Tugas Sistem Mikroprossesor Mikrokontroler AT89S51 Dalam Alat Deteksi Posisi Mobil Berbasi SMS Menggunakan GPS (Global Positioning System)
Oleh :
Putu Nopa Gunawan NIM : D411 10 009
Teknik Telekomunikasi dan Informasi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2012 2 Putu Nopa Gunawan (D411 10 009) A. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi dan aktivitas manusia semakin pesat, secara tidak langsung menyebabkan manusia sering meninggalkan mobilnya. Maka alat dengan pemanfaatan teknologi GPS dan jaringan GSM untuk pengiriman tanda pencurian berbasis mikrokontroler AT89S51 sangat dibutuhkan untuk membantu pemilik mobil dalam memonitor keberadaan mobilnya disaat menjalankan aktivitasnya. Alat ini menggunakan GPS untuk menentukan posisi/tempat dimuka bumi dengan menggunakan satelit-satelit yang di tempatkan di angkasa dan GPS merupakan masukan dari mikrokontroler. Sedangkan LCD display merupakan keluaran dari mikrokontroler bertujuan untuk menampilkan titik koordinat letak kejadian. Sedangkan telepon genggam merupakan keluaran mikrokontroler yang dihubungkan dengan RS-232, berfungsi untuk mengirimkan pesan ke pemilik mobil melalui telepon genggam yang dibawanya. Alat ini terdiri dari beberapa rangkaian, diantaranya rangkaian GPS, rangkaian sistem minimum, rangkaian LCD display, dan telepon genggan GSM. Dalam pembuatan alat keamanan dengan pemanfaatan teknologi GPS dan jaringan GSM untuk pengiriman tanda pencurian berbasis mikrokontroler AT89S51.
B. PEMBAHASAN Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler AT89S51 adalah salah satu keluarga mikrokontroler MCS-51, yang merupakan unit pengendali. Fungsi utama unit pengendali adalah mengambil, mengkode dan melaksanakan urutan instruksi sesuai urutan program yang tersimpan didalam memori. Unit pengendali mengatur urutan operasi sistem. Unit inijuga menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk menyerempakkan operasi aliran data dan instruksi. Mikrokontroler adalah satu chip yang bekerja sesuai dengan program. Single Chip merupakan sebutan yang umum diberikan suatu komponen, yang terdiri dari, Mikroprosesor, ROM, RAM, Unit I/O. Perbedaan yang menonjol antara PC dan dengan Single Chip adalah penggunaan I/O, bukan hanya dipergunakan untuk berkomunikasi dan media program. PC menggunakan perangkat keras sebagai media penyimpan program serta perangkat I/O 3 Putu Nopa Gunawan (D411 10 009) digunakan untuk komunikasi dengan pemakai, sedangkan single chip menggunakan ROM dan EPROM sebagai media penyimpan dan perangkat unit I/O, bukan hanya digunakan berkomunikasi dengan pemakai tetapi juga untuk monitoring dan mengontrol mekanisme proses peralatan yang dikontrol. Mikrokontroler AT89S51 memiliki fasilitas: CPU 8 bit yang sesuai dengan kebutuhan kedali. Memiliki proses boolean. Flash memori program didalam chip 4 Kbytes. 32 I/O dua arah yang dapat diamati sendiri-sendiri. 2 buah Timer/Counter 16 bit dan 6 buah sumber interupsi. 128 x 8 bit RAM internal. Pembangkit gelombang (osilator). Memiliki WDT (watchdog Timer). Memiliki dua DPTR (Data Pointer) Diprogram melalui ISD (In-System Programmable)
Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S51 Global Positioning System Global Positioning System (GPS) adalah sebuah sistem navigasi radio yang sangat luas, yang terbentuk dari kumpulan 24 satelit dan stasiun monitornya di bumi. Ada 5 stasiun monitor yaitu : Hawaii, Ascension Island, Diego Garcia, Kwajalein, and 4 Putu Nopa Gunawan (D411 10 009) Colorado Springs. Stasiun ini bertugas mengawasi kedudukan satelit satelit di luar angkasa dan operasionalnya. Satelit satelit tersebut mengirimkan sinyal ke pesawat penerima GPS. Pesawat penerima GPS sendiri telah dibuat sekecil mungkin dan sangat ekonomis. Cara Kerja Pesawat Penerima GPS : Satelit GPS secara umum memancarkan dua macam sinyal gelombang micro yaitu: L1 dengan frekuensi 1575.42 Mhz yang membawa pesan navigasi dan sinyal kode SPS (Standard Positioning Service). L2 dengan frekuensi 1227.60 Mhz yang digunakan untuk mengukur keterlambatan pada lapisan ionosfir dengan menggunakan penerima PPS (Precise Positioning Service). Tiga kode binari digunakan untuk menggeser fase sinyal L1 dan L2 yang ditransmit oleh sebuah satelit GPS. Ketiga macam kode binari itu adalah sebagai berkut: Modulasi kode C/A (Coarse Acquisition) pada fase L1. Kode C/A ini dikirim secara berulang setiap 1 Mhz PRN (Pseudo Random Noise). Kode C/A PRN ini berbeda untuk setiap satelit GPS yang merupakan identifikasi untuk satelit tersebut. Modulasi kode C/A ini yang digunakan sebagai dasar untuk penggunaan GPS pada masyarakat sipil. Modulasi kode P (Pricise) pada kedua sinyal L1 dan L2. Kode P ini sangat panjang sampai 7 hari pada 10 Mhz PRN. Pada penggunaan Anti-Spoofing (AS), kode P ini dienkripsi kedalam kode Y untuk setiap channel penerima dan digunakan untuk keperluan pemakai tertentu saja dengan cryptographic-key. Kode P(Y) ini menjadi dasar penggunaan pada PPS (Precise Positioning Service). Pesawat penerima GPS menggunakan sinyal satelit untuk melakukan triangulasi posisi yang hendak ditentukan dengan cara mengukur lama perjalanan waktu sinyal dikirimkan dari satelit, kemudian mengalikannya dengan kecepatan cahaya untuk menentukan secara tepat berapa jauh pesawat penerima GPS dari setiap satelit. Dengan mengunci sinyal yang ditransmit oleh satelit minumum 3 sinyal dari satelit yang berbeda, pesawat penerima GPS dapat menghitung posisi tetap sebuah titik yaitu posisi Lintang dan Bujur bumi (Latitude & Longitude) atau sering disebut dengan 2D fix. Penguncian sinyal satelit yang keempat membuat pesawat penerima GPS dapat 5 Putu Nopa Gunawan (D411 10 009) menghitung posisi ketinggian titik tersebut terhadap muka laut rata-rata (Mean Sea /Level) atau disebut 3D fix dan keadaan ini yang ideal untuk melakukan navigasi. GPS-Modul EG-T10 adalah perangkat penerima GPS dalam bentuk modul elektronik tanpa display. Modul ini dapat menerima sinyal dari 12 satelit GPS dan dapat melakukan komputasi untuk mendapatakan hasil pengukuran dalam frekuensi 1 Hz. Modul ini menggunakan komponen TTL dan interfacedengan komunikasi UART. Beberpa fitur yang diberikan oleh modul GPS ini adalah Tertanam chipset SIRFstarIIdengan performa yang tinggi TrackingGPS memalui 12 channel satelit Memiliki power saving Memiliki SRAM 1Mb Memiliki flash memory 4Mb Dual TTL UART interface Memiliki ukuran 2.8 x 1.6 x 0.58 Waktu pengukuran kembali 0.1 detik Support standarisasi NMEA-0183 dan Sirf binary protocol Frekuensi kerja L1, 1575.42 MHz Akurasi 15 meter, 2D RMS dan 5 meter DGPS terkoreksi Menggunakan datuum WGS-84
GPS-Modul EG-T10. 6 Putu Nopa Gunawan (D411 10 009) GPS Etrex GPS receiver yang paling sering digunakan adalah GPS Etrex. GPS receiver ini dilengkapi oleh embedded antenna, sehingga tidak diperlukan antenna eksternal. GPS ini memiliki 12 kanal, yaitu dapat menerima sinyal 12 satelit secara bersamaan pada waktu yang sama, dengan kecepatan data sampling satu detik. GPS ini juga memiliki clock internal dan memori eksternal untuk menyimpan data data penting seperti parameter orbit satelit posisi terakhir, tracking pada suatu tempat, tanggal, dan waktu. Mikroprosesor pada GPS receiver digunakan untuk pengontrolan receiver data sampling, memori untuk menyimpan data navigasi, dan sebagai antarmuka dengan peralatan eksternal.
