a. Bonus
Uang yang dibayarkan sebagai 2.1.5 Tujuan Pemberian Insentif
balas jasa atas hasil pekerjaan yang Tujuan pemberian insentif adalah:
telah dilaksanakan..
1. Bagi perusahaan :
b. Komisi
a) Mempertahankan tenaga kerja yang
Merupakan sejenis bonus yang terampil dan cakap agar
dibayarkan kepada pihak bagian loyalitasnya tinggi terhadap
penjualan yang mengahasilkan perusahaan.
penjualan yang baik
b) Meningkatkan moral kerja dan
c. Profit Sharing disiplin karyawan melalui absensi.
Salah satu jenis insentif yang tertua. c) Meningkatkan produktivitas
Dalam hal pembayarannya dapat perusahaan dan penjualan yang
diikuti bersama-sama pola, tetapi meningkat.
biasanya mencakup pembayaran
2. Bagi karyawan :
berupa sebagian dari hasil laba yang
disetorkan ke dalam setiap peserta. a) Meningkatkan standar
kehidupannya dengan diterimanya
d. Jaminan Sosial
insentif.
Insentif yang diberikan dalam
b) Meningkatkan motivasi kerja
bentuk jaminan sosial lazimnya
karyawan sehingga mendorong
diberikan secara kolekti dimana
mereka untuk berprestasi lebih baik.
setiap karyawan dapat
memperolehnya secara rata-rata
2. Insentif Non Finansial 2.1.6 Kinerja
Insentif non finansial dapat diberikan
Pegawai sebagai bagian penting
dalam berbagai bentuk :
suatu perusahaan memegang peran sangat
a. Pemberian piagam penghargaan
menentukan dalam usaha mencapai tujuan
b. Pemberian kenaikan pangkat atau
oleh perusahaan, oleh karena itu perhatian
jabatan
perusahaan terhadap masalah ini
Kedua bentuk insentif tersebut
merupakan hal yang sangat penting.
sama pentingnya dan digunakan untuk
Karena kinerja pegawai akan
saling melengkapi, tergantung kondisi dan
mempengaruhi usaha pencapaian tujuan
kebutuhan. Jelas bahwa insentif yang
perusahaan.
memadai akan mendorong semangat dan
5
Misi perusahaan :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan
bidang lain yang terkait.
2. Berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan, dan
pemegang saham.
3. Menjadikan tenaga listrik sebagai
media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat
4. Mengupayakan agar tenaga listrik
menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
Dari Tabel diatas menunjukkan
5. Menjalankan kegiatan usaha yang
bahwa realisasi kinerja Billing
berwawasan lingkungan.
Management selama tahun 2017 masih
belum optimal, khususnya untuk 2 (dua)
Moto Perusahaan : kegiatan utama yaitu pengendalian
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik tunggakan dan pembacaan meter. Untuk
(Electricity for a Better Life) kegiatan pembacaan meter meskipun
13
secara jumlah pelanggan yang dibaca pencapaian diatas dapat dibuat gambaran
sudah memenuhi, namun masih terkena sebagai berikut :
denda pinalti hampir setiap bulan karena a. Angka tersebut menggambarkan bahwa
masalah akurasinya sehingga masih secara performance petugas pelaksana
terdapat koreksi rekening yang seharusnya pekerjaan billing management belum
koreksi rekening harus nihil atau tidak ada sepenuhnya memiliki pemahaman dan
lagi. kompetensi serta penguasaan wilayah
kerja yang baik. Hal ini tentunya belum
Selanjutnya untuk kinerja
cukup memuaskan karena target
pengendalian tunggakan justru masih jauh
realisasi pekerjaan yang seharusnya
dari target bulanan, karena secara bulanan
dicapai adalah 100% untuk setiap
realisasi kinerja bisa mencapai target di
kelompok tugas billman (Pembacaan
triwulan pertama saja seperti ditunjukkan
meter, Penataan Data Pelanggan dan
pada grafik realisasi kinerja tunggakan
Pengendalian Piutang).
dibawah ini.
