berdasarkan
perhitungan didapatkan komponen yang bersifat kritis adalah Cylinder Head, Inlet valve,
Gasket, Exhaust Valve Housing, Exhaust Valve. Interval waktu perawatan komponen
ditentukan berdasarkan metode RCM.
Sulaeman (2013) telah melakukan kajian tentang Perbaikan Penurunan Daya
Mampu Dan Pemeliharaan Mesin Diesel Kapasitas 1000 Kw Di PLTD Koto Lolo. Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa mesin pembangkit yang digunakan di PLTD Koto Lolo
adalah Yanmar 12 NHL-ETP dengan kapasitas terpasang 1000KW. Pada saat dioperasikan
mesin tidak mampu mencapai daya maksimum. Penurunan daya mampu (derating)
disebabkan kondisi mesin tidak cocok dengan kondisi lingkungan dan beban kerja. Sistem
pemeliharaan prediktif yang dilakukan di PLTD tidak sesuai dengan Satuan Pembangkit
Diesel (SPD). Sistem pemeliharaan yang sebaiknya dilakukan adalah Pemeliharaan
Preventif.
3.2 Teori Dasar
3.2.1 Sistem Pembangkit
Tenaga listrik merupakan kebutuhan bagi kehidupan modern, dan tersediannya
dalam jumlah dan mutu yang cukup menjadi syarat bagi suatu masyarakat yang memiliki
taraf yang baik dan perkembangan industri yang baik pula.
10
Dalam penyedian dan penyaluran listrik di daerah Kerinci, maka PT PLN (Persero)
wilayah III Cabang Padang Ranting Sungai Penuh menggunakan beberapa mesin
pembangkit. Sistem pembangkit yang digunakan umumnya adalah menggunakan mesin
diesel sebagai penggerak mula atau yang lebih dikenal dengan nama PLTD (Pusat Listrik
Tenag Listrik). Pusat pembangkit yang utama PLN Sungai Penuh adalah PLTD Koto Lolo
yang mempunyai 11 unit diesel dengan kapasitas daya mampu 6,45 MW dan dalam
operasionalnya dibantu mesin sewa PT. Bima Golthens P. dengan daya mampu 2,4 MW
dan mesin sewa PT. Sinarindo dengan daya mampu 8,5 MW.
11
listrik. PLTD biasa digunakan sebagai pusat listrik untuk mengatasi adanya beban puncak
yang sewaktu-waktu bisa muncul.
Dalam penyedian dan penyaluran listrik di daerah Koto Lolo Kerinci, PT. PLN
(Persero) menggunakan beberapa mesin pembangkit. Sistem pembangkit yang digunakan
seluruhnya adalah menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula atau lebih dikenal
dengan nama PLTD (Pusat Listrik Tenaga Diesel).
a. Keuntungan pembangkit listrik tenaga diesel:
1. Susunan desain dan konstruksi dari pondasi pembangkt diesel sederhana
dan murah.
2. Proses start dan pemasukan beban cepat tanpa adanya cadangan rugi-rugi
dan memeliki efisiensi tinggi.
3. Pembangkit dapat dibangun dekat dengan beban.
b. Kerugian pembangkit listrik tenaga diesel:
1. Kapasitas pembangkit kecil.
2. Biaya operasi, pemeliharaan dan perbaikannya relatif tinggi.
3. Jangka waktu daya guna pembangkit relatif singkat.
4. Kapasitas beban lebih (Over Load Capacity) kecil.
Untuk dapat menyalurkan energi listrik yang optimal ke konsumen maka
keseluruhan diesel yang ada di PLTD Koto Lolo diparalelkan supaya:
a. Dapat menjaga kekontiniuan penyaluran daya ke beban jika salah satu
generator mengalami gangguan.
b. Mempermudah pengantisipasian bila terjadi gangguan pada sistem jaringan
atau mesin.
c. Mempermudah pengaturan atau pengotrolan mesin jika terjadi kenaikkan
ataupenurunan beban.
3.2.1.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam
tangki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian
disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah
bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut
(nozzel), di sini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut, sedangkan jika
bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke
convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.