Block diagram GPS Antenna berfungsi sebagai sensor yang menerima sinyal RF dari satelit, kemudian mengubahnya menjadi arus listrik, dan diperkuat oleh pre-amplifier. Modul RF terdiri dari bagian yang dapat mengidentifikasi sinyal masuk. Bagian pengolahan sinyal RF tersebut berupa demodulator untuk memisahkan sinyal data dengan sinyal pembawa. Sinyal data yang masih berupa sinyal analog kemudian diubah menjadi sinyal digital oleh analog to digital converter (ADC) pada mikroprosesor. Mikroprosesor pada GPS receiver juga melakukan sampling data untuk diolah lebih lanjut, sehingga dihasilkan data keluaran dalam beberapa format seperti NMEA 0183 melalui antarmuka RS-232.
7 Putu Nopa Gunawan (D411 10 009) Fitur GPS Etrex: Bisa tangkap signal GPS USA Navstar sekaligus GPS Rusia Glonass Peta sudah multiple, misal mantugaul.img, darat.img, laut.img dst Sudah menggunakan UI baru bukan berdasarkan halaman seperti GPS Etrex Vista HCX, mirip dengan susunan menu Oregon 550 Ada internal memory sebesar 1.7GB Bisa custom maps Bisa bluechart G2 vision Bisa wireless transfer Support cadence dan HRM (optional) Waypoint naik dari 1000 jadi 2000 waypoints Routes dari 50 jadi 500 routes Compass sudah 3 axis Bisa konek ke Garmin Chirp Tidak memakai karet samping lagi, artinya bakal lebih awet
Tampilan GPS Etrex
8 Putu Nopa Gunawan (D411 10 009) C. PENUTUP Kesimpulan GPS dan Ponsel berfungsi menampilkan posisi terhadap garis lintang dan garis bujur serta menampilkan waktu untuk zona Indonesia. Mikrokontroller AT89S51 sebagai pusat pengendali dan penghubung antara modul GPS, ponsel, dan penampil. Modul GPS TFAG-10 merupakan penerima sinyal GPS yang dipancarkan dari satelit dengan keluaran karakter ASCII yang berformat NMEA yang akan diterjemahkan oleh mikrokontroler Penggunaan ponsel Ericsson T28 pada alat ini karenakemudahan dalam menghubungkannya dengan rangkaian mikrokontroler baik hardware maupun software-nya sehingga tidak dapat digantikan dengan ponsel merk lain. Kelebihan dan kekurangan dari alat ini adalah: Mengetahui posisi benda bergerak yang dapat ditampilkan melalui LCD berupa titik kordinat. Alat dapat bekerja dengan baik dan lebih presisi pada tempat terbuka. Pada ruang tertutup alat mengalami penurunan kinerja. Dalam keadaan bergerak, posisi yang ditampilkan di LCD sering mengacak. Pada kedalaman alat tidak dapat bekerja atau membaca data GPS.