b. Pada beberapa Rayon terlihat bahwa
kinerja petugas billman pencapaian
Gambar 4.1 Grafik Kinerja Tunggakan kinerjanya nampak masih ada yang di
bawah angka 90%, hal tersebut
disebabkan selain karena faktor
kompetensi petugas, namun juga
sangat dipengaruhi oleh tantangan
eksternal yaitu karakteristik pelanggan
yang memiliki tingkat ketertiban
pembayaran tagihan listrik rendah,
persepsi secara umum di pelanggan
yang masih merasa tidak bermasalah
dengan pembayaran rekening listriknya
menunggak, bahkan menjadi kebiasaan
Untuk diketahui target rutin, dimana penyelesaiannya harus
pengendalian tunggakan ini juga didatangi sama petugas, bahkan
merupakan target utama perusahaan, dilakukan tindakan pemutusan secara
karena berkaitan langsung dengan sepihak.
revenue/pendapatan perusahaan yang c. Berdasarkan wawancara dengan
seharusnya cepat masuk ke kas Manajer Rayon dan koordinator
perusahaan untuk digunakan sebagai biaya masing-masing vendor di rayon,
operasional perusahaan, dan karena mayoritas memberikan gambaran
sifatnya penagihan sangat tergantung dari bahwa kinerja tunggakan tidak tercapai
performa kinerja individu petugas Billing selain faktor eksternal, ada juga
Management. pengaruh beberapa petugas billman
Secara umum pencapaian kinerja yang masih kurang maksimal dan
Billing Management di Area bandung tingkat kesadaran yang tidak sesuai
termasuk belum optimal, karena dengan service level agreement yang
pencapaian rata-rata belum mencapai diharapkan.
100% khususnya pada kegiatan d. Sosialisasi yang diharapkan
pengendalian piutang, dimana dari tabel dilaksanakan secara kontinyu sebagai
sarana edukasi ke pelanggan untuk
14
meningkatkan tingkat kesadaran agar Bandung pada tahun 2017 adalah 90,28
dapat melaksanakan pembayaran tepat yang justru mengalami penurunan dari
waktu, melalui penyebaran leaflet, tahun sebelumnya, dimana survey ini
spanduk ditempat yang strategis dan dilakukan oleh lembaga kredibel yaitu
juga brosur yang dibawa oleh biller Surveyor Indonesia dan yang disurvey
sebagai bagian dari upaya PLN dapat diantaranya yaitu transparansi tagihan
memenuhi target yang diberikan. listrik, pemberitahuan pemutusan
e. Proses dan model kerja petugas tunggakan dan keramahan petugasnya.
billman perlu dilakukan penyesuaian Hal ini sangat terkait langsung dengan
sesuai dengan tuntutan serta target tingkat kinerja dari para Petugas Billman
PLN yang terus meningkat. Dengan yang harus ditingkatkan dengan
meningkatnya tantangan ke depan meningkatkan motivasi dengan
diperlukan suatu mekanisme kerja memberikan insentif sesuai kinerja
dengan standar yang semakin ketat individunya.
tentu saja akan menimbulkan
kebutuhan akan system insentif yang
semakin baik. 4.3 Menentukan Kriteria Parameter
f. Dari wawancara dengan sampling untuk Menilai Kinerja Individu
petugas Billman, selama ini ada
ketidakpuasan dari para petugas Untuk parameter penilaian
Billman terhadap faktor kesejahteraan individu dalam menentukan dimensi
yang menyebabkan petugas Billman penilaian agar akurat, dilakukan kegiatan
kurang termotivasi dalam berupa analisa dan evaluasi serta
mengoptimalkan kinerja, dimana wawancara dengan Manajer Rayon,
tingkat pendapatan lebih ke sama rata sehingga bisa didapatkan penilaian secara
yang kurang memperhatikan prestasi menyeluruh untuk menilai kinerja masing-
pencapaian antar petugas Billman serta masing unit sebagai dasar pemberian
belum adanya insentif sebagai insentif kepada petugas billman. Kriteria
penghasilan tambahan yang memacu ini berdasarkan yang telah ditetapkan
para petugas Billman. dalam Bab sebelumnya dan pada
penelitian akan dibahas dimensinya.