Kemudian menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara
start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di
12
dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang
dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai 600C.
Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang bakar
(combustion chamber). Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk
BBM) kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Di dalam
mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni
yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga
temperatur di dalam silinder naik. Pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder
yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan
menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.
Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada
poros engkol diubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar
dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan
batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik
torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft), sebaliknya gerak
rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator. Oleh
generator energi mekanis ini diubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya gerak
listrik (GGL). Gaya gerak listrik (GGL) terbentuk berdasarkan hukum faraday.
Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada dalam suatu
medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut memotong garis-garis magnet
yang dihasilkan maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik.
Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up agar
energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum
ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan
magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo
dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan
terjadi induksi.
Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya
magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul
induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan menggunakan
saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di sisi beban tegangan listrik
diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi primer lebih banyak
dari jumlah lilitan sisi sekunder).
13
Dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian disalurkan
melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu induk ini disalurkan
serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi. Ada pula pelanggan yang
mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi biasanya pelanggan ini membutuhkan
tegangan yang besar dan daya yang besar pula, seperti telah diterangkan sebelumnya
bahwa prinsip dasar pembangkitan tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik
ke dalam energi listrik.
Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), prinsip kerjanya berbeda dengan
pembangkit listrik lainnya. Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar
minyak karena bahan bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel
tersebut, maka disebut juga pembangkit tenaga diesel. Diesel ini merupakan satu unit
lengkap yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik.
14
15
Pompa pelumas mula adalah suatu alat yang berfungsi untuk memompa oli ke
dalam mesin diesel pada saat mesin tersebut akan dihidupkan
16
Kipas menara pendingin alam adalah suatu alat yang berfungsi untuk mendinginkan
air radiator.
17
Mesin pembangkit di PT. PLN (Persero) yang terletak di Koto Lolo Kerinci
mempunyai peranan yang vital untuk kelangsungan kegiatan diberbagai segi di daerah
Kerinci. Oleh karena itu pembangkit listrik ini sama sekali tidak boleh
3.2.3
Mesin Diesel
Mesin diesel merupakan salah satu dari komponen utama PLTD. Mesin diesel
diciptakan pertama kali oleh Rudolf Diesel pada tahun 1898, dua puluh tahun setelah
penemuan motor gas empat langkah oleh Nikolaus Otto. Karakteristik utama dari mesin
diesel yang membedakannya dari motor bakar lainnya adalah metode penyalaan bahan
bakar. Pada mesin diesel bahan bakar diinjeksikan dalam bentuk kabut halus yang
bersinggungan dengan udara bertekanan tinggi. Selama kompresi udara dalam silinder
maka suhu udara meningkat, ketika bahan bakar diinjeksikan dalam bentuk kabut halus
yang bersinggungan dengan udara panas menimbulkan percikan api yang menyebabkan
titik nyala bahan bakar tercapai. Prinsip kerja tersebut biasa disebut juga mesin penyalaan
kompresi (compression ignition engine).
Penggerak utama yang digunakan pada PLTD Koto Lolo adalah mesin diesel,
dilengkapi dengan turbo charger yang menambah kerja mesin dengan cara memanfaatkan
tekanan gas buang untuk memutar turbin pada perangkat turbo yang berfungsi untuk
memanfaatkan campuran bahan bakar sehingga untuk kerja mesin meningkat, terutama
sekali pada saat beban yang berat dimana diperlukan tenaga yang kuat untuk memutar
generator.
18
1. Piston
Piston pada mesin merupakan salah satu komponen dari mesin pembakaran dalam
yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada
ruang bakar. Piston terhubung ke poros engkol (crankshaft), melalui batang piston
(connection rod). Piston terdiri dari beberapa bagian: ring piston (ring oli dan ring
kompresi), pin piston, batang piston, piston skirt dan piston chrome.
2. Silinder Linier
Silinder linier adalah lapisan metal pada dinding silinder yang berinteraksi
langsung dengan ring piston. Jadi selain ring piston, silinder linier juga ikut aus dan harus
diganti bila piston mengalami pergantian.
