Anda di halaman 1dari 4

PROSES BISNIS PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN JAWA

BAGIAN TENGAH II

Sesuai Peraturan Direksi PT PLN (Persero) No. 0014.P/DIR/2016 tanggal 21


Januari 2016 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa
Bagian Tengah II, wilayah kerja UIP JBT II meliputi daerah Jawa Barat dan Jawa
Tengah & DIY dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas proses pengelolaan
kegiatan konstruksi jaringan dan pencapaian target penyelesaian. UIP JBT II
berkedudukan di Jalan Margo Utomo (d/h P. Mangkubumi) No. 16 Yogyakarta,
secara operasional telah aktif pada tanggal 1 April 2016.
Visi PT PLN (Persero) UIP JBT II yakni Menjadi Standart of Excellence dalam
pembangunan Ketenagalistrikan dengan bertumpu pada potensi insani.
Misi PT PLN (Persero) UIP JBT II
a. Mendorong pembangunan ketenagalistrikan wilayah timur Indonesia yang
berorentasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan mitra
strategik.
b. Memastikan terkendalinya biaya, mutu dan waktu dalam proses
pembangunan ketenagalistrikan yang berwawasan lingkungan.
Berdasarkan Peraturan Direksi No. 0226.P/DIR/2016 tanggal 24 Mei 2016
tentang Formasi Jabatan PT PLN (Persero) UIP JBT II dipimpin oleh General
Manager yang membawahi 4 bidang yaitu Bidang Perencanaan, Bidang Operasi
Konstruksi, Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia, dan Bidang Hukum,
Komunikasi dan Pertanahan, dengan masing-masing Bidang dipimpin oleh Manajer
Bidang. Selain itu, terdapat Pejabat Struktural yang bertanggung jawab langsung
kepada General Manager yaitu Pejabat Perencana Pengadaan dan Pejabat Pelaksana
Pengadaan.
Wilayah kerja PT PLN (Persero) UIP JBT II meliputi daerah Jawa Bagian
Tengah & DIY dengan dibagi kedalam 4 (empat) UPP (Unit Pelaksana Proyek) yang
masing-masing UPP di pimpin oleh Manajer Unit Pelaksana Proyek, yang terdiri
dari:
1. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Jaringan Jawa Bagian Tengah 1,
berkedudukan di Bandung
2. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Jaringan Jawa Bagian Tengah 2,
berkedudukan di Cirebon
3. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Jaringan Jawa Bagian Tengah 3,
berkedudukan di Semarang
4. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Jaringan Jawa Bagian Tengah 4,
berkedudukan di Cawang
Dalam rangka menyukseskan program pemerintah 35.000 MW, pembangunan
Backbone SUTET 500 KV jalur utara sangat diperlukan untuk menyalurkan dana
sebesar 7220 MW mulai dari PLTU Tanjung Jati B (Jawa 4) di Jepara, PLTU Jateng
(Batang), PLTU Jawa 3 di Cirebon, PLTU Jawa 1 di Cirebon dan PLTU Indramayu.
SUTET 500 KV Tanjung Jati Batang Mandirancan Indramayu - Cibatu Baru
membentang sepanjang 591 km, melintasi 20 Kabupaten / Kota di 2 Provinsi (Jawa
Tengah dan Jawa Barat) dengan total tower sebanyak 1395 buah. Dalam paket
pekerjaannya, akan dibangun juga 4 (empat) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi.
Rencana SUTET 500 KV Jalur Utara Jawa ( Java Backbone ) terdiri dari:
1. SUTET 500 KV Tanjung Jati TX ( Ungaran Pedan ), sebanyak 342 Tower,
sepanjang kurang lebih 145 KM
2. SUTET 500 KV TX ( Ungaran Pedan ) Batang, sebanyak 209 Tower,
sepanjang kurang lebih 87 KM
3. SUTET 500 KV Batang Mandirancan, sebanyak 396 Tower, sepanjang
kurang lebih 167,5 KM
4. SUTET 500 KV Mandirancan Indramayu, sebanyak 211 Tower, sepanjang
kurang lebih 90 KM
5. SUTET 500 KV Indramayu Cibatu Baru, sebanyak 237 Tower, sepanjang
kurang lebih 101,5 KM
Sedangkan untuk rencana GITET 500 KV Jalur Utara Jawa ( Java Backbone )
sebagai berikut:
1. GITET 500 KV Batang EXT
2. GITET 500 KV Mandirancan EXT
3. GITET 500 KV Indramayu
4. GITET 500 KV Cibatu Baru / Delta Mas
RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) menjadi pedoman
pengembangan sistem kelistrikan di wilayah usaha PT PLN (Persero) yang akan
digunakan dalam penyusunan RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan) dan
RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan). RKAP tersebut kemudian
dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunan proyek baik jaringan Transmisi
dan Gardu Induk. RKAP ditetapkan oleh General Manager Unit Induk Pembangunan
untuk memastikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi strategi dan kebijakan
pembangunan.
Dari Bidang Perencanaan bertanggung jawab dan menjamin tersedianya
perencanaan umum, perencanaan lingkungan hidup, perencanaan konstruksi
pembangunan, menyusun kebijakan manajemen strategi meliputi perencanaan,
enjiniring, survey dan soil investigation, perencanaan kegiatan perijinan dan
pembebasan lahan. Kemudian Bidang Hukum, Komunikasi dan Pertanahan
melaksanakan evaluasi proses perijinan dan administrasi dokumen terkait dengan
pembebasan tanah dan sertifikasi tanah yang telah disusun dan direncanakan Bidang
Perencanaan. Setelah tanah bebas Bidang Perencanaan Umum, Perencanaan Sipil
dan Perencanaan Elektromekanik menyiapkan dokumen pelelangan yang nantinya
akan dilakukan proses Pelelangan oleh Pejabat Pengadaan.
Pejabat Perencana Pengadaan menyusun Strategi Pengadaan, DRP (Dokumen
Rencana Pengadaan), Dokumen RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat), dan HPE
(Harga Perkiraan Engineering) yang ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa. Pejabat
Pelaksana Pengadaan bertanggung jawab melaksanakan pengadaan, mulai dari
pengumuman, penjelasan, evaluasi, penetapan pemenang sampai tanda tangan
kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa. Proses pelelangan selesai dan mendapatkan
Kontraktor sebagai Pelaksana Pekerjaan.
Unit Pelaksana Proyek bertanggung jawab mengelola pelaksanaan
pembangunan sesuai kontrak dengan Pihak Kontraktor serta melaksanakan evaluasi
kegiatan pekerjaan konstruksi, pemantauan dan pengendalian kemajuan fisik.
Bidang Operasi Konstruksi mengevaluasi secara keseluruhan pengendalian
pembangunan agar pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan secara tepat
waktu, biaya dan mutu serta menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
pelaksanaan administrasi teknik, meliputi administrasi tenaga kerja asing,
admnistrasi kontrak (amandemen kontrak, jaminan pelaksanaan, verifikasi dokumen
pembayaran dan berita acara serah terima). Kemudian menyusun, mengelola dan
mengevaluasi persetujuan Master List termasuk mengelola pengendalian logistik dan
administrasi monitoring terkait dengan pekerjaan pembangunan serta mengevaluasi
program keselamatan, kesehatan kerja, kemananan dan lingkungan.
Setelah Kontraktor menyelesaikan pembangunan sesuai dengan Kontrak, UPP
melaksanakan Serah Terima Proyek di lingkungan UPP dengan wilayah. Selanjutnya
Bidang Operasi Konstruksi mengevaluasi kegiatan Serah Terima Proyek dan
Laporan Proyek Selesai di lingkungan Unit Induk Pembangunan.
Bidang Keuangan melaksanakan proses pembayaran kepada Kontraktor sesuai
dengan alokasi penganggaran, kewajiban dan ketentuan kontrak. Bangunan yang
telah diselesaikan oleh Kontraktor kemudian diserah terimakan kepada PT PLN
(Persero) UIP JBT II dan selanjutnya diserah terimakan ke Unit Perusahaan,
misalnya Unit Transmisi karena PT PLN (Persero) UIP JBT II hanya sebagai wakil
pemilik (owner).

Anda mungkin juga menyukai