Dari tabel diatas menunjukkan
Dampak dari belum optimalnya bahwa untuk parameter efektivitas dengan
kinerja para petugas Billing Management dimensi performa Tim secara keseluruhan
diatas tentunya juga mengakibatkan belum memuaskan sesuai yang diharapkan
adanya tingkat kepuasan disisi pelanggan sesuai tuntutan dalam kontrak karena di
PLN yang belum sesuai yang diharapkan, rayon masih ditemukan Tim Billman
seperti adanya complain besaran tagihan kualitas hasil kerjanya tidak sesuai dengan
listrik karena kesalahan pembacaan meter SLA yang ditentukan, tidak bisa bekerja
yang selain keluhan tersebut dilaporkan ke sama dan sering diingatkan untuk bisa
contac center PLN 123 juga disampaikan memperbaiki performanya agar bisa
ke media sosial dan media massa yang meningkat, beberapa petugas bilman
tentunya juga mempengaruhi citra positif sudah dilakukan evaluasi kinerjanya dan
perusahaan. diusulkan ke manajemen vendor untuk
dilakukan pembinaan, jika perlu dilakukan
Untuk diketahui hasil Survey
Kepuasan Pelanggan untuk PLN Area
15
Tabel 4.4 Penetapan Jenis Insentif Koefisien insentif berlaku jika pencapaian
Petugas Billman melebihi 100% dengan pembagian range
No Jenis Insentif Bobot Indikator
sebagai berikut :
1 Komisi (Uang) 35% Kinerja individu
2 Bonus 25% Kinerja korporat Tabel 4.5 Perhitungan Koefisien
3 Jaminan Sosial 20% Aturan tenaga Insentif Kinerja
kerja
No Range Prosentase Koefisien Kategori
4 Karir 15% Pendidikan
1 101% - 102,5% 1,1 brass
5 Piagam 5% Kinerja individu
Penghargaan 2 102,6 – 105 1,2 bronze
3 105,1 – 107,5 1,3 silver
4 107,6 – 110 1,4 gold
Tambahan pendapatan berupa
komisi mendapatkan bobot yang paling 5 110% 1,5 Platinum
besar, diikuti dengan bonus, jaminan
sosial, jenjang karir dan piagam
penghargaan. Untuk tambahan pendapatan Sebagai kurs dasar dari pengali
diberikan berdasarakan pencapaian kinerja adalah UMR (Upah Minimum Regional)
individu diatas, dengan perhitungan yang berlaku di kota atau kabupaten
insentif berbasis kinerja diatas. setempat, atau mengacu kepada kontrak
yang sedang berjalan/berlaku. Insentif
Sistem penghitungan insentif komisi tersebut diberlakukan setiap bulan
berbasis kinerja menggunakan sistem dan tentunya hal ini akan memotovasi
poin. Setiap petugas Billman yang para petugas Billman untuk saling berpacu
melakukan tindakan atau membuahkan memberikan kinerja terbaik mencapai
hasil kerja yang mendukung pencapaian 100% karena akan mendapatkan tambahan
target kinerja, kepada pegawai tersebut penghasilan yang signifikan sesuai tabel
akan diberikan poin yang disebut Poin tersebut diatas. Kategori pencapaian
Kinerja. Poin kinerja ini dalam analisa ini Platinum akan mendapatkan komisi
dihitung dari prosentase pencapaian diatas tertinggi dengan koefisien pengali 1,5 dan
100%, jadi jika pencapaian petugas yang terkecil adalah kategori brass dengan
Billman dari kumulatif penmbacaan meter koefisien 1,1.