3. Camshaft
Camshaft adalah salah satu komponen dari mesin diesel yang berfungsi untuk
mengontrol buka tutupnya valve inlet, valve exhaust dan pompa bahan bakar. Camshaft
biasanya mengalami gesekan dengan bearing camshaft sehingga terjadi keausan.
4. Poros Engkol (Crankshaft)
Poros engkol (cranksaft) adalah salah satu komponen mesin diesel yang berfungsi
untuk mengubah gerakan naik turun piston menjadi gerakan berputar dan mengantarkan
energi putaran tersebut ke generator.
3.2.4
Generator
Generator merupakan suatu peralatan listrik yang dapat mengkonversikan energi
mekanik (gerak) menjadi energi listrik. Apabila kumparan medan dialiri arus maka akan
timbul fluks utama pada generator, karena rotor diputar, maka akan menyebabkan
terjadinya pergerakan relatif antara fluks dengan kumparan jangkar stator.
19
.........................................................................................................................(1.1)
dimana:
e = ggl yang dibangkitkan (volt)
= fluks magnetic
N = jumlah lilitan
Tanda minus disini hanya menunjukan arah saja jika ada arus terinduksi yang
timbul. Kemudian jika konduktor tersebut membentuk suatu rangkaian tertutup akan
mengalir arus terinduksi pada rangkaian tersebut yang berarti mendapatkan energi listrik.
Generator AC dapat dibagi atas dua jenis yaitu:
a. Generator sinkron
20
Istilah sinkron digunakan pada generator jenis ini karena rotor berputar dengan
kecepatan sudut yang sama dengan kecepatan sudut perputaran pole-pole stator yang
berupa electromagnet AC. Konstruksi mesin sinkron terbagi atas dua bagian yaitu bagian
yang bergerak (rotor) dan bagian yang diam (stator).
Pada rotor terdapat kumparan medan sedangkan pada stator terdapat kumparan
jangkar. Arus searah untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor
melalui cincin. Kumparan jangkar yang terdiri atas sebuah kumparan dengan N lilitan.
Penampang berupa dua sisi kumparan a dan a yang berada pada celah sempit yang
terdapat di kedua ujung garis tengah yang saling berhadapan dari lingkaran dalam stator.
Konduktor yang menyusun sisi-sisi kumparan tersebut terletak sejajar sumbu mesin dan
dihubungkan secara seri oleh ujung-ujungnya. Rotor diputar pada suatu kecepatan tetap
oleh sebuah penggerak mula yang dihubungkan pada sumbunya. Lintasan fluks berupa
garis putus-putus.
Kecepatan sinkron untuk mesin arus bolak-balik dan hubungannya dengan banyak
kutup dinyatakan dengan:
n=
..........................................................................................................................(1.2)
dimana:
n = kecepatan putaran generator (rpm)
f = frekuensi kerja (Hz)
P = jumlah kutub
Jika pada medan magnet diputar pada suatu kumparan, maka akan terjadi
perubahan fluks pada medan magnet tersebut, karena fluks yang berubah-ubah maka pada
kumparan akan timbul arus listrik sebesar:
e = Blv.............................................................................................................................(1.3)
Dimana:
e = ggl yang dibangkitkan (volt)
B = kerapatan fluks (Wb)
I = panjang kumparan (m)
V = kecepatan (m/detik)
b. Generator Asinkron
21
Istilah asinkron digunakan pada generator jenis ini karena rotor beputar dengan
kecepatan sudut yang tidak sama dengan kecepatan sudut perputaran pole-pole stator yang
berupa elektromagnet AC. Konstruksi mesin asinkron terbagi atas dua bagian yaitu bagian
yang bergerak (rotor) dan bagian yang diam (stator).
Bagian stator dari mesin ini sama seperti pada mesin sinkron, namun bagian rotor
berupa selinder besi yang pada pinggirnya terdapat pada slot-slot yang diisi oleh batangbatang tembaga yang dihubungkan oleh cincin-cincin pada kedua sisi ratanya mirip sebuah
sangkar. Jadi rotor pada keadaan awalnya tidak berupa dipol magnet. Ketika pole-pole
electromagnet AC pada stator berputar, batang-batang konduktor rotor mempunyai
kecepatan relatif terhadap medan magnet sehingga akan timbul emf terinduksi.
Ketika masing-masing batang konduktor tadi dihubungkan oleh cincin, maka
mengalirlah arus terinduksi. Dengan demikian rotor sekarang dipol magnet dan ikut
berputar karena dipol magnet cenderung menempatkan diri sejajar dengan medan magnet
luar. Dalam hal ini mesin dikatakan berfungsi sebagai rotor.
Namun pada peristiwa ini rotor berputar dengan kecepatan sudut yang lebih kecil dari pada
kecepatan pole-pole stator. Jika ada momen gaya mekanik dari luar yang bekerja pada rotor
sehingga kecepatan sudut rotor lebih besar dari pada kecepatan putar pole-pole stator,
maka akan timbul emf terenduksi dan arus terinduksi dengan arah yang berlawanan dengan
sebelumnya pada rotor, karena adanya arus terinduksi tersebut maka timbul momen gaya
elektromagnet yang melawan momen gaya mekanik dan tercapailah kesetimbangan
dinamis dimana rotor berputar dengan kecepatan sudut tertentu yang lebih besar dari pada
kecepatan putaran pole-pole stator. Momen gaya mekanik bekerja pada rotor yang
berputar, momen gaya mekanik melakukan usaha yang dikonversikan menjadi energi
listrik.
Jenis-jenis generator yang digunakan pada PLTD Koto Lolo adalah sebagai berikut:
a. Toyodenki
Berikut ini adalah spesifikasi dari generator toyodenki:
1. Merk Generator : Toyodenki
2. Model type
: 6B8715S
3. Phase
: 3 fhasa
4. Output
: 1285 kVA
5. Volt
: 6.3 kV
6. Amp
: 68.7 A
7. Cos
: 0.8
8. Frekuensi
: 50 Hz
9. Rpm
: 750
10. Eksitasi
:109.2 Volt, 13 Ampere
11. Berat
: 5 ton
22
12. Tahun
: 1982
b. Pindad
Berikut ini adalah spesifikasi dari generator pindad :
1. Merk Generator : pindad
2. Model type
: IF C1633 BHC63-Z
3. Kelas
:F
4. Phase
: 3 fhasa
5. Output
: 1520 kVA
6. Volt
: 6.3 kV
7. Amp
: 139 A
8. Cos
: 0.8
9. Frekuensi
: 50 Hz
10. Rpm
: 750
11. Eksitasi
:73 Volt, 14 Ampere
12. Berat
: 9,5 ton
3.2.5
Transformator
Transformator sering disebut juga dengan trafo. Trafo adalah alat listrik yang dapat
memindahkan dan mengubah energi listrik kerangkaian listrik yang lain, melalui
gandengan magnet dan berdasarkan prinsip elektromagnetik. Transformator pada unit
pembangkit berfungsi untuk menyamakan tegangan output generator dan tegangan bus bar,
dan untuk instrument ukur serta instrumen proteksi. Trafo terdiri dari dua gulungan kawat
yang terpisah satu sama lain, dan dibelitkan pada inti yang sama.
23
24
1.
Kompressor Udara
Kompressor udara berfungsi sebagai pengisi udara start awal mesin.
2.
Turbocharger
Turbocharger sebagai pemompa udara ke dalam silinder untuk menambah
tekanan udara untuk menghasilkan daya mesin yang lebih besar, sehingga
dapat meningkatkan efisiensi mesin.
Udara sangat diperlukan dalam proses pembakaran, dimana udara tersebut diambil
langsung dari udara atmosfer. Sistem udara masuk berfungsi menyediakan udara bersih
yang cukup untuk proses pembakaran beban bakar didalam silinder. Pada PLTD unit
pembangkit I SWD sistem udara masuknya menggunakan sistem turbocharger yang terdiri:
Turbin
Blower
Intercooler
Sistem turbocharger memanfaatkan gas buang yang keluar dari silinder untuk
memutar turbin yang dikopel langsung dengan poros blower/kompresor. Selanjutnya
kompresor tersebut menghisap udara masuk ke silinder. Udara yang dihisap pada
temperatur sekitar 300C dengan tekanan 1 atm (1,033Kg/cm2) dan akan keluar dari
kompresor sekitar 1200C dengan tekanan 1,5 Kg/cm2
Dengan temperatur udara yang tinggi ini (1200C) maka udara tersebut perlu
didinginkan karena temperatur udara yang diinginkan dalama proses pembakaran
500C.Udara tersebut didinginkan dengan menggunakan intercooler sebelum masuk ke
silinder.
Sistem intercooler pada PLTD Koto Lolo menggunakan air yang sudah melalui
chemical water treatment. Kemudian masuk kedalam intercooler dan disirkulasikan dengan
pompa, lalu masuk kedalam radiator untuk didinginkan kembali. Temperatur air
pendinginyang masuk ke intercooler 700C dan yang keluar 800C.Kemudian udara dari
intercooller masuk ke intake manifold untuk diturunkan tekanannya dan kandungan air
didalam udara dipisahkan dengan cara diembunkan. Udara tersebut masuk ke ruang bakar
untuk selanjutnya dikompresi.
Pada akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan ke dalam silinder sehingga
terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dan udara. PLTD SWD hanya menggunakan
1 turbocharger perunit. Putaran turbocharger tersebut adalah 14.000 rpm.
25
Kecepatan cukup, kecepatan menstart tergantung pada jenis dan ukuran mesin,
keadaannya dan suhu udara keliling apabila kecepatan menstart tidak
mencukupi maka akan menurunkan tekanan kompresi dan suhu pada akhir
langkah dibawah yang diperlukan untuk menyalakan bahan bakar yang
diinjeksikan.
Perbandingan kompresi tepat, kalau perbandingan kompressi tidak cukup tinggi
maka suhu akhir dari pengisian udara tekan juga akan terlalu rendah untuk
penyalaan.
Pada mesin diesel yang digunakan pada PLTD Koto Lolo jenis SWD menggunakan
metode penstater udara dalam menjalankan awal mesin, menggunakan penstater udara
untuk mesin besar agar udara tekan mudah untuk diproduksi, mudah untuk disimpan.
Penstater udara sangat sesuai untuk mesin diesel besar yang memerlukan
penggunaan energi besar dalam waktu singkat. Penekanan udara kedalam tangki dan
penggunaan udara dari tangki dapat memberikan energi yang diperlukan sejumlah yang
dikehendaki. Tekanan udara penstater pada suatu mesin diesel biasanya 150 sampai 300
26
psi, mesin injeksi udara mempunyai kompresor udara tekanan tinggi dan untuk
memperkecil ukuran tangki udara, digunakan tekanan udara dari 500 sampai 700 psi.
Volume tangki udara yang diperlukan untuk menstart mesin dapat diambil sebesar
15 sampai 20 kali lipat perpindahan torak total untuk mesin kecil. Udara tekan yang
digunakan untuk menstart dapat dikembalikan dalam jangka waktu yang relatif lama
setelah mesin distart, oleh sebab itu kompresor udara bisa kecil dan tidak memerlukan
banyak daya. Kompresor dapat digerakkan langsung dari mesin atau dari sumber daya
terpisah, misalnya motor bakar kecil yang distart dengan tangan atau motor listrik.
c.) Sistem Bahan Bakar
Didalam sistem bahan bakar terdapat komponen-komponen tambahan seperti :
1.
Injektor
Injektor berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar ke ruang bakar agar terjadi
bakar, agar kecepatan putaran mesin tetap konstan dalam keadaan beban yang
berubah-ubah. Kenyataannya beban tidak melampaui beban maksimum yang dapat
dibawa oleh mesin.
3.
27
Agar mesin diesel dapat beroperasi dengan baik, aman, ekonomis dan optimal
maka harus ditunjang dengan sistem pelumasan yang baik. Pelumasan ini berfungsi
sebagai pelicin, pendingin, perapat, pembersih, pencengah korosi dan peredam kejut
Adapun syarat pelumasan adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tertutup
Bertekanan
Dapat disirkulasikan
Dapat menjangkau keseluruhan bagian
Dapat dibersihkan
Dapat didinginkan
Sistem pelumasan pada mesin diesel merupakan hal yang sangat penting karena
pada sistem ini, terdapat bagian-bagian yang bergerak translasi ataupun rotasi yang
menyebabkan terjadinya gesekan.
Sistem pelumasan PLTD Unit pembangkit I SWD diesel didinginkan kedalam
udara. Pada saat mesin dijalankan maka lub oil sump tank menuju ke mesin dengan
melewati dengan melewati lub oil cooler, pelumasan bergerak kebagian bawah silinder
(karter), kemudian ke lub oil pump tank untuk disirkulasikan kembali, setelah mesin
beroperasi sekitar 90% maka tugas lub oil priming pump diganti dengan gear lub oil pump.
Untuk menjaga kualitas lub oil, maka lub oil tersebut disaring pada glacier centrifugal lub
oil filter juga dihisap dan pompa oleh purifier melewati heater (sistem heater dan elektrik
heater) lalu masuk ke purifier, clean oil yang dihasilkan masuk kembali kedalam lub oil
pump tank. Temperatur lub oil 50-630C, sedangkan temperatur keluar 70-900C dengan
tekanan 5-8 bar.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemilihan minyak pelumas, antara
lain :
1. Viscositas (kekentalan), sebagai tahanan fluida untuk mengalir, makin tinggi
viskositas makin sulit untuk mengalir (makin kental).
2. Pour poin (titik tuang), merupakan temperatur terendah dimana pelumas mesin
dapat mengalir.
3. Flash poin (titik nyala), merupakan temperatur minimum pelumasan yang dapat
menguap pada tekanan atmosfer sehingga dapat menyala bila diletakkan di api.
4. Fire poin (titik bakar), temperatur minimum dimana uap pelumasan cukup
banyak dan dapat terbakar. Biasanya fire poin pelumasan diatas 300C flash poin.
5. Demulsibility, sifat kemudahan untuk terpisah dari air.
Bagian-bagian terpenting untuk dilumasi antara lain :
28
1.
2.
3.
4.
main bearing
piston
crank shaft
rocker arm
29
3. Colling Tower
Colling tower berfungsi mendinginkan air sirkulasi pendingin dari oli cooler,
heat exchanger dan air cooler.
4. Water Cooler
Water cooler berfungsi untuk mendinginkan air pendingin mesin dalam proses
pencampuran air mesin dan digunakan air sebagai pendingin.
b. Menghidupkan mesin
Setelah selesai melakukan persiapan start, lalu dilakukan proses menghidupkan
mesin, langkah-langkahnya adalah:
1. Hand Wheel pengatur bahan bakar dibuka maksimum
2. Switch power supply pada diesel panel control di posisi on.
3. Tombol speed setting pada governor posisi maksimum.
4. Menghidupkan pompa supply bahan bakar.
5. Menghidupkan blower sentral.
6. Menghidupkan mesin dengan tombol start.
7. Lalu putaran mesin diatur pada putaran idle.
8. Setelah mencapai putaran idle, lalu putaran dinaikkan ke putaran minimal,
kemudian putaran dinaikan secara bertahap.
30
31
Ada dua kemungkinan mesin yang akan mengambil alih beban yang akan
dilepaskan:
a. Mesin yang sudah beroperasi paralel sejak semula.
b. Mesin yang baru dioperasikan ( mesin yang standby ).
Bila kejadian seperti poin ( a ) maka tidak akan memakan waktu yang terlalu lama,
tetapi bila terjadi seperti poin ( b ) maka akan diperlukan waktu yang lebih lama, karena
kita harus menghidupkan unit pengganti ini sampai siap untuk dibebani ( seperti start
normal ). Dari kedua sistem di atas yang penting diperhatikan adalah bahwa unit pengganti
harus mampu menampung beban yang dilepaskan.
Langkah-langkah pelepasan beban adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
3.2.6.3.5
32
Jumlah bahan bakar yang diperlukan ini merupakan fungsi dari beban dan beban ini
selalu berubah. Governor mempunyai sifat yang peka terhadap perubahan frekuensi di
jaringan ini dan menggerakkan rack bahan bakar untuk mengatur bahan bakar yang
dibutuhkan. Bila timbul situasi dimana posisi pengaturan governor sudah menunjukkan
bahan bakar maksimum tetapi daya masih bertambah terus, maka governor akan over load
dan putarannya akan mulai turun, frekuensi pun turun sampai sistem tidak mampu dan CB
lepas karena frekuensi rendah.
Dari situasi diatas mengharuskan untuk menyediakan unit yang selalu standby
untuk mengatasi bila terjadi beban ekstra, mesin dihidupkan kemudian diparalel. Hal ini
akan membantu menampung daya sehingga tidak terjadi gangguan pada mesin.
3.2.7
Pemeliharaan
3.2.7.1 Defenisi
Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai tujuan untukmembalikan
kondisi mesin ke kondisi semula atau kondisi awal mesin.
3.2.7.2 Tujuan
Pemeliharaan ini dilakukan mempunyai tujuan-tujuan tertentu, adapuntujuan-tujuan
dari perawatan yang dilakukan antara lain:
a. Mempertahankan kondisi mesin.
b. Meminimalisir kerusakan yang mungkin terjadi.
3.2.7.3 Prosedur Pemeliharaan
Pemeliharaan atau perawatan dapat dikelompokan kedalam beberapakelompok,
adapun pengelompokan dari pemeliharaan dapat dilihatpada bagian berikut:
33
34
12. Lakukan tindakan keamanan jalankan motor tanpa kopling untuk mengecek
putarannya dan dengarkan suara bantalannya jika kondisinya sudah baik,
hubungkan kopling motor dengan unit yang digerakan.
(P-0)
(P-1)
(P-2)
(P-3)
(P-4)
(P-5)
35
(P-6)
(P-7)
(P-8)
36
tersendiri
4. Alat kerja seperti kunci khusus/moment, instrumen ukur telah dikalibrasi
5. Bangku kerja dan ruang penempatan.
Tahap pelaksanaan pekerjaan berupa: pembongkaran, penempatan (bagian
yang dibongkar), pembersihan, pengukuran, penggantian, pemasangan dan
penyetelan bagian mesin (termasuk kontrol dan proteksi) dilakukan sesuai dengan
petunjuk pabrik.
Contoh uraian pekerjaan yang dilaksanaan pada tiap-tiap jenis pekerjaan,
sebagai berikut:
37
38
Mesin
Normal
1.
2.
Tidak
Normal
(Rusak)
-
39
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
YANMAR 2/NHL-ETP
SWD 6TM 410 RR
YANMAR 2/ M220L-EN
YANMAR 3/ M220L-EN
YANMAR 4/ M220L-EN
YANMAR 5/ M220L-EN
YANMAR 6/ M220L-EN
YANMAR 7/ M220L-EN
YANMAR 8/M220L-EN
3.4.2 Pembahasan
Pada Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Koto Lolo memiliki 11 unit
mesin pembangkit, yang terdiri dari YANMAR, SWD dan RUSTON. Semua mesin
pembangkit tersebut dapat beroperasi dengan normal dan tidak ada mengalami kerusakan
dikarenakan pada PLTD Koto Lolo dilakukan pemeliharaan terhadap mesin pembangkit
dan generator. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi pemeliharaan terencana dan
pemeliharaan tidak terencana dimana pemeliharaan terencana sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan sedangkan pemeliharaan tak terencana dilakukan pada saat terjadinya
kerusakan secara mendadak.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi dari pemeliharaan, maka kesimpulan yang dapat diperoleh
adalah:
1.
40
41
DAFTAR PUSTAKA
Lala.
2015.
Prinsip
Kerja
Pembangkit
Listrik
Tenaga
Diesel.
42
Nama
No Bp
Program studi
Judul KP
No
: Rian Fadilla
: 2012310055
: Teknik Elektro S1
: Pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Pada PLTD Koto Lolo
Tanggal
Paraf