dan pengendalian piutang mendapatkan
prosentase kinerja individu sebesar 107% Kemudian untuk insentif bonus
maka petugas Billman tersebut sesuai dengan wawancara dengan para
mendapatkan point kinerja sebesar = 7%. Manajer Rayon, Supervisor Billman dan
sampling petugas Billman agar diberikan
Poin kinerja yang terkumpul akan secara periodik dengan jangka waktu per
diperhitungkan setiap bulan dan setiap semester, ini juga mengikuti penilaian
semester dengan cara kinerja dari PT PLN (Persero) Area
mengkonversikannya dengan pendapatan Bandung yang ditetapkan penilaian
(kurs) yang telah ditetapkan. Agar besaran kinerjanya setiap semester dalam bentuk
insentif yang diterima sesuai dengan NKO (Nilai kinerja organisasi), dimana
beban dan tanggung jawab jabatan, maka beberapa key performance indicator (KPI)
dalam perhitungan insentif juga adalah berkat kontribusi dari pekerjaan
menggunakan koefisien insentif. billing management seperti penjualan
17
tenaga listrik, piutang, susut distribusi dan 3. Kinerja secara korporat di Unit
kepuasan pelanggan. organisasi juga tercapai, karena salah
satu syarat seorang petugas
Untuk menetapkan besaran bonus
mendapatkan bonus adalah
ini tentunya dengan syarat –syarat dimana
tercapainya target Key Performance
KPI yang terkait langsung dengan
Indicator (KPI) yang berkontribusi
kegiatan Billing Management harus
langsung dari kegiatan Biliing
tercaapai 100%. Kemudian dari
Management.
pencapaian individu diatas yang
dikelompokkan dalam beberapa tingkatan
kategori, maka dibuat lagi criteria untuk
Sebagai base dasar perhtiungan
menentukan besaran bonus yang juga
bonus yang diberikan setiap semester
berkorelasi dengan pencapaian kinerja
adalah besaran UMP yang berlaku di
orgnisasi dan juga kinerja individu atau
kota/kabupaten, dalam hal ini adalah di
bisa dikatakan harus selaras, dengan
Kota Bandung.
pengelompokan koefisien sebagai
berikut : Untuk insentif dalam bentuk
jaminan sosial adalah mengacu kepada
peraturan tentang ketenagakerjaan, terkait
Tabel 4.6 Perhitungan Insentif Bonus BPJS, kesehatan sehingga tentunya
Kinerja kontraktual harus diperhatikan dan
pengawalan dalam impelentasinya, yaitu
No Kategori pencapaian Koefisien Kategori
bonus
yang harus dipenuhi dalam kontrak
manajemen Billing berikut ini.
1 Realisasi Konsisten 0,5 kali brass
>100%
2 Realisasi Konsisten > 1 kali bronze
102,5% Tabel 4.7 Jaminan Sosial Petugas
3 Realisasi Konsisten > 1,5 kali silver Billman
105% No Indikator Volume / Formula
4 Realisasi Konsisten > 2 kali gold 1 Jaminan Kecelakaan 1,27%
107,5% Kerja
5 Realisasi Konsisten > 2,5 kali Platinum 2 Jaminan Hari Tua 3,70%
110%
3 Jaminan Kematian 0,30%
4 Jaminan Pensiun 2,00%
Dengan pemberlakukan bonus ini 5 Jaminan Pelayanan 4,00%
akan memberikan jaminan pencapaian Kesehatan
kinerja sebagai berikut : 6 THR 1/12 x Take Home
Pay
1. Petugas Billman akan termotivasi
memebrikan kinerja individu
terbaiknaya
Untuk jenjang karir, pelaksana
2. Kinerja individu per petugas Billman pekerjaan Billing Management saat ini
juag dapat terjaga secara adalah anak perusahaan PT PLN (Persero)
berkelanjutan secara bulanan dan yaitu PT Haleyora Power, karena
secara konsisten pelaksana pekerjaan adalah anak
perusahaan PLN maka tentunya juga akan
18
5.2 Rekomendasi
Dari penelitian yang dilakukan ini,
maka rekomendasi yang dapat kami
sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Perancangan Insentif Kinerja
pada Kegiatan Billing
Management ini agar kedepan
bisa terus disempurnakan
formulanya berdasarkan semua
aspek.
2. Hasil perancangan Insentif
Berbasis Kinerja ini bisa
diimplementasikan juga di Unit
PLN lain karena kegiatan
Billing Management juga
dilakukan oleh Unit-Unit PLN
yang melayani pelanggan.
3. Dengan perancangan insentif
ini perlu dihitung estimasi
kebutuhan anggarannya untuk
dituangkan dalam RKAP
(Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan)